Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119350 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teguh Iman Santoso
"Unsur biaya pada pelaksanaan proyek konstruksi adalah biaya langsung dan biaya tak langsung. Biaya Iangsung meliputi material, peralatan, alat bantu dan upah. Unsur biaya tak langsung yaitu biaya overhead lapangan antara lain overhead operasional yaitu gaji rnanajer proyek, site manajer, gaji personalia, gaji pelaksana dan overhead site office yaitu alat tulis kantor, foto copy, dokumentasi proyek, listrik, air, telepon, sewa tempat dan lain-lain. Salah satu penyebab kegagalan bagi pelaku proyek konstruksi adalah biaya overhead. Kurang baiknya sistem manajemen, kesalahan perencanaan, kesalahan penjadwalan, penganggaran yang kurang balk dan pemilihan metode kurang tepat dapat menyebabkan walctu penyelesaian proyek tidak tepat waktu sehingga biaya overhead akan berkembang.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa dan mengidentifikasi cumber resiko penyebab penyimpangan biaya overhead (cost overrun) dan selanjutnya dilakukan simulasi hubungan antara kiner a biaya overhead dengan sumber resiko yang berdampak negatif pada pelaksanaan proyek dengan bantuan Program Crystal Ball.
Metodologi yang dipakai adalah dengan menggunakan studi Iiteratur dan mengolah hasil quisioner pada suatu proyek konstruksi khususnya bangunan gedung di Jakarta dengan metode statistik.
Dari penelitian ini didapat sumber resiko yang menjadi penyebab penyimpangan biaya overhead, Berta diperoleh gambaran peluang kejadian setiap tingkat sumber resiko. Hasil ini diharapkan sebagai masukan kepada pelaku bisnis konstruksi untuk mengendalikan biaya overhead. Selain itu dengan menggunakan analisis Kruskal Wallis pada penelitian ini dapat dilihat pengaruh beberapa parameter penelitian terhadap dampak yang terjadi dalam suatu sumber resiko penyebab penyimpangarn biaya pada pengelolaan biaya overhead."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fafan Khoirul Fanani
"Dalam penyusunan dokumen penawaran suatu tender proyek sering kita diminta Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan jadwai pelaksanaan serta jadwal pengadaan material, tenaga kerja dan alat yang dipakai. Seringkali daiam penyusunan jadwal pemakaian surnber daya baik berupa material tenaga kerja dan alat tidak sesuai dengan jadwal pelaksanaan dan RAB. Disini dapat ditarik kesimputan bahwa dalam penyusunan dokumen penawanm tersebut tidak ada integrasi antara RAB dan jadwal pclaksanaan dalam artian penyusunan RAB tidak dihubungkan dengan jadwal pclaksanaan sehingga sumber doya yang tersusun dari RAB tidak bisa lerdeleksi digunakan dimana saja dan di waktu kapan saja. Kcmudian setelah pcnyusunan RAB sclesai timbul masalah baru bagaimana RAB yang telah kita susun ditampiikan kedalam hentuk ekstem (konsumsi tender) setelah dibehani profit, over head, biaya tidak langsung dan beban-beban lainnya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Budianto
"Pengendalian proyek adalah suatu proses pengelolaan proyek untuk mengambil tindakan-tindakan yang spesifik berdasarkan pada analisa dari laporan status proyek dan penyimpangan yang terjadi, serta melaporkan status tindakan lanjutan yang telah dilakukan dalam mengarahkan pekerjaan agar proyek memenuhi biaya, jadwal, dan kualitas yang telah direncanakan semula. Proses perencanaan yang sebagian besar disusun berdasarkan perkiraan dan asumsi keadaan yang akan datang belum tentu dapat menjamin sebuah proyek dapat berjalan dengan lancar atau sering terjadi penyimpangan.
Penyimpangan yang terjadi dapat kita tinjau dalam beberapa aspek, antara lain material, alat, tenaga kerja, biaya overhead, dan subkontraktor. Masalah pengendalian biaya material merupakan masalah yang umum terjadi dan sering sulit dikendalikan pada proyek konstruksi. Dampak penyimpangan umumnya ditandai dengan kondisi cost overrun dimana hal ini dapat terjadi dikarenakan tidak cukup tersedianya data dan informasi mengenai tingginya tingkat resiko pada manajemen material dan juga dikarenakan munculnya masalah-masalah yang dapat menurunkan kinerja dari material.
Dibutuhkan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai tingkat resiko (level of risk) dari berbagai sumber resiko dan berapa besar peluang munculnya suatu resiko dalam pengendalian biaya material serta diperlukan suatu tindakan koreksi untuk dapatmengantisipasi resiko yang mungkin dapat terjadi sehingga suatu kondisi cost overrun pada suatu proyek konstruksi dapat kita hindari.
Penulisan ini bertujuan untuk menganalisa berbagai sumber resiko dalam suatu regresi dengan menggunakan software komputer SPSS dan dilakukan simulasi dengan bantuak program Crystal Ball, sehingga dapat diketahui level of risk dari sumber resiko yang dapat menyebabkan kinerja proyek mengalami cost overrun. Dengan menganalisa berbagai sumber resiko, kita dapat menentukan sumber-sumber resiko manakah yang memiliki dampak dan pengaruh yang tinggi terhadap kinerja biaya proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Made Pratiwi Indhira Hapsari
"Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian yuridis-normatif, dengan bahan kepustakaan hukum sebagai sumber primer. Permasalahan yang menjadi pembahasan utama dalam penelitian adalah apakah implementasi kebijakan pemberian penghargaan dan sanksi atas pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga telah sesuai dengan tujuan sistem penganggaran berbasis kinerja sebagaimana diamanatkan dalam pedoman pengelolaan keuangan negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk menyempurnakan penerapan sistem pemberian penghargaan dan sanksi atas pelaksanaan anggaran belanja K/L sehingga mampu mendorong capaian kinerja penganggaran. APBN sebagai instrumen kebijakan fiskal hakekatnya merupakan alat utama pemerintah dalam rangka menyejahterakan rakyatnya.
Pemerintah pusat menerapkan kebijakan pemberian penghargaan atas capaian kinerja Kementerian/Lembaga yang telah menggunakan anggaran belanja dengan efisien dan efektif, serta pengenaan sanksi kepada Kementerian/ Lembaga yang tidak sepenuhnya melaksanakan anggaran belanja yang telah ditetapkan sebelumnya. Bagi pemerintah hal ini sangat penting untuk meningkatkan disiplin anggaran dan mendorong terwujudnya kualitas perencanaan dan kualitas belanja yang semakin baik dalam penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Hasil penelitian menunjukkan penerapan kebijakan belum sepenuhnya sesuai dengan tujuan sistem penganggaran berbasis kinerja dan belum efektif dalam mendorong kinerja penganggaran kementerian/ lembaga. Upaya yang dapat dilakukan untuk menyempurnakan penerapan kebijakan sistem pemberian penghargaan dan sanksi atas pelaksanaan anggaran belanja Kementerian/Lembaga yaitu dengan menetapkan kriteria pemberian penghargaan dan pengenaan sanksi yang lebih tepat sehingga mampu mendorong capaian kinerja penganggaran.

The thesis was being developed using juridical normative research method with the literature of law as the primary data source. The major issues in this study were the implementation policy of rewards and punishment on the budget execution of the Line Ministries/Agencies has been accordance with the purpose of performance-based budgeting system as mandated by the State's financial management guidelines based on Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 and how efforts should be done to enhance the system application of rewards and punishment being implemented for budget execution in Line Ministries/Agencies that improving the achievement of performance budgeting. APBN as the instrument of fiscal policy is the government's main tool essentially in order to improve the welfare of the nation.
The central government applies a policy of rewards to the Line Ministries/Agencies for the performance achievements that using the budget efficiently and effectively, as well as the imposition of punishment to the Line Ministries/Agencies that do not fully implement the budget that has been set previously. This rewards and punishment policy is being very important for government to improve budgetary discipline and promote the better of planning and spending quality for the governance and national development to realize a prosperous society.
The result of the analysis shows the policy has not been fully implemented yet as the purpose of budgeting system that based on performance and still in-effective on boosting Ministries/Agencies budgeting performance. The effort that should improve the practice of rewards and punishment system policy on Ministries/Agencies budgeting implementation is determining the appropriate criteria of rewards and punishment so that the policy will improve the performance of budgeting."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T43952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfan Widyastanto
"ABSTRAK
Kelembagaan dan tingkat kematangan keselamatan yang lemah mempengaruhi kinerja keselamatan dan kinerja proyek. Dapat dilihat dari tingginya angka kecelakaan kerja sektor konstruksi, sehingga perlu diidentifkasi variabel kelembagaan dan tingkat kematangan keselamatan yang berpengaruh terhadap kinerja keselamatan dan kinerja proyek perusahaan jasa konstruksi. Penelitian menggunakan data primer dan sekunder hasil literatur yang divalidasi pakar serta kuesioner responden yang dianalisa menggunakan Metode SEM-PLS, agarmendapatkan pola hubungan antar variabel kelembagaan dan tingkat kematangan keselamatan untuk meningkatkan kinerja keselamatan dan kinerja proyek. Hasil penelitian variabel signifikan dan dominan adalah tolok ukur untuk menilai setiap tujuan mempengaruhi investigasi kejadian, kinerja keselamatan dan kinerja proyek.

ABSTRACT
Institutional and the maturity level of safety, that is weak, effect on safety performance and project performance. Can seen from the high number of accidents in construction sector. So needs to be identified variables of institutional and maturity level of safety that most influence on safety and project performance in construction company. This study uses primary and secondary data from literature were validated by experts and respondents questionnaire that analyzed using SEM PLS Method, in order to obtain the pattern of relationship between the institutional and the maturity level of safety variables to improve safety and project performance. The results of the research of the most significant and dominant variables are benchmarks for assessing each objective affecting the investigation of events, safety and project performance."
2017
T48738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In the context of regional autonomy value for money constitutes a bridge to lead regional government in reaching good governance: transparency, economy, efficiency, effectiveness, responsiveness and accountable regional government. Value for money must be opered in management of regional budget. In the discourse of regional autonomy and decentralization, public accountability is a key word. For supporting of being performed the management of community funds based on the concept of value for money, so it requires the system of regional finance management and regional budget emphasizing performance budget to strengthen public accountability of regional government in line with regional autonomy and decentralization."
351 SPJ 6:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Saleh
"Suatu proyek merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Masing - masing kesatuan tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam keberhasilan suatu proyek. Di dalam pelaksanaan suatu proyek umumnya dan selalu mempunyai penyimpangan yang tak terduga yang antara lain disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara divisi yang satu dengan yang lainnya. Akibat kurang komunikasi inilah yang akan berakibat fatal dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek karena data informasi yang diperoleh kurang akurat dan ketika diterapkan di lapangan menjadi hal yang sulit karena kondisi yang berbeda dengan keadaan yang real dengan informasi yang telah diperoleh. Maka di dalam perencanaan proyek diperlukan suatu data informasi yang akurat.
Di dalam suatu proyek sudah menjadi hal yang wajar jika terjadi suatu penyimpangan dalam hal biaya pelaksanaan. Biaya - biaya pelaksanaan tersebut diantaranya adalah biaya alat, biaya material, biaya tenaga kerja, biaya subkontraktor, dan biaya overhead. Penyimpangan tersebut ditandai dengan adanya biaya yang membengkak/membesar jika dibandingkan dengan biaya pada waktu perencanaan. Untuk menghindari hal tersebut terjadi maka dibutuhkan suatu manajemen yang baik yaitu adanya suatu perencanaan yang tidak terlepas dari pengendalian biaya - biaya yang bersangkutan, setelah itu baru dianalisa / dicari penyebab dari pembengkakan biaya yang sangat besar itu. Di dalam pelaksanaan suatu proyek pada khususnya yang perlu diperhatikan adalah masalah pengendalian dari pelaksanaan proyek. Hal yang dikendalikan dalam pelaksanaan proyek ada tiga hal yang meliputi: Mutu Waktu Biaya Dan yang akan dianalisa adalah mengenai pengendalian biaya.
Dari beberapa biaya dalam pelaksanaan proyek yang telah disebut diatas, yaitu biaya material, biaya tenaga kerja, biaya alat, biaya subkontraktor, dan biaya overhead. Dan yang menjadi sorotan utama yang akan dianalisa adalah mengenai biaya alat. Di dalam komponen biaya alat itu sendiri terdiri dari beberapa bagian yang akan dibahas seperti kepemilikan, perawatan, perbaikan, sewa dan lain-lain. Sebagai tindak lanjut untuk meminunalisasi dampak negatif yang timbul dari beberapa factor di dalam pelaksanaan proyek yang mengakibatkan cost overrun adalah dengan melakukan manajemen yang baik di segala bidang baik itu pada tahap awal maupun akhir. Manajemen yang baik sangat didukung oleh penggunaan komputer yang akan dapat menghindari kemungkinan kesalahan yang akan terjadi yang disebabkan oleh manusia (human error). Disamping itu dibutuhkan suatu system informasi data yang akurat antara perencanaan dengan keadaan riil di lapangan ketika pelaksanaan proyek tersebut akan dilaksanakan.
Analisa pendekatan sumber - sumber yang mengakibatkan timbulnya cost overrun dianalisa dengan menggunakan metode statisrik. Karena dengan metode ini dapat mengurangi variable yang sangat banyak menjadi hanya beberapa variable saja. Dan dari Variable itu akan mewakili variable yang banyak tadi. Dari beberapa variable yang telah di dapat tadi akan membenruk suatu pemodelan bentuk kinerja dari pelaksanaan proyek. Jadi setiap proyek akan memiliki pemodelan bentuk yang berbeda. Setelah model kinerja dari suatu pelaksanaan proyek tersebut terbentuk maka akan dapat diketahui tingkat resiko {Risk Level) dari setiap factor yang dapat menyebabkan Cost Overrun danjuga menyebabkan penurunan dari kinerja suatu proyek. Model ini nantinya juga dapat digunakan sebagai antisipasi dalam mengetahui tingkat resiko (Risk Level) pada pelaksanaan proyek di masa yang akan datang.
Di dalam analisa penelitian ini juga menggunakan program montecarlo yang nantinya dapat membantu penyelesaian data-data yang ada. Jadi yang mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan proyek adalah kontribusi yang diberikan setiap bagian proyek kepada proyek, hal ini dapat terjadi dengan dukungan manajemen yang bagus. Manajemen yang bagus dapat tercipta jika terjalin kerjasama antara bagian yang satu dengan yang lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herpiansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan informasi kinerja dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja pada Kementerian Keuangan. Untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan soft systems methodology. Kesepakatan dalam penelitian ini antara lain pelaksanaan refinement peta strategi dilakukan sebelum alokasi anggaran ditetapkan; pengelola kinerja dilibatkan secara langsung dalam penyusunan anggaran serta menentukan output dan aktivitas agar keterkaitan antara anggaran, aktivitas, output, dan outcome semakin kuat; mengadakan forum koordinasi antara Bagian Perbendaharaan dengan Bagian Perencanaan, Bagian PKR, dan Bagian Penganggaran untuk membahas hasil evaluasi; dan menggunakan hasil evaluasi dalam proses perencanaan dan penganggaran.

This Research aims to optimize the use of performance information in the budgeting process at the Ministry of Finance. This research using soft systems methodology approach to solved the problems. The problems situations are resolved by this research, together with the related parties at the Ministry of Finance to produce some agreement in order to optimize the use of performance information in the budgeting process, that is the implementation of refinement of the strategy map is done before the budget allocation is set the manager 39 s performance are directly involved in budgeting and specify the output and activity so that the link between the budget, activities, outputs, and outcomes is getting stronger create a forum for coordination between Treasury Section with the planning Section, PKR Section, and Budgeting Section to discuss the results of evaluation, and using evaluation results in planning and budgeting processes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Erdiarini
"Penelitian ini bertujuan meneliti dan menganalisis 1 proses perencanaan dalam penyusunan APBD Provinsi Banten ditinjau dari konsep budgetary slack; 2 realisasi pelaksanaan APBD Provinsi Banten dikaitkan dengan perencanaan; 3 dampak penyerapan anggaran yang realisasinya dibawah anggaran terhadap kinerja pembangunan.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, survey, studi literatur dan observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan thematic analisis.
Hasil penelitian menunjukan adanya unsur senjangan anggaran dalam proses penyusunan APBD Pemprov Banten tahun 2012-2014, yang berimplikasi peningkatan SiLPA dari tahun ke tahun dan pencapaian kinerja anggarannya yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa kendala dan kasus hukum dalam pelaksanaan APBD menyebabkan pencapaian kinerja anggarannya rendah.

This study aims to examine and analyze 1 the planning process in composing the Regional Budget of Banten Province in terms of budgetary slack concept 2 the implementation of the Regional Budget of Banten Province associated to the plan 3 The impact of under budget absorptionon development performance.This research was conducted by using qualitative methods and utilizing data collecting techniques such as purposive sampling interviews, survey of literature study and observations. Data analysis was done by using content analysis based on thematic analysis.
The result shows the existence of budget slack element in the budgeting process of the Regional Budget of Banten Province for 2012 2014, which implies the increase of SiLPA from year to year and the achievement of budget performance which is not as expected. Some obstacles and legal cases in the Regional Budget implementation have led to the low achievement of budget performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Iswoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>