Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176698 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sidik Nurhidayat
"ABSTRAK
Informasi pada saat ini sudah menjadi salah satu bagian dari kebutuhan hidup manusia, hal tersebut disebabkan karena aktivitas manusia sudah begitu rumit dan beragam dimana dengan informasi dapat mempermudah dan menunjang aktivitas tersebut*. Sarana yang digunakan oleh manusia untuk mendapatkan informasi salah satunya melalui media massa. Salah satu media massa yang mempunyai kemampuan lebih dalam penyebaran informasi ialah televisi. Fungsi lain dari televisi ialah dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan. Hadirnya Televisi Pendidikan Indonesia menarik untuk dibahas lebih dalam mengingat sebagian besar porsi acaranya adalah bidang pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Acara Program Pendidikan Sekolah merupakan acara pendidikan formal yang ditayangkan setiap hari dengan sasarannya pelajar. Tujuan dari penelitian ini ialah ingin mengetahui motivasi pelajar dalam menonton acara program pendidikan sekolah, acara program pendidikan sekolah yang disenangi, kepuasan dan harapan khalayak terhadap acara tersebut. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan Uses and Gratification yakni melihat perilaku khalayak yang aktif dalam menggunakan media dengan tujuan untuk memperoleh kepuasan dan dapat memenuhi kebutuhannya. Dari sudut metodologi penelitian ini bersifat Deskriptif Analitis yakni hanya menggambarkan tentang motivasi pelajar dalam menonton acara-acara program pendidikan formal serta data-data lain yang mendukung. Bukan mengukur suatu kekuatan hubungan antar variabel. Sampel penelitian ialah pelajar yang pernah menonton acara program pendidikan sekolah yang diambil dengan cara purposive sampling dengan tekhnik penarikan sampel random sederhana. Motivasi pelajar dalam menonton acara program pendidikan sekolah sebagian besar karena ingin memenuhi kebutuhan akan informasi dan menambah pengetahuan. Acara program pendidikan sekolah yang dapat memenuhi kebutuhan harapan pelajar adalah acara program pendidikan sekolah yang bersifat ilmu-ilmu eksakta. menyatakan puas bila materi acara program pendidikan sekolah dinilai baik. Acara yang dapat memberikan kepuasan adalah Pelajar acara Program pendidikan yang bersifat ilmu eksakta, karena dapat menjelaskan hal-hal yang bersifat abstrak."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ismiati Ajizah Walpriaji
"Skripsi ini membahas tentang prosedur pelayanan di perpustakaan TPI dalam menunjang kegiatan produksi program acara Jendela dan mengidentifikasi kesulitan yang dihadapai oleh pihak pustakawan dan pengguna dalam pelasanaan prosedur pelayannannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.
Objek penelitaian ini adalah tanggapan dari tim produksi Jendela terhadap pelayanan yang diberikan pustakawan dari Perpustakaan TPI. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa dalam proses pelayanan oleh perpustakaan TPI dalam menunjang siaran program acara Jendela adalah penting. Yaitu dalam proses pemenuhan kebutuhan gambar untuk siaran program acara Jendela tersebut di setiap episodenya.

This Thesis talks about the service procedure for Jendela Broadcast show at TPI?s Library in supporting the production activity of the show Jendela and identify the problems faced by the librarian and user in the implementation of its service procedure. This research is using qualitative descriptive method.
The object of this research is the responses from the production team of Jendela to the services given by librarian of TPI's library. The result of this research stated that the process of service by TPI?s library in supporting Jendela broadcast show is important, which is in the process of fulfilling the needs of video image for Jendela broadcast show in each episode."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15329
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1980
S4471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Aslamiah Achmad
"Manusia membutuhkan informasi dan hiburan. Salah satu sumber informasi yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini adalah televisi. Mengapa televisi ?. Televisi memiliki banyak keunggulan yaitu mudah dalam penggunaannya, menghasilkan audio dan visual sekaligus, mudah didapatkan dan yang utama program acara yang disajikan sangat bergam dan dikemas dengan cara yang menarik. Bahkan orang-orang, sering mengumpamakan televisi sebagai `second mother' (ibu kedua) yang dapat memberi pengaruh pada proses pembentukan persepsi dan nilai-nilai terutama terhadap anak-anak dan remaja.
Beragamnya isi pemberitaan televisi termasuk penyajian program berita yang mengkhususkan pada kejadian kriminal dan banyak ditayangkan merupakan salah satu alasan mengapa penelitian ini dilakukan. Dalam penyajian berita khusus kriminal khalayak dengan mudah melihat peristiwa kekerasan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dengan sangat vulgar, berani, mengerikan, menakutkan sekaligus membuat hati miris. Penayangan adegan kriminal dan kekerasan yang terus menerus dikhawatirkan dapat menjadikan khalayak utamanya anak-anak dan remaja menjadi tidak sensitif atau tidak peka terhadap kejadian kriminal , sehingga peristiwa-peristiwa sejenis dianggap hal yang lumrah.
Penelitian ini, ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara menonton berita khusus tentang kriminal dengan persepsi pelajar terhadap perilaku pro kekerasan. Teori utama yang digunakan adalah teori kultivasi yang dikemukakan oleh Gerbner. Teori ini berasumsi bahwa apabila seseorang sering melihat adegan kekerasan yang terus menerus dan berulang-ulang maka akan mempengaruhi persepsi mereka sehingga timbul anggapan bahwa dunia ini penuh dengan kekerasan.
Yang menjadi populasi penelitian ini adalah pelajar SLTP di Kota Bogor, dengan sampel yang dipilih dari 2 SLTP negeri di Kota Bogor. Untuk mengetahui hubungan antara variabel dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis bivariat dengan menggunakan Korelasi Tau Kendal , analisis korelasi parsial.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : (1) Tidak ada hubungan yang signifikan antara menonton berita khusus kriminal dengan persepsi pelajar terhadap perilaku pro kekerasan. (2) Pengalaman tidak mempengaruhi hubungan antara menonton berita khusus kriminal dengan persepsi pelajar terhadap perilaku pro kekerasan. (3). Komunikasi antar pribadi.tidak mempengaruhi hubungan antar menonton berita kriminal dengan persepsi pelajar terhadap perilaku pro kekerasan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak adanya pengaruh antara menonton berita khusus kriminal dengan persepsi pelajar terhadap perilaku pro kekerasan , antara lain karena tingkat terpaan tayangan berita kriminal terhadap responden relatif kecil. Menurut Gerbner penonton ringan (light viewers) umumnya menonton antara 1-2 jam perhari, dimana jenis penonton ini tidak melihat dunia sesuram dengan penonton berat (heavy viewers). Umumnya responden dalam menonton tayangan berita kriminal masih digolongkan sebagai penonton ringan (light viewers).
Self sensor dari dalam diri para responden yang kuat sehingga tayangan tersebut tidak mempengaruhi persepsi mereka. Hal ini disebabkan karena umumnya responden memiliki orang tua dengan status sosial ekonomi yang cukup tinggi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Fetter (1984) bahwa keluarga dengan status sosial yang tinggi lebih memungkinkan untuk menyediakan media lain yang dapat merangsang bakat dan keterlibatan orang tua mendorong untuk membaca serta membuat pekerjaan rumah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Wiryandari
"Menurut Dimmich & Rothenbuhler (1984) dalam perkembangan Teori `Niche' atau celung, bahwa kelangsungan hidup suatu industri media sama halnya dengan makhluk hidup tergantung pada sejumlah sumber penunjang yang ada di sekitarnya. Menurut teori ini ada tiga sumber utama penunjang kehidupan media, yakni: capital (iklan), types of content (jenis isi media) dan types of audience (jenis penonton).
Dari survey yang dilakukan oleh organisasi Cooper sejak tahun 1959 menunjukkan bahwa televisi merupakan sumber berita yang paling banyak digunakan dan dipercaya oleh masyarakat untuk memperoleh berita (Dominick, 1996). Bagi stasiun TV sendiri program acara berita sangat penting artinya karena merupakan representasi image dari stasiun TV itu sendiri. Daya jual sebuah stasiun tv dapat dipengaruhi oleh departemen pemberitaannya.
Hal inilah yang membuat stasiun TV berusaha menampilkan program acara berita yang baik dan berkualitas, sehingga diminati oleh penonton yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan iklannya. Dengan kehadiran 10 stasiun TV swasta membuat pilihan audiens terhadap acara berita makin banyak. Menurut data ACNielsen acara berita sore merupakan acara yang paling banyak ditonton oleh audiens dibandingkan acara berita pagi maupun siang harinya dan kondisi ini berlaku di hampir semua stasiun TV swasta yang menayangkan program berita secara regular.
Dari teori yang pernah dilakukan sebelumnya, diketahui ada banyak faktor yang mempengaruhi audiens menonton acara berita antara lain pengeluaran, pendapat terhadap isi, penilaian tentang penyiaran, akivitas promosi, pendapat kelompok, minat, media use dan penilaian terhadap packaging (Kotler, 2000; Barwise & Ehrenberg,1988; Turrow, 1997; McQuail & Windahl, 1996; Sutisna, 2001; Webster & Wakshlag, 1983; Rubin, 2002). Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini akan menjawab beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Diketahuinya faktor yang paling dominan mempengaruhi intensitas menonton a audiens terhadap program berita sore pilihan di TV.
2. Diketahuinya topik-topik berita yang diminati audiens terhadap program acara berita sore pilihan di TV.
3. Diketahuinya Intensitas audiens dalam menonton program acara berita sore pilihan di televisi
Penelitian yang bersifat ekspanatif ini dilakukan pada populasi penduduk usia 17 tahun ke atas dan sampelnya dipilih secara simple random sampling. Sedangkan yang menjadi sample adalah warga 3 RT di Kelurahan Kelapa Gading Barat dengan total responden 100 orang.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa program acara berita Liputan 6 Petang, Seputar Indonesia dan Metro Sore merupakan acara favorit pilihan responden. Sementara, topik-topik yang paling diminati oleh responden dalam tayangan suatu berita antara lain masalah metropolitan dan kesehatan masing-masing sebesar (9%) diikuti oleh topik yang mengupas masalah nasional (8,8 %), bencana alam (8,5%) dan kriminalitas sebesar (7,8%). Hasil pengolahan data dalam penelitian ini memaparkan bahwa media use menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi secara langsung intensitas menonton audiens.
Setelah dilakukan elaborasi berdasarkan acara berita favorit pilihan responden seperti Liputan 6 Petang, Seputar Indonesia dan Metro Sore, menunjukkan bahwa hanya acara berita Metro Sore yang memperlihatkan adanya 3 variabel yang signifikan mempengaruhi secara langsung intensitas menonton audiens, yaitu: pengeluaran, motivasi penilaian terhadap packaging dan pendapat kelompok. Oleh karena itu, pihak-pihak yang berkepentingan dalam perencanaan dan pengelolan televisi perlu mempertimbangkan faktor -faktor di atas dalam menyusun program atau format berita.
Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa sebanyak 66% dari total responden memiliki intensitas menonton di atas rata-rata. Responden, umumnya, menonton acara berita sore pilihan sebanyak 6-7 kali per minggu dengan durasi menonton selama 20-30 menit per harinya. Dengan demikikian bisa dikatakan bahwa intensitas menonton berita sore pilihan oleh responden cukup tinggi. Hal ini juga didukung oleh strategi stasiun televisi yang menayangkan program acara berita sore dengan durasi yang tidak terlalu panjang, sehingga mampu membuat audiens cukup intens melihat tayangan tersebut.
Ada beberapa rekomendasi akademis yang diajukan berdasarkan hasil penelitian ini. Disamping menggali lebih dalam lagi teori-teori komunikasi mengenai perilaku audiens terhadap program acara berita TV. Perlu juga diperhatikan dalam setiap penelitian tentang proses konsumsi media yaitu pengaruh berbagai jenis media yang terdapat di lingkungan audiens. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kajian teoritis yang lebih luas dan mendalam agar didapatkan model regresi yang lebih baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, B. Biskes
"Dalam pendidikan modern, pemanfaatan program media televisi pendidikan merupakan bagian dari penerapan konsep teknologi instruksional yang disebut konsepsi pengajaran visual, yang perlu disebarluaskan karena memiliki keuntungan relatif, manfaat, kesamaan dan kemudahan untuk proses belajar mengajar.
Selain daripada itu penggunaan alat bantu visual dalam program pengajaran dimaksudkan untuk memperkenalkan, membentuk dan memperkaya serta memperjelas pengertian yang abstrak kepada anak didik serta mengembangkan sikap yang diinginkan dan mendorong kegiatan anak didik lebih lanjut. Istilah konsepsi pengajaran visual inilah yang disebut audio visual instruction.
Pemanfaatan audio visual seperti media televisi pendidikan sangat dimungkinkan apabila mampu menyajikan pesan dengan jelas kepada anak didik tentang hal-hal yang berguna dan pantas ditiru.
Tesis ini membahas pemanfaatan program kaset media televisi pendidikan produksi Pustekkom di Kotamadya Bandung, karena selama ini frekuensi pemanfaatannya disekolah Lanjutan Tingkat Pertama sangat rendah, padahal telah diproduksi 547 (lima ratus empat puluh tujuh) buah judul program media televisi pendidikan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
Terdapat dua masalah yang diidentifikasikan dalam penelitian ini, pertama kurangnya pemahaman guru-guru tentang inovasi pendidikan, kedua rendahnya kualitas program kaset media televisi pendidikan Pustekkom Sehingga kedua hal ini di duga mempengaruhi tingkat pemanfaatannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
Untuk membuktikan dugaan permasalahan tersebut diatas, maka dibutuhkan sebuah penelitian. Karena dalam penelitian ini ingin melihat hubungan antara pemahaman inovasi pendidikan dan kualitas program dengan pemanfaatan program di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, baik itu secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, maka untuk membuktikan hipotesis digunakan analisis regresi dan korelasi sederhana, regresi dan korelasi ganda, dengan syarat terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data, uji homogenitas data dan uji linieritas data. Hasil pengujian membuktikan bahwa ketiga hasil uji data tersebut memenuhi syarat. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis, ternyata hipotesis pertama, kedua dan ketiga terbukti yaitu :
1. terdapat hubungan yang positip antara pemahaman inovasi pendidikan dengan pemanfaatan program kaset media televisi pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
2. Terdapat hubungan yang positip antara persepsi mengenai kualitas program kaset media televisi pendidikan dengan pemanfaatannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
3. Terdapat hubungan yang positip antara pemahaman inovasi pendidikan dan persepsi mengenai kualitas program media pendidikan produksi Pustekkom secara bersama-sama dengan pemanfaatannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Untuk hal tersebut di atas, maka perlu diterapkan teori difusi inovasi, dan peranan Sanggar Tekkom sebagai agen pembaharuan di daerah memegang peranan penting untuk penyebarluasan pemahaman inovasi.
Pustekkom sebagai lembaga pembaharuan dan yang sekaligus bertindak sebagai unit produksi harus dapat menyediakan program-program yang berkualitas, yang sesuai dengan kebutuhan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan yang tidak kalah pentingnya ialah bahwa sebelum program kaset media televisi pendidikan ini diproduksi terlebih dahulu dilakukan penelitian. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T5680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Lestari
"Dini Lestari, skripsi berjudul Pilihan Kata Humor Patrio dalam Acara Ngelaba di Televisi Pendidikan Indonesia, Depok, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, tahun 2000. Tebal 90 halaman. Dibimbing oleh Ibu Sari Endahwarni, M.Si. dan Ibu Lita Pamela Kawira, M.Si. Skripsi ini mengambil data dari penayangan acara Ngelaba di Televisi Pendidikan Indonesia dari bulan Maret sampai Agustus 1999. Jumlah data yang diambil ada 12 episode. Skripsi ini ditulis dengan tujuan mencari gambaran teknik yang digunakan Patrio untuk menciptakan humor, menunjukkan bentuk-bentuk bahasa yang dapat menimbulkan kelucuan, dan melihat unsur-unsur luar bahasa yang mendukung terciptanya humor. Dalam menciptakan humor, Patrio menggunakan teknik tertentu baik bahasa maupun nonbahasa. Bahasa diperlukan untuk berkomunikasi secara langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung terjadi antara sesama pemain dan tidak langsung antara pemain dan penontonnya. Selain bahasa, unsur nonbahasa juga diperlukan untuk menciptakan situasi santai dan lucu ketika pementasan. Dari segi bahasa, Patrio menggunakan bentuk-bentuk fonologi, morfologi, kompositum, relasi semantik kata; sinonimi, hiponimi, polisemi, homofoni, homografi, juga menggunakan idiom, kata tanpa makna, majas personifikasi, majas repetisi, simile, singkatan, akronim, campur kode, alih kode, dialek, dan sajak. Dari segi nonbahasa, Patrio memperhatikan materi, pemain, tata panggung, tata rias, pengambilan gambar, serta penonton."
2000
S10810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwan Lutfi
"Tingkat heterogenitas penduduk Indonesia adalah yang tertinggi di dunia. Keragaman ini menuntut kesadaran bersama untuk saling mengembangkan sikap toleran sesama warga negara. Pengembangan sikap toleran di lingkungan yang sangat beragam dapat ditempuh dengan penyelenggaraan pendidikan multi kultur. Yaitu usaha terstruktur untuk memahami, menerima dan membangun hubungan konsuuktif dengan orang atau kelompok yang berbeda budaya (Pusch, 2000). Pelatihan pendidikan multi kultur siswa SLTP adalah program intervensi yang bertujuan meningkatkan toleransi terhadap outgroup. Bentuk dan materi pelatihan ini didasarkan pada pelatihan yang dilakukan oleh Pusch dan kawan-kawan. Peningkatan toleransi dilakukan dengan usaha meningkatkan aspek toleransi yang terdiri dari accept, empati dan respect & appreciate. Ketiga aspek toleransi diwujudkan dalam bentuk materi pemepsi, culture say' awareness, value dan komunikasi. Hasil evaluasi pelatihan secara kuantitatif melalui uji perbedaan pre tes dan post tes menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan sikap toleran sebelum dan sesudah pelatihan. Tetapi evaluasi melalui observasi terhadap tingkah laku selama pelatihan menunjukkan adanya kecenderungan sikap yang lebih toleran."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>