Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212694 dokumen yang sesuai dengan query
cover
L. Verina Halim
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan sehubungan dengan geJala
stress yang terJadi di lingkungan organisasi sehari-hari
TuJuannya adalah untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan
antara subJek yang berbeda Jenis kelamin dan kedudukannya
dalam memperseps1kan suatu s1tuas1 stress serta cara responsnya
dalam situasi tersebut Sebagai hipotesa tambahan Juga
akan dilihat ada atau tidaknya pengaruh pengalaman pada persepsi
subJek terhadap situasi stress Semua hipotesa didasarkan pada pandangan bahwa suatu tingkah laku ditentukan
oleh situasi dalam interaksinya dengan respons individu Untuk
pengolahan data d1gunakan analisa faktor dan perbedaan
antar mean Hasil penelitian menunJukkan bahwa situasi yang
dirasakan paling menekan adalah yang berhubungan dengan harga
diri yang agak menekan menyangkut tuntutan terhadap kemampuan dan yang kurang menekan adalah situasi rutin Respons
yang paling sering muncul mencakup keseluruhan organ tubuh seperti otot Jantung dan peredaran darah sedangkan
yang Jarang muncul adalah respons pencernaan Baik dalam hal
Jenis kelamin maupun kedudukan tidak ditemukan adanya perbedaan
yang signifikan Namun dapat dilihat adanya kecenderungan
bahwa pada umumnya subJek wanita lebih merasakan stress
dibandingkan subJek pria dimana perbedaan ini lebih disebabkan oleh wanita yang berkedudukan sebagai penyelia Dalam
hal kedudukan subJek yang berkedudukan sebagai penyelia lebih
merasa stress dibandingkan dengan subJek yang berkedudukan
sebagai manaJer madya Dl samping itu terluhat pula kecenderungan
bahwa subJek yang belum pernah mengalami suatu Si tuasi
stress akan memandang situasi tersebut sebagai lebih menekan
(stressful) dibandingkan mereka yang sudah pernah mengalami."
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Radini Tonia
"Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh dari variabel job stress, organizational commitment, dan job satisfaction terhadap variabel turnover intention yang terjadi pada karyawan departemen policy holder services di PT Asuransi Jiwa X, melihat fenomena tingginya tingkat turnover karyawan yang terjadi pada departemen policy holder services di PT Asuransi Jiwa X. Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda dengan menggunakan data kuesioner sebanyak 100 orang dari kesuluruhan jumlah populasi sebanyak 210 orang. Olah data dilakukan menggunakan software SPSS 18.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel job stress, organizational commitment, dan job satisfaction memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel turnover intention pada studi kasus karyawan departemen policy holder sevices di PT Asuransi Jiwa X. Saran dari penelitian ini adalah agar perusahaan lebih memperhatikan jam kerja, upah, dan beban kerja karyawan untuk menekan turnover karyawan.

This study is discuss about the effects of job stress, organizational commitment, and job satisfaction on turnover intention in Policy Holder Services Department PT Asuransi Jiwa X. This research is using multiple regression methods and using questionaire with 100 sample, total population are 210 person. This research using SPSS Version 18.0 for processing the data. The result of this research is job stress, organizational commitment, and job satisfaction have significant influence to turnover intention in policy holder services department PT Asuransi Jiwa X. The advice of this study are the company should give more attention to employee working hours, pay, and work pressure to reduce the employee turnover."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S45541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Syafira Efrial
"Tingkat turnover yang tinggi merupakan salah satu tantangan dalam manajemen terutama untuk meningkatkan retensi dari karyawan sehingga diperlukannya pencegahan akan peningkatan turnover intentions. Keadaan di lingkungan kerja yang penuh tuntutan pekerjaan dapat mempengaruhi tingkat stres dan kepuasan dari karyawan yang bekerja di bank yang mampu berdampak akan turnover intentions. Salah satu sumber daya yang dapat mengatasi tuntutan di dalam pekerjaan dapat berupa job embeddedness yang berasal dari dalam maupun luar faktor pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh dari job satisfaction dan job stress terhadap turnover intentions yang dimoderasi oleh job embeddedness kemudian juga moderasi dari job satisfaction pada pengaruh job stress terhadap turnover intentions. Data diperoleh dari 183 karyawan yang bekerja di bank yang ada di Indonesia melalui kuesioner daring. Penelitian ini menggunakan metode SEM dengan Lisrel 8.80. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan secara negatif dari job satisfaction dan secara positf dari job stress terhadap turnover intentions. Juga job stress berpengaruh negatif terhadap job satisfaction. Job satisfaction selain berpengaruh langsung, juga mampu melemahkan pengaruh job stress terhadap turnover intentions. Job embeddedness memoderasi secara positif pengaruh job satisfaction pada turnover intentions. Sementara moderasi positif moderasi job embeddedness pada pengaruh job stress dan turnover intentions tidak terbukti secara signifikan.

A high turnover rate is one of the challenges in human resources management, especially to increase employee retention, so it is necessary to do prevention of high turnover intentions rate. Conditions in a work environment which is full of job demands can affect the employees’s stress and satisfaction level which can have an impact on turnover intentions. One of the resources that can overcome the high job demands is job embeddedness which comes from within or outside the job factor. The purpose of this study is to analyze the effect of job satisfaction and job stress on turnover intentions which are moderated by job embeddedness and then also the moderation of job satisfaction on the effect of job stress on turnover intentions. Data were obtained from 183 employees who work at banks in Indonesia through an online questionnaire. This research uses SEM method with Lisrel 8.80. The results show that there is a significant negative effect of job satisfaction and a positive effect of job stress on turnover intentions. Also job stress has a negative effect on job satisfaction. Besides having a direct effect, job satisfaction is also able to buffer the effect of job stress on turnover intentions. Job embeddedness positively moderates the effect of job satisfaction on turnover intentions. Meanwhile, positive moderation of job embeddedness on the effect of job stress and turnover intentions is not significantly proven."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfia Putri Rizki
"Penelitian terdahulu menyarankan perlunya mendalami sumber daya personal (personal resource) dalam mempelajari hubungan antara tuntutan pekerjaan dan stres kerja. Berdasarkan saran tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi persepsi sisa waktu, salah satu sumber daya personal pekerja di organisasi, sebagai moderator pada hubungan antara tuntutan pekerjaan dan stres kerja. Penelitian ini menggunakan teori Conservation of Resources (COR theory) sebagai kerangka teori untuk menjelaskan efek moderasi oleh persepsi sisa waktu. Data diperoleh dengan menggunakan survei online pada pegawai negeri sipil dari 32 instansi pemerintahan di Indonesia (N=220). Data diolah dengan menggunakan aplikasi PROCESS Hayes macro versi 3.3 di SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi sisa waktu memoderasi hubungan antara tuntutan pekerjaan dan stres kerja, di mana hubungan tersebut menjadi positif dan meningkat ketika persepsi sisa waktu rendah dibandingkan ketika persepsi sisa waktu tinggi. Penelitian ini membuktikan bahwa persepsi sisa waktu dapat melemahkan hubungan positif antara tuntutan pekerjaan dengan stres kerja. Implikasi teori dan praktis akan dibahas lebih jauh pada tulisan ini.

Previous studies suggested to examine personal resources in the relationship between job demand and job stress. This study aims to investigate the moderating effect of perceived remaining time in the organization on the relationship between job demand and job stress. Drawing on the Conservation of Resources (COR) theory to explain the moderation effect, it is argued that the relationship between job demand and job stress is weakened by perceived remaining time. Data were collected using online survey on public sector employees from thirty-two government institutions in Indonesia (N = 220). Data were analyzed using Hayes’ PROCESS macro version 3.3 on SPSS software. Results showed that perceived remaining time moderated the relationship between job demand and job stress, such that the relationship was positive and higher when perceived remaining time was low than when perceived remaining time was high. In other words, perceived remaining time dampens the positive relation between job demand and job stress. Theoretical and practical implications are further discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Altheannisa Agatha Soraya
"Arsitek menjadi salah satu profesi yang langka di Indonesia. Transformasi digital menimbulkan disrupsi pada dunia kerja arsitektur dengan mempercepat implementasi teknologi, digitalisasi, dan komputerisasi dalam model bisnis arsitektur. Tenaga kerja arsitek dituntut untuk menjadi tangguh agar mampu beradaptasi dan mempertahankan keamanan pekerjaannya di bidang arsitektur dalam bersaing dengan kecerdasan buatan sehingga dapat memitigasi turnover intention pekerja dari bidang arsitektur. Penelitian kuantitatif ini mencoba untuk mengungkap pengaruh resiliensi dan keamanan pekerjaan bagi tenaga kerja subsektor arsitektur dalam konteks transformasi digital terhadap turnover intention dengan mempertimbangkan faktor dukungan sosial sebagai norma subjektif serta kepuasan kerja sebagai sikap dalam pendekatan teori perilaku terencana. Sampel terdiri dari 300 pekerja bidang arsitektur di Indonesia. Dengan menggunakan Covariance Based Structural Equation Model, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada masing-masing variabel. Pada penelitian ini, dukungan sosial ditemukan memiliki pengaruh positif yang terhadap turnover intention. Temuan lain dalam penelitian ini adalah bahwa dukungan sosial dan kepuasan kerja memediasi secara berurutan pengaruh resiliensi terhadap turnover intention secara signifikan. Penelitian ini memberikan kebaharuan dengan menjangkau subsektor arsitektur Indonesia dan mendapati perbedaan hasil pada pengaruh dukungan sosial terhadap turnover intention dikarenakan isu kontekstual yang terjadi. Penelitian berikutnya diharapkan agar dapat meneliti model ini pada industri lain dengan karakteristik dan budaya yang berbeda. Meskipun begitu, penelitian berikutnya diperlukan untuk memelajari lebih lanjut adanya potensi hubungan antara keamanan pekerjaan dengan dukungan sosial yang dirasakan. Keamanan pekerjaan mungkin lebih sesuai apabila diterapkan pada bidang pekerjaan yang lebih dinamis dengan angka keamanan pekerjaan yang lebih beragam. Selanjutnya, perusahaan maupun asosiasi arsitek perlu meningkatkan kelayakan kerja dengan berfokus pada aspek-aspek tersebut untuk mempertahakan ketertarikan para arsitek lokal sekaligus menarik minat dari para calon arsitek yang baru.

Architect becoming one of a scarce profession in Indonesia. Digital transformation disrupting the architectural workforce by accelerating the implementation of technology, digitalization, and computerization. The architectural workforce is required to be resilient in order to adapt and maintain job security in the architectural field in competing with artificial intelligence as to mitigate worker’s turnover intention from the architectural field. This quantitative research attempts to reveal the influence of resilience and job security for the architecture subsector workforce in context of digital transformation on turnover intention by considering social support factors as subjective norms and job satisfaction as an attitude in the theory of planned behavior approach. The sample consisted of 300 workers in the architecture subsector in Indonesia. Using Covariance Based Structural Equation Model, the results showed that there is a significant influence on the effect exerted by each variable. In this study, social support was found to have a positive influence on turnover intention. Another finding in this study is that social support and job satisfaction sequentially mediate the effect of resilience on turnover intention significantly. This study provides novelty by covering Indonesian architecture subsector and finding different results on the effect of social support on turnover intention due to contextual issues that occur. Future research expected to examine this model in other industries with different characteristics and cultures. However, future research is needed to further explore the potential relationship between job security and perceived social support. Job security may be more appropriate when applied to more dynamic occupations with a wider range of job security. Furthermore, companies and architect associations need to improve employability by focusing on these aspects to retain the interest of local architects as well as attract new aspiring architects."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yatna Nayaputera
"Persaingan bisnis yang semakin ketat dan diikuti oleh lingkungan yang sering berubah, kesuksesan suatu organisasi tidak bisa lepas dari peran serta customer service employee yang berfungsi sebagai ujung tombak perusahaan. Maka dari itu kepuasan kerja dan stres kerja customer service employee harus diperhatikan oleh perusahaan. PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. dijadikan sebagai objek penelitian dikarenakan pertumbuhan cepat tetapi turnover tinggi dalam tiga tahun terakhir.
Tujuan penelitian ini untuk menemukan bagaimana besarnya pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi turnover customer service employee, stres kerja terhadap intensi turnover customer service employee, dan kepuasan kerja dan stres kerja terhadap customer service employee di PT. Plaza Indonesia Realty Tbk.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa intensi turnover pada customer service employee dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh besarnya persepsi customer service employee akan kepuasan kerja. Selain itu intensi turnover customer service employee juga dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh besarnya persepsi customer service employee akan Stres Kerja. Sedangkan intensi turnover customer service employee juga dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh besarnya persepsi customer service employee akan kepuasan Kerja dan Stres Kerja. Sementara dari hasil wawancara, kepuasan kerja dan stres kerja mempunyai pengaruh yang positif akan alasan keluar atau resign.
Penelitian diharapkan dapat memperkaya hasil-hasil penelitian mengenai kepuasan kerja dan stress kerja terhadap intense turnover di sektor swasta. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan wawancara dengan karyawan yang masih aktif guna mengetahui secara mendalam faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi intense turnover customer service employee di sektor swasta.

An increasingly competitive business environment followed by frequent changes, as well as in achieving an organization's success is inseparable from the role of customer service employee that serves as the spear head of the company. So, job satisfaction and work stress customer service employee should be considered by the company. PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. serves as the object of research because of its rapid growth but high turnover in customer service employee in the last three years.
The purpose of this study is to discover how the magnitude of the effect of job satisfaction on turnover intentions in customer service employee, work stress on turnover intentions in customer service employee, and job satisfaction with work stress on turnover intentions in customer service employee.
The results of this study indicate that the turnover intention to the customer service employee of the company is affected by the negatife and significant perception of the customer service employee in variable of work satisfaction. Also the intention of the turnover intention in customer service employee of the company is also affected by the positive and significant perception of customer service employee in variable of job stress. While the results of the interviews, the variable of job stress, and the job satisfaction has a positive and significant influence and the strongest reason to intention leave or resign.
This study is expected to enrich the results of research on job satisfaction, job stress and turnover intentions in the private sector. Future studies are advised to use interviews with employees who are still active to know in depth the factors affecting turnover intention of customer service staff in the private sector.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2011
T29508
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmy Hanidinarti
"Komitmen organisasi merupakan variabel individual pegawai yang memiliki peranan penting dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Komitmen yang tinggi akan mendorong pegawai melakukan upaya-upaya positif yang dapat memberikan kontribusi terhadap optimalisasi pelaksanaan tugas. Terkait dengan signifikansi komitmen organisasi tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pegawai Kantor Imigrasi Klas I Khusus Soekarno-Hatta. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Penelitian melibatkan 184 responden yang diambil dengan teknik acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi pegawai, sehingga menunjukkan bahwa semakin sesuai karakteristik pekerjaan, maka semakin tinggi komitmen organisasi pegawai. Dari pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi pegawai, yang berarti bahwa semakin tinggi kepuasan kerja, maka semakin tinggi komitmen organisasi pegawai. Sementara dari hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi pegawai, sehingga menunjukkan bahwa semakin sesuai karakteristik pekerjaan dan semakin tinggi kepuasan kerja, maka semakin tinggi komitmen organisasi pegawai. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka karakteristik pekerjaan perlu lebih diperhatikan dengan cara memperbaiki aspek-aspek yang masih kurang, seperti masalah penghargaan dari pimpinan dan upaya-upaya memberikan kritik kepada kolega. Oleh karena itu, demikian pimpinan harus lebih menyadari akan pentingnya pemberian penghargaan kepada pegawai sebagai upaya untuk memotivasi pegawai dan perlu menekankan pentingnya memberikan kritik dan memberikan masukan kepada sesama pegawai di kantor. Pihak manajemen juga mengakomodasi aspirasi dari bawahan. Kepuasan kerja pegawai juga perlu ditingkatkan dengan cara memberikan insentif dan tunjangan berdasarkan pada kontribusi pegawai terhadap organisasi, melaksanakan promosi jabatan secara adil dan transparan, dan melaksanakan kepemimpinan secara efektif.

Organizational commitment is the individual variable that have important role in acheving organization goals. High commitment will drive the officer to doing positive efforts tha cant giving contribution to optimizing in performing the tasks. Relate to signifcation of organizational commitment, then this research aimed to know the influence of job characteristics and job satisfaction on officer organizational commitment of Soekarno-Hatta Imigration Office. This research use quantitative approach with survey method. The research involved 184 respondents that taken by simple random sampling. Data collected with questionnaire and analyzed with descriptive and inferential statistic. The first result of hypothesis testing show that have positive and significant effect job characteristics on organizational commitment, so that indicate more appropriate job characteristic, then higher officer organizational commitment. From the second hypothesis testing found that job satisfaction have positive and significant effect on officer organizational commitment, that mean more high job satisfaction, then higher officer organizational commitment. While from third hypothesis testing found that job characteristic and job satisfaction simultaneously have positive and significant effect on officer organizational commitment. It mean that more appropriate job characteristic and more high job satisfaction, then higher officer organizational commitment. Based on result of this research, then job characteristic need to give more attentions with improved the aspects that still less, such as reward from leader and the effort to giving critic to co worker. Therefore, the leader must have more awareness about the importance of giving reward to officer for motivated the officer and need to emphasis the importance of giving critic and input to co worker. Job satisfaction also need to improved with giving incentive and allowance based on contribution of officer to organization, performing career promotion fairly and transparently, and performing leadership effectively."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26326
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhtar Efendi
"ABSTRAK
Pekerjaan sebagai polisi adalah sebuah profesi yang sangat potensial menimbulkan stres. Hal ini dimungkinkan karena profesi ini khususnya polisi Sabhara mempunyai tugas yang sangat kompleks, yaitu tugas pokoknya sebagai pelayan dan pelindung masyarakat Keseharian tugas yang dilaksanakan antara lain dalam bentuk pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli. Hal ini sangat potensial menimbulkan stres yang timbul dari tugas-tugas tersebut maupun sumber stres lain yang ikut berperan dalam pelaksanaan tugasnya. Menurut penelitian yang dilakukan sebelumnya stres dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang. Sehingga untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan perlu dilakukan pengelolaan stres kerja agar dicapai hasil kerja yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat stres dan kepuasan kerja anggota Polri khususnya pada fungsi Sabhara. Sampel terdiri dari 106 anggota Sabhara yang dipilih dengan menggunakan metode non probability sampling dari wilayah Jakarta dan sekitarnya meliputi Polda Metro Jaya, Mabes Polri, Polres Jakarta Selatan, Polres Jakarta Timur, Polres Jakarta Barat, Polres Jakarta Utara dan Polres Depok. Untuk melihat hubungan stres dan kepuasan kerja tersebut dilakukan perhitungan nilai rata-rata dan korelasi pearson product moment pada kedua alat ukur. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara stres dan kepuasan keija hygiene. Disamping itu juga ditemukan hubungan negatif antara stres dengan kepuasan kerja motivator namun tidak signifikan pada level 0,05. Hal ini berarti ada hubungan terbalik antara tingkat stres dengan kepuasan keija faktor hygiene dan faktor motivator pada anggota polri Sabhara. Dengan perkataan lain, makin tinggi tingkat stres anggota Sabhara maka makin rendah kepuasan kerja (baik faktor hygiene dan motivator) yang dirasakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat stresnya maka makin tinggi kepuasan kerja (hygiene dan motivator) yang dirasakannya. Mayoritas dari sampel penelitian ini terbatas pada anggota Sabhara dengan pangkat Bintara. Untuk mengatasi keterbatasan ini disarankan untuk melakukan penelitian pada sampel yang mencakup beibagai fungsi dan pangkat yang ada di Kepolisian. Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan pada organisasi Kepolisian. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, setidaknya dapat memberikan gambaran hubungan stres dan kepuasan kerja pada anggota Sabhara. Mengingat bahwa pada akhirnya kepuasan keija dan tingkat stres akan mempengaruhi produktifitas keija, disarankan agar dapat dikembangkan semacam pelatihan untuk mencegah dan mengelola stres yang mungkin dialami anggota Polri. Disamping itu, hasil tentang kepuasan kerja dapat menjadi masukan bagi organisasi Polri untuk dapat lebih meningkatkan kesejahteraan anggotanya."
2004
S3506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Yuliana Favorieta
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa dan alumni atas pengaruh magang terhadap perkembangan kemampuan dan kesempatan karier di kantor akuntan publik di Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji hubungan dan pengaruh antara pengalaman magang dan IPK yang dimiliki dengan kesempatan untuk mendapatkan lebih dari satu tawaran pekerjaan. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada seluruh mahasiswa akuntansi FEB UI angkatan 2012 dan alumni akuntansi FEB UI angkatan 2010 dan 2011 yang sedang bekerja di kantor akuntan publik. 308 data responden dianalisis secara deskriptif dan diuji menggunakan independent sample t-test, Mann-Whitney test, dan regresi logistik (logit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dan alumni berpersepsi positif terhadap pengaruh magang dan tidak terdapat perbedaan persepsi di antara keduanya. Pengalaman magang, keputusan seseorang untuk menerima atau menolak tawaran pekerjaan yang didapatkan dari perusahaan tempat magang, dan IPK seseorang ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemungkinan untuk mendapatkan lebih dari satu tawaran pekerjaan. Namun, seseorang yang memiliki pengalaman magang sebelumnya, tetapi tidak mendapatkan tawaran pekerjaan dari perusahaan tempat magang, akan memiliki kemungkinan untuk mendapatkan lebih dari satu tawaran pekerjaan yang lebih kecil dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki pengalaman magang.

This research aims to investigate the perception of accounting students and alumni of FEB UI towards the influence of internship to skill development and career opportunities in public accounting firms. This research also aims to examine the relationships between internship experience and opportunities to get multiple job offers. Online questionaires were distributed to accounting students of FEB UI batch 2012 and alumni batch 2010 and 2011 who are working in public accounting firms. 308 data were analyzed by using independent sample t-test, Mann-Whitney test and logistic regression. The result indicates that both accounting students and alumni have positive perceptions towards the influence of internship to skill development and career opportunities in public accounting firms. The results also indicates that there is no significant relationship between internship experiences during college, decision to reject offer from internship company, and GPA scores on the probability to get multiple job offers. When someone do not get any job offer from the internship company, the probability to get multiple job offers is lower than someone who has no internship experiences.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gst Ngr Putu Krisnha Narayana
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh keadilan organisasi, keterlibatan kerja dan stress kerja terhadap persepsi anggota polisi tentang kepuasan kerjadi lingkungan Polda Metro Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan kuesioner terkait variabel yang akan diteliti. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Sampel penelitian ini sebanyak 177 anggota polisi di lingkungan Polda Metro Jaya yang terdiri dari fungsi: Dit Reskrimum, Dit Samapta, Dit intelijen, Dit Lantas, Dit Binmas dan Biro SDM. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis uji beda dan menggunakan analisis jalur. Teknik pengolahan data dengan menggunakan metode SEM berbasis Partial Least Square (PLS) menggunakan SmartPLS. Temuan penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa pada variabel kepuasan kerja dimensi paling tinggi adalah dimensi satisfier, pada variabel ini terdapat perbedaan persepsi antar anggota. Kemudian pada variabel keadilan organisasi dimensi paling tinggi adalah dimensi prosedural, juga terdapat perbedaan persepsi antar anggota pada variabel ini. Analisis deskriptif pada variabel stres kerja ditemukan dimensi paling tinggi adalah dimensi organisation, pada variabel ini maupun variabel keterlibatan pekerjaan tidak terdapat perbedaan persepsi antar anggota. Dari hasil penelitian ditemukan nilai p value yang diperoleh <0,05 dan T hitung >1,96 maka disimpulkan bahwa variabel keterlibatan pekerjaan secara signifikan dapat memediasi pengaruh variabel Keadilan Organisasi terhadap Kepuasan kerja dan variabel keterlibatan pekerjaan secara signifikansi dapat memediasi pengaruh variabel stress kerja terhadap kepuasan kerja. Dengan rincian variabel keadilan organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja, variabel stress kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja, variabel keterlibatan pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.

This research was conducted to examine the influence of organizational justice, work involvement and work stress on police members' perceptions of job satisfaction in the neighborhood of Metro Jaya Police. This study uses a quantitative approach. In collecting data, researchers used a questionnaire related to the variables to be studied. The sampling technique uses cluster random sampling. The sample of this study was 177 police members in the Metro Jaya Regional Police which consisted of functions: Criminal Investigation Directorate, Diresctorate of Sabhara, Dit intelligence, Directorate of Traffic, Directorate of Binmas and Human Resources Bureau. Data analysis techniques used descriptive statistical analysis, different test analysis and using path analysis. Data processing techniques using the SEM method based on Partial Least Square (PLS) using SmartPLS. Descriptive research findings show that the highest dimension of job satisfaction variable is the satisfier dimension, in this variable there are differences in perceptions between members. Then the highest dimensional organizational justice variable is the procedural dimension, also there are differences in perceptions between members in this variable. Descriptive analysis on work stress variables found the highest dimension is organizational dimension, in this variable and the job involvement variable there are no differences in perceptions between members. From the results of the study found the value of p value obtained <0.05 and T count> 1.96, it can be concluded that the variable work involvement can significantly mediate the effect of variable Organizational Justice on Job Satisfaction and work engagement variables can significantly mediate the effect of work stress variables on job satisfaction. With the details of organizational justice variables significantly influence job satisfaction, work stress variables significantly influence job satisfaction, job involvement variables significantly influence job satisfaction."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>