Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163896 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jane Primaletta
"Bahasa yang merupakan pengejawantahan dari keberadaan manusia di dunia, di tengah sesamanya merupakan suatu obyek yang menarik untuk diteliti, tidak saja oleh para ahli bahasa tetapi juga mereka yang berkecimpung di bidang pengeta_huan lainnya. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan, fungsi dan pengaruh bahasa yang dominan dalam kehidupan manusia. Fungsi bahasa bagi maausia tercermin dalam setiap aspek kegiatan masyarakat. Bahasa yang merupakan suatu proses sosisl melibatkan banyak unsur, yaitu: manusia, obyek di sekitarnya, lingkungan hidup, sosial budaya dan sebagainya. Maka dalaa usaha kita meneliti bahasa, kita tidak dapat meneliti hanya sebagai satu ilmu pangetahuan saja. Kita juga harus meneliti bahasa itu dalam hubungannya dengan manusia atau masyarakat pemakai bahasa itu. Hal ini karena bahasa dan masyarakat bahasanya marupakan satu kesatuan yang tidak dapat di[isahkan satu dari lainnya. Bahasa akan ter1ihat nyata dalam fungsinya pada saat kita memakai danmenempatkannya dalam kehidupan masyarakat dan dalam situasi -situasi yang nyata pula. Jadi hal-hal yang bersifat non-linguistis tidak dapat kita abaikan begitu saja dalam penelitian bahasa. Atas dasar inilah maka penelitian bahasa dalam skripsi ini jatuh pada bahasa sebagai alat kamunikasi di antara sesama manusia dengan melibatkan aspek sosial budaya dan situasinya, dan secara lebih khusus lagi pada bahasa yang berhubungan dengan agama. Hal ini karena agama merupakan salah satu domain/medan makna dari tingkah laku manusia dengan bahasa sebagai komponennya yang penting dan dominan. Penulis mengambi1 data penelitian dari salah satu buku yang ada dalam buku Perjanjian Baru, yaitu: buku Matius dan secara khusus perumpamaan-perumpamaan yang ada dalam buku itu. Semua data dianalisis secara semantis dengan melihat dan meneliti konteks situasi yang bersifat non-bahasa tanpa mengabaikan konteks bahasanya. Aspek fungsional dan konsep konteks Bahasa dari Halliday merupakan landasan teori dari penelitian dalam skripsi ini. Untuk memahami pesan yang tersurat atau terkandung dalam suatu teks, dalam hal ini perumpamaan, kita harus mengetahui apa yang sedang terjadi dalam konteks situasinya (field), siapa peserta-peserta yang ambil bagian dalam kegiatan berbahasa itu (tenor) dan bagaimana pesan atau makna dalam kegiatan berbahasa itu dipakai atau dipertukarkan sesuai dengan maksud pengungkap pesan dalam hubungannya dengan penangkap pesan dan konteks situasinya (mode). Jadi kesa_daran terhadap unsur-unsur konteks, baik yang bersifat bahasa (konteks wacana) maupun yang bersifat non-Bahasa (konteks situasi), akan banyak membantu pembaca dalam pemahaman pesan suatu teks."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rosmalia Octaviyani
"Sama halnya dengan puisi, lirik lagu terbangun atas unsur-unsur kebahasaan di dalamnya. Stilistika adalah salah satu cabang linguistik yang dapat digunakan untuk mengetahui unsur-unsur kebahasaan seperti gaya bahasa dan diksi dalam lirik lagu. Salah satu grup musik dengan lirik yang banyak mengandung gaya bahasa dan diksi adalah Letto. Berdasarkan pemaparan Gorys Keraf mengenai gaya bahasa dan diksi, ditemukan gaya bahasa retoris, kiasan, repetisi, kata denotatif, konotatif, umum, khusus, dan indira dalam lirik lagu Letto. Gaya bahasa dan dikti tersebut digunakan untuk menambah nilai estetika, memberikan penekanan akan gagasan yang ingin disampaikan, menciptakan keindahan bunyi, dan sebagai media penyampai citraan dalam lagu.

Same as poetry a song lyric is built by language elements Stylistic is one of linguistics branches that can be used to find the language elements in song lyrics One of music group who has song lyrics with many language elements is Letto According to Gorys Keraf's explanation about language style and diction we can find the rhetorical style figures style repetition style denotative connotative general special and Indira words in Letto's song lyrics The language style and diction are used to add aesthetic value to give an accentuation of the idea to creating beautiful sound and as a medium messenger of song image "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Kusno
"Retorika mengajarkan teknik pemakaian bahasa yang elegan dan persuasif baik lisan maupun tulisan. Retorika modern bertolak dari beberapa prinsip dasar yang salah satunya adalah mengenal dan menguasai bermacam-macam gaya bahasa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa tausiah Ustaz Yusuf Mansyur yang berjudul Kun Fayakun. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen. Sumber data dokumen yaitu rekaman tausiah Kun Fayakun yang diunggah di Youtube. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan gaya bahasa dalam tausiah tersebut adalah sebagai berikut: Gaya bahasa Betawi, seperti: dateng, iye, elu, dan laper; Gaya bahasa percakapanyang digunakan pada keseluruhan tausiah. Gaya bahasa mulia dan bertenaga (nada suara rendah, ada suara tinggi, dan memanjangkan pelafalan kata); Berbagai gaya bahasa repetisi (epizeuksis, anafora, anadikplosis, mesodiplosis); Gaya bahasa parabola/parabel; Gaya analogi yang panjang; Gaya bahasa pertanyaan retoris; Gaya bahasa hiperbol; Gaya bahasa personifikasi; Penggunaan humor; Gaya bahasa antiklimaks; dan Gaya Bahasa Klimaks."
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2016
BEBASAN 3:1 (2016 )
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Basmalah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kecocokan gaya belajar dan gaya mengajar terhadap pencapaian akademik siswa kelas 8 di dua SMP negeri di Kecamatan Bekasi Utara. Kuesioner diberikan kepada 10 kelas dan kepada 2 orang guru Bahasa Inggris kelas 8 di dua SMP negeri di Kecamatan tersebut. Hasil wawancara dan observasi kelas digunakan untuk mentriangulasi data yang didapat dari kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan gaya belajar yang dominan pada siswa di dua SMP negeri di Kecamatan Bekasi Utara adalah Dependent dan gaya mengajar yang dominan pada guru adalah Facilitator. Dependent dan Facilitator adalah pasangan gaya belajar dan gaya mengajar yang tidak cocok berdasarkan Gabungan Gaya Mengajar dan Gaya Belajar yang dikemukakan oleh Grasha (1995). Ketidakcocokan tersebut tidak mempengaruhi pencapaian akademik siswa kelas 8, ditunjukkan dengan 70% siswa yang diteliti mendapatkan nilai di atas atau sama dengan KKM (Kriteria Kelulusan Minimal). Pencapaian ini dimungkinkan karena gaya mengajar lain yang melengkapi gaya mengajar dominan guru cocok dengan gaya belajar dominan siswa, dan gaya belajar lain yang dimiliki siswa selain gaya belajar dominan mereka cocok dengan gaya mengajar dominan yang dimiliki guru mereka. Kecocokan tersebut menjadi faktor penentu yang membuat perolehan nilai siswa baik. Oleh karena itu, faktor gaya belajar dan gaya mengajar lain perlu diikutsertakan dalam analisis tentang kecocokan gaya belajar dan gaya mengajar yang dihubungkan dengan pencapaian akademik siswa.

The research aimed at investigating the influence of a match between learning and teaching styles on eighth graders? achievement in two state junior high schools in Bekasi Utara Sub District. Questionnaires were given to students in 10 classes and 2 English teachers of eighth grade in two state junior high schools in Bekasi Utara Sub District. Interview and class observation were other instruments used in this research, and the results were used to triangulate the data obtained from the questionnaires. The result of the research shows that the dominant learning style in those schools is Dependent, and the dominant teaching style is Facilitator. According to Grasha's Clusters of Teaching and Learning Style (1995), Dependent learning style and Facilitator teaching style do not match. The mismatch found does not influence students achievement proven by the fact in which 70% students who participated in this study has a higher or the same score as KKM (Kriteria Kelulusan Minimal). The satisfying achievement reached by eighth grader students in two state junior high schools is possibly caused by the fact that the teachers other teaching styles which accompany their dominant teaching style matched with the students? dominant learning style, and the students other learning styles besides their dominant learning style matched with their teachers dominant teaching style. This finding shows that the other teaching and learning styles that matched to one another played an important role in helping the students perform well in their study. Therefore, they should be taken into account in analyzing the influence of a match between learning and teaching styles on students? achievement in class.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Gania Putri
"Skripsi ini meneliti tentang tindak tutur menyindir yang dituturkan dalam bahasa Jepang. Data yang digunakan adalah percakapan yang terdapat di dalam dorama berjudul Maou. Data dianalisis menggunakan teori tindak tutur John R. Searle, lalu dikelompokkan menjadi ironi, sinisme, dan sarkasme berdasarkan teori gaya bahasa Gorys Keraf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai macam ungkapan untuk menuturkan sebuah sindiran, mulai dari yang tidak kasar sampai yang sangat kasar.

This undergraduate thesis studies allusion speech acts uttered in Japanese. The data used are the conversations in japanese drama titled Maou. The data are analyzed using John R. Searle’s speech act theory, then are grouped into irony, cynicism, and sarcasm based on Gorys Keraf’s language style theory. Study results show that there are various expressions for uttering allusion, ranging from the not rude ones to the very rude ones.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrika Mayang Puti
"Pada umumnya, seseorang akan selalu berbicara menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan konteks pembicaraan tersebut. Namun demikian, dalam film berjudul Enchanted, kesesuaian antara gaya bahasa yang digunakan oleh tokoh utama, Giselle dengan situasi pembicaraannya dengan tokoh-tokoh lainnya tidak terjadi secara konsisten.
Skripsi ini menganalisis gaya bahasa yang digunakan tokoh Giselle berdasarkan teori basic sentence pattern dan interpretasi latar belakang penggunaan gaya bahasa tersebut berdasarkan teori language and sex.
Seluruh pembicaraan tokoh Giselle dengan tokoh-tokoh dalam film Enchanted hampir selalu menggunakan gaya bahasa formal meskipun situasi pembicaraannya formal atau pun tidak formal. Hal tersebut menunjukkan bahwa selain tokoh Giselle menyesuaikan gaya bahasa dengan situasi pembicaraannya, kenyataan bahwa ia adalah seorang perempuan lebih mendominasi gaya bahasa yang digunakannya pada setiap pembicaraannya dengan tokoh-tokoh dalam film tersebut.

Commonly, people use a speech style in consistence with the speech context. However, in a movie titled Enchanted, the main character, Giselle, does not use a speech style which is consistent with the speech context in almost every scene the character talks to other characters.
This paper analyzes the speech style of the character Giselle based on basic sentence pattern theory and describes the reason of the particular speech style based on the theory of language and sex.
Almost all of Giselle?s dialogues of the movie are in the formal style although the context of the dialogue is either formal or informal. This shows despite fitting her speech style with the context of the speech, Giselle?s preference of using formal speech is based on her status as a woman in every dialogue she has with other characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13992
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Murtadho
"Metafora dalam kajian ini digunakan dalam artinya yang luas sebagai sinonim kata majas dalam bahasa Indonesia yang mencakup majas perbandingan, pertautan, dan pertentangan. Metafora dalam al-Qur'an akan dilihat dari interpretasi para ahli tafsir, dan keterkaitan antarmetafora serta klasifikasinya akan dilihat dengan menggunakan teori interaksi dan keterkaitan antara bentuk kebahasaan dan interpretasinya.
Ayat-ayat al-Qur'an yang sedang dikaji ini mencakup ayat-ayat mulakamat yang menggunakan kata ?nur/cahaya?, dan kata ?zulumati /kegelapan?, serta ayat-ayat mutasyabihat yang berkaitan dengan Tuhan. Korpus ini diklasifikasikan ke dalam lima kelompok: (1) lambang proses pengetahuan (nur zulumati `cahaya kegelapan'), (2) kata-kata tentang f rile (3) orientasi spacial, (4) sikap psikologis, dan (5) perbuatan.
Hasil analisis menyimpulkan bahwa terdapat keterkaitan antarmetafora dalam al-Qur'an dilihat dari unsur Ieksikal dan interpretasinya dan ditemukan adanya tiga kelompok metafora: metafora tunggal dengan interpretasi tunggal, metafora tunggal dengan interpretasi tak tunggal, dan metafora taktunggal dengan kesamaan interpretasi.
Metafora dalam al-Qur'an, sebagai hasil interpretasi para ahli tafsir di atas, kemudian dari terjemahanya melalui dua buah terjemahan, Departemen Agama RI (1990) dan H.B.dassin (1991) dalam rangka melihat apakah terdapat pergeseran makna atau tidak dan merumuskan suatu model penerjemahan yang berterima. Hasil analisis mengungkapkan bahwa transposisi atau pergeseran bentuk dalam BSa tidak berpengaruh pada pesan dalam BSu, sementara pergeseran luasan makna ditemukan dalam korpus data.
Dengan memanfaatkan hasil analisis data, model perpadanan metafora yang diusulkan adalah (1) penerjemahan metafora dalam al-Qur'an dengan metafora dalam Bahasa Indonesia hanya dapat dilakukan apabila makna metaforis dalam BSu lama dengan yang terdapat dalam BSa, (2) makna perlu ditambahkan pada metafora apabila makna yang terkandung dalam BSu dan BSa tidak sama, (3) hanya makna yang diperlukan apabila pencantuman metafora dalam BSa akan mengaburkan pesan, dan (4) metafora dilesapkan dalam BSa apabila pencantuman metafora maupun maknanya dianggap dapat mengaburkan pesan atau mubazir. Saran penelitian lanjutan disajikan dalam akhir kajian ini.

Metaphors in the Qur' an and Their Translation In Indonesian Language A Study of Metaphors on Dark, Light, and Some of Allah's FeaturesThe term metaphor used in this study is in the broad sense amounts to a cover term for all figures of speech. Based on interpretations by commentators, interrelation of metaphors in the Qur'an will be seen through the interaction theory, and the form of language. The Qur'anic verses under study are limited to those using the concepts of dark, light, as well as physical concepts, spatial orientation, psychological feelings, and deeds.
Three kinds of metaphors are described, a statement with one meaning, a statement with various meanings, and various statements with the same meaning, Two types of Qur'anic translation by the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia (1990) and Yassin (1991) are being studied to see whether or not there are transpositions and modulation i.e., variation through a change of viewpoint, of perspective, and of category of thought. The result says that transpositions do not influence the meaning, modulation, however, exist in terms of perspective.
Based on the analysis, I propose a model of metaphor equivalence which describes (1) replacing the same metaphor in the target language (TL) can be done only if the meaning of both source language (SL) and TL is the same, (2) the metaphor should be accompanied by its meaning when the meaning in both languages differs, (3) mere meaning is needed in case metaphor draws fuzziness, and (4) metaphor should be deleted when replacing either metaphor or its meaning causes fuzziness. Directions for future research are suggested for further study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
D226
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keraf, Gorys
Jakarta: Nusa Indah dan Yayasan Kanisius, 1981
499.221 KER d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lorencius Kukuh Prabowo
"Angka kecelakaan tingkat perusahaan masih cukup tinggi dan kematian masih terjadi. Iklim keselamatan belum terjadi bagi semua lapisan personil yang ada. Keselamatan kerja masih merupakan tanggung jawab petugas keselamatan kerja, bukannya disadari bahwa keselamatan merupakan tanggung jawab masingmasing personil yang terlibat aktivitas proyek. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui gaya kepemimpinan dan kepemimpinan keselamatan kerja di proyek konstruksi bangunan PT. LKP serta membuat gambaran kepemimpinan transformasional yang secara teori berhubungan positif dengan iklim keselamatan di lokasi kerja, hal ini menyiratkan bahwa gaya kepemimpinan dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan iklim keselamatan. Penelitian ini menggunakan 69 butir pertanyaan tertutup, yang terdiri dari 24 butir pernyataan aspek gaya kepemimpinan yang terdiri dari 2 dimensi mengacu pada MLQ dan 45 butir pernyataan aspek kepemimpinan keselamatan kerja yang terdiri dari 8 dimensi mengacu pada NOSACQ-50.
Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa semua tingkat jabatan (manajer insinyur-pengawas) dan semua gaya kepemimpinan (transaksional transformasional) paretonya menunjukkan paling banyak memiliki dimensi kepemimpinan keselamatan kerja variabel to be a role model dan paling sedikit memiliki dimensi kepemimpinan keselamatan kerja variabel safety policy consistency. Penelitian ini juga menunjukkan kontradiksi dengan konsep keselamatan kerja dimana kepatuhan, ketaatan dan disiplin adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar. Pada dasarnya keselamatan kerja tidak memberi ruang fleksibilitas pada orang dalam organisasi untuk bertindak diluar kebijakan, prosedur, aturan yang telah ditetapkan. Hal ini menjadi salah satu dugaan / hipotesa mengapa di industri konstruksi pada umumnya dan di PT. LKP pada khususnya angka kecelakaan masih cukup tinggi.

Accident rate level on the company is still quite high and fatality that causing dead still occur. Safety climate has not happened for all levels of existing personnel. Safety is still the responsibility of the safety officer, instead of realizing that safety is the responsibility of each of the personnel involved in the project activities. This study tried to determine the leadership style and safety leadership in building construction projects PT. LKP and create a picture of transformational leadership which theoretically positively related to the safety climate in the workplace, this implies that the style of leadership can play an important role in promoting the safety climate. This study uses the 69 item closed questions, which consists of 24-point declaration aspect of leadership style that divided in to 2 dimension refers to MLQ and 45-point declaration aspects of safety leadership that divided in to 8 dimensions refer to NOSACQ-50.
The final results showed that all levels of positions (manager-engineersupervisor) and all the leadership style (transactional-transformational) show has the most is safety leadership dimensions variable to be a role model and at least have a dimension of safety leadership variables safety policy consistency. This study also demonstrates the contradiction with the concept of safety in which obedience, compliance and discipline is something that can not be compromised. Basically safety does not give flexibility space in people within the organization to act outside the policies, procedures, rules that have been set. This has become one of the alleged / hypotheses why in the construction industry in general and in PT. LKP in particular, the number of accidents is still high.;Accident rate level on the company is still quite high and fatality that causing dead still occur. Safety climate has not happened for all levels of existing personnel. Safety is still the responsibility of the safety officer, instead of realizing that safety is the responsibility of each of the personnel involved in the project activities."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugianto Marweki
"Penelitian ini berangkat dari masalah. Masalah ini diidentifikasi berawal dari adanya laporan analisa dan evaluasi Divisi Profesi dan Pengamanan Internal (Divpropam) Polri tahun 2010 tentang pengaduan masyarakat / data pelanggaran dan data kejadian yang terjadi di lingkungan Polri tahun 2005 - 2009. Berdasarkan laporan tersebut, satuan kerja / fungsi yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat adalah fungsi reserse. Pengaduan masyarakat dan pelanggaran disiplin sebagaimana yang dilaporkan oleh Divpropam Polri tersebut juga ditemukan di Satreskrim Polrestabes Semarang, seperti penyidikan yang tidak profesional, penyalahgunaan wewenang, penanganan kasus tidak tuntas / lambat, menghindari tanggung jawab dinas, pemerasan, memukul dan mengancam masyarakat dengan senjata, dan surat penangkapan tidak didaftarkan dalam buku register Satreskrim.
Pelanggaran disiplin anggota, menurut kesimpulan Divpropam Polri, disebabkan karena lemahnya pembinaan fungsi teknis kepolisian, lemahnya pengawasan, dan lemahnya pembinaan disiplin. Disiplin anggota berkaitan erat dengan kepuasan kerja. Apabila anggota puas dalam bekerja maka disiplinnya baik, sebaliknya apabila anggota tidak puas maka disiplinnya rendah.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja anggota Satreskrim Polrestabes Semarang. Semuanya diidentifikasi berdasarkan pelanggaran disiplin anggota dan kejadian faktual yang terjadi di Satreskrim Polrestabes Semarang. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja tersebut adalah faktor gaya kepemimpinan dan faktor iklim organisasi.
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat hubungan dan pengaruh antara gaya kepemimpinan dan iklim organisasi baik secara individu maupun secara bersama-sama dengan kepuasan kerja anggota Satreskrim Polrestabes Semarang dan mengetahui bagaimana tingkat kepuasan kerja anggota Satreskrim Polrestabes Semarang.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Untuk populasi sebanyak 181 anggota maka diperoleh sampel sebanyak 123 anggota. Perhitungan jumlah sampel menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan tingkat kesalahan 5% yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Pengukuran data dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Analisis data menggunakan analisis korelasi dan regresi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa : 1). Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja anggota Satreskrim Polrestabes Semarang, 2). Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja anggota Satreskrim Polrestabes Semarang. 3). Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan dan iklim organisasi secara bersama-sama dengan kepuasan kerja anggota Satreskrim Polrestabes Semarang. 4). Diketahui kondisi lingkungan kerja yang memiliki tingkat kepuasan kerja paling tinggi.

This research is started from an issue which is identified from analysis and evaluation report of Police Profession and Internal Security Division (Divpropram) year 2010. It contains public report / data violation and data cases that happen in police environment between 2005-2009. Based on those reports, work unit / function that is critized the most by public is investigation function. Public complaints and disciplinary violations as stated by Police Divpropam are also found in crime investigation unit of Semarang city police resort such as unprofessional investigations, abuse of authority, slow / incomplete case handling, avoiding official responsibility, extortion, beating and threatening public with weapon, and unregistered warrant letter in crime investigation unit register book.
Furthermore, personnel's disciplinary violations, according to Police Divpropam conclusion, are due to the weakness of police technical function guidance, supervision, and discipline guidance. Personnel's discipline is closely related to working satisfaction. If a personnel feels satisfied in his work, then the discipline is good. On the contrary, if he is not satisfied then the discipline is bad.
There are some factors which influence the personnel's working satisfaction of crime investigation unit of Semarang city police resort. All of them are identified based on personnel's disciplinary violation and factual event that is happened in crime investigation unit of Semarang city police resort. Those factors are leadership style and organization environment.
As for the purpose of this research, it is to find out whether there is a connection and influence between leadership style and organization environment individually or all together along with job satisfaction level of the personnel of crime investigation unit of Semarang city police resort.
This is a quantitative research which use survey method. From the population of 181 personnels, 123 personnels are acquired as the sample. The calculation of sample quantity uses sample quantity determining table from certain population with 5 % error sampling that is developed by Isaac and Michael. Sample selection is conducted by using Proportionate Stratified Random Sampling technique. Data measurement is done by using Likert scale. Data analysis uses correlation and regression analysis.
The results of the analysis are (1) there is a positive and significant influence between leadership style to job satisfaction of crime investigation unit personnel of Semarang city police resort, (2) there is a positive and significant influence between organization environment to job satisfaction of crime investigation unit personnel of Semarang city police resort, (3) there is an positive and significant influence of both leadership style and organization environment to job satisfaction of crime investigation unit personnel of Semarang city police resort, and (4) it is confirmed that working environment has the highest job satisfaction level.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29683
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>