Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167722 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eduar Husaini
"Supply Chain Management (SCM) adalah suatu jaringan fasilitas dan distribusi yang menjalankan fungsi fimgsi pengadaan material menjadi barang setengah jadi dan barang jadi, dan distribusi batang jadi kepada pelanggan. Istilah SCM dikembangkan dari istilah mannjemen logistik, sehingga tujuan SCM sama dengan tujuan klasik dari logistik adalah untuk mendapatkan produk yang tepat dalam jumlah yang tepat, serta pada waktu dan tempat yang tepat dengan biaya yang minimum Pada pene1itian ini dilakukan analisis sintem rantai pasokan (supply chain) di PT GPN yang tujuan utamanya adalah menekan bullwhip effect yang terjadi sebagai akibat kurangnya koordinasi yang baik pada hubungan antara pemasok dan pembeli. Sebelum dilakuknn analisis terhadap sistem rantai pasokan, terleblh dahulu digambarkan peta sistem rantai pasokon yang ada di PT GPN agar dapat diketahui perilaku sebenamya yang terjadi pada pergerakan aliran material dan data dalam sistem tersebut. Setelah dlgambarkan peta aliran material dan data, sistem rantai pasokan dianalisis dengan menggunakan tools Theory Of Constraints (TOC). yaitu Current Reality Tree (CRT) untuk menemukan masalah utama dalam rantai pasokan. SeteJah masalah diternukan, masa1ah kemudian dipecahkan dengan menggunakan Conflict Resolution Diargam {CRD) sehingga dihasilkan solusi-solusi perbaikan. Solusi-solusi perbaikan tersebut kemudian diuji coba dengan Future Reality Tree (FTR) dan perhitungan matematis untuk menguji kelayakan implementasi solusi tersebut diatas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihite, Josep Franklin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T41094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Iramadhini
"Penelitian memiliki tujuan untuk rnenganalisa peranan benchmarking untuk mencapai perbaikan yang berkesinambungan dengan mengambil studi kasus penerapan benchmarking pada sistem supply chain management di perusahaan. Penelitian meliputi penelitian lapangan dan telaah kepustakaan yang mendukung penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan benchmarking merupakan suatu alat manajerial yang melibatkan berbagai tingkatan management dalam pelaksanaannya. Selain itu benchmarking membantu perusahaan dalam melakukan perbaikan-perbaikan pada bidang yang menjadi kelemahannya serta meningkatkan posisinya secara relatif di dalam pasar dalam jangka waktu yang relatif cepat. Hal tersebut disebab benchmarking mengarah pada learning process yaitu dengan cara mengadaptasi dari pihak lain. Pihak lain ini dapat berasal dari dalam dan luar perusahaan dan dengan perusahaan dalam industri sejenis maupun bukan. Perusahaan seringkali menghadapi ketidakterkaitan dengan supplier dan customernya sehingga kurang memenuhi permintaan konsumen dan perusahaan harus menanggung tingginya biaya produksi. Oleh karena adanya kelemahan tersebut perusahaan harus melakukan tindakan perbaikan dalam sistem supply chain management (SCM). SCM ini merupakan serangkaian aktivitas yang saling berhubungan pada jalur supply barang dan pemasok, ketika memasuki proses produksi dan sampai ketangan konsumen. Untuk itu perbaikan pada sistem tersebut harus dilaksanakan dengan cepat mengingat sudah semakin ketatnya persaingan dewasa ini. Cara yang tepat dan dapat dilakukan adalah melalui benchmarking. Penulis sangat mendukung pelaksanaan benchmarking ini disetiap perusahaan hanya Baja benchmarking tersebut harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan bukan sebagai one-time event saja."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Laksamana
"Dalam studi ini dilakukan pemodelan terhadap proses supply chain yang ada di PT.YMNI. Tujuan dilakukan hal tersebut adalah untuk mengetahui perilaku sistem dalam berbagai kondisi dan variabel-variabel yang secara signifikan mempengaruhinya. Karena luasnya cakupan permasalahan yang ada dalam sistem supply chain, model yang dikembangkan dalam studi ini dibatasi pada proses internal di organisasi PT. YMNI, di luar itu merupakan exogenous variable.
Model yang ada kemudian divalidasi secara structural maupun numeric. Tes perbandingan rata-rata dilakukan dengan T-test menunjukkan hasil simulasi model dan data aktual tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Korelasi Pearson juga menunjukkan adanya hubungan yang relatif kuat antara hasil simulasi dan data aktual. Kesalahan simulasi terhadap data aktual diukur dengan parameter MAE, MAPE dan MAEIMEAN serta pengukuran dengan Theil's inequality statistic menunjukkan secara umum model mampu merepresentasikan sistem yang sebenarnya.
Uji sensitivitas dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan nilai suatu variabel terhadap perilaku sistem secara keseluruhan. Uji ini dilakukan dengan Cara mengubah nilai beberapa variabel dan mengamati perilaku sistem yang terjadi akibatnya. Secara umum dalam tahap ini akan dilihat apakah perubahan suatu variabel akan menyebabkan perubahan perilaku sistem secara signifikan atau tidak. Lebih jauh juga tipe perubahan juga diamati disini. Secara umum perubahan yang diakibatkan oleh beberapa variabel yang diuji tidak menyebabkan perubahan pola perilaku sistem.
Hasil studi memperlihatkan perubahan yang terjadi kebanyakan bersifat numeric dan terdapat satu kasus yang memperlihatkan policy sensitivity yang memperlihatkan perubahan asumsi dalam pengambilan keputusan. Analisis kebijakan dengan menggunakan scenario planning menunjukkan penurunan delay, pengurangan stock product, control terhadap reject rate pada parts dengan tetap menjaga stock parts untuk merespon peningkatan produksi yang mendadak ternyata mampu meningkatkan kinerja sistem secara umum."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12187
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Amalia
"Dalam penelitian ini, kepemimpinan transformasional dipilih sebagai variabel yang mempengaruhi komitmen keorganisasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional dengan komitmen organisasi karyawan Chevron Indonesia Company divisi SCM (Supply Chain Management) di Jakarta. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang menggunakan teknik acak sistematis (Systematic Random Sampling) terhadap karyawan divisi SCM di Jakarta yang sudah bekerja lebih dari 3 tahun yang berjumlah 33 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen keorganisasional.

In this study, transformational leadership is chosen as a variables that affect organizational commitment. This study aimed to examine the effect of transformational leadership on organizational commitment of the employee in Chevron Indonesia Company division of SCM (Supply Chain Management) in Jakarta. This study uses the quantitative approach with a survey method that using a systematic random technique (Systematic Random Sampling) from the SCM division at Jakarta employees who have worked more than three years, which in total 33 respondents. Results of this study shows that transformational leadership have a significant effect on organizational commitment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Trindita Ari
"Ditengah era Globlasisasi yang terjadi saat ini persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Perkembangan Produk dan jasa menjadi salah satu ancaman bagi perusahaan untuk bisa berusaha bertahan. Industri kemasan saat ini menjadi industri dengan prospektifitas yang tinggi, hal ini menggambarkan perusahaan harus memiliki strategi untuk mempertahankan perusahaannya baik dari segi inovasi maupun strategi produksi. PT Samudra Montaz merupakan perusahaan manufaktur yang telah berdiri sejak tahun 1974 dan bergerak dibidang produksi kemasan dengan produk yang ditawarkan berputar pada kemasan yang bersifat non rigid atau fleksibel. Dengan perusahaan menjadikan Managemen resiko pada rantai pasok menjadi fokus utama maka pengaplikasian Metode House of Risk (HOR) digunakan dalam penelitian ini. Tahapan pertama HOR adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko, sedangkan tahapan kedua adalah penciptaan strategi mitigasi risiko. Dari penelitian yang telah dilakukan, tahap identifikasi diperoleh 32 jenis risk events dan 24 risk agents. Hasil dari HOR fase 1, adalah 14 risk agents yang mencakup 80% dari diagram pareto, kemudian diurutkan berdasarkan peringkat pada Aggregate Risk Potential (ARP). Hasil dari pemrosesan HOR fase 2 adalah 15 aksi mitigasi yang, dengan 8 aksi mitigasi direkomendasikan untuk diimplementasikan terlebih dahulu berdasarkan langkah-langkah mitigasi yang mencakup 80% dari diagram pareto yang diurutkan berdasarkan peringkat pada perhitungan Efektivitas terhadap Kesulitan Rasio (ETDk).

In the midst of the globalization era that occurs, business competition becomes increasingly fierce . The Packaging Industry become one of the industries with the most prospective growth so company must have their own strategy to maintain both innovation and production strategy in order to prevent upcoming risks. PT Samudra Montaz is a manufacturing company that has been established since 1974 that produce packaging product that revolves around non-rigid or flexible packaging. With the company focusing risk management in their supply chain, the application of the House of Risk (HOR) method used in this study. The first stage of HOR is the identification and evaluation of the risk, while the second phase to made a risk mitigation strategies. From the research, the first stage obtain 32 types of risk events and 24 risk agents. The final results of the HOR phase 1 shows that there are 14 risk agents that cover 80% of the Pareto diagram. The result of the HOR 2 show that there are 15 mitigations action that proposed and with that said, there is 8 recommendation for the company to prioritazing these 8 mitigations action to be implemented based on the pareto diagram.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Chair
"Di era teknologi informasi seperti saat ini persaingan bisnis semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bersaingnya. Jika dilihat secara lebih mendalam, ternyata esensi dari persaingan terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan proses penciptaan produk dan / atau jasa secara lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat (cheaper, better, faster) dibandingkan dengan pesaing bisnisnya.
Material Requirement Planning (MRP) dan Supply Chain Management (SCM) adalah salah satu taktik dan strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan dan mencapai tujuan perusahaan. Dengan MRP dan SCM diharapkan dapat terjadi efisiensi dan efektivitas yang diharapkan, sehingga dapat diperoleh produk dengan biaya yang lebih murah; waktu pengerjaan yang lebih cepat; dan kualitas yang lebih baik.
Dalam tesis ini akan dibahas dan dianalisa proses dari perhitungan MRP dan konsep SCM sehingga dapat diketahui efektivitas yang akan terjadi dengan digunakannya metode MRP dalam pemenuhan kebutuhan material dan konsep SCM pada proses kerjanya. Data primer dan sekunder diambil dari transaksi yang terjadi di Iingkungan SCM PT. Parretti Van Melia Indonesia (PT.PVMI), dan akan diuji secara kuantitatif dengan menghitung nilai inventory turn over (ITO). Sebagian besar pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan System Application and Product in Data Processing (SAP). Pada akhirnya dari sini juga akan diketahui peran penting teknologi informasi dalam proses bisnis di lingkungan perusahaan multinasional seperti-halnya PT. PVMI.
Dari penelitian diperoleh hasil, bahwa nilai efektivitas pembelian dengan menggunakan metode MRP yang digunakan oleh packaging and raw material di lingkunagn SCM PT.PVMI, memiliki efektivitas di atas 96%. Sedangkan untuk pembelian dengan menggunakan metode reorder point (RoP) yang digunakan oleh sparepart di PT.PVMI hanya memiliki nilai efektifitas 15.17%. Oleh karena itu dapat disimpulkan, bahwa dalam proses pembelian dengan menggunakan metode MRP di lingkungan SCM PT.PVMI memiliki efektivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan menggunkan metode reorder point yang digunakan pada pembelian spare parts.
Hasil penelitian juga menunjukan, bahwa yang memiliki nilai ITO paling tinggi dil lingkungan SCM PT.PVMI adalah untuk material barang jadi eksport. Dari perhitungan diperoleh tingkat perputaran barang jadi eksport lebih dari 30 kali dalam satu tahun. Hal ini dapat terjadi karena barang jadi eksport di lingkungan SCM PT.PVMI memiliki perencanaan paling baik. Terbukti dengan didapatkannya sales forecast yang selalu 'berimpit' dengan actual sales. Maka dapat disimpulkan Pula bahwa perencanaan merupakan faktor penting dalam SCM di PT.PVMI
Oleh karena perencanaan di lingkungan SCM PT.PVMI teiah terbukti merupakan suatu hal yang sangat penting, maka baik dan buruknya suatu perencanaan di lingkungan SCM mempunyai pengaruh besar dalam pencapaian efektivitas pembelian maupun kinerja dari perusahaan secara keseluruhan. Jika SCM dapat diibaratkan sebuah kereta bisnis yang terdiri dari beberapa gerbong, maka planner dapat diidentikkan dengan 'masinis' nya . Oleh karena itu planner mempunyai peran pegendalian yang sangat penting dalam menjalankan kereta bisnis yang bernama SCM ini.
Berdasarakan hasil penelitian yang didapat, maka menjadi suatu yang penting bagi perusahaan untuk dapat menggunakan metode MRP pada semua jenis permintaan pembelian, tidak terbatas hanya pada material tertentu saja. Untuk itu perusahaan juga harus membuat sistem perencanaan yang baik agar MRP dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai perusahaan, yaitu untuk dapat mengurangi tingkat persediaan dan menambah tingkat efektivitas pembelian pun dapat dicapai.

In the current era of information technology, a business competition is getting harder which demanded the company to rearrange the competition strategy and tactics. If we see more closely, the essence of competition is how a company can implement process of product creation and or service in an efficient, cheaper, better, faster compare to their competitor.
Material Requirement Planning (MRP) and Supply Chain Management (SCM) are one of the strategy and tactic that can be implemented in the company to win the competition and to achieve company goals. With MRP and SCM efficiency and affectivity are likely to happened so we can create a low cost product, faster working schedule and good quality.
In the thesis, we will discuss and analyze process of MRP running and SCM concept so we can determine the effectivity that can be gain by the usage of MRP method in fulfilling material requirements and SCM concepts in the working process.
Primary and secondary data are gain from SCM transaction activity in PT. Perfetti Van Melle Indonesia (PT.PVM1), and will be analyze quantitatively by counting the value of inventory turn over (ITO). Most of data processing was done computerization by using System Application and Product in Data Processing (SAP). At the end, we can understand the importance of information technology in the business process particularly for multinational company such as PT. PVMI.
Based on research, we can conclude that buying value affectivities from application of MRP method conduct by packaging and raw material in the SCM PT.PVMI, can achieve effectivity above 96%. While for purchase with applying method of reorder point (RoP) conducted by spare part division of PT.PVMI can only gain effectivity of 15.17%. By this we can conclude, buying process with using MRP method in the SCM PT.PVMI can achieve highest effectivity compare to the application of reorder point method, which applied for spare parts.
The research also shown that purchase of finished good material for export was gaining highest ITC. From the calculation, turn over of finished good export circum can gain more than 30x in a year. This can be happened as finished good export is having the best planning at SCM activity. This was proven by the availability of sales forecast, which is accurately 'close' to actual sales. So, concluded that planning is the important factor in SCM PT.PVMI.
As we already proven that planning is the important thing in the implementation of SCM PT.PVMI, good or bad planning will give a significant impact in the achievement of procurement effectivity and company performance totally. If SCM can be considered as a business train that consists of several locomotives, planner will be considered as the `driver' of locomotive. By this, planner has a very important role in controlling the operation of business train that we called SCM.
Based on the research, it is important for the company to apply the MRP method in all procurement activities, not limited to certain material only. To do so, company must design a good planning system so MRP can run as expected. This can achieve the goal of company to reduce the inventory level and increase the purchase effectiveness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuncoro Wicaksono Adi Baroto
"ABSTRAK
Sistem informasi dalam proses supply chain yang kemudian dikenal dengan istilah e-SCM electronic supply chain management menjanjikan pengguna dan perusahaan dalam meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dari organisasi. Untuk melihat efektivitas penggunaan e-SCM serta pengaruh e-SCM terhadap kinerja individu dan organisasi, perlu diketahui faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas penggunaan e-SCM. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas penggunaan e-SCM dengan studi kasus PT Ericsson Indonesia. PT Ericsson Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Dalam memberikan pelayanan kepada konsumen, PT Ericsson Indonesia menggunakan e- SCM bernama sitehandler yang digunakan untuk pengelolaan persediaan barang guna memberikan kontribusi dan informasi terhadap peningkatan produktivitas operasional kerja. Penelitian ini menggunakan model dari kesuksesan sistem informasi dengan melihat hubungan faktor kualitas informasi information quality , kualitas sistem system quality , kualitas pelayanan service quality terhadap penggunaan use , kepuasan pengguna user satisfaction , dan manfaat net benefit pada sistem informasi PT Ericsson Indonesia. Metode pengolahan data yang digunakan yaitu Partial Least Square PLS yang merupakan bagian dari Structural Equation Modelling SEM dengan jumlah data yang berasal dari 149 responden. Hasil yang ditemukan adalah terdapat pengaruh positif dari kualitas informasi dan kualitas sistem terhadap penggunaan dan kepuasan pengguna e-SCM. Selain itu, terdapat pengaruh positif dari penggunaan terhadap kepuasan pengguna dan net benefit e-SCM.

ABSTRACT
Information systems in supply chain process which also called as e-SCM electronic supply chain management promise users and companies in improving the communication, coordination, and collaboration of the organization. To observe the effectiveness of the use of e-SCM and the impact of e-SCM on individual and organizational performance, it will be good if organisation know the factors that influence the use of e-SCM. Therefore, the purpose of this study was to analyze the factors that influence the use of e-SCM; case studies at PT Ericsson Indonesia. PT Ericsson Indonesia is a multinational networking and telecommunications company. To provide services for consumers, PT Ericsson Indonesia uses an e- SCM called sitehandler which used to provide goods and services. This study uses the model of Information Systems Success by looking at the relation of information quality, system quality, and service quality to usage, user satisfaction and net benefits in PT Ericsson Indonesia information system. Partial Least Square PLS which is part of Structural Equation Modeling SEM used for data processing method. Data from 149 respondents used for do an anlysis in this paper. This result found there are positive relation in quality information and system quality to use and user satisfaction. Also, there are positive relation in use and user satisfaction to net benefits of e-SCM."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Nugroho Rasuanto
"SBU Total Logistik merupakan unit usaha di PT. Pos Indonesia yang bergerak di bidang jasa logistik. Mengingat usianya yang baru berusia 2 tahun maka munculah tuntutan untuk melakukan kajian atau evaluasi atas kinerja (performance) aktifitas Supply Chain Management yang dilakukannya. Pengukuran dan evaluasi ini selain melihat rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam Supply Chain Management itu sendiri juga sebaiknya melibatkan tolak ukur lain seperti kepuasan pelanggan yang menikmati jasa layanan SBU Total Logistik PT. Pos Indonesia.
Di sisi lain terdapat kondisi di mana dalam masa operasi selama 2 tahun ditemukan adanya indikasi penurunan jumlah pelanggan tetap SBU Total Logistik. Hal ini diduga berkaitan dengan performa Supply Chain Management yang diterapkan oleh unit tersebut. Sementara itu pihak manajemen mengungkapkan bahwa mereka tidak pemah menurunkan standar operasional di lapangan dan seluruh sistem pelayanan telah berjalan sebagaimana seharusnya.
Atas dasar tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji hubungan antara Supply Chain Management Performance saluran distribusi SBU Total Logistik PT. Pos Indonesia dengan kepuasan (satisfaction) pelanggan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey deskriptif yaitu melalui penyebaran kuesioner dengan target responden adalah para pelanggan perusahaan (corporate customer) tetap dari SBU Total Logistik PT. Pos Indonesia. Adapun penelitian ini dimulai dengan menganalisis secara terpisah antara Supply Chain Management Performance dan Customer Satisfaction untuk melihat kondisi independen masing-masing dan selanjutnya mencari hubungan antara keduanya.
Hasil penelitian atas Supply Chain Management Performance saluran distribusi SBU Total Logistik PT. Pos Indonesia yang diukur dengan menggunakan enam aspek yang meliputi cooperation, commitment, trust, conflict, conflict resolution dan compliance menunjukan bahwa aspek conflict resolution merupakan aspek yang telah dijalankan paling baik dan aspek compliance merupakan aspek yang dijalankan belum sepenuhnya baik. Sementara itu tingkat kepuasan responden dalam melakukan kerjasama supply chain dengan PT. Pos Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi dimana hal ini dilihat dari tingginya nilai respon atas keuntungan dan kepuasan bertransaksi bisnis dengan SBU Total Logistik PT. Pos Indonesia.
Selanjutnya hasil analisis regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Supply Chain Management Performance terhadap Customer Satisfaction, di mana aspek Cooperation dalam variabel Supply Chain Performance merupakan satu-satunya aspek yang memiliki hubungan dan pengaruh yang paling signifikan dibandingkan aspek-aspek yang lainnya.
Adapun saran yang diberikan untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut adalah agar SBU Total Logistik lebih mengupayakan peningkatan konsep kerja sama (Cooperation) yang memiliki kaitan tujuan bisnis jangka panjang dimana hal ini penting bila SBU Total Logistik berkeinginan untuk lebih meningkatkan kepuasan pelanggannya. Sementara itu keberadaan kelima unsur lain dari Supply Chain Management Performance yaitu commitment, trust, conflict, conflict resolution dan compliance sebaiknya tetap menjadi perhatian untuk tidak diabaikan karena apabila seluruh keenam unsur ini mampu berperan dengan baik maka kinerja Supply Chain SBU Total Logistik akan jauh lebih baik pula dan otomatis akan turut juga mempengaruhi kepuasan pelanggan.

SBU Total Logistik is a business unit of PT. Pos Indonesia in logistic service. As it was 2 years old, the unit has a need for study and evaluation of Supply Chain Management performance. In addition to measurement and evaluation of Supply Chain Management activities, it is necessary to involve other measurements such as customer satisfaction that have benefit from SBU Total Logistik service of PT. Pos Indonesia.
On the other side, there is indication of decrease in the number of regular SBU Total Logistik customers for 2 years in operation. It is supposedly relating to Supply Chain Management performance by the unit. While management expressed that they never do reduction of operational standard in the field operation and the entire service system were well work.
Based on the matters, the research is designed to examine the relationship between Supply Chain Management Performance of SBU Total Logistik PT. Pos Indonesia distribution channel and customer satisfaction. The research is conducted by using a descriptive survey method with the distribution of questionnaires to the regular corporate customers of the SBU Total Logistik of PT. Pos Indonesia as the target respondents. The research is beginning by separately analyses of Supply Chain Management Performance and Customer Satisfaction to observe independent conditions of each Supply Chain Performance and Customer Satisfaction, and then to seek for relationship of both sides.
The results of the research in Supply Chain Performance, the SBU Total Logistik distribution channel of PT. Pos Indonesia, measured by using six aspects including cooperation, commitment, trust, conflict, conflict resolution, and compliance, shown that the conflict resolution is the aspect put in best work and compliance is put in still not yet completely work. At the same time, the respondent satisfaction in cooperation of supply chain and PT. Pos Indonesia suggest high satisfaction. It is true of high response to profit and satisfaction in business deal with SBU Total Logistik of PT. Pos Indonesia.
Furthermore, the results of the regression analysis shown that there is relationship between Supply Chain Performance and Satisfaction, where aspect of Cooperation in the Supply Chain Performance variable is the only aspect with most significant effect and correlation than other aspects.
To follow up the results of the research, the SBU Total Logistik is proposed to seek for conceptual improvement of Cooperation in relation to long-term business goals, for purposes to increase its customer satisfaction. In meanwhile, the existence of other five elements of Supply Chain Performance - commitment, trust, conflict, conflict resolution, compliance - should be paid attention. As all of five elements take significant roles, the Supply Chain performance of SBU Total Logistik may be much more significant value and therefore influence customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arighi Geraudi
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi proses supply chain PT Rajatani Agro Nusantara spesifik pada komoditas sayuran segar ke industri katering dengan menggunakan Supply Chain Operational Reference (SCOR) Revisi 11.0. Penelitian ini akan mengidentifikasi proses tersebut menggunakan SCOR Level 1, 2, dan 3, untuk mendapatkan akar permasalahan dalam proses rantai pasok perusahaan yang kemudian dianalisis penyebab dan mitigasinya. Data yang digunakan adalah data penjualan pada tahun 2017 – 2019, khususnya pada kegiatan supply chain yang terkait dengan industri catering. Sebagai bahan pendukung, dilakukan wawancara dengan pihak internal perusahaan untuk mengevaluasi faktor penyebab yang teridentifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat gap pada 3 metrik yang belum optimal. Order Fulfillment Cycle Time (OFCT) dengan gap 1 hari, Supply Chain Response Time (Source Leadtime) dengan gap 1 hari, dan Cash-to-cash cycle time (C2C) dengan gap 2-4 hari. Sedangkan POF telah melampaui target perusahaan sebesar 99,77%. Pada SCOR Level 3 diketahui bahwa akar permasalahan adalah keterlambatan pembayaran dari pembeli dan keterlambatan persiapan barang karena beberapa faktor yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak internal perusahaan.

The main objective of this research is to evaluate PT Rajatani Agro Nusantara's supply chain process with the commodity of fresh vegetables to the catering industry by using Supply Chain Operational Reference (SCOR) Revision 11.0. This study will identify the process using SCOR Level 1, 2, and 3, to obtain the root of the problem in the company's supply chain process which is then analyzed for causes and mitigations. The data used is sales data in 2017 – 2019, specifically on supply chain activities related to the catering industry. As supporting material, interviews were conducted with the company's internal to evaluate the identified causal factors. The results of this study show that there is a gap in the 3 metrics that are not yet optimal. Order Fulfillment Cycle Time (OFCT) with a gap of 1 day, Supply Chain Response Time (Source Leadtime) with a gap of 1 day, and Cash-to-cash cycle time (C2C) with a gap of 2-4 days. Meanwhile, the POF has exceeded the company's target of 99.77%. It was identified in SCOR Level 3 that the root cause of the problem was the delay in payment from the buyer and the delay in the preparation of the goods due to several factors which are obtained through an interview with the internal company"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>