Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nyoman Kundalawati
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan menunjukkan perjuangan kebebasan generasi muda dalam mengambil keputusan, yang salah satu contohnya adalah kebebasan dalam menentukan pasangan hidup. Metode penulisan yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik serta biografis historis.
Pada akhir drama tampak keberhasilan generasi muda menikah dengan pasangan hidup pilihan mereka sendiri. Namun keberhasilan generasi muda tersebut bukanlah berarti kemenangan generasi muda atau sebaliknya kemenangan generasi tua. Karena secara kebetulan saja ternyata pilihan generasi muda itu sama dengan keinginan generasi tua.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebenarnya keinginan generasi muda .tidak selalu bertentangan dengan keinginan generasi tua. Persoalan antara generasi muda dan generasi tua seharusnya tidak terjadi jika antara kedua belah pihak tersebut ada komunikasi. Ketiadaan komunikasilah yang menyebabkan terjadinya pemberontakan generasi muda terhadap generasi tua.

"
1989
S15006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayer, Hans
Berlin: Verlag Volk und Welt, [date of publication not identified]
JER 928.43 MAY g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mumbunan, Erma Elda
"Kebebasan adalah lmplan setiap manusia Beragam upaya dilakukan manusia untuk mencapai kebebasan, termasuk melalui kreasl sastra sebagal alat yang memerlkan realita. Karenanya, karya tldak terlepas darl lingkungan, pengarang, dan gagasan yang disertakan pengarang ke dalamnya.
Salah satu kelompok sastrawan yang banyak mendasari gagasan kesusastraan mereka pada kebebasan ialah Junges Deutschland yang hidup di masa Restorasi (1815-1848). Mereka bersandar pada ide kebebasan ideal Revolusl Perancis yang berintikan demokratisasl sosial dan ekonoml Salah seorang sastrawan Jerman Muda ialah Georg Buchner. Ia banyak melahlrkan karya yang, berbeda dengan rekan seangkatannya, banyak berkonsentrasi pada kebebasan dan revolusi sosial. lde kebebasan sosial Bilchner dltuangkan dalam salah satu adikarya yang menjadi karya terakhimya, drama Woyzeck. Adalah siratan makna kebebasan dalam drama ini yang menjadi masalah utama tesis.
Untuk kepentingan analisis digunakan dua teori. Pertama ialah drama terbuka Volker Klutz yang rnencirikan drama Woyzeck, dari segi alur, sebagai das Ganze in Ausschnirten, yakni terdiri dari potongan adegan yang sifatnya utuh dan otonom hingga tidak membentuk alur secara linear. Hal ini membuat kesatuan ruang clan waktu tidak dijumpai dan memungklnkan terjadinya satu atau lebih kejadian dalam satu satuan waktu pada satuan ruang yang berbeda dalam cerita, Dari segi penokohan, drama Woyzeok tidak diterjemahkan dalam makna 'kejatuhan? seperti tragedi pada umumnya. Karena karakter utama dalam drama juga tldak digolongkan sebagai pro-maupun antagonis. Melalnkan, dianggap sebagai wakil dari golongan miskin kebanyakan. Dari segl bahasa, terdapat kemungkinan keragaman pemakaian bahasa token, yaknl pertukaran darl banasa tlnggl (Hochsprache) ke bahasa rendan (Umgangssprache).
Teori kedua ialah strulcturalisme genetllc Lucien Goldmann Goldmann menekankan pada model atau slruktur global yaitu struldur yang tersusun dari struktur formal yang leblh kecil dan berfungsi menyatakan skema dasar sistem bubungan antarmanusia dan manusia dan semestanya. Setiap karya memuat pandangan dunla, yakni struldurasi mental, berupa gagasan atau konsep teoritis sebagai respon pengarang terhadap kondlsl tertentu dalam konteks keseiaranan tertentu. Sehlngga karya diartikan sebagai totalitas bermakna yang mellbatkan pengarang, karya, clan lingkungan yang melatarbelakangi kecluanya.
Pada analisis dijumpal model global "gerak tertahan" yang menyatakan akllvitas, harapan, dan tentangan, sekallgus disertai keterbatasan dan represi balk pslkologis, sosial, maupun ilmiah- Model ini memetakan pertentangan dua golongan masyarakat Jerman Muda: miskin dan tak berpendidikan vs. kaya dan berpendidikan yang terbagi secara horisonlal dan vertikal. Hubungan horisontal antargolongan miskin dilandai dengan tema isolasi, kebisuan bahasa, moral, kerja, 'Natur?, dan posisi objek, Hubungan antargolongan kaya ditandai dengan tema kekuasaan, represi, bahasa yang berbicafa, dan posisi subjek. Secara vertikal, model global tersebut menyatakan slstem dasar hubungan masyarakat, yakni ketertindasan golongan bawah darl golongan atas sebagai gambaran realita fatalismus masyarakat bawah. Tampilan model global lnl merupakan pindahan realita ketimpangan sosial masyarakat Jerrnan Muda Dari fakta tersebut, Bdchner berharap rakyat dapat berkaca dan mengenall dlrl dan nasib mereka dan berjuang demi kebebasan mereka. Harapan ini merupakan slratan makna kebebasan sebagal pandangan dunia Bflohner yang dldasari pada makna demokralisasi soslo-elronomi sepertl dildealkan Revolusi Perancis.

Freedom is every man?s dream. Men have done many to have their freedom, including through literary creation that depicts reality. Within this concern, a work is much more functioned as a tool to get the freedom.
One of literary groups that bases much of their literary ideal on freedom is Young Germany which exists around the Restoration period (1815-1848). Mostly, they lean against the French Revolutionarys idealism of freedom that centers on socio-economic democratization. One of the Young Germany writers is Georg Buchner. He produces works that, quite different from his literary generation, concentrate much on the idea of social revolution and freedom. His idea of social freedom is inserted in one of his masterpiece that happenned to be his last work, the play of Woyzeck. If is the implied idea of freedom within that very work that becomes the main problem of this thesis.
Two theories used for the analysis. Hrst is Volker Klotz's opened drama that characterizes Woyzeck, by its plot, as das Ganze in Ausschnitten, i.e. consists of many fragmented scenes which completed and autonomous so that they do not form such a linear plot. This, in turn, makes no unities of time and place be found; rather, makes possible one or more events take place within one unit of time and different unit of place. By its characterization, Woyzeck cannot be perceived in the sense of "tragic fall" as usuatly a tragedy is. For the play's main character is neither a pro- nor an antagonist. Except that he is just a common representative of the poor masses. By the language, there is possibility of diverse language usage by its characters, i.e. a switching from high-language (Hochsprache) into low-language (Umgangssplache).
Second is Lucien Gofdmann?s genetic structuralism_ Goldmann stresses on a global structure or model consisting of others more partial formal structures which constitutes the global schema or system of relationship between men and between them and universe. Each work contains world view, ie. mental structuring, in form of idea or theoretical concept as the writer?s response towards specific condition within specific historical context. A work, then, is assumed to be a meaningful totality that includes the writer, the work, and the surrounding environment backgrounding the two.
The analysis shows "hindered move" as global model constituting activities, hopes, even protests that psychologically, socially, or scientifically barricaded or repressed. This model charts the clash between poor and uneducated vs. rich and educated classes of Young German society that divided horizontally and vertically. Horizontal relationship among poor masses typitied by themes of isolation, muted language, morality, working, ?literature, and object position; while among the rich power, repression, sounding language, and subject position. Vertically, the model constitutes basic system of societal relationship, i.e. subjugation of folks by the nobles, as a portrait of fafalism reality among the folks. The depiction of global model is nothing but a removal of the reality of social unequality into text as to people can mirror and recognize their own fates and selves. It is the people?s consciousness that they are being subjugated and, in turn, willing to fight for their freedom that becomes Buchner's implied meaning of freedom as his work's world view."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T4833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satwoko Heru Handoko
"Penulisan skripsi ini berdasarkan penelitian kepustakaan. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode intrinsik dan ekstrinsik. Setelah bab Pendahuluan, berturut-turut akan dipaparkan keadaan masyarakat yang melatarbelakangi penulisan drama lalu diikuti pembahasan aspek-aspek struktur drama serta aspek tekstur dan kesimpulan. Drama sebagai salah satu cabang kesusastraan baru bisa dikatakan berhasil setelah dipentaskan di atas panggung. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menunjukkan kepaduan antara aspek struktur dan aspek tekstur drama Marat/ Sade yang mendukung keberhasilannya di panggung dan menunjang penyampaian amanat pengarangnya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imma Setiana
"Di dalam skripsi ini saya menganalisis sikap seorang laki-laki bemama Biedermann. la seorang pengecut, tidak jujur dan egois. Dengan sifat-sifatnya itu ia pada akhimya menghancurkan diri sendiri dan lingkungannya. Ia, misalnya, mengizinkan Schmitz dan Eisenring menginap di rumahnya dan tidak dapat mengusir, bahkan membiarkan mereka bertindak apa saja, meskipun terang_terangan melakukan sesuatu yang berbahaya. Akhir dari kepasifan yang disertai usaha menjilat tamu-tamunya itu adalah terjadinya kebakaran di rumahnya. Kesalahan terletak pada did Biedermann, bukan pada tamu-tamunya. Mirip dengan Biedermann adalah tindakan orang-orang Jerman pada masa Nazi di bawah pimpinan Hitler. Di dalam skripsi ini saya membuktikan bahwa beberapa elemen dari drama Biedermann and die Brandstifter mempunyai kesamaan dengan situasi Jerman pada masa Nazi. Saya rnelihat bahwa drama Biedermann and die Brandstifter parabel dengan masa Nazi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S15012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Harnowo
"Kekalahan total Jarman dalam Perang Dunia II (1939-1945) telah mengakibatkan penderitaan bagi rakyatnya, baik secara fisik maupun mental. Terutama sekali dialami oleh para serdadu yang kembali ke tanah airnya. Sebagian besar dari mereka pulang dengan cacad jasmani ataupun rohani. Kepulangan mereka tidak disambut sebagaimana layaknya pahlawan yang kembali dari medan juang, dan mereka tidak mampu lagi menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat saat itu. Kehidupan mereka menjadi kacau, baik secara material, moral, dan agama. Kehancuranlah yang mereka dapatkan dari perang. Heinrich Bo11, seorang sastrawan, menuangkan masalah tersebut dalam romannya Lind sagte heir einziges Wort. Roman Und sagte kein einziges wort ini menceritakan dengan jelas masalah yang dihadapi masyarakat Jerman pada tahun-tahun awal sesudah berakhirnya Perang Dunia II melalui penokohan pasangan Fred dan Kate Bogner. Heinrich Boll menggambarkan pasangan itu sebagai korban perang. Kehancuran yang mereka alami akibat perang ternyata me_rembet pada kehancuran kehidupan mereka dalam masyarakat, bahkan nyaris pula menghancurkan kelangsungan rumah tang_ga mereka. Gereja dalam hal ini telah mengambil peran dengan menyadarkan mereka kembali untuk membangun kehidupan baru dari titik awal lagi. Roman yang sarat dengan pandangan dan cita-cita sang Pengarang ini, pada prinsipnya ingin menyampaikan pesan kepada generasi yang tidak mengalami perang, agar menjadi orang-orang yang membenci perang, dan menghindari segala bentuk usaha yang dapat menimbulkan ketegangan, serta mengakibatkan perang, karena perang tidak hanya berhubungan dengan masalah-masalah politik dan teritorial saja, tetapi menyangkut pula masalah moral dan agama yang akibatnya dapat menghancurkan umat manusia itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elah Amatillah
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pemikiran Schiller mengenai makna kebebasan melalui karya drama perdananya berjudul Die Räuber. Melalui pendekatan sosiologi sastra berdasarkan strukturalisme genetik milik Lucian Goldman, ditemukan bahwa ide kebebasan dalam drama ini dipengaruhi oleh dua semangat zaman kesusastraan Jerman yaitu: aliran kesusastraan Aufklärung (1700-1780) dan aliran kesusastraan Sturm und Drang (1770-1830).

ABSTRACT
This thesis analyzes the thoughts of Schiller regarding the meaning of freedom through his first drama, Die Rauber. By using sociological approach based on Genetic Structuralism by Lucian Goldman, the researcher found that concept of freedom in this drama was influenced by the spirit of two German Literary Periods, Aufklarung (1700-1780) and Sturm und Drang (1770-1830)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T50126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: BPNB, 2013
782.42 APR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sulinda Rahasia
"Perjuangan kebebasan merupakan masalah yang masih tetap aktual hingga detik ini. Pada tahun 1973 melalui roman Die, neuen Leiden des jungen W. Ulrich Plenzdorf menggambarkan perjuangan kebebasan generasi muda Republik Demokrasi Jerman yang diwakili oleh tokoh utama roman, Edgar Wibeau. Roman ini diilhami oleh dua roman yaitu Die Leiden, des jungen Serthers karya Johann Wolfgang von Goethe (1774) dan The Catcher in the Rye (Der Fanger in Roggen) karya Jerome D. Salinger (1951). Masalah yang saya angkat dalam skripsi ini, yaitu bagaimana cara Edgar Wibeau memperjuangkan kebebasan? Apakah ia berhasil memperoleh kebebasan tersebut? Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan dan pendekatan secara ekstrinsik & intrinsik saya mengupas masalah tersebut di atas hingga sampai pada kesimpulan bahwa Edgar Wibeau telah berjuang untuk memperoleh kebebasan. Walaupun dalam perjuangan tersebut ia harus mati, namun ini bukan berarti kegagalan melainkan merupakan titik terang, yaitu suatu awal dan himbauan bagi generasinya untuk terus memperjuangkan apa yang telah dirintis oleh Edgar Wibeau."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fathia Rahma Fauzia
"Skripsi ini membahas tentang kebebasan bertindak tokoh Oreste dalam drama Les .douches karya Jean-Paul Sartre. Sartre terkenal akan pemikirannya mengenai eksistensi manusia yang mendahului esensinya. Penelitian ini melihat pemikiran Sartre mengenai eksistensi, esensi, dan kebebasan manusia yang disampaikan mclalui tindakan-tindakan para tokoh. 1 lasil penelitian menunjukkan bahwa Sartre menggunakan tokoh-tokoh dalam drama ini untuk menyampaikan heberapa pemikirannya. Melalui tokoh Oreste, Sartre menyampaikan pemikirannya mengenai eire pour-soi, kebebasan, pilihan. dan tanggung jaw ah manusia. Oreste adalah manusia yang menyadari bahwa dirinya memiliki kebebasan dalam bertindak dan membangun sendiri esensinya.

This thesis discusses the freedom of Oreste, the main character of Les ILlouches a drama written by Jean-Paul Sartre. Sartre is famous for his thoughts about human existence that precedes his essence. This study observes Sartre's thinking thought on the existence, essence, and the freedom of man by the actions of the characters. The results showed that Sartre uses the characters in this drama to convey his thoughts. Through the character of Oreste, Sartre conveys his thoughts on being_for-itself. freedom, choice and human responsibility. Oreste is a man who realizes that he has the freedom to act and builds his own essence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14370
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>