Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124471 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Kaniasari
"Dewi Kaniasari. Motivasi Kerja Staf Perpustakaan Umum Pemda DKI Jakarta dalam Hubungannya dengan Jenjang Pendidikan Sekolah. (di bawah bimbingan Putu Laxman Pendit, MA). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. 1993. Penelitian ini dilakukan pada staf di 5 (lima) per_pustakaan Pemda DKI yaitu Perpustakaan Umum Jakarta Timur, Utara, Barat, Pusat dan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi kerja staf perpustakaan umum baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Penulis ingin mengetahui apakah motivasi intrinsik dan ekstrinsik staf sama pada tiap jenjang pendidikan. Penulis juga ingin mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi intrinsik atau ekstrinsik yang dimiliki oleh staf dengan pendidikan dasar dan menengah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilaku_kan melalui cara dokumenter untuk mengetahui data kepega_waian responden. Cara kedua adalah dengan wawancara ter_bimbing, dimana responden diminta untuk memberikan data tentang keberadaan faktor-faktor motivasi intrinsik (pres_tasi, pengakuan atas hasil kerja, pekerjaan, kesempatan untuk berkembang dan tanggung jawab) dan ekstrinsik (kebi_jakan dan peraturan, pengawasan, hubungan dengan atasan, bawahan dan teman sekerja, gaji, keamanan kerja, kondisi kerja, dan status sebagai karyawan perpustakaan umum) serta pendapat responden tentang masing-masing faktor. Untuk menganalisa data penulis mempergunakan tabel persentase untuk melihat banyaknya jumlah faktor intrinsik dan ekstrinsik yang dimiliki responden berdasarkan jenjang pendidikan. Penulis juga mempergunakan penghitungan dengan khi kuadrat untuk melihat ada atau tidak adanya hubungan antara motivasi dengan jenjang pendidikan. Hasil penelitian membuktikan bahwa motivasi intrinsik staf tidak sama pada tiap jenjang pendidikan. Motivasi intrinsik tertinggi ada pada staf berpendidikan SLTP, kedua pada staf berpendidikan SLTA dan terakhir pada staf berpen_didikan SD. Motivasi ekstrinsik staf juga tidak sama pada tiap jenjang pendidikan. Motivasi ekstrinsik tertinggi ada pada staf berpendidikan SLTP. Kedua dan Ketiga pada staf berpen_didikan SD dan SLTA. Tidak ada hubungan (yang signifikan) antara motivasi intrinsik dengan pendidikan dasar (SD dan SLTP) dan menen_gah (SLTA). Antara motivasi ekstrinsik dengan pendidikan dasar dan menengah juga tidak ada hubungan yang signifikan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hercarmina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif antara disiplin kerja dan iklim sekolah, masing-masing sebagai variabel bebas, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, dengan motivasi kerja guru sebagai variabel terikat. Lebih lanjut, penelitian ini juga untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas tersebut berdasarkan perbedaan tingkat pendidikan, usia, golongan .kepangkatan, dan masa kerja, dapat meramalkan motivasi kerja guru. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan mengetahui berapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.
Penelitian ini dilakukan di Jakarta dari bulan Oktober hingga Desember 1998. Populasi penelitian ini adalah guru SMU unggulan dan pendamping unggulan negeri di DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik korelasional dengan sampel berjumlah 185 orang guru. Sampel tersebut diambil dengan tiga teknik yaitu proportional, stratified, random sampling. Tiga buah instrumen penelitian yang digunakan adalah 1) instrumen pengukur disiplin kerja yang mencakup dimensi ketaatan, kesadaran, dan tanggung jawab; 2) instrumen pengukur iklim sekolah yang mencakup dimensi kerja sama, keterbukaan, dan keakraban; dan 3) instrumen pengukur motivasi kerja yang mencakup dimensi kerja keras, kegairahan, dan kesabaran; ketiga instrumen ini berbentuk kuesioner dan menggunakan skala likert. Instrumen disiplin kerja memiliki 36 butir soal, instrumen iklim sekolah memiliki 22 butir soal, sedangkan instrumen motivasi kerja guru memiliki 23 butir soal. Ketiga instrumen tersebut telah memenuhi syarat sebagai alat pengukur, baik validitas maupun reliabilitas. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi, sederhana dan ganda atau jamak, pada taraf signifikansi cc = q, 05. Seluruh analisis di dalam penelilian inimenggunakan perangkat program komputer SPSSIPC-+.
Penelitian menemukan terdapat hubungan positif antara disiplin kerja dan motivasi kerja guru. Hal itu menunjukkan bahwa semakin tinggi disiplin kerja guru maka semakin tinggi pula motivasi kerja mereka. Di pihak lain, juga terdapat hubungan positif yang bermakna antara iklim sekolah dengan motivasi kerja guru. Hal itu menunjukkan bahwa semakin baik atau kondusif iklim sekolah maka akan semakin tinggi pula motivasi kerja guru. Selain itu, juga ditemukan terdapat hubungan positif yang bermakna disiplin kerja dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan motivasi kerja guru. Hal itu menunjukkan bahwa semakin tinggi disiplin kerja guru dan semakin baik iklim sekolah maka semakin tinggi pula motivasi kerja guru."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ludya Arica Bakti
"Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis sejauh mana kerja sama antara Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara dengan 3 Perpustakaan Sekolah yaitu SD Negeri 11 Pagi Lagoa, SMP Negeri 162 Marunda dan MAN 5 Marunda. Kerja sama yang dikaji adalah menyangkut alasan, tujuan, bentuk, sumber daya, manfaat dan kendala kerja sama yang telah terjalin. Kerja sama tersebut terutama dikaitkan dengan peningkatan prestasi belajar siswa dan layanan terhadap pemakai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah tiga orang dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara. Selain itu diwawancarai pula pustakawan Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara sebagai data pembanding. Hasil wawancara dikelompokkan berdasarkan pertanyaan yang diajukan kemudian dianalisis untuk melihat kecenderungan pendapat setiap responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Jenis kerjasama yang dilakukan ternyata baru terbatas pada pembinaan terhadap tenaga pengelola perpustakaan, bantuan koleksi dalam bentuk hadiah dan penyediaan sarana perpustakaan oleh Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Utara kepada Perpustakaan Sekolah; 2) Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan kerjasama tersebut berdasarkan pendapat para responden adalah pengetahuan & keterampilan mengelola perpustakaan yang bertambah, tidak ketinggalan informasi serta meningkatnya prestasi belajar siswa; 3) Kendala yang dirasakan para responden dalam kerjasama ternyata adalah waktu yang terbatas, kurangnya motivasi dari kepala sekolah, letak lokasi yang jauh, sarana transportasi yang tidak memadai, jumlah personil perpustakaan yang terbatas, dan biaya administrasi kerja sama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiati
"Salah satu faktor penting untuk mencapai tingkat produktivitas kerja yang tinggi adalah pembinaan sumber daya manusia. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai, pembinaan motivasi dan menciptakan rasa aman dalam bekerja.
Pembinaan sumber daya manusia ini ditujukan pada individu/kelumpok dalam suatu organisasi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Salah satu bidang tugas yang mempunyai peranan besar dalam pembangunan termasuk pembangunan bidang sumber daya manusia adalah profesi pustakawan. Disadari bahwa perpustakaan merupakan sarana untuk mencerdaskan bangsa, maka profesi pustakawan perlu mendapat pembinaan. Melalui SK Menpan No. 18 Eakin 1988 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Pustakawan, pustakawan dikategorikan sebagai pejabat fungsional dengan link dan kewajibannya antara lain mendapatkan kenaikan pangkat melalui pengumpulan angka kredit. Pemda DKI Jakarta sudah melaksanakan penilaian angka kredit bagi pustakawannya. Berdasarkan pengamatan di lapangan pembinaan kepangkatan melalui penetapan angka kredit belum berjalan lancar. Atas dasar pengamatan tersebut di atas, maka perlu diteliti mengenai pelaksanaan penetapan angka kredit dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam rangka pengembangan dan pembinaan karier pustakawan dengan pemacuan prestasi.
Penelitian merupakan penelitian eksplanatif dengan rancangan cross sectional yang menggunakan cara-cara observasi, kuesioner, wawancara mendalam, dan pengkajian dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan pada kelompok pustakawan di Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum Pemda DKI dan perpustakaan Unit-unit di lingkungan Pemda DKI Jakarta, dengan jumlah responden 100 orang.
Dari hasil penelitian ini terlihat adanya perbedaan yang bermakna secara statistik antara pustakawan Perpustakaan Nasional dengan pustakawan di lingkungan Pemda DKI Jakarta dalam beberapa hal yaitu : latar belakang pendidikan perpustakaan, motivasi menjadi pustakawan, lama jarak waktu kenaikan pangkat. Ditemukan pula bahwa sebanyak 37 % pustakawan belum pernah naik pangkat dan 45 % pustakawan berniat meninggalkan jabatan pustakawan, yang menggambarkan bahwa pembinaan karier melalui penilaian perolehan angka kredit di lingkungan Perpustakaan belum berhasil.
Atas dasar temuan di atas perlu dilakukan upaya pendidikan dan latihan, menjalankan mekanisme umpan - balik terhadap penilaian usulan penetapan angka kredit pustakawan, oleh Tim Penilai Angka Kredit, dan konversi angka kredit pada nilai yang lebih besar serta menyetarakan besarnya tunjangan jabatan dengan jabatan fungsional yang lain."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Hayati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tedjo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irza Rasjid
"ABSTRAK
Penulis tertarik membahas masalah motivasi kerja staf perpustakaan fakultas di lingkungan Universitas Indonesia karena menuruf: hemat penulis masalah pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia haruslah menjadi pokok permaslahan utama untuk mendapatkan produktivitas kerja yang maksimal. Dasar teori yang digunakan dalam penelitianti ini adalah teori dari Maslow, yang mengatakan bahwa manusia mempunyai 5 kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dan menurut Moenir 5 kebutuhan dasar ini dapat digunakan untuk memotivasi mereka dalam bekerja.
Yang menjadi permasalahan disini adalah bagaimana sebenarnya kondisi motivasi kerja staf perpustakaan fakultas di lingkungan Universitas Indonesia. Untuk itu dalam penulisan skripsi ini harus ditetapkan teriebih dahulu tujuan penelitiannya, yaitu memberikan gambaran mengenai motivasi kerja staf perpustakaan fakultas di lingkungan Universitas Indonesia, aspek mana yang paling mempengaruhi mereka dalam bekerja, dan usaha yang telah dilakukan kepala perpustakaan untuk memotivasi stafnya.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif, yaitu bertujuan untuk mengungkap gambaran masalah-masalah yang terjadi atau berlangsung pada saat ini. Sedangkan data yang dikumpulkan adalah data kualitatif. Untuk analisis data, penulis menggunakan parameter tertentu yang dibuat sendiri oleh penulis berdasarkan buku karangan Masri Singarimbun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja staf perpustakaan fakultas di lingkungan Universitas Indonesia adalah tinggi, yaitu 56,86 (51-75 motivasi tinggi). Gaji dipilih sebagai aspek yang paling mempengaruhi mereka dalam bekerja dan kepala perpustakaan telah melakukan tugas mereka untuk memotivasi stafnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15422
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Ariyanti Rahayuningsih
"The purpose of this study is to examine the interrelationship between factors, such as organization's culture, salary satisfaction, job satisfaction, motivation, gender, an educational background that influence work productivity. The data are collected through contact person from 135 accounting staffs from some private companies .in Jakarta and Tangerang. Seven variables are investigated in this study. Using Structural Equation Modeling with prog ram applications, the results of this study show that there is relation between organizational culture and job satisfaction, between organizational culture and motivation, between job satisfaction and motivation, between job satisfaction and work productivity, between motivation and work productivity, between organizational culture and salary satisfaction, between salary satisfaction and motivation, between organizational culture and educational background, between salary satisfaction and educational background, between salary satisfaction and work productivity and between gender and salary satisfaction. On the contrary, The results of this study also show that there is no relation between gender and motivation"
2006
MUIN-XXXV-12-Des2006-39
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Alexander Ririmasse
"Perekonomian Indonesia yang semakin memburuk semenjak krisis ekonomi tahun 1997 mengakibatkan banyak masyarakat kehilangan pekerjaannya. Jakarta, sebagai ibukota negara juga turut mengalami hal yang sama. Banyak buruh, pekerja, dan karyawan yang akhirnya kehilangan pekerjaan Hal ini kemudian membuat masyarakat pada kelas ekonomi bawah ini kemudian berusaha untuk mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kelompok masyarakat ini kemudian mulai mencari nafkah pada sektor informal. Berbagai pekerjaan mereka lakukan untuk mendapatkan uang. Sayangnya, seringkali mereka melibatkan anak- anak mereka untuk turut mencari uang bagi kebutuhan keluarga. Anak- anak yang seharusnya berada di sekolah untuk menuntut ilmu, seringkali terlihat di jalan mencari nafkah untuk membantu ekonomi keluarga. Anak- anak ini seringkali terlantar dan menjadi korban eksploitasi dari lingkungan tempat mereka berlindung, bahkan eksploitasi dari orang tua mereka sendiri. Anak- anak ini kemudian akhimya menjadi komoditi yang dapat digunakan untuk mencari uang dan membantu perekonomian keluarga. Fenomena anak jalanan ibukota yang terus merebak ini kemudian disikapi melalui pemberian bantuan pendidikan dan ketrampilan kepada para anak jalanan untuk meringankan beban mereka. Bantuan ini berdatangan dari berbagai pihak baik dari yayasan dalam negeri, LSM asing, dil. Salah satu pihak yang turut memberikan bantuan adalah pemerintah melalui Pemda DKI. Hal ini sangat berkaitan dengan pasal 34 dalam UUD 1945. Pemda DKI melalui Dinas Bina Mental dan Kesejahteraan Sosial mempunyai peran yang besar untuk menyikapi fenomena anak jalanan ini dengan baik. Berbagai model penanganan ditawarkan untuk membantu membina kembali kehidupan anak jalanan ini. Model- model penanganan ini adalah bentuk kebijakan teknis operasional yang disusun oleh Subdinas Kesejahteraan Anak Keluarga dan Lanjut Usia. Model- model itu kemudian dikembangkan untuk diberlakukan dalam menyikapi anak jalanan ibukota. Dalam pelaksanaannya model ini dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis dinas. Model penanganan yang diberikan untuk menyikapi fenomena anak jalanan ini beragam mulai dari pengembalian kepada keluarga anak jalanan, pemberdayaan panti sosial dan rumah singgah, serta model penanganan langsung di jalan. Terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan dalam penyelenggaraan model- model ini. Salah satu di antara kekurangannya adalah masih sedikitnya jumlah anak jalanan yang dapat menerima pembinaan dan pendidikan serta ketrampilan yang diselenggarakan oleh Pemda DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskripsi. Penulis mencoba memberi gambaran kondisi anak jalanan serta peran Pemda DKI dalam menyikapi fenomena anak jalanan ini. Teknik pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan observasi dengan pengamatan tidak terlibat, wawancara tak berstruktur, dan studi kepustakaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Utari Aditirto
"Skripsi ini merupakan suatu laporan dan hasil penelitian terhadap perpustakaan sekolah dasar percontohan, salah satu u_saha di bidang pembinaan, pengembangan, dan penyelenggaraan perpustakaan sekolah pada sekolah-sekolah dasar negeri di wilayah DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Departeraen Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta, dan Dinas Pendidikan dan Pengajaran DKI Jakarta. Dalam rangka menyebarluaskan dan meningkatkan mutu pe_layanan perpustakaan lima puluh lima sekolah dasar negeri yang tersebar di kelima wilayah DKI Jakarta ditunjuk sebagai perpustakaan percontohan. Sekolah-sekolah yang ditunjuk sebagai penyelenggara perpustakaan percontohan bertugas membimbing dan membina perpustakaan-perpustakaan sekolah di sekolah dasar negeri, subsidi, dan swasta dalam lingkungan masing-masing. Dengan adanya kelima puluh lima perpustakaan percontohan ini, yang cara-cara penyelenggaraan dan kegiatan-kegiatan lainnya dapat dipergunakan sebagai contoh untuk ditiru, dan sekelompok guru pelaksana perpustakaan yang mampu membina rekan-rekan me.reka di sekolah-sekolah lain, perkembangan perpustakaan seko_lah dasar diharapkan akan mengalami kemajuan yang pesat_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S15399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>