Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179041 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herlia Yuliantini
"Kurangnya pengetahuan HIV/AIDS pada remaja mempengaruhi sikap remaja pada perilaku seksual pranikah sehingga akan meningkatkan kerentanan remaja tertular HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan HIV/AIDS dan sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah. Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 96 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki tingkat pengetahuan HIV/AIDS yang baik dengan sikap yang tidak mendukung terhadap perilaku seksual pranikah. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa jenis kelamin berhubungan dengan sikap terhadap perilaku seksual pranikah (p=0,0005). Peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS melalui pengembangan kurikulum dan penyusunan strategi promosi kesehatan yang tepat bagi remaja menjadi upaya untuk memperbaiki sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah.

Lack of HIV/AIDS knowledge on adolescent influences the adolescent attitude towards premarital sexual behavior so it will increase the adolescent vulnerability to HIV/AIDS infection. The aim of this study was to identify the correlation between the level of HIV/AIDS knowledge and adolescent attitude towards premarital sexual behavior. Descriptive correlative study and cross sectional approach was conducted by using questionnaires among 96 purposively selected students.
The results showed that most of the students had high level of HIV/AIDS knowledge with unfavorable attitude towards premarital sexual behavior. This study also indicated that sex correlated with attitude towards premarital sexual behavior (p=0,0005). Improvement of HIV/AIDS knowledge through developing the curriculum and creating appropriate health promotion for adolescent should be addressed to reform the adolescent attitude towards premarital sexual behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43157
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Mutiara Artifa
"ABSTRAK
Prevalensi perilaku seksual berisiko HIV AIDS atau PMS pada remaja di Indonesia dan dunia masih mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan rendahnya pengetahuan seksualitas dan kesehatan reproduksi tentang penyebab dan dampak dari perilaku seksual pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan seksualitas dengan perilaku seksual berisiko HIV/AIDS atau PMS Di SMA Yayasan Islam X Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 138 sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner tentang teori seksualitas serta bentuk perilaku seksual berisiko yang dimodifikasi oleh peneliti. Hasil analisis statistik menggunakan chi-square menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan seksualitas memiliki hubungan bermakna dengan perilaku seksual berisiko HIV/AIDS atau PMS X2=5,133, p-value= 0,023, ? = 0,05. Penelitian ini merekomendasikan pada pemerintah, tenaga kesehatan dan sekolah untuk meningkatkan pengetahuan tentang seksualitas fokusnya pada penyebab dan dampak perilaku seksual berisko HIV/AIDS atau PMS agar dapat menurunkan jumlah perilaku seksual berisiko pada remaja di Indonesia.

ABSTRACT
Prevalence of HIV AIDS or STDs risk sexual behaviour in Indonesia and world rsquo s adolescents have high incidence every year. Those are due to low knowledge of sexuality and reproductive health about the causes and effects of sexual behavior in adolescents. This study aimed to identify the relationship between level of sexuality knowledge and HIV AIDS or STDs risk sexual behaviour in SHS Islamic X Jakarta Timur. The research used cross sectional design with 138 samples with total sampling method. This research used questionnaire as an instrument about the theory of sexuality as well as forms of risky sexual behavior modified by researchers. Statistic analyze used chi square with the result that level of sexuality knowledge had correlation with sexual behavior at risk of HIV AIDS or STDs X2 5,133, p value 0,023, 0,05. This study recommends governments, health workers and schools to improve the sexuality knowledge focuses on the causes and effects of HIV AIDS or STDs risk sexual behaviour in order to reduce the amount of risky sexual behavior in adolescents in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yati Rochdiyawati Hadiyat
"Meningkatnya temuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Kuningan dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa perilaku seksual berisiko di Kabupaten Kuningan mengalami peningkatan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa belum dilakukannya upaya pencegahan penularan HIV-AIDS. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui besarnya bentuk hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS terhadap perilaku seksual berisiko ditinjau dari aspek penularan dan pencegahan HIV-AIDS dan sikap terhadap perilaku seksual pranikah berisiko pada remaja di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif melalui pendekatan yang bersifat cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Mei 2013 di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Besar sampel yang diambil sebanyak 200 orang, pengumpulan data dilakukan sekaligus pada satu waktu secara bersamaan (point time approach) dengan menggunakan kuesioner, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jenis uji statistik yang digunakan yaitu pengujian statistic chi square dengan batas kepercayaan (α=0,05); dengan estimasi confidential interval/tingkat kepercayaan (CI) 95%. Hasil uji statistik hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual pranikah remaja, diperoleh nilai p = 0,755 maka dapat disimpulkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual remaja. Hasil uji statistik hubungan antara sikap dengan perilaku seksual remaja diperoleh nilai p= 0,019 maka dapat disimpulkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku seksual remaja.

The findings of increasing cases of HIV-AIDS in Kuningan district from year to year, suggesting that sexual risk behavior in Kuningan has increased. This increase suggests that prevention efforts of HIV-AIDS have not done. The purpose of this study, to determine the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS to adolescent sexual behavior in terms of aspects of transmission and prevention of HIV-AIDS and attitudes toward adolescents premarital sexual behavior in SMA Negeri I Garawangi Kuningan. This study uses descriptive research method through a cross sectional approach, was conducted in March-May 2013 in the SMA Negeri I Garawangi Kuningan regency of West Java. Samples taken by 200 respondents, as well as the data collection is done at the same time (time point approach) by using a questionnaire,. with sampling techniques using simple random sampling. Type of statistical test used is the chi square test with statistical confidence limits (α = 0.05), with an estimated confidential interval / confidence level (CI) 95%. Results of statistical tests the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS with adolescent premarital sexual behavior, the value of p = 0.755, it can be concluded there is no significant relationship between a comprehensive knowledge of HIV-AIDS with. Results of statistical tests the relationship between attitudes to adolescent premarital sexual behavior obtained p value = 0.019, it can be concluded that there is a significant relationship between attitudes and adolescent premarital sexual behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaniago, Dilla Yulian
"Angka penularan HIV/AIDS masih terus bertambah pada saat ini. Penggunaan akun alter-ego di twitter telah menjadi salah satu media untuk transaksi seksual. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan menggunakan data primer. Hasil analisis inferens dengan uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan (nilai p = 0,519; POR = 1,42; 95% CI = 0,48 – 4,23) dan sikap (nilai p = 0,285; POR = 0,58; 95% CI = 0,26-1,33) terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS. Namun analisis menunjukkan terdapat hubungan antara usia (nilai p = 0,030; POR = 0,33; 95% CI = 0,13 – 0,83), status pekerjaan (nilai p = 0,045; POR = 0,38; 95% CI = 0,16 – 0,90), dan status perkawinan (nilai p = 0,020; POR = 0,11; 95% CI = 0,01 – 0,93) terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS. Program dan pelayanan kesehatan perlu melakukan penjangkauan pemberian pendidikan dan promosi kesehatan terkait HIV/AIDS pada pengguna akun alter-ego di twitter dengan memaksimalkan penggunaan internet serta sosial media misalnya mengadakan webinar terkait HIV/AIDS dan memperkuat kolaborasi dengan lintas sektor lainnya seperti perusahaan, dinas kesehatan setempat, LSM dan lainnya.

The rate of transmission of HIV/AIDS is still increasing at this time. The use of alter-ego accounts on Twitter has become a medium for sexual transactions. This study aims to identify the relationship between the level of knowledge and attitudes towards HIV/AIDS prevention behavior. This study is a quantitative study with a cross-sectional design and uses primary data. The results of the inference analysis using the chi-square test showed that there was no relationship between the level of knowledge (p value = 0.519; POR = 1.42; 95% CI = 0.48 – 4.23) and attitude (p value = 0.285; POR = 0 ,58; 95% CI = 0.26 – 1.33) on HIV/AIDS prevention behavior. However, the analysis showed that there was a relationship between age (p value = 0.030; POR = 0.33; 95% CI = 0.13 – 0.83), employment status (p value = 0.045; POR = 0.38; 95% CI = 0.16 – 0.90), and marital status (p value = 0.020; POR = 0.11; 95% CI = 0.01 – 0.93) on HIV/AIDS prevention behavior. Health programs and services need to outreach the provision of education and health promotion related to HIV/AIDS to alter-ego account users on Twitter by maximizing the use of the internet and social media, for example holding webinars related to HIV/AIDS and strengthening collaboration with other cross-sectors such as companies, health offices local, NGOs and others."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Jos Iswadi
"Penularan HIV menjadi tantangan dunia hingga saat ini yang memerlukan pencegahan yang konprehensif berbasis pengetahuan. Remaja merupakan kelompok kecil yang rentan terhadap penularan HIV. Penelitian deskriptif korelasi ini bertujuan mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan HIV dengan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 87 siswa SMA dengan teknik quota sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan penularan HIV. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan tingkat pengetahuan berhubungan signifikan dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS (p=0,01, α=0,05). Analisis bivariat sikap dan perilaku menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS (p=0,20,α=0,05). Pendidikan kesehatan perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di sekolah untuk memperkaya remaja tentang informasi kesehatan khususnya HIV/AIDS sehingga dapat memutuskan mata rantai penularan HIV/AIDS.

HIV transmission is challenging the world to date and need base prevention conprehensive prooer knowledge. Teenagers are a small group who are vulnerable to HIV infection. This correlation descriptive study aimed to identify the correlation between knowledge and attitudes to HIV prevention behaviour with a cross-sectional approach involving juvenile respondents with a high school 87 students with quota sampling technique. The research instrument used questionnaires to measure the level of knowledge, attitudes, and behaviors to prevent HIV transmission. Results of bivariate analysis with chi-square test showed that there was a significant relationship between knowledge with behavior of the prevention of HIV/AIDS (p=0,01 α=0,05). Bivariate analysis of attitudes and behavior showed there was no significant relationship between attitude with behavior prevention of HIV/AIDS (p=0,20 α=0,05). Health education should be included in the education curriculum in schools to enrich the youth about health information in particular HIV/AIDS so that they can break the chain of transmission of HIV/AIDS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Risma Fadillah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang PMS dan HIV/AIDS terhadap perilaku berisiko PMS dan HIV/AIDS. Penelitian dilakukan di SMA Negeri I Wundulako, Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2013. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif pada 189 remaja SMA. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja memiliki perilaku tidak berisiko, berumur 16,22 tahun, perempuan, beragama Islam, pengetahuan cukup baik (mean), sikap negatif (mean), terpapar informasi media, dan kontak personal yang kurang aktif. Hasil uji statistik membuktikan terdapat hubungan bermakna antara umur, jenis kelamin (OR=2,18), pengetahuan (OR=2,16), sikap (OR=2,19), sumber informasi media (OR=2,5) dan kontak personal (OR=2,19) dengan perilaku berisiko PMS dan HIV/AIDS.

This research aim to know the description of the knowledge and attitudes of teenagers about PMS and HIV/AIDS with risk behavior of PMS and HIV/AIDS. Research conducted in SMA Negeri 1 Wundulako, Kolaka, Southeast Sulawesi in 2013. Design research was a cross-sectional with a quantitative approach in high school teenagers (189). The results showed most of the teens have no behavior was risk, 16,22 years, male, Moslem, knowledge is quite good (mean), negative attitude (mean), exposure to media information, and personal contacts that are less active. Results of statistical tests proved there was a meaningful relationship between age, sex (OR = 2.18), knowledge (OR = 2.16), attitude (OR = 2,19), sources of information media (OR = 2.5) and personal contacts (OR = 2,19) with risk behavior of PMS and HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Atnawanty
"Perilaku seksual berisiko merupakan aktivitas yang memiliki dampak negatif pada kehidupan seseorang yang melakukannya, dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS, kesalahpahaman penularan HIV, dan stigma pada ODHA di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan
HIV/AIDS dan stigma HIV/AIDS terhadap perilaku seksual berisiko pada Suku Atoin Meto. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik consecutive
sampling pada 142 responden Atoin Meto. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
hubungan yang signifikan antara pengetahuan HIV/AIDS terhadap perilaku seksual
berisiko (p value = 0,035, ɑ = 0,05; OR = 2,360), sedangkan pada variabel stigma
HIV/AIDS, tidak terdapat hubungan yang bermakna. Pada analisis multivariat akhir
dengan regresi logistik berganda, variabel yang berpengaruh adalah pengetahuan
HIV/AIDS, jenis kelamin dan pendapatan, yang paling mempengaruhi adalah jenis
kelamin (p value = 0,006, ɑ = 0,05; OR = 6,349). Diperlukan intervensi khusus seperti
edukasi pendidikan rutin sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS dan
menurunkan perilaku seksual berisiko pada masyarakat etnis khususnya Atoin Meto.

Risky sexual behavior is an activity that has a negative impact on the life of a person who
does it, can be occur due to lack of knowledge about HIV / AIDS, misunderstanding of
HIV transmission, and stigma on ODHA in society. The purpose of this study was to
identify the relationship of HIV/AIDS knowledge and the stigma of HIV/AIDS to risky
sexual behaviors in the Meto Atoin Tribe. This study used cross sectional design with
consecutive sampling techniques on 142 Respondents atoin Meto. The results showed a
significant link between HIV/AIDS knowledge of risky sexual behaviors (p value = 0.035,
0.05; OR = 2,360), while in the hiv/AIDS stigma variable, there is no meaningful
relationship. In the final multivariate analysis with multiple logistic regressions, the
influential variables are HIV/AIDS knowledge, gender and income, the most affecting
being gender (p value = 0.006, 1 = 0.05; OR = 6,349). Special interventions such as
routine education are needed in an effort to increase hiv/AIDS knowledge and reduce risky sexual behavior in ethnic communities, especially Atoin Meto.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelia Rachma Dewi
"Latar Belakang: Anak jalanan yang jumlahnya terus meningkat, merupakan kelompok berisiko tinggi terhadap berbagai masalah sosial dan kesehatan, namun belum ada informasi tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku mereka yang berisiko penularan HIV/AIDS.
Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap terhadap HIV/AIDS, serta perilaku berisiko tinggi penularan HIV/AIDS dan faktor yang memengaruhinya pada anak jalanan usia remaja di Jakarta.
Metode: Studi kuantitatif (kuesioner yang divalidasi) dan kualitatif (wawancara, focus group discussion, dan observasi) terhadap 100 subjek usia 10-18 tahun yang dipilih secara konsekutif. Analisis statistik menggunakan analisis bivariat (uji kai kuadrat atau uji Fischer) dan multivariat (uji regresi logistik).
Hasil: Sebagian besar (85%) subjek memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang masih kurang terhadap HIV/AIDS, 35% subjek belum pernah mendengar istilah HIV/AIDS. Tingkat pendidikan dan status ekonomi keluarga merupakan faktor yang memengaruhi pengetahuan dan sikap terhadap HIV/AIDS. Perilaku risiko tinggi penularan HIV/AIDS melibatkan 27% subjek, risiko sedang 18% subjek, risiko rendah 55% subjek. Sebanyak 17% subjek pernah berhubungan seksual (82,4% tidak pernah menggunakan kondom), 58% perokok; 45% peminum alkohol, 26% pengguna obat-obatan terlarang. Prostitusi dan homoseksualitas juga didapatkan pada anak jalanan. Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja, jumlah jam kerja, tempat tinggal, frekuensi bertemu orangtua kandung, dan sumber informasi utama merupakan faktor yang memengaruhi tingkat perilaku risiko tinggi.
Simpulan: Anak jalanan memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang kurang terhadap HIV/AIDS serta banyak terlibat perilaku berisiko tinggi, sehingga membutuhkan penanganan yang komprehensif dan multidisiplin.

Background: Street children are increasing and highly vulnerable to many social and health problems, but very little is known about their knowledge, attitudes, and behavior related to HIV/AIDS transmission.
Objectives: To identify level of knowledge, attitudes, and high-risk behavior related to HIV/AIDS transmission among adolescent street children in Jakarta and its related factors.
Methods: Quantitative (validated questionnaire) and qualitative (in-depth interview, focus group discussion, and observation) study were conducted among 100 participants aged 10-18 years old which were recruited consecutively. Statistical analysis was done using bivariate (Chi-square or Fischer tests) and multivariate (logistic regression) analysis.
Results: Most participants (85%) had low knowledge about HIV/AIDS and 35% subjects never heard about HIV/AIDS. Low education level and low socio-economic status increased likelihood of having low knowledge about HIV/AIDS. High-risk behaviors were engaged by 27% participants, moderate risk 18%, low risk 55% participants. Seventeen percent subjects were sexually experienced (82,4% never use condom), 58% smokers, 45% alcohol drinkers, and 26% drug abusers. Prostitution and homosexuality were also prevalent among street children. Factors that increased the likelihood of displaying risky behavior were being male, older age, low education level, being street children more than 5 years, working on the street more than 35 hours a week, living on the street, less contact with parents, and having friend as major source of information.
Conclusions: Street children had low knowledge and attitude toward HIV/AIDS and high engagement on high-risk behavior, thus require comprehensive and multidisciplinary approaches.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shena Masyita Deviernur
"Perilaku seksual berisiko HIV/AIDS pada LSL dapat dipengaruhi oleh pengetahuan pencegahan dan miskonspsi terkait HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan HIV/AIDS dengan perilaku seksual berisiko HIV/AIDS pada LSL di 3 kota Yogyakarta, Tangerang, Makassar di Indonesia tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan data STBP 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah 343 LSL di 3 kota di Indonesia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan dianalilsis secara univariat, bivariat, dan stratifikasi. Hasil penelitian yang didapatkan adalah 16 LSL memiliki tingkat perilaku seksusal berisiko tinggi, 30.9 LSL memiliki pengetahuan pencegahan dan miskonsepsi kurang, 52.5 LSL berusia >24 tahun, 48 LSL kurang berpartisipasi dalam program pelayanan kesehatan HIV/AIDS, 51 LSL mendapat sumber informasi kurang. Berdasarkan analisis bivariat yang dilakukan hubungan dengan perilaku seksual berisiko HIV AIDS yaitu kurang memiliki pengetahuan HIV/AIDS PR=2.0;95 CI 1.2-3.2 , usia le; 24 tahun PR=1.7 ; 95 CI 1.0-2.7 , kurang berpartisipasi pada program kesehatan PR=2.0 ; 95 CI 1.2-3.4 , kurang mendapatkan sumber media informasi PR=0.6 ; 95 CI 0.4-1.0 . Hasil stratifikasi antar strata pada variabel kovariat yaitu PR lebih tinggi pada LSL berusia >24 tahun PR=2.14 ; 95 CI 0.98-4.66 , LSL yang kurang mengikuti program pelayanan kesehatan PR=2.10; 95 CI 1.17-3.77 , dan LSL yang baik mendapat media sumber informasi PR=2.05 ; 95 CI 1.11-3.77 . Oleh karena itu disarankan untuk meningkatkan kembali program IPP, memberikan edukasi sesuai dengan usia, dan memberikan sumber informasi yang lebih efektif dan massive.Kata kunci: Lelaki Seks Lelaki LSL ; pengetahuan HIV/AIDS; perilaku seksual berisiko.

Sexual risk behavior HIV AIDS among MSM can be influenced by prevention and misconception knowledge of HIV AIDS. This study aims to determine the relations about knowledge of HIV AIDS and sexual risk behavior HIV AIDS among MSM in 3 cities Yogyakarta, Tangerang, Makassar in Indonesia on 2013. This study used cross sectional design by using data IBBS 2013. Samples in this study were 343 MSM in 3 cities in Indonesia meet the criteria inclusion and exclusion and analyzed by univariate, bivariate, and stratification. Form the result, the percentage were 16 MSM have high risk of sexual risk behavior, 30.9 MSM have prevention and misconception knowledge less, 52.5 MSM 24 years, 48 MSM less participate in the health services HIV AIDS, 51 MSM less of source information. Based on analysis bivariate relationships with sexual risk behavior HIV AIDS less having knowledge HIV AIDS PR 2.0 95 CI 1.2 3.2 , age le 24 years PR 1.7 95 CI 1.0 2.7 , less participate in the health program PR 2.0 95 CI 1.2 3.4 , less get media source information PR 0.6 95 CI 0.4 1.0 . Stratification results of the strata on the variables of covariate variable have higher PR on MSM aged 24 years PR 2.14 95 CI 0.98 4.66 , MSM less follow the program health service PR 2.10 95 CI 1.17 3.77 , and MSM got a better media source information PR 2.05 95 CI 1.11 3.77 . It is therefore advisable to improve program IPP back, give education in according by age, and provide a source of information that is more effective and massive.Keywords Men Sex with Men MSM , sexual behavior risk HIV AIDS, knowledge of HIV AIDS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efa Fathurohmi
"Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 menyebabkan daya tahan tubuh semakin melemah dan rentan diserang berbagai penyakit. Puskesmas Bogor Timur merupakan puskesmas tertinggi angka kasus HIV oleh kelompok LSL. Berdasarkan hasil wawancara di Puskesmas Bogor Timur, terdapat LSL yang tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks, ditemukan LSL yang sudah positif HIV namun masih berganti-ganti pasangan, terdapat LSL yang berpendidikan Diploma III tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks, terdapat LSL dengan pendidikan terakhir SMA sudah memiliki istri namun menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan LSL.Tujuan:mengetahui hubungan pengetahuan HIV/AIDS dengan perilaku seksual berisiko.Sampel penelitian berjumlah 88 responden yang diambil dengan melalui teknik snowball, menggunakan analisis univariate dan bivariate.Hasil:Terdapat hubungan antara pengetahuan HIV/AIDS dengan perilaku seksual berisiko pada kelompok LSL dengan nilai p=0,000 (a=0,05).

Human Immunodeficiency Virus is a virus that damages the immune system by infecting and destroying CD4 cells, causing the body's immune system to weaken and become susceptible to various diseases. East Bogor Community Health Center is the community health center with the highest number of HIV cases among MSM groups. Based on the results of interviews at the East Bogor Community Health Center, there were MSM who did not use condoms when having sex, there were MSM who were HIV positive but still changed partners, there were MSM with a Diploma III education who did not use condoms when having sex, there were MSM with a high school education.Already has a wife but uses condoms when having sex with MSM.Objective: to find out the relationship between HIV/AIDS knowledge and risky sexual behavior.The research sample consisted of 88 respondents taken using the snowball technique, using univariate and bivariate analysis.Results: There was a relationship between HIV knowledge /AIDS with risky sexual behavior in the MSM group with p value = 0.000 (a = 0.05)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>