Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163814 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evi Ratna Dewi
"Dilakukan pengujian secara in vitro terhadap calf thymus DNA dan 2'deoksiguanosin dengan penambahan Bisphenol A BPA dan reagen fenton yang bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada DNA, dianalisis dari pembentukan DNA adduct 8-hidroksi-2?-deoksiguanosin 8-OHdG. Inkubasi terhadap calf thymus DNA dan 2'deoksiguanosin dilakukan pada variasi pH, suhu, konsentrasi dan waktu inkubasi. Dari hasil penelitian ini BPA berpotensi dapat menimbulkan DNA adduct 8-hidroksi-2'-deoksiguanosin 8-OHdG. Rasio kemurnian calf thymus DNA pada ?260/ ?280 yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1.7. Konsentrasi 8-OHdG pada inkubasi calf thymus DNA dan 2'-deoksiguanosin dengan BPA menghasilkan DNA Adduct 8 OHdG yang menigkat pada setiap variasi konsentrasi, pH, suhu dan waktu inkubasi, nilai 8 OHdG yang terbentuk diantara 3 sampai dengan 40 ppb, dimana dengan penambahan reagen fenton konsentrasi 8 OHdG yang terbentuk lebih tinggi dari pada tanpa penambahan reagen fenton.

DNA damage due to oxidative processes can be analyzed by DNA adduct 8 hyroxy deoxyguanosin concentrat ion 8OHdG . The presence of 8 OHdG can be an indicator of cellular oxidative stress that may becoming biomarkers of DNA damage in the process of carcinogenesis. Bisphenol A and fenton can stimulate oxydative stress to calf thymus DNA and 2 rsquo deoxyguanosin that leads 8 OHdG forming. In vitro testing through different condition, such as pH variation, temperature, concentration and incubation time. The result shown that BPA could potentially induced 8 OHdG forming with 1,7 purity ration (checked at 260 280 nm). The different conditions also lead 8 OHdG forming concentration is higher in each variables (ranger between 3-40 ppb) with control.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Purwaningsih S
"Butylated Hidroksianisole (BHA) dan metabolitnya tert- Butyl Hydroquinone (TBHQ) merupakan antioksidan sintetis yang banyak digunakan sebagai pengawet dalam berbagai produk makanan juga minuman. Meskipun dinyatakan aman oleh WHO, akan tetapi penggunaan kedua pengawet ini masih kontroversial karena beberapa penelitian menunjukkan BHA dapat memicu terjadinya proliferasi sel pada beberapa hewan uji, sedangkan TBHQ dianggap karsinogenik karena dapat menyebabkan kerusakan DNA. Pada penelitian ini dianalisis interaksi antara Calf thymus DNA dengan senyawa BHA dan TBHQ yang dimediasi oleh cupri klorida.
Hasil studi secara spektrofotometri memperlihatkan terjadinya pergeseran batokromik sebesar 2-3 nm pada perlakuan DNA dengan TBHQ. Analisis kemudian dilanjutkan dengan metode HPLC menggunakan fase diam C18, fase gerak Buffer Natrium Hidrogen Fosfat 10 mM dan Metanol (85 : 15) untuk pembentukan DNA Adduct, 8-Hidroksi-2?- Deoksiguanosin (8-OHdG) sebagai biomarker resiko kanker.
Hasil studi ini menunjukkan terbentuknya DNA Adduct 8-OHdG terhadap DNA dengan TBHQ pada konsentrasi 20 ? 500 ppm. Pembentukan 8?OHDG meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi TBHQ. Jumlah relative 8-OHdG yang terbentuk mencapai 946/105 Deoksiguanosin (DG) dari basa DNA. Uji konfirmasi secara LC-MS/MS memperlihatkan munculnya puncak 8-OHdG pada waktu retensi 3,52 dengan puncak induk (M++1) 284; ion anakan 167,9 dan 139,9. Sedangkan interaksi antara DNA dengan BHA 50 ? 250 ppm tidak memicu terjadinya pembentukan 8-OHdG.

Butylated Hydroxyanisole (BHA) and its metabolite tert-Butyl Hydroquinone (TBHQ) are synthetic antioxidant commonly used as food and beverage preservatives. Although WHO declared its safety, the use of the preservatives are still controversial because some studies showed that BHA induced proliferative effects animal testing and TBHQ is considered carcinogenic caused DNA cleavage. This study is to analyze the interaction between Calf thymus DNA with BHA and TBHQ compound which are mediated by copper (II) chloride.
The result of the study in spectrophotometric showed there was bathochromic shift as much as 2-3 nm in DNA and TBHQ treatment. The next analysis used HPLC method in stationary phase of ODS, mobile phase of 10mM Natrium Hydrogen Phosphate Buffer and Metanol ( 85 : 15) for DNA adduct, 8- Hydroxy-2-Deoxyguanosine (8-OHdG) as cancer risk biomarker.
The result of the study showed DNA adduct 8-OHdG forming at 20-500 ppm concentration of DNA and TBHQ. 8-0HdG formation was greatly increased by TBHQ in a concentration dependent manner. The relative amount of 8-OHdG which is formed reach 946/105 deoxyguanosin in DNA bases. Confirmation test by LCMS/ MS was characterized by a base peak (M++1) 284 at 3.52 min. with the detection of the fragment ion at m/z 167.9 and 139.9. Meanwhile the interaction between DNA and 50-250 ppm BHA did not induced 8-OHdG.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Septiana
"Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan detektor ultraviolet (UV) telah dikembangkan untuk analisis vardenafil dalam plasma in vitro. Baku dalam digunakan untuk mengurangi galat akibat proses ekstraksi. Setiap baku dalam memberikan hasil analisis yang berbeda.
Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan hasil penggunaan baku dalam glimepirida dan nortriptilin HCl pada analisis vardenafil dalam plasma in vitro menggunakan KCKT. Kondisi kromatografi menggunakan kolom C18 dengan fase gerak asetonitril-dapar kalium dihidrogen fosfat 30 mM pH 6,0 (50:50) pada kecepatan alir 1,0 ml/menit dengan deteksi UV pada panjang gelombang 214 nm. Teknik penyiapan sampel plasma dengan cara pengendapan protein dengan asetonitril.
Metode analisis ini memiliki lower limit of quantitation 10 ng/ml dan rentang linieritas 10?100 ng/ml dengan koefisien korelasi (r) 0,9993 untuk glimepirida dan 0,9992 untuk nortriptilin HCl. Metode ini telah divalidasi dengan presisi untuk baku dalam glimepirida dan nortriptilin HCl berturut-turut 3,52?7,28% dan 1,63?2,08%, dan akurasi (%diff) berturut-turut -14,69?9,53% dan -11,91? -4,03%. Dengan metode statistik independent sample t-test disimpulkan bahwa penggunaan baku dalam glimepirida lebih bagus dan lebih cocok untuk analisis vardenafil dalam plasma in vitro dibandingkan notrtiptilin HCl."
Depok: Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seruni Puspa Rahadianti
"Siklofosfamid merupakan senyawa antineoplastik golongan pengalkilasi yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit keganasan. Alkilasi yang terjadi pada posisi N7 basa guanin di kedua untai rantai DNA mengakibatkan kegagalan replikasi sel yang berguna untuk terapi kanker. Kesalahan posisi alkilasi, salah satunya pada posisi O6 basa guanin, ternyata dapat memberikan efek mutagenik dan bahkan karsinogenik, yang dapat memicu kanker sekunder. Oleh karena itu, addition product (adduct) yang terbentuk akibat alkilasi tersebut, yaitu O6-metilguanin, dapat menjadi penanda biologis terhadap risiko terbentuknya kanker sekunder. Pada penelitian ini, dilakukan identifikasi senyawa O6-metilguanin dalam darah pasien kanker yang mendapatkan siklofosfamid dalam regimen kemoterapi selama minimal 4 siklus. Sampel yang digunakan adalah DNA yang diisolasi dari darah pasien kanker. Isolat DNA kemudian dihidrolisis dan dianalisis menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi penukar kation kuat dengan fase gerak amonium format 30 mM pH 3,95 - metanol (94:6), suhu kolom 30°C, laju alir 1,2 ml/menit, dengan sistem deteksi fluoresensi menggunakan panjang gelombang eksitasi 300 nm dan emisi 370 nm. Penentuan O6-metilguanin dalam sampel dilakukan dengan membandingkan data waktu retensi sampel dengan standar, yaitu menit ke 7,600 dengan batas deteksi sebesar 20,74 ng/ml (setara dengan 128813,52 μV/s). Sampling dilakukan terhadap 27 pasien, tetapi hanya 17 sampel DNA pasien yang dapat teranalisis dan O6-metilguanin terdeteksi dalam 1 sampel DNA pasien.

Cyclophosphamide is one of alkylating agent which widely use in chemotherapy. Alkylation occurred in N7-guanine position in both DNA strand causes the cancer cell failed to replicate, hence gives the cytotoxic effects which is beneficial for the cancer therapy. Contrary, if the alkylation occurres in O6-guanine position, the drug gives mutagenic and carcinogenic properties which vulnerably leads to secondary cancer. Therefore, detection of the adduct formed, O6-methylguanine, is able to become a biomarker for the risk of secondary cancer?s development. In this research, O6-methylguanine was identified from patient which had been receiving cyclophosphamid in their chemotherapy for minimum 4 cycles. Patient?s DNA which isolated from their blood, were being hydrolized and identified. Analytical method which use in this research was High Performance Liquid Chromatography with strong cation exchange column, mobile phase consisted of 30 mM ammonium formate pH 3,95-methanol (94:6), flow rate 1,2 ml/min, column temperature 30°C and detected at excitation wavelength 300 nm and emission wavelength 370 nm. Standart of O6-methylguanine in samples was conducted with comparing retention time data from sample and standar, which was eluted in 7.600 minute and with limit of detection as 20,74 ng/ml (equals to 128813,52 μV/s). Sampling was conducted in 27 patients but only 17 patient?s DNA samples were able to be analyzed and O6-methylguanine was detected in 1 sample."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42044
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nazulanita Rahma
"Siklofosfamid merupakan agen kemoterapi kanker yang memerlukan bioaktivasi oleh sitokrom P450 menjadi metabolit aktifnya yaitu 4-hidroksisiklofosfamid untuk menghasilkan efek sitotoksik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode yang optimum dan tervalidasi dalam menganalisis siklofosfamid dan 4- hidroksisiklofosfamid secara simultan dalam plasma menggunakan metode kromatografi cair kinerja ultra tinggi tandem spektrometri massa. Pemisahan dilakukan dengan kolom Waters Aqcuity UPLC Class BEH C18 1,7 μm (2,1 x 100 mm) yang dilindungi prekolom VanGuardTM BEH 1,7 μm dengan fase gerak berupa asam format 0,1% - metanol dengan gradien elusi dan laju alir 0,2 mL/menit. Deteksi massa dilakukan dengan Waters Xevo TQD tipe Electrospray Ionization (ESI) positif pada mode Multiple Reaction Monitoring. Siklofosfamid dideteksi pada m/z 260,968 > 139,978; 4-hidroksisiklofosfamid-semikarbazida pada 338,011 > 224,979; dan parasetamol sebagai baku dalam pada 152,040 > 109,779. Senyawa 4-hidroksisiklofosfamid sangat tidak stabil dalam plasma dan karenanya diperlukan proses derivatisasi terlebih dulu. Derivatisasi dilakukan dengan semikarbazida-hidroklorida 2 M dalam dapar kalium fosfat 50 mM pH 7,4. Sampel plasma sebanyak 250 μL yang telah diderivatisasi diekstraksi menggunakan 1 mL etil asetat, dilakukan pencampuran putar, dan sentrifugasi pada 3.000 rpm selama 10 menit. Metode ini linear pada rentang 50 ? 10.000 ng/mL dengan r ≥ 0,9999 untuk siklofosfamid dan 5 ? 500 ng/mL dengan r ≥ 0,9994 untuk 4-hidroksisiklofosfamid. Nilai % diff dan koefisien variasi (KV) untuk akurasi dan presisi intra hari dan antar hari selama tiga hari tidak lebih dari 15% dan tidak lebih dari 20% pada konsentrasi LLOQ. Secara keseluruhan, metode ini memenuhi persyaratan selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, carry over, dan efek matriks sesuai EMEA Guidelines.

Cyclophosphamide is an agent for cancer chemotherapy that requires bioactivation by cytochrome P450 to its active metabolite, 4-hydroxycyclophosphamide, to manifest its cytotoxic activity. The aim of this reasearch is to develop an optimum and validated method on analyzing cyclophosphamide and 4-hydroxycyclophosphamide simultaneously using ultra performance liquid chromatography tandem mass spectrometry. Chromatographic separation was achieved by a Waters Acquity UPLC Class BEH C18 column (1.7 μm, 50 mm x 2.1 mm) protected by a VanGuardTM BEH 1.7 μm precolumn. The mobile phase consisted of formic acid 0.1% and methanol under gradient elution and flow rate of 0.2 mL/min. Mass detection was performed on Waters Xevo TQD equipped with an electrospray ionization (ESI) source at positive ion mode in the multiple reaction monitoring (MRM) mode. Cyclophosphamide was detected at m/z 260.968 > 139.978, 4-hydroxycyclophosphamide-semicarbazide at m/z 338.011 > 224.979, and paracetamol as internal standard at m/z 152.040 > 109.779. Due to the highly instability of 4-hydroxycyclophosphamide in plasma, it is necessary to undergo derivatization process. Derivatization was performed by 2 M semicarbazide hydrochloride that was diluted with 50 mM potassium phosphate buffer pH 7.4. Plasma was extracted using 1 mL ethyl acetate, followed by whirl-mixing for 2 minutes, and centrifuged at 3000 rpm for 10 minutes. This method fulfill the acceptance criteria of linearity in range of 50 ? 10.000 ng/mL with r ≥ 0.9999 for cyclophosphamide and 5 ? 500 ng/mL with r ≥ 0.9994 for 4-hydroxycyclophosphamide. This method also fulfill the acceptance criteria for accuracy and precision within and between run in three days by % diff and coefficient of variation (CV) not more than 15% and not more than 20% for LLOQ concentration. Overall, this method fulfill the acceptance criteria for selectivity, linearity, accuracy, precision, carry over, and matrix effect based on EMEA Guidelines.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S56047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Prasetyaningtyas
"Gabapentin, an anticonvulsant drug is used in the treatment of epilepsy, which has small dose therapeutic in blood plasma. Therapeutic drug monitoring (TDM) needs sensitive and specific analytical method.
The aim of this study was to obtaine optimized method for analytical gabapentine in plasma (in vitro) with High Performance Liquid Chromatography - fluorescence and validation the method. The method involves derivatization of the primary amine group of gabapentin with dansyl chloride produce flurescence agent and could be analyzed with high performance liquid chromatography-fluorescence.
In this research was used column Lichrosphere C18 ,10 μm, 250 x 10 μm, reverse phase with mobile phase 50 mmol/L sodium dihydrogen phosphate in 50 % acetonitrile. Flow rate of 1.7 mL/minutes, and fluorometric detection ( excitation and emission wavelength ; 318 nm and 510 nm ). For the range concentration of 0.1 ? 10 μg/mL have correlation coefficients of the calibration curves (r) is 0.9982 with a lower limit of quantification of gabapentin in 30 ng/mL. The results of validation method fulfilled for the given criterias."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
T39541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athalia Theda Tanujaya
"Siklofosfamid merupakan salah satu obat golongan agen pengalkilasi nitrogen mustar
yang sering digunakan dalam kemoterapi kanker. Namun demikian, penggunaan
siklofosfamid dengan dosis yang tinggi dan jangka waktu yang panjang telah terbukti
dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker sekunder. Hal ini dapat ditandai dengan
terbentuknya DNA adduct yang mutagen, seperti N5-Nitrogen mustarformamidopirimidin
(NM-Fapy-G). Oleh karena itu, adduct tersebut dapat dijadikan
salah satu biomarker terjadinya kanker sekunder pada pasien yang menerima
siklofosfamid. Beberapa peneliti telah mengembangkan metode untuk menganalisis NMFapy-
G dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi – Tandem
Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM). Namun demikian, seluruh penelitian tersebut
masih menggunakan sel atau jaringan sebagai biospesimennya sehingga tidak aplikatif
apabila ingin diimplementasikan kepada pasien. Oleh karena itu, tulisan ini dibuat untuk
memaparkan gagasan terkait kesesuaian penggunaan Dried Blood Spot (DBS) sebagai
metode biosampling darah; metode ekstraksi dan hidrolisis DNA yang tepat untuk
memperoleh adduct NM-Fapy-G; dan metode analisis yang sesuai untuk menganalisis
NM-Fapy-G. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, maka DBS telah terbukti
dapat digunakan dalam penelitian ini; QIAamp DNA Mini Kit dapat digunakan untuk
mengekstraksi DNA dari kertas DBS; metode yang telah dikembangkan oleh Gruppi et
al., (2015) dapat digunakan untuk hidrolisis DNA; dan analisis dapat dilakukan dengan
menggunakan kondisi analisis yang telah dikembangkan Chen et al., (2020) dengan
sedikit modifikasi. Metode yang diajukan diharapkan dapat digunakan dalam penelitian
NM-Fapy-G selanjutnya. Apabila hasil yang didapatkan positif, diharapkan dapat segera
diimplementasikan untuk menganalisis NM-Fapy-G pada pasien kanker yang menerima
siklofosfamid sehingga kemungkinan tejadinya kanker sekunder dapat diprediksi

Cyclophosphamide is one of the alkylating nitrogen mustard agents that is frequently used
for cancer chemotherapy. Nevertheless, long-term use of high dosage cyclophosphamide
has been proven to increase the risk of secondary cancer. This can be traced by the
mutagenic DNA adduct formation, for instance, N5-Nitrogen mustardformamidopyrimidine
(NM-Fapy-G). Consequently, it may serve as one of the secondary
cancer biomarkers in cancer patients who are receiving cyclophosphamide treatment.
There are already several NM-Fapy-G analysis methods employing Liquid
Chromatography-Tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS) developed by experts.
However, cells and tissues are still utilized as the biospecimens, thus it is discovered not
applicative and hard to be performed in patients. Therefore, this summary is presented to
emphasize the idea of adopting Dried Blood Spot as the blood's biosampling method;
DNA extraction and hydrolysis method that is suitable for enriching NM-Fapy-
G adduct; and method that is proper for NM-Fapy-G analysis. Based on the literature
study, DBS has been proven beneficial for this analysis; DNA can be extracted from the
DBS cards by using QIAamp DNA Mini Kit; DNA hydrolysis can be executed according
to the method that has been developed by Gruppi et al., (2015); and method from Chen
et al., (2020) research with a little bit of adjustment can be applied for NM-Fapy-G
analysis. Hopefully, the proposed idea will be accepted in future NM-Fapy-G analysis,
so it can soon be implemented for NM-Fapy-G analysis in cancer patients who have been
administered cyclophosphamide. Hence, the possibility of secondary cancer may be
predicted.
"
Depot: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenni Sartika
"Metode kromatografi cair kinerja tinggi yang sederhana dan reprodusibel telah
dikembangkan untuk penentuan kadar sulfametoksazol (SMX) dan trimetoprim
(TMP) secara simultan di dalam tablet dan plasma manusia secara in vitro. Sistem
kromatografi terdiri dari kolom C18 (250 mm × 4.6 mm, 5 μm) dengan fase gerak
asetonitril-air-trietilamin (20:80:0,1 v/v), pH 5,9 ± 0,1 diatur dengan NaOH 0,2 N
dan asam asetat 1%. Larutan dideteksi pada panjang gelombang UV 240 nm dan
analisis dilakukan pada laju alir 1,0 mL/menit suhu ruang. Sebagai baku dalam
digunakan sulfadimidin. Pada validasi tablet, metode dinyatakan linear dengan
nilai koefisien korelasi (r) untuk trimetoprim dan sulfametoksazol berturut-turut
0,9994 dan 0,9996; presisi dengan nilai koefisien variasi (KV) 0,85% dan 0,98%;
serta akurat dengan nilai perolehan kembali untuk 3 konsentrasi sebesar 98% -
102%. Proses ekstraksi plasma dilakukan dengan metode pengendapan protein
menggunakan asetonitril kemudian divortex selama 40 detik dan disentrifugasi
pada kecepatan 12500 rpm selama 15 menit. Pada validasi plasma, nilai perolehan
kembali rata-rata untuk trimetoprim dan sulfametoksazol berturut-turut 94,95%
dan 86,87% serta nilai LLOQ berturut-turut 0,15 μg/mL dan 0,75 μg/mL. Metode
ini juga memenuhi kriteria akurasi dan presisi intra hari dan antar hari selama 5
hari dengan % diff tidak melampaui ± 20% pada LLOQ dan ± 15% pada
konsentrasi selain LLOQ. Pada uji stabilitas, kotrimoksazol dalam plasma
dinyatakan tetap stabil selama 30 hari."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33140
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bhaskoro T. A. W. P.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Indra Rukmana
"Kakao dan produk olahannya memiliki kandungan flavonoid yang tinggi,
terutama katekin dan epikatekin. Flavonoid bermanfaat bagi kesehatan manusia
antara lain sebagai antioksidan, antikanker, antiinflamasi, serta kesehatan
kardiovaskuler. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh kondisi optimum
analisis katekin dan epikatekin dalam hasil olahan biji kakao secara Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dengan detektor ultraviolet. Kondisi analisis
optimum adalah menggunakan fase diam kolom C-18, fase gerak air-asetonitrilasam
trifluoroasetat 4 % (90:10:1, v/v/v), kecepatan alir 1,0 ml/menit, dan
panjang gelombang 280 nm. Hasil validasi analisis katekin dan epikatekin
menunjukkan linearitas yang baik masing-masing pada konsentrasi 2-40 ppm dan
20-160 ppm; batas kuantitasi masing-masing 1,33 ppm dan 12,45 ppm; relatif
standar deviasi untuk pengukuran < 2 %. Penerapan metode ini terhadap sampel
hasil olahan biji kakao didapatkan hasil berturut-turut katekin dan epikatekin
adalah 1,61 g/mg dan 3,71 g/mg (nib kakao); 3,01 g/mg dan 6,71 g/mg
(pasta kakao); serta 3,76 g/mg dan 7,63 g/mg (bubuk kakao)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33169
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>