Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177219 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendri Murfi
"Pembangunan sistem perangkat lunak dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan yang banyak dilakukan adalah dengan metode pendekatan aliran data dan metode pendekatan struktur data. Pendekatan lainnya adalah pendekatan berorientasi obyek yang mampu mengakomodasi kedua metode pendekatan sebelumnya. Pada skripsi ini, dibahas pembangun sistem perangkat lunak Project Progress Monitoring System yang merupakan sub sistem dari Benefit Monitoring and Evaluation, yaitu sistem untuk mengevaluasi dan memonitor keuntungan dari suatu proyek. Dengan studi kasus pada Studi Pengembangan Lembaga Pendidikan Tinggi. Pembangunan system ini menggunakan analisa berorientasi obyek."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhadi B.
"Dalam skripsi dibahas pembangunan perangkat lunak BMS {Benefit Monitoring System) dengan menggunakan pendekatan obyek. BMS merupakan subsistem dari sistem perangkat lunak BME {Benefit Monitoring and Evaluation System) yang digunakan pada kegiatan SPLPT (Studi Pengembangan Beberapa Lembaga Pendidikan Tinggi) di Indonesia . Pelaksanaan pendekatan obyek dilakukan melalui tahapan analisis dan disain pendekatan obyek (OOA-&-OOD) pada BMS. Kemudi^ hasil-hasil yang diperoleh dirubah dalam bentuk basis data hirarki. Dari langkah-langkah tadi ditinjau pengaruh pendekatan objek tersebut dalam pembuatan basis data BMS khususnya, serta perangkat lunak BMS secara keseluruhan. Dalam hal ini didapat basil pendekatan obyek sangat memudahkan dan efektif dalam memahami ruang lingkup persoalan, menentukan jenis dan membentuk basis data yang memenuhi karakteristik sistem BMS, temyata basis data hirarki cukup memenuhi. Pada pendekatan obyek ini harus dilihat besamya ruang lingkup persoalan sistem, oleh karena untuk permasalahan yang kecil/sederhana pendekatan obyek tidak efektif.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi
"Proses perangkat lunak memainkan peranan penting dalam menghadapi kompleksitas yang ada dalam pengembangan perangkat lunak. Dalam lingkungan proyek, proses membantu perbaikan dalam memberikan perangkat lunak yang berkualitas tinggi dalam waktu dan biaya yang tepat. Penelitian ini melakukan penilaian terhadap kematangan proses Scrum dalam lingkungan proyek dalam organisasi pengembang perangkat lunak dengan studi kasus PT. Badr Interactive. Penilaian proses dilakukan menggunakan Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement SCAMPI kelas C berbasis Scrum Maturity Model yang sudah diperbarui.
Dari hasil penilaian, rekomendasi perbaikan disusun berdasarkan Lewin's Force Field Model dalam manajemen perubahan untuk membantu implementasi proses Scrum di proyek menjadi lebih baik lagi dan meningkatkan kemungkinan tingkat kesuksesan proyek di organisasi.
Hasil penilaian menggunakan Scrum Maturity Model level 2 dan level 3 memperlihatkan PT. Badr Interactive mendapatkan level kematangan 1 dengan nilai pencapaian sebesar 89.58 Fully Achieved untuk area tujuan 2.1 Basic Scrum Management, 85.71 Largely Achieved untuk area tujuan 2.2 Software Requirements Engineering, 88.89 Fully Achieved untuk area tujuan 3.1 Customer Relationship Management, dan 60.52 Largely Achieved untuk area tujuan 3.2 Iteration Management. Selanjutnya 16 rekomendasi perbaikan dibuat untuk mencapai kematangan proses Scrum yang lebih tinggi berdasarkan Scrum Maturity Model di proyek perangkat lunak lain berikutnya.

Software process plays important role to face the complexity in developing software. In project environment, process helps improving in delivering high quality software in defined time and cost. This research appraised Scrum process maturity in project environment in software organization with case study PT. Badr Interactive. The process appraisal is done using Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement SCAMPI class C based on revised Scrum Maturity Model.
From the appraisal result, recommendation for improvement is developed based on Lewin's Force Field Model in change management to help the Scrum process implementation better and increase the chance of project success rate in the organization.
The result using Scrum Maturity Model level 2 and level 3 revealed that PT. Badr Interactive reached maturity level 1 with achievement score of 89.58 Fully Achieved for goal area 2.1 Basic Scrum Management, 85.71 Largely Achieved for goal area 2.2 Software Requirements Engineering, 88.89 Fully Achieved for goal area 3.1 Customer Relationship Management, and 60.52 Largely Achieved for goal area 3.2 Iteration Management. From this result, 16 recommendations for improvement are created to achieve higher Scrum process maturity based on Scrum Maturity Model in the next software projects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hodijatul Kubro
"

Besarnya pangsa pasar transportasi online menjadikan persaingan ketat antara penyedia jasa ojek online di Indonesia. Faktor ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi adanya persaingan harga antar penyedia jasa ojek online. Keberadaan ojek online di Indonesia pun membantu mitra pengemudi dalam meningkatkan perekonomian, belum dengan ditambah tip yang acapkali mereka dapatkan dari konsumen Indonesia. Di penelitian ini, peneliti menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk menganalisis pengaruh dari promosi harga, price consciousness, feelings of gratitude towards price promotion, perceived sacrifice to tipping serta religuisitas intrinsik dan ekstrinsik terhadap intensi mayoritas penduduk Indonesia, yaitu konsumen muslim dalam memberi tip terhadap mitra ojek online. Data dikumpulkan melalui self-administrated questionnaire kepada responden muslim pengguna ojek online dan pernah menggunakan promosi harga yang diberikan ojek online di Indonesia.  Hasil dari penelitian ini adalah promosi harga, feelings of gatitude towards price promotion, perceived sacrifice to tipping, dan religiusitas intrinsik yang mempunya pengaruh atas intensi memberi tip terhadap mitra ojek online. Sedangkan, price consciousness dan religiusitas ekstrinsik tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk pelaku industri yang bergerak di bidang transportasi online untuk mengambil keputusan tentang bauran pemasaran terutama di aspek promosi dan harga.



The large market share of online transportation creates a heavy competition between online motorcycle taxi service providers in Indonesia. This factor is one of the factors that influence price competition among online motorcycle taxi service providers. The existence of online motorcycle taxis in Indonesia also helps online motorcycle taxi driver to improve to their welfare, not to mention with the added tip they often get from the consumers. In this study, researchers used Structural Equation Modeling (SEM) to analyze the impact of price promotion, price consciousness, feelings of gratitude towards price promotion, perceived sacrifice to tipping, also intrinsic and extrinsic religiosity on the intentions of the majority of the Indonesian population, Muslim consumers in giving tip to online motorcycle taxi drivers. Data was collected through a self-administrated questionnaire to Muslim respondents who use online motorcycle taxi and have used price promotions that was given by online motorcycle taxi in Indonesia. The results of this study are price promotion, feelings of gratitude towards price promotion, perceived sacrifice to tipping, and intrinsic religiosity have an influence on the intention to tip. Meanwhile, price consciousness and extrinsic religiosity do not have a significant effect to online motorcycle taxi drivers tipping. The results of this study can be used as a reference for industry players engaged in online transportation to make decisions about their marketing mix, especially in the aspects of promotion and price.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Utama
"ABSTRAK
Penerapan proyek prangkat lunak yang sukses adalah keinginan dari setiap pengembang proyek perangkat lunak, tetapi menurut data dari Standish Group 2018 keberhasilan pengembangan proyek prangkat lunak masih sangat kecil yaitu sebesar 23%. Oleh sebab itu penelitian ini melakukan action research pada PT Phincon yang mempunyai core bisnis dalam pengembangan proyek perangkat lunak. Pada pengembangan proyek Phincon masih terdapat proyek yang mengalami kegagalan seperti melebihi dari target waktu yang telah ditentukan. Penelitian ini menetukan prioritas dari Critical Success Factors (CSF) yang harus diperhatikan Phincon dalam memperbaiki proses pengembangan proyeknya. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan skala pairwise comparison dan responden penelitian yaitu karyawan Phincon yang terlibat langsung dalam pengembangan proyek kemudian dianalisis menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil analisis diperoleh tujuan proyek yang jelas adalah alternatif dengan peringkat tertinggi kemudian diikuti oleh komunikasi, perencanaan proyek, komposisi tim yang jelas, dukungan top manajemen, alokasi sumber daya yang tepat, perubahan kebutuhan proyek, pendanan proyek, kompetensi tim, metodologi pengerjaan proyek dan waktu proyek. Berdasarkan peringkat yang didapatkan kemudian dilakukan wawancara untuk memperoleh tanggapan pemangku kepentingan terhadap hasil penelitian, yang kemudian dijadikan rekomendasi dalam melakukan perbaikan terhadap setiap faktor kesuksesan proyek, harapanya dapat meningkatkan kesuksesan pengembangan proyek perangkat lunak di PT Phincon.

ABSTRACT
The successful implementation of software projects is the desire of every software project developer, but according to data from Standish Group 2018 the success of developing software projects is still very small at 23%. Therefore this study conducted action research on PT Phincon which has a core business in developing software projects. In the development of the Phincon project there are still projects that have failed such as exceeding the predetermined time target. This research determines the priorities of critical success factors (CSF) that Phincon must consider in improving the project development process. The data was collected using a questionnaire with a pairwise comparison scale and the research respondents namely Phincon employees who were directly involved in the development of the project were then analyzed using the Analytic Hierarchy Process (AHP). Based on the results of the analysis obtained clear project objectives are alternatives with the highest rank then followed by communication, project planning, clear team composition, top management support, appropriate resource allocation, changes in project requirements, project funding, team competency, project work methodology and project time. Based on the ratings obtained, interviews were then conducted to obtain stakeholder responses to the results of the research, which were then made recommendations in making improvements to each of the success factors of the project, hoping to increase the success of software project development at PT Phincon.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fandi Gunawan Septian
"Pengembangan perangkat lunak terkait erat dengan proses pengembangannya. Proses yang baik dapat meningkatkan kualitas perangkat lunak. Pada kasus perusahaan pengembang perangkat lunak berskala sangat kecil, pengembangan perangkat lunak harus berjalan baik demi keberlangsungan hidup perusahaan. PT TNISiber adalah perusahaan pengembang perangkat lunak berskala sangat kecil yang menghadapi masalah keterlambatan pengiriman perangkat lunak. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, perlu adanya rekomendasi peningkatan proses pengembangan perangkat lunak. Peningkatan proses perangkat lunak dilakukan dengan melakukan pengukuran tingkat kematangan menggunakan kerangka kerja ISO 29110 secara kualitatif. Hasil pengukuran tersebut kemudian dianalisis menggunakan perangkat Lean Six Sigma yaitu analisis kesenjangan, analisis sebab-akibat, dan analisis Pareto. Validasi terhadap rekomendasi peningkatan ini dilakukan dengan metode Delfi. Analisis-analisis ini menghasilkan 18 rekomendasi peningkatan yang mencakup domain (a) produk, (b) orang, (c) teknologi, dan (d) proses. Peningkatan-peningkatan ini mencakup proses Manajemen Proyek (PM) dan Implementasi Perangkat Lunak (SI). Peningkatan ini diharapkan dapat meningkatkan proses pengembangan perangkat lunak di PT TNISiber.

Software development is closely related to the software process. A good process can improve software quality. In the case of very small entity, software development must run well for the survival of the company. PT TNISiber is a very small entity that faces the problem of delays in software delivery. To solve this problem, it is necessary to recommend software process improvement. Improvements to the software process are carried out by measuring maturity levels qualitatively using ISO 29110 framework. The results of the measurements are then analyzed using the Lean Six Sigma tools, namely gap analysis, root cause analysis, and Pareto analysis. Validation process to the recommendations is performed using Delphi method. There are 18 recommendations within four domains namely (a) product, (b) people, (c) technology, and (d) process. The improvements span across two main processes within software development namely (a) Project Management (PM) and (b) Software Implementation (SI). The improvement recommendations could be made to improve the development process at PT TNISiber.

"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Tri Anggoro
"Teknologi informasi telah menjadi enabler untuk perusahaan dalama menjalankan bisnis. Perangkat lunak sebagai salah satu komponen pada teknologi informasi telah menjadi kebutuhan utama dari organisasi.Perangkat lunak berperan sebagai alat untuk mendukung dan menyederhanakan bisnis proses pada organisasi. Sebuah perangkat lunak harus mempunyai kualitas yang baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Proses pengembangan perangkat lunak yang efektif diperlukan untuk membuat perangkat lunak yang berkualitas. Proses pengembangan perangkat lunak dikategorikan efektif jika dapat diselesaikan tepat waktu, biaya, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Studi kasus dilakukan pada perusahaan yang bergerak pada industri perbangkan. Perusahaan ini bergerak pada pasar yang kompetitif, perusaahan perlu untuk memperoleh nasabah baru dengan tetap menjaga nasabahnya. Perusahaan perlu untuk terus meningkatkan kulaitas perangkat lunak. Capability Maturity Model Integration (CMMI) versi 2.0 adalah kerangka kerja yang dapat digunakan untuk perbaikan proses perangkat lunak. Studi ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang implementasi CMMI. CMMI memiliki struktur yang besar, oleh karena itu continuous representation digunakan untuk implementasi CMMI. Perusahaan harus menetapkan dan memprioritaskan practice area mana yang paling sesuai untuk kondisi saat ini dari proses pengembangan perangkat lunaknya. Studi ini menggunakan CMMI Roadmap untuk memilih area praktik dengan mendefinisikan tujuan dan masalah bisnis. SCAMPI C digunakan sebagai metode penilaian untuk mengukur tingkat kematangan dan kemampuan proses pengembangan perangkat lunak. Penelitian ini menggunakan metode berbasis kuesioner untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian ini adalah rekomendasi yang dapat mengarah pada peningkatan kualitas perangkat lunak. Rekomendasi ini dirumuskan berdasarkan CMMI-Dev versi 2.0.

Information technology has become an enabler for a company to operate its business. The software has become one of the organizations primary needs. The softwares role as an instrument for supporting and simplifying business processes in an organization. A single software should have excellent quality to satisfy the client. An effective software development process is necessary to produce good quality software. The software development process can be classified as effective if finished on time, cost-effective, and following user requirements. A case study involving a company that engaged in the banking business was done. This company operates in a very competitive market. This company needs to maintain its customers as it gains fresh customers. Therefore its software quality needs to be steadily improved. Capability Maturity Model Integration (CMMI) version 2.0 is a framework which can be used for software process improvement. This study is undertaken to gain a better understanding of CMMI implementation. As CMMI constitutes an enormous structure, continuous representation was used as an approach for CMMI implementation. The company must define and prioritize which practice area is most appropriate for the current conditions of its software development process. This study uses CMMI Roadmap for selecting the practice area by defining business goals and problems. SCAMPI C is used as an appraisal method to measure the level of maturity and capability of the software development process. This study uses a questionnaire-based method to collect data. The result of this research is a recommendation that can lead to software quality improvements. The recommendation is formulated based on CMMI-Dev version 2.0."
Depok: kompu, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endro Joko Wibowo
"Keamanan informasi menjadi perhatian penting bagi pemerintah dan industri karena meningkatnya serangan siber selama Covid-19. Pemerintah dalam menyelenggarakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 tahun 2018 berkewajiban menjamin kerahasiaan, keutuhan, ketersediaan, keaslian dan kenirsangkalan sumber daya terkait data dan informasi, Infrastruktur SPBE, dan Aplikasi SPBE. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah membutuhkan pendekatan untuk implementasi pengelolaan risiko keamanan informasi dan kontrol keamanan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan risk identification, risk analysis, risk evaluation, risk treatment, risk acceptance, pengendalian risiko, menyusun kerangka kerja manajemen risiko keamanan informasi dan menilai kematangan Cyber security maturity pada domain tata kelola, identifikasi, proteksi, deteksi dan respon. Metodologi menggunakan ISO/IEC 27005:2018 sebagai panduan melakukan risk assesment. Kode praktik untuk kontrol keamanan informasi menggunakan standar ISO/IEC 27002:2013 dan menilai kematangan siber menggunakan model cyber security matury versi 1.10 yang dikembangkan oleh Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penilaian risiko dan pengendalian risiko dengan dua metode yang digunakan dapat meningkatkan nilai kematangan siber organisasi dari 3.19 menjadi 4.06. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kerangka kerja manajemen risiko keamanan informasi aplikasi pengelolaan data ABC telah sesuai dengan kebutuhan Institusi XYZ dalam menjalankan proses bisnisnya.

Information security is an important concern for the government and industry due to cyber attacks during Covid-19. The government in implementing the Electronic-Based Government System (SPBE) Presidential Regulation of the Republic of Indonesia Number 95 of 2018 guarantees the confidentiality, integrity, availability, authenticity and denial of resources related to data and information, SPBE Infrastructure, and SPBE Applications. To overcome these problems, the government in the approach to the implementation of information security risks and information security controls. This study aims to carry out risk identification, risk analysis, risk evaluation, risk treatment, risk acceptance, risk control, developing an information security risk management, and evaluation of cyber ​​security maturity,  governance domain maturity, examination, protection, detection and response. The methodology uses ISO/IEC 27005:2018 as a guide for conducting a risk assessment. The code of practice for information security control uses the ISO/IEC 27002:2013 standard and assesses cyber maturity using the cyber security maturity model version 1.10 developed by the National Cyber ​​and Crypto Agency of the Republic of Indonesia. From the results of the study, it was found that risk assessment and risk control with the two methods used can improve the cyber quality of the organization from 3.19 to 4.06. The results of this study also show that the security risk management framework for the application of ABC data management application is in accordance with the needs of XYZ Institution in carrying out its business processes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suhanto
"

Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan strategisnya tergantung dari banyak faktor, di antaranya adalah

manajemen portofolio proyek, terutama untuk organisasi yang bertipe proyek. PT XYZ sebagai salah satu
organisasi vendor pengembang perangkat lunak yang bertipe proyek, pada tahun 2018/2019 memiliki target profit
sebesar Rp 3 milyar, tetapi mengalami kerugian finansial sebesar Rp 9 milyar. Dalam karya akhir ini dianalisis
penyebab kerugian finansial PT XYZ yang terdiri atas permasalahan multidimensional dari tinjauan teori segitiga
strategis sistem informasi. Permasalahan manajemen portofolio proyek TI termasuk dalam dimensi strategi
organisasi dan terdiri atas komponen-komponen yang mengatur tata kelola proyek. Penelitian ini menggunakan
desain kualitatif dengan model manajemen portofolio proyek TI yang mengacu pada kerangka kerja Management
of Portfolios
(MoP) dari Axelos. Wawancara dilakukan terhadap lima pakar dengan spesifikasi sebanding sebagai
bahan masukan untuk melakukan perancangan. Setelah penelitian dilakukan, sebuah rancangan manajemen
portofolio proyek TI proyek yang cocok untuk PT XYZ bisa direkomendasikan yang meliputi dimensi: keselarasan
tujuan strategis, tata kelola, prinsip acuan, siklus hidup & proses, peran PMO, struktur organisasi, budaya
organisasi, dan
tools. Harapannya dengan menerapkan manajemen portofolio proyek TI proyek sesuai dengan
usulan solusi dari penelitian ini, PT XYZ diharapkan bisa mencapai target finansialnya.

 


The success of an organization in achieving its strategic objectives depends on many factors, including project

portfolio management (PPM). PT XYZ as one of the vendors of software development organization, in 2018/2019
had financial target of Rp 3 billion but suffered financial loss of Rp 9 billion. In this final paper, the analysis of
the causes of financial losses of PT XYZ consists of multidimensional problems from the review of information
systems strategic triangle theory. PPM issues are included in the dimension of organizational strategy. So, to solve
the root problems at PT XYZ, portfolio management needs to be designed in accordance with guidelines of
international best practices. This study uses a qualitative design with a PPM model that refers to Management of
Portfolios (MoP) from Axelos. Interviews have been conducted with five experts with reputable qualification.
After the research is done, a PPM design was proposed for PT XYZ that consist of the following dimensions:
strategic objective alignment, governance, principles, life cycle & processes, PMO role, organization structure,
organization culture, and tools. Hopefully, by implementing the project portfolio management in accordance with
the proposed solutions from this study, PT XYZ can achieve its financial targets.
 

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M Rizki Samudra Buana Nata
"ABSTRAK

Proses pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung khususnya bangunan gedung milik pemerintah kebanyakan masih bersifat konvensional dan tidak memiliki sistem informasi pemeliharaan yang jelas.Akibatnya proses pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung cenderung lamban,berbelit-belit,tidak terstruktur bahkan seringkali dapat mengakibatkan tambahan biaya yang tidak signifikan.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan sistem informasi pekerjaan pemeliharaan dan perawatan berbasis web guna meningkatkan kinerja pemeliharaan bangunan gedung pemerintah.Metode perancangan sistem informasi yang digunakan yaitu metode SDLC waterfall Model.Untuk mengukur kinerja petugas digunakan metode Fuzzy dan metode DSS Profile Matching digunakan untuk optimasi pekerjaan sesuai alokasi dana yang tersedia.Hasil dari penelitian ini yaitu berupa sebuah sistem informasi berbasis web yang berguna bagi instansi pemerintah dalam melaksanakan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung mereka.Berdasarkan pengujian alpha dan beta secara fungsional sistem informasi ini sudah dapat menghasilkan output yang diharapkan dan bersifat user friendly


ABSTRACT

Building maintenance process especially for government building still mostly carried out conventionally and it doesn't have decent information system.As a result, building maintenance process tend to be slow, complicated, unstructured and often create insignificant added cost.The purpose of this research is to develop web based information system of maintenance work in order to improve government building maintenance performance. The information system design method used is the SDLC waterfall Model method. To measure the performance of officers used Fuzzy method and DSS method Profile Matching is used to optimize the work according to available fund allocation. The result of this research is a web-based information system that is useful for government agencies in carrying out maintenance and treatment work on their buildings. Based on alpha and beta testing this web based information systems can already produce expected output and user friendly

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>