Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86796 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mardianus
"Dalam melakukan tindak tutor, seorang penutur tidak hanya bermaksud menyampaikan suatu ha!, tetapi dapat juga bermaksud untuk mempengaruhi pendengar. Maksud penutur terwujud dalam ujaran yang memiliki fungsi beragam, baik itu sebagai permintaan, perintah, pujian, penghinaan, dan sebagainya, tergantung dari konteks dan koteks ujaran. Ujaran yang dibahas pada skripsi ini adalah ujaran yang berfungsi sebagai perintah, atau ujaran dengan daya ilokusioner direktif, yang mempunyai tujuan untuk membuat lawan bicara melakukan sesuatu.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah mencari penyebab kegagalan ujaran direktif dalam memperoleh tujuannya. Sebagai bahan perbandingan untuk mencari penyebab kegagalan, disertakan ujaran direktif yang berhasil memperoleh tujuannya.
Dari hasil analisis ditemukan bahwa penyebab utama kegagalan pemerolehan tujuan ilokusioner direktif adalah tidak setujunya pendengar dengan apa yang diperintahkan penutur. Sebab-sebab lainnya adalah sikap penutur yang kurang simpatik di mata pendengar, seperti egois, tidak mau menghargai orang lain, dan selalu memaksakan kehendak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyawati
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah menentukan ujaran-ujaran yang mempunyai daya ilokusioner berjanji yang diungkapkan secara langsung (eksplisit) dan secara tidak langsung (implisit), dan ujaran-ujaran yang mempunyai makna berjanji tetapi tujuan utamanya bukan untuk berjanji. Model analisis yang dipergunakan untuk menganalisis data adalah model analisis tujuan (goal analysis). Menurut model analisis tersebut, ujaran sebagai suatu tindakan mempunyai hirarki tujuan, yaitu tujuan langsung (the direct goal of an utterance), yang membawahi tujuan utama (supergoal), dan tujuan bawahan (sub-goal), yaitu tujuan yang merupakan alat untuk mencapai tujuan utama.
Data yang dianalisis merupakan kutipan ujaran-ujaran dalam novel Vanity Fair dan Tess of the d Urbervilles. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori yang berhubungan dengan penggunaan Bahasa, yaitu teori pragmatik terutama yang berkaitan dengan tindak ujar (Austin, 1962), dan implikatur percakapan (Grice, 1975) dan struktur tindak ilokusioner (Searle, 1975).
Dari hasil analisis, kita dapat melihat bahwa penutur yang akan melakukan tindak ujar berjanji harus memenuhi kondisi-kondisi yang diperlukan untuk berlangsungnya tindakan berjanji yang berhasil. Kondisi tersebut adalah kondisi persiapan, kondisi ketulusan hati, kondisi isi proposisi, dan kondisi esensial. Tindak ujar berjanji dapat disampaikan secara langsung (eksplisit) dan secara tidak langsung (implisit)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anedyo Oembarsari
"ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini adalah mendeskripsikan jenis-jenis tindak ilokusioner dalam surat-surat dagang dan menentukan fungsi jenis-jenis ilokusioner tersebut dalam menciptakan atau mempertahankan hubungan sosial di antara pemakai bahasa. Surat-surat dagang yang dipergunakan sebagai korpus data penelitian sebanyak empat macam, yaitu surat-surat dagang yang berkaitan dengan proses permintaan dan penawaran barang dan jasa.
Teori Bach dan Harnish (1979) dan teori Searle (1969) dipergunakan dalam analisis data untuk menentukan jenis tindak ilokusioner, sedangkan teori strategi penyampaian makna imperatif Akmajian (1981) khusus dipergunakan untuk mengkaji cara pengungkapan makna perintah (imperatif) dalam ujaran-ujaran yang tergolong ke dalam kategori direktif.
Analisis data yang telah dilakukan membuktikan bahwa jenis-jenis tindak ilokusioner yang tercakup dalam tiap kategori tindak ilokusioner ternyata mencerminkan penggunaan fungsi tindak ilokusioner tertentu.

"
1990
S13692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Margaretha M.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11626
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyuk Pujiastuti
"ABSTRAK
Tindak direktif tak langsung adalah tindak direktif yang dilakukan secara tidak langsung dengan cara melakukan tindak ilokusioner yang lain. Tindak direktif tak langsung ini sering menyebabkan kegagalan komunikasi karena apa yang dikatakan pembicara berbeda dengan tujuan penggunaan ujaran itu. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk meneliti bagaimana pendengar dapat sampai kepada kesimpulan bahwa ujaran yang ditujukan kepadanya merupakan sebuah perintah (direktif).
Model analisis yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis heuristik. Menurut model analisis tersebut, pendengar menentukan daya pragmatik yang dikan_dung oleh suatu ujaran dengan cara membuat hipotesis-hipotesis. Hipotesis dibuat berdasarkan atas makna satuan-satuan linguistik di dalam ujaran, informasi latar (tentang konteks) dan asumsi latar (bahwa pembicara mem_perhatikan prinsip-prinsip percakapan). Data yang di_analisis merupakan kutipan dialog-dialog dalam drama A Streetcar Named Desire dan The Glass Menagerie karya Tennessee Williams.
Teori yang digunakan untuk menganalisis data ada_lah teori yang berhubungan dengan penggunaan bahasa, yaitu teori pragmatik terutama yang berkaitan dengan tindak tutur (Searle, 1976), implikatur percakapan (Grice, 1975) dan prinsip kesopanan (Leech, 1983).
Dari hasil analisis kita dapat mclihat bahwa dengan berpegang kepada prinsip-prinsip percakapan dan dengan mempertimbangkan konteks, pendengar dapat menarik kesimpulan bahwa ujaran yang ditujukan kepadanya merupakan suatu perintah (direktif). Selain itu kita juga da_pat mengetahui bahwa tindak direktif seperti permintaan, memperingatkan, mendesak, menganjurkan dapat dilakukan secara tidak langsung dengan melakukan tindak ilokusioner yang lainnya seperti pemberitahuan, pernyataan.

"
1990
S14019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Lestari
"Salah satu unsur pragmatik yang dapat dikaji yaitu tindak ilokusioner. Tulisan ini mengkaji unsur bahasa Arab dalam tindak ilokusioner pada rapat koordinasi SALAM UI. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah tindak ilokusioner apa yang mengandung banyak unsur bahasa Arab dan unsur bahasa Arab apa yang muncul dalam tindak ilokusioner. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Setelah melalui penelitian, diperoleh hasil bahwa tindak ilokusioner yang mengandung banyak unsur bahasa Arab pada rapat koordinasi SALAM UI adalah tindak ilokusioner representatif memberi informasi. Unsur bahasa Arab yang digunakan unsur bahasa Arab dalam tindak ilokusioner adalah nomina, pronomina, dan interjeksi. Fungsi sintaksis unsur bahasa Arab dalam tindak ilokusioner pada ujaran bahasa Indonesia rapat koordinasi SALAM UI adalah subjek.

One of pragmatic substance that could be studied is about speech act. On this occasion, the writer choose to study Arabic language element in the SALAM UI coordination meeting speech act. Issues raised through the kind of speech act that used Arabic language element, word class, and function that dominant used Arabic language element in the SALAM UI coordination meeting speech act. The method used in discussing this speech act is qualitative approach. The research and study results showed that speech act contain Arabic language element in the SALAM UI coordination meeting is representative giving information speech act. Word class that dominant used Arabic language element in speech act are noun, pronominal, and interjaction. The function that used dominant Arabic language element in speech act is subject."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S3
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gamalinda
"Menurut Bernard A, Mohan bahasa merupakan sumber penting untuk mempelajari dan mengekspresikan sesuatu yang harus di ungkapkan, diketahui, dinilai, serta dilakukan seseorang dengan tujuan untuk mengambil bagian dalam situasi-situasi sosiokultural masyarakat (Mohan, 1989:507). Tentang penggunaan bahasa, Bruce Fraser berharap bahwa ketika menggunakan bahasa sebenarnya kita dapat melakukan tiga hal sekaligus, yaitu : 1.We say something ; (kita mengatakan sesuatu) : 2.We indicate how we intend the hearer to take what we have said ; (kita menjelaskan bagaimana kita menginginkan pendengar untuk menerima apa yang kita katakan) : 3. We have definite effect on the hearer as a result (sebagai hasilnya, kita memperoleh efek-efek yang jelas dari pendengar). Sebagai contoh, jika kita selaku penutur, mengatakan kepada lawan bicara kita, _the police stop drinking by midanight_, mungkin kita ingin mengungkap bahwa polisi tersebut telah mematuhi aturan jam malam. Dalam hal ini, mungkin kita ingin mengkomunikasikan kepada lawan bicara kita bahwa apa yang kita ungkapkan tadi merupakan sebuah pernyataan atau peringatan (lebih dari sekedar persetujuan). Di samping itu mungkin kita ingin mempengaruhi lawan bicara kita tersebut, misalnya agar ia tidak was-was karena sampai larut malam anak-anaknya belum pulang (Fraser, 1984 : 10)."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S14156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Nelmi
"Skripsi ini membahas langkah-langkah yang dilakukan pendengar dalam memahami maksud penutur yang disampaikan melalui tindak tutur tak langsung, khususnya direktif tak langsung dalam drama The Eccentricities of a Nightingale karya Tennessee Williams. Di dalam komunikasi yang sebenarnya, tujuan kita tidaklah semata-mata untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk menjaga atau memelihara hubungan sosial antara penutur dan pendengar. Oleh karena itu, prinsip kerjasama Grice sering dilanggar. Tidak jarang dijumpai misalnya: bentuk deklaratif digunakan bukan untuk menyampaikan informasi melainkan mengandung fungsi direktif. Di dalam menghasilkan ujaran, penutur dapat menggunakan tindak ilokusioner (berkaitan dengan maksud penutur) melalui modus deklaratif, interogatif, imperatif atau eksklamatif (Quirk, 1986). Kasus seperti ini disebut tindak tutur tak langsung. Tindak tutur tak langsung kadangkala menyebabkan terjadinya kegagalan komunikasi (communication breakdown), jika tidak ada kesepakatan antara maksud penutur dan interpretasi pendengar. Oleh karena itu, pendengar dituntut untuk menentukan Jaya ilokusioner yang paling tepat dari tindak ilokusioner penutur. Dengan menggunakan model analisis Strategi Komunikasi Langsung dan Tak Langsung yang disarankan oleh Akmajian dalam bukunya Linguistics (1988), dianalisis langkah-langkah yang dilakukan pendengar untuk sampai kepada interpretasi ujaran penutur. Dalam menarik interpretasi ujaran penutur, perlu diperhatikan beberapa prinsip, yaitu: Prinsip Linguistik, Prinsip Komunikasi dan Prinsip Keliteralan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kwok, Melinda
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi melindungi muka yang dilakukan seorang penutur dalam situasi konflik, serta membuktikan ada tidaknya pengaruh tingkat solidaritas terhadap pemilihan strategi melindungi muka. Metode pengumpulan data adalah studi kepustakaan, dengan sumber data drama A Doll's House. Analisis dan kesimpulan dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa ketika seorang penutur mengalami keterancaman muka dalam suatu konflik, ia akan melakukan strategi melindungi muka. Kecenderungan pertama adalah kembali menyerang muka lawan bicara, kedua adalah mempertahankan muka sendiri, dan yang ketiga ialah menjatuhkan muka sendiri tanpa perlawanan. Selain itu, disimpulkan bahwa tingkat solidaritas diantara peserta percakapan tidak berpengaruh terhadap pemilihan strategi melindungi muka seseorang. Strategi tersebut ternyata lebih dipengaruhi oleh konteks peristiwa tutur dan karakter seorang penutur."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S14021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>