Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149982 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khusnurul Chotimah Bahaduri
"Penggunaan jamu asam urat yang merupakan kombinasi dari Morinda citrifolia, Syzygium polyanthum, Curcuma xanthorrhiza, Andrographis paniculata dan Thea sinensis secara berulang dan dalam jangka waktu yang lama menyebabkan perlu dilakukan pengujian terhadap tingkat keamanannya. Oleh karena itu penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh pemberian jamu asam urat terhadap ginjal tikus selama 90 hari. Jamu diberikan secara oral kepada 40 ekor tikus putih jantan galur Sparque-Dawley yang dibagi secara acak ke dalam empat kelompok yaitu satu kelompok kontrol normal yang diberi CMC 0,5% dan tiga kelompok perlakuan yang masing-masing diberi jamu dosis 1800 mg/kg bb tikus, 3600 mg/kg bb tikus, 7200 mg/kg bb tikus. Pada hari ke-91 dilakukan pengambilan darah untuk pengukuran kadar urea dan kreatinin plasma secara kolorimetri serta dibedah untuk pemeriksaan diameter glomerulus serta jarak ruang antara glomerulus dan kapsula Bowman. Hasil ANAVA satu arah (α = 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna dari kadar urea, kreatinin plasma serta pemeriksaan histologis ginjal antara kelompok kontrol normal dan kelompok perlakuan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan jamu asam urat selama 90 hari tidak mempengaruhi fungsi ginjal."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisna Lestari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32717
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Widhyastuti R.
"Dalam rangka peningkatan kesehatan masyar1cat —obft?ä jIoaI perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya mengingat potensi bahan alam yang cukup besar di Indonesia. Salah satu jenis tanaman yang ada di Indonesia yang berkhasiat sebagai obat adalah Graptophyllum pictum (L.) Griff atau yang sering kita kenal dengan nama handeuleum. Khasiat tanaman mi antara lain : daunnya untuk obat wasir (hemorrhoid). Penelitian ilmiah yang telah dilakukan mengenal tanaman ml adalah uji efek penyembuhan daun handeuleum terhadap wasir. Telah dilakukan penelitian pengaruh ekstrak etanol 40% terhadap pola defekasi pada tikus putih. Penelitian mi mendukung efek daun handeuleum terhadap penyembuhan hemorrhoid. Sebagai hewan uji digunakan tiga puluh ekor tikus jantan galur Sprague Dowley dengan berat badan antara 160 sampal 220 gram yang dibagi dalam enam kelompok. Dosis pemenksaan adalah 32,025 mg dan 128,1 mg dan sebthgai kontrol perlakuan digunakan Loperamid-HCL Bahan uji diberikan setiap had mulal had pertama dan pengamatan terhadappoladefekasi dilakukan setiap had sampai had ke-sepuluh. Kelompok perlakuan dibandingkah dengan kelompok kontrol yang diberikan propilen . glikol 10%, kelompok yang diberikan Loperamid-HCI dan ekstrak serta kelompok yang diberikan ekstrak tanpa Loperamid-HCI. Pola defekasi dianalisis secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 40% daun handeuleum dosis 32,025 mg mempunyai efek menurunkan konsistensi feces serta meningkatkan frekuensi defekasi dan jumlah feces. Peningkatan dosis bahan up menunjukkan peningkatan efek terhadap pola defekasi.

In order to increase public health, traditional medicine should be used properly considering Indonesia's great potention of natural resources. One of Indonesia plant which is often used as medicine is Graptophyllum pictum (L.) Griff or commonly known as handeuleum. It's leaf can be used to treat hemorrhoid. Scientific research which has been done on this plant is the test of handeuleum leaf activity to cure hemorrhoid. The scientific research about the effect of 40% of etanol extract of handeleum to the defecation pattern has been dne. This research was supported the effect of handeuleum to heal hemorrhoid. In this study, thirty male SD rats weighing 160 - 220 grams were used and divided into six groups. The dosage used were 32,025 mg and 128,1 mg extract and we used Loperamid-HCI as control treatment. Those drugs were given everyday from first to tenth days. The observation were conducted during those ten days. The treatment group were compared to the control group which given -10% of propylen glycol, the group which given Loperàmid-HCI with extract and the group which given extract without Loperamid-HCI. The defecation pattern then analysed statistically. . The result showed that 40% of etanol extract oh handeuleum leaves at dose of-'32,,025 mg has the effect of decreasing feces consistency and increasing dfëcation frequency. The increasing of drug dose showed increasing effect to defecation pattern."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Kusniati
"Indonesia kaya akan tanaman obat yang dapat mengobati penyakit asam urat. Sebagian dari tanaman tersebut dibuat dalam suatu sediaan teh celup jamu asam urat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jamu teh celup asam urat terhadap fungsi organ hati ditinjau dari aktivitas ALT (alanin aminotransferase) dan alkali fosfatase plasma serta histologis hati tikus. Pada penelitian ini digunakan tikus putih jantan galur Sprague-Dawley yang dibagi ke dalam empat kelompok masing-masing 10 ekor. Kelompok I adalah kelompok kontrol yang diberi larutan CMC 0,5%. Kelompok II, III, dan IV adalah kelompok perlakuan yang diberi larutan uji dengan dosis berturut-turut 1800, 3600 dan 7200 mg/kg bb tikus. Pada hari ke-91 tikus diambil darahnya melalui mata dan dibedah untuk diambil hatinya. Selanjutnya pengukuran aktivitas ALT dan alkali fosfatase plasma dengan metode kolorimetri serta histologis hati dengan pewarnaan Hemotoksilin-Eosin.
Hasil anava pada α=0,05 terhadap ALT, alkali fosfatase plasma dan diameter vena sentralis tidak menunjukkan perbedaan bermakna baik antar kelompok perlakuan maupun dengan kelompok kontrol. Demikian pula pada pengamatan struktur histologis hati menunjukkan tidak terdapat perbedaan kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Penggunaan sediaan jamu teh celup asam urat selama 90 hari tidak mempengaruhi fungsi organ hati tikus putih jantan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Hendriani
"Banyak orang berusaha untuk menurunkan maupun menjaga agar
berat badan ideal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pemberian jamu pelangsing "SF" pada tikus putih selama 90 hari terhadap
organ ginjal ditinjau dari kadar urea dan histologis ginjal. Hewan coba yang
digunakan tikus putih jantan dan betina galur Sprague-Dawley berumur 3-4
bulan dengan berat badan 200-300 g. Pada hari ke-91 tikus diambil darahnya
melalui mata dan dibedah untuk diambil ginjalnya. Selanjutnya dilakukan
pengukuran kadar urea plasma dengan metode kolorimetri serta histologis
ginjal. Kadar rata-rata urea plasma kelompok perlakuan berkisar 31-37 mg/dl dan
kelompok kontrol 34-37 mg/dl. Diameter rata-rata glomerulus ginjal kelompok
perlakuan berkisar 0,88-0,96 μm dan kelompok kontrol 0,93 μm. Jarak ruang
rata-rata antara glomerulus dengan kapsula Bowman berkisar 0,09-0,11 μm dan
kelompok kontrol 0,1 μm. Hasil uji Oneway ANOVA pada =0,05 terhadap kadar
urea plasma, diameter glomerulus ginjal dan jarak ruang antara glomerulus
dengan kapsula Bowman tidak menunjukkan perbedaan bermakna baik antar
kelompok perlakuan maupun dengan kelompok kontrol. Penggunaan sediaan
jamu pelangsing "SF" selama 90 hari tidak mempengaruhi fungsi organ ginjal
tikus putih."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S32636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavianti Permatasari
"Jamu "D", yang diindikasikan sebagai antihipertensi, berpotensi digunakan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perlu dibutuhkan penelitian untuk mengetahui pengaruhnya terhadap organ vital tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jamu "D" selama 90 hari terhadap fungsi ginjal tikus putih ditinjau dari kadar kreatinin plasma dan urea plasma serta gambaran histologis ginjal.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap 48 hewan uji tikus putih galur Sprague Dawley dengan berat 150-200 gram, yang dibagi dalam 4 kelompok masing-masing terdiri atas 6 ekor tikus jantan dan tikus betina. Kelompok I, II dan III masing-masing diberikan secara oral dosis 1980, 3960 dan 7920 mg/kg bb tikus, sedangkan kelompok IV merupakan kelompok normal yang diberikan larutan CMC 0,5%. Pada hari ke-91 dilakukan pengambilan darah dan organ ginjal.
Hasil uji ANOVA satu arah pada a = 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan secara bermakna dari kadar kreatinin plasma dan urea plasma serta gambaran histologi ginjal antar kelompok perlakuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian jamu ?D? selama 90 hari tidak mempengaruhi fungsi ginjal pada tikus putih."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32670
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Deny Hidayat Syamsurizal
"Akar kucing (Acalypha indica Linn) merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan antara lain sebagai obat yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Pemanfaatan secara luas dari tanaman ini harus didukung oleh data-data yang dapat membuktikan keamanannya secara ilmiah. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian rebusan akar tanaman akar kucing terhadap fungsi ginjal tikus. Penelitian ini menggunakan 40 ekor tikus yang dipilih secara acak menjadi 4 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol normal yang diberi air 2 ml/200 g bb. Kelompok II, III dan IV diberi perlakuan rebusan akar A. indica masingmasing dengan dosis 13,5 g/kg bb, 27 g/kg bb, dan 54 g/kg bb. Frekuensi pemberian sekali sehari selama 90 hari. Pada hari ke-91 tikus diambil darahnya untuk dilakukan pengukuran kadar urea dan kreatinin plasma secara kolorimetri dan dibedah untuk pemeriksaan histologis ginjal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada gejala toksik pada tikus yang diberi rebusan Acalypha indica Linn ditinjau dari kadar urea dan kreatinin plasma serta gambaran histologis ginjal.

Akar kucing (Acalypha indica Linn) is a plant that has many usage such as for reduce uric acid consentration. The comprehensive usage from this preparation must be supported with data which can prove it is safety scientifically. Therefore an experiment is done to know the effect of giving the extract to rat renal function. This research used fourty rats which divided into four groups. Group I as normal control which were given water 2 ml/200 g body weight. Group II, III, IV were given water extract of A.indica roots doses 13,5/kg body weight, 27g/kg body weight, and 54 g/kg body weight. Frequency of exposure A. indica was once a day during 90 days. In the 91st day blood sample was collected from observed rats and measured their plasma urea and creatinine levels through colorimetry methods, and the surgery were done to the rats for the histological inspection of their kidneys. The results shows that no toxic effect of Acalypha indica to white rats seen from plasma urea and creatinine levels and kidney histology."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwiet Nurwidya Hening
"Jamu hingga saat ini masih digunakan sebagai pengobatan alternatif di masyarakat. Jamu yang akan dikembangkan menjadi sediaan fitofarmaka harus terlebih dahulu diuji secara ilmiah dalam uji pre-klinik mengenai manfaat dan keamanannya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh sediaan jamu dalam bentuk teh celup untuk mengatasi kelainan asam urat terhadap organ jantung tikus putih jantan (Rattus novergicus) dengan melihat aktivitas AST dan kreatin kinase plasma serta gambaran histologis jantung sebagai parameter. Digunakan 40 ekor tikus yang dibagi menjadi satu kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan dosis. Kelompok I adalah kelompok kontrol normal yang diberi larutan CMC 0,5%. Kelompok II, III, dan IV adalah kelompok perlakuan yang diberi larutan uji dengan dosis berturutturut 1800 mg/kg bb, 3600 mg/kg bb, dan 7200 mg/kg bb. Larutan uji diberikan secara oral setiap hari selama 90 hari. Hasil pengukuran plasma tikus pada hari ke-91 menunjukkan tidak adanya perbedaan secara signifikan (α = 0,05) aktivitas AST plasma dan kreatin kinase plasma antara kelompok II, III, dan IV maupun kelompok I. Hal ini juga ditunjang oleh gambaran histologis otot jantung. Dengan demikian penggunaan jamu teh celup asam urat selama 90 hari tidak mempengaruhi organ jantung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Wati
"Penggunaan jamu pelangsing “SF” yang merupakan kombinasi dari Phaseolus vulgaris, Guazuma ulmifolia, Garcinia cambogia, dan Green tea secara berulang dan dalam jangka waktu yang panjang menyebabkan perlu dilakukan pengujian terhadap tingkat keamanannya. Oleh karena itu penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh pemberian jamu pelangsing terhadap fungsi ginjal selama 90 hari. Jamu diberikan secara oral kepada 80 ekor tikus putih galur Sprangue-Dawley yang terdiri dari 40 ekor tikus jantan dan 40 ekor tikus betina.
Hewan uji dibagi secara acak kedalam empat kelompok, yaitu satu kelompok normal yang diberi CMC 0,5% dan tiga kelompok perlakuan yang masing-masing diberi jamu dosis 1,35 g/kg bb, 2,70 g/kg bb, dan 5,40 g/kg bb tikus. Pada hari ke-91 dilakukan pengambilan darah untuk pengukuran kadar urea dan kreatinin plasma secara kolorimetri.
Hasil ANAVA satu arah (α = 0,05) menunjukan tidak ada perbedaan bermakna dari kadar urea dan kreatinin plasma antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan jamu pelangsing selama 90 hari tidak mempengaruhi fungsi ginjal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S32577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>