Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137715 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Harliana Liswati
"ABSTRAK
Pelajaran matematika sampai saat ini masih menjadi momok bagi para pelajar di
berbagai belahan dunia. Materi matematika yang kompleks, guru yang galak, ditambah
lagi teknik pengajaran yang tidak menyenangkan seringkali dijadikan alasan atas
rendahnya motivasi belajar siswa di bidang. Hal ini dapat rnerugikan siswa karena
telah terbukti bahwa ilmu matematika dibutuhkan di berbagai bidang kehidupan manusia.
Motivasi belajar matematika yang rendah pada akhirnya dapat membawa dampak buruk
bagi siswa itu sendiri, terutama pada prestasi belajar matematika mereka. Menyadari
pentingnya motivasi belajar matematika, para tokoh pendidik mencoba mengajukan
beberapa cara untuk mengatasi hal tetsebut, salah satunya adalah dengan praktek
pemberian umpan balik kepada siswa. Menurut Cole dan Chan (1987), bentuk-bentuk
umpan balik yang sering dipraktekkan di sekolah adalah umpan balik positif dan
knowledge of result. Dari berbagai hasil penelitian terbukti bahwa knowledge of result
lebih efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa karena selain mengandung
umpan balik positif jenis umpan balik ini juga melibatkan umpan balik negatif. Dengan
demikian, knowledge of result akan memberikan gambaran lengkap tentang kelebihan
dan kelemahan siswa sehingga siswa diharapkan dapat memperbaiki kekurangannya.
Secara teoritis pemberian kedua bentuk umpan balik ini dapat memotivasi siswa
untuk belajar. Namun dalam prakteknya praktek umpan balik tidak selamanya berhasil
meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada penerapannya, umpan balik -terutama yang
bersifat negatif- harus diterapkan dengan sangat hati-hati sesuai dengan kebutuhan siswa,
khususnya terhadap siswa dengan harga diri akademik rendah. Mereka sangat rentan
dalam menerima evaluasi dari orang lain terutama yang bersifat negatif terhadap unjuk
kerja yang mereka tampilkan. Mereka dengan harga diri rendah ini memiliki kebutuhan
yang besar akan penghargaan terhadap dirinya. Oleh karena itu umpan balik seyogyanya
diberikan kepada mereka dengan tujuan memuaskan kebutuhan harga diri tersebut. Jika
kebutuhan akan harga diri telah terpuaskan maka diharapkan kebutuhan intelektul siswa
(dalam hal ini motivasi belajar) akan bangkit. Hal ini sejalan dengan pemikiran Maslow
mengenai hirarki kebutuhan. Dengan demikian siswa tidak dapat diharapkan
menampilkan motivasi belajar jika kebutuhan pada tingkat sebelumnya, yakni harga diri
belum terpenuhi. Harga diri, sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar matematika harus diperhatikan dengan seksama oleh guru sebelum menerapkan
umpan balik.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini ditujukan untuk menjawab
permasalahan ?Apakah ada pengaruh pemberian umpan halik terhadap motivasi belajar
pada anak yang memiliki harga diri rendah ?? Lebih khusus, ?pemberian umpan balik manakah yang menghasilkan motivasi belajar yang lebih balk pada siswa dengan harga
diri rendah ; jenis umpan balik yang positif atau knowledge of result ?". Hipotesa yang
akan diuji dalam penelitian ini adalah "mean gained score motivasi belajar matematika
pada kelompok siswa SLTP dengan harga diri rendah yang memperoleh umpan balik
positif lebih tinggi secara signifikan daripada mean gained score motivasi belajar
matematika pada kelompok siswa SLTP dengan harga diri rendah yang memperoleh
knowledge of result.
Penelitian ini melibatkan satu jenis variabel independen (independent variable),
yaitu pemberian umpan balik (umpan balik positif dan knowledge of result ) yang ingin
dilihat perbedaan efektivitasnya pada peningkatan motivasi belajar siswa (sebagai
variabel dependen) dengan harga diri rendah. Untuk itu maka peneliti bermaksud
menyusun rancangan penelitian dengan menggunakan desain Randomized Two-Group
Design Pretest-Postrest dan melakukan pengujian statistik dengan t-test terhadap
perbedaan mean gained score kedua kelompok.
Dalam penelitian ini yang secara khusus akan dilihat adalah motivasi belajar pada
mata pelajaran Matematika pada siswa tingkat SLTP kelas I dengan harga diri rendah.
Dipilihnya siswa tingkat SLTP ini selain karena pada tingkat tersebut sering terjadi krisis
motivasi belajar, juga karena siswa tersebut berada pada tahap remaja, dimana pada
tahap ini remaja sering melakukan proses evaluasi diri. Harter (1990) dan Santrock
(1990) menyatakan bahwa evaluasi terhadap pengalaman keberhasilan dan kegagalan
adalah salah satu faktor yang membantu terbentuknya harga diri. Ahli lain menambahkan
bahwa masa remaja, terutama remaja awal (12-15 tahun) adalah suatu massa yang rawan,
karena adanya transisi baik dari segi fisik, kognitif lingkungan, dan sebagainya. Pada
masa ini remaja yang masih terheran-heran dengan berbagai perubahan dalam dan harus
membiasakan diri dengan perubahan tersebut dituntut pula untuk beradaptasi dengan
perubahan situasi sekolah. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan stress bagi remaja yang
jika tidak teratasi dapat membawa dampak negatif dan akan terbawa ke tahap
perkembangan selanjutnya.
Dari penelitian ini terbuki bahwa ?mean gained score motivasi belajar
matematika pada kelompok siswa SLTP dengan harga diri rendah yang memperoleh
umpan balik positif tidak lebih tinggi secara signifikan daripada mean gained score
motivasi belajar matematika pada kelompok siswa SLTP dengan harga diri rendah yang
memperoléh knowledge of result. Dengan demlkian hipotesa nol dalam penelitian ini
diterima. Meskipun perbedaan efektivitas kedua umpan balik tersebut tidak terlacak,
namun terlihat bahwa kedua umpan balik tersebut berhasil meningkatkan motivasi belajar
matematika siswa dengan harga diri akademik rendah.
Di akhir penelitian akan dikemukakan beberapa saran sehubungan dengan hasil
penelitian. Saran-saran yang diajukan dalam penelitian ini berupa saran metodologis dan
saran praktis. Saran metodologis diajukan untuk dijadikan pertimbangan dalam
penyempurnaan penelitian selanjutnya, sementara saran praktis diperuntukkan bagi pihak
sekolah dan orang tua agar lebih memperhatikan kebutuhan remaja awal, terutama yang
berkaitan dengan proses pembelajaran."
1998
S2512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wirda Hanim
"ABSTRAK
Pentingnya menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan agar dapat meningkatkan aktivitas siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas matematika mendorong penulis membuat suatu program pemberian penguatan.
Penelitian ini merupakan suatu eksperimen bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguatan dalam proses belajar matematika terhadap prestasi belajar siswa. Manfaat penelitian ini adalah membantu guru untuk mengembangkan suasana belajar yang menyenangkan. Manfaat lain agar kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menghadapi tugas-tugas matematika dapat diatasi.
Penelitian dilakukan pada SD Negeri 01 Warakas Jakarta Utara, dilaksanakan pada cawu dua tahun ajaran 1991/1992. Rancangan yang digunakan dalam pelaksanaan eksperimen ialah rancangan kelompok banding tak setara dengan terlebih dahulu diberi tes awal dan tes akhir non equivalent control group, pretest postest design.
Populasi penelitian terdiri dari seluruh siswa kelas V. Untuk kepentingan penelitian, penetapan sampel dalam kelompok eksperimen dan kontrol menggunakan teknik random sampling. Data penelitian yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis kovariansi dengan kovariabel berupa tingkat inteligensi dan self efficacy.
Perlakuan dalam bentuk pemberian penguatan dilakukan dengan dua cara yaitu bersifat social support dan individual support. Perbedaan kedua penguat ini terletak pada sifat dari penguatan tersebut. Penguatan social support adalah dengan cara memberikan komentar pada kertas ulangan siswa dengan membandingkan hasil yang dicapai siswa dengan kemampuan kelompoknya. Penguatan individual support adalah dengan cara memberikan komentar pada kertas ulangan siswa dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan hasil yang telah dicapai sebelumnya.
Dari ketiga hasil hipotesis yang diajukan, terdapat satu hipotesis yang diterima atau terbukti dan dua hipotesis yang ditolak atau tidak terbukti.
Hipotesis yang diterima adalah:
Hipotesis 1 : Ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang mendapat perlakuan penguatan terhadap respons matematika dengan siswa yang tidak mendapat perlakuan penguatan terhadap respons matematika. Siswa yang mendapat perlakuan penguatan secara signifikan lebih tinggi peningkatan prestasi belajar matematikanya dibandingkan dengan siswa yang tidak mendapat perlakuan penguatan".
Hipotesis yang ditolak adalah:
Hipotesis 2: "Terdapat perbedaan pengaruh pemberian penguatan yang bersifat social support dan individual support terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD".
Hipotesis 3: "Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa laki-laki dan perempuan yang mendapat perlakuan penguatan untuk meningkatkan prestasi matematika".
Tidak nampaknya perbedaan signifikan antara siswa yang mendapat penguatan secara social support dan individual support lebih dikarenakan pengambilan sampel yang terbatas pada siswa yang EBTANAS-nya rendah. Di samping itu juga efek kelompok eksperimen social support yang belajar satu kelompok dengan kelompok individual support sehingga terjadi kontaminasi. Kemungkinan lain akibat guru tunggal, sehingga ada kemungkinan guru memberi penguatan terhadap siswa-siswanya pada pelajaran lain. Selain itu juga dapat disebabkan waktu memberikan perlakuan yang belum memadai untuk membedakan pengaruhnya.
Untuk penelitian lebih lanjut penulis menyarankan agar sampel diambil dari lokasi siswa yang memiliki nilai EBTANAS yang lebih bervariasi dari rendah sampai tinggi. Untuk menghilangkan kontaminasi masing-masing kelompok eksperimen dan kelompok kontrol belajar secara terpisah. Dan pemberian penguatan dilakukan dalarn waktu yang lebih lama. Guru yang mengajar bidang studi matematika tidak mengajar bidang studi lain selama eksperimen berlangsung."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joseph Kedang
"ABSTRAK
Semenjak pemberlakuan kurikulum 1975, sistem pendidikan dan
pengajaran di sekolah mengacu kepada ?Tendidikau Berdasrkan
Kompetensi" (PBK) atau ?Competency Based Educationi Strategi
pembelajaran yang dianut dalam sistem tersebut adalah ? belajar
tuntas? (mastery leaming), dengan kompetensi minimal, yang mengacu
kepada taksonomi Bloom. Optimasi strategi tersebut dilakukfm mclalui
evaluasi formatjf dan evaluasi sumatif. .
Berlatar taksonomi Bloom, pada penelitan ini diterapkan empat
perlakuan. Pedakuan BI, yakni evaluasi formatif tertulis disusul
umpan balik MULTI DIMENSI. Perlakuan B2, yaitu efvaluasi fonnatif
tertulis clisusul umpan balik UNI DIMENSI (benar-sa1a.h). Perlakurrn B3,adalah eveluasi formatif tertulis tetapi TIDAK ADA umpan halik.
Perlakuan B4, yakni TIDAK ADA evaluasi fonnatif tertulis dan
(tergtunya juga) TIDAK ADA umpan balik.
Pada setiap perlakuan di atas terdapat siswa-siswi berinteligensi
ICURANG (Al = < 90), siswa berinteligensi SEDANG (A?2,= 90 -110), dan
siswa berinte1igensi TINGGI (A3 = > 110).
Permasalahan pokok adalah ? apakah perlakuan evaluasiformatif
tertulis dan umpan balik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
prestasi belajar kelompok siswa yang berbeda inteligensinya
Untuk menjawab pertanyaan pokok di atas, diketengahkan
sembilan hipotesis yakni (1) ada pengaruh perlakuan evaluasi formafif
tertulis dan umpan balik yang signifikan terhadap prestasi belajar
kelompok siswa yang berbeda inteligensinyag (2) umpan balik MULTI
DIMENSI [Bl] memberi pengaruh paling tinggi; (3) UMPAN BALIK
[B1+B2) mempunyei pengaruh lebih tinggi dari pada TANPA umpan
balik (B3+B4); (4) evaluasi formatif tertulis (BS) lebih unggul dari pada tanpa evlauasi formatif (B4); (5) ada interaksi yang signifikan
evaluasi formatif tertulis dan umpan balik dengan inteligensi; [6]
umpan balilc MULTI DIMENSI [Bl] lebih menguntungkan kelompok
siswa berinteligensi KURANG [A 1] dan SEDANG (AQ) dari panda
kelompok siswa berinteligensi TINGGI (A3); (7) UMPAN BALIK (BU-BQ)
lebih menguntungkau kelompok siswa bcriuteligensi KU RANG (A 1) dan
SEDANG (A2) dari pada kelompok inteligensi TINGGI (A3); (8) umpan
balik MULTI DIMENSI (Bl) membantu lebih banyak siswa mencapai
kompctensi minimal 70.0% pada evaluasi sumatif; (9) UMPAN BALIK
(B1+B2) membantu lebih banyak siswa mencapai kompetensi minimal
70.0% pada evaluasi sumatif.
Dari sembilan hipotesis penelitian, lima hipotesis cliterima yakni
(1) ada pengaruh evaluasi formatif tertulis dan umpan balik terhadap
prestasi belajar siswa ( hipotesis ke 1; hal. 149; 168) ; (2) umpan balik
MULTI DIMENSI (B 1) memberi pengaruh optimal terhadap prestasi
belajar siswa (hipotesis ke 2; hal. 15},'168) ; (3) UMPAN BALIK ( B1+
B2] Iebih unggul pengaruhnya dari pada TANPA uzcnpan balik (B3+
B4) (hfporesis ke 3; ha1.15s,~169; (4) umpan balik MULLT1 DIMENSI
memberi manfaat lebih besar kepada kelompok siswa berinteligensi
KURANG (A1) aan SEDANG (AQ) am pada kelompok siswa
berinteligensi TINGGI (A3) (h)hipetensis ke 6; ha.160,'169]; (5) frekuensi siswa yang mendapat UMPAN BALIK (B\+B2) lebih banyak mencapai kompetensi minimal 70.0% padn eveduasi sumatif dari pada frekuensi siswa. yang tidak medapat umpan 'balik (B3-+B4) (hipotesi ke 9; hal. 166;17o).
Dua hipotesis diterima sebagian, yakni (1) kelompok siswa
berinteligensi KURAN G (A 1) dan kalompok siswa berinteligensi
SEDANG (A2) , yang mendapat UMPAN BALIK (B 1+B2), mendapat
memfaat lebih besar berupe. peningkatan prestasi belajar yang
sigfiniken; ternyata hanya kelompok siswa berinteligensi KURANG
(Al) yang mendapat memfaat tersebut (hipotesis ke 7; hal- 1603715 (2)
frekuensi siswa yang mendapat umpan balik MULTI DIMENSI (131)
lebih banyak mencapai kompetensi minimal 70.0?% pada eveduasi
sumatif, dari pada feekuensi siswa dari perlakufm B2, Bl), B4;
kenyataannya frekuensi Bl hanya mengungguli frekuensi dari
kelompok B4, tetapi tidak lebih banyak dari kelompok B2 dam E33
(hipotesis ke 8; hal. 165,171 )
Dua hipotesis ditolak yalni (1) kelompok siswa yang mengikuti
evaluasi formaiif tertulis (B3) mempunyai presemtasi belajar lebih. tinggi secara signifikan dari pada kelompok siswa yang TIDAK mengikuti
evaluasi formatif` tertulis (B4) (hipotensis ke 4; hal.152:169). (2) Ada pengaruh intereksi yang signifikan antara evaluasi formatif tertu tulis dan umpan balik dengan inteligensi terhadap prestasi belajar kelompok siswa (hipotesrls ke 5; hal. 150,169 ).
Penelitian ini mengetengahkan Sejumlah saran untuk
Departemen terkait dan sekolah sehubungan dengan pelaksanaan
?secara murni dan konsekuen? dari sistern Pendidikcm Berdasakan
Kompetensi (PKB) dengan ?strategi belajar' tuntas? beracuan kriteria.
Rangkuman pendapat para pakar tentang evaluasi dan umpem balik
diketengahkan juga untuk mempertinggi daya guna penelitian ini dan
memperluas cakrawala pandang. Beborapa pokok terkait yang bulum
dapat dihadirkan pada penelitian ini, diutarakan sebagai ve1riabel
penelitian lanjutan bagi yang berkepentingan

"
1995
T37973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaniah
"ABSTRAK
Keterampilan berbahasa Inggris sangat diperlukan untuk inen^iadapi
era globalisasi yang melanda di segala bidang. Oleh karena itu banyak
oraiig yang mengikuti kursus-kursus. Mmsusnya di LB-LIA, untuk
meningkatkan kemampuan merelsa dalam berbahasa Inggris.
Ketrampilan berbaliasa Inggris tidak lianya ditekankan pada kemampuan
lisan. tetapi iuga kemampuan menulis. Menurut Wright (1993)
kemampuan menulis adalali kemampuan yang paling sulit dipelajari oleh
siswa. Di LB-LIA, prestasi yang dituniukJcan siswa dalam pelajaran
menuUs belum menunjukkan kemampuan siswa yang sebenamya. Hal
ini diduga terjadi karena siswa memiliki derajat self-efficacy rendah pada
pelajaran menulis. Self-efficacy adalah keyakinan seseorang akan
kemampuannya dalam melakukan suatu tugas. Menurut Stipek (1993)
siswa yang memiliki self-efficacy rendali pada suatu tugas cenderung
untuk mengatribusikan kegagalan atau keberhasilannya dalam
melakukan tugas tersebut pada faktor-faktor di luai- diiinya (faktor
ekstemal).
Salah satu faktor ekstemal itu adalali umpan balik yang dibenkan gum
mengenai unjuk kerja siswa pada tugas tersebut. Dalam pelajaran
menulis ada dua jenis umpan balik vang biasa digunakan oleh guru untuk memberikaii unipan balik pada vuijuk keria siswa (Sliennaii. 1994).
Umpan balik itu adalah: (1) Error marked and corrected but without
explanation, yang bersifat iiifonnatif ; dan (2) Error marked and
corrected with explanation, yang sifatnya korektif. Menurut Shennan
(1994) pula. nmpan balik yang baik adalah unipan balik yang bergmia
dan dapat digimakan oleh siswa. Bagi siswa yang memiliki derajat selfefficacy
rendalu unipan balik korektif yang diberikan gum ini sangat
membanhi karena umpan balik korektif ini difokuskan pada unjuk kerja
siswa dan bukan pada kemampuan dirinya. Sehingga dengan pemberian
umpan balik korektif ini siswa tidak merasa terancam konsep dirinya.
Dari mnpan balik korektif ini siswa secara obyektif dapat mengetahui
kesalahan yang dilakukannya dan cara-cara untuk memperbaiki
kesalalian yang sama di masa datang. Seperti mnpan balik jenis lainnya,
umpan balik korektif dapat diinterprestasikan secara berbeda oleh
penerina dan pemberi mnpan balik. Banyaknya coretan yang berisi
penielasan yang dituliskan gum pada kertas menulis siswa mungkin akan
diinteiprestasikan oleh siswa sebagai penegesan atau hukuman atas
ketidak mamapuaimya dalam melakukan tugas menulis. Bila hal ini
ter^jadi. maka siswa tersebut semakin tidak man menunjukkan usalia yang
sungguh-sungguh dalam m-alakukan tugas yang sama di masa yang akan
datang. Sebagai akaibatnya prestasinya pada tugas tersebut di masa
datang juga akan semakin menurun. Oleh karena itu, maka penelitian ini
bertujuan meneliti efektivitas dari pemberian umpan bahk korektif
terhadap prestasi menulis siswa yang memiliki taraf self-efficacy rendah.
PeneUtian ini adalali penelitian eksperimen dua kelompok yang
menggunakan desain dua kelompok randomised pre-post control group.
Penempatan subyek ke dalam dua kelompok. yaitu kelompok kontiol dan
kelompok eksperimen dilakukan secara random. Pada kedua kelompok dilalcukaii pre dmi post test. Data hasil peiielitiaii iiii diolali dengaii
menggimakan t-test.
Penelitiaii iiii membuktikaii baliwa Ho yang menyatakan baliwa tidak
ada perbedaan yang signifikan antaia gain skor menulis kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol ditolak (t = 6.14 ; a =0.05). Sehingga
Ha yang menyatakan baliwa gain skor menulis kelompok eksperimen
lebih besar secara signifikan dibandingkan gain skor menulis kelompok
kontrol diterima. Jadi dalam penelitian ini terbukti baliwa umpan balik
korektif efektif untuk meningkatkan prestai menulis dalam bahasa
Inggris siswa dengan derajat self-efficacy rendali"
1998
S2943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1995
S2515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Sondang Maria J.
"ABSTRAK
Penelitian ini bertitik tolak dari adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang ada mengenai penguasaan matematika siswa. Nilai matematika siswa sekalah dasar maupun lanjutan pada umumnya lebih rendah dari bidang studi lainnya yang di Ebtanaskan secara nasional. Tujuan penelitian difokuskan untuk melihat hubungan antara sikap siswa, sikap ibu, sikap guru terhadap matematika dan inteligensi siswa dengan prestasi belajar matematika.
Pembahasan mengenai topik tersebut melalui kepustakaan diperoleh hipotesa yang kemudian diuji secara statistik. Analisa dilakukan dengan menggunakan korelasi tunggal, korelasi parsial dan multiple regresi.
Hasil analisa dengan menggunakan korelasi tunggal maka dari hipotesa-hipotesa tersebut diterima, namun bila hipotesa tersebut dianalisa dengan korelasi parsial di mana variabel tersebut dikontrol dengan variabel lain maka hipotesa tersebut ditolak. Sikap guru terhadap matematika baik dianalisa dengan korelasi tunggal maupun parsial diperoleh hubungan yang tidak signifikan.
Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara inteligensi, sikap siswa, sikap ibu dan sikap guru terhadap matematika dengan prestasi belajar matematika siswa. Namun demikian hubungan ini tidak bisa diartikan untuk sikap bahwa semakin positif sikap terhadap matematika, maka semakin tinggi pula prestasi belajar matematika bila variabel-variabel lain di kontrol. Sebab dari hasil perhitungan korelasi parsial untuk kedua variabel ternyata tidak menunjukkan adanya hubungan. Tidak demikian untuk inteligensi, dimana semakin tinggi inteligensi, maka semakin tinggi pula prestasi belajar matematika walaupun telah dikontrol dengan variabel lainnya.
Tesis ini di tutup dengan saran-saran praktis bagi pendidik, orang tua serta peneliti lain yang berminat meneruskan penelitian sejenis."
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Annissa Ika Novia
"ABSTRAK
Jenis umpan balik yang berbeda akan memberikan efek yang berbeda pula
terhadap prestasi belajar siswa. Jenis umpan balik deskriptif lebih efektif
digunakan untuk membantu siswa meningkatkan prestasi belajarnya (Tunstall
& Gipps, 1996). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan persepsi
siswa terhadap manfaat umpan balik dalam hubungan antara jenis umpan balik
terhadap prestasi belajar pada siswa SMA. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode eksperimen. Partisipan dalam penelitian ini adalah 101 siswa
kelas X SMA 3 Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan cara pemberian
ulangan harian pelajaran mata pelajaran Kewarganegaraan dan kuisioner single
item mengenai persepsi manfaat umpan balik. Hasil analisis menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara jenis pemberian umpan balik
terhadap prestasi belajar siswa dengan t(101)=2,753, p<0,05. Selanjutnya
terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa atas manfaat umpan
balik terhadap prestasi belajar siswa dengan t(101)=2,234, p<0,05. Selain itu
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara interaksi jenis umpan balik dan
persepsi siswa atas manfaat dari umpan balik terhadap prestasi belajar siswa
t(101)=-1,106, p>0,05. Selain itu dilakukan pula analisis tambahan yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis
kelamin, durasi belajar, nilai uas dan kesukaan terhadap pelajaran
Kewarganegaraan dengan prestasi belajar siswa.

ABSTRACT
"Different types of feedback will give different effects on student achievement."
"Descriptive feedback is more effective to use to help students improve their"
"academic achievement (Tunstall & Gipps, 1996). This study aims to determine the role of students' perceptions of the benefits of feedback in the relationship between the type of feedback on the learning achievement of high school students. The method used is an experimental method. Participants in this study were 101 students of class X SMA 3 Jakarta. The research was done by giving daily test about Citizenship lessons and single item questionnaire about perception of the benefit of feedback. The analysis showed there is a significant difference between the type of giving feedback on student achievement with t (101) = 2.753, p <0.05. Furthermore, a significant difference between students' perceptions of the benefits of feedback on student achievement with t (101) ="
"2.234, p <0.05. Moreover there is a significant difference between the type of feedback and interaction of students' perceptions on the benefits of feedback on student achievement t (101) = - 1.106, p> 0.05. Will be conducted additional analysis showing that there is a significant relationship between age, sex, duration of study, the value of final exam and liking for Citizenship lessons to student achievement.""
2016
S63983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>