Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199869 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ina Rachmawati
"Uang merupakan kebutuhan setiap manusia. Selain memiliki dampak positif, uang juga bisa berdampak negatif. Evaluasi positif atau negatif atau sikap seseorang terhadap uang akan menentukan bagaimana perilakunya dengan uang. Salah satu perwujudan sikap seseorang terhadap uang adalah bagaimana ia berperilaku terhadap uang. Salah satu perilakunya yang berkaitan dengan uang, misalnya : bekeija untuk menghasilkan uang. Karyawan seperti pekerja lain mengharapkan uang sebagai imbalan keijanya. Imbalan ini diharapkan mencukupi kebutuhan karyawan dalam hidupnya, sehingga kepuasan hidup karyawan yang dipengaruhi oleh uang terpenuhi. Namun apa yang terjadi jika karyawan memiliki orientasi terhadap uang yang tinggi, yang mungkin terjadi adalah akhirnya setinggi apapun gaji yang diterima tidak akan menimbulkan kepuasan kerja karyawan, sehingga akhirnya menurunkan kepuasan hidup karyawan. Jika kedua hal ini terjadi maka akhirnya karyawan yang tidak dapat menahan dirinya dapat melakukkan tindakan tercela seperti korupsi. Hal ini diteliti pada populasi karyawan bank. Dimana karyawan bank terpapar secara intensif baik secara fisik maupun tidak terhadap uang. Keadaan ini dapat menimbulkan stress pada karyawan apabila karyawan tersebut tidak memiliki kepuasan kerja atau kepuasan hidup yang baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana hubungan antara sikap terhadap uang, kepuasan kerja karyawan serta kepuasan. hidup karyawan bank. Sikap terhadap uang terbagi kedalam tiga ranah, yaitu afektif, beha\>ior dan cognitive. Sedangkan kepuasan kerja terbagi dalam dua faktor pembentuk, yaitu kepuasan kerja intrinsic, yaitu yang berasal dari dalam diri karyawan dan kepuasan kerja ekstrinsik, yaitu kepuasan kerja berasal dari luar diri karyawan tersebut. Sedangkan kepuasan hidup karyawan merupakan bagaimana karyawan tersebut memandang tingkat kepuasan hidupnya secara menyeluruh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Yaitu metode penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesionel skala sikap yang diadaptasi dari Money Ethic Scale (Tang&tang 2002).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap uang dengan kepuasan kerja maupun kepuasan hidup karyawan bank. Namun ada hubungan yang berarti antara kepuasan kerja dengan kepuasan hidup. Selain itu ternyata dalam faktor pembentuk sikap terhadap uang, terutama pada faktor behavior, berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja karyawan, terutama dalam kepuasan kerja intrinsik karyawan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sikap terhadap uang secara keseluruhan tidak mempengaruhi kepuasan kerja dan kepuasan hidup karyawan. Ini mungkin terjadi karena karyawan tersebut mendapatkan kepuasan kerjanya bukan dari imbalan yang ia peroleh, namun dari hal lain diluar hal tersebut. Ini juga mungkin terjadi karena karyawan bank tempat dimana penelitian dilakukan memberikkan gaji yang mencukupi sehingga sikap terhadap uang tidak tidak mempengaruhi kepuasan kerja maupun kepuasan hidup karyawan.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai penelitian awal yang perlu dikembangkan lagi agar dapat lebih digeneralisasikan pada kelompok subyek penelitian. Ini menjadi penting karena maraknya perilaku korupsi pada karyawan bank di Indonesia, terutama pada level jabatan menengah keatas. Untuk studi yang lebih mendalam, maka penelitain dapat dilanjutkan dengan menkombinasikkan penelitian dengan metode kualitatif dengan metode kuantitaif. Peneliti juga menyarankan agar penelitian dilakukkan lebih intensif pada karyawan dengan jabatan yang sudah cukup tinggi dan dengan sampel yang berasal dari bank yang lebih variatif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renobulan R. Sini
"Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai seberapa jauh sikap tenaga paramedis, sebagai sumber daya terbesar suatu rumah sakit, terhadap sistim insentif yang berlaku dapat mempengaruhi kepuasan kerja paramedis tersebut. Subyek penelitian adalah tenaga paramedis di rumah sakit X, suatu rumah sakit swasta yang dikhususkan untuk wanita dan anak. Untuk mengukur kepuasan kerja dan sikap terhadap sistim insentif, digunakan alat ukur berbentuk kuesioner. Selain itu juga digunakan kuesioner untuk meneliti mengenai sikap terhadap penilaian unjuk kerja yang berlaku, dimana penilaian unjuk kerja ini adalah unsur utama dari sistim insentif yang berlaku di rumah sakit X.
Dari hasil pengolahan data yang terkumpul, didapatkan suatu hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dan sikap terhadap sistim insentitif. Sikap terhadap sistim insentif ini sendiri mempunyai pengaruh yang signifikan pada kepuasan kerja, meskipun tidak terlalu besar. Dari perhitungan mengenai pengaruh aspek-aspek kepuasan kerja dan aspek-aspek sistim insentif terhadap kepuasan kerja, didapatkan hasil bahwa aspek yang berhubungan dengan lingkungan kerja memberikan pengaruh terbesar terhadap kepuasan kerja.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sikap terhadap sistim insentif memberikan kontribusi yang cukup besar pada kepuasan kerja paramedis di rumah sakit X, terutama oleh aspek perubahan jumlah insentif yang diterima dari waktu ke waktu. Dari perhitungan mengenai sikap terhadap penilaian kerja, sebagai unsur utama sistim insentif yang berlaku, juga menunjukkan bahwa sikap ini memberikan kontribusi yang cukup besar pada sikap terhadap sistim insentif.
Penulis menyarankan kepada pihak manajemen untuk lebih memperhatikan hasil penelitian ini yang menunjukkan adanya tingkat ketidakpuasan yang cukup tinggi di kalangan tenaga paramedisnya. Mereka yang mempunyai ketidakpuasan kerja ini, sangat berpotensi untuk melakukan ataupun menghasut rekan kerjanya untuk melakukan hal-hai yang berhubungan dengan ketidakpuasan kerja seperti pemogokan. Selain itu penulis juga menyarankan pihak manajemen untuk melakukan perbaikan pada sistim insentif mereka, terutama agar perubahan insentif dapat lebih dirasakan pekerja sebagai hasil dari perubahan unjuk kerja yang telah mereka tampilkan, bukan hanya sebagai uang tambahan gaji semata. Informasi mengenai sistim insentif ini juga hendaknya diberikan secara jelas oleh pihak rumah sakit untuk mengurangi sikap negativistik para pekerja terhadap sistim insentif yang berlaku."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Olivia
"Kepuasan kerja merupakan variabel perilaku organisasi yang penting. Imbalan yang didapat dari pekerjaan, dapat memenuhi berbagai kebutuhan manusia sehingga merupakan hal yang logis untuk memperkirakan bahwa imbalan merupakan hal yang dihargai dalam kehidupan kerja dan kehidupan secara keseluruhan pada karyawan. Keadaan ekonomi Indonesia yang masih belum benar-benar pulih dari knsis ekonomi tahun 1997, meningkatnya kemiskinan, banyaknya demonstrasi menuntut kenaikan gaji, hal-hal ini mendukung posisi imbalan sebagai sesuatu yang dianggap penting dan berharga dalam keija dan hidup karyawan.
Teori value yang diungkapkan oleh Locke mengatakan bahwa semakin seseorang menerima hasil yang mereka pentingkan atau hargai (value), semakin puas dirinya. Dunia kerja yang menyita hampir separuh dari kehidupan seorang karyawan mengindikasikan pentingnya kepuasan keija dalam hubungannya dengan kepuasan hidup. Selain itu didapati pula bahwa kepuasan imbalan berhubungan dengan kepuasan keadilan imbalan. Hal ini sesuai dengan teori equity yang dibuat oleh Adams, yang mengatakan bahwa individu membandingkan apa yang diterima dari organisasi (output) dengan apa yang dikontribusikan ke organisasi (input), lalu perbandingan atau rasio ini dibandingkan dengan rasio orang lain. Dalam penelitian ini, kepuasan keadilan imbalan juga dihubungkan dengan kepuasan keija dan kepuasan hidup.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan melihat seberapa kuat hubungan di antara kepuasan keija, kepuasan imbalan, kepuasan keadilan imbalan, dan kepuasan hidup pada karyawan. Subyek penelitian adalah 100 karyawan yang bekeija di perusahaan swasta pada tingkat pelaksana di Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.
Desain penelitian yang dipilih adalah desain noneksperimental/survei dengan memakai skala (skala life satisfaction, MSQ, PSQ, dan pay equity comparisori) sebagai alat ukurnya. Pengolahan data dilakukan dengan korelasi, regresi, uji beda (t-test), dan crosstabs.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kepuasan keija dengan kepuasan imbalan (r = 0,624), kepuasan keija dengan kepuasan hidup (r = 0,452), kepuasan imbalan dengan kepuasan hidup (r = 0,258), kepuasan keadilan imbalan dengan kepuasan imbalan (r = 0,747), dan kepuasan keadilan imbalan dengan kepuasan keija (r = 0,373), tapi hubungan signifikan antara kepuasan keadilan imbalan dengan kepuasan hidup gagal ditemukan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyuni Prabawanti
"ABSTRAK
Uang bisa berdampak positif maupun negatif terhadap manusia sebagai
sarana pemuas kebutuhan yang akan memberikan kepuasan dalam
kehidupannya. Dampak tersebut akan menimbulkan sikap terhadap uang yang
berbeda-beda. Oleh karena itu sikap terhadap uang akan berdampak pada
kepuasan hidup seseorang.
Berkaitan dengan sikap terhadap uang dengan kepuasan hidup maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana hubungan
sikap terhadap uang dengan kepuasan hidup dosen tetap pada Perguruan
Tinggi swasta di Jakarta.
Sampel penelitian adalah 100 orang dosen dari 3 Perguruan Tinggi
swasta di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan
instrumen penelitian berupa kuesioner skala sikap yang diadaptasi dari Money
ethic scale (Tang & Tang, 2002).
Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara sikap terhadap uang dengan kepuasan hidup. Berdasarkan
dimensi sikap terhadap uang dari Tang (2002), hubungan yang signifikan
terjadi pada 2 dimensi , yaitu dimensi Good (uang adalah faktor yang penting
dalam kehidupan) dan Make money (perilaku menghasilkan uang). Jika sikap
terhadap uang dianalisis berdasarkan analisis faktor, hubungan yang signifikan
terjadi pada 4 dimensi, yaitu dimensi Good, Make money, Consumerism(uang
digunakan untuk membeli barang dan jasa) dan lnvestment{\x2x\g digunakan
untuk investasi).
Peneliti menyarankan, untuk penelitian selanjurnya bisa dikembangkan
dimensi sikap terhadap uang yang secara signifikan berpengaruh pada
kepuasan hidup, penelitian terhadap kelompok kerja lain, dan
mengikutsertakan variabel lain yang tidak langsung berhubungan dengan uang,
seperti nilai/etika kerja, iklim etis Perguruan Tinggi."
2004
S3321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Riskinia Putri
"Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, keamanan dalam negeri menjadi syarat penting untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan beradab. Salah satu elemen yang dapat mendukung terwujudnya keamanan dalam negeri yaitu Kepolisian Negara Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesesuaian organisasi-individu terhadap kepuasan kerja yang dimediasi oleh stres kerja dan dimoderasi oleh dukungan atasan pada anggota Tamtama dan Bintara organisasi XYZ sebagai pasukan elit Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas untuk menghadapi dan menangani ancaman kajahatan nasional yang berintesitas tinggi. Responden penelitian yang dipilih adalah anggota Tamtama dan Bintara organisasi XYZ sebagai unsur pelaksana yang terjun langsung ke lapangan untuk menjalankan tugas organisasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS macro PROCESS oleh AF Hayes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesesuaian organisasi-individu memberikan pengaruh yang positif secara signifikan terhadap kepuasan kerja dan dimediasi oleh stres kerja. Selain itu, diketahui bahwa dukungan atasan memoderasi hubungan antara kesesuaian organisasi-individu dengan stres kerja.

Based on Pancasila and Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, a country security is an important requirement for the realization of a fair, prosperous, and civilized society. One of the elements that support the realization of country security is Kepolisian Negara Republik Indonesia. The aim of this research is to study the effect of person organization fit towards job satisfaction that mediated by job stress and moderated by supervisor support on Tamtama and Bintara organization XYZ as the elite troops of Kepolisian Negara Republik Indonesia that in charge to deal with high intesity national threats. The respondents of the study were Tamtama and Bintara organization XYZ as the executing element who went directly to the field to carry out the organizational tasks. The collected data in this research was processed by using SPSS macro PROCESS by AF Hayes. The results of this study show that person organizational fit has significant positive effect towards job satisfaction and mediated by job stress. In addition, its known that supervisor support moderates the relationship between person organization fit with job stress."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Dewi Akbari
"ABSTRAK
Kepuasan keija merupakan hal yang sangat sering dibicarakan dan diteliti oleh peneliti maupun dalam literatur. Kepuasan keija merupakan hal yang penting dalam dunia keija karena kepuasan keija berdampak pada banyak perilaku yang dapat membantu berlangsungnya kehidupan perusahaan. Bertujuan pada peningkatan produktivitas pegawai maupun perusahaan, Western Electric, The Johns Hopkins University, dan Brooklyn College mengadakan penelitian, angket, dan suatu fakta yang berkaitan dengan kepuasan keija. Ternyata, di dalam mempelajari penelitian, angket, dan fakta tersebut, peneliti menemukan bahwa ternyata ada satu gejala yang sama yang dimunculkan pada ketiganya, yaitu perilaku pengungkapan kepuasan keija. Sehingga muncullah asumsi peneliti bahwa kemungkinan ada hubungan antara kepuasan keija dengan perilaku mengungkapkan kepuasan keija. Untuk mengerti perilaku mengungkapkan kepuasan keija tersebut, peneliti menemukan teori yang dapat menjelaskan melalui teori psikoanalisa oleh Sigmund Freud (dalam Hall 1958). Sebelum individu pada akhirnya melakukan suatu perilaku-yang dalam penelitian ini adalah perilaku mengungkapkan kepuasan keija-, individu terlebih dahulu mengumpulkan berbagai rencana sebagai strategi untuk merealisasikan keingingan dan keyakinannya terhadap perilaku tersebut. Proses ini disebut sebagai praclical reasoning. Sebagai agen perencana, individu membutuhkan adopsi rencana tersebut sebagai alasan dari perilakunya. Dari adopsi rencana tersebut terbentuklah intensi (Bratman 1987) yang kemudian akan muncul dalam bentuk perilaku. Sehingga untuk dapat memprediksi sualu perilaku terlebih dahulu dapat dilihat melalui intensinya. Data penelitian ini dikumpulkan melalui penyebaran alat ukur berupa skala sikap mengenai kepuasan keija dan intensi. Pertanyaan yang ingin dijawab pada penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara faset-faset kepuasan keija dengan intensi untuk mengungkapkan kepuasan keija. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada faset dari kepuasan kerja yang memprediksi intensi untuk mengungkapkan kepuasan kerja."
2004
S3414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Damarayu
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari motivasi ekstrinsik yang terdiri dari 5(lima) dimensi, yaitu remunerasi, kualitas kehidupan kerja, kerjasama tim, promosi dan supervisi terhadap kepuasan kerja pegawai serta pengaruh kepuasan kerja terhadap kepuasan hidup. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan dimensi waktu penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 170 responden yang merupakan pegawai negeri sipil dan calon pegawai negeri sipil yang bekerja di Mahkamah Agung RI. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan antara variabel motivasi ekstrinsik terhadap kepuasan kerja dan terdapat juga pengaruh signifikan antara kepuasan kerja dan kepuasan hidup para pegawai Lembaga Tinggi Negara XYZ.

This study have a purpose to see the effect from extrinsic motivation that consisting of 5 (five) dimension, such as remuneration, quality of work life, teamwork, promotion and supervision to employee job satisfaction and the effect of job satisfaction to life satisfaction. The method used in this study is quantitative with time dimension cross sectional.This study, did to 170 respondent who work as civil servant and candidates of civil servant in Mahkamah Agung of Indonesian Republic. The result of this study, there is a significant effect among extrinsic motivation and job satisfaction and there is a significant effect among job satisfaction to life satusfaction the employee of High State Institution XYZ.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhia Pertiwi
"Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh positive psychological capital karyawan terhadap kepuasan kerja dan organizational citizenship behaviour studi kasus: hotel bintang 4 dan 5 di Jakarta Dan Bogor. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara positive psychological capital karyawan terhadap kepuasan kerja dan organizational citizenship behaviour. Begitu juga menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap organizational citizenship behaviour. Hasil penelitian ini memiliki perbedaan dengan hasil penelitian sebelumnya dikarenakan profil responden yang kurang mewakili penelitian dari sisi demografis.

The purpose of this research is analyze the influence of employee? positive psychological capital to job satisfaction and organizational citizenship behavior case study: 4 and 5 star hotel in Jakarta and Bogor. The research of the study show that there is positive and significant impact from employee positive psychological capital to job satisfaction and organizational citizenship behaviour. And also, show that there is positive and significant impact from job satisfaction to organizational citizenship behaviour. The result of this research having the difference with the previous studies because profile respondents less represent research from the demographic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Setiawan
"Skripsi ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis minat melamar kerja mahasiswa sarjana rumpun ilmu sosial dan humaniora Universitas Indonesia pada perusahaan event organizer menggunakan teori perilaku yang direncanakan yang terdiri dari tiga indikator yaitu sikap, norma subyektif dan persepsi kontrol perilaku. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memberi rekomendasi kepada perusahaan EO dalam menarik minat para pelamar kerja. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif serta pengujian hipotesis menggunakan metode regresi linear berganda. Secara keseluruhan, hasil penelitian memperlihatkan bahwa faktor sikap dan persepsi kontrol perilaku mahasiswa sarjana rumpun sosial dan humaniora Universitas Indonesia berpengaruh positif terhadap minat melamar pekerjaan pada perusahaan event organizer, serta faktor norma subyektif tidak berpengaruh positif terhadap minat melamar pekerjaan pada perusahaan event organizer.

The purpose of this research is to analyze university of indonesia rsquo s social and humanity department students intention to apply to a job vacancy towards event organizer enterprise using theory of planned behavior which consists three indicators attitude, subjective norm and perceived behavioral control. Besides that, this research also gives recommendations for event organizer enterprise to attract more job applicant. This research uses quantitative method and using multiple linear regression analysis for hypothesis testing. The result of this research shows that university of indonesia rsquo s social and humanity department students attitude and perceived behavioral control have positive impact towards intention to apply to a job vacancy towards event organizer enterprise. Then, subjective norm factor dosen rsquo t have positive impact towards intention to apply to a job vacancy towards event organizer enterprise."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriana Setiawati
"Perubahan merupakan hal yang sering terjadi. Perubahan dapat teijadi pada setiap aspek kehidupan manusia. Dalam kurun waktu belakangan ini, di Indonesia perubahan yang teijadi lebih banyak dikarenakan krisis ekonomi yang melanda. Perubahan tersebut berdampak juga pada organisasi. BUMN sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia juga terkena dampak tersebut. Perubahan yang teijadi di BUMN tersebut menimbulkan sikap dari individu yang bekeija di badan usaha tersebut. Sikap para pekerja tersebut dapat menerima ataupun menolak perubahan. Sikap pekeija tersebut salah satunya berhubungan dengan kepuasan keija pegawai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kepuasan keija, gambaran sikap terhadap perubahan, dan hubungan antara kepuasan keija dengan sikap terhadap perubahan. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Responden penelitian ini adalah karyawan dari dua BUMN sebanyak 127 orang yang mengalami perubahan struktur dan sistem. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner dengan skala 1-6. Penelitian ini menggunakan dua kuesioner, yaitu kuesioner kepuasan keija yang dibuat berdasarkan teori kepuasan keija secara umum dan teori Herzberg. Kedua kuesioner sikap terhadap perubahan, yang dibuat berdasarkan teori Galpin (1996), Judson ( 2000), dan Robbins (2001). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum para karyawan tersebut mengalami kepuasan keija dan bersikap menerima terhadap perubahan. Selanjutnya juga diperoleh gambaran bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan keija dengan sikap terhadap perubahan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin puas individu terhadap pekerjaannya bukan berarti individu tersebut akan semakin menerima perubahan. Begitu juga sebaliknya semakin individu tersebut merasa tidak puas terhadap pekeijaannya bukan berarti individu tersebut akan semakin menolak terhadap perubahan. Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan dengan menambah jumlah item untuk setiap dimensi kepuasan keija dan sikap terhadap perubahan. Juga menambah jumlah responden dan melakukan wawancara untuk lebih mengetahui tentang kepuasan keija karyawan dan sikap terhadap perubahan."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S2917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>