Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171433 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Armansyah Jaya Putra ZA
"Dalam implementasi masih ditemukan Kejadian-Kejadian Keselamatan Pasien, yaitu KTD, KTC, KPC dan KNC. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2012, serta untuk mengetahui tindakan apakah yang harus dilakukan untuk menurunkan Angka Kejadian Keselamatan Pasien, untuk mengetahui perawat yang sudah mengikuti pelatihan Patient Safety serta Gambaran Pemahaman Karyawan Tentang Dimensi Pelatihan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Analisis Data Univariat dan Bivariat. Variabel yang diduga berhubungan dengan kejadian keselamatan pasien adalah jenis kelamin, umur dan pendidikan. Perekrutan tenaga baru untuk ruang perawatan harus segera diberikan pelatihan Patient Safety, masih banyak perawat yang belum mengikut pelatihan Patient Safety dan masih terdapat tenaga di ruang perawatan yang belum paham terhadap materi pelatihan Patient Safety dan tidak melaporkan terhadap Kejadian Keselamatan Pasien.

In the implementation of the Patient Safety Program in Hospital Haji Jakarta still found incidents Patient Safety, namely KTD, KTC, KPC and KNC. The research was conducted to determine factors associated with the incidence of Patient Safety in the Jakarta Hajj Hospital in 2012, and to know what action should be taken to lower the incidence rate for Patient Safety, to know nurses who have training Understanding Patient Safety, and Employee Preview About Dimension Training Patient Safety in Jakarta Hajj Hospital. The research was conducted using qualitative and quantitative research design using cross sectional. Univariat and Bivariate Data Analysis. Variables that were related to patient safety incident is the sex, age and education. Recruitment of new personnel to inpatient unit should be given training Patient Safety, there are still many who have not followed the training nurses Patient Safety and there are personnel inpatient unit who do not understand the training material and Patient Safety Patient Safety to report the incident."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Yasmi
"Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) di RSKBP berkisar antara 0,31% sampai dengan 3,01% dengan angka kematian 2,22%.IKP di RSKBP dinilai masih under reporting karena kebanyakan IKP tidak dilaporkan.Membangun budaya keselamatan pasien merupakan elemen penting untuk meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya keselamatan pasien dan faktor-faktor yang berhubungan dengan budaya keselamatan pasien di RSKBP tahun 2015. Penelitian dilakukan bulan Maret sd April 2015, dengan sampel 115 responden. Desain penelitian explanatory sequential.
Analisa data dilakukan dengan regresi logistic.Penelitian menunjukan budaya keselamatan pasien di RSKBP masih kurang. Faktor-faktor yang berhubungan dengan budaya keselamatan pasien di RSKBP adalah umpan balik laporan insiden ( p=0,021 α=0,05, OR= 15,516 ) budaya tidak menyalahkan ( p=0,019 α=0,05, OR= 14,396 ) dan budaya belajar ( p=0,006 α=0,05, OR= 0,096 ).Disarankan agar RSKBP dapat memperbaiki budaya keselamatan pasien dengan upaya yang komprehensif dan terstruktur.

Adverse even ( AE ) in RSKBP ranged from 0.31% to 3.01% with a mortality rate of 2.22%.AE in RSKBP still considered under-reporting because most AE not reported. Building a culture of patient safety is an important element to improve patient safety and quality. This research aims to know the culture of patient safety and the factors related to the patient safety culture in RSKBP 2015. The study was conducted in March to April 2015, with a sample of 115 respondents It is Sequential explanatory research design.
The data analysis with regression logistic. Patient safety culture in RSKBP still lacking. Factors related to the patient safety culture in RSKBP feedback is incident report (p = 0.021 α = 0.05, OR = 15.516) culture is not to blame (p = 0.019 α = 0.05, OR = 14.396) and a learning culture (p = 0.006 α = 0.05, OR = 0.096) .RSKBP sugest to improve patient safety culture with a comprehensive and structured efforts.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43821
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidarta Sagita
"Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien oleh dokter dan Komite Mutu Keselamatan Pasien Manajemen Risiko KMKPMR di RS Permata Depok tahun2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien di RS Permata Depok tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan case study dengan metode wawancara mendalam, telaah data sekunder dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja, pengetahuan tentang pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien, kerja rangkap, komunikasi,pengambilan keputusan dan penghargaan berhubungan dengan faktor pencatatan insiden keselamatan pasien oleh dokter, sedangkan pengalaman kerja, komunikasidan penghargaan berhubungan dengan faktor pelaporan insiden keselamatan pasienoleh KMKPMR.

The aim of this research is to identify the supporting and inhibiting factors relating to the recording and reporting the incidence of patients safety at Permata Depok Hospital in 2017. Type of research is qualitative using case studies with in depthinterview, secondary data review and document review.
The results of this studyare work experience, knowledge, work load, communication, decision making andreward related to the factors of recording the incidence of patients safety by the doctors, while work experience, communication and reward are related the factorsof reporting the incidence of patient rsquo s safety by The Hospital Committee of Patient Safety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidarta Sagita
"Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien oleh dokter dan Komite Mutu Keselamatan Pasien Manajemen Risiko (KMKPMR) di RS Permata Depok tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien di RS Permata Depok tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan case study dengan metode wawancara mendalam, telaah data sekunder dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja, pengetahuan tentang pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien, kerja rangkap, komunikasi, pengambilan keputusan dan penghargaan berhubungan dengan faktor pencatatan insiden keselamatan pasien oleh dokter, sedangkan pengalaman kerja, komunikasi dan penghargaan berhubungan dengan faktor pelaporan insiden keselamatan pasien oleh KMKPMR.

The aim of this research is to identify the supporting and inhibiting factors relating to the recording and reporting the incidence of patient's safety at Permata Depok Hospital in 2017. Type of research is qualitative using case studies with in-depth interview, secondary data review and document review.
The results of this study are work experience, knowledge, work load, communication, decision making and reward related to the factors of recording the incidence of patient's safety by the doctors, while work experience, communication and reward are related the factors of reporting the incidence of patient's safety by The Hospital Committee of Patient Safety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T49293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Sri Mulyana
"Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi: assesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, dan seterusnya. Sejak dideklarasikannya pelaksanaan Patient Safety di Rumah Sakit X pada tahun 2009 hingga tahun 2011, tercatat Insiden Keselamatan Pasien (IKP) sebanyak 171 kasus, dimana IKP paling banyak yaitu sekitar 60% terjadi di pelayanan rawat inap. Melalui penelitian ini, dianalisis penyebab terjadinya IKP di ruang perawatan Rumah Sakit X. Studi dilakukan terhadap 100 perawat pelaksana dengan menggunakan desain cross sectional untuk melihat bentuk hubungan antara variabel individu, kompleksitas pengobatan, kerjama, gangguan/ interupsi, komunikasi, Standar Prosedur Operasional, dan kenyamanan tempat kerja terhadap kejadian IKP.
Hasil penelitian menunjukkan variabel karakteristik individu, yang terdiri dari usia, masa kerja, dan kompetensi; dan variabel kerja sama yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian IKP dengan nilai P value masing-masing sebesar 0.028, 0.010, 0.028, dan 0.012. Dengan kata lain variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian IKP adalah variabel karakteristik individu sehingga hasil studi ini bisa menjadi pertimbangan bagi Bagian SDM, Komite Keperawatan dan Bagian Keperawatan Rumah Sakit X dalam melakukan seleksi dan pengembangan SDM Keperawatan dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien.

Patient safety is a system to make patient care become safer. The systems include risk assessment, identifying and managing the risks associated with patient, and so on. Since the patient safety program has been declared in "X" Hospital in 2009 until 2011, there are 171 cases recorded as a number of the patient safety incident (PSI), most cases about 60% occur in inpatient unit. Through this study, determinants of PSI in inpatient unit X Hospital are analyzed. Study is applied to 100 nursing staffs by cross sectional study design in order to observe the correlation between variable of individual characteristic, medication complexity, teamwork, interruption, communication, standard of procedure operational, and work place comfortable to PSI.
Result shows that there is a significant correlation between variable of individual characteristic (include age, working time, and levels of competence) and teamwork to PSI, with the P value: 0.028, 0.010, 0.028, and 0.012. In other word, the most significant variable to PSI is individual characteristic variable so it could be a consideration to recruit and do improvement based on patient safety by Human Resources, Nursing Committee and Nursing Unit of X Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rany Wulan Agus
"Perawat dalam melaksanakan penerapan sasaran keselamatan pasien SKP dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan sebagai sistem. Penelitian inibertujuan untuk menjelaskan gambaran penerapan pasien serta hubungan antarafaktor individu, faktor kompleksitas pekerjaan, faktor lingkungan kerja, sertafaktor organisasi dan manajemen terhadap penerapan SKP di RSUD dr SlametGarut. Desain penelitian deskriptif korelatif dengan metode cross sectional,dengan sampel sebanyak 286 perawat. Hasil penelitian menunjukan gambaranpenerapan sasaran keselamatan pasien lebih dari sebagian masih kurang 52,8 .Faktor individu meliputi masa kerja p=0,000 memiliki hubungan denganpenerapan SKP, sedangkan umur, status kepegawaian pelatihan dan pendidikantidak. Faktor kompleksitas pekerjaan meliputi serah terima pasien p=0,000 ,memiliki hubungan dengan penerapan SKP sedangkan beban kerja dan kerjasamatidak, ketersediaan SOP merupakan variabel komposit. Faktor lingkungan kerja P=0,000 memiliki hubungan dengan penerapan SKP. Faktor Organisasi danManajemen meliputi supervisi, budaya organisasi dan komunikasi tidak memilikihubungan dengan penerapan SKP. Faktor yang paling dominan mempengaruhiadalah lingkungan kerja Penelitian ini merekomendasikan perlu dilakukanpengukuran berkala dan Hazard Identification and Risk Assesment HIRA terhadap seluruh area lingkungan kerja.

Implementation of Patient Safety on Nurse was influenced by various factor arerelated each other as a system. The objective of this research was to decribe ofpatient safety implemention and relationship between individual factors, workcomplexity factors, work environment factors, organizational and managementfactors with patient safety implementation in Hospital dr Slamet Garut. Thisresearch design used a descriptive correlative with cross sectional method, thesampels were 286 nurses. The result showed the picture of patient safetyimplementation is more than some still lacking 52,8 . The influencing factorsof individual factor for patient safety implementation were length of service p 0,000 , meanwile other factors such as age, employment status, training andeducation were not influential. The influencing factors of complexity factors forpatient safety implementation were patient handover p 0,000 , meanwile otherfactors such as workload and cooperation were not influential, SOP wascomfounding variable. The influencing factors of work environment for patientsafety implementation. Factors of organizational and management such asupervision, organization culture and communication were not influencing. Themost dominant factors influencing for patient safety was work environment. Thisresearch recommend that it require periodic measurements and HazardIdentification and Risk Assesment HIRA of all working area."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyaningtyas Agustrianti
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas komunikasi perawat-pasien di ruang rawat inap RS Harapan Mulia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan crossectional yang dilakukan pada periode rawat Maret-Mei 2015 pada 60 pasien dan 30 perawat sebagai responden.
Hasil penelitian menggambarkan 53,3% responden pasien menilai komunikasi perawat efektif, analisis lebih lanjut dengan regresi logistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara karakter perawat, kelelahan fisik dan mental, bahasa, dukungan pimpinan dan manajemen rumah sakit, fasilitas dan penghargaan dengan efektivitas komunikasi perawat dan pasien.

The study aims to determine the factors associated with the effectiveness of nurse and patient communication at inpatient unit in Harapan Mulia Hospital located in Bekasi Regency. It is a quantitative study with cross-sectional design. Samples are the total population amounted up to 30 nurses with 60 patients as respondents conducted in March - May 2015.
The results showed that 53.3% of patients perceived that nurses?s communication was effective, further analysis with logistic regression showed no significant relationship between the characters nurses, physical and mental fatigue, language, leadership and management support for hospitals, facilities and reward with the nurses and patients communication effectiveness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emytri
"Penilaian budaya keselamatan pasien adalah satu elemen dasar dalam meningkatkan upaya keselamatan pasien. Sangat penting untuk menilai bagaimana sikap, persepsi, kompetensi individu  dan perilaku orang / kelompok sehingga menentukan komitmen dalam meminimalkan insiden. Penelitian itu bertujuan  untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan budaya keselamatan pasien. Jenis penelitian ini menggunakan metode crossectional pada populasi seluruh pegawai Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) berjumlah 649 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan besar sampel 250 orang responden. Analisis data yang dilakukan adalah analisa regresi logistik .  Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya keselamatan pasien di RSPON memiliki respon positif 46,8%. dalam kategori budaya kurang kuat.  Faktor dominan yang  berhubugan dengan budaya keselamatanan pasien adalah faktor pekerjaan yaitu serah terima dan pergantian shift (p=0,03) dengan dikontrol  kerjasama antara unit kerja (p = 0,035), serta faktor organisasi yaitu : manajemen SDM/staffing (p = 0,04). Disarankan agar  RSPON memperbaiki budaya keselamatan pasien  (a) mengembangkan instrumen serah terima pasien atau pekerjaan untuk keselamatan pasien, (b) mengembangkan dan mengevaluasi prosedur informasi pada serah terima terutama  perintah lisan dan telepon, (c) mengoptimalkan pergantian kerja/shift

Patient safety culture assessment are the basic component in the patient safety improvement program. It is important to assess how attitudes, perceptions, competencies and behaviors of individuals / groups that determine the commitment to minimize the incident. The study aims to determine patient safety culture and the factors that influence it. This research used cross sectional method on the entire population RSPON numbered 649 employees to response. Sampling with simple random sampling technique and the number of sample in this research is 250 respondents. Data analysis by logistic regression. The results showed that patient safety culture in the category of culture to response less well with the positive response of 46.8%. The dominant factor affecting patient safety culture are job factor that handoff or transition and shift (p = 0.03) and control by cooperation between working units (p = 0.035), as well as organizational factors, namely:  staffing (p = 004). It is recommended to response improve patient safety culture (a) develop instruments handover of patients or work for the safety of the patient, (b) development and evaluation procedure the information on the handover mainly verbal orders and telephones, (c) optimizing the turn of the job / shift through changes in work shifts a maximum of 3 days and establish effective communication as well as their supervision in patient safety, "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Jackqualina
"Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal yang dilakukan perawat saat berinteraksi demi kesembuhan pasien. Tujuan penelitian mengetahui gambaran persepsi pasien dan faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap RS MMC Jakarta. Menggunakan disain penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan kuesioner, observasi dan wawancara mendalam. Besar sampel 90 pasien. Hasil penelitian gambaran persepsi pasien untuk komunikasi terapeutik diterapkan baik 65,6% dan kurang diterapkan 34,4%.
Hasil observasi dan wawancara mendalam rata-rata perawat telah menerapkan komunikasi terapeutik dengan baik, walaupun masih perlu perbaikan. Analisis bivariat variabel yang berhubungan signifikan adalah usia, pendidikan, kondisi fisik dan kelas kamar. Analisis multivariat variabel yang memiliki hubungan paling kuat adalah usia.

Therapeutic Communication is an interpersonal communication done by the nurse when she interacts and for curing the patient.The purpose of this study is to identify the perception of the patient and the factors that influenced the nurse therapeutic communication in the inpatient ward at MMC Hospital. Using the quantitative and qualitative method, data collected by questionnaire, observation and in-depth interview. Amount of sample is 90 patients.
The result showed that 65,6% of respondent had a good perception. Observation and in-depth interview showed good result in general. Bivariate analysis showed the variable which has significant relationship with the perception are age, education, physical condition and Room Class as well. Multivariate analyses showed that age has the strongest relationship with the perception.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Piandani
"Keselamatan pasien merupakan hal yang fundamental dalam pelayanan kesehatan. Rumah Sakit sebagai lingkungan kompleks dengan resiko yang tinggi memberikan peluang terhadap terjadinya kesalahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap terjadinya insiden keselamatan pasien (IKP) berupa KTD, KNC dan KTC di Rumah Sakit X, Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian didapatkan insiden keselamatan pasien (IKP) di Rumah Sakit X dari bulan April 2012 sampai dengan September 2013 terjadi sebanyak 15 kasus yang terdiri atas 2 kasus KNC, 3 kasus KTC dan 10 kasus KTD. Insiden keselamatan pasien (IKP) dipengaruhi oleh faktor individu, faktor sifat dasar pekerjaan, faktor lingkungan organisasi dan manajemen serta faktor lingkungan fisik dan tempat kerja. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya IKP adalah faktor individu (kompetensi tenaga medis) dan faktor organisasi–manajemen. Komunikasi dan kerjasama tim diperlukan dalam mengintegrasikan komponen – komponen yang ada di Rumah Sakit.
Patient safety is fundamentalissue in providing a health care. Hospital as a complex environment have a high risk of giving an opportunity to the occurrence of errors. The purpose of this study was to determine the factors that influence the patient safety incidents (IKP) such as KTD, KNC and KTC in The X Hospital in Lampung Tengah. This study uses a qualitative methode with case study design. The results showed patient safety incidents (IKP) at The X Hospital from April 2012 to September 2013 occurred as many as 15 cases consists of KNC 2 cases , 3 cases of KTC and 10 cases of KTD. Patient safety incidents (IKP) is influenced by individual factors,the nature of the work factors, the management and organization factors and physical environmental factors and workplace. The most influential factor on the IKP are individual factors (competence of medical personnel) and the organizational-management factors.In order to integrate all components in the hospital, communication and teamwork are needed."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2014
T39322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>