Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89333 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Paristo Hasoloan
"Dalam dunia bisnis terdapat kebutuhan terhadap sebuah strategi yang didefinisikan dengan baik. Tingkat kecepatan perubahan dan tekanan yang dihadapi menuntut organisasi harus mampu merencanakan dan menjelaskan bagaimana mendapatkan keuntungan kompetitif yang merupakan esensi dari strategi. Analytic Network Process digunakan sebagai alat bantu pengambil keputusan untuk merancang langkah-langkah efektif melalui bobot prioritas untuk meningkatkan kinerja dari sebuah organisasi. Dengan metode ini pula segala kemungkinan dari elemen-elemen yang mempengaruhi suatu tujuan dapat digabungkan sehingga keakuratan dari langkah-langkah yang diambil sangat tinggi. Aplikasi metode Anlaytic Network Process ini dapat diaplikasikan kepada pengelola apartemen.
Dari hasil penelitian dan penggunaan aplikasi metode Analytic Network Process terhadap kasus ini, ada enam kriteria penting yang harus dipertimbangkan untuk peningkatan kinerja pengelola apartemen. Kriteria tersebut adalah Health and safety, maintenance, facilities, quality, management effort dan secuity. Dari enam kriteria diatas terdapat hubungan yang saling mempengaruhi tergantung dari bobot pengaruh antar kriteria. Alat bantu yang digunakan untuk menghitung bobot pengaruh serta pembuatan jaringan modelnya, menggunakan super decisons 1.6.0.
Dari hasil perancangan jaringan model dengan input 6 kriteria dan 24 sub criteria diperoleh hasil bobot pengaruh secara overall. Sub kriteria yang paling berpengaruh dalam jaringan model ini adalah komitmen managemen, dilanjutkan dengan perhitungan ekspektasi pelanggan terhada quality. Kedua sub kriteria ini mempunyai bobot pengaruh yang paling tinggi terhadap peningkatan kinerja pengelola gedung. Bobot pengaruh selanjutnya adalah standarisasi material yang digunakan yang berada dalam criteria health and safety. Langkah keempat adalah sub kriteria perfection yang berada dalam kriteria maintenance. Langkah kelima adalah konsep pengamanan apartemen yang berada dalam kriteria Security dan yang terakhir adalah pengembangan peralatan secara berkelanjutan yang ada dalam kriteria facilities.

In business, there is a need for a well-defined strategy. The rate of changes and pressures that should be faced by companies has urged them to be able to plan and describe how to gain the competitive advantages, which is the essential meaning of strategy. Analytic Network process used as an aim tool to decide effective sequences by priority rating weighting with purpose to increase their performance. By this method, every probability which can influence a goal, can be early detected so that the final result of goal would be accurate. applies this method to one of apartment management.
Researcher tries to design the effective sequences for increasing their performance. As final result, researcher has found six clusters and twenty four elements as the most influence to gain the performance of apartment management. The highest rating is management effort. In management effort there are several elements which are one of elements in management effort most influences the result of management effort. The element is management commitment. So, it is means, to increase performance of apartment should be consider management effort and to increase management effort should be consider management commitment.
The result of this research there are six priorities that must be done by apartment management. It is acquired from determining result of priority rating by aim super decisions 1.6.0 software. The first step is how to gain management commitment, second is determining the customer's quality expectations, third is standardization of all material used, forth is perfection with respect to maintenance activities and the last is equipments continuous improvements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52144
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Kusuma Ekaliptiadi
"Pada masa sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membuat terjadinya perubahan paradigma di organisasi dari resource-based menjadi knowledge-based. Dari perubahan tersebut munculah tren pengelolaan pengetahuan (knowledge management) yang dalam satu dasawarsa terakhir menjadi salah satu metode peningkatan produktifitas suatu organisasi. Ide utama yang melatarbelakangi munculnya knowledge management adalah persoalan competitiveness (daya saing) perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja knowledge management yang telah diterapkan pada suatu perusahaan telekomunikasi dengan menggunakan metode ANP (Analytic Network Process), menganalisis hubungan yang terjadi antar kriteria pengukuran kinerja, dan mengetahui nilai kinerja knowledge management pada beberapa grup/divisi dalam perusahaan. Sebelumnya dilakukan factor analysis terlebih dahulu untuk mengelompokan kriteria-kriteria kedalam beberapa cluster.
Hasil pengolahan data dari 38 kriteria menghasilkan 5 cluster, yaitu cluster Employee & Product/Service Development, Organizational Success, Systematic Knowledge Activities, Optimalization Internal Process, dan External Relationship. Model ini juga menghasilkan bobot kinerja tiap cluster, tiap kriteria, dan peringkat kinerja dari grup dalam perusahaan.

Nowadays, rapid developments in science and technology make a paradigmatic shift in the organization from resource-based to knowledge-based. These changes emerges the trends knowledge management that in the last decade become one method of increasing the productivity of an organization. The main idea behind the emergence of knowledge management is a matter of competitiveness of the company.
This study aims to measure the performance of knowledge management that has been applied to a telecommunication company using ANP (Analytic Network Process), to analyze the relation between the performance measurement criteria, and to measure the score of knowledge management performance in several groups/divisions within the company. Before that, factor analysis was conducted to classify the criteria into several clusters.
Results of processing data from 38 criteria produces five clusters, namely Employee & Product / Service Development, Organizational Success, Systematic Knowledge Activities, Optimalization Internal Process, and External Relationship Cluster. This model also produced the performance rating of each cluster, criteria, and performance rating of the group within the company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51849
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tatria Ariesta
"Sistem pengukuran kinerja harus secara efektif dapat dimonitori melalui KPI sebagai matriks pengukurannya. BSC merupakan sistem pengukuran kinerja yang melalui strategy mapnya dapat mengidentifikasi hubungan antar sasaran strategis yang ada di dalamnya dengan finansial sebagai goal akhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh KPI pada Departemen LMO sebagai rantai pasok di CNOOC SES Ltd. yang telah menerapkan BSC. Selanjutnya dicari keterkaitan antar KPI dan strategic objective dengan menggunakan metode ANP, sehingga dapat dicari pula Strategic objective yang paling berpengaruh. Hasil yang didapat yaitu terdapat 5 KPI baru untuk BSC LMO. Komputasi ANP menunjukkan bahwa improve inventory management merupakan strategic objective yang paling besar pengaruhnya terhadap strategic objective lainnya.

Performance measurement system should effectively be monitored through KPIs as a measurement matrix. BSC is a performance measurement system through it‟s strategy map can see the strategic objective relations in it with financial as final goal. The purpose of this study is to obtain KPIs LMO in LMO Department as supply chain at CNOOC SES Ltd. that have implemented the BSC. Subsequently sought inter-relation between strategic objectives and KPIs using ANP method, so that can be searched also the most influential strategic objective. The result is there are 5 new KPIs for BSC LMO. ANP computation shows that improve inventory management is a strategic objective the greatest influence on other strategic objectives."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Andayani
"Pengukuran kinerja digunakan secara luas oleh unit-unit bisnis dan industri untuk meng-asses- kemajuan atau progres dari rancangan tujuan dan sasaran secara kuantitatif untuk mencapai keefektifan dan efisiensinya. Pengukuran kinerja memberikan informasi yang dibutuhkan manajemen untuk pengambilan keputusan yang efektif. Pengukuran kinerja maintenance menjadi elemen penting dari pemikiran strategis bagi pemilik aset dan pengelola aset.
Maintenance Scorecard adalah suatu pendekatan yang didesain untuk membantu dalam pembuatan dan pengimplementasian strategi dalam pengelolaan asset-aset perusahaan, diaplikasikan melalui suatu hirarki tujuan atau pendekatan yang terstruktur melalui tiga level fundamental yaitu corporate, strategic dan functional. MSC melalui tiap indikator yang kuantitatif dalam tiap level perusahaan mengukur performa dalam asset management tentang apa yang dilakukan, bagaimana kinerja selama ini dan bagaimana performa setiap tindakan yang sudah dilakukan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Terdapat 6 perspektif pengukuran performa dalam MSC yaitu productivity, cost effectiveness, safety, environmental dan learning perspective. Penelitian ini dilakukan untuk merancang Maintenance Scorecard pada PT.XY sebagai perusahan percetakan uang.
Hasil rancangannya adalah adanya usulan hirarki indikator (KPI) dari setiap level perusahaan yang terbagi dalam tiap perspektif MSC. Dari 6 perspektif pada MSC dihasilkan sebanyak 39 usulan indikator performa yang relevan, yang terbagi menjadi : 14 indikator productivity, 8 indikator cost effectiveness, 4 indikator safety, 8 indikator quality, 3 indikator environmental dan 1 indikator learning perspective. KPI yang dihasilkan dari rancangan MSC kemudian dibobotkan dengan metode Analytic Network Process (ANP) menggunakan software super decision. Keluaran dari software adalah urutan prioritas KPI.

Performance Measurement used widely by business and industrial units for assesing the improvement or progress of designed targets and goals quantitavely to achieve effectiveness and efficiency. Performance measurement give information required by management for the effective decision making. The measurement of maintenance performance has become an essential element of strategic thinking of asset owners and asset managers.
Maintenance Scorecard (MSC) is an approach which is designed to assist the strategy development and implementation in company asset management, it is applied through the hierarchical of goals or structured approached into three fundamental level that is corporate, strategic and functional. MSC through its quantitative indicators in every company level measure the asset management performance about what have to do, how is the current performance and how is the performance of the action taken to achieve company goals. There are 6 perspectives of performance measurement in the MSC that is productivity, cost effectiveness, safety, quality, environmental and learning perspectives. This research goal is to design Maintenance Scorecard in PT. XY as banknote printers. The design result is a suggestion of the hierarchical indicators (KPI) in every company level stated in each MSC perspective.
Based on the 6 MSC perspective the results 39 suggested relevan performance indicator that is : 14 indicators for productivity perspective, 8 indicators for cost effectiveness perspective, 4 indicators for safety perspective, 8 indicators for quality perspective, 3 indicators for environmental perspective and 1 indicator for learning perspective. The suggested KPI result from MSC design is weighted using Analytic Network Process (ANP) method processed with super decision software. The output is the priority of KPI."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifani Aditiya Triana
"Kesiapan operasi pada reaktor nuklir merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh lembaga. Penelitian ini bertujuan mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan operasi reaktor nuklir. Penelitian ini mengambil studi kasus pada Reaktor Siwabessy, Badan Tenaga Nuklir Nasional Indonesia. Digunakan metode Analytic Network Process ANP untuk mendapatkan faktor-faktor prioritas yang memengaruhi kesiapan operasi reaktor nuklir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam kriteria dan dua puluh sub kriteria yang mempengaruhi kesiapan operasi. Sub kriteria training merupakaan faktor yang paling penting dan paling memengaruhi faktor lainnnya dalam kesiapan operasi. Peningkatan sub kriteria training sebesar 10 , akan meningkatkan peningkatan sub kriteria operation planning 9,29 , work innovation 7,62 dan business process 3,41.

Operation readiness in nuclear reactor is an important thing to be concert by an nstitution.i This research aims to find the important factors affecting the nuclear reactor operation readiness. This research took place in Siwabessy Nuclear Reactor, Badan Tenaga Nuklir Nasional Indonesia. Analytic Network Process is used to get the priority factors affecting nuclear reactor operation readiness.
Research result shows that there are six citerias and twenty sub citeria which affecting operation readiness. Training is the most important factor and also the most influencing factor to other factors in an attempt to improve productivity. By improving training factor for 10 , the other factors such as operation planning, work innovation, and business process also will be improved by 9,29 , 7,62 , and 3,41 sequentially.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ade Amalia
"Proses akuisisi lahan merupakan salah satu proses terpenting dalam menentukan keberhasilan suatu proyek pembangunan tower Base Transceive Station (BTS). Akuisisi lahan tidak mudah dilakukan karena ada banyak pihak yang berkaitan dengan dengan perolehan izin pembangunan tower di lahan tersebut. PT SK, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam penyediaan jasa pembangunan dan penyewaan tower BTS, mempercayakan pada vendor untuk melakukan akuisisi lahan. Oleh karena itu, untuk menunjang keberhasilan proyek pembangunan tower, dibutuhkan evaluasi kinerja kontraktor Sitac yang juga dapat digunakan untuk mengakomodasi pemilihan atau penunjukkan kontraktor untuk proyek selanjutnya. PT SK perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan kerja kontraktor akusisi lahan, baik yang bersifat kualitatif, maupun kuantitatif. Selain itu, dibutuhkan suatu model yang dapat menilai kinerja vendor atau kontraktor akusisi lahan berdasarkan faktor-faktor tersebut tersebut. Dalam penelitian ini, akan dihasilkan suatu model rating kinerja kontraktor dengan menggunakan metode Analytic Network process (ANP), yaitu suatu metode pengambilan keputusan yang mempertimbangkan adanya berbagai macam hubungan ketergantungan dan timbal balik. Seluruh data yang digunakan untuk memperoleh model rating ini merupakan pendapat subyektif dari para pihak PT SK yang dianggap berpengalaman dalam menangani proyek pembangunan tower, termasuk shareholder PT SK. Proses pembuatan model ini dimulai dari pemilihan kriteria dan sub kriteria sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan kinerja kontraktor Sitac, penentuan hubungan antar sub kriteria dan kriteria, serta pembobotan kriteria dan sub kriteria tersebut. Penelitian ini juga menghasilkan contoh rating dan form untuk model tersebut yang dapat diaplikasikan PT SK untuk evaluasi kinerja kontraktor akuisisi lahan.

Site Acquisition (Sitac) is one of the most important process which may determine the success of Base Transceive Station (BTS) tower construction project. Site acquisition is not that easy to do, because there are many people who related in getting permittion for tower construction in that site. PT SK, a company which run a bussiness in providing BTS tower construction and rental, trusting their vendor for most of activities in site acquisition process. Therefore, to support the success of tower construction project, it needs site acquisition vendor performance evaluation which can also accomodate vendor selection for next project. PT SK should also identify factors which influence the success of contractor or vendor performance in site acquisition, both qualitative and quantitative. Beside that, it need a model to evaluate vendor or contractor performance based on those factors. In this research, it will be created a rating model for site aqcuisition vendor performance using the Analytic Network process (ANP), a decision making method that makes it possible for us to deal systematically with all kinds of dependence and feedback. All supported data which used to generate this rating model is derived from subjective decision by several experts in PT SK who experienced in tower construction project, including shareholder. Rating model construction is started from selecting criteria and sub criteria which influence the success of site acquisition contractor performance, identifying relationship between sub criteria and criteria, and then weighting those criteria and criteria. This research also generate rating sample and a form which can be applicated by PT SK in evaluating site acquisition contractor performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Budianto
"ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah agar para Buruh Migran Indonesia (BMI) di
Hongkong dapat menemukan prioritas masalah serta solusi yang tepat dalam implikasi
pemberdayaan BMI setelah pulang ke tanah air. Dengan metode modifikasi Analytic Network
Process (ANP) yang dikombinasikan dengan konsep maqoshid syariah. Penelitiaan ini
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis problematika kemandirian ekonomi BMI di
Hongkong secara komprehensif, kemudian menemukan solusi dari setiap permasalahan demi
pengembangan kemandirian ekonomi BMI Hk. Prioritas masalah kemandirian ekonomi
BMI Hk dalam perspektif maqashid syariah dari aspek BMI adalah tekanan keluarga
dan rendahnya keinginan untuk berkembang. Prioritas masalah dari aspek lembaga
pemberdayaan adalah kurangnya SDM pendamping dan sistem pelatihan yang kurang
profesional. Prioritas masalah dari aspek pemerintah adalah minimnya dana untuk
kemandirian dan konsep kemandirian dari pemerintah yang belum optimal. Prioritas
solusi kemandirian ekonomi BMI Hk dalam perspektif maqashid syariah dari aspek
BMI adalah penguatan orientasi kemandirian dan menyiapkan bekal kemandirian.
Prioritas solusi dari aspek lembaga pemberdayaan adalah kerja sama antar lembaga
dan meningkatkan kapasitas. Prioritas solusi dari aspek pemerintah adalah
optimalisasi sosialisasi kemandirian dan peningkatan anggaran untuk kemandirian

ABSTRAK
The purpose of this study is that the Indonesian Migrant Workers (BMI) in Hong
Kong could find the best solutions based on the priority of the problem in the
empowerment implications of BMI after returning home. With the modified method
of Analytic Network Process (ANP) and combined with the concept of Maqoshid
Sharia. This research can determine and analyze the problems of self-reliance
economic for BMI in Hong Kong comprehensively, and find the solution of any
problem in the self-reliance economic development of BMI Hk. The priority issues
of the self-reliance economic of BMI Hk in the Maqhasid Sharia perspective for BMI
aspect is family pressure and lack the desire to evolve. While the priority of the
problem for the empowerment institution aspect is the lack of Human Resources's
assistant and the training system that is less professional. While the priority problem
from the government aspect is the lack of funding for self-reliance as well as the
concept itself is not optimal. The solution priority of the self-reliance economic of
BMI Hk in the Maqhasid Sharia perspective from BMI aspect is to strengthening and
preparing the self-reliance orientation. While the solution priority for the aspect of
institutions of empowerment is cooperation between institutions and capacity
building. And the solution priority from the government aspect is to optimize the
socialization as well as increasing the budget for self-reliance"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Debora S.
"ABSTRAK
KM readiness dapat membantu organisasi dalam menganalisis faktor-faktor yang
berpengaruh dalam kesuksesan implementasi KM sehingga dapat mencapai
obyektif organisasi. Saat ini, pengelolaan informasi dan knowledge pada Telkom
Akses belum cukup baik. Hal tersebut dikarenakan banyak data yang belum
terintegrasi, aktivitas berbagi informasi hanya sebatas transaksional dan seringkali
terjadi perbedaan intepretasi antar karyawan atas informasi yang disampaikan.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis penilaian tingkat kesiapan suatu
organisasi dalam implementasi KM berdasarkan 17 subfaktor dengan
menggunakan metode Fuzzy Analytics Network Process (FANP) yang dibangun
untuk menghitung global weight setiap faktor dan subfaktor berdasarkan skala
Saaty yang ditransformasi menjadi triangular fuzzy number (TFN). Perhitungan
tingkat kesiapan menggunakan skala variabel linguistik. Hasil penelitian
memperlihatkan hubungan antar faktor dan subfaktor serta tingkat kesiapan
Telkom Akses berada pada level medium dengan skor kesiapan tertinggi berada
pada organizational readiness (skor 61.1).

ABSTRACT
KM readiness can assist organizations to analyze the factors which influence the
success of KM implementation so as to achieve the objective of the organization.
However, information and knowledge management in Telkom Akses is still
deficient. It caused by much of the data that are unintegrated, information-sharing
activities were limited as transactional matter and different interpretation among
employees in information sharing. This study aims to analyze and asses KM
readiness in Telkom Akses with 17 subfactors using Fuzzy Analytics Network
Process (FANP) method. This method calculate the global weight of each factor
and subfactors based on Saaty scale which transformed into triangular fuzzy
number (TFN) then. Readiness score calculation use linguistic variables scale.
The study shows the dependencies among the factors and subfactors as well as
readiness level of Telkom Akses reach medium level. The highest readiness
scores currently is occupied by organizational readiness (score 61.1)"
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yunika Permatasari
"ABSTRAK
Perkembangan industri tambang saat ini, mendorong perusahaan untuk
melakukan peningkatan kinerja yang kompetitif dan manajemen strategi yang
baik. Strategi diturunkan dari visi dan misi akan menghasilkan indikator kinerja
yang bersifat kuantitatif sebagai alat ukur perusahaan untuk menilai kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Diperlukan adanya penilaian bobot terhadap KPI
yang selaras dengan strategi perusahaan menggunakan metode Analytic Hierarchy
Process. Didapatkan indikator kinerja prioritas yang memiliki nilai bobot tertinggi
adalah ?Sustainability Growth Rate? sebesar 18,5% (0,185). KPI ?Sustainability
Growth Rate? ini menjadi penting bagi perusahaan dalam mewujudkan strategi
perusahaan. Hasil bobot ini diharapkan dapat menggambarkan arah dan tujuan
perusahaan sesuai dengan tema strategi tahunan perusahaan.

Abstract
Development of the mining industry today, encourages companies to increase
competitive performance and a good management strategy. Strategy derived from
vision and mission will generate quantitative performance indicators as a
measurement tool to assess the overall corporate performance. Required the
assessment of the weight of the KPI is aligned with corporate strategy using the
method of Analytic Hierarchy Process. Obtained priority performance indicators
that have the highest weight value is "Sustainability Growth Rate" of 18.5%
(0.185). KPI "Sustainability Growth Rate" is important for the company in
realizing the company's strategy. The results of this weight is expected to describe
the direction of the company in accordance with the theme of the company's
annual strategy."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43561
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sudarwanto
"Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja pada industri konstruksi adalah dengan meningkatkan kinerja jasa konsultan konstruksi. Untuk itu diperlukan pengukuran kinerja pada tingkatan organisasi jasa konsultan konstruksi, baik dari sisi finansial maupun non finansial. Penelitian ini menggunakan metode Balance Scorecard BSC dan Analytic Network Process ANP , dimana BSC merupakan metode untuk mengukur kinerja pada tingkatan organisasi yang meliputi ukuran-ukuran finansial maupun non finansial. ANP digunakan untuk menganalisis keterkaitan antar indikator kinerja. Penelitian ini menghasilkan suatu model pengukuran kinerja pada industri jasa konsultan konstruksi, yang mencakup 21 indikator kinerja yang tersebar pada 4 perpektif BSC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan sistem kerja, mempertahankan daya saing terhadap pasar dan produktivitas karyawan menempati prioritas teratas dalam pengukuran kinerja yang memiliki pengaruh besar terhadap kinerja suatu organisasi jasa konsultan konstruksi.

One of the efforts to improve performance in the construction industry is by improving the performance of construction consultant services. Therefore, it is necessary to measure performance at the level of construction consultant services organization, both financially and non financially. This research uses Balance Scorecard BSC and Analytic Network Process ANP method, where BSC is a method to measure performance at organizational level covering financial and non financial measures. ANP is used to analyze the interrelationship between performance indicators. This study produces a performance measurement model in the construction consultant services industry, which includes 21 performance indicators scattered across 4 BSC perspectives. The results of this study indicate that the improvement of work system, maintaining market competitiveness and employee productivity occupy the top priority in performance measurement that has a major influence on the performance of a construction consulting services organization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>