Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179012 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Arif Wicaksono P
"Unit kegiatan informasi sebagai salah satu dari rangkaian kegiatan ekspansi perusahaan adalah sangat vital, khususnya informasi yang menggunakan media surat kabar yang lazim disebut iklan. Salah satu jenis iklan yang penting ialah iklan perusahaan (corporate advertising) yang sifatnya untuk kepentingan intern perusahaan sendiri dan hanya menyangkut perusahaan itu saja dengan tujuan mengangkat kepentingan bisnis atau keuangan suatu perusahaan sehingga diketahui oleh khalayak atau pihak lain. Dalam melakukan kegiatan periklanan ini tentunya melibatkan peranan biro iklan sebagai penjual jasa dalam membuat dan meracik iklan, sehingga menimbulkan hubungan bisnis yang dibuat dalam suatu perjanjian yang disebut perjanjian iklan perusahaan (corporate advertising contract) antara biro iklan dengan perusahaan pengiklan. Secara umum perjanjian ini tunduk kepada pasal-pasal KUHPdt tentang perjanjian, karena belum ada ketentuan hukum yang mengatur secara khusus mengenai periklanan. Berdasarkan asas Lex Spesialis Derogat Lex Generalis, maka ada beberapa hal yang sifatnya khusus yang tidak diatur dalam KUHPdt., contohnya hal-hal yang menyangkut materi iklan. Hal itu didukung dengan adanya Tata Krama dan Tata Cara Periklanan di Indonesia yang dibuat oleh Komisi Periklanan Indonesia. Kebiasaan bisnis (trade usage) dalam dunia periklanan yang berlaku antara perusahaan pengiklan dengan biro iklan selama ini juga diakui oleh KUHPdt khususnya pasal 1339."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1999
S20917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hahn, Fred E., 1925-
Jakarta: Grasindo , 1999
659.1 HAH dt (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Abdurahman
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5965
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Peursen, Cornelis Anthonie van, 1920-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1990
100 PEU f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Indah Sundari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis hubungan antara
Investment Opportunity Set, Praktek Corporate Governance dan
Return On Equity. Data yang digunakan dalam penelitian adalah
laporan tahunan perusahaan bukan bank dan lembaga keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 ? 2008 dengan total
sampel sebanyak 64 perusahaan. Sampel diperoleh dengan
menggunakan metode purposive sampling. Metode pengujian
hipotesis yang digunakan adalah metode regresi linier berganda. Hasil
penelitian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan
negatif antara peluang pertumbuhan perusahaan (Investment
Opportunity Set) dengan kinerja perusahaan (Return On Equity) dan
variabel corpoarate governance antara lain: proporsi komisaris
Independen yang lebih tinggi, kepemilikan saham manajemen yang
lebih tinggi dan remunerasi manajemen yang lebih tinggi tidak
mempengaruhi hubungan negatif antara peluang pertumbuhan
perusahaan (Investment Opportunity Set) dan kinerja perusahaan
(Return On Equity).

ABSTRACT
This study aims to analyze the correlation between the Investment
Opportunity Set, Corporate Governance Practices and Return On
Equity. The data used in the study were non-bank company's annual
report and financial institutions listed on the Indonesia Stock
Exchange in the year 2007 - 2008 with a total sample of 64
companies. Samples obtained using the method of purposive
sampling. Hypothesis testing method used is multiple linear regression
method. The results in this study indicate that there is a negative
relationship between firm growth opportunities (Investment
Opportunity Set) and firm performance (Return On Equity) and
corporate governance variables include a higher proportion of
independent commissioners, higher management shareholdings,
higher management remuneration does not affect the negative
relationship between firm growth opportunities (Investment
opportunity Set) and firm performance (Return On Equity).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Usep Suhud
"Analisis kebijakan lingkungan perusahaan meliputi perencanaan dan implementasinya. Aspek perencanaan terdiri dari environmental policy, environmental aspect, dan tujuan. Sedangkan implementasi terdiri dari struktur organisasi dan komunikasi.
Analisis iklan cetak menggunakan MECCAS Model (Means-End Chain Conceptualization of Advertising Strategy). Sebelum dianalisis, iklan diseleksi terlebih dahulu untuk dipilah iklan cetak mana saja yang dapat dikategorikan sebagai green advertising. Tiga hal yang yang diperhatikan dalam seleksi tersebut adalah thema yang berhubungan dengan lingkungan, adanya upaya untuk mengangkat gaya hidup yang berhubungan dengan lingkungan, maupun logo-logo yang berafiliasi dengan lingkungan. Jika iklan yang dimaksud tidak memiliki salah satu syarat di atas, tidak perlu tagi dianalisis dengan MECCAS Models.
Iklan-iklan GM Indonesia dapat dikategorikan sebagai green advertising karena mengangkat satu atau lebih hal-hal seperti thema yang berhubungan dengan lingkungan, gaya hidup yang berhubungan dengan lingkungan, maupun simbol atau identitas yang berafiliasi dengan lingkungan. Iklan-ikian Toyota Astra Motor tidak dapat dikategorikan sebagai green advertising karena satu pun tidak ada yang mengangkat ketiga hal di atas.
Kebijakan lingkungan GM Indonesia berhubungan dengan penampilan iklan-iklan cetaknya, karena dengan menghijaukan iklan-iklannya, GM Indonesia ingin mendapatkan image prositif dari masyarakat sebagai perusahaan yang ramah lingkungan yang juga produsen yang memproduksi dan memasarkan produk mobil ramah lingkungan.
Kebijakan ligkungan Toyota Astra Motor tidak berhubungan dengan iklan-iklannya. TAM tidak menghijaukan iklan-iklannya karena produk mobil yang diproduksi dan dipasarkan oleh TAM belum sepenuhnya ramah lingkungan.

Correlation between Corporate Environment Policy and Green Advertising: A Comparative Study on General Motors Indonesia and Toyota Astra MotorAnalysis on corporate environment policy covers the plan and its implementation, The aspects of planning are environmental policy, environmental aspect, and objectives. While implementation consists of organizational structure and communication.
The analysis on print ads is using MECCAS Model (Means-End Chain Conceptualization of Advertising Strategy). Before being analyzed, ads had been selected to match the category of Green Advertising. The three aspects taken to considerations are environment-related theme, effort to socialize environment-related lifestyle, and environment-related logos.
Ads of GM Indonesia can be categorized as green advertising because they have one or more environment-related themes, environment-related lifestyle, and environment-related symbollidentity. Ads of Toyota Astra Motor cannot be categorized as green advertising because it doesn't match any above criteria.
The environmental policy of GM Indonesia is expressed in their print ads, because by producing green ads, GM Indonesia wants to get the positive image of an environment-friendly company and the producer of environment-friendly cars.
The environmental policy of Toyota Astra Motor is not expressed in their print ads. Toyota Astra Motor does not produce green ads because the cars they produce are not totally environment-friendly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T 9057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Sung Suk
"ABSTRAK
Tujuan utama dari penelitian ini adalah menguji hubungan simultan antara nilai
perusahaan, praktek corporate govenance, dan struktur kepemilikan dengan 114
perusahaan yang terbuka di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2003. Variabel struktur
kepemilikan adalah Cash flow rights, wedge (control rights - cash flow rights),
persentase kepemilikan blockholders oleh pihak asing namun diduga sebenarnya
orang Indonesia (atau disingkat Asing Tapi Indonesia, (ASTINDO)). Nilai perusahaan
akan diukur dengan proksi Tobin?s Q dan praktek corporate governance diukur
dengan corporate governance index (CGI) yang dikembangkan oleh Arsjah (2005).
Karena hubungan endogen antar variabel, metode two stage least squares dipakai.
Hasil menunjukkan bahwa praktek corporate governance tidak berpengaruh
signifikan kepada nilai perusahaan, tetapi nilai perusahaan menjadi prediktor positif
untuk praktek corporate governance. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan yang
mempunyai nilai perusahaan yang tinggi memilih praktek corporate governance yang
baik untuk meningkatkan nilai perusahaan. Namun, perusahaan belum tentu dapat
memberi signal tentang kualitas perusahaan dengan menerapkan praktek corporate
governance yang baik. Hasil ini mungkin terjadi karena implementasi praktek
corporate governance merupakan hal yang baru di indonesia dan karena pasar masih
sulit mencerminkan pengaruh praktek corporate governance kepada nilai perusahaan
sebab kekurangan informasi yang memadai tentang praktek corporate governance.
Ketika wedge perusahaan tinggi, pengaruh praktek corporate governance kepada
nilai perusahaan melemah. 'Wedge adalah variabel yang mengukur insentif pemegang
saham mayoritas akhir untuk mengekspropriasi pemegang saham minoritas. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas praktek corporate governance
dipengaruhi oleh insentif untuk melakukan ekspropriasi dari pemegang saham
pengendali akhir.
Struktur kepemilikan dan nilai perusahaan tidak mempunyai hubungan sistematik.
Hasil ini mendukung bahwa struktur kepemilikan ditentukan secara endogen,
sehingga struktur kepemilikan tersebar maupun terkonsentrasi masing-masing
membawa masalah keagenan, tetapi sekaligus memberikan kuntungan yang dapat
menjadi kompensasi masalah keagenan masing-masing.
ASTINDO dalam struktur kepemilikan perusahaan ternyata tidak mengurangi
nilai perusahaan atau tidak mengekspropriasi kekayaan pemegang saham minoritas.
Tetapi persentase kepemilikan ASTINDO berpengaruh negatif kepada praktek
corporate governance. Tidak terdapat perbedaan pengaruh dari kepemilikan
ASTINDO dan kepemilikan blockholders benar-benar asing (BLOCKA) kepada nilai
perusahaan dan praktek corporate goverance. Dengan asumsi ASTINDO diukur dengan benar, hasil tersebut meragukan argumen bahwa kepemilikan BLOCKA berpengaruh positif kepada kinerja perusahaan dan praktek corporate governance.

Abstract
The primary objective of this study is to test simultaneous relationships among the
value of the firm, the practice of corporate govemanee, and the ownership structure on
a sample of 114 companies quoted in the Jakarta Stock Exchange (JSX) for the year 2003. The ovmership structure variables include cash flow rights, wedge (control
rights - cash-flow rights), and percent of ownership by foreign bloclcholders that presumably are Indonesian blockholders (FBIB). The value of the firm is measured by
proxy of Tobin's Q and the practice of corporate governance is measured by corporate
govemance index (CGI) developed by Arsjah (2005). Because of the endogeneity among the variables, the two stage least squares are employed.
The study finds that practice of corporate govemance fails to affect value of the
firm, but value of the firm is a positive predictor of practice of corporate governance.
These results suggest that highly valued firms adopt the practice of the good corporate
govemance because they believe that the practice of the good corporate governance
will further raise fimr value. However, adopting the practice of good corporate governance may not translate to higher fimi value. This may due to the fact that
implementation of the practice of the corporate govemance is something new in Indonesia and that market may have difficulty in reflecting the effects of the practice of
thecorporategovemanceonthevalueofthefirmbecauseofthelackofproper information.
Further, the influence ofthe practice ofthe corporate governance on the value ofthe firm becomes less, when the wedge of the firm becomes higher. Wedge is the variable that estimates incentives of ultimate majority shareholders to expropriate minority shareholders. Therefore, I conclude that effectiveness of the practice of the corporate govemance is influenced by the expropriation incentives of the ultimate majority shareholders.
Ownership structure and the value of the firm have no systematic relation. This result supports that the ownership structure of a firm is the endogenous outcome of decisions. In other words, ownership structure is chosen so as to maximize the value of
the firm, and that greater diffuseness in ownership, although it makes the agency
problemmoresevere,conveyscompensatingadvantagesonfirmsthatchoosetorelyon a difiiise ownership structure.
FBIB does not extract private benefits for themselves or do not expropriate the
wealth of the minority shareholders. But, percent of ownership by FBIB has negative effectsonthepracticeofthecorporategovernance.Thereisno differencebetweenthe
influence of percent of ownership by foreign bloekholders and of percent of ownership by PBIB on the value of the firm and the practice of the corporate governance.
Assuming that percent of ownership by FBIB are accurately measured, this result casts some doubt on the argument that ownership by foreign bloclcholders has positive effects on the performance and the practice of the corporate governance."
2006
D656
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalia Endang Budi Astuti
"Saat ini anak-anak kerap diserbu oleh iklan-iklan yang ditayangkan di televisi, salah satunya adalah iklan produk makanan ringan. Dengan kemampuan kognitif yang terbatas, mereka berusaha memahami apa yang tersaji dalam iklan makanan ringan yang dikemas menarik dengan informasi makanan sehat yang sangat minim. Akibat yang timbul adalah anak merasa ingin mengkonsumsi produk yang diiklankan tersebut tanpa memperhitungkan kandungan gizi makanan yang diiklankan. Penelitian ini menggunakan model low involvement hierarchy dimana konsumen hanya memerlukan informasi yang terbatas untuk menimbulkan perilaku pembelian produk. Penelitian ini ingin melihat apakah anak-anak menyadari benar apa yang ditawarkan iklan mengingat mereka hanya memperoleh informasi yang minimal dari iklan dan mefihat hubungannya dengan keinginan mereka untuk membeli atau mengkonsumsi produk yang ditawarkan melalui iklan. Selain itu juga dilihat faktor lain yang mungkin berhubungan dengan keinginan membeli produk yang diiklankan. Penelitian dengan sampel anak kelas III, IV, V, dan VI SD Asisi I Menteng Dalam Jakarta Selatan ini dianalisa menggunakan Pearson Correlation dan diperoleh hubungan signifikan yang relatif lemah. Int berarti tidak semua anak yang memiliki pengetahuan produk dan iklan memiliki keinginan membeli produk yang diiklankan. Dengan menggunakan analisa partial correlation, diperoleh basil bahwa faktor peranan anak dalam keputusan pembelian, akSes pembelian produk dan tingkat pendidikan memberikan sedikit pengaruh pada hubungan antara pengetahuan anak tentang produk dan iklan dengan keinginan mereka membeli produk yang diiklankan. Keinginan membeli produk yang diiklankan ini berhubungan dengan sikap anak terhadap iklan produk. Dengan nilai statistik yang signifikan ditemukan indikasi bahwa anak yang memiliki keinginan membeli produk cenderung memberikan sikap positif (suka) terhadap iklan produk yang ditayangkan di televisi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4176
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>