Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Yacoub
"Tujuan penelitian ini adalah menggali dan mengetahui hubungan antara iklim organisasi kinerja karyawan pada Divisi Multimedia PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penelitian kuantitatif ini bersifat eksplanatif dengan menggunakan perhitungan SPSS versi 17 serta aplikasi uji Pearson Correlation. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling dengan mengambil sampel sebanyak 60 orang responden yang merupakan karyawan divisi Multimedia, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Hasil dari hipotesis penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara iklim organisasi dan kinerja karyawan.
The purpose of this research is to dig in and figure out the relationship between organizational climate on employee performance Multimedia Divisions PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. This is aexplanative quantitative research using SPSS version 17 calculation and the application of Pearson Correlation test. Methods of sampling used is the Total Sampling by taking samples of as many as 60 people who were employees of Multimedia Division, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Results of the study showed that there was a relationship between organizational climate and employees performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jaza Robbani
"Pada tahun 2009 TELKOM melakukan transformasi perusahaan. Perubahan juga terjadi didalam pengelolaan SDM untuk meningkatkan retensi karyawan. Dalam penelitian ini, reward dipilih sebagai variabel yang memiliki hubungan dengan retensi karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan reward dan retensi karyawan pada Divisi Multimedia PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Jakarta. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang menggunakan teknik total sampling terhadap seluruh karyawan Divisi Multimedia PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang berjumlah 60 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reward memiliki hubungan yang signifikan dan sangat kuat dengan retensi karyawan.

In 2009, TELKOM do the company transformation. Changes also occur in human resource management to improve employee retention. In this study, reward was chosen as a variable that has a correlation with employee retention. This study aims to determine the correlation of reward and retention of employees in the Multimedia Division of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Jakarta. This study used the quantitative approach with a survey method that uses total sampling technique to all employees of the Division of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Multimedia, amounting to 60 respondents. The results showed that rewards have a significant and very strong correlation with employee retention."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Huntal Parulian
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara iklim komunikasi organisasi dan kompetensi dengan kinerja karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang DKI Jakarta. Untuk sampai pada tujuan ini digunakan desain penelitian korelasional dengan melibatkan 86 responden yang diambil secara sensus, dimana semua anggota populasi semuanya dijadikan sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi Rank Spearmans dan uji t yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 11.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kondisi kinerja para karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang DKI Jakarta secara umum tergolong sangat baik, iklim komunikasi organisasi tergolong kurang baik, dan kompetensi karyawan tergolong baik. Sementara itu, dari hasil analisis statistik diketahui bahwa iklim komunikasi organisasi dan kompetensi memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja karyawan.
Karena iklim komunikasi dan kompetensi terbukti memiliki hubungan positif dengan kinerja karyawan, maka perlu adanya upaya untuk memperbaiki keduanya, di antaranya dengan cara: (1) mengoptimalkan fungsi supervisi pimpinan, (2) mengoptimalkan penilaian kinerja yang diantaranya dengan cara melakukan penilaian kinerja secara seobyektif dan ditindaklanjuti dengan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan, dan (3) memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi, sebagai upaya untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kompetensinya yang dapat diberikan secara finansial maupun nonfinansial."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T11581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wulandari
"Organisasi usaha dewasa ini dituntut untuk siap menghadapi persaingan global sebagai akibat dari era globalisasi, tak kur&ng PT. PRO-INTERCONTINENTAL TERMINALS INDONESIA ( selanjutnya akan disebut PROINTAL ) sebagai organisasi usaha harus pula menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan ini. PROINTAL dalam menyikapi hal ini perlu menciptakan suatu keunggulan untuk bersaing agar dapat bertahan hidup ditengah persaingan bahkan dapat menjadi unggul dibandingkan dengan para kompetitornya.
PROINTAL sebagai perusahaan jasa, dimana kegiatan intinya ada ditangan sumber daya manusianya (SDM), maka upaya menciptakan SDM yang handal dapat diarahkan sebagai suatu keunggulan untuk dapat bersaing. Ini tentu saja upaya yang tidak mudah untuk dilakukan, PROINTAL perlu memberikan langkah-langkah yang mengarahkan pada peningkatan kompentensi karyawannya agar menjadi handal. Langkah yang tidak kalah penting adalah menciptakan faktor-faktor lain yang dapat membuat karyawannya merasa betah serta puas dalam bekerja, seperti faktor. iklim organisasi, budaya organisasi, kompensasi, kepeminpinan, komunikasi dan lain-lain, dengan demikian karyawan yang merasa puas dalam bekerja akan turut mendukung visi dan misi PROINTAL guna memenangkan persaingan usaha.
Untuk itu, maka kajian utama dalam penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui dan menjawab inti permasalahan : apakah ada hubungan antara iklilm organisasi dan kompensasi terhadap kepuasan kerja dan seberapa besar pengaruh antara iklim organisasi dan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan PROINTAL. Dengan demikian terdapat 3 variabel yang diteliti yaitu variable ikliim organisasi (X1), kompensasi (X2) dan kepuasan kerja ( Y ).
Desain penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan populasi adalah karyawan PROINTAL yang berjumlah 81 orang. Metode sampling yang digunakan adalah metode sensus ( sample jenuh ) dimana seluruh populasi akan menjadi sampel. Ini dilakukan guna menghidari kesalahan dalam pengambilan sampel. Data yang terkumpul melalui kuesioner tertutup yang disebarkan keseluruh karyawan, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik yang menggunakan bentuan program komputer SPSS versi 10.0.
Hasil penelitian penunjukan bahwa hubungan antara iklim organisasi (X1) dengan kepuasan kerja (Y) diperoleh nilai r = 0,656 pada signifikansi = 0.000 dan r2 = 0.430, maka dapat diartikan bahwa tingkat hubungan kuat dan pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 43 %. Untuk hubungan antara kompensasi (X2) dengan kepuasan kerja (Y) diperoleh nilai r = 0,632 pada signifikansi = 0.000 dan r2 = 0,399, maka dapat diartikan bahwa tingkat hubungan kuat dari pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 39,9 %. Untuk hubungan antara iklim organisasi (X1) dan kompensasi (X2) secara bersama-sama dengan kepuasan kerja (Y) diperoleh nilai R = 0,702 pada signifikansi = 0.000 dan R2 = 0,502, maka dapat diartikah bahwa tingkat hubungan kuat dan pengaruh iklim organisasi dan kompensasi secara bersamaan terhadap kepuasan kerja adalah 50,2 %.
Secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi iklim organisasi di PROINTAL cukup kondusif atau berada pada tingkat sedang dan cukup mempengaruhi kepuasan kerja, sedangkan mengenai kondisi kompensasi yang diberikan oleh PROINTAL belum mencapai tingkat yang memuaskan atau masih berada pada tingkat sedang bahkan cenderung rendah untuk aspek financialnya dan cukup memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja. Untuk itu PROINTALperlu meningkatkari kondisi kedua faktor ini agar lebih baik lagi guna menciptakan kepuasan kerja yang lebih tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
B.K. Indarwahyanti Graito
"Interaksi anggota organisasi dengan organisasinya secara struktural dalam tulisan ini disebut iklim organisasi yang pada penelitian ini diartikan sebagai hasil dari banyak faktor antara lain ketentuan-ketentuan organisasi,rekan kerja , peralatan kerja, tata ruang, dan cara di dalam membawakan faktor-faktor tersebut. Bertolah dari pandangan adanya hubungan antara iklim organisasi dan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi oleh anggota, maka dapat dikatakan bahwa tercapainya tujuan organisasi membawa peluang pula pada tercapainya tujuan pribadi dari setiap anggota.
Tujuan penelitian ini adalah 1) menguji adanya hubungan antara persepsi karyawan terhadap 'iklim organisasi' dengan 'kepuasan kerja' mereka, 2) menggambarkan variasi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi 'iklim organisasi' karena perbedaan dalam usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan golongan kepangkatan, 3) mengetahui dimensi iklim organisasi yang paling dominan dari persepsi karyawan terhadap kepuasan kerja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Anugrah
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui penerapan organisasi pembelajar di PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk Jakrta berdasarkan persepsi karyawan divisi Human Resource. Penelitian ini mengacu pada teori dari Peter Senge (1990). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei dengan menyebarkan kuesioner yang menggunakan teknik Total Sampling terhadap karyawan divisi Human Resource yang berjumlah 32 responden. Setelah pengumpulan data, kemudian dianalisis dengan menggunakan perhitungan SPSS versi 17 dan hasil analisis didistribusikan ke dalam tabel.
Hasil pada penelitian ini didapatkan bahwa penerapan organisasi pembelajar di PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk Jakrta berdasarkan persepsi karyawan divisi Human Resource sudah diterapkan dengan sangat baik.

This study aims to describe an application learning organization in PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk Jakrta based on the perception of employees in Division of Human Resource . This study refers to the theory of Peter Senge (1990). This study used the quantitative approach with a survey method that used a total sampling from the Human Resource division which in total 32 respondents. Data collected is analyzed using SPSS version 17 and analytical results are distributed to the table.
The result obtained in this study showed that the application learning organization in PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk Jakrta based on the perception of employees in Division of Human Resource is very good.
"
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vibrianie Padmaswari Rachmawati
"Penelitian ini menjelaskan tentang dua variabel yaitu kompetensi dan kinerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan tetap non manajerial divisi customer service PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM), Tbk Jakarta dan mengetahui dimensi kompetensi yang memiliki hubungan paling kuat dengan kinerja karyawan. Teori yang digunakan untuk menguji variabel kompetensi adalah teori kompetenci Spencer & Spencer. Sedangkam variabel kinerja sendiri akan diuji menggunakan teori kinerja oleh Gomez. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survey yang menggunakan teknik total sampling terhadap seluruh karyawan divisi customer service TELKOM Jakarta yang berjumlah 33 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil lain yang didapat adalah dimensi knowledge pada kompetensi memiliki hubungan yang paling kuat dengan kinerja karyawan dibandingkan dengan dimensi yang lainnya.

This study explains two variables, the variables were competency and employee performance. This study aimed to examine the influence of competency on performance of employee in PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) division of Customer Service Jakarta and to know which competency?s dimension that give the strongest relationship with variable performance. This study used Spencer & Spencer Theory to assess variable of competency. While, performance were assesser using performance theory by Gomez. This study used the quantitive approach with survey method that used total sampling technique to all employee in TELKOM Jakarta division customer service which held to 33 rspondents. The result from this study showed that competency had a significant effect on employee?s performance. The other result from this study showed that knowledge dimension from competency has the strongest relationship with employee performance compare the other dimension."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Rinasari
"ABSTRAK
Penelitian ini mencoba untuk menguji hubungan antara pemahaman budaya organisasi dan kinerja pembentukan pengetahuan (Knowledge Creating) dalam suatu perusahaan. Adapun perusahaan yang diteliti adalah Kantor Daerah Telekomunikasi Jakarta Selatan, yang termasuk dalam Divisi Regional II PT. TELKOM. Sebagai salah satu perusahaan BUMN, Kandatel Jakarta Selatan berusaha melalui budaya organisasi untuk dapat menghadapi era globalisasi dan mencapai tingkat mutu pelayanan setara WCO pada tahun 2001.
Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif serta bersifat eksplanatif yang tujuannya menjelaskan hubungan antara variabel-variabel Pemahaman Internalisasi nilainilai inti, percaya diri, pola komunikasi, dukungan, partisipasi, tanggung jawab, penghargaan dan kerjasama dengan kinerja pembentukan pengetahuan.. Sedangkan cara pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner terhadap sampel yang ditarik dengan stratified random sampling secara proporsional. Selain itu jugs melakukan wawancara langsung kepada beberapa infoman untuk melengkapi dan memperjelas data yang ada. Proses analisa dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis univariat, analisis faktor, analisis korelasional dan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS PC for MS Windows Release 6.0.
Hasil pengujian statistik korelasional diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan positip antara pemahaman intemalisasi nilai-nilai inti dengan kinerja pembentukan pengetahuan. Terdapat hubungan positip antara percaya diri dengan kinerja pembentukan pengetahuan. Terdapat hubungan yang positip antara pola komunikasi dengan kinerja pembentukan pengetahuan. Terdapat hubungan positip antara tingkat partisipasi dengan kinerja pembentukan pengetahuan, Terdapat hubungan positip antara pemberian penghargaan dengan kinerja pembentukan pengetahuan. Terdapat hubungan positip antara tanggung jawab dengan kinerja pembentukan pengetahuan. Tidak terdapat hubungan antara kerjasama dengan kinerja pembentukan pengetahuan. Tidak terdapat hubungan antara dukungan dengan kinerja pembentukan pengetahuan.
Sekaligus pula pemahaman internalisasi nilai-nilai inti, percaya diri, pola komunikasi, dukungan, partisipasi, tanggung jawab, penghargaan dan kerjasama - secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pembentukan pengetahuan.
Sementara itu dari hasil analisis regresi berganda ditemukan hanya satu variabel secara signifikan mempengaruhi kinerja pembentukan pengetahuan, yaitu Internalisasi nilai-nilai inti. Data lebih lanjut menunjukkan R 2 = 0,45807. Ini berarti kontribusi dari variabel-variabel pemahaman budaya organisasi terhadap kinerja pembentukan pengetahuan sekitar 46 %.
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka saran yang diajukan yaitu penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana masih perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui lebih dalam lagi kajian mengenai budaya organisasi dan kinerja pembentukan pengetahuan.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Putri Arini
"ABSTRAK
Setiap investor pasti ingin memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi dari investasi yang dilakukannya. Untuk itu mereka akan berhati-hati dalam memilih suatu keputusan mengenai dimana investasi akan ditempatkan. Semakin baik kinerja dari perusahaan maka diharapkan perusahaan tersebut akan lebih baik dalam usaha untuk meningkatkan kekayaan pemegang sahamnya. Tetapi bagaimana cara untuk mengukur kinerja suatu perusahaan kembali kepada investor masing-masing untuk memilih salah satu dari sekian banyak metode penilaian perusahaan.
Dalam karya akhir ini, penilaian kinerja perusahaan dilakukan dengan menggunakan metode Price Earnings Ratio (PER), Economic Value Added (EVA), dan Market Value Added (MVA). Studi kasus untuk perhitungan ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Adapun jumlah perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEJ sebanyak tiga perusahaan yaitu PT. Infoasia Teknologi Global, Tbk, PT. Indosat, Tbk, dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Namun karena penelitian dilakukan untuk periode 1999-2004 sementara PT. Infoasia Teknologi Global, Tbk baru terdaftar di BEJ sejak 15 November 2001 maka penelitian hanya dilakukan pada dua perusahaan saja, yakni Telkom dan Indosat.
Dari hasil perhitungan PER diperoleh bahwa untuk tahun 1999-2001, nilai PER Telkom berada di atas nilai PER Indosat. Sementara untuk tahun 2002 dan 2004, nilai PER Indosat berada di atas nilai PER Telkom, dan untuk tahun 2004 nilai PER Telkom kembali naik sedikit di atas nilai PER Indosat.
Dari basil perhitungan EVA, maka secara umum kinerja Telkom terlihat lebih baik daripada Indosat. Hal ini bisa dilihat dari perhitungan EVA yang positif untuk tahun. 2000-2004 dan nilai EVA yang negatif hanya pada tahun 1999. Sementara EVA lndosat hanya bernilai positif pada 1999-2001, semen tara peri ode 2002-2004 nilai EVA-nya negatif.
Dari hasil perhitungan MV A juga terlihat bahwa kinerja Telkom lebih baik dibandingkan Indosat dengan nilai MV A yang negatif hanya untuk tahun 2000 dan 2002 serta nilai MVA positif diperoleh untuk tahun 1999, 2001, 2003, dan 2004. Sedangkan MVA Indosat terns bernilai negatif untuk tahun 1999-2002. Nilai MVA Indosat baru berjumlah positif pada tahun 2003 dan 2004 setelah pihak manajemen Indosat memutuskan untuk melakukan stock-split menjadi lima lembar atas setiap lembar saham yang beredar.
Dari metode-metode yang digunakan, metode PER mernpakan metode yang paling mudah untuk digunakan, akan tetapi penyebut yang digunakan yaitu laba per saham dianggap kurang reliable karena masih banyak dipengaruhi oleh distorsi akuntansi.
Metode EVA dan MVA lebih bagus untuk digunakan dalam mengukur kinerja suatu pernsahaan karena bebas dari distorsi akuntansi dan memang fokus terhadap nilai tambah yang diciptakan untu menghasilkan kekayaan bagi pemegang saham. Akan tetapi perhitungannya tidak mudah, terntama untuk EVA yang memiliki beberapa langkah perhitungan. Terutama dalam menghitung biaya modal yang membutuhkan estimasi - estimasi yang bisa diandalkan. Selain itu hasil dari EVA dan MVA dalam satuan nilai mata uang sehingga sulit untuk dijadikan alat perbandingan kinerja secara langsung antar perusahaan yang berbeda size. Untuk itu dalam karya akhir ini nilai EVA dan MVA hasil perhitungan dibandingkan lagi dengan invested capital agar terlihat perbandingan yang lebih fair atas nilai tambah yang diciptakan masing-masing perusahaan atas total capital yang diinvestasikannya."
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>