Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1790 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Satriyo Wibowo, 1964-
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2004
658.8 Wib t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Satriyo Wibowo, 1964-
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan , 2004
658.81 ARI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Alfiyyah Munajat
"Brand equity merupakan hal yang dapat memberikan manfaat bagi nilai keseluruhan perusahaan di mata konsumen. Mengetahui hal tersebut, pengukuran terhadap brand equity dilakukan baik oleh perusahaan sebagai penilaian performa individual maupun oleh organisasi eksternal yang bertujuan sebagai ajang evaluasi kategori pasar tertentu. Seperti halnya yang dilakukan oleh Frontier Group melalui Top Brand Awards. Agar ajang penghargaan seperti Top Brand Awards dapat menghasilkan hasil yang akurat, tentunya diperlukan data dengan jumlah yang besar dan variatif. Untuk mendapatkan hal tersebut, penggunaan metode survei konvensional berpotensi untuk menggunakan biaya dan tenaga yang besar. Dengan tingginya angka penggunaan sosial media di Indonesia, hal ini memicu peneliti untuk mencoba menemukan alternatif yang dapat mengurangi cost dari metode konvensional tersebut, yaitu dengan memanfaatkan data yang berasal dari media sosial, tepatnya data tweet pada platform Twitter. Penelitian dilakukan terhadap sampel 4 kategori dari Top Brand Awards dari tahun 2015 hingga 2021, yaitu ISP Fixed, Jasa Transportasi Online, Situs Jual Beli Online, dan Jasa Kurir. Data tweet didapatkan dan diolah melalui pendekatan text mining. Text analysis dilakukan berdasarkan pemetaan model data terhadap atribut yang dimiliki oleh model brand equity. Adapun atribut dari model brand equity yaitu brand loyalty, brand associations/ awareness, dan perceived quality ditentukan melalui proses Systematic literature Review (SLR). Proses text mining memanfaatkan atribut tweet seperti rawContent, likeCount, dan retweetCount untuk menghasilkan skor brand equity dari setiap merek di tiap kategori sampel berdasarkan tahun tweet. Skor tersebut digunakan sebagai perbandingan terhadap ground truth, yaitu peringkat dan skor setiap brand pada Top Brand Index. Sebagai hasil, didapatkan bahwa pengukuran brand equity melalui pendekatan text mining mendapatkan skor kemiripan hingga sebesar 83.72% terhadap pendekatan konvensional yang didapatkan pada Top Brand Awards.

Brand equity is a factor that can provide benefits to the overall value of the company in the perspective of a consumer. Keeping that in mind, measurement towards brand equity is performed either by each company as an individual performance evaluation or by an external organization with the purpose of evaluating certain market categories. As present in the case of Frontier Group through the Top Brand Awards. In order to produce accurate results, large and varied amounts of data are necessary which potentially use large amounts of cost and effort. With the increasing number of social media usage in Indonesia, triggers an idea of finding alternatives that can reduce the costs of conventional methods, mainly by utilizing data originating from social media, which is tweet data from Twitter platform to be exact. Research is conducted on a sample of 4 categories from the Top Brand Awards in a period from 2015 to 2021. Tweet data is obtained and processed through a text mining approach. Text analysis is carried out based on the mapping of the data model to the attributes of the brand equity model. The attributes of the brand equity model, namely brand loyalty, brand associations/ awareness, and perceived quality are determined through a Systematic Literature Review (SLR) process. The text mining process utilizes tweet attributes such as rawContent, likeCount, and retweetCount for generating a brand equity score for each brand on every sample category based on the year of the tweet. This score is going be used as a comparison to the ground truth, which is the ranking and score of each brand on the Top Brand Index. As a result, it was found that measuring brand equity through the text mining approach obtained a similarity score of up to 83.72% against the conventional approach obtained at the Top Brand Awards.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Said Nizamudin
"Brand equity merupakan hal yang dapat memberikan manfaat bagi nilai keseluruhan perusahaan di mata konsumen. Mengetahui hal tersebut, pengukuran terhadap brand equity dilakukan baik oleh perusahaan sebagai penilaian performa individual maupun oleh organisasi eksternal yang bertujuan sebagai ajang evaluasi kategori pasar tertentu. Seperti halnya yang dilakukan oleh Frontier Group melalui Top Brand Awards. Agar ajang penghargaan seperti Top Brand Awards dapat menghasilkan hasil yang akurat, tentunya diperlukan data dengan jumlah yang besar dan variatif. Untuk mendapatkan hal tersebut, penggunaan metode survei konvensional berpotensi untuk menggunakan biaya dan tenaga yang besar. Dengan tingginya angka penggunaan sosial media di Indonesia, hal ini memicu peneliti untuk mencoba menemukan alternatif yang dapat mengurangi cost dari metode konvensional tersebut, yaitu dengan memanfaatkan data yang berasal dari media sosial, tepatnya data tweet pada platform Twitter. Penelitian dilakukan terhadap sampel 4 kategori dari Top Brand Awards dari tahun 2015 hingga 2021, yaitu ISP Fixed, Jasa Transportasi Online, Situs Jual Beli Online, dan Jasa Kurir. Data tweet didapatkan dan diolah melalui pendekatan text mining. Text analysis dilakukan berdasarkan pemetaan model data terhadap atribut yang dimiliki oleh model brand equity. Adapun atribut dari model brand equity yaitu brand loyalty, brand associations/ awareness, dan perceived quality ditentukan melalui proses Systematic literature Review (SLR). Proses text mining memanfaatkan atribut tweet seperti rawContent, likeCount, dan retweetCount untuk menghasilkan skor brand equity dari setiap merek di tiap kategori sampel berdasarkan tahun tweet. Skor tersebut digunakan sebagai perbandingan terhadap ground truth, yaitu peringkat dan skor setiap brand pada Top Brand Index. Sebagai hasil, didapatkan bahwa pengukuran brand equity melalui pendekatan text mining mendapatkan skor kemiripan hingga sebesar 83.72% terhadap pendekatan konvensional yang didapatkan pada Top Brand Awards.

Brand equity is a factor that can provide benefits to the overall value of the company in the perspective of a consumer. Keeping that in mind, measurement towards brand equity is performed either by each company as an individual performance evaluation or by an external organization with the purpose of evaluating certain market categories. As present in the case of Frontier Group through the Top Brand Awards. In order to produce accurate results, large and varied amounts of data are necessary which potentially use large amounts of cost and effort. With the increasing number of social media usage in Indonesia, triggers an idea of finding alternatives that can reduce the costs of conventional methods, mainly by utilizing data originating from social media, which is tweet data from Twitter platform to be exact. Research is conducted on a sample of 4 categories from the Top Brand Awards in a period from 2015 to 2021. Tweet data is obtained and processed through a text mining approach. Text analysis is carried out based on the mapping of the data model to the attributes of the brand equity model. The attributes of the brand equity model, namely brand loyalty, brand associations/ awareness, and perceived quality are determined through a Systematic Literature Review (SLR) process. The text mining process utilizes tweet attributes such as rawContent, likeCount, and retweetCount for generating a brand equity score for each brand on every sample category based on the year of the tweet. This score is going be used as a comparison to the ground truth, which is the ranking and score of each brand on the Top Brand Index. As a result, it was found that measuring brand equity through the text mining approach obtained a similarity score of up to 83.72% against the conventional approach obtained at the Top Brand Awards.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisetio Putra Sudrajat
"Brand equity merupakan hal yang dapat memberikan manfaat bagi nilai keseluruhan perusahaan di mata konsumen. Mengetahui hal tersebut, pengukuran terhadap brand equity dilakukan baik oleh perusahaan sebagai penilaian performa individual maupun oleh organisasi eksternal yang bertujuan sebagai ajang evaluasi kategori pasar tertentu. Seperti halnya yang dilakukan oleh Frontier Group melalui Top Brand Awards. Agar ajang penghargaan seperti Top Brand Awards dapat menghasilkan hasil yang akurat, tentunya diperlukan data dengan jumlah yang besar dan variatif. Untuk mendapatkan hal tersebut, penggunaan metode survei konvensional berpotensi untuk menggunakan biaya dan tenaga yang besar. Dengan tingginya angka penggunaan sosial media di Indonesia, hal ini memicu peneliti untuk mencoba menemukan alternatif yang dapat mengurangi cost dari metode konvensional tersebut, yaitu dengan memanfaatkan data yang berasal dari media sosial, tepatnya data tweet pada platform Twitter. Penelitian dilakukan terhadap sampel 4 kategori dari Top Brand Awards dari tahun 2015 hingga 2021, yaitu ISP Fixed, Jasa Transportasi Online, Situs Jual Beli Online, dan Jasa Kurir. Data tweet didapatkan dan diolah melalui pendekatan text mining. Text analysis dilakukan berdasarkan pemetaan model data terhadap atribut yang dimiliki oleh model brand equity. Adapun atribut dari model brand equity yaitu brand loyalty, brand associations/ awareness, dan perceived quality ditentukan melalui proses Systematic literature Review (SLR). Proses text mining memanfaatkan atribut tweet seperti rawContent, likeCount, dan retweetCount untuk menghasilkan skor brand equity dari setiap merek di tiap kategori sampel berdasarkan tahun tweet. Skor tersebut digunakan sebagai perbandingan terhadap ground truth, yaitu peringkat dan skor setiap brand pada Top Brand Index. Sebagai hasil, didapatkan bahwa pengukuran brand equity melalui pendekatan text mining mendapatkan skor kemiripan hingga sebesar 83.72% terhadap pendekatan konvensional yang didapatkan pada Top Brand Awards.

Brand equity is a factor that can provide benefits to the overall value of the company in the perspective of a consumer. Keeping that in mind, measurement towards brand equity is performed either by each company as an individual performance evaluation or by an external organization with the purpose of evaluating certain market categories. As present in the case of Frontier Group through the Top Brand Awards. In order to produce accurate results, large and varied amounts of data are necessary which potentially use large amounts of cost and effort. With the increasing number of social media usage in Indonesia, triggers an idea of finding alternatives that can reduce the costs of conventional methods, mainly by utilizing data originating from social media, which is tweet data from Twitter platform to be exact. Research is conducted on a sample of 4 categories from the Top Brand Awards in a period from 2015 to 2021. Tweet data is obtained and processed through a text mining approach. Text analysis is carried out based on the mapping of the data model to the attributes of the brand equity model. The attributes of the brand equity model, namely brand loyalty, brand associations/ awareness, and perceived quality are determined through a Systematic Literature Review (SLR) process. The text mining process utilizes tweet attributes such as rawContent, likeCount, and retweetCount for generating a brand equity score for each brand on every sample category based on the year of the tweet. This score is going be used as a comparison to the ground truth, which is the ranking and score of each brand on the Top Brand Index. As a result, it was found that measuring brand equity through the text mining approach obtained a similarity score of up to 83.72% against the conventional approach obtained at the Top Brand Awards.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindiya Kirana
"Customer-based brand equity (ekuitas merek berbasis konsumen) adalah efek diferensial dalam respon konsumen terhadap stimulus pemasaran yang bersumber dari pengetahuan konsumen terhadap merek (Keller, 1998). Ada tiga hal penting dalam defmisi ini, yaitu: efek diferensial, pengetahuan terhadap merek, dan respon konsumen terhadap aktivitas pemasaran.
Obyek dari penelitian ini adalah hubungan antara variabel-variabel pembangun, atau stimulus pemasararan dihubungkan dengan defmisi diatas, merek-merek private label Hero dan
variabel-variabel pengetahuan merek {brand knowledge) konsumen serta hubungan variabel-variabel pengetahuan merek {brand knowledge) dan preferensi terhadap peritel Hero, sebagai efek diferensial atau manfaat jika dihubungkan dengan defmisi diatas. Private label yang
dikembangkan Hero sendiri terdiri dari enam merek dan cakupannya meliputi kategori produk-produk makanan dan non-makanan dengan klasifikasi komoditi dan premium. Enam
merek private label Hero tersebut adalah: Herosave, Nature's Choice, First Choice, Fresh Choice, Reliance, dan Innosense.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan pengenalan konsumen Hero terhadap merek-merek private label Hero Supermarket dan persepsi terhadap manfaat dan nilai merek-merek private label tersebut, 2) Menguji hubungan dalam model penelitian antara variabel-variabel
pembangun merek-merek private label Hero dan variabel-variabel pengetahuan merek {brand knowledge) konsumen serta hubungan variabel-variabel pengetahuan merek
{brand knowledge) dan preferensi terhadap peritel Hero.
Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti adalah preferensi terhadap peritel, variabel-variabel dalam kelompok pengetahuan merek {brand knowledge), yaitu: tingkat pengenalan konsumen terhadap merek-merek private label Hero {brand recognition), dan penilaian konsumen terhadap nilai merek-merek private label Hero {brand image), variabel-variabel dalam kelompok unsur-unsur pembangun merek, yaitu; unsur-unsur merek {brand
element), stimulus pemasaran, dan leverage dari asosiasi sekunder dengan peritel Hero. Kemudian dikembangkan dua buah hipotesa tentang hubungan antara variabel, yaitu: 1).
Bahwa ada hubungan korelasi yang signifikan dengan arah yang positif antara kelompok variabel unsur pembangun merek dan kelompok variabel tingkat pengetahuan merek {brand knowledge), 2). Bahwa ada hubungan korelasi yang signifikan dengan arah yang positif antara kelompok variabel tingkat pengetahuan merek {brand knowledge) dan variabel preferensi terhadap peritel Hero.
Dari hasil uji dengan menggunakan analisa korelasi kanonik, yang bersumber dari jawaban 162 responden dari 4 gerai supermarket Hero di Jakarta, terhadap hipotesa pertama membuktikan bahwa ada hubungan korelasi yang signifikan dengan arah yang positif antara variabel-variabel yang diuji. Serta melalui analisa terhadap struktur fungsi kanonik diperoleh hasil bahwa variabel terpenting dalam pembentukan hubungan korelasi kanonik adalah variabel leverage dari peritel Hero dan tingkat pengenalan merek konsumen. Sedangkan untuk hipotesa kedua dengan menggunakan analisis korelasi majemuk dan parsial membuktikan bahwa ada hubungan korelasi yang signifikan dengan arah yang positif antara variabel-variabel
yang diuji.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat pengenalan konsumen terhadap merek-merek private label Hero adalah tiga merek, dengan Herosave sebagai merek yang paling dikenali, serta empat merek hanya dikenali minoritas responden. Kemudian mayoritas responden setuju bahwa merek-merek private label Hero memberikan manfaat bagi konsumen (harga, ragam produk, dan kualitas) dan menanggapi positif bahwa merek-merek private label Hero memberikan nilai yang sebanding atau lebih baik dibandingkan merek-merek yang biasa dibeli.
Dari basil penelitian tersebut digunakan untuk memberikan beberapa rekomendasi untuk pengembangan strategi merek untuk private label Hero, terutama mengenai obyektif
pengembangan merek-merek private label Hero, target konsumen, positioning, brand architecture merek-merek private label Hero, dan program customer relationship-nya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trout, Jack
Jakarta: Erlangga, 2001
658. 827 TRO bt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ganendra Satria
"Brand communities and brand tribes have been observed in the marketing literature for decades. However, scholars still debate its basic attributes, making use of these attributes interchangeably without acknowledging the relationships that emanate from the brand community and its potential to develop into a brand tribe. This paper aims to suggest that the brand tribe and brand community have a positive relationship. Looking at the potential of the brand tribe mentioned in the previous study, companies could benefit from growing the brand community into a brand tribe. Thus, several attributes of brand community that can be developed into tribal brand attributes will be identified in this paper.

Komunitas merek dan suku merek telah diamati dalam literatur pemasaran selama beberapa dekade. Namun, para sarjana masih memperdebatkan atribut dasarnya, memanfaatkan atribut ini secara bergantian tanpa mengakui hubungan yang berasal dari komunitas merek dan potensinya untuk berkembang menjadi suku merek. Makalah ini bertujuan untuk menyarankan agar suku merek dan komunitas merek memiliki hubungan yang positif. Melihat potensi suku merek yang disebutkan dalam studi sebelumnya, perusahaan dapat memperoleh manfaat dari menumbuhkan komunitas merek menjadi suku merek. Dengan demikian, beberapa atribut komunitas merek yang dapat dikembangkan menjadi atribut merek suku akan diidentifikasi dalam tulisan ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shely Widyanti
"Penelitian ini mcnguji mengenai hubungan antara ekuitas merek dan keempat komponennya dengan kinerja pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) di dalarn top I0 banks dilihat dari sudut pandang pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dari ekuitas znerek berbasis konsumen dan keempat kornponennya (brand loyalty, brand awareness. perceived quality dan brand image) antara high dan low performance bank, serta pengaruhnya denan kineria pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) di dalam top 10 banks.
Hasil yang didapat ialah bahwa terdapat perbedaan brand loyalty, brand awareness, brand image dan perceived quality antara high performance dan low performance bank. I-Iasil peneiitian juga membuktikan adanya hubungan antara ekuitas merek berbasis konsumen dan keempat komponennya dengan kineuja pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) di dalam top 10 banks
This research examines correlation between brand equity and it?s four components on top 10 banks?s third party fund generation performance from the customers viewpoint. The aim of the research is to discover different consumer-based brand equity and it?s four components (brand loyalty, brand awareness, perceived quality, and brand image) between high and low third party iimd generation performance among top 10 banks in Indonesia.
In addition, the results shows that there is a different on brand loyalty, brand awareness, brand image and perceived quality between high and low performance banks. The results also show that there is correlation between consumer-based brand equity and these four components on top 10 bank's third party iimd generation performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karis Alika Islamadina
"ABSTRAK
The focus of this study is to examine the effect of tourist experience advertising, word of mouth and destination service performance on the customer based brand equity. This study finds that brand awareness, brand image, and brand quality all have an effect on brand loyalty. While destination service performance has an effect on destination brand awareness and brand image, advertisement and word of mouth, both did not show any effects on either destination brand awareness nor brand image. The findings allow tourist destinations in Asia to forecast future customer behavior and provide useful insights for marketing and service management strategies.

ABSTRAK
Fokus dari laporan ini adalah untuk membahas tentang pengaruh dari pengalaman turis dalam berlibur terhadap ekuitas merek yang berbasis pada kostumer. Hasil riset ini menemukan bahwa kesadaran terhadap merek atau destinasi, kualitas merek, dan kesan merek mempengaruhi loyalitas terhadap merek. Disaat performa pelayanan pada destinasi memiliki dampak positif pada kesadaran terhadap merek dan kesan merek, iklan dan rekomendasi dari mulut ke mulut tidak menunjukkan dampak positif pada kesadaran terhadap merek dan kesan merek. Hasi dari riset ini dapat membantu destinasi turis di Asia untuk memprediksi tindakan kostumer di masa depan sekaligus memberikan wawasan untuk strategi marketing dan manajemen pelayanan."
2017
S66596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>