Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91939 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imelda Suriato
"Dalam mengkomunikasikan karakteristik prod~ pesan iklan dapat dibentuk dengan menggabungkan elemen verb dan nonverbal. Dibandingkan dengan elemen verbal, elemen nonverbal membutuhkan interpretasi yang lebih rumit untuk dapat dimengerti.
Pemahaman terhadap integrasi elemen verbal dan nonverbal a.kat1 menghasilkan impresi terhadap produk. Ketika iklan berseri Ginseng Royal Jelly Drink hadir dengan penekanan yada elemen nonverbal (visual) untuk menggantikan elemen verbal, timbul pertanyaan apakah khalayak mampu melakukan interpretasi terhadap elemen
visual yang digunakan sehingga memperoleh impresi sesuai dengan yang dikomunikasikan.
Selain itu ingin diketahui terjadi atau tidaknya perubahan setiap melihat versi lain dari iklan. Penelitian ini dilakukan dengan asumsi bahwa sernakin banyak versi iklan yang dilihat akan semakin baik impresi produk yang terbentuk.
Metode penelitian adalah eksperimen lapangan dengan desain "Correlated- Groups, after-only, no control group". Subyek penelitian - 60 pria dan 60 wanita yang ditarik secara purposif- dimasukkan dalam satu kelornpok eksperimen yang dikenai empat treatment iklan berseri. Kesimpulan tentang efek variabel independen
diambil dengan membandingkan basil dari setiap treatment. Jawaban subyek yang dikumpulkan melalui pertanyaan terbuka didata dengan metode content analysis dan diberi skor agar dapat dibandingkan dengan t-test for correlated samples. Hipotesa dibuktikan melalui Single-Factor Analysis of Variance for Within-Subjects design.
· Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek penelitian mampu menginterpretasikan elemen visual dan mengintegrasikannya dengan elemen verbal dengan baik sebingga impresi yang terbentuk setelah melihat empat versi iklan lebih baik daripada impresi yang terbentuk setelah melihat kurang dari empat versi iklan. Sesuai dengan
model perubahan proporsional dalam teori integrasi konsumen (C T), infonnasi bam secara terns menerus aimasukkan ke dalam impresi yang lama sehingga membentuk impresi yang telah direvisi. Interpretasi elemen visual diintegrasikan dengan elemen verbal dan menghasilkan informasi bam tentang karakteristik produk yang ditambahkan
ke dalam impresi terdahulu sehingga membeptuk impresi bam yang lebih baik.
Hal ini terjadi karena elemen visual yang digunakan memiliki makna yang umum sehingga khalayak mampu menginterpretasikannya dengan bailc. Selain itu, elemen verbal yang digunakan marnpu menuntun interpretasi elemen visual sehingga sesuai dengan
pesan komunikasi produsen. Adanya fuktor pengalaman rnasa lalu dan perbedaan individual hanya mempengaruhi tinggi-rendahnya skor impresl, bukan pada meningkat-tidaknya impresi yang terbentuk dalam benak konsumen"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Loisa
"Persaingan antar bank saat ini memasuki tahap yang
'sengit'. Hal ini terjadi karena penin katan jumlah bank
baru yang oukup tinggi , sementara pasar yang ada relatif
tetap .
Ditengah kompetisi tersebut, Bank Tani Nasional berada
pada posisi yang kurang meng untungkan . Bank ini dipahami
sebagai bank yang terutama melayani para petani serta usahaus
aha pertanian; sebagai anak yang kecil; dari · tidak
bonafid. Karena itu Bank Tan i Nasi onal memutuskan untuk
mengganti nama menjad i Prima Express Bank.
Agar publik menyadari perubahan nama dari B~nk Tani
Nasional menjadi Prima Express Bank, serta memahami bank ini
dengan benar, diputuskan untuk menggunakan iklan perusahaan~
Iklan ini dimuat di berbagai media cetak nasional, seperti harian KOHPAS, harian SUARA PEHBARUAN, harian BISNIS
INDONESIA, majalah TEMPO, dan majalah SWASEHBADA.
Pemahaman memang merupakan suatu daya saing yang
potensial bagi suatu perusahaan. Sementara itu, membangun
pemahaman yang benar bukanlah suatu hal yang mudah, karena
tidak lah mudah untuk menerjemahkan karakter, sikap dan visi
suatu perusahaan ke dalam "hanya~ beberapa kalimat yang
dapat dimuat di dalam suatu seri ik lan p e rusahaan.
Oleh Cipta Citr-a Advertising ber s ama d engan
corporaten y a, SAGA COM MU NICATION, segala hal yang
disampakan kepada publi k in i, di terjemahkan kedalam
yang menggunakan figur orang ketiga (karyawann a ),
menje l s kan figur bank yang diiklankan.
di visi
p erlu
i klan
untuk
Penulis mengambil 100 respo d en yang erat ka itannya
dengan visi Prima Express Bank, yang oleh bank itu sendiri
dijad ikan sebagai slogannya: "terus tumbuh dan be rkembang".
Sebagaimana bank i~i meng iden tif i kas ikan dirinya berdasa rkan
visinya, peneliti mengambil responden yang ber kaitan dengan
masa depan, yaitu ruture u blic yang akan b erpengaruh d alam
opinion former, yaitu mahasi swa.
bahwa responden
baik. Hal ini
Penelitian ini menghasilkan jawaban,
dapat memahami bank dengan cukup
mencerminkan, bahwa iklan perusahaan bagaimanapun cukup
mampu untuk membangun pemahaman yang benar terhadap Prima
Express Bank Dari penelitian ini juga terlihat, bahwa unsur iklan
yang agak menonjol di dalam membangun pemahaman respondeni
pada iklan pertama (iklan Bank Tani Nasional) maupun iklan
kedua (iklan Prima Express Bank), adalah unsur sub - judul dan
teks iklan .
!klan kedua menyampaikan pesan dengan tema ganda, ya itu
tema institusiona l d an tema. even t ual. Dari penelitian i ni,
terli hat, bahwa pada iklan d engan t ema ganda t ersebut, tidak
mud~h bagi res ponden untuk memahami pe s an yang sebenarnya
lebih panting. Walaupun demikian pemahaman mereka tidak
menyi mpang, dan tetap memerlihatkan suatu pemahaman yang
cukup baik tentang bank yang di iklankan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Denise Risakotta
"Iklan merupakan sua bentuk komu · asi antara produsen dan konsumen.
Melalui iklan p odusen berusaha menyampaikan pesan yang berhubungan dengan
produk kepada konsumen. Dntuk itu pembuat iklan berusaha sebaik mungkin untuk
merancang bukan hanya isi pesan, tetapi juga bentuk pesan, agar khalayak dapat
menerirna pesan tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Dengan isi dan bentuk pesan
yang tep~ dih kan tujuan pembuat iklan dapa tercapai.
Penelitian ini hendak menelusuri efektlvit~ iklan permen Rootbeer dari ·
Golden Valley ada khala)"ak sasarannya. Penelitian ini.hendak melihat apakah tujuan
pembuat iklan ini tercapm. Tetma$Uk di dalamnya adalah apakah pesan yang ingin
disampaikan pembuat iklan dapat ditangkap ole khalayak sasaran. Disamping hal-hal
tersebut, penelitian ini juga hendak melihat efek iklan ini pada tahap pengetahuan
. / .
(/mow/edge), tahap suka/tidak (liking), tahap kecenderungan (preference) dan thap
ketertarikan mencoba (convince). Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh iklan ini
adalah; pertama, membangkitkan kesadaran khalayak sasaran akan adanya iklan
permen Rootbeer dari Golden Valley, kedua, menggerak:ka.11 rasa tertarik untuk
mencoba permen Rootbeer dari Golden Valley (tahap convince). Sedangk:an pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat ildan adalah permen Rootbeer dari' olden Valley
merupakan pennen yang enak, u~ dan segar. Karena penelitian ini juga bertujuan
untuk melihat efek iklan ini pada tahap pengetahuan, sukaltidak kecenderungan, dan
ketertarikan mencoba, responden yang diambil adalah mereka yang telah mengenal
iklan tersebut atau dengan kata lain telah memiliki kesadaranlawareness terhadap iklan
- ini. Jadi tujuan yang menjadi fokus penelitian ini adalah tujuan pembuat iklan yang
kedua.
Dengan metode survei yang menggun.akan kuesioner dan wawancara terhadap
I 00 orangf esponden yang memiliki karakteristik kha.layak sasaran iklan permen
Rootbeer dari ·Golden Valley yang diambil secara purposif perielitian ini memper-
,
lihatkan hal-hal berikut ini: Untuk tahap pengetahuan te~lihat bahwa pengetahuan ·
teknis dan pengetahuan prinsipil khalayak akan iklan ini 'sedang'. Untu ttahap suka
atau tida.k, terlihat bahwa umumnya res~nden meny.ukai iklan ini. Untuk tahap
kecenderung~ terlihat tidak adan kecenderungan tertentu, yang berarti mereka
menganggap iklan ini sama saja dengan iklan permen ainnya. Untuk tahap ketertarikan
mencoba, terlihat bahwa umumnya responden tidak memiliki ketertarikan membeli. Di
sini tampak bahwa tujuan iklan ini, yaitu menggerakkan rasa tertarik: khalayak untuk:
mencoba produk tidak: terca~. Berarti iklan ini tictak efetif untu mencapai tujuan
. tersebut. Sedangkan dan tujuan pesan, iklan ini su4ah cukup efektif Hal ini terlihat
dari pesan yang ditangkap khalayak. ebany an khalayak menangkap pesan unik,
atau enak, atau kedua-duanya. Hanya pesan segaryang jarang tertangkap oleh
khalayak. Ini berarti iklan ini telah mampu menyampaikan sebagian besar pesan kepada
khalayak.
Ditinjau_ dari perbedan jenis kelamin, pada tahap pengetahua~ suka/tidak,
kecenderungan, tidak terdapat · perbedaan dengan hasil ·yang dicapai respond en secara
keseluruhan. Perbedaan di antara k~duanya. mnncui pada tahap ketertarikan mencoba yang menjadi tujuan ikJan ini. Pada tahap ini terlihat umumnya responden w~ta
merasa tertarik mencoba produk sedangkan responden pria tidak. Berarti iklan ini lebih
efektif kepada wanita dibanding pria. Sedangkan untuk tujuan pesan (pengetahuan "prinsipil),terlihat bahwa i]9an ini cukup efektif Baik pria maupun wanita sama-sama memiliki tingkat pengetahuan pesan yang sedang. Artinya mereka dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan walaupun tidak semuanya .
Jika ditinjau dari segi perbedaan pendidikan, . pada tahap pengetahuan, sukaltidak, dan ketertarikan mencoba tidak terdapa perbedaan dengan hasil yang dicapai responden secara keseluruhan. Ildan ini tidak efektif untuk mencapai tujuan pembuat iklan. Sed8!lgkan untuk menyarnpaik.an pesan, iklan ini cukup efektif Baik responden yang berpendidikan SMA aupun perguru tinggi, dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan walaupun tidak secara keseluruhan.
Jika ditinjau dari segi perbedaan frekuensi melihat iklan, tahap pengetahuan, suka atau tidak, dan kecenderungan, juga tidak berbeda dengan hasil responden secara keseluruhan. Perbedaan kembali terf t pada tahap ketertarik:an mencoba. Iklan ini mampu menimoulkan rasa tertarik untuk mencoba produk pada responden yang memiliki frekuensi inelihat iklan sedang. Sedangkan pa responden yang memiliki frekuensi meliha iklan rendah an tinggi iklan ini tidak mampu menimbulkan ketertarikan untuk mencoba produk. Ini berarti ildan tersebut lebih efektif mencapai tujuan komunikasi pada kelompok yang memilik'i frekuensi yang melihat iklan sedang dibanding rendah dan tinggi. Sedangkan untuk menyampaikan pesan,iklan ini sudah cukup efektif baik kelompok responden yang memiliki frekuensi memiliki rnelihat ildan rendah, sedang rnaupun tinggi, dapat menangkap pesan yang ingin disarnpaikan, walaupun tidak sernuanya"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nesia Isrilmirantie
"The focus of the study is advertising ef’fectiveness of the localized advertisement in communicating WOM referral marketing strategy that is adapted by the local culture and custom way of communicating of Indonesian people. Besides that it consumer word of mouth activity is also conducted to the consumer’s pre- purchasing thinking and also the product involvement. Since the focus of the research is a product of a multinational company with a global-localized vision, it is interesting discover their localized approach in adjusting with the local culture in their marketing strategy planning.
The variables that are included in this research are advertising effectiveness, pre- purchasing thinking, product involvement, and consumer WOM (word of mouth).
This research is a quantitative uses path analysis to measure the effect between the advertisement effectiveness and the consumer WOM (word of mouth), pre-purchasing thinking, and product involvement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33854
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leila Mona
"Kredibilitas adalah bagaimana seorang pembicara dipercaya dan diyakini oleh pendengarnya. Seorang komunikator tentu saja sangat berkepentingan dengan hal ini. Karena komunikan adalah orang yang paling menentukan kelayakan seorang komunikator. Komunikan jualah yang memutuskan apakah dirinya, akan mengikuti atau menerima kata-kata, penjelasan, dan saran-saran dari komunikator.
Penelitian yang dilakukan ini berkaitan dengan kredibilitas, namun peneliti melihatnya dari kaitannya dengan komunikasi nonverbal. Dimensi kredibilitas yang menjadi perhatian dalam penelitian berkaitan dengan keotoritatifan, watak dan dinamisme seperti yang disarankan oleh Mc.Croskey (Devito,1978; 111). Sementara itu komunikasi nonverbal yang menjadi perhatian adalah gerak tubuh, suara dan artifak seperti yang disarankan oleh Everett Rogers (1999). Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi komunikan terhadap komunikator berkaitan dengan komunikasi nonverbalnya. Apa hal-hal yang paling berpengaruh bagi komunikan dalam menentukan seorang komunikator yang kredibel. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif namun pengumpulan data juga dilakukan dengan metode kuantitatif.
Penelitian ini adalah deskriptif, yaitu dimaksudkan untuk memaparkan situasi atau peristiwa tertentu berkaitan dengan kredibilitas komunikator dan komunikasi nonverbal dengan cara yang sistematis, faktual dan cermat. Metode pengumpulan data dengan wawancara dan kuesioner. Peneliti juga melakukan observasi dan pencatatan sepanjang penelitian. Unit analisisnya adalah individual dengan jumlah informan 8 orang, responden 34 orang serta pembicara yang merupakan objek penelitian sejumlah 2 orang. Alat Bantu pada penelitian ini adalah video yang diputar didepan para informan dan responden. Selanjutnya teknik pengukuran pada penelitian ini adalah dengan Perbandingan Analitis dan Metode Ilustratif seperti yang disarankan oleh Neuman (1991).
Hasil penting dari penelitian ini adalah bahwa komunikator yang mengoptimalkan penggunaan komunikasi nonverbal lebih dianggap kredibel oleh komunikan. Gerak tubuh dan suara sangat mempengaruhi persepsi informan dalam menilai dimensi keotoritatifan pembicara pada kecerdasan, pemahaman dan kemampuan mengembangkan kata-katanya; dimensi watak pada keobjektifitasannya serta dimensi dinamisme pada ketegasannya. Selanjutnya gerak tubuh, suara dan artifak mempengaruhi persepsi informan pada dimensi keotoritatifan pada kewibawaan; dimensi watak pada keterandalan, motivasi baik dan disukai; dimensi dinamisme pada kemampuan membujuk, semangat, kegairahan dan keaktifan serta keberaniannya. Namun demikian mengingat kredibilitas adalah persepsi komunikan tentang komunikator yang dipengaruhi oleh pengalaman, kesukaan, daya tarik, budaya komunikan, karenanya kemungkinan adanya subjektifitas sangat tinggi sehingga belum tentu dapat digeneralisir."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kus Hendro Pamungkas
"ABSTRAK
Desain iklan sebagai bentuk pesan di media cetak, memegang peran penting dalam tercapainya keberhasilan penyampaian pesan dari pihak komunikator kepada khalayak sasarannya. Dalam merencanakan desain iklannya, pengiklan sebelumnya harus mengetahui keadaan calon khalayak sebenarnya, agar lambann-lambang nonverbal yang digunakan dalam desain iklan tersebut dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami khalayak. Lambang-lambang nonverbal yang terdapat dalam desain iklan dapat dibagi dalam 3 kelompok unsur, yaitu firt. Typagraphy dan Layout. Pemahaman desain iklan pada khalayak pembaca, dapat disebut sebagai proses Interpretasi, yang pada dasarnya terbagi atas dua tahapan yaitu a) Organisasi Persepsi desain di organisasikan dalam bentuk yang dimana unsur-unsur mereka kenal, dan b) Evaluasi dimana bentuk-bentuk tersebut diberi arti sesuai dengan keinginan pelaku persepsi. Penelitian ini mencoba untuk menjelaskan bagaimana desain serta elemen-elemen desain dibuat dan diinterpretasikan. Dengan menggunakan metode survey, tujuan pengiklan dibandingkan dengan hasil interpretasi pembaca dengan alat ukur statistik rho Spearman. Pada iklan TIRA, desain dibuat didasarkan atas tema Natural, pengiklan menggunakan elemen art dan typagraphy untuk mengkomunikasikan tema tersebut, sedang unsur layani digunakan untuk mengarahkan pola baca khalayak agar sesuai dengan yang diinginkan. Khalayak sasaran TIRA yaitu pembaca majalah MODE yang diambil dengan teknik snawball dalam menginterpretasikan desain iklan ini pada umumnya mengalami kesulitan, yang disebabkan oleh tidak akrabnya lambang nonverbal yang digunakan pengiklan dalam menterjsmahkan tema natural tersebut. Kesulitan yang dialami khalayak pembaca ini menyebabkan tingkat kesesuaian arti pada pengiklan dan khalayak sasarannya (yang digunakan sebagai ukuran keberhasilan proses komunikasi) menjadi sangat rendah."
1990
S3977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Wiryono HS
"Periklanan merupakan suatu bentuk komunikasi yang dapat berfungsi untuk memberi informasi mengenai suatu produk. Dalam penelitian ini strategi komunikasi yang akan diteliti adalah kegiatan komunikasi melalui iklan copy panjang, yaitu suatu bentuk iklan dengan naskah (copy) yang terdiri dari 50 kata atau lebih. Dalam skripsi ini peneliti akan melihat apakah iklan copy panjang mempunyai pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan tanggapan khalayak dengan tingkat pendidikan menengah dan tinggi. Iklan Singapura dipilih sebagai kasus iklan copy panjang karena memenuhi kriteria lebih dari 50 kata tersebut dan juga karena seseorang yang diharap akan mengunjungi Siadalah ngapura mereka dari kelompok menengah ke atas, baik dari segi penghasilan, maupun pendidikan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah iklan copy panjang di majalah bisa berpengaruh yaitu meningkatkan pengetahuan dan tanggapan khalayak mengenai Singapura dari mereka yang berpendidikan tinggi dan mereka yang berpendidikan menengah. Sifat penelitian ini adalah diskriptif analitis yang dimaksudkan sebagai usaha untuk membuat penjelasan mengapa suatu hubungan terjadi secara tidak menyeluruh. Sifat hubungan itu sendiri diterangkan berdasarkan latar belakang teoritis dan data empiris yang diperoleh dari suatu sampel survey. Populasi penelitian ini terdiri dari kalangan menengah atas yang dilihat dari segi penghasilan, pekerjaan serta memiliki status pendidikan sedang sampai tinggi. Sampel ditarik secara tidak acak (purposif), dengan syarat antara lain bahwa responden dalam sampel adalah mereka yang belum pernah melihat iklan dan belum pernah bepergian ke Singapura.Dari sampel yang purposif itu kemudian ditarik secara proporsional berdasarkan tingkat pendidikan, dengan jumlah sampel sebanyak 120 responden, pendidikan diwakili oleh 60 responden. Peningkatan pengetahuan seseorang dalam penelitian. ini diukur dengan selisih tingkat pengetahuan sebelum dan setelah ditampilkan iklan kemudian disebut sebagai peningkatan pengetahuan, yang kemudian dipisahkan dalam ukuran kategori tinggi, rendah, dan sedang. Tanggapan diukur dengan kesukaan (suka) atau tidak suka terhadap iklan. Dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa hampir seluruh responden tanggapannya pada iklan di majalah positif, akan tetapi yanggapan dan reaksi mereka terhadap iklan dengan copy panjang tersebut ternyata banyak yang tidak menyukai jenis iklan dengan copy panjang tersebut. Hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa sifatsifat demografi, sosial dan ekonomi, seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan, dan ciri-ciri sosial ekonomi lainnya tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap peningkatan pengetahuan responden tentang Singapura pada umumnya. Ada sedikit kekecualian yaitu pada peningkatan pengetahuan "tinggi", terlihat bahwa makin tua umur responden peningkatan pengetahuan kategori tinggi tersebut makin bertambah tinggi. Ternyata bahwa faktor pendidikan mempunyai pengaruh yang paling kuat terhadap peningkatan pengetahuan, walaupun hubungan itu relatif tidak terlalu kuat. Ini artinya makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin tinggi pula nilai atau score peningkatan pengetahuannya tentang Singapura ."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S3965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alo Liliweri
Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994
302.22 ALO k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meliyanti
"Faktor-faktor yang mempengaruhi iklan pada World Wide Web menjadi menarik untuk diamati dimana World Wide Web merupakan media iklan yang tergolong masih baru, tetapi memiliki potensi yang besar untuk perkembangannya dimasa datang. Dengan media ini terjadi pembaharuan dalam cara-cara berkomunikasi dan melakukan kegiatan bisnis dengan konsumen. Media ini menampakan kesempatan bare yang bagus bagi advertiser dan pemasar untuk berkomunikasi dengan pasar yang baru dan ada dalam cars yang baik.
Penelitian ini mencoba untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi ikian pada World Wide Web terhadap nilai iklan dan sikap konsumen terhadap ikian pada World Wide Web. Responden adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang mana merupakan mahasiswa dalam bidang ilmu komputer.
Tujuan penelitian ini meliputi :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor penentu yang mempengaruhi nilai iklan pada World Wide Web.
2. Untuk mengetahui bagaimana nilai iklan mempengaruhi sikap konsumen terhadap ikian pada World Wide Web.
3. Untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor penentu mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan pada World Wide Web.
Indikator-indikator untuk masing-masing variabel yang diteliti diambil berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ducoffe (1996) dan Bracket dan Carr,JR (2001). Pada penelitian ini pengolahan data menggunakan factor analysis dan regressi linier dengan bantuan SPSS 10. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor penentu Entertainment, Informativeness dan Credibility mempunyai pengaruh terhadap nilai ikian pada World Wide Web sedangkan Irritation tidak berpengaruh. Ini tentunya berbeda dengan penelitian Bracket dan Carr, JR (2001) dimana Entertainment, Informativeness, Irritation dan Credibility memiliki pengaruh terhadap iklan pada World Wide Web.
Dari penelitian ini juga terlihat adanya pengaruh antara Advertising value (niiai iklan) terhadap Attitude toward advertising (sikap konsumen) pada iklan di World Wide Web. Hasil ini sejalan dengan penelitian Bracket dan Carr,JR (2001). Pada pertanyaan yang diajukan ke responden temyata iklan pada World Wide Web merupakan ikian yang paling efisien."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>