Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51838 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cleoputri Al Yusainy
"ABSTRAK
Pemahaman yang objektif mengenai tingkah laku manusia adalah satu
bekal penting bagi calon sarjana psikologi. Kriteria kematangan pribadi
adalah patokan "universal" (tanpa diskriminasi jender maupun kategori
sosial lain) untuk menilai tingkah laku yang sebaiknya dikembangkan
individu. Karena itu, penelitian mengenai pemahaman terhadap kriteria ini
perlu dilakukan. Dengan teknik quota sampling, 180 mahasiswi dan
mahasiswa tingkat akhir fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan
Universitas Gadjah Mada diminta memberikan penilaian terhadap SPDK
(Skala Penilaian Dimensi Kematangan) ciptaan Matindas (1993) untuk
kategori "manusia yang matang" serta untuk kategori jender. Hasil uji khi
kuadrat (X2) untuk kategori "manusia yang matang" menunjukkan bahwa
sebelas dimensi SPDK diterima sebagai indikator kematangan pribadi.
Sementara hasil uji t untuk kategori jender (sebagai refleksi skema jender
subjek) menemukan perbedaan penilaian terhadap kematangan
"perempuan" dan "laki-laki" pada empat dimensi SPDK. Kedua hasil ini
menyiratkan pentingnya pendidikan dan pelatihan tambahan bagi calon
sarjana psikologi guna meningkatkan pemahaman atas dimensi kematangan yang diterima tetapi dengan nilai rendah maupun yang secara bias dibedakan berdasarkan jender."
2004
S3370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Ria Ramadhan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh social media influencer attributes dan content esthetic terhadap attitude toward endorsed brand dan brand link click behavior pada brand fashion lokal dengan mediasi followers’ brand content engagement untuk pengguna Instagram berusia 17 – 35 tahun di Jabodetabek. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menginvestigasi faktor social media influencer attributes apa yang mempengaruhi attitude toward endorsed brand dan brand link click behavior melalui followers’ brand content engagement. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode partial least square - structural equation modeling (PLS-SEM). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa contributing dapat memediasi hubungan similarity dan followers’ attitude, trustworthiness dan content esthetic memberikan pengaruh terhadap followers’ attitude, followers’ attitude dapat memediasi hubungan antara contributing dan link click behavior, dan followers’ engagement memberikan pengaruh langsung terhadap terjadinya brand link click behavior. 

This research aims to analyze the influence of social media influencer attributes and content aesthetics on attitude toward endorsed brands and brand link click behavior in local fashion brands, mediated by followers' brand content engagement for Instagram users aged 17–35 in Jabodetabek. In this study, the researcher intends to investigate which social media influencer attributes affect attitude toward endorsed brands and brand link click behavior through followers' brand content engagement. This research is a quantitative study using the partial least square - structural equation modeling (PLS-SEM) method. The results of this study found that contributing can mediate the relationship between similarity and followers' attitude, trustworthiness and content aesthetics influence followers' attitude, followers' attitude can mediate the relationship between contributing and link click behavior, and followers' engagement directly affects brand link click behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Bernardo Mahardhika Setyono
"Pesatnya pertumbuhan platform media sosial, khususnya TikTok, menjadikannya sebagai media periklanan yang menjanjikan dan mampu menjangkau khalayak yang luas. Meskipun demikian, penelitian mengenai dampak influencer TikTok terhadap kesejahteraan dan niat membeli konsumen Gen Z masih terbatas, terutama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh influencer TikTok terhadap kesejahteraan dan niat membeli konsumen Gen Z berdasarkan beberapa variabel yaitu kualitas argumen, kredibilitas sumber, dan kebaikan. Penelitian ini mengumpulkan data melalui kuesioner survei online. Total sampel yang dikumpulkan dalam penelitian ini berjumlah 242 yang merupakan konsumen Gen Z yang berdomisili di wilayah Jabodetabek, pengguna aktif TikTok, dan pengikut dari influencer Fadil Jaidi dan Keanu Angelo. Sampel tersebut kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan konsumen dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas argumen, kredibilitas sumber, serta kebaikan dan juga berpengaruh signifikan terhadap niat membeli. Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dan pemasar untuk memahami dampak penggunaan influencer media sosial sebagai alat pemasaran dalam meningkatkan kesejahteraan konsumen dan niat membeli mereka.

The rapid growth of social media platforms, particularly TikTok, has made it a promising advertising medium that can reach a large audience. Although, research on the impact of TikTok influencers on Gen Z consumers' well-being and purchase intention is still limited, especially in Indonesia. This study aims to investigate the effects of TikTok influencers on Gen Z consumers' well-being and purchase intention based on several variables namely argument quality, source credibility, and kindness. This research collected data through an online survey questionnaire. There are a total of 242 samples collected in this research which were Gen Z consumers domiciled in Jabodetabek region, who are active TikTok users and followers of influencers namely Fadil Jaidi and Keanu Angelo. The samples are then processed and analyzed using Partial Least Square - Structural Equation Method (PLS-SEM). The results of this study have shown that consumer well-being is significantly influenced by argument quality, source credibility, as well as kindness and it also significantly influences purchase intention. This research is expected to assist companies and marketers to understand the impact of utilizing social media influencers as a marketing tool in enhancing consumer well-being and their purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhita Agistya
"Perkembangan teknologi tengah mengalami kemajuan pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia khususnya di integrasi Artificial Intelligence (AI) di berbagai sektor, salah satunya adalah penggunaan virtual influencer sebagai social media endorser. Penelitian ini menganalisis pengaruh Virtual Influencer’s Perceived Anthropomorphism terhadap Satisfaction With Experience dan Purchase Intention yang dimediasi oleh Social Presence, Cognitive Response (Credibility dan Perceived Usefulness), dan Affective Response (Perceived Enjoyment dan Flow) pada konsumen kalangan Gen Z di Indonesia. Dengan fokus penelitian pada Arbie Seo, virtual influencer yang sedang tren di Indonesia, penelitian ini menggunakan 479 sa­­mpel data responden melalui penyebaran kuesioner online kepada responden yang pernah melihat konten Arbie Seo sebagai virtual influencer di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Virtual Influencer’s Perceived Anthropomorphism, Social Presence, Perceived Usefulness, dan Perceived Enjoyment yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Satisfaction With Experience. Begitu juga Satisfaction With Experience yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Purchase Intention. Sedangkan, Credibility dan Flow tidak berpengaruh signifikan terhadap Satisfaction With Experience. Temuan dalam penelitian ini dapat digunakan perusahaan untuk mempertimbangkan aspek dan karakteristik virtual influencer sebagai endorser produk mereka di kalangan Gen Z.

The rapid advancement of technology, particularly in Indonesia, has led to the integration of Artificial Intelligence (AI) across various sectors, such as the use of virtual influencers as social media endorsers. This study aims to analyze the impact of Virtual Influencer's Perceived Anthropomorphism towards Satisfaction With Experience and Purchase Intention, mediated by Social Presence, Cognitive Response (Credibility and Perceived Usefulness), and Affective Response (Perceived Enjoyment and Flow) among Gen Z consumers in Indonesia. Focusing on Arbie Seo, a trending virtual influencer in Indonesia, the study employs 479 respondent data samples collected through an online questionnaire to specific respondents who have watch Arbie Seo's content as a virtual influencer on social media. The findings show that Virtual Influencer's Perceived Anthropomorphism, Social Presence, Perceived Usefulness, and Perceived Enjoyment have significant effect on Satisfaction With Experience. In turn, Satisfaction With Experience also affect Purchase Intention significantly. However, Credibility and Flow do not have significant effect on Satisfaction With Experience. These findings can help companies in considering aspects and characteristics of virtual influencers as endorsers for their products among Gen Z consumers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Ivander
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh endorsement selebriti internet terhadap niat bermain game dengan fokus khusus pada Vonzy sebagai endorser untuk game Mobile Legends Bang Bang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh trustworthiness, expertise, attractiveness, dan congruence selebriti internet Vonzy terhadap kredibilitasnya dalam mempromosikan game Mobile Legends Bang Bang, serta mengeksplorasi dampak kredibilitas tersebut terhadap niat bermain game Mobile Legends Bang Bang. Data diperoleh langsung oleh peneliti melalui metode survei, di mana kuesioner disebarkan kepada responden yang terpilih sebagai sampel dari populasi yang diteliti. Responden yang digunakan adalah individu yang belum pernah bermain game Mobile Legends Bang Bang di seluruh Indonesia dan individu yang mengetahui kegiatan endorsement Vonzy terhadap game Mobile Legends Bang Bang. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dalam penelitian ini. Data yang terkumpul sebanyak 250 responden namun terjadi seleksi lagi sehingga data yang digunakan sebanyak 230 responden. Penyesuaian tersebut dikarenakan adanya data yang tidak sesuai dengan kriteria responden yang dibutuhkan, adanya data outliers, dan adanya data yang tidak konsisten. Kuesioner disebarkan kepada follower Instagram milik Vonzy dan orang-orang yang tergabung pada komunitas-komunitas game di media sosial. Dalam proses penelitian ini diketahui bahwa variabel-variabel trustworthiness, expertise, dan congruence memang memiliki pengaruh yang cukup kuat dengan credibility, dan credibility memiliki pengaruh yang cukup kuat dengan intention to play. Namun attractiveness terhadap credibility tidak berpengaruh secara statistik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan, keahlian, dan kesesuaian adalah faktor-faktor utama yang membangun kredibilitas selebriti dalam promosi game, yang pada gilirannya berpengaruh dengan niat konsumen untuk bermain. Daya tarik fisik tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan dalam konteks game, menunjukkan bahwa faktor-faktor lain lebih penting dalam membangun kredibilitas di mata konsumen.

This research discusses the relationship between internet celebrity endorsements and gaming intentions with a special focus on Vonzy as an endorser for the game Mobile Legends Bang Bang. The aim of this research is to examine and analyze the relationship between trustworthiness, expertise, attractiveness and congruence of internet celebrity Vonzy on its credibility in promoting the game Mobile Legends Bang Bang, as well as exploring the impact of this credibility on intentions to play the game Mobile Legends Bang Bang. Data was obtained directly by researchers through a survey method, where questionnaires were distributed to respondents selected as samples from the population studied. The respondents used were individuals who had never played the game Mobile Legends Bang Bang throughout Indonesia and individuals who were aware of Vonzy's endorsement activities for the game Mobile Legends Bang Bang. Sampling was taken using a purposive sampling technique based on the inclusion criteria in this study. The data collected was 250 respondents but another selection took place so that the data used was 230 respondents. This adjustment was due to data that did not match the required respondent criteria, data outliers, and inconsistent data. Questionnaires were distributed to Vonzy's Instagram followers and people who are members of gaming communities on social media. In the process of this research, it was discovered that the variables trustworthiness, expertise, and congruence did have a fairly strong relationship with credibility, and credibility had a fairly strong relationship with intention to play. However, attractiveness and credibility are not statistically related. Therefore, it can be concluded that trustworthiness, expertise, and suitability are the main factors that build celebrity credibility in game promotions, which in turn are related to consumers' intention to play. Physical attractiveness did not show a significant relationship in the gaming context, indicating that other factors are more important in establishing credibility in the eyes of consumers."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Rayhana Maimanah
"Penelitian ini fokus untuk menemukan apakah atribut influencer dapat menyebabkan niat pengikut mereka untuk membeli dengan karakterisasi sebagai mediator. Penelitian ini mengembangkan model penelitian berdasarkan teori persuasi yang diciptakan untuk meneliti kepentingan relatif hubungan para-sosial (PSR). Penelitian tersebut memperhitungkan tiga karakterisasi (kepercayaan, keahlian yang dirasakan, dan PSR) serta tiga karakteristik pribadi (sikap homofili, kecantikan fisik, dan daya tarik sosial) sebagai anteseden niat beli. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner kepada responden Gen Z yang tinggal di wilayah Jabodetabek serta mereka yang sudah membeli setidaknya satu barang atau jasa setelah menonton video di TikTok dari influencer kecantikan favoritnya. Ada 200 responden yang dikumpulkan, dan data dianalisis dengan alat Smart PLS. Studi ini menemukan bahwa PSR memiliki dampak positif paling signifikan terhadap niat beli relatif terhadap karakterisasi lainnya dan hubungan para-sosial secara signifikan terkait dengan tiga atribut pribadi. Survei menunjukkan bahwa strategi pemasaran influencer media sosial perlu disesuaikan berdasarkan atribut dan karakteristik pribadi.

This research focus on finding whether influencer attributes could lead to intention of their followers to purchase with characterizations as a mediator. This research developed the research model based on the theory of persuasion, which was created to research the relative importance of para-social relationship (PSR). The research took into account three characterizations (trustworthiness, perceived expertise, and PSR) as well as three personal characteristics (attitude homophily, physical beauty, and social attractiveness) as antecedents of purchase intention. Data were collected through a questionnaire of respondents for Gen Z who live in Jabodetabek area as well as those who already buy at least one good or service after watching a video in TikTok from their favorite beauty influencer. There were 200 respondents collected, and the data was analyzed using Smart PLS tools. The study found that PSR has the most significant positive impact on purchase intention relative to other characterizations and para-social relationship was significantly related to the three personal attributes. The surveys show that social media influencer marketing strategies need to be adjusted based on personal attributes and characteristics. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafis Hafiyyan Ahmad
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor influencer attributes (attitude homophily, physical attractiveness, social attractiveness) memiliki pengaruh terhadap faktorfaktor perceived characterizations (trustworthiness, perceived expertise, parasocial relationship) dan juga faktor-faktor perceived characterizations (trustworthiness, perceived expertise, parasocial relationship) memiliki pengaruh terhadap intensi konsumen untuk membeli produk perawatan kulit (skincare). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan Google Form sebagai metode pengumpulan data kepada 250 responden di Indonesia yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan seperti mengikuti salah satu influencer di media sosial, aktif. Metode sampling pada penelitian ini menggunakan non-probability sampling. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak SmartPLS 3.0. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa faktor influencer attributes (physical attractiveness) memiliki pengaruh terhadap faktor-faktor perceived characterizations )trustworthiness, perceived expertise, parasocial relationship). Namun, untuk faktor influencer attributes/attitude homophily dan social attractiveness) tidak berpengaruh terhadap perceived expertise.

This study aims to analyze the influencer attributes (attitude homophily, physical attractiveness, social attractiveness) that have an influence on the factors perceived characterizations (trustworthiness, perceived expertise, parasocial relationship) as well as the factors perceived characterizations (trustworthiness, perceived expertise, parasocial relationship) has an influence on consumer intentions to buy skin care products (skincare). This study uses descriptive analysis using Google Form as a data collection method to 250 respondents in Indonesia who meet predetermined criteria such as following one of the influencers on social media, being active. The sampling method in this study uses non-probability sampling. Then the data was processed and analyzed using the SmartPLS 3.0 software application. This study resulted in the findings that the influencer attributes (physical attractiveness) have an influence on the factors perceived characterizations (trustworthiness, perceived expertise, parasocial relationship). However, the influencer attributes (attitude homophily and social attractiveness) have no effect on perceived expertise."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yura Nada Khairunnisa
"Terlepas dari meningkatnya penggunaan influencer dalam strategi komunikasi merek, masih terdapat pertanyaan mengenai faktor-faktor yang dapat menentukan kekuatan pengaruh mereka, dan bagaimana kekuatan mereka dapat mengikat pengikut mereka untuk membentuk persepsi dan perilaku terhadap merek yang mereka dukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran keterikatan emosional dan persepsi nilai informasi yang dirasakan dalam proses pemberian pengaruh oleh influencer yang nantinya dapat mempengaruhi keterikatan merek, nilai merek dan niat untuk membeli merek yang direkomendasikan. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian kuantitatif. Konteks penelitian ini adalah produk perawatan kulit lokal Indonesia yang nantinya penelitian ini nantinya berkontribusi pada produsen lokal dalam mengembangkan strategi komunikasi untuk produk mereka.
Hasil sampel dari 300 responden menunjukkan bahwa keterikatan emosional dan persepsi nilai informasi merupakan penentu pengaruh yang dirasakan oleh pengikutnya terhadap influencer dan kekuatan dari pengaruh influencer meningkatkan keterlibatan merek dan nilai merek yang berdampak pada niat membeli produk yang direkomendasikan. Selain itu, keterlibatan merek juga meningkatkan nilai merek, serta nilai merek juga mempengaruhi niat beli. Temuan penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih dalam tentang efek kekuatan persuasif influencer. Implikasi bagi peneliti dan praktisi dibahas dalam penelitian. 

Regardless significant roles of influencers in brand communication strategies, there are still some issues about the factors that may determine the strength of their influence, and how their power can bind their followers to form perceptions and behaviors towards the brands they endorse. This study aims to determine the role of emotional attachment and perceived information value in the process of influencing by influencers which can affect brand engagement, brand value, and intention to purchase the recommended brands. This research conducted with quantitative research. The context of this research is Indonesian local skincare products which contribute to local manufacturers in developing communication strategies for their products.
The results of a sample of 300 respondents show that emotional attachment and perceived information value are determinants of the perceived influence and the power of influence of influencers increase brand engagement and brand value have an impact on the purchase intention of the recommended product. Besides, brand engagement also increases brand value, and brand value also affects purchase intention. These research findings contribute to a deeper understanding of the effects of influencers' persuasive power. The implications for researchers and practitioners are discussed in the study. 
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guntur Prayogo
"Pengguna media sosial tumbuh signifikan hingga mencapai 60% penduduk Indonesia. Di antara pengguna tersebut adalah Pandawara Group, influencer media sosial ramah lingkungan yang terkenal dengan aktivisme lingkungannya di platform media sosial seperti TikTok dan Instagram. Pandawara Group memperoleh popularitas dalam waktu singkat karena kontennya yang unik dan saat ini memiliki 10 juta pengikut aktif, menjadikan Pandawara Group menjadi Mega Influencer dalam waktu kurang dari setahun. Penelitian ini mengkaji peran Pandawara Group dalam mempromosikan niat pembelian ramah lingkungan melalui pendekatan The Extended Theory of Planned Behavior (TPB). Penelitian ini fokus dan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan survei yang disebarkan kepada pengikut Pandawara Group dengan jumlah sampel yang terkumpul sebanyak 122 responden. Kemudian data tersebut diolah melalui SEM-PLS dengan bantuan SmartPLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived credibility dan perceived expertise berpengaruh positif terhadap sikap terhadap perilaku ramah lingkungan. Studi ini juga menemukan bahwa congruence yang dirasakan konsumen terhadap Pandawara Group dapat mempengaruhi parasocial relationship secara positif dan signifikan, yang pada akhirnya secara signifikan mempengaruhi niat pembelian ramah lingkungan.

Social media users have grown significantly, reaching 60% of the Indonesian population. Among those users is Pandawara Group, a green social media influencer known for its environmental activism on social media platforms such as TikTok and Instagram. Pandawara Group gained popularity in a short period of time viiuet o its unique content and currently has 10 million active followers, making Pandawara Group a Mega Influencer in less than a year. This research examines the role of the Pandawara Group in promoting green purchase intention through the lens of the Theory of Planned Behavior (TPB). The study focuses on and employs a quantitative approach, utilizing surveys distributed to followers of the Pandawara Group with 122 samples collected. Then, the data is processed through SEM-PLS with the help of SmartPLS. The findings indicate that perceived credibility and expertise attributes positively affect attitudes toward green behavior. The study also finds that perceived congruence positively and significantly influences parasocial relationships, which in turn significantly influences green purchase intentions. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarahmatun Kusminarin
"Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana hubungan antara tingkat stres pada dimensi stres dalam pekeijaan polisi dan karakteristik kepribadian beradasarkan Myers Briggs Type Indicator pada anggota brimob Polri yang pernah mendapat tugas di daerah konflik Aceh. Selain itu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui preferensi kepribadian dan temperamen berdasrkan Myers Briggs Type Indicator dari anggota Polri yang bertugas di Aceh dan tingkat stres yang mereka alami.
Subyek penelitian ini adalah anggota Korps Brimob Polri yang pernah melakukan dinas ke daerah konflik Aceh, namun pada penelitian ini subyek berada pada Mako Korps Brimob Kelapa Dua dan jumlah keseluruhan subyek adalah 96 orang. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur. Alat pertama yaitu untuk mengukur tingkat stres pada masing-masing dimensi stres pada pekeijaan polisi, yang merupakan pengembangan dari hasil penelitian mengenai stres pada anggota Brimob Polri yang bertugas di daerah konflik Aceh oleh Dartono (2003) dan sebagai tambahan dimasukan juga tingkat stres pada situasi kondisi perang. Alat tes kedua hasil adaptasi dari Myers Briggs Type Indicator Form M self scoreable yang sebelumnya telah digunakan dalam skripsi Yulistia (2003) yang kemudian dilakukan revisi mengingat karakteristik subyek dengan tingkat pendidikan yang berbeda.
Selain itu dimasukan juga data tambahan sebagai data control untuk melihat variasi demografi subyek, hal ini dilakukan karena stres juga dipengaruhi oleh hal-hal lain diluar karakteristik kepribadian yang akan diteliti. Pengolahan data adalah dengan menentukan preferensi subyek dan menentukan temperamennya, kemudian dianalisa dengan melakukan perhitungan korelasi dengan tingkat stres sehingga diperoleh gambaran umum hubungan keduanya.Untuk melihat hubungan antara preferensi dari Myers Briggs Type Indicator dengan tingkat stres digunakan teknik korelasi Spearman dan untuk temperamennya digunakan analisis statistik Anova one-way.
Dari hasil penelitian dapat terlihat bahwa mayoritas subyek penelitian memiliki preferensi kepribadian extravert, sensing, feeling dan judging. Temperamen subyek penetian yang paling banyak adalah sensing-judging atau dengan istilah lain dalam Keirsey & Bates (1978) adalah guardian. Dari hasil perhitungan tingkat stres itu sendiri dengan menggunakan median sebagai batasan untuk menentukan apakah subyek termasuk kedalam tingkat stres tinggi atau rendah, didapatkan hasil bahwa dari semua dimensi rata-rata subyek berada pada tingkat stres yang rendah. Setelah dilakukan perhitungan statistik dengan teknik korelasi Spearman untuk mencari hubungan preferensi dengan tingkat stres pada semua dimensi stres, ditemukan hubungan yang signifikan antara dimensi T-F dengan stres bahaya nyata 0.252), stres perasaan bahaya (r= -0.282), stres melakukan sesuatu diluar kewenangan (r= -0.225), stres kehidupan yang kurang layak (r= -0.356) dan stres terisolasi (r= - 0.258). Sementara perhitungan anova one-way tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara temperamen kepribadian dengan semua tingkat stres pada masing-masing dimensi stres.
Dari hasil analisa tambahan mengenai karakteristik demografi dari subyek diperoleh gambaran mengenai hubungan antara lama dinas subyek dengan tingkat stres pada jam kerja yang tidak teratur dan stres merasa terisolasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikatakan bahwa karakteristik kepribadian memiliki hubungan dengan tingkat stres pada dimensi stres pekeijaan polisi pada anggota Brimob yang pernah bertugas di daerah konflik Aceh. Namun untuk melihat lebih jauh mengenai hubungan ini diasumsikan dapat dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara yang mendalam dengan subyek."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>