Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116731 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hany Nurahmawati
"Adanya air bening dalam kemasan menimbulkan gaya hidup yang baru di kalangan konsumen Indonesia. Tawaran kesehatan dan kepraktisan merupakan salah satu daya tarik air bening tersebut, padahal yang ditawarkan hanyalah air bening biasa yang tidak berwarna, tidak bercita rasa, dan tidak berbau. Sebagai pionir dalam bisnis air bening kemasan, AQUA menguasai pasar, disusul AdeS pada posisi ke dua. Bila kita perhatikan, kemasan kedua merek air bening tersebut hampir mirip satu dengan yang lainnya. Keadaan ini tentu bisa menyulitkan konsumen dalam mengenali produk yang dimaksudkan, padahal kemasan merupakan hal penting dalam mengidentifikasikan produk. Untuk itu penulis ingin mengetahui bagaimanakan pengertian dan pengetahuan konsumen mengenai kemasan AQUA dan AdeS.
Berdasarkan kerangka pemikiran yang didapatkan dari berbagai pihak, akhirnya penulis mengadakan penelitian sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut. Sebanyak orang konsumen Artomoro Department Store penulis jadikan sampel. Penulis juga mempertimbangkan faktor-faktor jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, sumber air, dan kebiasaan minum sebagai faktor yang mempengaruhi, serta 100 kebiasaan belanja dan kebiasaan melihat iklan sebagai variabel antara.
Hasilnya, sebagian besar konsumen cukup mampu memahami dan sangat tahu mengenai kemasan AQUA dan AdeS. Baik kebiasaan belanja maupun kebiasaan melihat iklan, ternyata tidak memberikan pengaruh yang berarti pada kemampuan konsumen untuk memahami dan mengetahui kemasan air bening. Berdasarkan pengalaman selama penelitian, penulis juga menyertakan saran kepada rekan-rekan yang tertarik dengan masalah kemasan, Artomoro Department Store dan Produsen air bening kemasan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kurniati
"Masih besarnya potensi industri AMDK di Indonesia menjadi daya tarik bagi perusahaan baru (incumbent) untuk memasuki industri ini. Tidak hanya perusahaan dalam negeri bahkan perusahaan luar negeri pun ikut bergabung, yaitu dengan masuknya Danone mengakuisisi AQUA dan The Coca Cola Company mengakuisisi AdeS. Untuk melihat dampak akuisisi, dilakukan analisis kinerja menggunakan kerangka kerja Structure-Conduct-Performance dan rasio keuangan; analisa kekuatan perusahaan melalui rasio pertumbuhan, rasio keuangan, dan rasio usaha; dan hambatan masuk melalui iklan yang diterapkan dua perusahaan tersebut.
Metodologi yang digunakan adalah metode ekonometri dengan menggunakan panel karena terbatasnya data. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengumpulan data sekunder dari perusahaan AQUA dan AdeS, ASPADIN (Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan Indonesia), BPS (biro Pusat Statistik), dan Departemen Perindustrian dari tahun 1991 sampai 2005. Pengolahan data menggunakan metode dummy variabel untuk membandingkan kondisi perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi. Sedangkan analisa kualitatif menggunakan metode Structure-Conduct-Performance (SCP) untuk menganalisa pengaruh akuisisi perusahaan terhadap industri.
Sesuai dengan teori ekonomi industri, hasil estimasi akuisisi yang diukur dengan kerangka kerja SCP berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan hasil estimasi akuisisi yang diukur dengan tingkat keuntungan (ROA) tidak selalu menambah kinerja perusahaan. Besarnya nilai intersep yang negatif dan dampak akuisisi yang rendah menunjukkan bahwa pengambilalihan tidak selalu menambah kinerja perusahaan yang diukur oleh rasio keuangan. Sesuai dengan penelitian Andrew P. Dickerson; Heather D. Gibson, dan Euclid Tsakalotos, bahwa pengambilalihan tidak selalu menambah kinerja perusahaan. Hal tersebut bergantung pada kondisi kesehatan perusahaan yang diukur dengan rasio keuangan.
Menurut teori SCP, kinerja tidak hanya diukur dari rasio keuangan saja. Faktor lain seperti teknologi, kondisi persaingan dengan perusahaan lain, hambatan masuk merupakan faktor yang cukup signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan. Dan hubungan antara pengeluaran iklan dengan keuntungan perusahaan yang diukur dengan tingkat pengembalian investasi (ROI) berhubungan negatif. Diduga pengukuran tingkat pengembalian investasi berasal dari investasi dalam teknologi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penjualannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S26378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nurhandayani
"ABSTRAK
Makin banyaknya organisasi bisnis yang bersedia melakukan kegiatan lLM, membawa angin segar dalam dunia periklanan di Indonesia. Karena pada hakekatnya iklan tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk tujuan bisnis dan komersil saja, tetapi iklan juga dapat digunakan sebagai sarana menunjang pembangunan. ILM yang be1um memasyarakat ini, merupakan suatu hasil kerjasama antara pihak media dan organisasi tertentu. Kerjasama tersebut didasarkan pada pertimbangan non komersil. Media menyediakan ruang/halaman yang sedang kosong, dan organisasi menyediakan art work iklannya, tanpa ada yang membayar atau dibayar. Akibatnya jika kita lihat penampilan sebuah ILM, terdapat beberapa kelemahan. Frekuensi penerbitan yang jarang serta tidak pasti, karena menunggu kesediaan media menyediakan ruangan, serta gambar yang tidak berwarna merupakan beberapa diantara kelemahan tersebut. Sehingga muncul pertanyaan, apakah dengan keadaan yang demikian masyarakat akan mampu untuk mengerti mengenai ILM dan mengetahui pesan-pesan yang disampaikannya. Apalagi jika mengingat beberapa pendapat· yang menyatakan, bahwa pengulangan suatu iklan dan penampilan iklan yang berwarna, merupakan faktor yang perlu diperhatikan guna mendapat hasil yang baik. Dengan berbekal kerangka pemikiran yang diambil dari berbagai sumber, pertanyaan tersebut ingin dijawab melalui penelitian. Sebagai sampel diambil 100 orang pelanggan Termpo. Kemudian dipertimbangkan beberapa faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi hasil penelitian. ~aktor tersebut ndalah, jenis kelamin, umur, pendirlikun dan lumanyu reaponden berlangganan Tempo, serta frekuensi membaca iklan. Penelitian ini menghasilkan jawaban, bahwa sebagian besar dari sampel ternyata pernah melihat mengenal lLM. Sayangnya pengenalan ini tidak diikuti dengan pengertian dan pengetahuan yang baik mengenai ILM. Tidak banyak responden yang mengerti secara benar apa yang dimaksud dengan ILM dan tujuan serta manfaat ILM Selain itu, ternyata sebagian besar dari sampel hanya mengingat satu atau dua pesan ILM saja. Bahkan terdapat beberapa responden, yang tidak ingat sama sekali pesan yang pernah dimuat ILM pada majalah Tempo. Begitu pula untuk ILM di majalah/surat ka~ar lain, tidak banyak responden yang mengetahui dan pernah melihatnya. Melihat hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat disampaikan. Pertama, perlu ada perbaikan dari segi penampilan lLM seperti: dengan frekuensi yang lebih sering, dan berwarna. Kedua, harus ada kerja sama antara organisasi sosial dan organisasi bisnis dalam pembuatan lLM. Ketiga, seba±kriya ILM tidak hanya terbatas di media cetak saja, tetapi dap~t juga menggunakan media luar ruang lainnya. Keempat, saran terakhir ini untuk mereka yang berniat mengadakan penelitian ulang ataupun lanjutan, sebaiknya mengambil sampel yang lebih besar, sehingga dapat kita membuat kesimpulan secara nasional."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Herminingsih
"Dalam perkembangan dunia usaha yang pesat sekarang ini, dimana persaingan antara perusahaan semakin ketat, keberadaan Humas sudah dirasakan sebagai suatu kebutuhan. Fungsi Humas sebagai pelayanan informasi dan membangun citra perusahaan guna tercapai hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat, sangat penting untuk mencapai tujuan yang diingininya. Timbulnya saling pengertian antara perusahaan dan masyarakat ini akan memudahkan tugas, misalnya dalam menangani manajemen krisis. Karena citra yang baik dari perusahaan, akan sangat membantu pada saat perusahaan itu mengalami krisis.
Pada prakteknya memang banyak perusahaan yang sudah menempatkan bagian Humas, tetapi nampaknya banyak pula perusahaan secara tepat. misi kehumasan sekalipun hasilnya yang belum memanfaatkan fungsi Humas Bahkan masih ada yang tidak menyadari bahwa adalah ikut membangun citra perusahaan, baru terasa setelah waktu yang cukup lama dan tidak bersifat nyata. Banyak perusahaan yang masih melihat segi keuntungan yang sifatnya jangka pendek saja, daripada perusahaan yang memang hasilnya tidak nyata dan citra tidak bisa langsung dirasakan.
Berangkat dari keadaan di atas, melalui penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana pengertian manajer (sebagai pelaksana jalannya perusahaan) mengenai Humas dan manajemen krisis sebagai salah satu tugas Humas. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 50 orang manajer yang dilihat berdasarkan ruang lingkup kegiatannya dan berkantor di wilayah Segitiga Emas Jakarta ( wilayah sepanjang Jalan Thamrin, Sudirman, Gatot Subroto dan Kuningan ). Sedangkan teknik sampel yang digunakan adalah sampel sengaja (purposive sampel) yaitu sengaja dipilih dari sekian banyak populasi untuk dimasukkan kedaiam kelompok sampel.
Penelitian ini menghasilkan jawaban bahwa sebagian besar dari responden memiliki pengertian yang tinggi tentang Humas. Mereka terdiri dari manajer umum, manajer manajer personalia, manajer keuangan, manajer pemasaran dan tidak terkecuali manajer Humas sendiri. Sedangkan pengertian mengenai krisis dapat dikatakan, sebagian besar dari responden memiliki pengertian yang baik tentang masalah ini. Yang penting adalah adanya kenyataan bahwa sebagian besar responden mengemukakan Humas amat berperan dalam mengatasi krisis perusahaan, khususnya untuk masalah yang berkaitan dengan citra perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Utama
"Merek yang kuat tidak selalu menghasilkan loyalitas sebuah merek. Merek dapat menjelma menjadi nama produk yang generik, seperti yang dialami merek Aqua, yang cenderung dikaitkan dengan air minum dalam kemasan dan bukan identitas merek.
Tujuan khusus dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kepuasan keseluruhan terhadap reliabilitas merek, intensi merek, loyalitas merek dan masing-masing reliabilitas merek dan intensi merek terhadap loyalitas merek serta pengaruh loyalitas merek terhadap ekuitas merek Aqua.
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data primer dengan populasi penelitian ini adalah mahasiswali yang pernah mempergunakan air minum dalam kemasan merek Aqua di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia berjumlah 100 orang.
Temuan dari hasil penelitian menyatakan bahwa kepuasan keseluruhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap reliabilitas merek, intensi merek dan loyalitas merek. Sedangkan reliabilitas dan intensi merek sebagai bagian dari kepercayaan merek yang diduga mempengaruhi loyalitas merek, hanya intensi merek yang berpengaruh signifikan secara positif sedangkan reliabilitas merek tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas merek. Loyalitas merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ekuitas merek air minum dalam kemasan merek Aqua.
Implikasi dari hasil penelitian ini bahwa loyalitas merek Aqua dapat terus dilakukan untuk membentuk ekuitas merek sebagai substansi dari keunggulan kompetitif.

A strong brand is not always creating a brand loyalty. A brand could become a generic product, like Aqua, which was tend to be related to bottled mineral water, not a brand identity.
The specific objective of doing this research is to investigate the impact of overall satisfaction to the brand reliability, brand intention, brand loyalty and brand trust to the brand loyalty and also to investigate the impact of brand loyalty to the brand equity of Aqua.
This is descriptive research using quantitative method This research also using primary data with total population of 100 students of Economic Faculty, University of Indonesia who have used Aqua, bottled mineral water.
The result of this research explains that overall satisfaction has a positive and significant impact to brand reliability, brand intention, and brand loyalty. While brand reliability and brand intension as a part of brand trust which were hypothesized have the impact to brand loyalty, obviously only brand intention has the positive and significant impact, and brand reliability has not have significant impact to brand loyalty. And brand loyalty has the positive and significant impact to brand equity of Aqua bottled mineral water.
The implication of this research prove that the brand loyalty of Aqua bottled mineral water should be maintained and leveraged in order to create a sustainable brand equity as the core of competitive advantage.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Setiandi
"Analisis nilai finansial merek dapat dijelaskan melalui berbagai metode, diantaranya adalah Metode Discounted Future Earnings (Don Schultz, 2005) yang merupakan metode yang paling lazim digunakan. Metode lain yang dapat digunakan adalah melalui pendekatan Revenue Multiples (Aswath Damodaran, 2002). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai merek Aqua yang didapatkan dari perhitungan menggunakan pendekatan revenue multiples adalah sebesar Rp. 1.592.511.166.835,- atau sebesar 82.69% dari nilai ekuitas PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk, dan nilai merek Aqua yang didapatkan dari perhitungan menggunakan metode discounted future earnings adalah sebesar Rp. 1.608.778.770.874,- atau sebesar 83.54% dari nilai ekuitas PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk.

The analysis of brand valuation can be explained further more with the use of several methods. One of the the most commonly used method is the Discounted Future Earnings Method (Don Schultz, 2003). Another method that can be used is the Revenue Multiples Approach (Aswath Damodaran, 2002). This research used those two calculation methods and showed that the brand value of Aqua mineral water using the revenue multiples approach is approximately Rp. 1.592.511.166.835,- or 82.69% of the equity value of PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk and the brand value of Aqua mineral water using the discounted future earnings method is approximately Rp. 1.608.778.770.874,- or 83.54% of
the equity value of PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 26393
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Martha
"Penelitian ini dilakukan untuk memahami dampak dari persepsi mahasiswa akan kegiatan CSR perusahaan, kepercayaan mahasiswa akan kegiatan CSR perusahaan, dan kesadaran mahasiswa akan kegiatan CSR perusahaan terhadap evaluasi perusahaan, asosiasi produk, dan niat untuk membeli dari mahasiswa.
Penelitian akan diuji menggunakan metode Structural Equation Model dengan program Simplis Lisrel 8.5. Penelitian akan menguji perbedaan variable-variabel tersebut dalam dua kategori produk dengan menggunakan multi group SEM. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh antara kesadaran konsumen akan CSR dengan niat untuk membeli konsumen, namun tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kesadaran konsumen akan CSR dengan evaluasi perusahaan dan asosiasi produk.
Kemudian terdapat efek mediasi antara persepsi CSR oleh konsumen, melalui kepercayaan konsumen akan CSR, dengan evaluasi perusahaan namun tidak dengan asosiasi produk serta niat untuk membeli konsumen. Terdapat juga hubungan antara persepsi konsumen akan CSR perusahaan dengan evaluasi perusahaan, namun tidak ada hubungan yang positif dengan asosiasi produk serta niat untuk membeli konsumen. Diketahui terdapat efek moderasi oleh kategori produk, namun berbeda dengan hipotesis yang ada, efek moderasi tersebut hanya mendukung sebagian dari hipotesis.

This research was conducted to help understand the impact of students' perceptions of CSR activities of the company, students? trust of company's CSR activities, and students? awareness of CSR activities of the company on company evaluation, product association, and intention to buy from the students.
The research will be tested using Structural Equation Models with SIMPLIS Lisrel 8.5 program. The research will examine the differences in these variables in two product categories using the multiple groups SEM. The results found that there is significant relationship between consumer awareness of CSR with the intention to buy by the consumer, but there are no significant differences between consumer awareness of CSR with corporate evaluation and product association.
Then, there is a mediation effect between consumers? perceived CSR, through consumers? trusts of company?s CSR activities with company evaluation, but not with the product association as well as the consumers? intention to buy. There is also a relationship between consumers? perception of CSR with company evaluation, but there is no positive relationship with the product association and the intention to buy from consumer. There is a moderating effect by product category, but in contrast to the existing hypothesis, the moderating effect only support part of the hypothesis.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Hasna Paramita
"Tesis ini meneliti pengaruh brand image yang diwakili oleh lima dimensi merek awareness, perceived quality, uniqueness, dan non-product related brand associations seperti corporate social responsibility (CSR) dan social image terhadap kesediaan membayar harga premium (willingness to pay price premium) dan menambahkan variabel jenis kelamin sebagai variabel moderasi. Setelah dilakukan tinjauan pustaka dan penyusunan hipotesis didapatkan data dari 254 responden yang merupakan konsumen pembeli Air Minum Dalam Kemasan bermerek Aqua di wilayah DKI Jakarta dengan menggunakan teknik quota sampling dan dilakukan analisis data menggunakan Regresi Berganda dengan bantuan program SPSS 21.0.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dimensi brand image yang mempengaruhi kesediaan konsumen membayar harga premium pada produk Air Minum Dalam Kemasan bermerek Aqua adalah brand uniqueness, corporate social responsibility dan social image, dan variabel jenis kelamin memoderasi hubungan langsung antara dimensi brand uniqueness dan corporate social responsibility terhadap kesediaan konsumen membayar harga premium.

This thesis examines the effect of brand image represented by the five dimensions of brand : awareness, perceived quality, uniqueness, and non-productrelated brand associations such as corporate social responsibility (CSR) and social image on willingness to pay a price premium and adding the variable gender as a moderating variable. After review of the literature and the preparation of hypothetical, data obtained from 254 respondents who represent the buyer of Bottled Water branded Aqua in Jakarta using quota sampling techniques and data analysis using multiple regression with SPSS 21.0.
The results showed that the dimensions of brand image that affecting consumers willingness to pay a price premium on products Bottled Water branded Aqua are brand uniqueness, corporate social responsibility and social image, and the gender variable does moderate the direct relationship between the dimensions brand uniqueness and corporate social responsibility on consumers' willingness to pay a price premium.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Haryadi Daryono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bouman, P. J. (Pieter Jan)
Semarang: Jajasan Kanisius, 1959
301 BOU s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>