Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145879 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Wahyono
"
ABSTRAK
Drainase, merupakan suatu usaha pengeringan kelebihan air pada daerah permukaan dari hujan yang jatuh ke permukaan jalan dan daerah sekitamya dengan maksud mempersingkat waktu kontaknya dengan konstruksi perkerasan.
Pembangunan terowongan pada simpang Pondoli Indah mengakibatkan terjadinya perubahan pola aliran air, torutama pada sistem drainase jalan raya.
Perubahan pola aliran tersebut antara lain:
- Pola aliran drainase disisikanan dan kiri jalan diarahkan ke kali Sodetan di sebelah utara dan timur area simpang.
- Saluran yang memotong simpang dari sebelah barat dihilangkan, karena akan mempersulit pelaksanaan konstruksi dan kurang baik dilihat dari segi estetikanya.
- Air hujan yang jatuh di daerah terowongan menuju bak penampung yang berada di bawah rumah pompa, tepatnya di area parkir Toys ?R? Us, Ialu dipompakan keIuar dengan menggunakan 4 buah pompa dan 1 pompa cadangan menuju saluran disisi jalan Sultan lskandar Muda yang kemudian diteruskanskan gravitasi menuju pembuangan akhir di kali Sodetan sebelah utara area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukoco
"
ABSTRAK
Jalan raya sebagai penghubung antar kawasan memegang peranan penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi kawasan yang bersangkutan. Dalam perkembangannya aktivitas pelaku ekonomi menyebabkan terjadinya penumnan tingkat kinerja dari suatu ruas jalan.
Persimpangan Pondok Indah sebagai bagian dari elemen jalan raya juga mengalami kondisi yang demikian. Peningkatan kinerja persimpangan yang bersangkutan mcnjadi suatu kebutuhan untuk mengimbangi laju pertumbuhan ekonomi kawasan Pondok Indah maupun kawasan-kawasan yang dihubungkan olch jalan-jalan yang ada di kaki persimpangannya.
Dengan mempertimbangkan Rmgsi bangunan di sel-citar persimpangan dan terbatasnya lahan serta kondisi Ialu lintas yang ada, maka pengalihan lalu-!inLas pada mas Jalan Sultan Iskandar Muda - Jaian Metro Pondok Indah melalui lerowongan (underpass) menjadi alternatif terbaik yang bisa meningkalkan kinerjanya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Sri Ulfiarti
"ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Permukiman Elite di Selatan Jakarta: Sejarah Pondok Indah 1973-1991 memaparkan mengenai sejarah permukiman elite di Jakarta, khususnya di wilayah Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Pembangunan permukiman tersebut dibangun di wilayah yang telah diperuntukan sebagai permukiman, yaitu disesuaikan dengan Rencana Induk Jakarta 1965-1985.
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui kondisi wilayah dan masyarakat setempat sebelum dibangunnya permukiman Pondok Indah. Kemudian, untuk mengetahui pula alasan pemilihan Pondok Indah dijadikan sebagai permukiman elite serta untuk mengetahui perubahan ruang yang terjadi di Pondok Indah selama kurun waktu 1973 sampai dengan 1991.
Metode penelitian yang digunakan untuk membahas skripsi permukiman Pondok Indah adalah dengan metode sejarah. Metode ini terdiri dari 4 tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan dibangunnya permukiman Pondok Indah memunculkan suatu kemewahan di wilayah pinggiran Jakarta. Wilayah yang awalnya pertanian dan perkampungan berubah menjadi permukiman yang dihuni oleh masyarakat kalangan menengah ke atas dengan beragam fasilitas berstandar internasional. Mereka yang menghuni Pondok Indah secara ekonomi memiliki penghasilan besar, hal tersebut dapat terlihat dari pekerjaan masyarakatnya, seperti pejabat dan pengusaha. Permukiman Pondok Indah selain melambangkan suatu kesejahteraan masyarakat Jakarta di satu sisi, di lain pihak juga menunjukan suatu kesenjangan sosial pada masyarakat asli yang tanahnya digusur untuk pembangunan permukiman tersebut dan kehadirannya berdampak terhadap ekonomi dan sosial masyarakat sekitarnya.

ABSTRACT
This thesis is entitled Elite Settlements in South of Jakarta: History of Pondok Indah in 1973-1991. It describes the history of elite settlements in Jakarta, especially in the area of ​​Pondok Pinang, South Jakarta. Construction of the settlement was built in areas that had been designated as a settlement, which was adapted to the Master Plan Jakarta 1965-1985.
The thesis purpose is to analysing the condition of the region and the local community before the construction of settlements Pondok Indah. This thesis also find the reason why Pondok Indah turn to the elite settlement and the massive change that happened in Pondok Indah during the 1973-1991 period.
This research used the historical method that consist of 4 steps: heuristics, criticism, interpretation, and historiography.
The results showed that the construction of settlements Pondok Indah caused a luxury in the outskirts of Jakarta. The area that previously was agriculture and the village turned to be elite settlement inhabited by upper middle class society. Pondok Indah society have high income, it can be proved from their job. They occupy position as government official and businessmen. However, the existence of Pondok Indah Settlement has an impact on the life of the surrounding community. In social and economic impact of the development of Pondok Indah imply an established life of the higher class people of Jakarta, but on the other side, also shows a social gap in the indigenous people whose land is evicted for the construction of these settlement."
2017
S68953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Totok Soediyarto
"Tesis ini mengkaji masalah pelaksanaan pengamanan Mall Pondok lndah oleh satuan pengamanan (Satpam), yang merupakan studi kasus Community Policing di Mall Pondok lndah Jakarta Selatan.
Kajian datam tesis ini tetah berhasit mengangkat 4 (empat) hal pokok dari pelaksanaan pengamanan Mall Pondok ofeh Satpam.
Pertama : prinsip falsafah dan strategi Community Policing yang dilakukan oleh aparat Kepolisian bersama-sama tokoh masyarakat yang dalam hal ini manajer/pimpinan Mall Pondok lndah merupakan kerjasama cara baru dan kebebasan berfikir yang kreattf dalam mendukung proses pelaksanaan tugas Polisi dengan membentuk Satuan Pengaman (Satpam) untuk memecahkan masalah kejahatan dan mencari penyelesaian masalah serta menangani kepentingan yang mungkin terjadi dl lingkungan Mall Pondok lndah.
Kedua : prinsip pembentukan Polisi Tipe Baru yaitu Community Policing Officer (CPO) I agen pemolisian masyarakat (Polri} yang pelaksanaan tugasnya bersifat sambang (menyambangi) dan pembinaan teknis bila dipertukan datam petaksanaan tugas Satpam yang bersifat koordinatif tanpa mengganggu kemandirian dan kebebasan Satpam dalam pelaksanaan pengamanan di Mall Pondok lndah. Karena sifat tugasnya sebagai pembina Satpam.
Ketiga : Prinsip memperkenalkan hubungan baru antara aparat Kepolisian dengan masyarakat dalam Community Policing/pemolisian masyarakat, karena telah lahir I diperkenalkan kesepakatan baru antara aparat Kepolisian dengan masyarakat yang semula masyarakat apatis dan aparat Kepolisian selalu curiga menjadi saling percaya dalam wujud keberadaan Satpam, dimana masyarakat (dalam hal ini menejer Mall Pondok lndah) dengan Satpamnya dapat menangani sendiri atau mengatur sendiri dilingkungan kawasan kerjanya. Sekalipun dalam hal-hal terjadi kasus yang bersifat ringan langsung ditangani sendiri dan dalam hal-hal tejadinya kasus pidana yang biasa dan yang berat disalurkan ke aparat Kepolisian namun tidak mengurangi arti kepercayaan sama sekali kepada Satpam, bahkan turut membantu penyelesaiannya secara bertanggung jawab.
Keempat: prinsip mencoba menyeimbangkan ketrampilan dan inovasi teknologi yang dimiliki, namun tetap percaya bahwa tidak ada yang lebih baik dari pada upaya manusia yang mengabdi dengan masyarakat dan bekerja sama dalam menanggulangi permasalahan masyarakat. Dalam hal ini nampak sewaktuwaktu kegiatan Satpam disertakan dalam tugas Kepolisian dan sebaliknya pihak aparat Kepolisian sering diminta bantuannya oleh Mall Pondok lndah dalam pelaksanaan pengamanan yang dilakukan oleh Satpam dalam rangka mendukung kepentingan yang diperlukan sewaktu-waktu.
Adanya keempat prinsip dalam Community Policing/pemolisian masyarakat yang terwujud dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan pengamanan Mall Pondok lndah oleh Satpam maka tujuan penelitian telah dilaksanakan, dan bahwa ; benar kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Satpam dalam pelaksanaan pengamanan di Mall Pondok lndah adalah merupakan model operasional pemolisian masyarakat (Community Policing) yang paling cocok untuk pelaksanaan pengamanan di Mall Pondok lndah, seperti yang disajikan oleh Trojanowicz dan Buequeroux pada prinsip 1 ,3,5 dan 8 (1990 a: xiii, xiv, xv) dalam bukunya "Community Policing A Contemporary Perspective"."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Sapaat
"Perawat yang bekerja di unit khusus seperti di ruang operasi memiliki beban kerja yang tinggi, hal ini dapat menjadi sumber stres kerja bagi perawat di ruang operasi, Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres kerja yang dialami oleh perawat di ruang operasi Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan, Pengambilan Sampel pada penelitian ini adalah total sampling populasi yaitu sebanyak 69 responden. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat stres kerja di ruang operasi RSPI Pondok Indah Jakarta Selatan dan RSPI Bintaro Jaya, responden perawat yang mengalami tingkat stres sedang menempati urutan tertinggi dengan jumlah 65 orang dengan presentase 94.2%. menempati urutan ke dua tingkat stres yang terjadi di ruang operasi Rumah Sakit tersebut adalah dengan kategori tingkat stres berat yaitu sebanyak 3 orang 4.4%, dan minoritas tingkat stres yang dialami di ruang operasi Rumah Sakit tersebut adalah dengan kategori tingkat stres ringan yaitu sebanyak 1 orang 1.4%. dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan untuk Rumah Sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pekerjaan perawat yang mencakup aspek biopsikososial dan spiritual yang tentunya memiliki tingkat stres dengan kategori tinggi, agar lebih memperhatikan dampak psikologis dari pekerjaan khususnya perawat di ruang operasi dengan demikian perawat dapat bekerja secara optimal dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien.

rses working in special units such as in the operating room have a high workload, this can be a source of work stress for nursing in the operating room, this descriptive research aims to identify the level of occupational stress experienced by Nurse in hospital operation Room Pondok Indah South Jakarta, sampling in this research is total population of 69 respondents. From the results of this study it can be concluded that the level of work stress in the operating room RSPI Pondok Indah South Jakarta and RSPI Bintaro Jaya, nurse respondents who experience moderate stress levels ranks highest with a total of 65 people with a percentage 94.2. Occupying the second order of stress levels that occur in the hospital operating room is by the category of severe stress levels as many as 3 people 4.4%, and the minority of stress levels experienced in the operating room of the Hospital is by the category of mild stress levels as many as 1 people 1.4%. From the results of this study, researchers suggest that for hospitals as a provider of health services to the community, nurses work that includes biopsychosocial and spiritual aspects which certainly has a high level of stress levels, so that more attention to the psychological impact of work, especially nurses in the operating room so nurses can work optimal in carrying out nursing care to patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musmar Latif
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antaresa Hendita
"ABSTRAK
Produsen harus selalu menjalin komunikasi pemasaran mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap sikap sedikit banyak guna produknya,karena mempengaruhi perilaku konsumen konsumen terhadap suatu produk terjalin antara produsen dapat mengetahui telah Melalui komunikasi pemasaran yang produsen dan konsumen ini, bagaimana mempengaruhi sikap konsumen yang diketahui ini hingga dapat mendorong konsumen berperilaku positif terhadap produknya. Asuransi jiwa merupakan salah satu bentuk produk yang menawarkan jasa proteksi bagi kehidupan finansial keluarga di masa depan jika kepala keluarga meninggal pada usia dini . Tindakan mengasuransikan diri sebenarnya merupakan tindakan berjaga-jaga jika terjadi hal hal yang tak diinginkan pada kepala keluarga sehingga keluarga tidak akan telantar secara finansial di depan. Namun perkembangan asuransi berjalan sangat lamban yang sedikitnya jumlah pemegang polis ( sekitar 2% dari jumlah penduduk),padahal bila dilihat melalui kemampuan ekonomi jumlah penduduk yang mampu 'membeli' asuransi jiwa adalah 20% ,yakni yang berada pada lapisan kalangan masa jiwa di Indonesia dibuktikan dengan masih sekitar ekonomi menengah ke atas. Hal ini yang mendorong untuk penulis untuk bagaimana sikap kalangan menengah ke harapan hasilnya akan meneliti atas terhadap asuransi jiwa, dengan memberikan masukan yang berarti bagi usaha asuransi jiwa mengenai bagaimana mempengaruhi sikap konsumen (mengubah negatif dan mendorong sikap yang netral) nyata positif melalui strategi sikap yang menjadi tindakan yang pemasaran yang lebih mengena. ini sengaja mengambil lokasi di esreal Jakarta Selatan sebagai daerah Penelitian estate Pondok Indah penelitian , karena berdasarkan observasi lapangan diketahui bahwa penduduk real estate.Pondok Indah berada pada tingkat ekonomi menengah ke atas. Sampel yang ditarik secara random dari daftar penghuni real estate Pondok Indah ini berjumlah 234 orang, yang terdiri dari tiga golongan responden yakni 108 responden non polis, 88 responden pemegang polis dan 38 responden bekas pemegang polis. Pengumpulan data lapangan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden serta ditunjang dengan wawancara mendalam dengan beberapa orang responden dari masing-masing kelompok. Sikap terhadap asuransi jiwa diukur melalui 4 buah pemegang dilakukan aspek yakni arti kegunaan asuransi jiwa bagi konsumen, produk asuransi jiwa, pelayanan asuransi jiwa dan promosi digunakan adalah dituangkan dalam asuransi jiwa. Metode pengukuran yang Semantic Differential yang kemudian bentuk grafik. hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan sikap di antara ketiga kelompok dalam kalangan Dari menengah ke atas terhadap asuransi jiwa Secara keseluruhan terlihat bahwa pemegang polis cenderung positif , sedangkan bekas pemegang polis Ketidakjelasan sikap bersikap cenderung bersikap sebaliknya. ditunjukkan oleh non pemegang polis dengan adanya sikap cenderung netral terhadap asuransi jiwa. Walaupun demikian ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni bahwa seluruh responden cenderung bersikap negatif terhadap pelayanan penyelesaian claia asuransi jiwa dan iklan asuransi jiwa. Lebih jauh lagi penulis akan meneliti tentang kecenderungan berperilaku (intensi) dari responden bekas polis dan non pemegang polis, oleh menyatakan bahwa walaupun orang biasanya pemegang karena ada teori yang berperilaku sesuai dengan 6ikapnya namun adakalanya orang berperilaku berbeda dengan sikap yang dimilikinya. dari responden non pemegang polis diukur yang diperoleh responden dalam menjawab pertanyaan mengenai kesediaan mengikuti asuransi jiwa . Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Intensi dari skor beberapa responden bekas pemegang polis dan non pemegang polis terdapat perbedaan antara sikap dengan intensinya. Namun jelas terlihat bahwa responden yang bersikap negatif akan berintensi negatif terhadap asuransi jiwa. Selanjutnya penulis juga akan antara sikap dengan daur keluarga menggambarkan kondisi keluarga,yakni usia kepala keluarga, jumlah anak yang yang meneliti hubungan hidup keluarga.Daur hidup yang ada pada suatu ditanggung, penghasilan dan pengeluaran mengungkapkan lebih lanjut kondisi finansial dan kebutuhan dalam keluarga yang bersangkutan . Hal-hal besar ini terlihat kaitannya dengan unsur-unsur yang penulis anggap dapat menjadi bahan pertimbangan 'pembelian' asuransi jiwa, yakni tingkat resiko kematian, beban hidup di depan dan kemampuan membayar premi secara teratur. Variabel daur hidup keluarga diukur dari masa usia jumlah anak yang ditanggung, dan penghasilan responden ,yang kemudian responden akan dikelompokkan ke berdasarkan responden, masing-masing tahapan daur hidup kondisi yang mencirikan setiap tahapan dalam daur hidup dalam keluarga. Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan salah satu tes statistik non parametrik yakni Tau B Kendali. Hasil perhitungan Tau B dengan menggunakan program SPSS menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara 6ikap non pemegang polis dan daur hidup Demikian juga terdapat hubungan antara intensi berperilaku dengan daur hidup, matang daur hidup keluarga, semakin negatif sikap dan untuk berperilaku terhadap asuransi jiwa. Disini juga terlihat bahwa sikap dan intensi yang positif Artinya bahwa semakin intensinya terhadap asuransi jiwa banyak dimiliki oleh responden pada daur hidup pertama dan kedua."
1990
S9048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanwar Hadiyanto
"Telah dilakukan penelitian riset operasional, kualitatif untuk pembuatan desain cetak biru layanan bedah elektif di rumah sakit Pondok Indah – Pondok Indah. Tujuan penelitian ini adalah memetakan pengalaman pasien bedah elektif di RSPI Pondok Indah saat ini, mendesain cetak biru layanan pasien bedah elektif yang dapat menjadi pedoman dalam penyusunan perencanaan perbaikkan mutu layanan, khususnya bedah elektif di RS Pondok Indah - Pondok Indah dan memberikan saran agar cetak biru layanan bedah elektif yang dihasilkan dapat diimplementasikan.
Hasil penelitian ini adalah peta pengalaman pasien bedah elektif dan cetak biru layanan bedah elektif yang masing-masing terbagi dalam 4 tahap yaitu rawat jalan, rawat inap pre-operasi, kamar operasi dan rawat inap paska-operasi. Peta pengalaman pasien bedah elektif di RS Pondok Indah- Pondok Indah memperlihatkan banyak potensi untuk perbaikkan proses khususnya dalam memperbaiki pengalaman pasien saat ini.
Cetak biru layanan bedah elektif yang dihasilkan merupakan masukkan untuk memperbaiki pengalaman pasien di rumah sakit di mana penelitian ini dilakukan dan langkah-langkah pembuatan cetak biru ini dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lain untuk mengelola pengalaman pasien dan pelengkap yang bermanfaat dalam pembuatan standar pelayanan kesehatan dalam pelayanan pasien yang berfokus pada pasien sesuai amanat dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tentang Rumah Rumah Sakit karena cetak biru ini memperhatikan semua aspek layanan dari sisi pasien maupun dari sisi semua pemberi layanan termasuk yang bukan dokter dan perawat.

This research is an qualitative, operational research to design service blueprint for elective surgery at the Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah. The purpose of this study was to map the current experience of elective surgery patients in Pondok Indah RSPI, to design service blueprint for elective surgery patients which would be a guide in the preparation for the hospital in the planning process of service quality improvement, particularly in elective surgery in Pondok Indah Hospital and provide suggestions to the management for this service blueprint of elective surgery produced can be implemented.
The results of this study are elective surgical patients experience maps and service blueprint for elective surgery which both are divided into 4 stages outpatient, inpatient pre - surgery, operating room and post -operative hospitalization. Surgical patients experience maps in Pondok Indah Hospital - Pondok Indah shows a lot of potential for improvement in process especially in improving the current patient experience.
Service blueprint for elective surgery has provided an input to improve the patient experience at the hospital where the study was conducted and the steps to create this blueprint can be an example for other hospitals to manage patient experience and a useful complement to standard-setting in patient care according to the mandate of the Indonesia Law Number 44 of 2009 regarding Hospital, because this blueprint considers both aspects of the service, patient and providers perspective, including those who are not physicians and nurses.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T38917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Munarjinah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26847
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Sutadi
"Di abad informasi sepertai sekarang ini, televisi merupakan 'salah satu alternatif terbaik untuk mendapatkan informasi. Selain menyampaikan informasi yang aktual dan cepat, televisi juga efektif untuk memberikan hiburan bagi pemirsanya. Dan seiring dengan kemajuan teknologi telekomunikasi dewasa ini, keinginan masyarakat terhadap keberadaan televisi juga berubah. Pemirsa ingin punya keleluasaan dalam memilih dan menikmati program acara yang mereka minati. Untuk menjawab tantangan terse-but, maka dikembangkanlah sistem televisi kabel.
Dengan perkembangan penggunaan sistem transmisi serat optik, hal itu juga akan mengubah sistem jaringan CATV sebelurnnya, yang mempergunakan kabel koaksial. Teknologi bare ini perlu diantisipasi. Termasuk implementasinya di Indonesia. Meski pada tahap awal kajian sistem televisi kabel ini diimplementasikan pada kawasan perumahan mewah di Pondok Indah-Jakarta, dengan alasan untuk memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, itu tak berarti bahwa teknologi ini tidak dapat dikembangkan pada daerah dengan tingkat ekonomi yang kurang baik. Sebab pemilihan lokasi implementasi Tugas Akhir ini juga dikarenakan Pondok Indah hampir sama dengan tipikal kawasan perumahan masyarakat kita."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>