Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S5045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirana Hanathasia
"Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia pertengahan 1997-an, banyak perusahaan yang pada awalnya mengandalkan iklan sebagai ujung tombak promosinya berusaha mencari alternatif barn, dengan biaya yang relatif lebih murah namun dapat menjangkau masyarakat luas. Salah satunya adalah melalui kegiatan Marketing Public Relations (MPR). Dilihat dari namanya, dapat diketahui bahwa kegiatan ini memiliki 2 tujuan dari sudut pandang berbeda, yaitu pemasaran (marketing) dan humas (public relations). Selain dapat meningkatkan penjualan, program acara ini juga dapat meningkatkan citra perusahaan. Tetapi melihat banyaknya program MPR yang bersaing satu sama lain di televisi, timbul pertanyaan, apakah satu kegiatan MPR dapat diterima masyarakat dengan baik dan berpengaruh atas tujuan-tujuan perusahaan tersebut? Melalui penelitian ini akan dilihat apakah MPR memiliki hubungan dengan terbentuknya citra perusahaan. Peneliti hanya membatasi pada pembentukan citra perusahaan dan mengabaikan masalah peningkatan penjualan dengan 2 alasan utama. Pertama, Kuis 1NDOSAT Galileo (objek MPR yang diteliti) memang memiliki konsep untuk mengedepankan citra Indosat. Kedua, untuk mengukur terjadinya perubahan sikap ke suatu tindakan, responden hares melalui waktu yang panjang dengan terpaan terus menerus. Acara Kuis INDOSAT Galileo barn berlangsung I tahun 2 bulan dan hanya ada setiap Minggu selama 30 menit di SCTV. Keberhasilan Kuis INDOSAT Galileo diukur dengan menggunakan model AIDA (attention, interest, desire, action). Tetapi dalam penelitian ini hanya dilihat pada dua tahap awal, yaitu perhatian (attention) dan ketertarikan (interest). Pada tahap perhatian, ada 2 indikator, yaitu frekuensi dan lama. Pada tahap ketertarikan, ada 10 indikator, yaitu jingle, maskot, slogan, pembawa acara, peserta, penonton, alat peraga„sening, pertanyaan, jawaban, dan hadiah. Citra perusahaan akan diukur melalui respon afektif dengan indikator logo, pengalaman, manajemen, karyawan, visi dan misi, reputasi, modal, dan kepedulian Indosat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei, mencakup tahap eksplanatif (mencari hubungan), Sampel ditarik dari khalayak lndosat, yaitu para pekerja perempuan dan laki-laki berusia 25-55 tahun, pendidikan minimal SLTA dengan kelas A dan B, pernah melakukan hubungan internasional via telepon dengan kode akses SLI 001 dan pernah menonton Kuis INDOSAT Galileo. Prosedur pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Sampel ditarik sebanyak 100 orang. Analisis penelitian dilakukan melalui 3 tahap. Tahap pertama, dilakukan faktor analisis dengan menguji reliabilitas terlebih dahulu. Tes reliabilitas untuk perhatian, ketertarikan, dan citra lndosat menunjukkan tingkat alpha yang kuat, yaitu 0.8031; 0.9740; 0.956. Demikian pula halnya dengan KMO (Keiser Meyer Olkin) perhatian memiliki nilai 0.774; KMO ketertarikan memiliki nilai 0.786 dan citra lndosat memiliki nilai 0.867. Untuk signifikansi, ketiga variabel tersebut memiliki tingkat signifikansi yang bagus, yaitu 0.000. Namun demikian, setelah dilakukan faktor analisis yang telah dirotasi, terdapat 9 faktor Kuis INDOSAT Galileo dan 8 faktor citra Indosat. Tahap kedua analisis data adalah melakukan penggambaran karakteristik responden dan melakukan uji Crosstab (tabulasi silting) terhadap perhatian Kuis INDOSAT Galileo, ketertarikan Kuis INDOSAT Galileo, dan citra Indosat. Tahap terakhir dilakukan uji bivariat untuk mengetahui hubungan antara tayangan Kuis INDOSAT Galileo dengan citra Indosat dengan menggunakan Spearman rho. Hasil yang diperoleh menunjukkan korelasi yang moderat atau cukup kuat. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tayangan Kuis INDOSAT Galileo dengan pembentukan citra Indosat. Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tayangan Kuis INDOSAT Galileo dengan pembentukan citra Indosat. Namun demikian melalui distribusi frekuensi yang dilakukan antara tayangan Kuis INDOSAT Galileo dan citra Indosat, diketahui hasilnya adalah netral. Artinya citra yang terbentuk terhadap Kuis INDOSAT Galileo dan citra Indosat adalah netral (terbentuk sikap pasif) yang cenderung ke arah positif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S4292
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Syabina Nur Istiana
"Ada keterbatasan berpromosi di Indonesia bagi produk-produk yang memiliki kesan tabu atau menimbulkan perasaan bersalah dan malu ketika membeli produk tertentu. Salah satu produk tersebut adalah kondom Durex sebagai alat kontrasepsi dan alat kesehatan. Kondisi ini mengharuskan Durex menggunakan strategi lain untuk mendekati target pasarnya, yaitu melalui Marketing Public Relations dalam bentuk kampanye sosial. Dengan memanfaatkan momen Earth Hour, kampanye sosial #TurnOfftoTurnOn bukan hanya menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan tetapi juga memberikan solusi untuk perbaikan terhadap kualitas hubungan dengan pasangan. Melalui strategi ini Durex terbantu untuk melakukan kegiatan promosi yang selama ini sulit dilakukan dengan cara-cara biasa.

There are limitations in Indonesia to promote products which has the taboo impression taboo or cause feelings of guilt and shame when buying a certain product. One of the products is condom Durex as contraception and medical kit. This condition requires Durex using other strategies for approaching the target market, through the Marketing Public Relations in the form of social campaign. By utilizing the Earth Hour moment, the social campaign #TurnOfftoTurnOn not only show the concern for the environment but also provide solutions for the improvement of the quality of the relationship with partner. Through this strategy Durex helped to carry out promotional activities which have been hard done by ordinary strategies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwitasari Diyanti
"Skripsi ini membahas tentang strategi marketing public relations (MPR) dalam proses rebranding pada perubahan apartemen Menara Salemba Batavia menjadi Menteng Square. Maksimalisasi kebutuhan, baik untuk pengembang ataupun target pasar serta mengubah posisi merek dalam benak target pasar, merupakan hal yang paling besar dalam melatarbelakangi proses rebranding ini. Rebranding memberikan identitas baru yang dapat mengubah dan meningkatkan citra apartemen. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan yang dalam hal ini adalah Bahama Group, menggunakan strategi MPR dalam proses rebranding. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi proses rebranding melalui strategi MPR serta mengetahui sikap perusahaan dalam mengelola respon target pasar terhadap strategi tersebut.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data deskriptif kata-kata tertulis dan lisan, sehingga menghasilkan uraian mendalam mengenai strategi MPR dalam rangka rebranding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, strategi rebranding Menara Salemba Batavia berhasil dalam tingkat produk, akan tetapi kurang optimal dalam tingkat hubungan yang terjadi antara perusahaan dengan pelanggan.

This paper discusses the strategy of marketing public relations (MPR) in order to rebranding Menara Salemba Batavia became Menteng Square. Maximizing the need for both developer and target market, as well as brand reposition in minds of target market are the biggest reasons behind rebranding process. Rebranding grant new identity which can change and improve the image of the apartment. To achieve this objective, the company, Bahama Group, used MPR in the process of rebranding. The purpose of this study is to identify the process of rebranding through MPR as well as knowing the target market response and attitude towards the company strategy.
The research approach is qualitative approach to obtain descriptive data of written and oral words, that generates an in depth description of the strategy of MPR in order to rebranding. The results shows that, rebranding strategies succeed in product level of Menara Salemba Batavia, but less optimal in the level of the relationship between the company and customers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Salwa
"ABSTRAK
Makalah ini membahas mengenai promosi pariwisata Selandia Baru di Indonesia pada tahun 2017 menggunakan strategi Marketing Public Relations MPR . Upaya pariwisata Selandia Baru dalam mengangkat keindahan alam dan petualangannya diaplikasikan melalui berbagai bentuk strategi MPR dan diimplementasikan menggunakan tools MPR seperti publikasi, press conference, tourism advocate, dan lainnya. Pada tahun 2017, pariwisata Selandia Baru memberikan promosi kepada adventure traveller di Indonesia dengan berbagai paket perjalanan yang memenuhi keinginan untuk berpetualang dengan biaya yang cukup terjangkau. Makalah ini menganalisis tiga strategi MPR yang dilakukan yaitu strategi push, pull, dan pass. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis masing-masing strategi MPR yang dilakukan oleh pariwisata Selandia Baru sebagai upaya untuk promosi destinasi pariwisata yang ramah bagi adventure traveller dari Indonesia. Hasil dari analisis makalah ini adalah bahwa promosi yang dilakukan pariwisata Selandia Baru menggunakan strategi push, pull, dan pass Marketing Public Relations MPR dengan tools special events serta publikasi terbilang berhasil menarik perhatian target khalayak yaitu adventure traveller di Indonesia untuk berkunjung ke Selandia Baru.

ABSTRACT
This paper discusses the promotion of New Zealand tourism in Indonesia for 2017 using the strategy of Marketing Public Relations MPR . Tourism New Zealand efforts in lifting natural beauty and adventure that applied through various forms of MPR strategies and implemented using MPR tools such as publications, press conferences, tourism advocates, and others. In 2017, Tourism New Zealand provides promotions to adventure travelers in Indonesia with various travel packages that meet the desire to adventure with reasonable cost. This paper analyzes the three MPR strategies, namely push, pull and pass strategy. The purpose of this paper is to analyze each MPR strategy undertaken by Tourism New Zealand as an effort to promote tourism friendly destinations for adventure travelers from Indonesia. The analysis result of this paper is that the promotion of Tourism New Zealand using the strategy of push, pull, and pass Marketing Public Relations MPR with special tools like special events and publications that spelled out to attract the target audience of adventure travelers in Indonesia to visit New Zealand."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fitriyana Abd. Majid
"Makalah ini merupakan studi tentang penerapan strategi Marketing Public Relations (MPR) PT Trinusa Travelindo (atau bisa dikenal dengan merek dagang “Traveloka”) dalam meningkatkan brand awareness produk terbarunya, “Traveloka Xperience". Persaingan yang ketat dalam bisnis online travel agent menuntut perusahaan melakukan inovasi melalui berbagai strategi, khususnya dalam hal marketing. Strategi marketing tersebut diterapkan Traveloka melalui aktivitas MPR sebagai upaya menciptakan kesadaran masyarakat. MPR merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh PR dalam mendukung kegiatan marketing sebuah perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar dan reputasi sebuah perusahaan. Makalah ini akan membahas hal tersebut melalui model pendekatan yang dikemukakan oleh Thomas L. Harris, antara lain Publicity, Event, News, Community Involvement, Inform to Image, Lobbying and Negotiation, serta Social Responsibility (P.E.N.C.I.L.S). Berdasarkan hasil peninjauan, strategi MPR yang diterapkan Traveloka dalam mempromosikan Traveloka Xperience mampu meningkatkan kesadaran masyarakat. Dalam proses meningkatkan brand awareness terhadap Traveloka Xperience, seluruh strategi MPR berpengaruh dalam meningkatkan brand awareness. Berdasarkan konsep tools MPR yang dikemukakan oleh Philip Kottler, Traveloka hanya menjalankan empat tools yang terbentuk hubungan kontinuitas antara PT Traveloka dengan pelanggan.

This paper is a study on the implementation of the Marketing Public Relations (MPR) strategy of PT Trinusa Travelindo (or known as the trademark “Traveloka”) in increasing brand awareness of its newest product, “Traveloka Xperience”. Tight competition in the online travel agent business requires companies to innovate through various strategies, especially in terms of marketing. This marketing strategy is implemented by Traveloka through MPR activities as an effort to create public awareness. MPR is one of the strategies undertaken by PR in supporting the marketing activities of a company to increase the market share and reputation of a company. This paper will discuss this matter through the approaching model proposed by Thomas L. Harris, including Publicity, Event, News, Community Involvement, Inform to Image, Lobbying and Negotiation, and Social Responsibility (PENCILS). Based on the results of the review, the MPR strategy implemented by Traveloka in promoting Traveloka Xperience was able to increase public awareness. In the process of increasing brand awareness of Traveloka Xperience, all MPR strategies affect increasing brand awareness. Based on the MPR tools concept proposed by Philip Kottler, Traveloka only runs four tools that form a continuity relationship between PT Traveloka and its customers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Regita
"

RINGKASAN EKSEKUTIF

Analisis Situasi  

Strength (Kekuatan):

1.           Raindear memiliki aset media sosial yaitu Instagram, Facebook, dan Whatsapp yang dipergunakan sebagai kanal promosi pada target audiens yang dituju.

2.           Lokasi Raindear berada di pusat kota dan dekat dengan Stasiun Bogor, Gerbang tol Bogor, dan Lembaga Pendidikan sehingga akses bagi target audiens menuju lokasi Raindear cukup mudah.

3.           Memiliki bangunan yang luas dan dapat menampung lebih dari 100 pengunjung menjadi modal yang cukup untuk ajang promosi kepada target audiens.

4.           Terdapat Manager yang berjaga dan berhubungan baik dengan customers melalui interaksi langsung.

5.           Dengan menjual makanan dan minuman yang berbeda dibandingkan dengan kompetitor, dapat dijadikan daya tarik tersendiri.

6.           Raindear sudah peduli terhadap isu lingkungan dengan menggunakan alat yang dapat didaur ulang, yang dapat dijadikan untuk branding.

Weakness (Kelemahan):

1.           Raindear tidak memiliki staf khusus untuk maintenance media sosial, sehingga unggahan yang dihasilkan kurang menarik.

2.           Belum menentukan brand positioning sebagai coffee shop dengan resto yang memiliki ciri khas yang dapat dikenal.

3.           Belum memaksimalkan kegiatan pemasaran dan promosi yang efektif dan terencana.

4.           Instagram menjadi satu-satunya media sosial yang paling aktif sehingga pencapaian target audiens belum maksimal.

Opportunity (Peluang):

1.           Mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk mengembangkan usaha kreatif dalam bidang kuliner.

2.           Pergeseran kedai kopi sebagai tempat rekreasi untuk mengisi waktu luang.

3.           Target audiens yang luas menjadikan Raindear memiliki peluang mendapatkan pengunjung lebih banyak.

4.           Peluang mendapatkan pengunjung yang peduli terhadap isu lingkungan hidup.

Threat (Hambatan):

1.           Kompetitor dari Raindear memiliki kegiatan pemasaran yang lebih masif dan lebih kreatif.

2.           Lokasi yang berdekatan dengan kompetitor, membuat target audiens dapat memilih dan membuat tujuannya berubah dengan mudah.

Tujuan  Meningkatkan awareness dan membangun citra dari Raindear sebagai coffee shop dan restoran yang peduli terhadap pengurangan sampah plastik di Bogor

Khalayak Sasaran           

o            Demografis

o            Jenis Kelamin: Laki-laki dan Perempuan

o            Usia: >18 Tahun

o            Jenjang: Mahasiswa, Karyawan, dan Keluarga yang bekerja

o            Tingkat Ekonomi: Kelas Menengah dan Menengah Atas

o            Psikografis

o            Lifestyle: senang berkumpul bersama teman maupun keluarga, dinamis, praktis, dan menyukai hal baru.

o            Memiliki minat untuk berdiskusi perihal isu lingkungan

o            Penggemar kuliner

o            Geografis

o            Kewarganegaraan: WNI dan WNA

o            Domisili: Jabodetabek

o            Wilayah sasaran umum: Jabodetabek

Pesan Kunci      

1. Melalui program “Let’s Reduce Plastic Use with Raindear Coffee & Kitchen”, Raindear menjadi coffee shop dan restoran yang turut berperan dalam pengurangan sampah plastik di Bogor.

2. Melalui program yang dibuat, Raindear mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengurangan sampah plastik dan berusaha mendatangkan lebih banyak pengunjung.

Program            

1.           Pembuatan website

2.           Optimalisasi media sosial

3.           Challenge “Let’s Reduce Plastic Use with Raindear Coffee & Kitchen” di media sosial

4.           Special Event “Movie Night”

5.           Special Event “Show your Creativity to Save The Earth at Raindear Coffee & Kitchen”

Jadwal  Mulai Januari 2021

Anggaran           Total anggaran adalah Rp. 207.670.000

Evaluasi              Metode evaluasi yang digunakan adalah metode input, output, dan outcome.

•            Input: melakukan evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan

•            Output: melakukan evaluasi terhadap hasil dari pelaksanaan kegiatan

•            Outcome: melakukan pengukuran dampak dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan

 


Situation Analysis          

Strength:

  1. Raindear has social media assets such as Instagram, Facebook, and WhatsApp that are used as a promotional channel to the addressed target audience.
  2. Raindear is located in a downtown, close to the Bogor Station, Bogor toll gate, and educational institutions that create an easy access for the target audience to reach Raindear.
  3. Raindear has a wide and large building that can accommodate more than 100 guests make a good promotion asset to the target audiences.
  4. Feasible Manager who stays and have a good relationships with customer through direct interaction.
  5. Raindear offers variety of food and beverages compared to its competitor creates a distinct attractiveness.
  6. Raindear shows that they care about environmental issues by using reusable tools, which can be used for branding.

Weakness:

  1. Raindear does not have an appointed staff who maintain its social media, hence making their social media unattractive.
  2. Has not yet chosen a brand positioning as a coffee shop that has a distinct uniqueness to be known.
  3. Has not yet maximize an effective and planned marketing activity as well as promotion.
  4. Instagram is the only social media used, therefore the target audience is not maximal.

Opportunity:

  1. To get support from central and local government to develop a creative business in culinary line.
  2. To create coffee shop as a recreation place or leisure.
  3. To attract more visitors
  4. To attract visitors who do care about environmental issues.

Threat:

  1. Raindear’s competitors has more massive and better marketing strategy.
  2. Located close to competitors creates possibility for target audience to choose and change their destination.

Goal      Increase sales and build Raindear’s image as a coffee shop and restaurant that cares about plastic waste reduction in Bogor.

Target Audience             

  • Demographic:
    • Sex: Male and female
    • Age: > 18 years old
    • Target: College students, employee, and working families
    • Economic status: Upper class and Middle class
  • Psychographic:
    • Lifestyle: loves to gather with friends and families, dynamic, practical, and open to new things.
    • Environmental issue interests.
    • Culinary enthusiasts
  • Geographic:
    • Citizenships: Indonesian and foreigner.
    • Residential area: Jabodetabek
    • General target area: Jabodetabek

Key Message    

  1. Through the program "Let's Reduce Plastic Use with Raindear Coffee & Kitchen", Raindear became a coffee shop and restaurant that participated in reducing plastic waste in Bogor.

 

  1. Through the program created, Raindear invited the community to participate in plastic waste reduction activities and try to bring in more visitors

Program            

  1. Website creation.
  2. Social media optimization
  3. Create “Let’s Reduce Plastic Use with Raindear Coffee & Kitchen” challenge in social media
  4. Special Event “Movie Night”
  5. Special Event “Show your Creativity to Save the Earth at Raindear Coffee & Kitchen”

Schedule            Starting January 2021

Budget  Total budget of Rp 207.670.000

Evaluation          Evaluation method used is input, output and outcome.

  • Input: Evaluate process of the program
  • Output: Evaluate results or outcome of the program
  • Outcome: Measure and evaluate impact of the program

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>