Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192652 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firmansyah
"Sh.lipsi ini menjelaskan mengenai cycle time proses bongkar dan muat petikemas, dimuiai dari kapal sampai kepada lapangan penwnpukan dan sebaliknya secara cukup mendetail, sehingga dapat diketahui proses bongkar dan muat petikemas tersebul. Peralatan hongkar dan muat petikemas mehputi Comainer Crane, Rubber J'yred Crantry, dan Head Truck. Pengambilan data dilukakan dengan eara observasi lapangan langsung maupun tidak langsung dan wawancara dengan pihak-pihak terkait lainnya, dan juga studi terhadap dokwnen-doknmen yang berknitan dengan proses pelayanan bongkar dan muat petikemas di Terminal Petikemas Koja. Hastl dari analisa cycle time menunjukkan bahwn proses bongkar lebih cepat dari pada proses muat, ini dikarenakan rata-rata persentasi kerugian idle lime proses muat sebesar 35.47 %, sedangkan rata-rata persentasi kerugian idle time proses bongkar sebesar 23.24 %. Dan juga rata-rata kemampuan peralatan bongkar dan muat dalam menangani petikemas unluk proses muat sebesar 16,19 box/jam, sedangkan untuk proses bongkar sebesar 20.12 box/jam. Hasil dari analisa inl selanjutnya dicari masalah yang terjadi, menelusuri penyebab asalnya, dan menerapkan tindakan pembetulan yang efektif yailu dengan pendekatan Program Perbaikan Mulu, yang ukan menjadi bahan pertimbangan bagi pernsahaan untuk melakukan tindukan yang diperlukan unluk mengurangi idle 1 ime yang teijadi.

11tis final test explain about cycle time dist;harge and container loading process. Start from the ship co container yard and on the contra1y detaily, so the discharge and container loading process can be know. '11te discharge and loading container equfment consist of Container Crane. Rubber Tyret:/ Gantry. and Head Truck. Data is Taking by direct and indirect field observation and interview wih other side, and also by studying of document related to service discharge and container loading process in Terminal Container Koja. The result from anahysis of cycle time indicate that the disharge process faster than loading process, because the average persentase IO!Ss idle time for loading container process is 35.47 %, for discharge container process is 23.24 %, And also average handling Discharge and loading container equiment for loading container process is 16./9 box/hour, for discharge comainer proce.vs is 20. 12 box/hour. Continously this analsysis is founding the problem that happen, tracing him co use, and apply the effective correction by Quality Improvement Programme - QJP, so that become a consideration for company to taking action that needed to decrease idle time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Gustian
"ABSTRAK
Salah satu cara untuk dapat bertahan dalam era persaingan bebas adalah dengan cara meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan. Lebih Ianjut untuk mengetahui performa perusahaan dan meningkatkan efisiensi perusahaan secara menyeluruh adalah dengan cara mengetahui dengan baik aktivitas yang membangun perusahaan tersebut. Dengan adanya informasi yang cukup mendetail mengenai aktivitas penyusun perusahaan akan dapat diketahui seberapa baik proses yang sedang dijalankan perusahaan.
Pada skripsi ini akan dijelaskan mengenai proses bongkar-muat petikemas di terminal petikemas secara cukup mendetail hingga dapat diketahui aktivitas apa saja penyusun proses bongkar-muat tersebut. Informasi dan data-data mengenai bongkar-muat petikemas diperoleh dari Terminal Petikemas Jakarta Intemationaf Container Terminal (JICT) di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. Pengambilan data diiakukan dengan cara pengamatan Iangsung ke Iapangan, wawancara dengan berbagai pihak di JICT dan juga studi terhadap dokumentasi perusahaan. Berbagai data dan informasi yang diperoleh selanjutnya diolah dan dilakukan analisis dengan menggunakan pendekatan Activity-Based Management (ABM). Hasil analisis ini selanjutnya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengurangi aktivitas yang tidak bernilai tambah.

"
2001
S49951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyadi Prawirosentono
Jakarta: Bumi Aksara, 2000
658.562 SUY f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tonny Kusbijanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hasib Ardani
"Program pengendalian mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bagian penting dalam pelayanan keperawatan secara keseluruhan. Hal tersebut dapat tercapai dengan baik apabila salah satu peran kepala ruangan yaitu peran koordinasi dalam program pengendalian mutu baik sehingga berdampak baik terhadap kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran koordinasi kepala ruangan dan kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu pelayanan keperawatan di RSUD Pandan Arang Boyolali, Agustus 2001.
Desain penelitian diskriptif korelasi dengan metode pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 96 perawat pelaksana di rawat inap. Pengumpulan data menggunakan 3 jenis instrumen yang terdiri dari kuesioner karakteristik individu perawat, kuesioner peran koordinasi kepala ruangan dan kuesioner kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu pelayanan keperawatan. Analisis hubungan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian mendapatkan adanya hubungan kinerja perawat dalam program pengendalian mutu dengan pembagian tugas (p=0,024), pemanfaatan sumber daya (p-0,025), menciptakan kesatupaduan (p= 0,013), gerak aktivitas kepala ruangan (p= 0,013), membuat arah yang sama (p=0,009) dan pelatihan tentang mutu (p=41,03 1). Faktor yang dominan terhadap kinerja perawat pelaksana dalam pengendalian mutu pelayanan keperawatan adalah membuat arah yang sama (OR= 3,996 ) dan faktor yang diduga sebagai pengganggu hubungan koordinasi dengan kinerja perawat dalam pengendalian mutu adalah pelatihan tentang mutu (OR=3.026).
Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah kinerja pada perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu pelayanan keperawatan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kemampuan kepala ruangan dalam membuat arah yang sama melalui pelatihan tentang peran koordinasi dalam program pengendalian mutu dan melaksanakan pelatihan tentang mutu pelayanan keperawatan bagi perawat pelaksana serta melaksanakannya dengan supervisi seksi keperawatan.
Daftar Pustaka 76 (1980 - 2003)
The nursing service quality assurance program in the hospital is an important part of the nursing service. This program can be achieved if the coordination role of the head nurse in relation to the nursing service quality assurance program implementing well, so then it will influence the performance of the nurse practitioners.
The objective of this research is to identify relationship of coordinating role of the head nurse with the performance of nurse practitioners relation to nursing service quality assurance program in Pandan Arang District Hospital, Boyolali, in Agustin 2003. Research design using correlational descriptive with cross sectional method. Minty six (96) nurses selected as respondents. The analysis of relationship using Chi Square test. The research result revealed that there was relationship between nurse practitioner performance in nursing service quality assurance program with job description (p = 0,025), manpower empowerment (p = 0,024), unity (p = 0,013), head nurse activity (p'O,013), made the goal oriented (p = 0.009) and training about quality assurance (p = 0,031. The dominant factors related to nurse practitioners performance in nursing service quality assurance program is the goal oriented with OR = 3,996 and dominant confounding factor is training on quality assurance with OR-3,026.
The recommendation of this researches includes nurse practitioners performance in nursing service quality assurance program could be improved by increasing the head nurse ability to encourage nurse practitioners to perform activities on quality assurance based on job description. and implementing training program on quality assurance for nurse. To maintain nurse practitioners performance after following the training , it is necessary the nurse managers to supervise them regularly.
Biblioggraphy; 76 (1980 - 2003)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Nurindah Kuswandaningsih
"Menjelang era pasar bebas diperlukan kesiapan yang mantap dari semua sektor, berbagai upaya telah dilaksanakan untuk meningkatkan mutu dan cakupan pelayanan rumah sakit diantaranya akreditasi yang pada saat ini telah mulai dituntut oleh masyarakat pengguna jasa pelayanan rumah sakit. Sampai sejauh ini belum pernah dilakukan studi tentang Pemastian Mutu (P.M) di bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Rumah Sakit Umum Pemerintah sehingga diperlukan suatu intervensi pedoman pelayanan kesehatan gigi di rumah sakit umum pemerintah.
Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi perbedaan antara kelompok intervensi pemastian mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di rumah sakit umum pemerintah terhadap kelompok yang tidak mendapatkan intervensi dalam hal kepuasan klien internal (staf) dan kepuasan klien eksternal (pasien) serta cakupan. Jenis penelitian ini adalah secara eksperimen kuasi menggunakan tempat poliklinik gigi dan mulut RSUP Fatmawati sebagai kelompok intervensi dan poliklinik gigi dan mulut RSUP Persahabatan sebagai kelompok kontrol, sehingga variabel "outcome" adalah tingkat kepuasan klien internal dan kepuasan klien eksternal, serta cakupan yang diamati secara deskriptif.
Data diperoleh menggunakan kuesioner terstruktur tentang mawas diri dari staf dokter gigi sebanyak 104, form kepuasan staf dari seluruh staf poliklinik gigi dan mulut yang diisi sendiri oleh responden sebanyak 170 dan form kepuasan pasien sebanyak 138 secara wawancara serta data kunjungan kasus dari register laporan rumah sakit. Kegiatan intervensi berupa pelatihan kepada staf poliklinik gigi dan mulut oleh Direktorat kesehatan Gigi selama 3 bulan secara berturut-turut setiap minggu sekali, dan observasi dilakukan selama empat kali, yaitu pertama sebelum intervensi kemudian bulan pertama, bulan kedua dan bulan ketiga selama kegiatan intervensi berlangsung. Data kemudian diolah secara statistik mulai dari ANALISIS univariat, bivariat sampai multivariat yaitu dengan Multivariate Analysis of Variance (MANOVA).
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata skor Mawas Diri pada kelompok intervensi, sebelum dilakukan intervensi sebesar 1,84 kemudian bulan pertama, kedua dan ketiga pasca berturut-turut 5,92; 22,1 dan 26,51 dari tingkatan rendah (skor 0 aid 18) ke tingkatan sedang (skor 19 s/d 29). Rata-rata umur staf rmah sakit adalah 42,94 ± 9,04 tahun, staf laki-laki : 10 orang dan staf perempuan : 33 orang, rata-rata lama bekerja adalah 15,33 ± 7,82 tahun, dokter gigi spesialis : 7, dokter gigi :19, perawat gigi : 16 dan tekniker gigi 1 orang. Rata-rata umur pasien 32,11 ±11,73 tahun, laki-laki :57 perempuan :80, 79 berstatus kawin dan 58 belum kawin, dengan tingkat pendidikan 61,40% pada tingkat/lulus SLTA, penghasilan pasien di bawah Rp500.000 sebesar 70%. Intervensi P.M. mempunyai pengaruh bermakna terhadap kerjasama staf, pengembangan karir serta kepemimpinan. Intervensi P.M. juga mempunyai pengaruh bermakna terhadap pemberian informasi oleh dokter gigi. Setelah intervensi P.M. dilakukan tidak terdapat perbedaan cakupan antara kedua Rumah Sakit. Dari hasil yang diperoleh di kedua RS ternyata mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut terdapat jauh di atas standar yang ada, maka disarankan mengkaji ulang standar mutu pelayanan kesehatan gigi di RSU Klas B Pemerintah.

The Quality Assurance Intervention Study in Oral and Dental Health Service in Fatmawati Hospital 1997By the time entering the free market era there is a need for steady preparation of all factors various effort have been done to improve quality and coverage of dental health service among other accreditation which at this moment is already starting to be needed by the society of clients of the hospital. So far a study on quality assurance (Q.A) in the fields of oral and dental health service in general government hospital has not yet been done. As a result there is a need of intervention guidance of dental health service in the general government hospital.
The research has been aimed at collecting information on the difference between quality assurance of oral and dental health service intervention group and not obtaining intervention group on internal and external clients satisfaction and also the coverage. This research design is a quasi experiment using oral and dental health service in Fatmawati hospital functioning as an intervention group and oral and dental health service in Persahabatan hospital as the control group, hence as a result the outcome variable is internal and external clients satisfaction including the coverage which has been discriptively observed.
The collected data had been using structured questionnaire on self assessment of 104 forms staff dentists, 170 forms staff satisfaction and also 138 forms patient satisfaction by interviewing and case visiting from the medical record. The intervention activity consist of training for oral and dental service staff held by The Directorate for Dental Health during 3 months continually once a week, the observation to be held four times namely the first observation held before intervention and afterwards the first, the second and the third month during intervention time. Afterwards the statistical data processing starts statistically from univariate, bivariate up to multivariate analysis by using Multivariate Analysis of Variance (MANOVA).
The result of this research has been showing improvement of the average score of self assessment in the intervention group, before intervention has been done the score is 1.84 afterwards the first, the second and the third month successively 5.92 ; 22.1 ; and 26.51 from the low score (score 0-18) up to the intermediate score (score 19 - 29). The average age of the staff is 42.94 ± 9.04 years, consisting of 10 male staff and 33 female staff, the average service of staff 15.33 ± 7.82 years, 7 dental specialist, 19 dentist, 16 dental nurse and I dental technician. The average age of the patient is 32.11 ± 11.73 years, consisting of 57 male patient and 80 female patient, 79 married status and 58 unmarred, the level of education graduated mostly from senior high school (61.4%) and the level of income mostly under 500,000 rupiah per month (70%). The intervention Q.A has a significant influence in the cooperation of staff; carrier development and the leadership. The intervention Q.A have also a significant influence on getting information from the dentist. After the Q.A intervention has been applied it appears, that there is no difference in the coverage the two hospitals. The result observed from the dental service of the two hospitals is for higher than the established standard. Consequently it has been recommended to reevaluate the established standard of the class B general government hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryadi Santoso
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitro
"PT. Yanmar Diesel Indonesia (PT. YADIN) adalah Salah Satu industri pembuat motor diesel di Indonesia. Sampai saat ini PT. YADIN telah melakukan proses permesianan sendiri 20% dan disubkontrakkan 37%, selebihnya (43%) masih mempakan komponen impor (CIGD).
Proses permesinan komponen Cylinder Liner masih tergolong baru dilakukan sendiri di PT. YADIN Dari data kecacatan yang ada, terlihat bahwa jumlah produk yang cacat masih tergolong tinggi. Untuk itu perlu upaya untuk menganalisa dan mengetahui sumber-sumber kecacatan, sehingga diharapkan jumlah kecacatan dapat ditekan Dalam analisanya, penulis membagi pemmsalahan menjadi dna bagian utama, yaitu: Analisa terhadap bahan baku Cylinder Liner dan Analisa proses permesinan Cylinder Liner.
Berdasarkan data-data kecacatan yang ada kemudian dibuat peta kendali p sehingga didapat proses-proses yang berada diluar kendali dengan masing-masing karakteristilmya. Dengan diagram pareto ditemukan bahwa: untuk material cacat kai-ena keras dan goyang merupakan kecacatan yang dominan, untuk machining cacat karena proses permesinan diameter dalam M03 plus dan proses permesinan diameter luar M04 minus merupakan lcecacatan yang dominan.
Dengan menggunakan diagram sebab-akibat dapat ditemukan falctor-faktor utama penyebah terjadinya cacat yang dominan, sehingga dapat dibuatkan usulan langkah-langkah perbaikkan guna mengurangi jumlah maupun biaya perbaildcan produk cacat tersebut untuk masa yang akan datang. Terakhir, dan data-data kecacatan yang ada, kemudian dibuatkan peta kendali kualitas untuk periode produksi yang akan datang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Setiawaty
"Berdasarkan hasil kegiatan Residensi didapatkan bahwa ada penurunan Aktivitas Gugus Kendali Mutu (GKM) sejak tahun 1996. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan aktivitas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan Cross-Sectional secara kuantitatif dan kualitatif. Alat pengukur data kuantitatif adalah kuesioner terstsuktur yang disusun berdasarkan penskalaan Likert. Pengunaan data kualitatif dilakukan dengan metode wawancara mendalam. Variabel-variabel yang diteliti adalah : Faktor Lingkungan, Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan, Pengetahuan, Peran Kelompok, Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan, Komunikasi, Peran Fasilitator. Analisis data terdiri dari analisis data univariat, bivariat serta analisis data kualitatif untuk memperjelas analisis kuantitatif.
Hasil penelitian niunjukkan bahwa : Ada hubungan antara Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan dengan Proses GKM; tidak ada hubungan antara factor lingkungan, pengetahuan dengan proses GKM; Ada hubungan antara keeratan dengan aktivitas GKM; Ada hubungan antara proses secara keseluruhan dengan aktivitas GKM.
Saran yang diusulkan : Keterlibatan den Kanitmen Manajamenperlu terus dikembangkan;Kegiatan monitoring dan pemberian motivasi oleh Kanite QKI atau fasilitator perlu ditingkatkan; Pelatihan perlu dilaksanakan secara kontinyu, sesuai kebutuhan; Manbuat sistem penghargaan yang baik. Selanjutnya perlu diteliti lebih lanjut dari aktivitas GKM terhadap kinerja masing-masing unit.

Based on the result of resident study, it is discovered that the Quality Control Circle (QCC) Activities has been declining since 1996. Therefore, this research is aimed at analyzing and identifying the factors related to the Quality Control Circle Activities. The type of this research is descriptive-analytical which is conducted by means of quantitative and qualitative Cross-Sectional approach. The instrument for measuring the quantitative data is structured questionnaire which is compiled based on Likert Scale. The qualitative data collection is conducted by means of In-depth Interview method. The variables which are researched are : The Environment Factor, The Management's Vision and Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness, Knowledge, Group Roles, Problem Solving & Decision Making, Communication, and The Role of Facilitators. The data analysis consists of univariate analysis, bivariate analysis, and qualitative data analysis to make the quantitative analysis clearer.
The finding of the research indicate that : There is correlation between The Management's Vision & Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness and QC Process; There is no correlation between The Environment Factor, Knowledge and a Process; There is a correlation between Cohesiveness and 01 Activities; There is a correlation between The Process as a k hole and The ¢x Activities.
The recommendations which are put forward : The involvement and commitment of the Management should be increased; The monitoring activities should be increased and the QCC Committee or The Facilitators should be provide more motivation; The training should be conducted continually, as required; A proper reward system should be created. Subsequently it is necessary to research further the QCC Activities towards the performance of each units."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Muhardiansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran atau persepsi karyawan Perusahaan terhadap kompetensi perusahaannya dalam aspek peningkatan mutu dan pembelajaran yang diperlukan dalam meraih dan mempertahankan posisi persaingan di era kompetisi yang ketat.
Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan mengambil studi kasus pada Perusahaan GUF yang bergerak di bidang engineering, procurement, dan construction anjungan lepas pantai (offshore platform). Sampel diambil secara random sebanyak 110 orang dari 150 orang karyawan.
Instrumen yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Learning Organization Profile (LOP) untuk mengukur variabel tingkat penerapan pembelajaran, serta Kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) untuk mengukur variabel peningkatan mutu. Untuk mengukur variabel-variabel tersebut digunakan skala model Likert.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa karyawan yang menyatakan pembelajaran telah diterapkan pada sebagian kecil perusahaan sebanyak 30,18%, belum diterapkan sebanyak 28,98%, dan diterapkan pada bagianbagian tertentu sebanyak 22,11%. Selebihnya, sebesar 18,73% menyatakan bahwa pembelajaran telah diterapkan pada sebagian besar dan diterapkan sepenuhnya.
Selain itu, karyawan yang menyatakan setuju terhadap peningkatan mutu di Perusahaan GUF sebanyak 48,41% dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 39,77%, serta sisanya (11,82%) menyatakan tidak ada pendapat.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan rendahnya tingkat penerapan pembelajaran (learning), usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan/perbaikan mutu berkelanjutan (continuous quality improvement) di Perusahaan GUF masih memiliki kelemahan-kelemahan yang mendasar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>