Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167757 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Metha Dwi Karina
"Skripsi ini membahas pencitraan produk jasa kereta api Jerman, Deutsche Bahn, dalam komik berjudul Rückenwind yang diterbitkan secara gratis oleh pihak perusahaan Deutsche Bahn AG. Dalam skripsi ini unsur nonverbal dianalisis dengan menggunakan teori semiotik menurut Pierce dan unsur verbal dianalisis menggunakan teori semantik menurut Hannappel dan Melenk, khususnya yang berkaitan dengan makna kontekstual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komik ini merepresentasikan citra produk jasa kereta api Deutsche Bahn, terkait dengan pelayanan jasa Deutsche Bahn dan hal-hal yang dapat dialami jika menggunakan kereta api Deutsche Bahn. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan, citra yang paling menonjol dalam komik Rückenwind ini adalah perkenalan dan kesenangan dalam perjalanan serta tempat tujuan untuk berlibur.

The study discusses the service product imaging of German's railway, Deutsche Bahn, in a comic book entitled Rückenwind, which is published for free by the company Deutsche Bahn AG. In this study, the nonverbal elements are analyzed using Pierce's theory of semiotics and the verbal elements are analyzed using Hannappel and Melenk's theory of semantic, especially the theory which related to contextual meaning.
The result showed that this comic represents the service product image of the Deutsche Bahn railway, related to the direct service of the company and the things that can be experienced by passengers when using the Deutsche Bahn railway. Based on the result we can conclude, the most existing image in the comic are having friends, having fun and the vacation destinations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42053
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dave Christian
"Penelitian ini membahas unsur semiotika dan semantik yang terdapat dalam fenomena internet yaitu meme internet atau meme. Meme yang dianalisis dalam penelitian ini berupa gambar meme dengan teks atau takarir caption berbahasa Jerman yang menyiratkan depresi yang terdapat dalam media sosial Facebook pada laman Stramme Memes f r deutsche Teens. Pembahasan dilakukan dengan mendeskripsikan gambar meme dan kemudian menganalisis gambar dari segi nonverbal melalui kajian semiotik dengan menggunakan teori semiosis Peirce dan dari segi verbal melalui kajian semantik dengan menggunakan jenis atau ragam makna, yang menyebut suatu macam makna tertentu yang dilihat dari sudut pandang atau kriteria tertentu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kajian semantik dan semiotik dapat dinilai bahwa gambar meme yang dianalisis dapat memiliki nilai humor, walaupun memberi kesan yang negatif karena mereferensikan secara eksplisit tentang depresi melalui teks atau suasana gambar, dan juga secara implisit tentang pengakhiran hidup diri sendiri melalui kajian gambar atau makna di balik kata atau frasa tertentu.

This research discusses about semiotic and semantic elements that are found in the internet phenomenon called internet meme or meme. Memes that will be analyzed in this research are in the form of images with text or caption in German that implies depression and are found on the Facebook page Stramme Memes f r deutsche Teens. Analysis will be conducted by describing the images. The images then will be analyzed from nonverbal aspect through semiotic view using Peirces semiosis theory and from verbal aspect through semantic view using types of meaning, i.e. meaning that is viewed from a certain point of view or criteria. The research is conducted by using qualitative method with literature study. The result demonstrates that through semiotic and semantic view, it can be concluded that the six meme images that are analyzed could have humor values, even though they are giving negative impression by referencing depression explicitly through the text or the tone, and implicitly referencing suicide all is done through the study of the images and the meaning behind certain words or phrases."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sem Sahala
"Manusia berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan tanda-tanda. Untuk menyampaikan tanda-tanda itu, digunakan berbagai media - salah satunya poster, yaitu media visual pengumuman yang dicetak dan dipasang di tempat publik untuk memperkenalkan produk, acara, atau sentimen. Partai Komunis Uni Soviet menggunakan poster untuk menyampaikan informasi dalam bentuk propaganda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan-kebijakan yang disampaikan oleh PKUS dengan mengidentifikasi tanda-tanda dan fungsi bahasa apa raja yang terdapat dalam desain poster. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan teori semiotik Peirce, yaitu sintaktika, semantika, dan pragmatika dan fungsi bahasa menurut Roman Jakobson. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data berupa 33 poster propaganda Uni Soviet periode 1980-1990. Dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam poster propaganda ditemukan tanda verbal berupa teks, tanda nonverbal berupa gambar, dan fungsi bahasa yang membentuk satu kesatuan wacana informasi dalam bentuk propaganda pemerintah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Apriani Pata
"Tesis ini merupakan kajian semiologi yang dikaitkan dengan perempuan. Penelitian kualitatif ini membahas teori konotasi dan ideologi Barthes untuk melihat makna perempuan. Korpus berasal dari rubrik "Opini" yang berjenis tulisan narasi dan argumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanda (signifier) konotasi perempuan menggunakan pendekatan petanda (signified) tematis, yaitu benda hidup, benda mati, sifat, dan aktivitas. Sementara itu, hasil temuan ideologi berdasarkan tematis tersebut menunjukkan perempuan dipandang secara positif dan negatif. Pandangan positif terdapat dalam tema konotasi sifat dan aktivitas, sedangkan pandangan negatif terdapat dalam tema benda hidup dan benda mati. Pandangan negatif lebih dominan dibandingkan pandangan positif perempuan.

This thesis is a semiological research associated with women. This qualitative study discusses Barthes' theory of connotation and ideology related to women. The corpus was taken from a colomn named "Opini" Serambi Indonesia. The corpus was a combination between narrative's and argumentative?s writing type. The result showed up that signifier?s connotation of women were discussed by the signifieds of four kinds. The four kinds were living thing, inanimate thing, adjective and activity. Meanwhile based on four kinds theme the result of ideology told that women were viewed in negative's and positive?s perspective. The negative's perspective was on adjective and activity theme, and positive?s ones was on living and inanimate thing. The negative's perspective of women were definitely dominant rather than positive's ones."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifa Noviansyah
"ABSTRACT
Skripsi ini berisi analisis semantik dan semiotik pada iklan kampanye perlindungan hewan berbahasa Jerman yang dibuat oleh organisasi pecinta hewan NOAH-Menschen fur Tiere. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna semantik pada unsur verbal iklan dan jenis tanda semiotika yang terdapat pada unsur nonverbal iklan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, makna semantik yang sering muncul pada unsur verbal iklan adalah makna referensial, yaitu makna yang berkaitan dengan objek rujukan dan konteksnya. Selain makna referensial, makna yang juga sering muncul adalah makna afektif negatif untuk memberikan penekanan bahwa hewan-hewan di dunia saat ini sedang dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Makna semantik lainnya yang juga muncul pada penelitian ini adalah makna afektif positif, makna intralingual-paradigmatik, makna asosiatif, dan makna kolokatif. Dari segi semiotika, jenis tanda yang sering muncul pada unsur nonverbal iklan adalah ikon. Gambar-gambar pada iklan dibuat menyerupai bentuk aslinya, untuk memudahkan pembaca mengerti maksud dari iklan tersebut. Selain ikon, tanda yang muncul pada iklan adalah simbol dan indeks.

ABSTRACT
This thesis discusses semantic and semiotic analysis about animal welfare by NOAH Menschen fur Tiere. The purpose of this thesis is to explain the semantic meaning and semiotic sign appear on the advertisements. Based on the analysis, the semantic meaning the most often appear is referential meaning, which is the meaning that related to the object and its context. Beside of referential meaning, the other semantic meaning that also appear the most is the negative affective meaning, the function is to emphasize the reader that the animals in the world are in danger. The other semantic meanings that appear are positive affective meaning, intralingual paradigmatic meaning, associative meaning, and collocative meaning. There are also the semiotic sign appear in the advertisements, such as icon. The pictures are made similar like the real object to make it easy to understand. Beside of icon, the semiotic sign that also appear are symbol and index."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridwan
"Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika untuk menganalisis teks berita konflik Israel-Palestina. Teori semiotika Barthes mengenai konotasi digunakan untuk menggali makna konotasi yang terdapat dalam sejumlah kata atau ungkapan yang menjadi tanda dalam teks berita. Korpus bersumber dari teks berita Kompas pada momentum pengajuan proposal Palestina untuk menjadi anggota PBB, yaitu September-Oktober 2011.
Hasil analisis menunjukkan bahwa konotasi sangat berperan dalam menggambarkan tanda yang sesuai dengan apa yang sebenarnya ingin diberitakan media Kompas. Hasil analisis ini juga membentuk makna konotasi yang mengungkap sudut pandang Kompas tentang Palestina, Israel, dan reaksi negaranegara di dunia selama momen tersebut.

This research uses qualitative method with semiotic approach to analyze the news text of the Israeli-Palestinian conflict. The semiotic theory of Barthes about connotations is used to find the meanings of the words or phrases that acted as sign in the news text. Corpus is taken from Kompas‟s news text at the moment of submission of Palestinian proposal for UN membership, during September-October 2011.
The results of the research analysis show that the connotation is crucial in describing the sign that correspond to what Kompas really want reported. The results of the research analysis also find the connotation meaning which reveal a perspective of Kompas on the Palestinian, Israel, and the reaction of countries in the world during this moment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T36138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okke Saleha K. Sumantri Zaimar
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Dermawan
"Penelitian ini bertujuan menemukan koherensi struktur intrinsik Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari dan menemukan koherensi struktur trilogi itu dengan struktur sosial masyarakat yang menjadi acuannya. Kerangka teori yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah teori semiotik dan teori strukturalisme-genetik. Teori semiotik menganggap karya sastra sebagai fakta semiotik, sebagai tanda; sedangkan teori strukturalisme-genetik. menganggap karya sastra sebagai fakta sosial. Penggunaan kedua teori itu dalam penelitian ini saling melengkapi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dialektik. Dengan metode itu penelitian berlangsung secara dialektis, dari fakta-fakta linguistik yang aktual ke fakta-fakta sosial dan semiotik yang ada di dalam masyarakat. Selanjutnya penemuan fakta-fakta sosial dan semiotik itu digunakan kembali untuk pemahaman ulang mengenai fakta-fakta linguistik. Proses dialektis itu berlangsung secara terus-menerus sampai ditemukannya koherensi struktur teks.
Dengan menggunakan kerangka teori dan metode tersebut di atas penelitian ini akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa keberhasilan Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu faktor semiotik dan faktor sosiologis. Faktor semiotiknya berupa penggunaan dan penyangkalan terhadap sistem semiotik tingkat umum, sistem semiotik tingkat khusus, dan sistem semiotik tingkat sastra lokal. Faktor sosiologisnya berupa pengekspresian secara tepat pandangan dunia tragik wong cilik dan santri yang hidup di tengah masyarakat yang sedang berubah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
T2069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianus Robinhut
"Ikian televisi dalam sudut pandang ekonomi adalah sarana sekaligus komoditas jual beli sedangkan dalam pandangan semiotik dia adalah sebuah tanda dari sekian banyak tanda yang melingkupi kehidupan manusia. Dengan demikian studi tentang iklan secara semiotis adalah usaha interdisipliner antara ilmu semiotik dan ekonomi. Studi semiotik sekaligus menyingkap makna dibalik penggunaan unsur-unsur tertentu dalam ikian juga menjelaskan citra atau brand image barang atau hal yang diiklankan.
Semiotik Barthes memandang ikian televisi (sepeda motor Honda dan Yamaha) sebagai salah satu contoh mitos, yang pembuatan atau penayangannya dilatar belakangi oleh niat atau motivasi tertentu. Materinya pun rumit karena merupakan ramuan unsur verbal dan nonverbal. Karena adanya niat dibalik penggunaan unsur-unsur tertentu dalam ikian, maka pemaknaan iklan secara denotasi tidakiah cukup. Memang pemaknaan secara denotasi panting karena denotasi merupakan dasar konotasi (itulah sebabnya teori konotasi Barthes mengandung sistem denotasi di dalamnya), namun untuk menyingkap makna-makna pada lapisan dalam ikian perlu dilakukan analisis konotasi. Analisis konotasi bertujuan untuk menemukan makna-makna konotasi iklan dan kemudian menemukan citra produk atau merek dari barang atau hal yang diiklankan.
Honda dan Yamaha, meialui iklan-ikian televisinya, menampilkan citra merek yang berbeda. Honda sejalan dengan slogan yang diusungnya: bagaimanapun Honda selalu lebih unggul menempatkan teknologi handal sebagai citra untuk mereknya. Yamaha di lain pihak menampilkan citra kecepatan, sesuai slogannya yang berbunyi Yamaha semakin di depan.
Dua produk sepeda motor untuk masing-masing merek tersebut secara konsisten menampilkan citra merek yang disebutkan tadi. Supra X 125, misalnya, adalah produk Honda yang mengusung citra teknologi handal, begitu jugs Jupiter MX yang merupakan produk Yamaha dengan citra kecepatan. Pesan teknologi Honda ada juga pada produk skuter matiknya: Vario, di samping citranya sebagai produk untuk anak muda. Produk matik Yamaha juga meneruskan citra kecepatan. Yamaha Mio, di samping produk dengan harga bekas yang tinggi juga adalah sepeda motor dengan kemampuan berakseierasi cepat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T19223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Purnamasari
"Ragam bahasa keilmuan saat ini menjadi Salah satu unsur penting yang dibahas di perguruan tinggi dalam pengajaran bahasa Jerman bagi penutur asing. Satu dari sekian banyak ciri khas yang kerap ditemukan dalam bahasa Jerman ragam keilmuan adalah pronomina es.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan pronomina es dari segi sintaktis dan semantis. Secara sintaktis pronomina es berfungsi sebagai kata ganti, pengisi rumpang, dan bagian dari valensi verba, sementara dari segi semantis dibicarakan pronomina es yang berperan sebagai pemarkah relasi semantis antara anteseden dan pengacunya.
Korpus data berjumlah 90 (sembilan puluh) kalimat diperoleh dari empat buah buku yang mewakili dua bidang ilmu, eksakta dan noneksakta. Dua buku yang mewakili bidang ilmu eksakta adalah teknik dan kedokteran, sedangkan dua buku lainnya mewakili bidang noneksakta, yakni hukum dan linguistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara sintaktis prosentase kekerapan kemunculan pronomina es sebagai kata ganti, sebagai pengisi rumpang atau sebagai bagian dari valensi verba tidak sama antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya meskipun berada dalam kelompok ilmu yang sama. Pronomina es yang ditemukan dalam ragam bahasa keilmuan bidang teknik dan kedokteran; misalnya. Dalam ragam bahasa keilmuan bidang teknik prosentase kemunculan pronomina es yang berlilngsi sebagai kata ganti hanya sebesar 7,69%, sedangkan dalam bidang kedokteran Sebesar 31%. Sementara berdasarkan analisis semantis diperoleh simpulan sebagai berikut; Secara umum pronomina es yang paling kerap muncul dalam keempat bidang ilmu yang diteliti adalah pronomina es yang secara sintaktis berfungsi sebagai bagian dari valensi verba seperti dalam frasa verbal es regnet 'hujan'. Pronomina es tersebut -mengacu pada von Polenz- tidak memiliki makna secara semantis (Ieeres semanticsubjec) karena tidak membuat rujuk silang dengan nomina atau hal yang berada di depannya atau di belakangnya.
Pronomina es yang memperlihatkan hubungan anaforis antara anteseden dan pengacunya ditemukan paling kerap muncul dalam ragam bahasa keilmuan bidang linguistik. Dalam ragam ini pula pronomina es yang rnemperlihatkan hubungan kataforis paling kerap muncul. Pronomina es yang merupakan pronomina katafor secara sintaklis adalah pronomina yang berfungsi sebagai pengisi rumpang dan memiliki pola-pola kalimat tertentu, seperti Es... Nebensatz, ob... Akan tetapi tidak semua pronomina es yang secara sintaktis berfungsi sebagai pengisi rumpang memperlihatkan hubungan yang bersifat kataforis antara anteseden dan pengacunya. Pronomina es yang tidak memiliki pola kalimat khusus dan hanya merupakan sebuah dummy subject dalam kalimat tidak bermakna secara semantis, karena ia tidak membuat rujuk silang silang dengan lingkungannya.

Scientific language is now becoming one of significant studies which is tought at universities in teaching german for foreign speaker. One of the characteristics mostly found in scientific german is the pronoun es.
This research tried to describe and to emphasize the syntactical and semantical phanomen of the pronoun es. The pronoun es has -according to van der Elst- three syntactical functions as followed: Es as pronoun, es as expletive, and es as part of the verb valence. And es semantically shows the relation between the determiner and its antecedent, anaphoric or cathaphoric.
90 (ninety) sentences as corpus was taken from four scientific books, which represent two group of studies, namely science and social. Technik and medicine were chosen to represent science, and law and linguistics to social.
The result revealed that the frequency of the syntactical function of pronoun es found in four books is not the same one with another, although they are in the same group of study. Those found in technic and medicine for example. Both are science books, but the pronoun es as pronoun is found more in medicine as in technic, 31% to only 7,69%. Semantical analysis on the other hand indicated that the pronoun es, which are meaningless -this pronoun syntactically functions as part of the verb valence- generally found mostly in all four books. The anaphoric relationship is showed mostly in linguistics, so is the cataphoric one. The cataphor pronoun es is that, which functions syntactically as expletive and has particular sentence model, such as Es ... Nebensatz, ob .... Those, which also has the same syntactical iilnction but doesn?t have particular sentence model and it is only the dummy subject of the sentence are meaningless.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T17211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>