Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25602 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dahrijoso Soejakti
"ABSTRAK
PT. X yang memiliki karakteristik sistem manufaktur job order dengan variasi produk dan lingkup pekerjaannya yang dimulai dari proses desain, sering menghadapi masalah yang berupa keterlambatan dan kenaikan biaya material. Karena proses pengadaan material di suatu perusahaan dilaksanakan berdasarkan suatu sistem-prosedur operasi, maka dilakukan review dan analisa pada sistem prosedur tersebut. Dalam suatu analisa, bagaimanapun juga, diperlukan suatu tolok ukur untuk mengkuant sir performance dari suatu sistem. Untuk itu dalam menganalisa sistem-prosedur tersebut, dilakukan pendekatan dengan metode PERT (Program Evaluation and Review Technique). Yaitu dengan menterjemahkan sistem-prosedur yang ada ke dalam suatu jaringan aktivitas, untuk kemudian dicari aktivitas-aktivitas yang kritis dengan metode CPM (Critical Path Method). Aktivitas-aktivitas yang termasuk dalam lintasan kritis tersebut diidentifikasi sebagai aktivitas yang mendapat prioritas dalam pengendaliannya.
Langkah awal yang dilakukan dalam menganalisa adalah mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang ada dalam sistem-prosedur. Mulai dari proses desain sampai dengan proses pengadaan material, serta prosedur prosedur ekstern yang harus dipertimbangkan. Aktivitas-aktivitas tersebut dibuat dalam sequence aktivitas, untuk kemudian direview dan dianalisa apakah ada kemungkinan untuk memperbaiki performance sistem-prosedur dari segi waktu. Sebagai dasar analisa, dilakukan pengambilan data waktu durasi dari masing-masing aktivitas pada proyek masa lalu yang pernah dikerjakan oleh PT X.
Dari data durasi tersebut akan diperoleh waktu optimis, most likely dan pesimis, sehingga dapat dihitung waktu yang dapat diharapkan (te) dan variansinya (6te2) yang menunjukkan performance dari suatu aktivitas.
Setelah dilakukan analisa CPM pada sequence operasi proses pengadaan material tersebut dan dibandingkan dengan jadwal delivery kebutuhan material yang harus dipenuhi (yang diperoleh dari analisa CPM proses fabrikasi), maka akan didapaikan kemungkinan reduksi waktu delivery material yang dapat diharapkan dan probabilitasnya.
Dari metode analisa yang digunakan diatas, juga menunjukkan bahwa sequence operasi/aktivitas dari proses desain dan pengadaan material harus dipertimbangkan dalam setiap penjadwalan suatu proyek Kemudian, dari hasil pembahasan, juga diperlukan langkah pengendalian dalam proses issuing material, seperti penentuan personil yang setara dalam hal tanggung jawab atas pengendalian inventory, dan perlunya penyediaan fasilitas mesin potong di gudang, baik yang ada di pabrik maupun di site. Dan juga diperlukan suatu sistem pengkodean dan informasi material yang merupakan sarana agar langkah pengendalian material dapat dilakukan secara maksimal.

ABSTRACT
The system of manufacture of PT. X with job order characteristic and product variation, wherein scopes of supply include design process, have the problem about material delivery and loosing in cost of material.The system of manufacture of PT. X with job order characteristic and product variation, wherein scopes of supply include design process, have the problem about material delivery and loosing in cost of material.
Because process of material procurement to be done based on the procedure operation system, so review and analyze of the procedure are required. In the analysis, however, it is necessary to use the measure for quantifying performance of the system. Therefore, the analysis to be done with approach to PERT (Program Evaluation and Review Technique) method. By this method, activities which are included in the all procedure system (and the extern procedure relating to) were translated in the activity sequence, thereafter can be found the critical activities by the Critical Path Method (CPM). All critical activities will be identified as the priority activities in the control of material delivery.
In the analysis, identification of activities of operation procedure is the first steps have to do. Beginning from design process to material procurement process, include the extern procedure which has to be considered. Thereafter, all activities to be transferred in the activity sequence to be reviewed and analyzed. As the basis of analyst, duration times of every activity are taken form previous projects had to be executed by PT. X.
Three time estimates such as optimistic, most likely, and pessimistic times will be obtained from those data, so can be calculated the expected elapsed time (te) and variance (te2) to indicate performance of an activity.
By the CPM analysis of the operation sequence of material procurement process, and comparing to delivery schedule of material requirement (to be found from CPM analysis of fabrication process), then can be obtained the result which make possible to reduce expected elapsed times of material delivery and their probabilities.
On the basis of the above analyze method, also shows that operation or activity sequence from design stage to material procurement process have to be considered in the scheduling of the project. In addition, discussion of issuing material process declares that it is necessary to control their implementation, such as assignment of appropriate personnel connection with responsible of inventory control, and it is important to provide cutting machine facility at warehouse, as well as both at factory and project site. And, in order to material control can be done in maximal manner, PT. 'X should applicate the material coding and information system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Shalahuddin
"Kemasan plastik kaku adalah salah satu jenis kemasan yang paling banyak digunakan di dunia karena fleksibilitas, daya tahan, dan efektivitas biayanya dibandingkan dengan jenis kemasan lainnya. Namun, kemasan plastik memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan karena sifatnya yang tidak dapat terdegradasi, yang menyebabkan penumpukan sampah. Upaya untuk mengatasi masalah ini termasuk regulasi, daur ulang, dan pemanfaatan kembali sampah plastik. Nilai jual kembali yang rendah dari kemasan plastik kaku daur ulang membuat para pendaur ulang enggan karena biaya proses yang tinggi. Prof. Djoko Gabriel Sihono mengusulkan paradigma Konservasi Nilai Material (KNM), yang menyarankan bahwa jika nilai sampah plastik tidak turun secara signifikan dibandingkan dengan keadaan aslinya, para pendaur ulang akan lebih cenderung untuk mendaur ulang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan pemesan kemasan plastik kaku untuk mengadopsi desain yang memenuhi kriteria KNM. Menggunakan metode PLS-SEM, penelitian ini menemukan bahwa kepedulian lingkungan, nilai ekonomi yang dirasakan, nilai lingkungan yang dirasakan, nilai pemasaran dan promosi yang dirasakan, pengetahuan tentang manfaat desain KNM, dan sikap terhadap pengadopsian desain KNM secara signifikan mempengaruhi kesediaan untuk mengadopsi desain tersebut. Pengetahuan memiliki dampak paling besar terhadap sikap, yang pada gilirannya mempengaruhi kesediaan untuk mengadopsi desain kemasan yang sesuai dengan kriteria KNM.

Rigid plastic packaging is one of the most widely used types of packaging globally due to its flexibility, durability, and cost-effectiveness compared to other types of packaging. However, plastic packaging has a significant negative impact on the environment due to its non-degradable nature, leading to waste accumulation. Efforts to address this issue include regulations, recycling, and reusing plastic waste. The low resale value of recycled rigid plastic packaging discourages recyclers due to high processing costs. Prof. Djoko Gabriel Sihono proposed the Material Value Conservation (MVC) paradigm, suggesting that if the value of plastic waste does not significantly decrease compared to its virgin state, recyclers will be more inclined to recycle. This research aims to analyze the factors influencing the willingness of rigid plastic packaging customers to adopt designs that meet MVC criteria. Using the PLS-SEM method, the study found that environmental concern, perceived economic value, perceived environmental value, perceived marketing and promotional value, knowledge about the benefits of MVC design, and attitude towards adopting MVC design significantly influence the willingness to adopt such designs. Knowledge has the most substantial impact on attitudes, which in turn affects the willingness to adopt MVC-compliant packaging designs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stacia Andani
"Studi ini membahas mengenai faktor-faktor resiko pada aspek manajemen material yang timbul di proyek konstruksi gedung dan pengaruhnya terhadap kinerja waktu pelaksanaan proyek. Obyek penelitian untuk studi ini adalah proyek gedung bertingkat yang ditangani oleh kontraktor BUMN yang berada di kota besar. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dan untuk pengolahan datanya dengan metode statistik. Analisa resiko yang digunakan untuk menguji variabel - variabel yang berpengaruh terhadap kinerja adalah (AHP) Analyctic Hierarchy Process untuk menentukan nilai lokal frekuensi dan dampak lalu standar Risk Management Guidelines untuk menentukan tingkat level resiko, serta analisa faktor untuk pengelompokan sumber resiko. Output dari penelitian ini adalah 10 sumber resiko yang paling dominan dalam manajemen material dan 2 faktor resiko yang pengaruhnya paling signifikan terhadap kinerja waktu.

This study discusses risk factors on material management which occur on building construction projects and their impact on the time performance of the project completion. The object of this research is a multi-storey building which construction is undertaken by a state-owned contractor located in a big city. The research methodology employed in this study is a survey, which data will be run by using a statistical method. The risk analysis used to test the variables which have an influence on the performance is the Analyctic Hierarchy Process (AHP) to determine the frequency and impact local values, the Risk Management Guidelines standard to determine the risk level and factor analysis to group the factors into its source. The output of this research are ten sources of risk which are dominant in material management and two risk factors which have the highest correlation with the time performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1167
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"
ABSTRACT
Are there recurring historical dynamics and patterns that can help us understand today's power transitions and struggles over international order? What can we learn from the past? Are the cycles of rise and decline of power and international order set to continue? Robert Gilpin's classic work, War and Change in World Politics offers a sweeping and influential account of the rise and decline of leading states and the international orders they create. Now, some thirty years on, this volume brings together an outstanding collection of scholars to reflect on Gilpin's grand themes of power and change in world politics. The chapters engage with theoretical ideas that shape the way we think about great powers, with the latest literature on the changing US position in the global system, and with the challenges to the existing order that are being generated by China and other rising non-Western states."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2014
327.112 POW
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ulya Muflianto
"Penelitian ini mengenai faktor-faktor perilaku penyebab kecelakaan kerja yang mempengaruhi produktivitas. Faktor-faktor perilaku penyebab kecelakaan atau perilaku tidak aman saat bekerja dapat dilakukan dengan menggunakan analisa faktor dan dilanjutkan dengan analisa regresi majemuk. Analisa faktor digunakan untuk menyederhanakan hubungan yang kompleks dan beraneka ragam dalam sekumpulan variabel yang diteliti dengan menemukan dimensi atau faktor umum yang menghubungkan variabel-variabel yang tampaknya tidak berhubungan sehingga memberikan pemahaman terhadap struktur pokok. Metoda selanjutnya yaitu dengan analisa regresi yaitu metode untuk menganalisis variabilitas dari sebuah variabel independen dengan mengurutkan kepada informasi yang tersedia dari satu atau lebih variabel independen.
Dari penelitian ini diperoleh faktor perilaku dominan sebagai penyebab terjadinya kecelakaan kerja di area produksi. Selain itu dari faktor-faktor yang diperoleh juga akan disusun sebuah model dan juga rancangan pengelompokan dari faktor-faktor tersebut berdasarkan tingkat pernyataan perilaku penyebab kecelakaan secara keseluruhan.

This research concern element factor from accident cause behavioral that affect labor productivity. Element factor cause from accident or unsafe behavior at work can be define by using factor analysis then followed by multiple regression analysis. Factor analysis is used to simplify the complex relationships and diverse set of variables in the study by finding common dimensions or factors that connect the variables that appear unrelated in order to provide an understanding of basic structure. Next method is using by the method of regression analysis to analyze the variability of an independent variable to sort the information available from one or more independent variables.
This research obtained from the behavior of the dominant factors as causes of the accident in the production area. Beside from the factors obtained that will also be prepared a draft model and also the grouping of these factors based on the level of behavior statements as a whole cause of the accident.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51802
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suradi Tanadi
"Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengidentifikasi variabel makro yang mempengaruhi return saham yang tergantung dalam indeks LQ45 maupun yang mempengaruhi indeks LQ45 itu sendiri. Periode pengamatan adalah Januari 1998 sampai dengan Desember 2002. Sampel yang digunakan adalah saham-saham yang secara kontiniu masuk dalam perhitungan indeks LQ45 selama lima tahun tersebut. Kedua belas saham tersebut adalah ASII, BMTR, GGRM, HMSP, INDF, ISAT, KLBF, MPPA, RALS, SMGR, TINS, dan TLKM.
Model statistik yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan variabel babas adalah faktor ekonomi makro yaitu inflasi, SBI, kurs rupiah terhadap US dollar, tingkat suku bunga deposito 1 bulan pada bank-bank pemerintah, tingkat suku bunga deposito 12 bulan pada bank-bank pemerintah dan indeks saham luar negeri yaitu indeks Dow Jones, Hang Seng, Strait Times, Nikkei 225, dan NASDAQ.
Hasil dari penelitian menunjukkan hanya indeks Dow Jones yang mempengaruhi secara signifikan return dari indeks LQ45 dan saham TLKM. Saham ASII dan BMTR hanya dipengaruhi oleh kurs rupiah terhadap US dollar, Sedangkan tidak ada satu variabel pun yang mempengaruhi return saham GGRM dan RALS. Sementara itu, ada tiga variabel yaitu tingkat suku bunga deposito 12 bulan pada bank pemerintah, indeks Dow Jones, dan indeks Hang Seng yang mempengaruhi return saham HMSP. Dan ada tiga variabel juga yang mempengaruhi secara signifikan saham MPPA, yaitu tingkat suku bunga deposito 12 bulan pada bank pemerintah, indeks Dow Jones, dan kurs rupiah terhadap US dollar. Saham IND hanya dipengaruhi olch inflasi dan kurs rupiah terhadap US dollar. Sedangkan saham ISAT dipengaruhi oleh kurs rupiah terhadap US dollar dan indeks Dow Jones.
Hanya inflasi yang mempengaruhi return saham SMGR dan hanya indeks NASDAQ saja yang signifikan mempengaruhi return saham TINS. Sedangkan return saham KLBF hanya dipengaruhi oleh tingkat suku bunga deposito 12 bulan pada bank pemerintah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T18446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vikka Vibriartzanthy
"Dalam pengendalian biaya proyek scring texjadi penyimpangan yang disebabkan oleh tenaga kelj a, material, alat, subkontraktor, dan overhead. Materia] merupakan salah satu komponen sumber daya yang sangat penting untuk menunjamg kelancarcm pekerjaan konstruksi. Manajernen harus memastlkan kualitas dan kuantitas dari material ditentukan dengan tepat dan dikelola dalam proyek dengan rencana waktu dan biaya yang layak. Kurang baiknya manajemen material dapat mengakibatkan peningkatan biaya proyek.
Pada proscs peugendalian dilakukan melalui tiga lahap. Perlama, pengukuran (measurement) kemajuan pekexjaan. Kedua, proses evaluasi dilakukan untuk mencali perumusan masalah yang teljadi. Kemudian mencari tindakan koreksi yang tepat untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi.
Pengcndalian biaya proyek terhadap tmjadinya penyimpangan biaya yang disebabkan oleh kumng bailcnya manajemen material, dapat dilakukan dengan melakukan lindakml koreksi terhadap penyebab tmjadinya penyimpangan biaya terscbut.
Pada penelitian sebelumnya telah didapat]-can faktor dampak, faktor penyebab, dan tindakau koreksi dari penyimpangan biaya material proyek konsuuksi. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengidentitikasi langkah-langkah tindak lanjut tindakan lcoreksi dalam pengendalian material.
Setiap liudakan koreksi akan menghasilkan pendapal idcnliiikasi langkah-langkah tindakan koreksi yang berbeda-beda dari setjap pakar. Sehingga dari pendapat setiap tindakan koreksi ini diambil dua pendapat dari pakar yang memililci lidcuensi paling sering dilakukan di Lapangan. Hasil ini merupakan rekomendasi identitikasi langkah-langkah tindak Ianjut lindakan koreksi dalam pengendalian material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35451
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Novian Siddik
"Dunia konstruksi telah berkembang dengan pesatnya, sehingga dimana-mana kita dapat melihat proses konstruksi atau proses perubuhan bangunan sedang berlangsung. Proses ini akan menghasilkan limbah konstruksi dan perubuhan yang dapat dikelompokkan menjadi : material yang dapat didaur ulang (recyclable), limbah berbahaya (hazardous waste), dan landfill material (Johnston dan Mincks, 1992). Limbah konstruksi dan perubuhan yang dihasilkan semakin besar terutama di negara-negara maju seperti di Amerika Serikat yaitu sebesar 23 % dari total volume limbah padat (Johnston dan Mincks, 1992). Karena itu industri konstruksi merasakan kebutuhan untuk mengurangi besarnya limbah yang dihasilkan proyek-proyek mereka, sehingga perusahaan-perusahaan konstruksi dapat mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan pengelolaan limbah tersebut. Selain itu potensi penghematan biaya pada proyek-proyek mereka dapat diperbesar antara lain dengan cara pemanfaatan kembali material sisa ataupun material bekas pakai dengan baik. Penelitian kali ini difokuskan pada masalah pengelolaan limbah yang dihasilkan dari proyek perubuhan di Jakarta, terutama untuk mengidentifikasikan aliran material limbah kayu dari pihak yang menghasilkan sampai pemanfaatan kembali. Dari data-data yang didapat berdasar hasil pengamatan langsung ke proyek-proyek perubuhan dan interview terhadap pihak-pihak yang terkait, seperti tukang bongkar bangunan, penjual dan pengrajin material limbah bekas, diketahui terdapat kecenderungan-kecenderungan penggunaan kembali material limbah kayu dari sumbernya pada bangunan sampai dengan konsumen penggunanya.
Hasil penelitian mi memberikan identifikasi aliran material limbah kayu dari pihak yang menghasilkan sampai pemanfaatan kembali, yang dihasilkan dari proyek perubuhan di Jakarta. Aliran tersebut adalah sebagai berikut: Proyek perubuhan akan menghasilkan limbah kayu bekas yang akan dibeli oleh tukang bongkar. Apabila tukang bongkar tersebut memiliki tempat pengrajinan, maka kayu bekas tersebut akan diolah sendiri. Jika tidak atau ketika tukang bongkar tersebut sedang membutuhkan uang cash, maka kayu bekas tersebut akan dijual kepada pedagang atau pengrajin lain untuk diolah. Pengolahan yang dilakukan bermacam-macam sehingga menghasilkan perabotan untuk kalangan menengah atas, kusen untuk bangunan menengah atas, kayu yang dijual secara satuan untuk bangunan kelas bawah dan proyek-proyek konstruksi, kayu bakar untuk industri pembuat batu bata."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Budhi Rinaldi
"Ketersediaan bahan baku merupakan suatu keharusan bagi sebuah perusahaan agar proses produksi dapat betjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan perusahaan. Untuk menjaga ketersediaan bahan baku. dibutubkan suatu proses pengadaan bahan baku yang optimal, yang dapat dicapai dengan cara menerapkan suatu alur kegiatan pengadaan bahan balm yang efektif, efisien, serta terstruktur dengan baik. Peraneangan alur kegiatan pengadaan bahan baku yang optimal sebaiknya didukung oleh beberapa komponen seperti adanya pengkodean bahan baku, perbitungan tingkat aman persediaan bahan baku, perhitungan jumlah.

According to the company's production planning, material availability is a must to maintain the process of production. Therefore, a company needs an optimum material provisions process, which can be achieved by implementing an effective efficient, and well structured of material provisions workflow. .An optimum materia( provisions workflow should be supported by several important components like the use of material code, minimum stock calculation, material order quantity calculation, and also a computerized Database Management Information System regarding to the material provisions. These components have been confinned to optimize the material provisions process hy decreasing the time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joen Riyanto Santoso
"Proses pengadaan material merupakan salah satu mata rantai dalam proses pemeliharaan dan proses produksi kilang. Kegagalan dalam pengadaan material bisa mengakibatkan terhentinya proses produksi BBM dan pelumas, yang pada kelanjutannya bisa mengakibatkan terganggunya penyediaan bahan pokok ini.
Proses pengadaan material di Pertamina dilaksanakan oleh fungsi Pengadaan / Logistik, dengan Buyer memainkan peran yang sangat besar. Tugas utama Buyer adalah menentukan harga estimasi, jenis proses pengadaan, menyusun daftar supplier yang akan diundang mengikuti tender. Setama ini Buyer menjalankan tugas hanya dengan sedikit bantuan komputer. Bantuan komputer hanya berupa penyediaan data harga dari PO (Purchase Order) lama dan program spreadsheet untuk perhitungan harga estimasi. Akibatnya sering teijadi keterlambatan dalam proses kerja, dan untuk mengatasinya Buyer harus sering kerja lembur. Seiring dengan tuntutan kerja yang semakin meningkat, diperlukan sebuah sistem informasi yang memadukan kemampuan akses database dan pemodelan untuk membantu kerja Buyer. Mengingat kerja Buyer yang bersifat semi-terstruktur, maka sistem yang sesuai diterapkan adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Selain itu, karena dalam melaksanakan tugas Buyer harus mendalami dan menerapkan peraturan proses pengadaan, maka penerapan Sistem Berbasis Pengetahuan (SBP) akan sangat membantu sekali. Dengan demikian sistem informasi yang paling sesuai diterapkan adalah integrasi SPK dengan SBP, yang disebut SPK-BP (Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Pengetahuan).
SPK-BP untuk mendukung proses pengadaan material ini dikembangkan dengan menggunakan kombinasi beberapa software, yaitu : Access (untuk komponen database), Excel (untuk komponen pemodelan), Crystal (untuk komponen SBP), dan Visual Basic (untuk user interface). Dalam rancangan SPK-BP ini SBP ditambahkan sebagai komponen SPK yang baru dan berbagi interface sebagaimana komponen database dan pemodelan.
Komponen database terdiri dari data harga, MR (Material Requirement), PO, Supplier, dan data material. Komponen pemodelan terdiri dari model eskalasi harga, price built-up, dan penyusunan daftar rekanan. Sedangkan komponen SBP adalah penentuan jenis proses pengadaan. Sebagai user interface, menu aplikasi SPK-BP ini dibuat dalam lingkungan Window, menggunakan menu pull-down dan toolbar. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan sistem bantuan (Help).
Penggunaan aplikasi SPK-BP ini disesuaikan dengan tahapan kerja Buyer : proses estimasi harga (dengan salah satu model estimasi : Escalation and Tax, atau Price Built-Up), dilanjutkan dengan penentuan jenis proses pengadaan (dengan komponen SBP), dan terakhir adalah penyusunan daftar rekanan (dengan model Supplier List).
Penerapan aplikasi SPK-BP ini akan meningkatkan efisiensi dan efiktivitas kerja Buyer. Efisiensi Buyer meningkat karena dengan aplikasi ini pemrosesan MR akan berjalan lebih mudah dan cepat. Adapun peningkatan efektivitas diperoleh dari basil penggunaan data yang lebih akurat, penentuan jenis proses pengadaan yang lebih terstruktur, dan tersedianya fasilitas manipulasi data isian form estimasi harga.
Hasil lain Bari penerapan aplikasi ini adalah meningkatnya transparansi kerja Buyer. Dengan meningkatnya transparansi, hal ini akan meningkatkan keberhasilan dalam proses pengadaan material.

Material procurement process is a part of chain in refinery maintenance production process. Failure in material procurement can stop refinery production, and this can disturb gas and oil providing.
Material procurement process in Pertamina is done by Procurement/Logistic function, with Buyer (Procurement Analyst) has a big role. Buyer's main jobs are calculating price, selecting type of procurement process, and arranging suppliers list that will be invited to participate in tender In doing his job, Buyer must obtain proper estimation price, good supplier list, and do this in certain time. Until now, most of these jobs are done manually, computer just helps Buyer in providing price data from last PD (Purchase Order) and in estimating price (with spreadsheet), have consequences in delay some processes and Buyer must work overtime. For these reasons, it is needed to develop and implement an information system (IS) that integrated data with model.
Considering that Buyer's job can be categorised as semi-structured, so Decision Support System (DSS) is an appropriate applicationBesides that, in doing his job Buyer must apply procurement regulation. For this condition, Knowledge-Based System (KBS) is worthwhile to add. So the appropriate IS for Buyer is integration between KBS and DSS, that is called KB-DSS (Knowledge-Based Decision Support System).
This KB-DSS for support procurement process is developed using combination of DSS Generator, Shell, and OOP language: Access (for database components), Excel (for modelling components) ), Crystal (for KBS component) and Visual Basic (for user interface). KB-DSS design is based on "KBS as a separate DSS components" architecture. In this concept, KBS is added as new DSS component. KBS share the interface as well as other resource, so the integration is tight.
Database components consists of price, MR, P0, supplier, and material data (Kimap and Buying Description). Modelling component consists of Price Escalation and Tax model and Supplier List model. While KBS components is for selecting type of procurement process. As an user interface, application menu is developed in Windows environment, utilised pull-down menu and toolbar. This application also has Help function.
The KB-DSS is based on Buyer's work steps. The first step is price estimation process. For this process, user must choose one model from Estimation menu (there are two model: Escalation and Tax, and Price Built-Up). The next step is selecting procurement process type by utilise KBS component (this component is accessed from Procurement-Type menu). The last step is arranging supplier list with Supplier-List menu.
Implementation of the KB-DSS will improve Buyer's work efficiency and effectiveness. Buyer's efficiency will improve because MR processing will be done more easy and faster. Meanwhile improving in effectiveness is obtain from more accurate in data, more appropriate in selecting procurement type, and more fairness in estimating price and in arranging supplier list.
Other result from implementation of this application is improving in Buyer's work transparencies. More transparencies and fairness in Buyer's work means increasing the possibility of successful in material procurement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>