Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122515 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karina Ayu Ningtyas
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pola penggunaan situs jejaring sosial Facebook dengan kerentanan viktimisasi pada anak dengan menggunakan teori aktifitas rutin dan teori gaya hidup, dimana dimulai dengan hipotesa bahwa dengan tingkat gaya hidup online yang tinggi dan perlindungan online yang rendah akan membuat resiko menjadi korban cyber harrasment seperti online bullying, unwanted sexual material and solicitation, dan cyber identity theft and cyber
impersonation akan menjadi tinggi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini adalah terbuktinya hipotesa bahwa
gaya hidup online anak yang tinggi dan perlindungan yang lemah akan
mengakibatkan viktimisasi cyber harrasment pada anak.

Abstract
This thesis discusses patterns in the use of social networking sites (in this case focusing on Facebook) by adolescents, and these patterns' relationship with the vulnerabilities towards being victimized online using routine activiy theory and life-style exposure theory. It begins with a hypothesis that high level of online lifestyle and absence of capable guardians will create a higher risk of becoming victim of cyber crimes such as online bullying, unwanted sexual material and solicitation, also cyber identity theft and cyber impersonation. This research uses a quantitative method with descriptive design. The result of this research is that despite the high level of exposure towards online lifestyle exposure, the presence of high level guardianship is capable of controlling the level of cyber harassment experience, and places it in a medium level.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Ayu Ningtyas
"Skripsi ini membahas mengenai pola penggunaan situs jejaring sosial Facebook dengan kerentanan viktimisasi pada anak dengan menggunakan teori aktifitas rutin dan teori gaya hidup, dimana dimulai dengan hipotesa bahwa dengan tingkat gaya hidup online yang tinggi dan perlindungan online yang rendah akan membuat resiko menjadi korban cyber harrasment seperti online bullying, unwanted sexual material and solicitation, dan cyber identity theft and cyber impersonation akan menjadi tinggi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini adalah terbuktinya hipotesa bahwa gaya hidup online anak yang tinggi dan perlindungan yang lemah akan mengakibatkan viktimisasi cyber harrasment pada anak.

This thesis discusses patterns in the use of social networking sites (in this case focusing on Facebook) by adolescents, and these patterns' relationship with the vulnerabilities towards being victimized online using routine activiy theory and life-style exposure theory. It begins with a hypothesis that high level of online lifestyle and absence of capable guardians will create a higher risk of becoming victim of cyber crimes such as online bullying, unwanted sexual material and solicitation, also cyber identity theft and cyber impersonation. This research uses a quantitative method with descriptive design. The result of this research is that despite the high level of exposure towards online lifestyle exposure, the presence of high level guardianship is capable of controlling the level of cyber harassment experience, and places it in a medium level."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Insyira Budiman
"Facebook merupakan salah satu media sosial interaktif yang kerap digunakan orang-orang di seluruh dunia. Facebook telah terbukti bermanfaat bagi penggunanya dalam hal membangun hubungan sosial dengan teman, kerabat, atau bahkan orang asing. Namun, Facebook juga ditemukan dapat menyebabkan dampak negatif secara psikologis, seperti menimbulkan kecemasan sosial dan penurunan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan Facebook terhadap tingkat kesepian, kecemasan sosial, dan harga diri individu. 852 partisipan (M = 28.94, SD = 13.98) menyelesaikan kuesioner daring yang mengukur penggunaan Facebook berserta survei untuk mengukur tingkat kesepian, kecemasan sosial, dan harga diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Facebook mempunyai korelasi negatif yang signifikan terhadap kecemasan sosial dan kesepian. Selanjutnya, terdapat korelasi positif yang signifikan antara penggunaan Facebook dan harga diri. Oleh karena itu, penelitian ini membuktikan bahwa jika digunakan secara bijak, Facebook dapat bermanfaat terhadap kesejahteraan psikologis seseorang karena penggunaannya dapat diasosiasikan dengan penurunan kesepian dan kecemasan sosial, serta peningkatan harga diri

Facebook is one of the most popular social media that offers a highly interactive social platform for people all around the world. Facebook has been found to be socially beneficial in terms of establishing social relations and connectivity with friends, relatives, or even strangers. However, Facebook might also cause negative psychological impacts such as causing social anxiety and decreasing self-esteem. This study aimed to examine the effect of Facebook use on individuals’ loneliness, social anxiety, and self-esteem. 852 participants (Mage = 28.94, SD = 13.98) completed an online survey measuring the nature of their Facebook use alongside the measures of loneliness, social anxiety, and self-esteem. The results showed that Facebook use was significantly negatively correlated with both social anxiety and loneliness. Furthermore, there was a significant positive correlation between Facebook use and self-esteem. The study therefore demonstrated that if used responsibly, Facebook can be beneficial towards psychological well-being since it is associated with a decrease in loneliness and social anxiety, as well as an increase in self-esteem."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Celine Chanetta
"Terlepas dari berbagai manfaat penggunaan Facebook, ada berbagai dampak negatif yang dapat timbul (Marina et al., 2018). Oleh karena itu, studi korelasional ini bertujuan untuk memahami hubungan antara Facebook dengan adiksi media sosial, ekstraversi, dan rasa kesepian. Sebanyak 852 peserta direkrut dari sampel populasi (Usia M = 28,94, SD = 13,98). Studi ini merupakan bagian dari studi besar sarjana tahun kedua yang dilakukan melalui survei online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi positif antara penggunaan Facebook dengan adiksi media sosial dan ekstraversi. Namun, bertentangan dengan hipotesa, hasil studi ini menunjukkan adanya korelasi negatif antara penggunaan Facebook dan rasa kesepian. Penelitian studi ini
berkontribusi untuk menambah wawasan mengenai peran tipe kepribadian akan dampak penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental individu. Namun, penelitian ini masih memiliki kekurangan. Salah satunya adalah karena studi ini merupakan studi korelasional, maka hasil penelitian tidak dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat antar variabel. Penelitian di masa depan dapat membuat studi eksperimental untuk mempelajari hubungan kausalitas pada setiap variabel.

Despite of the various benefits of using Facebook, it could lead to some issues (Marina et al., 2018).
This correlational study aimed to understand the relationship between Facebook with social media addiction,
extraversion, and loneliness. A total of 852 participants, were recruited from a community sample (M age =
28.94, SD = 13.98). This study was part of a bigger second-year undergraduate study that was conducted through
online surveys. The result showed a positive correlation between Facebook use and the two variables (social
media addiction, extraversion). However, contrary to the hypothesis, a negative correlation between Facebook
use and loneliness was found. This study gave insights for future research that would like to investigate the role
of personality traits and psychological variables (e.g., loneliness) in Facebook use. However, one limitation for
this correlational study was the inability to draw causal inferences between the variables. Therefore, future
studies may conduct experimental studies to examine causal relationships between each variable.
Keywords: Extraversion; Facebook; Loneliness; Social Media Addiction
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yemima Celine Marvela
"Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna dari tahun ke tahun, dampak penggunaan Facebook telah menjadi topik yang menarik perhatian peneliti selama satu dekade terakhir. Kami bertujuan meneliti korelasi antara penggunaan Facebook dengan persepsi harga-diri, citra tubuh dan kecemasan sosial diantara 852 partisipan menggunakan Pearson’s r. Data dikumpulkan melalui survey online yang dibagikan secara masal. Skala tujuh-poin Likert digunakan untuk keseluruhan 19 item dalam kuesioner kami, yang diadaptasi dari empat skala berbeda untuk mengukur keempat variable yang terlibat. Kemudian, kami menganalisa data yang kami peroleh menggunakan SPSS dan penemuan hasil dibahas. Bertentangan dengan hipotesis kami, kami menemukan bahwa penggunaan Facebook memiliki korelasi positif dengan persepsi harga-diri (r = .14) dan korelasi negatif dengan kecemasan sosial (r = .07). Sementara itu korelasi dengan citra tubuh tidak signifikan (r = .01). Penemuan hasil kami tidak sesuai dengan sebagian besar literatur yang sudah ada dalam topik serupa, dan dapat menjadi potensi minat teoretis untuk penelitian selanjutnya di masa depan.

With increasing number of users throughout the years, impacts of Facebook use across various domains have been a topic of interest for the last decade. We aim to investigate the correlation between Facebook use and self-esteem, body satisfaction and social anxiety by calculating Pearson’s r within 852 participants. Data was gathered via online survey dissemination. A 7-point Likert scale was used for all the 19 items in the questionaire, which were adapted from four different scales to measure the four variables. Data was then analysed using SPSS and results were discussed. Against our hypotheses, Facebook use was found to be positively correlated with self-esteem (r = .14) and negatively correlated with social anxiety (r = .07). Meanwhile its correlation with body image satisfaction was found to be non-significant (r = -.01). Our results are did not align with most of the existing literature on similar topics, providing potential theoretical interest for future research.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Josephine Sandra Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan Facebook dan neurotisisme, narsisme, dan kecemasan. Variabel dari penelitian ini adalah penggunaan Facebook, neurotisisme, narsisme, dan kecemasan. Ada 852 peserta dalam penelitian ini (M = 29,94, SD = 13,98). Survei penelitian ini didistribusikan secara daring, dengan waktu partisipasi 15 sampai dengan 20 menit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan Facebook dengan neurotisisme dan narsisme, tetapi ada hubungan negatif antara penggunaan Facebook dengan kecemasan. Hasil ini dapat dikaitkan dengan fakta bahwa peserta dalam penelitian ini bukan lagi pengguna aktif Facebook, yang menyebabkan ketidakmampuan untuk merekam neurotisisme, narsisme, dan kecemasan mereka lebih baik daripada ketika mereka terlibat dalam platform media sosial lainnya. Fakta bahwa penelitian ini dilakukan pada masa pandemi COVID-19 sebenarnya menyebabkan partisipan lebih banyak berinteraksi di media sosial, namun mengingat usia partisipan, media sosial yang sering digunakan partisipan bukanlah Facebook karena partisipan sudah tidak aktif lagi menggunakan Facebook sebagai media sosial utama mereka.

This research aims to investigate the relationship between Facebook use and neuroticism, narcissism, and anxiety. The variables are Facebook use, neuroticism, narcissism, and anxiety. There are 852 participants in this study (M = 29.94, SD = 13.98). The survey was distributed online, with 15 to 20 minutes of participation time. The results show no significant correlation between Facebook use with neuroticism and narcissism, but there is a negative correlation between Facebook use and anxiety. The null results are attributed to the fact that the participants in this study are no longer active users of Facebook, which causes the inability to record their neuroticism, narcissism, and anxiety better than when they are engaging in other social media platforms. The fact that this research was conducted during the COVID-19 pandemic actually caused the participants to engage more in social media, however, considering the age of the participants, the social media that the participants frequently use is not Facebook since they no longer actively using Facebook as their main social media. Keywords: Anxiety, Facebook use, Narcissism, Neuroticism."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Fitri Nugraheni
"Hubungan antara self-disclosure di Facebook dengan kepribadian narcissistic sudah pernah diteliti, namun belum ada penelitian mengenai hubungan antara self-disclosure berdasarkan topik dengan kepribadian narcissistic. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat hubungan antara self-disclosure dalam topik beliefs, relationships, personal matters, interests, dan intimate feelings dengan kecenderungan kepribadian narcissistic. Penelitian dilakukan terhadap 126 partisipan berusia 18-22 tahun yang menggunakan Facebook. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Disclosure Scale (SDS) dan Narcissistic Personality Inventory 16 item (NPI-16). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara tiap topik self-disclosure dengan kepribadian narcissistic.

The relationship between self-disclosure on Facebook with narcissistic personality has already empirically supported. However, there’s no research about the relationship between topic-based self-disclosure with narcissistic personality yet. This present research purpose was to find whether each self-disclosure topic (beliefs, relationships, personal matters, interests, and intimate feelings) correlated with narcissistic personality. Participants were 126 late adolescents ages 18-22 using Facebook. The instruments used were Self-disclosure Scale (SDS) and Narcissistic Personality Inventory 16 items (NPI-16). Result showed that there was relationship between each self-disclosure topic with narcissistic personality.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aginta Hadasa Karina
"Salah satu platform media sosial yang paling banyak digunakan secara global adalah Facebook. Penelitian ini dilakukan untuk memeriksa kemungkinan hubungan antara penggunaan Facebook dengan keterlibatan orang-orang dalam rasa persetujuan, kecanduan media sosial, dan ekstraversi mereka. Sebanyak 852 peserta dari sampel komunitas yang direkrut melalui survei online yang didistribusikan melalui media sosial, email, dan pesan pribadi yang membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit untuk menyelesaikan semua pertanyaan. Hasil dari penilitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi dalam kesepahaman dengan penggunaan Facebook. Menurut temuan penelitian sebelumnya, ada hubungan negatif antara penggunaan Facebook dan murid yang memiliki kualitas kepribadian yang menyenangkan. Namun demikian, hipotesis tidak didukung dalam penelitian ini mengingat kurangnya penelitian yang menunjukkan hubungan antara agreeableness dan penggunaan Facebook. Di sisi lain, ada korelasi yang signifikan dalam kecanduan media sosial dan ekstraversi dalam penggunaan Facebook. Keterbatasan penelitian ini adalah adanya kegagalan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antara dua variabel. Selain itu, dalam studi selanjutnya, gunakan metode ilmiah yang berbeda, seperti penelitian eksperimental, untuk memahami penyebab perilaku, yang seharusnya meningkatkan validitas konstruk.

One of most globally used social media platforms is Facebook. The present research is conducted to examine any possible relationship between Facebook usage with people’s involvement in their sense of agreeableness, social media addiction, and extraversion. A total of 852 participants from a community sample recruited via online survey distributed through social x media, email and personal messages which took approximately 15-20 minutes to finish all the questions. According to the findings of a previous study, there is a negative association between Facebook usage and pupils who have agreeable personality qualities. Nevertheless, the hypothesis is not supported in this study given the lack of research showing a link between agreeableness and Facebook usage. The result indicated that there is no correlation in agreeableness with Facebook use. On the other hand, there is a significant correlation in social media addiction and extraversion in Facebook use. The limitation of this study is the failure to tell a cause-and-effect relationship between two variables. Moreover, in the future study, use a different scientific method, such as experimental research, to understand the causes of behaviour, which should improve construct validity."
Depok: Pakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Clara Gratia
"Sebagai Jaringan Sosial Online (OSN) yang paling populer (Kreutz, 2009), Facebook memungkinkan penyelidikan proses sosial yang sebelumnya sulit untuk dianalisa (seperti pertemanan). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki korelasi antara extroversion, depresi, dan kepercayaan diri pada penggunaan Facebook. Studi ini merupakan bagian dari survei yang lebih luas untuk mata kuliah psikologi S1 tahun kedua, Psikologi Sosial dan Organisasi. Survei disebarkan selama seminggu melalui media sosial, email, dan pesan personal. 852 partisipan, diambil dari sampel komunitas, direkrut melalui penyebaran survei online (Mage = 28,94, SD = 13,98). Sampel terdiri dari 545 perempuan, 289 laki-laki, 15 nonbiner, dan 3 other-identifying. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif antara extroversion dan kepercayaan diri terhadap penggunaan Facebook, dan korelasi negatif yang signifikan antara depresi terhadap penggunaan Facebook. Maka, tingkat extroversion dan kepercayaan diri yang lebih tinggi berhubungan dengan peningkatan penggunaan Facebook. Sementara itu, tingkat depresi yang lebih tinggi berhubungan dengan pengurangan penggunaan Facebook

As the most popular Online Social Network (OSN) (Kreutz, 2009), Facebook allows the examination of social processes that were previously hard to analyze (such as making friends). This study aims to examine the correlation between extraversion, depression, and self-esteem on Facebook use. It is part of a wider survey for a second-year undergraduate psychology course, Social and Organizational Psychology. The survey was distributed for a week through social media, email, and personal messages. 852 participants, drawn from community samples, were recruited through an online survey dissemination (Mage = 28.94, SD = 13.98). The sample consists of 545 female, 289 male, 15 non-binary, and 3 other-identifying. The results indicate a positive correlation between extraversion and self-esteem on Facebook use, and a significant negative correlation between depression on Facebook use. Thus, higher levels of extraversion and self-esteem are linked with greater Facebook use. Meanwhile, higher levels of depression are linked with reduced Facebook use."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantobing, Vania Anezka Shannon Sinurtua
"Hubungan antara tipe kepribadian dan kebutuhan individu dengan penggunaan Facebook telah sering dilakukan. Namun, sebagian besar riset yang ada berfokus kepada lima sifat kepribadian sesuai dengan Five Factor Model, yang menjadikan penelitian-penelitian tersebut cukup sempit. Sifat extraversion dan agreeableness telah terbukti tumpang tindih dengan social belonging, dan hubungan ketiga variabel tersebut dengan penggunaan Facebook telah terbukti. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan Facebook dengan extraversion, agreeableness, dan social belonging. Responden diambil dari sampel komunitas (N = 852) yang mengisi survei korelasional yang disebarluaskan secara daring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara penggunaan Facebook dengan extraversion dan juga dengan social belonging. Dengan demikian, individu yang memiliki nilai extraversion dan social belonging lebih tinggi menggunakan Facebook lebih sering. Namun, tidak ada korelasi signifikan yang ditemukan antara penggunaan Facebook dan agreeableness. Ada kemungkinan bahwa jenis kelamin dapat berperan dalam hubungan kedua variabel tersebut. Implikasi dari hasil penelitian ini telah dijelaskan secara lebih lanjut, lalu diikuti saran untuk penelitian mengenai topik ini yang dapat dilakukan di masa depan.

Existing literature demonstrated associations between personality types and needs with Facebook use. However, most existing studies focus on all five traits under the Five Factor Model, making the study not narrow enough. Traits of extraversion and agreeableness have been shown to overlap with social belonging, and all three variables have shown to be somewhat correlated with Facebook use. This study aims to examine the relationship between Facebook use and extraversion, agreeableness, and social belonging, separately. Respondents from a community sample (N = 852) participated in answering a correlational survey disseminated online. Results showed a significant positive correlation between Facebook use and extraversion and Facebook use and social belonging. Thus, more extroverted individuals and those with higher perceived social belonging may use Facebook more. However, no significant correlation was found for Facebook use and agreeableness. This hints at a possible role of gender in the relationship of the two variables. Further implications of the results are discussed, and the present study offers suggestions for future research regarding this topic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>