Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209775 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Benhard Timbul PJ
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wijayanto
"Proses pengelasan amat penting dalam teknologi dengan bahan baku logam, Selalu digunakan untuk proses pembuatan, pengclasan dapat juga dipakai
dalam proses maintenance (reparasi) pada baha.n logam
penyarnbungan, penambalan, maupun pelapisan.
baik untuk Salah satu fungsi reparasi untuk pelapisan dalam proses las adalah proses hardfacing, yaitu teknik pengelasan logam dengan cara pelapisan permukaan dengan lapisan logam khu..:;;us. Hardfacing dalam penelitian ini dilakukan pada baja karbon menengsh dengan kekerasan I 67229 Hb untuk penonna!an pada perlakuan penns atau 201 - 269 Hb untuk perlakuan penas dengan celup dingin dan mempunyai komposisi kimia 0,45% C, 0,29% Si, 0,81% Mn, 0,025% P, 0,008% S, 0,8% Cr dengan proses SMAW (Shielded A4etal Arc Welding) dan rnenggunakan variasi perubahan arus pengelasan. Penelitian di1akukan terhadap 15 benda uji sebagai sampel dan dianalisa pengaruh pembahan arus pengelasan terhadap struktur m1kro, kekerasan dan keretakan. Dari foto logam las terlihat bahwa struktur yang teljadi adalah gabungan dari martensite, austenite dan bainite. dan terdapat indikasi bahwa tidak tmjadJ perubahan yang berarti terhadap stru.ktur mikro dari penggunaan besar arus
85 Ampere, 100 Ampere, 115 Ampere, 130 Ampere, dan 145 Ampere. Hal ini
terjadi karena komposisi kimia dari elel1roda las yang digunakan mernpunyai
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fajar Nugroho
"Pegas adalah suatu komponen yang berfungsi untuk menerima beban dinamis dan memberikan kenyamanan dalam berkendara. Permasalahan yang sering dialamai leh pegas daun adalah patah akibat beban lebih atau kondisi jalan yang kurang baik. Penanganan pada hal seperti ini adalah penyambungan menggunakan shielded metal arc welding (SMAW). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi arus pengelasan terhadap kekuatan impak, kekerasan dan struktur mikro. Jenis las yang digunakan adalah las SMAW. Variasi arus pengelasan yan digunakan adalah 100 Ampere, 120 Ampere dan 140 Ampere. Jenis kampuh yang digunakan adalah jenis kampuh V. Hasil uji kekuatan impak tertinggi diperoleh pada variasi arus 100 Ampere yaitu sebesar 1,698 J.mm2. Hasil uji kekerasan tertingg diperoleh pada variasi arus 140 Ampere yaitu sebesar 355,338 HVN. Struktur mikro pada daerah las memiliki ukuran buturan yang semakin besar dan struktur perlit yang semakin banyak untuk variasi arus 140 Ampere."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2017
620 JIA 9;2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anis
"ABSTRAK
Pengelasan material baja tahan karat martensitik dengan menggunakan las busur listrik masih belum cukup banyak dikenal. Namun demikian beberapa percobaan telah dilakukan untuk menghasilkan kualitas sambungan las yang baik, khususnya secara metalurgis, karena sifat material baja ini yang demikian rentan terhadap masukan panas dan fenomena peleburan-pembelcuan yang membuat baja ini mudah menjadi Betas dan retak setelah dilas. Karena itu pada pengelasan baja ini selain harus diperhatikan prosedur dan parameter pengelasannya, harus dilakukan juga proses perlakuan panas pasca pengelasan guna mengurangi tegangan sisa dan menurunkan kekerasan material.
Penelitian ini mencoba mengamati perubahan-perubahan dalam salah satu parameter pengelasan, yaitu besar arus, terhadap masukan panas yang terjadi serta hasil sambungan las yang terbentuk. Evaluasi terhadap sambungan las yang terbentuk dilakukan dengan pengujian kekerasan dan pengamatan struktur mikro material.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa besar arus pengelasan berpengaruh terhadap hasil sambungan las yang terbentuk, dimana makin besar arus yang diberikan maka sambungan las yang terbentuk makin baik, dalam pengertian distribusi kekerasan dan struktur mikronya makin merata dan nilai kekerasan rata-ratanya makin rendah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
M. Irfan Hidayat
"Baja tahan karat dua fasa (Dupfex Stainfess Sfeey merupakan baja yang memiffki kekuafan mekanis dan ketahanan korosi yang bafk sahingga pada industri modem dawasa inf mulai banyak digunakan terutama pada industri minyak, gas, petrokimia, dan kenas. Dalam aphkasinya diperlukan suatu proses penyambungan a7mana dafam ha! ini proses penyambungan yang dapat dirakukan terhadap materia! ini adafah pengelasan. Untuk mendapafkan has!! pengefasan yang baik pedu dmerharikan parameter-parameter penge!asan sepeni besar arus dan kecepatan pengelasan. Oleh karena itu diiakukan penefitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh parameter pengalasan tersebuf dengan menggunakan metoda TIG. Ams yang digunakan sebasar 100, 150, dan 200 A, sedangkan kecepatannya sabesar 3, S dan 7 mm/defik. Dari basil pengamafan tedihaf adanya perbedaan Iebar dan penatrasi lasan untuk besar arus dan kecepatan yang berbeda, dirnana untuk daarah yang masukan panasnya rendah rebar dan panelrasi lasan akan Iebih rendah daripada daarah masukan panas yang febih tinggi. Daarah HAZ dengan masukan panas yang rendah akan di dapaf suatu struktur mikro dengan perbandingam fasa fen? dan ausfenit yang lebfh linggi Masukan panas yang tinggijuga dapat meningkafkan kekerasan pada daerah HAZ. Jaw dapaf disimpulkan bahwa semakin besar masukan panas semakin besaf pula lebar Iasan dan penetrasi fasan pada Iogam induk. Di samping ilu masukan panes juga mempengaruhi perfumbuhan austenif, an mana semakin tfnggi masukan panas semakin banyak fasa austenit yang tumbuh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bambang Wibisana
"Elektroda E7016 dan E7013 adalah sama-sarna elektroda hidrogen rendah yang sesuai untuk pengelasan baja struktur. Mengingat bahwa baja struktur sangat Iuas penggunaannya termasuk untuk pembuatan lambung kapal, maka harus dipastikan keamanan sambungan. Keamanan sambungan tenjamin jika kondisi sambungan baik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat pengaruh pengelasan dengan metoda SMAW mcnggunakan kedua elektroda tersebut dengan vamiabel bentuk sambungan, yaitu V-tunggal dan U-tunggal dan variabel rapat arus dengan harga rapat axus batas rendah, medium dan tinggi.
Dari penelitian dihasilkan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan sifat mekanis dari penggunaan dua macam elektroda tersebut. Pengelasan terbaik adalah menggunakan rapat arus medium yang dapat menghasilkan sambungan berkwalitas baik, kuat dan tidak berpori-pori. Satu hal lagi adalah bahwa akibat panas pengelasan logam induk (bj CP AI-136) tidak mengalami perubahan yang berarti."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>