Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193263 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desy Yohana Putri D
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5291
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Christie Tiarmalia Br.
"Iklan merupakan salah satu strategi pemasaran yang bermaksud untuk mendekatkan barang yang hendak dijual kepada konsumen. Banyak cara yang digunakan oleh pengiklan untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah menggunakan pendekatan perempuan kepada khalayak. Permasalahan yang terjadi adalah ketika di dalam iklan, perempuan digunakan sebagai objek yang tubuhnya dieksploitasi secara berlebihan. Salah satu iklan yang mengeksploitasi tubuh perempuan adalah iklan televis Axe.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pemaknaan khalayak laki-laki mengenai permisivitas eksploitasi tubuh perempuan dalam iklan Axe. Makalah ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Informan yang dipilih adalah tiga orang mahasiswa laki-laki, yang masuk dalam kategori dewasa dini. Informan juga dipilih berdasarkan kriteria memiliki pemahaman literasi media dan etika iklan yang berbeda satu sama lain.
Berdasarkan hasil temuan, diketahui bahwa informan menyadari bahwa terdapat eksploitasi tubuh perempuan dalam iklan Axe. Eksploitasi tubuh perempuan juga dimaknai sebagai suatu hal yang biasa dan sesuai dengan pendekatan emosional yang digunakan dalam iklan Axe.

Advertising is one marketing strategy that intends to bring the goods to be sold to consumers. Many ways are used by advertisers to reach this objective, one of which is a woman approach to the audience. The problem that occurs is when in the ads, women are used as an object that?s the body was exploited. One of the ad that exploit women's bodies is the Axe ads.
The purpose of this paper is to determine male audience's reception regarding exploitation of woman's body permissiveness in television advertisement of Axe. This paper uses a qualitative approach with in-depth interviews. Informants selected were three male college students, who included into the category of early adulthood. Informants also selected based on the criteria of having an understanding of media literacy and advertising ethics are different from each other.
Based on the findings, it is known that the informant be aware that there is exploitation of women's body in advertising Axe. Exploitation of women's body is also interpreted as a matter of course and in accordance with the emotional approach used in the Axe ads.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Darlyss Yabes Chrismanuel
"Iklan TV komersial merupakan salah satu media yang efektif dalam menyampaikan pesan pemasaran karena jangkauannya yang luas. Pesan pemasaran disampaikan dengan pendekatan persuasif untuk menimbulkan recall yang tinggi dan menciptakan keinginan untuk membeli. Peran wanita dalam iklan sering kali digunakan dan dinilai efektif dalam mempersuasi khalayak konsumen. Kali ini, kita akan melihat penggambaran citra perempuan yang sering dan efektif digunakan dalam iklan televisi untuk mempersuasi khalayak konsumen khususnya produk kategori produk laki-laki dan bagaimana penggambaran tersebut berpengaruh terhadap tindakan pembelian atau efektif menyentuh emosi dari khalayak konsumen untuk tindakan membeli. Permasalahan akan dibahas dengan melihat citra perempuan menurut dalam contoh iklan TV komersial kategori produk laki-laki di Indonesia. Setiap citra perempuan yang digambarkan akan memperlihatkan bagaimana peran perempuan yang dikondisikan oleh pengiklan dalam mempengaruhi khalayak kepada tindakan pembelian. Pembahasan menggunakan 5 contoh iklan dari kategori produk laki-laki, yaitu Iklan L-Men, KukuBima Energy Drink, Axe for Men, KIT Motor Shampoo, dan Gellette Mach 3 untuk melihat citra perempuan yang terkandung di dalamnya. Dari ke 5 contoh iklan tersebut, semuanya menggambarkan perempuan sebagai sosok pemikat dimana memiliki keindahan tubuh sering digunakan untuk memperkuat pesan pemasaran di benak khalayak. Penggunaan visualisasi perempuan dalam iklan tentunya dapat menambah daya pikat iklan tersebut dalam mengambil perhatian khalayak, namun tentunya penggambaran tersebut harus sesuai dengan kebudayaan dan norma yang berlaku.

Commercial TV advertising is one of the effective medium in conveying a marketing message because of extensive coverage . Marketing message is delivered with a persuasive approach to induce high recall and create a desire to buy . The role of women in advertising is often used and considered effective in persuading the consumer audience . This time , we will see the depiction of the image of women that is frequently and effectively used in television advertising to persuade audiences consumer product category of the product , especially men and how these depictions affect the purchase or effective action to touch the emotions of the consumer audience to purchase action. The problem will be addressed by looking at the image of women in the sample according to the product categories of commercial TV advertising men in Indonesia . Every image that illustrated women will show how the role of women who are conditioned by advertisers to influence audiences to purchase action . The discussion uses 5 examples of advertising product categories men , namely Ad L -Men , KukuBima Energy Drink , Axe for Men , KIT Motor Shampoo , and Gellette Mach 3 to look at the image women contained therein . 5 examples of all the ads , all described as being a decoy woman has a beautiful body which is often used to reinforce the marketing message in the minds of audiences . The use of visualization women in advertising can certainly add to the allure of these ads in taking the audience 's attention , but of course, the depiction must conform to the culture and norms ."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Yuliana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui redefinisi maskulinitas yang dianalisis melalui masculine performativity yang dilihat pada praktik dan pemaknaan pemakaian produk perawatan kulit pada laki-laki. Studi-studi terdahulu menunjukkan laki-laki yang memakai produk perawatan kulit, berguna untuk menjaga penampilan serta menarik perhatian lawan jenis, akan tetapi, belum banyak studi yang melihat fenomena ini sebagai bentuk redefinisi dari maskulinitas, khususnya dalam konteks pemakaian produk perawatan kulit pada laki-laki. Dengan memakai konsep masculine performativity oleh Butler dan body practice dari Shilling sebagai pisau analisis, peneliti berargumen bahwa laki-laki memakai produk perawatan kulit sebagai praktik yang dilakukan secara berulang dan terus-menerus sebagai cara untuk menunjukkan identitas gender mereka. Temuan penelitian menunjukkan bahwa praktik tubuh pada laki-laki yang memakai produk perawatan kulit bertujuan untuk mencapai bentuk tubuh yang mereka inginkan. Sementara, pemaknaan maskulinitas yang terdapat dalam pemakaian produk perawatan kulit dilakukan secara berulang dan konsisten yang dianggap sebagai maskulinitas modern, yaitu laki-laki yang peduli dengan penampilan wajah. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi, yaitu studi yang menggambarkan pengalaman beberapa individu dari suatu fenomena. Sumber data dari studi ini adalah wawancara mendalam dengan informan yang memiliki kriteria sebagai laki-laki yang memakai produk perawatan kulit dan content creator laki-laki di bidang beauty (skincare enthusiast).

This study aims to determine the redefinition of masculinity which is analyzed through masculine performativity which is seen in the practice and meaning of using skin care products for men. Previous studies have shown that men who use skin care products are useful for maintaining their appearance and attracting the attention of the opposite sex, however, not many studies have looked at this phenomenon as a form of redefinition of masculinity, especially in the context of using skin care products for men. man. Using Butler's concept of masculine performativity and Shilling's body practice as an analytical tool, the researcher argues that men use skin care products as a practice that is carried out repeatedly and continuously as a way to show their gender identity. Research findings show that men's body practices using skin care products aim to achieve the body shape they desire. Meanwhile, the meaning of masculinity contained in the use of skin care products is carried out repeatedly and consistently which is considered as modern masculinity, namely men who care about facial appearance. This study uses a qualitative approach with the type of phenomenological research, namely a study that describes the experiences of several individuals from a phenomenon. The data sources of this study are in-depth interviews with informants who have criteria as men who use skin care products and male content creators in the beauty field (skincare enthusiast).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrya Pinandita
"Dewasa ini, di Indonesia khususnya, produsen produk-produk perawatan tubuh tengah mengembangkan sayapnya dengan menjadikan laki-laki sebagai target baru pada industri mereka. Laki-laki kini juga dituntut untuk merawat dan menjaga tubuh serta penampilan mereka. Berbagai strategi pemasaran seperti pemasangan iklan di televisi dan bioskop dan juga pemasaran melalui media sosial sedang gencar dilakukan sehingga terpaan terhadap pesan-pesan ini tidak akan terelekan.
Penelitian sebelumnya telah mengungkapkan bawah sebuah pesan dapat dimaknai berbeda-beda oleh khalayak luas. Pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk menggali bagaimana khalayak pria memaknai gambaran maskulinitas yang terdapat pada iklan susu suplemen L-Men Gain Mass. Latar belakang responden menjadi fokus penelitian untuk mengetahui bagaimana tiap responden dengan latar belakang dan sudut pandang mengenai maskulinitas yang berbeda memaknai pesan maskulinitas pada iklan L-Men tersebut.
Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif yang menggunakan pendekatan paradikma intepretive dengan pemilihan responden menggunakan sistem purposive random sampling. Setelah melakukan riset, peneliti menemukan bahwa didikan orang tua serta pengaruh pergaulan sosial adalah dua faktor yang paling mempengaruhi sudut padang responden dalam memaknai pesan maskulinitas. Riset ini bermanfaat bagi para pemasar produk untuk lebih berhati-hati dalam membuat sebuah pesan agar khalayak ramai dapat memaknai pesan yang disampaikan dengan baik.

In late 2000's in Indonesia, beauty and body care companies has began to expand their target market by targeting males as their potential consumers. This fact requires every males to look after their physical appearances. Various marketing strategies such as TV and social media commercial has been chosen by the marketing team to expose Indonesian males which aims to influence their perception and knowledge.
Past research has reveal that a particular message can be intepreted differently by different audiences. In this research, researcher is interested to see how male audiences interpret the masculinity image on L-Men Gain Mass TV Commercial, a protein milk suplement for male. Respondent's background and prior knowledge are chosen to be the study subject and focus to see how these factors are influencing respondent perception and opion towards L-Men's masculinity image.
This research is a qualitative research using intepretive paradigm with purposive random sampling technique. After conducting the research, researcher founds that parenting style and peer groups influence are the strongest factors which influencing respondent's response towards the masculinity message. This research is beneficial for marketer to reflect how they should choose a strong yet impactful message that are acceptable and understandable to make their program succesful.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalina
"ABSTRAK
Iklan adalah salah satu cara untuk mempromosikan produk. Diantara iklan yang
muncul di media massa, terdapat iklan yang menggunakan ilustrasi imaji
maskulinitas. Media secara teoritis dapat mengembangkan imaji tersebut menjadi
konsep yang sering tidak disadari oleh khalayak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkap representasi dan konsep maskulinitas dalam iklan-iklan produk
minuman berenergi, produk rokok, serta pelembap wajah khusus pria serta untuk
menggali ideologi apa yang ada di balik penggambaran maskulinitas pada ketiga
iklan tersebut. Analisis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis
semiotik dan menggunakan paradigma critical constructionism. Dengan
perbandingan karakteristik maskulinitas pada tiga iklan, yaitu minuman berenergi
Extra Joss, rokok Surya Pro Mild dan Vaseline Men Face Moisturiser. Penelitian
ini menemukan iklan dibuat oleh produsen dengan melanggengkan ideologi
patriarki di Indonesia supaya industri tetap berjalan sesuai dengan kepentingan
para elit kapitalis. Sehingga iklan bukan sekedar mengemas produk, tetapi juga
bagaimana para produsen menggunakan imaji maskulinitas sebagai komoditas
bagi produk mereka. Para produsen berusaha memberi masukkan ideologi kepada
khalayak, yang akhirnya memperlihatkan sebuah kesadaran palsu.

ABSTRACT
Advertising is one way to promote products. Among the ads that appear in the
mass media, there are ads that use illustration images of masculinity. Media
theoretically can develop that image become the concept that is often not aware of
it by audience. This research aims to uncover the representation and the concept
of masculinity in the advertisements of products, namely energy drinks, cigarettes
and face moisturizer for men products as well as to explore what ideology what is
behind depiction masculinity in third those ads. Analysis of this research was
conducted by using semiotic analysis and using the paradigm of critical
constructionism. By comparing the characteristics of masculinity in three ads, i.e.
energy drink Extra Joss, cigarettes Surya Pro Mild and Vaseline Men Face
Moisturiser. This research found ads created by the producer with a patriarchal
ideology in Indonesia perpetuate that industry continue to run according to the
interests of capitalist elites. So the ads not just pack the products, but also how the
producers use images of masculinity as a commodity for their products. The
producer tried to put in ideology to public, that eventually show a false
consciousness."
2012
T30777
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Dian Fransiska
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5223
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Dinanti
"Penelitian ini dilakukan kepada khalayak perempuan terhadap iklan televisi Pond?s Age Miracle versi ?Donna-Darius?. Fokus penelitian ini ialah khalayak perempuan berusia diatas 30 tahun dan sudah menikah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui posisi pemaknaan nilai ?awet muda? pada pesan iklan yang menggunakan pendekatan emotional oleh khalayak dengan melihat posisi pemaknaan pada daya tarik iklan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif konstruktivis. Data dikumpulkan dengan menggunakan tehnik wawancara mendalam. Hasil Penelitian menunjukan bahwa penggunaan pendekatan emotional dalam iklan belum mampu membuat khalayak mengadopsi nilai ?awet muda? dalam iklan secara dominan, karena faktor frameworks of knowledge, relations of production, dan technical infrastructure  yang dimiliki khalayak. Implikasi dari penelitian ini memperlihatkan adanya posisi decoding yang dominan dalam daya tarik iklan tidak mengindikasikan diterimanya konsep keseluruhan dalam iklan.

This research is conducted among female audience of Pond?s Age Miracle television commercial ?Donna-Darius? version. This research focuses on married women over 30 years of age. The purpose of this research is to understand the decode position of the ageless? value by audiences over emotional approach ads through the examination of ads appeals decode position. This research uses qualitative descriptive constructivist approach. The information was gathered using indepth interview. The research findings show that the use of emotional approach in ads is unable to make the audience to adopt a dominant position of the ageless? value over TV commercial, which is caused by frameworks of knowledge, relations of production, and technical infrastructure factor from the audience. The implication of this research shows that dominant decoding position in ads appeal doesn?t indicate the acceptance of the overall ads concept among the audience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Temasmiko
"ABSTRAK
Penggunaan jasa periklanan dalam rangkaian kegiatan memasarkan produk dan jasa yang dihasilkan para produsen ataupun pengusaha semakin meluas. Hal tersebut di atas tidak terlepas dari makin disadarinya peran dan keefektifan salah satu unsur promosi tersebut. Kondisi tersebut mengakibatkan pesan-pesan iklan yang dijejalkan kepada khalayak. semakin ramai. Menyadari kondisi tersebut, pihak pengiklan ataupun produsen dengan berbagai cara berlomba-lomba berusaha merebut perhatian khalayak. Salah satu iklan produk yang juga ikut ambil bagian dalam persaingan tersebut adalah iklan rokok kretek Sampoerna A. Iklan tersebut berusaha menarik perhatian khalayaknya dengan menampilkan visualisasi yang mirip aengan visualisasi iklan rokok kretek Dji Sam Soe yang telah lebih dulu dikenal. Penelitian ini memfokuskan pada masalah, bagaimana pengetahuan khalayak pembaca Monitor tentang iklan rokok kretek Sampoerna A. Metode penelitian ini adalah metode survey yang dilakukan pada 100 orang pembaca Monitor di Jakarta. Analisa dilihat dari distribusi frekuensi dan tabulasi silang yang dikaitkan dengan kerangka pemikiran yang ada. hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan iklan rokok kretek Sampoerna A, relatif Dari khalayak terhadap rendah. Dilihat secara keseluruhan, pengetahuan khalayak terhadap iklan rokok kretek tersebut rendah dan demikian pula halnya bila dilihat secara parsial. Artinya, baik ditinjau dari segi pengetahuan terhadap merk yang diiklankan, pengetahuan terhadap unsur-unsur iklan, maupun pengetahuan terhadap maksud yang ingin disampaikan iklan tersebut. tingkatan pengetahuan yang dimiliki khalayak relatif rendah. Untuk pengetahuan terhadap merk yang diiklankan. sebagian besar khalayak tidak dapat mengetahui bahwa iklan obyek penelitian ini mengiklankan rokok kretek Sampoerna A. . Sementara pengetahuan terhadap unsur-unsur iklan tersebut relatif tinggi hanya pada illustrasi dan naskahnya. Dan untuk pengetahuan terhadap maksud yang ingin disampaikan iklan juga rendah. Kebanyakan responden tidak mengetahuinya. Sebagian besar mengalami salah pengertian dan menjawab tidak relevan, ketika ditanyakan tentang hal tersebut. Ditinjau dari segi pengetahuan baru yang responden peroleh setelah melihat iklan rokok kretek Sampoerna A. terungkap bahwa sebagian besar responden merasa mendapatkannya. Demikian pula halnya mengenai hubungan antara iklan rokok kretek Sampoerna A dengan iklan Dji Sam Soe. Hampir seluruh responden menyadari adanya hubungan antara kedua iklan tersebut."
1990
S3850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>