Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170803 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinyah
"Nowadays advertising belongs not only to the system of market control but also to the system of ideology. Using the Roland Barthes' theory of semiotics and feminist critical theory this thesis tried to prove that an advertisement has a power to bring and to transfer the ideas and the myths of patriarchal ideology. The six advertisements used as corpus data in this research are advertisements from three german products Zwilling, Woman magazine and Clubmaster and were taken from two german leading magazines, Brigitte and Der Spiegel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Pratama Riyono
"Parfum merupakan sebuah produk yang sudah digunakan oleh manusia sejak ratusan tahun yang lalu. Sepeti layaknya semua produk yang hadir untuk diperjualbelikan, parfum juga merupakan produk yang membutuhkan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualanya, salah satunya dengan menggunakan iklan. Menariknya, iklan parfum seringkali menampilkan tubuh perempuan baik parfum yang ditujukan untuk laki-laki maupun para perempuan sendiri. Hal ini tentunya menimbulkan kontroversi sehingga terkadang dibeberapa negara iklan-iklan parfum seperti itu tidak dapat ditayangkan.

Perfume is a product that has been used by humans since hundreds of years ago. Like any other product, perfume is also a product that needs a marketing strategy to increase it’s sales, one of the strategies is using advertising. Interestingly, the ads often featured sex and female body for men and women themselves. This is certainly cause controversy so that sometimes in some countries such as perfume ads that can not be displayed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tina Safira
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi perempuan bertubuh besar
dalam iklan karena hasil studi terdahulu menunjukkan adanya perbedaan representasi
tubuh besar dengan tubuh langsing di media. Media seringkali menampilkan tubuh
langsing sebagai standar tubuh ideal bagi perempuan, sebaliknya perempuan bertubuh
besar direpresentasikan sebagai sosok yang minder, tidak produktif, tidak pandai bergaul, dan lain-lain. Nivea muncul dengan iklan yang menggunakan model perempuan bertubuh besar sebagai model utamanya. Untuk mengkaji iklan ini peneliti menggunakan teori representasi dari Stuart Hall dan menggunakan metode analisis semiotika Charles Peirce. Hasil penelitian menunjukan, di satu sisi, nilai-nilai edukasi melalui pesan moral bahwa model perempuan bertubuh besar memiliki rasa percaya diri. Selain itu, model iklan
menunjukan kemampuan pengembangan diri dan dapat berinteraksi dengan baik dengan
orang lain. Namun, dalam iklan tersebut masih merefleksikan budaya patriarki dengan
mengkonstruksi perempuan bertubuh besar yang feminin dan berkulit putih

This study discusses the representation of obese women in advertisements because the results of previous studies show differences in representation of obese bodies with slim bodies in the media. Media that release the body as an ideal body standard for women, on the other hand, an obese woman is represented as a figure who is inferior, unproductive, not sociable, and others. Nivea appeared with an advertisement that used an obese female model as the main model. To analyze this ad, researchers used the theory of representation from Stuart Hall and used Charles Peirces semiotic analysis method. The results showed,
on the one hand, the values of education through the moral message of the obese female models have self-confidence. In addition, the advertising model shows self-development abilities and can interact with others. However, the ad still reflects patriarchal culture by constructing an obese woman who is feminine and white.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neansy Nurhandayani
"Tesis ini membahas pemanfaatan konotasi dan mitos dalam iklan perawatan tubuh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan ancangan pragmatik dan semiotik. Penelitian terhadap konotasi dan mitos dilakukan dengan menjelaskan pilihan bentuk tindak tutur yang digunakan dalam iklan. Sumber data yang digunakan adalah lima teks iklan Maria Syailendra di majalah Kartini tahun 2014. Hasil analisis menunjukkan terdapat 45 jumlah pilihan tuturan yang yang disajikan dan digunakan pengiklan untuk memicu tindak perlokusi bagi pembaca. Di antara bentuk-bentuk tersebut, bersifat memberikan informasi, menyarankan, menjanjikan dan merupakan ungkapan emosi. Berdasarkan bentuk-bentuk tindak tutur tersebut, ditemukan beberapa konotasi berhubungan dengan klinik kecantikan, kecantikan organ intim dan hubungan suami-istri. Konotasi diperkuat dengan bentuk nonverbal yang ditampilkan dalam iklan. Dari bentuk pilihan tutur juga ditemukan mitos yang berusaha dimanfaatkan oleh pengiklan agar memicu daya perlokusi pembaca.

This thesis discusses the use of connotation and myth in the advertisement of body skin care clinic. This research is a qualitative research by means of pragmatics and semiotics analysis. Analysis on connotation and myth done by explaining the form of speech acts used in the advertisement. Source of the data are five advertisements texts of Maria Syailendra beauty clinic in Kartini on 2014. Result of the analysis shows that there are 45 numbers of speech acts used to triggers perlocutionary acts of the audience. Some of them provides information, suggestion, promise, and praising. Based on the speech acts forms used in the advertisement texts, it is discovered several connotations related to the beauty clinic itself, beauty organ intimate and connotation on the marriage issues. The connotation also supported by the nonverbal sign. It is also discovered myths which used by the author which triggers the perlocutionary acts from the readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T44971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gadis Arivia Effendi
2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Marina Claudia
"ABSTRAK
Tubuh perempuan seringkali menjadi poin penting dalam suatu iklan yang digunakan untuk menarik perhatian masyarakat, bahkan pada iklan yang tidak memiliki ikatan langsung dengan tubuh perempuan. Penempatan perempuan sebagai objek, atau dikenal dengan istilah objektifikasi, menjadi fokus penelitian ini. Dengan menganalisis iklan sebuah produk minuman kopi instan dalam kaleng, „K-fee turbo drink‟, penelitian ini membuktikan adanya objektifikasi terhadap tubuh perempuan dalam iklan tersebut. Analisis terhadap iklan yang menjadi korpus data penelitian ini memperlihatkan adanya objektifikasi seksual terhadap tubuh perempuan. Penelitian ini mendasari analisis dengan pemikiran Martha C. Nussbaum mengenai objektifikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tekstual, yaitu dengan menganalisis gambar dan teks dalam iklan „K-fee turbo drink‟.

ABSTRACT
Women‟s body are frequently positioned as the selling point in advertising. Female‟s body is projected as sexual object to attract people‟s attention. Sexual objectification to women‟s body is the focus of this research. By analizing an advertisement of instant coffee, „K-fee turbo drink‟, this research aims to see how female‟s body part is used to attract people‟s attention and how it is presented and positioned equally with canned coffee. The method used in this research is textual analysis, within the framework of Nussbaum‟s theory objectification. The potrayal of female‟s body part in this advertisement shows how objectified women is reduced to nothing more than object to draw mass attention and sell products."
Depok: [;, ], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Anatotia Bunga
"Skripsi ini menggambarkan bagaimana majalah perempuan memandang tubuh perempuan. Penelitian ini berangkat dari keprihatinan peneliti terhadap kaum perempuan yang mudah menjadi korban manipulasi media dalam hal kecantikan. Majalah perempuan adalah salah satu media yang paling gencar mengagung-agungkan konsep kecantikan ideal. Padahal jika kita amati, majalah perempuan sendiri sering tidak konsisten dalam menyampaikan pandangannya tentang kecantikan kepada perempuan. Majalah perempuan yang sarat dengan artikel-artikel "pemujaan" fisik agar perempuan mengolah tubuhnya sesuai bentuk ideal, pada saat yang sama juga mengandung pesan yang mengingatkan perempuan menerima keadaan diri apa adanya. Peneliti tidak hanya mencoba menggambarkan kontradiksi tersebut, tapi juga menyelidiki faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya kondisi tersebut. Peneliti memilih Majalah Cosmopolitan Indonesia sebagai objek penelitian. Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif dengan perspektif kritis. Metode yang digunakan adalah analisis wacana memakai model Critical Discourse Analysis (CDA) milik Norman Fairclough. Dalam memahami wacana, Fairclough menelaah tiga dimensi yaitu teks, praktek wacana (Discourse practice), dan praktek sosial budaya (Sociocultural Practice). Analisis teks menggunakan model framing Gamson dan Modigliani. Dalam analisis praktek wacana ada dua hal yang diteliti yaitu produksi teks dan konsumsi teks. Data tentang produksi teks diperoleh melalui wawancara dengan seorang pekerja Cosmopolitan Indonesia dan mantan pemimpin redaksi Cosmopolitan Indonesia. Sementara untuk konsumsi teks, karena keterbatasan waktu, penelitian ini hanya melihat karakteristik pembaca Cosmopolitan. Analisis sosial budaya (sociocultural practice) dilakukan dengan melihat sejarah perkembangan majalah perempuan di Indonesia dan Amerika, serta sejarah perubahan bentuk tubuh ideal perempuan. Data juga diperoleh dari literatur dan beberapa situs. Unit penelitian ini adalah enam artikel yang diambil dari majalah Cosmopolitan dan dua artikel dari majalah Her World. Peneliti menemukan ada dua gagasan tentang tubuh perempuan yang saling bertentangan dalam majalah Cosmopolitan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan visi dan kepentingan tentang gambaran tubuh perempuan. Redaksi, yang relatif mempunyai pandangan lebih realistis terhadap tubuh perempuan, hams patuh dengan pengelola media yang lebih berorientasi pada keuntungan, karenanya majalah masih didominasi oleh konsep kecantikan ideal yang "menjual". Dua pandangan dalam tubuh majalah ini dapat terjadi karena Cosmopolitan turut memperhitungkan kelompok pembaca yang memiliki pandangan yang berseberangan dengan nilai-nilai kecantikan ideal. Menurut peneliti, hal ini terjadi karena Cosmopolitan juga melihat kelompok pembaca ini sebagai pasar yang mendatangkan pemasukan, maka itu suara mereka juga hares terwakili."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Christie Tiarmalia Br.
"Iklan merupakan salah satu strategi pemasaran yang bermaksud untuk mendekatkan barang yang hendak dijual kepada konsumen. Banyak cara yang digunakan oleh pengiklan untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah menggunakan pendekatan perempuan kepada khalayak. Permasalahan yang terjadi adalah ketika di dalam iklan, perempuan digunakan sebagai objek yang tubuhnya dieksploitasi secara berlebihan. Salah satu iklan yang mengeksploitasi tubuh perempuan adalah iklan televis Axe.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pemaknaan khalayak laki-laki mengenai permisivitas eksploitasi tubuh perempuan dalam iklan Axe. Makalah ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Informan yang dipilih adalah tiga orang mahasiswa laki-laki, yang masuk dalam kategori dewasa dini. Informan juga dipilih berdasarkan kriteria memiliki pemahaman literasi media dan etika iklan yang berbeda satu sama lain.
Berdasarkan hasil temuan, diketahui bahwa informan menyadari bahwa terdapat eksploitasi tubuh perempuan dalam iklan Axe. Eksploitasi tubuh perempuan juga dimaknai sebagai suatu hal yang biasa dan sesuai dengan pendekatan emosional yang digunakan dalam iklan Axe.

Advertising is one marketing strategy that intends to bring the goods to be sold to consumers. Many ways are used by advertisers to reach this objective, one of which is a woman approach to the audience. The problem that occurs is when in the ads, women are used as an object that?s the body was exploited. One of the ad that exploit women's bodies is the Axe ads.
The purpose of this paper is to determine male audience's reception regarding exploitation of woman's body permissiveness in television advertisement of Axe. This paper uses a qualitative approach with in-depth interviews. Informants selected were three male college students, who included into the category of early adulthood. Informants also selected based on the criteria of having an understanding of media literacy and advertising ethics are different from each other.
Based on the findings, it is known that the informant be aware that there is exploitation of women's body in advertising Axe. Exploitation of women's body is also interpreted as a matter of course and in accordance with the emotional approach used in the Axe ads.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina Adrianti
"Di dalam iklan perempuan ditampilkan sebagai sosok dengan bentuk fisik yang ideal seperti bertubuh langsing, berkulit putih dan mulus, memiliki kaki yang jenjang dan bulu mata yang lentik. Kedua iklan dari Shot for Slim dan Alli menunjukan bahwa iklan memiliki peranan dalam membentuk mitos kecantikan. Mitos kecantikan yang tersebar di masyarakat sering kali dianggap sebagai sebuah kenyataan yang dijadikan standard dalam menilai kecantikan perempuan. Dengan adanya mitos kecantikan yang tersebar di masyarakat, memunculkan kekhawatiran pada perempuan terhadap kekurangan bentuk tubuh yang dimilikinya.

In an advertisement woman published as someone who has an ideal physical form like having a slim body, flawless and white skin, has a ladder feet and tapering eyelashes. Both advertisements from Shot for Slim and Alli shown that advertisement has role in making a beauty myth. Beauty myth that spread in community is often considered as a reality that become a standard for rating a woman beauty. As is beauty myth that spread in community, show concern on woman to deficiency a body form that they owned."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nunik Triana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>