Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84993 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Ginayarahmah
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran caregiver strain pada caregiver informal yang merawat pengidap penyakit kronis dan membandingkannya dengan caregiver formal. Pengidap penyakit kronis seringkali kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari sehingga membutuhkan caregiver untuk membantunya. Ketika melakukan proses perawatan inilah seringkali caregiver mengalami konsekuensi negatif yang disebut caregiver strain. Partisipan pada penelitian berjumlah 106 individu yang terbagi menjadi 52 individu caregiver informal dan 54 individu caregiver formal dengan teknik pengambilan sample berupa accidental sampling. Hasil penelitian mendukung penelitian sebelumnya dimana terdapat perbedaan caregiver strain yang signifikan antara caregiver informal dan caregiver formal. Caregiver informal memiliki skor caregiver strain yang lebih tinggi dibandingkan dengan caregiver formal.

The purpose of this study is to understand caregiver strain of informal caregiversof chronical ill patients and compares it with formal caregivers. Chronical ill patients itself find it is dificult to carry out daily routines activities, therefore they require caregiving to assist them. During their assistance, caregivers often receive negative consequences which is called caregiver strain. Participants in this study were 106 individuals which consist of 52 informal caregivers and 54 formal caregivers have been sampling during this research using accidental sampling technique. This research showed that informal caregiver has higher score compared to the formal one and supported previous study that there is a significant difference between the two types of caregiver."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cempaka Ayu Diana
"Pada saat seorang suami menderita suatu penyakit, maka istrinyalah yang akan berperan sebagai primary caregiver (Magai, 1996). Sebagai spouse caregiver, seorang istri lebih berisiko untuk mengalami caregiver strain, dimana strain yang dapat ia rasakan adalah akibat dari permasalahan fisik, emosional, kognitif atau sosial yang dialami oleh suaminya. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara caregiver strain dan kepuasan pernikahan pada istri yang berperan sebagai spouse caregiver dari penderita stroke. Caregiver strain merupakan persepsi atau perasaan kesulitan atas tugas dan tanggung jawab dalam memenuhi peran sebagai caregiver (Oncology Nursing Society, 2008; Factor & Weiner, 2008). Kepuasan pernikahan didefinisikan sebagai sikap sejauh mana seseorang menilai hubungan pernikahannya menyenangkan (Roach, Frazier & Bowden, 1981). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Modified Caregiver Strain Index (MCSI) yang dikembangkan oleh Robinson pada tahun 1983 dan telah dimodifikasi oleh Thornton & Travis pada tahun 2003 serta Marital Satisfaction Scale yang dikembangkan oleh Roach, Frazier & Bowden pada tahun 1981. Partisipan yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara caregiver strain dan kepuasan pernikahan pada istri sebagai spouse caregiver dari penderita stroke

When a husband suffering from an illness, then his wife will serve as the primary caregiver (Magai, 1996). As spouse caregiver, a wife is more at risk for experiencing caregiver strain, where she can feel the strain as the result of physical, emotional, cognitive or social development problem experienced by her husband. This study is a correlational study aimed to determine the relationship between caregiver strain and marital satisfaction among wives as spouse caregiver of stroke patients. Caregiver strain is a perception or a feeling of difficulty on the task and responsibility in fulfilling the role as caregiver (Oncology Nursing Society, 2008; Factor & Weiner, 2008). Marital satisfaction is defined as attitude of greater or lesser favorability toward one’s own marital relationship (Roach, Frazier & Bowden, 1981). Instrument which used in this study are The Modified Caregiver Strain Index (MCSI) developed by Robinson in 1983 and has been modified by Thornton & Travis in 2003 and Marital Satisfaction Scale developed by Roach, Frazier & Bowden in 1981. Participants who were included in this study is 30 people. The results showed that there is no significant relationship between caregiver strain and marital satisfaction among wives as spouse caregiver of stroke patients.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Esthi Andarini
"ABSTRAK
Istri sebagai penyedia perawatan bagi suaminya yang terkena stroke bertanggung jawab atas tugas perawatan yang kompleks dan tuntutan lain yang terkait, seperti pengaturan keuangan dan rumah. Tuntutan akan tugas tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan mereka, baik fisik maupun mental. Sejalan dengan peningkatan akan tugas dan tuntutan, mereka merasa kewalahan, dan pada akhirnya mereka mungkin mengalami caregiver strain. Caregiver yang dapat bertahan dalam situasi buruk tersebut, bangkit kembali, dan melanjutkan hidup tanpa gangguan yang berarti mengindikasikan adanya resiliensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara caregiver strain dan resiliensi pada istri penderita stroke. Partisipan penelitian ini merupakan 30 istri dari penderita stroke yang telah berperan sebagai spouse caregiver selama minimal 3 bulan. Strain diukur dengan menggunakan The Modified Caregiver Index (Robinson, 1983; Thornton & Travis, 2003) dan resiliensi diukur dengan menggunakan The Resilience Scale (Wagnild & Young, 1993). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi antara caregiver strain dan resiliensi tidak signifikan.

ABSTRACT
Wives providing care for their husband who suffered from stroke are responsible for complex caregiving task and other demands such as financial and housing management. The demand of these tasks may affect their own health, both physically and mentally as well. As the tasks and demands increase, they feel overwhelmed, and in the end they may suffers caregiver strain. In this condition, caregiver surviving in the adversity, bounce back, and continue life without experiencing any disruption from this event indicate the presence of resilience. The purpose of the research is to identify the correlation between caregiver strain and resilience in the context of caregiving of the stroke patients. The participants are 30 wives of the stroke patients who have taken role as spouse caregivers for at least 3 months. Level of strain is identified by The Modified Caregiver Strain Index (Robinson, 1983; Thornton & Travis, 2003) and The Resilience Scale (Wagnild & Young, 1993) is used to identify the level of resilience. The result indicates that the correlation of caregiver strain and resilience is not significant."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Fatmadona
"Caregiver keluarga memegang peranan penting dalam perawatan pasien kanker stadium lanjut yang mengalami masalah akibat kanker dan terapinya. Penelitian bertujuan menggali pengalaman caregiver dalam konteks perawatan. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam pada 5 partisipan sesuai kriteria inklusi. Temuan memberikan 7 tema utama, yaitu: reaksi caregiver saat mengetahui diagnosa kanker stadium lanjut, pemahaman caregiver tentang kanker, caregiver peran yang melelahkan, caring pada pasien kanker stadium lanjut, mendampingi pasien berobat, beban caregiver pasien kanker, harapan caregiver. Kesimpulan adanya pemahaman caregiver yang kurang dalam merawat pasien kanker mengakibatkan timbulnya distress akibat beban peran. Disarankan pemberian informasi edukasi kanker, kenyamanan caregiver sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker stadium lanjut.

Family caregivers play an important role in the hospitalization of advanced cancer patient who experience problems due to cancer and its treatment. The study aimed to explore the experience of caregivers in helping patient during hospitalization. Qualitative research method with a descriptive phenomenological approach was used. Collecting data done by in-depth interviews on 5 participants according to inclusion criteria. The findings provided seven main themes, namely: caregiver's reaction confirmed advanced cancer diagnosis, caregiver understanding of cancer, a grueling caregiver role, caring for patients with advanced cancer, treatment with the patient, caregiver burden of a cancer patient, caregiver expectations. As the conclusion, lacking of understanding on caregiver in caring cancer patients has resulted in distress due to the burden of roles. Suggested providing cancer education information, caregiver convenience so as to improve the quality of life for patients with advanced cancer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T33043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Mahnum Lailan
"Kanker pada anak 4,9 % dari kanker pada semua usia (Depkes, 2009) dan menimbulkan beban bio-psiko-sosio-spiritual bagi penderita dan keluarga (caregiver) khususnya kecemasan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh terapi thought stopping terhadap tingkat kecemasan keluarga (caregiver) dengan anak usia sekolah yang menjalani kemoterapi. Penelitian dilakukan di di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo terhadap 46 responden, yaitu 23 responden sebagai kelompok intervensi dan 23 responden sebagai kelompok kontrol.
Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kecemasan ringan pada keluarga (caregiver) dengan anak usia sekolah yang menjalani kemoterapi pada kelompok yang diberikan dan tingkat kecemasan sedang pada kelompok diberikan thought stopping (p-value < ). Rekomendasi penelitian diutamakan kepada pelayanan kesehatan di rumah sakit umum agar menindaklanjuti dan bekerjasama dengan perawat spesialis jiwa dalam mengatasi kecemasan keluarga (caregiver).

Cancer on children is 4,9 % of cancer in all age (Depkes, 2009) and raises the burden of bio-psycho-socio-spiritual for patients and families (caregivers), especially anxiety. The research objective is to explain the influence of thought stopping therapy to the anxiety level of family (caregiver) with school-age children undergoing chemotherapy. Research conducted in RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo against 46 respondents: 23 respondents as the intervention group and 23 respondents as the control group.
The results shows mild anxiety levels in the group given thought stopping and moderate anxiety levels in the group not given thought stopping (p-value < ). Recommendations of this study preferred to health care in public hospitals in order to follow up the results of this study in collaboration with psychiatric nurse specialist to cope the anxiety of family (caregiver.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Lestari
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai peran pengasuh terhadap pemahaman konsep dasar pada anak usia prasekolah yang tinggal di panti asuhan. Pengukuran peran pengasuh menggunakan alat ukur HOME – Home Observation for Measurement of the Environment (Caldwell, 2003) dan pengukuran pemahaman konsep dasar anak menggunakan alat ukur Boehm3 - Preschool (Ann Boehm, 2001). Partisipan anak asuh berjumlah 30 anak asuh usia prasekolah, dan tinggal di Panti Asuhan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengasuh yang memberikan pengasuhan berbeda pada masing-masing anak asuh, dan pengasuh yang memberikan pengasuhan secara seragam namun memaksimalkan perannya dalam memberikan pengasuhan pada anak asuh. Dari hasil penelitian ini juga diketahui bahwa peran pengasuh cukup berpengaruh sebagai salah satu faktor perkembangan pemahaman konsep dasar anak usia prasekolah yang tinggal di panti asuhan.

This research was conducted to find the description of caregiver’s role toward basic concept comprehension of preschoolers who lives on orphanage. Caregiver’s role was measured using HOME - Home Observation for Measurement of the Environment (Caldwell, 2003) and preschoolers basic concept comprehension was measured using Boehm3-Preschool (Ann Boehm, 2001). The participant of this research are 30 preschoolers and live on orphanage.
This main results of this research show that there are caregivers who giving a different nurturing to each foster children and there are caregivers who giving equal nurture but maximizing their role in providing nurturing to foster children. From the result of this study are also known that caregiver’s role are powerfull enough as one of the factors of development of basic concept comprehension of preschoolers who lives on orphanage.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayoe Sukma Ariani Widayanti
"Masalah fisik, emosi, dan kognitif yang muncul akibat menderita penyakit stroke
menyebabkan penurunan kemandirian pada penderitanya sehingga membutuhkan
asistensi dari orang lain untuk menunjang keseharian pasien. Tidak hanya pasangan
pasien, anak dari penderita stroke juga berperan menjadi young caregiver dengan
merawat orang tuanya sebagai bentuk kasih sayang dan membalas budi. Sebagai young
caregiver, seorang anak beresiko mengalami tekanan dan kesulitan yang dirasakan akibat
merawat orang lain yang disebut sebagai caregiver strain. Banyaknya dampak negatif
dari caregiver strain menyebabkan dibutuhkannya suatu upaya yang dilakukan untuk
mengurangi strain yang dirasakan. Menurut Blake, Lincoln, dan Clarke (2003) mood dari
caregiver merupakan prediktor terkuat pada caregiver strain dan menyarankan untuk
melakukan intervensi perbaikan mood dengan tujuan untuk mengurangi strain yang
dirasakan oleh caregiver. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan
untuk melihat hubungan antara caregiver strain dan regulasi mood menggunakan musik
pada anak yang berperan sebagai caregiver dari orang tuanya yang sedang menderita
penyakit stroke. Regulasi mood menggunakan musik dipilih karena musik mampu
memperbaiki mood seseorang, digemari oleh anak muda, dan mudah diakses. Penelitian
ini diikuti oleh 70 anak berusia 18 - 29 tahun yang berperan sebagai young caregiver dari
orang tuanya yang menderita stroke. Caregiver strain diukur menggunakan The Modified
Caregiver Index (Robinson, 1983; Thornton & Travis, 2003) dan regulasi mood
menggunakan musik diukur dengan Music Mood Regulation (Saarikalio, 2008). Hasil
yang diperoleh menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara caregiver
strain dan regulasi mood menggunakan musik pada young caregiver pasien stroke

Stroke sufferers need assistance from others as their ability to do daily activities decreased
due to patient's physical, emotional, and cognitive problems. Besides patient's spouse,
patient's children also take parts in taking care for their parents as a form of affection and
return of gratitude. As a young caregiver, a patient's child is at risk of experiencing
stresses and difficulties due to caregiving, referred as caregiver strain. According to
Blake, Lincoln, and Clarke (2003), a caregiver's mood is the strongest predictor of
caregiver strain and suggest mood improvement as an intervention to reduce caregiver
strain. This correlational study aims to see the relationship between caregiver strain and
mood regulation by using music in children that act as a caregiver for their parents who
are suffering from stroke. Mood regulation by using music was chosen because music can
improve one's mood, music is popular among young people, and music is easily
accessible. A total of 70 children aged 18-29 years old who acted as young caregiver for
their stroke suffering parents participated in this study. Caregiver strain was measured
using The Modified Caregiver Index (Robinson, 1983; Thornton & Travis, 2003), and
mood regulation by using music was measured using Music Mood Regulation (Saarikalio,
2008). The result shows that there is no significant relationship between caregiver strains
and mood regulation by using music in young caregivers of stroke patients"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tesalonika Sih Mardi Bekti
"Stroke adalah penyakit dengan tingkat disabilitas dan mortalitas yang tinggi. Pasien stroke mengalami berbagai gejala yang mengakibatkan disabilitas sehingga pasien tidak mampu beraktivitas dan memenuhi kebutuhannya seorang diri. Kondisi ini membuat pasien sangat bergantung pada family caregiver dalam beraktivitas dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, perawatan stroke yang kompleks dan membutuhkan waktu yang lama dapat menyebabkan family caregiver mengalami beban caregiver. Dalam hal ini, kesiapan merawat dapat menjadi bekal bagi individu dalam mencegah beban caregiver karena persepsi bahwa individu siap untuk merawat dapat memfasilitasi individu dalam melakukan tugasnya sebagai caregiver dan menghadapi tantangan yang dialami ketika merawat pasien stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kesiapan merawat pada beban caregiver pasien stroke. Penelitian ini melibatkan 67 family caregiver pasien stroke dengan rentang usia 18-65 tahun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indonesian Preparedness for Caregiving (I-PCS) dan Zarit Burden Interview (ZBI-22). Analisis statistik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kesiapan merawat berperan secara negatif dan signifikan pada beban caregiver pasien stroke (p<0,05, R²=0,21). Hasil penelitian mengimplikasikan bahwa caregiver perlu memiliki kesiapan merawat untuk meminimalisasi beban caregiver. Hal tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi pihak tenaga kesehatan, psikolog serta pihak terkait lainnya untuk menyelenggarakan sebuah program pelatihan dan kolaborasi untuk membantu caregiver dalam mempersiapkan dirinya baik secara praktis maupun emosional untuk mencegah beban caregiver.

Stroke is a disease with a high rate of disability and death. Stroke patients experience various symptoms that cause disability so that patients become unable to carry out activities and meet their own needs. This condition makes the patients very dependent on family caregivers to carry out activities and meet daily needs. Stroke treatment is complex and time-consuming, these conditions can lead caregivers to experience a heavy burden on caregivers. In this case, the preparedness to provide care is one of the things that can prevent caregiver burden because the perception that someone is ready to care can make it easier for that person to carry out their duties and challenges as a caregiver when taking care of stroke patients. This study aims to examine the role of preparedness to caregiving in caregiver burden on caregivers of stroke patients. This study involved 67 family caregivers of stroke patients with an age range from 18-65 years old. The instruments used in this study were Indonesian Preparedness to Caregiving (I-PCS) and Zarit Burden Interview (ZBI-22). Statistical analysis in this study shows that preparedness to caregiving has a negative and significant role on caregiver burden on stroke patients (p < 0.05, R² = 0.21). The research findings indicate that caregivers need to be prepared to provide care in order to reduce the burden on caregivers. This can be a consideration for health workers, psychologists and other related parties to organize training and collaboration programs to help caregivers prepare practically and emotionally to prevent caregiver burden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamudi Prasestiyo
"Beban caregiver merupakan faktor penting dalam pemberian kebutuhan pasien kanker yang menjadi bagian dalam asuhan keperawatan holistik dibidang keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi caregiver tentang pengalaman beban caregiver dalam merawat pasien kanker di Rumah Sakit Dr. Dorys Slylvanus Palangka Raya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi dari 11 pengalaman caregiver yang merawat pasien kanker. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan metode wawancara. Hasil penelitian ini mengungkapkan tema yang diidentifikasi dalam penelitian ini: 1) Berbagai masalah yang dirasakan caregiver; 2) keterbatasan layanan dan fasilitas kesehatan yang diterima caregiver; 3) koping caregiver dalam mengelola beban yang dirasakan. Caregiver yang merawat pasien kanker memiliki berbagai masalah yang dirasakan termasuk juga pelayanan kesehatan yang diterimanya. Masalah yang muncul menjadikan beban yang dialami caregiver, namun caregiver mampu untuk mengelola beban tersebut dengan berbagai macam koping yang digunakannya. Penelitian ini merekomendasikan penelitian lebih lanjut terkait pengalaman beban caregiver yang merawat pasien dengan diagnosis kanker spesifik dan koping yang digunakannya.

The caregiver burden is an important factor in providing the needs of cancer patients who are part of holictic nursing care in the field of nursing. This study is to explore caregivers’s perception about caregiver’s burden experience in caring for cancer patients at Dr. Dorys Sylvanus Hospital Palangka Raya. This study was a qualitative study with a phenomenological descriptive approach of 11 caregiver experiences who provide care for cancer patients. The data collection was conducted through the interview method. The results of this study reveal the themes including: various perceived problems caregiver, limited health services and facilities received by the caregiver, and coping caregivers in managing the perceived burden. Caregivers who provide care for cancer patients have various perceived problems including the health services. Problems that arise created burdens for caregiver, however the caregivers could manage the burden with the various coping methods. This study recommends further study related to the caregiver’s experience of caring for patients with a specific cancer diagnosis and their coping methods."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niah Maretno Sari
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas intervensi powerful tool for caregiver bagi caregiver keluarga penderita schizophrenia. Intervensi ini terdiri dari satu pra sesi dan tiga sesi yang dilaksanakan setiap minggu sekali terhadap tiga orang partisipan. Intervensi yang dilakukan berupa psikoedukasi mengenai schizophrenia, manajemen emosi, perawatan diri, mengelola stres dan komunikasi efektif. Partisipan merupakan keluarga yang menjadi perawat utama dari anggota keluarga mereka yang menderita schizophrenia dan berada di bawah naungan Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) Ciracas. Metode pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Caregiver Inventory (CGI) untuk mengukur tingkat caregiver self efficacy, Perceived Stress Scale 14 (PSS-14) untuk mengukur tingkat stres dan alat ukur pengetahuan mengenai gangguan jiwa schizophrenia. Pengumpulan data secara kualitatif menggunakan metode observasi dan wawancara. Pengukuran dilakukan pada sebelum dan sesudah intervensi untuk
mengetahui perbedaan kondisi partisipan sebagai hasil intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan caregiver self efficacy dan penurunan tingkat
stres pada seluruh partisipan melalui hasil pengukuran kuantitatif dan kualitatif

The purpose of the study was to investigate the effectiveness of powerful tool for caregiver intervention for schizophrenia family caregiver. The intervention consisted of one pre session and three session that was held once a week to three participants. The intervention is psychoeducation about schizophrenia, emotion management, reduce personal stres and effective communication. The participants were the primary caregiver for their family member who had schizophrenia and were monitored under the Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) Ciracas. The data was collected with quantitative method
with Caregiver Inventory (CGI) to evaluate caregiver self efficacy, Perceived Stress Scale?14 (PSS-14) to evaluate stress level and instrument of schizophrenia knowledge to measure participant knowledge about schizophreia. Qualitative data were collected using interview and observation. Assessment was held before and after intervention to know the differentiation of participant condition as the result of intervention. The results showed that there were increasing in caregiver self
efficacy and decrease of stres level from all participant from quantitative and qualitative measurement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>