Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140190 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astuti
"Pada era globalisasi sekarang ini, telah terjadi perubahan pesat pada berbagai bidang kehidupan, hal ini juga berdampak pada bidang kesehatan. Dokumentasi keperawatan merupakan suatu hal yang mutlak harus ada untuk perkembangan keperawatan, khususnya proses profesionalisme keperawatan Serta pencerminan mutu asuhan yang telah diberikan. Pendokumentasian yang baik dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang penyakit dalam RSU Tangerang, dilihat clari kelengkapannya. Penelitian deskriptif sederhana ini menggunakan 30 sampel berupa dokumen asuhan keperawatan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggambarkan hasil proses keperawatan dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan eyaluasi.
Hasilnya menunjukkan pada pendokumentasian evaluasi mendapatkan nilai tertinggi 96,7% untuk item evaluasi mengacu pada SOAP/SOAPIER, seclangkan untuk nilai terendah 0% adalah pendokumentasian implementasi untuk item revisi tindakan berdasar evaluasi. Secara keseluruhan hasil yang didapat pada penelitian pendokumentasian asuhan keperawatan ini tidak ada yang lengkap. Saran untuk pelayanan keperawatan instansi terkait perlu peningkatan keterampilan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan dan rekruitmen tenaga untuk peningkatan kinerja juga mutu asuhan keperawatan. Serta dapat dijadikan bahan rujukan untuk penelitian berikutnya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5521
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Azizah
"ABSTRAK
Dokumentasi keperawatan merupakan komponen dalam praktik keperawatan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran kelengkapan pendokumentasaian
asuhan keperawatan di ruang rawat Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSUPN dr. Cipto
Mangunkusumo (RSCM). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain
deskriptif sederhana yang melibatkan 35 perawat dan 11 dokumen keperawatan. Uji
statistik menunjukkan kelengkapan dokumentasi keperawatan 100% tidak lengkap.
Hasil penelitian menyarankan untuk melakukan supervisi dari pimpinan ruangan guna
meningkatkan kualitas perawatan di PJT RSCM

ABSTRACT
Nursing documentation is an important component of nursing practice. The purpose of
this study is to identify nursing care documentation completeness in Integrated
Cardiovascular Service Ward Dr. Cipto Mangunkusumo Hopital, Jakarta?. This is a
quantitative study with simple descriptive design that recruited 35 nurses and 118
nursing documents. The result of study showed taht all of nursing document is not
completely documented (100%). The results suggest to supervise and study need to be
done by head nurse to review the quality of nursing care in Integrated Cardiovascular
Service Ward Dr. Cipto Mangunkusumo Hopital."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42253
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Lina Damaris
"Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan cross secrional yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran persepsi perawat tentang manfaat pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang 'gawat darurat dan ruang rawat inap RS PGI CIKINI. Populasi pada penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang gawat darurat dan ruang rawat inap. Sample pada penelitian aclalah total populasi sebanyak 43 orang perawat dari 425 orang perawat di RS PGI CIKINI.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perawat di ruang rawat inap mempersepsikan baik tentang manfaat pendokumentasian kepemwatan sebanyak 53,3%. Sementaxa persepsi perawat tentang manfaat pendokumentasian asuhau keperawatan mempersepsikan baik di ruang gawat darurat sebanyak 55,6%. Analis gambaran persepsi perawat tentang manfaat pendokumentasian asuhan keperawatan digunakan chbsquare dengan α= 5% rnenggunalcan instrumen kuisioner yang sebelumnya dilakukan uji coba dengan nilai Cronbach?s Alpha yaitu sebesar .660. Penelitian ini menyimpulkan bahwa persepsi perawat tentang manfaat pendokumentasian asuhan keperawatan di runga gawat darurat lebih baik dibanding dengan ruang rawat imap, didasari temuan manfaat pendokumentasian : aspek legal memiliki persepsi yang baik sebesar 93,3%. Hal ini memiliki kaitan erat dengan tindakan utama di ruang gawat darurat yaitu menyelamatkan nyawa pasien."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5624
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Gde Marvy Khrisna Pranamartha
"Latar belakang: Salah satu tugas seorang perawat adalah memberikan asuhan keperawatan. Yang dimaksud asuhan keperawatan adalah penjabaran dari target mengenai tingkat kinerja, kualitas struktur, proses pemberian asuhan keperawatan, hingga diperoleh suatu hasil yang kemudian dapat dinilai. Di RSU Bintang sendiri kinerja perawat belum dilakukan secara baik dan benar, dan dalam sidak acak selalu terdapat rekam medis dokumentasi asuhan keperawatam yang tidak lengkap, sehingga ini merupakan cerminan dari kurangnya kinerja perawat. Disisi lain pendokumentasian merupakan indikator dari mutu rumah sakit, sehingga hal tersebut menjadi masalah apabila pendokumentasian tidak dilakukan dengan lengkap dan akurat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengkajian berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam melakukan dokumentasi asuhan keperawatan di Unit Rawat Inap RSU Bintang Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis cross sectional yang dilakukan pada perawat di instalasi rawat inap RSU Bintang. Penelitian ini melakukan evaluasi terhadap hubungan dari motivasi, kepemimpinan kepala ruangan terhadap kinerja perawat dalam melakkukan pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asppek motivasi kerja yaitu persepsi peran (OR: 12,38; p=0,001), desain pekerjaan (OR: 8,72; p=0,002), kondisi kerja (OR: 29,2; p<0,001), dan pengebangan karir (OR: 7,31; p=0,005) terhadap kinerja perawat. Kemudian berdasarkan variabel kepemimpinan kepala ruangan, aspek kredibilitas (OR: 12,91; p<0,001) dan komunikasi (OR: 8,8; p=0,003) memiliki hubungan dengan kinerja perawat dalam melakukan dokumentasi. Melalui analisis multivariate ditemukan bahwa persepsi peran merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam kinerja perawat dalam melakukan dokumentasi asuhan keperawatan (aOR: 19,2); p<0,05). Simpulan: persepsi peran, desain pekerjaan, kondisi kerja, dan pengembangan karir, kredibilitas kepala ruangan, dan komunikasi kepala ruangan merupakan faktor motivasi yang mendukung untuk tercapainya kinerja perawat yang baik dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan di unit rawat inap RSU Bintang.

Background: One of the duties of a nurse is to provide nursing care. What is meant by nursing care is the elaboration of the target regarding the level of performance, the quality of the structure, the process of giving nursing care, to obtain a result which can then be assessed. In the Bintang Hospital itself the nurse's performance evaluation has not been done properly and correctly, and in random inspection there is always an incomplete medical record for nursing care, so this is a reflection of the lack of performance of nurses. On the other hand documentation is an indicator of hospital quality, so that it becomes a problem if documentation is not done completely and accurately. Objective: This study aims to study various factors that influence the performance of nurses in conducting nursing care documentation in the Star Hospital RSU Inpatient Unit Method: This study used a quantitative approach with cross sectional analysis carried out on nurses at the inpatient hospital of Bintang Hospital. This study evaluates the relationship of motivation, leadership of the head of the room to the performance of nurses in documenting nursing care. Results: This study shows that there is a relationship between work motivation aspects, namely perceptions of role (OR: 12.38; p = 0.001), job design (OR: 8.72; p = 0.002), work conditions (OR: 29.2; p <0.001), and career development (OR: 7.31; p = 0.005) on nurse performance. Then based on head room leadership variables, aspects of credibility (OR: 12.91; p <0.001) and communication (OR: 8.8; p = 0.003) have a relationship with the performance of nurses in conducting documentation. Through multivariate analysis it was found that perceptions of role were the most influential factors in nurse performance in carrying out nursing care documentation (aOR: 19,2); p <0.05). Conclusions: perceptions of roles, job design, working conditions, and career development, credibility of the head of the room, and communication of the head of the room are supporting motivational factors to achieve good nurse performance in documenting nursing care in the inpatient unit of Bintang Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Unggul
"Proses penuaan mengakibatkan lansia rentan mengalami penyakit degeneratif, kondisi ini mengharuskan lansia menjalani perawatan di rumah sakit dan membutuhkan dukungan keluarga untuk meningkatkan status kesehatan. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada lansia diruang rawat inap gedung A RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo dengan desain deskriptif yang melibatkan 89 keluarga pendamping lansia selama perawatan dirumah sakit sebagai responden dan dipilih secara consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan rerata usia lansia yang menjalani perawatan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah 60-69 tahun dengan jenis kelamin perempuan dan rerata usia keluarga yang mendampingi lansia saat menjalani perawatan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah 18- 40 tahun dengan jenis kelamin perempuan dan 52,8% responden memberikan dukungan keluarga yang baik. Penelitian ini diharapkan keluarga dapat meningkatkan dukungan keluarga pada lansia yang menjalani perawatan dirumah sakit.

The aging process results in the elderly susceptible to degenerative diseases, these conditions require the elderly undergoing treatment at the hospital and needed family support to improve health status. This research aims to describe the family support to the elderly inpatient building A RSUPN Dr.Cipto Mangunkusomo, descriptive design involving 89 elderly family companion during hospitalization as a respondent and selected by consecutive sampling.
Results showed the mean age of the elderly undergoing treatment at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo is 60-69 years with female sex and mean age of the family who accompany the elderly while undergoing treatment at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo is 18- 40 years with female sex and 52.8% of the respondents gave a good family support. This research is expected to families can increase family support for the elderly undergoing treatment in hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Rahmawati
"Perilaku caring adalah inti dari keperawatan dan merupakan fokus sentral yang menyatu dalam praktik keperawatan. Asuhan keperawatan yang bermutu dengan memperlihatkan sikap caring kepada pasien memiliki hubungan dengan kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara enam faktor karatif perilaku caring Watson yang dipersepsikan perawat dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Tangerang. Penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional ini menggunakan sampel sejumlah 97 perawat dan 97 pasien. Pengumpulan data dengan kuesioner dan analisis menggunakan univariat dan bivariat (Chi Square). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara enam faktor karatif perilaku caring Watson yang dipersepsikan perawat dengan kepuasan pasien dengan p value 0,034 (α = <0.05). Rumah sakit perlu membudayakan enam faktor karatif perilaku caring dalam setiap asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.

Caring behaviour is the core of nursing and also as focal point in nursing practice. Good quality of nursing practice which demonstrates caring intention has significant relationship with patient satisfaction. This research has objective to recognize the relationship among six factors of carative in Watson's caring behaviour which are perceived by nurses through patient satisfaction level in the Inpatient Care Unit of Rumah Sakit Umum Tangerang. The research of descriptive correlation with cross sectional design observed objects of 97 nurses and 97 patients. The data were collected through questionnaires with univariate and bivariate (Chi Square) method for data analysis. This research recognized significant relationship between six factors of carative of caring behaviour with nurse's perception through patient satisfaction level with p value of 0,034. The hospital is required to cultivate six factor of caring behaviuor in their each nursing practice deliverables to the patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T38264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diwi Purnamasari
"Kepuasan klien merupakan nilai subyektif terhadap kualitas pelayanan keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif sederhana yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan klien selama dirawat di ruang rawat inap dewasa penyakit dalam RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo terhadap kualitas asuhan keperawatan. Responden pada penelitian ini diambil menggunakan teknik random sampling yaitu 43 klien yang dirawat inap di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
Hasil penelitian ini adalah 1) 67,4% klien puas terhadap dimensi reliability 2) 60,5% klien puas terhadap dimensi responsiveness, 3) 55,8% klien puas terhadap dimensi emphaty, 4) Secara keseluruhan, 53,5% klien puas dan 46,5% tidak puas terhadap kualitas asuhan keperawatan.
Saran bagi penelitian selanjutnya adalah perlu menggunakan desain penelitian yang lain untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat kepuasan dengan kualitas asuhan keperawatan.

Client's satisfaction is a subjective value for nursing service quality. This study is a quantitative study with simple descriptive study that the objective of survey is to know the level of client's satisfaction during hospitalized at intemist inpatient ward RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo for nursing service quality. Respondent are selected by using random sampling technique. They are 43 adult client who hospitalized at internist inpatient ward.
The result of this study are:1) the clients are satisfy to the reliability with percentage 67,4%, 2) the clients are satisfy to the responsiveness with percentage 60,5%, 3) The clients are satisfy to the emphaty with percentage 55,8%, 4) Overall, level of client’s satisfaction is 53,5% are satisfy and 46,5% are not satisfy for nursing service quality.
It is recomended for the next researcher to use the other design of research for finding the corelation between level of client's satisfaction with nursing service quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5785
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nilasari
"Peranan penting seorang perawat salah satunya adalah pemberian asuhan keperawatan yang aman tanpa ada yang terlewatkan. Hal ini dikarenakan perawatan yang tidak aman adalah salah satu sumber morbiditas dan mortalitas terpenting di dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor faktor yang berhubungan dengan asuhan keperawatan yang terlewatkan di Beberapa Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian analitik dan rancangan cross-sectional. Sampel berjumlah 238 staf pelaksana keperawatan yang terdiri dari ketua tim/pj shift dan perawat pelaksana yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah A, B, dan C.
Hasil penelitian menunjukkan usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenjang karir klinis, posisi jabatan dan status kepegawaian tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (p>0,05) dengan asuhan keperawatan yang terlewatkan. Sementara faktor lainnya seperti kepemimpinan menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0,015), pengelolaan unsur manajemen money (p =0,001), machine and material (p=0,003), fungsi manajemen (p=0,001) dengan seluruh komponennya perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan dan pengendalian (p=0,001; p=0,001 p=0,001; p=0,001; p=0,001) berhubungan secara signifikan. Hasil multivariat juga didapatkan setiap peningkatan fungsi manajemen sebanyak 1 kali, asuhan keperawatan yang terlewatkan akan menurun sebanyak 0,482 kali. Rekomendasi yaitu meningkatkan fungsi manajemen dalam memperbaiki asuhan keperawatan yang terlewatkan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator dalam menilai kualitas jasa pelayanan di rumah sakit terutama terhadap pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kepuasan pasien dapat dipergunakan sebagai umpan balik bagi manajemen dan diperlukan untuk menilai kualitas pelayanan rumah sakit. Akibat ketidakpuasan terhadap pelayanan kesehatan tentu menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, seperti dilaporkan American Hospital Assosiation (1993), yang dikutip oleh Krowinski dan Steiber (1996), dapat mencapai 14 juta dollar AS per tahun (sama dengan Rp 140 milyar dengan kurs 1 USD = Rp 10.000). Kerugian bisa dialami baik oleh konsumen maupun dari pihak pemberi pelayanan.(Rumah sakit).
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap pclayanan keperawatan di IGD RSUP Fatmawati Jakarta. Penelitian menggunakan desain potong lintang. Pengukuran tingkat kepuasan klien dilakukan melalui lima dimensi kepuasan yaitu jaminan (67%), ketanggapan (75%), empati (79%), berwujud (86%), kehandalan (73%) Analisis data dilakukan secara univariat yang hasilnya adalah tingkat kepuasan teninggi terdapat pada dimensi berwujud (86%) sedangkan tingkat kepuasan terendah pada dimensi jaminan (67%). Secara keseluruhan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di IGD RSUP Fatmawati Jakarta adalah puas (76%).
Disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan agar dapat melihat hubungan antara varibel kepuasan dengan variabel demografi (jenis kelamin, umur, pendidikan, pekeljaan, penghasilan, agama, status pemikahan)dengan desain, tehnik pengambilan sampel dan jumlah sampel yang lebih baik daripada penclitian ini."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5347
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Surbakti
"Caring merupakan ciri khas perawat yang menentukan kualitas sebuah layanan. Namuntidak semua perawat memiliki perilaku caring yang baik. Salah satu penyebabrendahnya perilaku caring adalah rendahnya efikasi caring perawat yang menyebabkankurangnya keyakinan dan kemampuan diri untuk membina hubungan caring dalammemberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpelatihan efikasi caring terhadap perilaku caring perawat. Penelitian ini menggunakandesain kuantitatif dengan metode quasi eksperimen dengan pendekatan pre-post testdesign with control group. Partisipan adalah 50 perawat pada kelompok intervensi diRSUD Kota Dumai dan 50 perawat pada kelompok control di RSUD Kecamatanmandau.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pelatihan efikasi caring terhadapperilaku caringperawat dengan nilai p = 0,0001, ada perbedaan bermakna pada nilaiperubahan perilaku caring baik di kelompok intervensi p = 0,0001 maupundikelompok kontrol p = 0,021 dengan ? = 0,005 dan pengetahuan memiliki hubunganbermakna dengan perilaku caring perawat. Pelatihan mampu meningkatkan efikasicaring sehingga perilaku caring perawat juga meningkat. Manajer perlu memikirkanupaya untuk mempertahankan perilaku caring yang telah dicapai terutama denganmeningkatkan pengetahuan perawat mengenai efikasi caring.

Caring is a characteristic of nurses that determine the quality of a service. But not allnurses have good caring behaviors. One of the causes of low caring behavior is the lowefficacy of caring that leads to lack of confidence and self ability to foster caringrelationships in providing nursing care. This study aimed to determine the effects ofcaring efficacy training on caring behavior of nurses. This research used quantitativedesign with quasi experimental method with approach of pre post test design withcontrol group. Participants were 50 nurses in the intervention group at RSUD Dumaiand 50 nurses in the control group at RSUD Mandau.
The results showed that there wasan effect of caring efficacy training on caring nurse behavior with p value 0.0001,there was significant difference in the value of caring behavior change in bothintervention group p 0.0001 and control group p 0,021 with 0.005 andknowledge have significant relationship with caring behavior of nurse. Training canimprove caring efficiency and increasescaring nurse behavior. Managers need to thinkabout efforts to maintain caring behavior that has been achieved primarily byincreasing the nurse's knowledge aboutcaring efficacy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>