Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200016 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qurratu A. Amran
"Kegemukan dan obesitas adalah kondisi kelebihan lemak di dalam tubuh dan dapat dilihat dari status gizi yang diukur dengan indeks masa tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik anak dan ibu, perilaku makan dan aktivitas fisik dengan status gizi, yang dilakukan dengan desain studi cross-sectional dengan metode random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa 47,4% siswa memiliki status gizi lebih. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi adalah asupan energi, protein dan lemak. Diperlukan upaya pencegahan dan penanggulangan status gizi lebih pada anak dengan memperhatikan asupan makanan seperti mengurangi jajan, dan konsumsi fast food.

Overweight and obesity is a condition of excess fat which can be seen from nutritional status measured by body mass index. The purpose of this study is to determine the relation between children and maternal characteristic, eating behaviors and physical activities with nutritional status. This study used cross sectional design with random sampling method. The results show that 47,4% of students are overweight and obese. Energy, protein and fat intake are significantly related to nutritional status. To prevent and overcome obesity and overweight in children, they need to maintain their food intake by reducing buying snacks and fast food consumption."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfa Fauzia
"Peningkatan konsumsi minuman bersoda secara terus menerus di kalangan remaja menimbulkan masalah kesehatan dan gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan kebiasaan konsumsi minuman bersoda pada siswa SMP Islam PB Soedirman Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan terhadap 124 siswa secara acak sistematis pada bulan April 2012. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan 40,3% siswa mengonsumsi minuman bersoda dengan frekuensi tinggi. Jenis kelamin, uang saku, preferensi, pengetahuan gizi, sikap, teman sebaya dan media massa memiliki hubungan yang signifikan dengan kebiasaan konsumsi minuman bersoda. Pihak sekolah memberikan edukasi gizi mengenai makanan dan minuman sehat yang sebaiknya dikonsumsi.

The increasing frequency of frequent carbonated soft drink consumption in adolescents contributes into the emerging problems related health and nutrition This research was conducted to examine the relations between individual and environmental factors to carbonated soft drink consumption behaviour of PB Soedirman Islamic School students in year 2012. The method used in this study was cross sectional design with 124 respondent by systematic random sampling on April, 2012. Analysis used in unvarit and bivariat.
The result showed that 40,3% students consume carbonated soft drink in high frequency. Sex, pocket money, preference, nutrition knowledge, attitude, peer group and mass media have significant association to consumption soft drink. The school committee is suggested to ban soft drink selling in school cafeteria and provide adequate education about healthy food and beverages to consume.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mardatillah
"Kemajuan yang pesat dalam pembangunan nasional dan perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan meningkatnya taraf dan kualitas hidup masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah perkotaan yang menimbulkan perubahan yang sangat cepat akan perilaku kehidupan modern, perubahan aktivitas fisik sehingga dapat meningkatkan prevalensi gizi lebih yang merupakan faktor resiko terhadap penyakit degeneratif. Adapun dampak gizi lebih pada remaja khususnya antara lain menurunkan produktivitas dan daya tahan tubuh serta umur harapan hidup, lebih cepat lelah dan kurang aktif bergerak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian gizi lebih yang dilihat dari pengukuran indeks massa tubuh (IMT) yang dihubungkan dengan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji modern (fats food), aktifitas fisik (waktu tidur, waktu menonton TV, main komputer/main video games), pola konsumsi (konsumsi energi, konsumsi karbohidrat, konsumsi lemak dan konsumsi protein), karakteristik siswa (jenis kelamin, pengetahuan gizi dan uang saku) dan karakteristik orang tua (pendidikan ibu dan pendapatan orang tua) pada remaja SMA Islam PB. Soedirman di Jakarta Timur tahun 2008.
Analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square dilakukan pada 113 responden laki-laki dan perempuan di SMA Islam PB. Soedirman kemudian dilakukan pengisian kuesioner oleh responden mengenai karakterik dan perilaku responden. Dimana recall 24 jam dan FFQ dilakukan untuk melihat konsumsi makanan responden. Sebanyak 33,6% responden mengalami gizi lebih (IMT ≥ 85 persentil) Proporsi responden dengan frekuensi makan fast food sering (≥ 2x/minggu) (60,2%) lebih tinggi dibandingkan responden dengan frekuensi konsumsi fast food tidak sering (< 2x/minggu). Sebanyak 81,4% responden memiliki lama waktu tidur sebentar (> 7 jam), 69,9% responden dengan waktu menonton TV, main komputer/ main video games > 2 jam sehari dan sebanyak 67,2% responden melakukan kebiasaan olahraga ringan. Konsumsi lemak dan protein dalam penelitian ini tergolong tinggi dengan proporsi 76,1% dan 80,5% dibandingkan dengan konsumsi energi dan karbohidrat dikategorikan cukup. Proporsi responden laki-laki (53,1%) lebih banyak dibandingkan responden perempuan. Sebagian besar responden (78,8%) memiliki pengetahuan tentang gizi baik dan 52,2% responden memiliki uang saku besar (≥ Rp. 20.000,-)/hari. Sekitar 61,1% tingkat pendidikan ibu responden ≤ SMA dan 62,8% pendapatan orang tua responden tinggi (≥ Rp. 4.000.000).
Karakteristik pengetahuan gizi memiliki hubungan bermakna dengan kejadian gizi lebih. Kebiasaan konsumsi makanan cepat saji modern (fast food), waktu tidur, waktu menonton TV, main komputer/main video games, kebiasaan olahraga, konsumsi energi, karbohidrat, lemak, protein, jenis kelamin, uang saku, pendidikan ibu dan pendapatan orang tua tidak berhubungan dengan kejadian gizi lebih. Dari hasil penelitian ini diharapkan pihak sekolah dapat mengadakan penyuluhan kegiatan monitoring status gizi pada siswa secara rutin dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan pemanfaatan Kinik Soedirman yang dimiliki Yayasan sekolah untuk memantau status gizi pada siswa."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculata Vinne Swastika
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik anak (jenis kelamin), karakteristik ibu (pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengetahuan gizi, sikap dan perilaku ibu), faktor prenatal (berat lahir) dan postnatal (ASI Eksklusif), pola konsumsi (total asupan energi, asupan karbohidrat, lemak, protein dan frekuensi konsumsi fast food) serta aktivitas fisik dengan status gizi lebih pada siswa SD Mardiyuana Depok tahun 2012. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2012, menggunakan studi kualitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah dengan quota sampling. Instrument penelitian menggunakan seca dan mikrotoa, angket orangtua dan anak, serta food recall, food record dan FFQ.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 43,5% siswa termasuk dalam kategori gizi lebih. Variabel yang berhubungan dengan status gizi lebih pada siswa SD Mardiyuana Depok tahun 2012 adalah perilaku ibu (P=0,003) dan asupan protein (P= 0,012). Peneliti menyarankan pihak sekolah mempunyai program untuk memantau berat badan siswa melalui UKS dan penyuluhan tentang perilaku makan kepada anak-anak, serta diharapkan orangtua turut serta dalam memonitoring dan mengontrol pola makan anak serta selalu menyediakan makanan sehat di rumah.

The research aimed to analyze the relationship between child characteristic (sex), mother characteristics (education, employment status, nutrition knowledge, attitude and behavior about overnutrition), pattern of food consumption (Asupan total energy, Asupan carbohydrate, protein, fat and frequency of fast food consumption) and physical activity with over nutrition on students at Mardiyuana Elementary School, Depok in 2012. This study conducted on April - Mei 2012, used qualitative study, cross sectional study design and quota sampling. Data were taken by using seca, microtoise, questionnaire for children and their mother, food recall, food record and FFQ.
The result of this study showed that 43,5% are over nutrition (overweight and obesity). Variables that have a significant relationship with over nutrition are mother behavior and Asupan protein. The researcher has some of recommendations. School should be has a program to monitor weight status of their students by using UKS effectively and counseling about healthy food consumption. Parents should be monitor and control about their food consumption. Beside of that, parents should be provides a healthy food for their children.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Dwi Hutami
"Nilai VO2max yang rendah pada anak-anak merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Skripsi ini merupakan penelitian dengan desain studi cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin, status gizi, aktivitas fisik, dan asupan gizi dengan nilai estimasi VO2max. Pada penelitian ini responden sebanyak 89 (laki-laki = 48; perempuan = 41) siswa kelas 4 dan 5 SD Islam As-Syafi’iyah 02 Bekasi. Nilai VO2max diukur menggunakan tes 20m shuttle run.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata VO2max laki-laki (44,30 ml/kg/menit) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata VO2max perempuan (41,22 ml/kg/menit). Pada penelitian ini, variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai estimasi VO2max yaitu jenis kelamin, status gizi (IMT/U), dan aktivitas fisik. Status gizi yang baik dan aktivitas fisik yang baik dibutuhkan untuk mencapai nilai VO2max yang baik.

The low value of VO2max was a risk factor for cardiovascular disease in children. The purpose of this cross-sectional study was to investigated the correlation between sex, nutritional status (BMI/A), physical activity, and nutritional intake with the estimated value of VO2max. The samples were 89 (male = 48; female = 41) students grade 4 and 5 from SD Islam As-Syafi'iyah 02 Bekasi. VO2max was measured by 20m shuttle run test.
The results showed that the mean of VO2max in male students (44,30 ml/kg/min) was higher than the mean of VO2max in female students (41,22 ml/kg/min). Sex, nutritional status (BMI/A), and physical activity was significantly related to estimated value of VO2max by bivariat analysis. Good nutritional status and high physical activity are required to improve VO2max value.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erma Sophia Wulandari
"Skripsi ini mengenai hubungan antara jenis kelamin, pola konsumsi makanan, aktivitas fisik, karakteristik keluarga dengan status gizi pada siswa kelas 4 Dan 5 di SD Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi status gizi, jenis kelamin, pola konsumsi makanan, aktivitas fisik, karakteristik keluarga dan hubungannya dengan status gizi di SD Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung tahun 2011. Penelitian ini menggunakan desain studi crossectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan April 2011. Sampel penelitian yaitu siswa kelas 4 dan 5 SD. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gizi lebih/obes sebesar 47,5%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan status gizi adalah jenis kelamin dan konsumsi fast food. Peneliti menyarankan agar sekolah memberikan penyuluhan bagi siswa dan orangtua tentang pola konsumsi makanan yang sehat, orangtua harus bisa menjadi penutan bagi anak dengan memberi contoh kebiasaan-kebiasaan baik terutama dalam pemilihan jenis makanan.

This research is about the relationship between sex, pattern of food consumption, physical activity, family characteristics with nutritional status on students at grades 4 and 5 at SD Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung in 2011. This study aims to determine the prevalence of nutritional status, sex, pattern of food consumption, physical activity, family characteristics and their relation with nutrition status in SD Negeri 2 Rawa Laut in 2011. This study used cross sectional study design. Data were collected in April 2011. Samples of this research are 4-5 grades elementary school students. The analysis methods are univariate and bivariate analysis.
The results showed that the prevalence of overweight/obesity at 47,5%. Variables that have a significant relationship with nutritional status are sex and fast food consumption. The researcher suggests that school provide counseling for students and parents about pattern of healthy food consumption, and parents must be a role model for children by giving a good habits, especially to select foods."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavia Aninditia
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S26748
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anni Kartika Putri
"Menarche adalah sebuah tanda dimana seorang remaja putri beranjak dewasa dan sudah siap menjadi seorang wanita seutuhnya dimana semua organ intim remaja putri tersebut telah siap untuk suatu sistem reproduksi (menghasilkan keturunan). Umur menarche yang semakin menurun ini dapat menyebabkan masalah remaja misalnya kehamilan diluar nikah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi, genetik (status menarche ibu), media massa, dan aktivitas olahraga dengan status menarche siswi SMP Islam Al-Azhar, Rawamangun, Jakarta Timur. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain peneitian cross sectional dan sampel yang diambil berjumlah 173 responden. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi square. Hasil penelitian dikatakan berhubungan bermakna apabila hasil uji statistik Pvalue ≤ 0.05. Hasil penelitian menunjukkan dari total responden sebanyak 93.1% responden telah mengalami menarche dengan rata-rata usia menarche adalah 11.42 ± 0.93 tahun dan rata-rata usia menarche ibu adalah 12.73 ± 1.26. Sebagian besar responden memiliki status gizi normal 55.5%. Sebanyak 51.4% status menarche ibu dikategorikan cepat (≤ 12 tahun), 69.9% responden telah terpapar media elektronik dewasa dan 97.1% responden telah terpapar media cetak orang dewasa, sedangkan 68.2% responden melakukan aktivitas olahraga <3 kali dalam seminggu. Berdasarkan uji statistik, variabel antara genetik (status menarche ibu) dengan status menarche responden dan keterpaparan media elektronik orang dewasa dengan status menarche responden mengalami hubungan bermakna. Saran bagi sekolah adalah perlu dibentuknya program komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) atau penyuluhan yang berkala mengenai kesehatan repoduksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi menarche serta dapat mengikutsertakan orang tua siswi, khususnya ibu, agar mereka dapat memiliki pengetahuan yang benar mengenai kesehatan respoduksi khususnya menarche, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan atau embahayakan si anak melalui pergaulan bebas tidak terjadi."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Restiani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi dan hubungan antara jenis
kelamin, citra tubuh, kebiasaan sarapan, asupan energi dan zat gizi makro serta
aktivitas fisik dengan dengan status gizi lebih pada siswa SMP Muhammadiyah
31 Jakarta Timur tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional
dengan metode systematic random sampling. Berdasarkan hasil penelitian pada
117 responden, diketahui 56,4% responden berstatus gizi lebih. Uji statistik
menunjukkan adanya hubungan bermakna antara citra tubuh (OR=7,2), kebiasaan
sarapan (OR 3,5), asupan energi total (OR 101,3), asupan karbohidrat (OR 10,4),
asupan lemak (OR 15,5), dan asupan protein (OR 6,0) terhadap status gizi. Oleh
karena itu, diperlukan upaya kerjasama antara sekolah dan Dinas Kesehatan untuk
mengadakan sosialisasi PUGS dalam bentuk penyuluhan dan publikasi poster di
sekolah secara rutin.

ABSTRACT
This study aimed to determine the associations of gender, body image, breakfast
habits, energy and macro nutrient intake and physical activity to overnutrition and
knowing the proportion of all research variable at Muhammadiyah 31 Junior High
School?s student, East Jakarta. This study is using cross sectional design and
systematic random sampling. From the research of 117 samples, 56,4% samples
had overnutrition. There were significant association between body image
(OR=7,2), breakfast habits (OR 3,5), energy intake (OR 101,3), carbohydrate
intake (OR 10,4), fat intake (OR 15,5) and protein intake (OR 6,0) to nutritional
status. Therefore, the school need to build teamwork with ministry of health to
socialize about nutrition education through counseling and publish some posters
about PUGS in school areas routinely."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiya Farhani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26724
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>