Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101456 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jatmiko
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisa tingkat penerimaan konsumen terhadap penggunaan electronic money sebagai kategori produk baru untuk alternatif alat transaksi uang tunai di Indonesia. Penelitian ini diadaptasi dari Technologi Acceptance Model (TAM). Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif dan eksploratif. Dalam pengujian hipotesis digunakan regresi linear untuk mengevaluasi pengaruh hipotesis penelitian. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tingkat penerimaan konsumen terhadap e-Toll Card dipengaruhi oleh attitude towards use, intention to use, perceived compatibility, perceived security, perceived usefulness, perceived ease to use, subjective norm, dan individual mobility.

ABSTRACT
This study analyzes consumer acceptance of electronic money which is consider as new product categories and alternative of payment tools in Indonesia. This study is based on Technology Acceptance Model (TAM) theory. This study is descriptive quantitative and exploratory quantitative research. Linear regression is used to test the hypothesis and evaluate the effect of hypothesis research. The result found that the consumer acceptance to e-Toll Card infulenced by the attitude towards use, intention to use, perceived compatibility, perceived security, perceived usefulness, perceived ease to use, subjective norm, dan individual mobility."
2013
S45157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Purwantoro
"Sistem Informasi Manajemen Pengawasan SIMWAS pada Inspektorat Jenderal Kementerian Kominfo adalah aplikasi yang digunakan pegawai Inspektorat Jenderal Kementerian Kominfo dalam proses perencanaan pelaksanaan pemeriksaan sampai pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan Namun penggunaan sistem ini relatif masih rendah Padahal dengan adanya SIMWAS diharapkan dapat meningkatkan kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Kominfo dalam menjalankan tugasnya selaku Aparat Pengawasan Internal Pemerintah Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor faktor apa yang mempengaruhi penerimaan pegawai terhadap SIMWAS di Inspektorat Jenderal Kementerian Kominfo Model yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari model Kim Mannino Nieschwietz 2009 yang dimodifikasi Model dasar yang digunakan adalah Technology Acceptance Model TAM Pengambilan data berdasarkan survei dalam bentuk pengisian kuesioner oleh 71 responden dari pegawai Inspektorat Jenderal Kementerian Kominfo Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Partial Least Square PLS Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi penerimaan pegawai terhadap SIMWAS adalah perceived ease of use perceived usefulness managament support training support computer self efficacy dan result demonstrability Dengan penelitian ini pimpinan Inspektorat Jenderal dapat memahami faktor faktor yang mempengaruhi penerimaan pegawai terhadap SIMWAS sehingga penerimaan pegawai terhadap SIMWAS dapat ditingkatkan

Audit Management Information Systems SIMWAS in the Inspectorate General of the Ministry of Communications and Informatics is an application used employee of Inspectorate General of the Ministry of Communications and Informatics for managing the complete audit lifecycle from audit planning to the development of standard audit plans to field data collection to the development of audit reports and recommendations to the review of audit recommendations by auditees and the management to the implementation of audit recommendations But the use of this system is still relatively low This research paper aims to investigate the factors that affect employee acceptance of SIMWAS The Technology Acceptance Model TAM was used to understand the factors that influence employee to use SIMWAS The model is primarily based on model proposed by Kim Mannino Nieschwietz 2009 Data were collected through a questionnaire survey from a sample of 71 employee A Partial Least Square SEM technique was used to evaluate the model The findings indicate that perceived ease of use perceived usefulness managament support training support computer self efficacy and result demonstrability are significant predictors of employee to use SIMWAS The model provides a means to understand what factor that influence employee to use SIMWAS Thus top management can increase and boost SIMWAS usage ;Audit Management Information Systems SIMWAS in the Inspectorate General of the Ministry of Communications and Informatics is an application used employee of Inspectorate General of the Ministry of Communications and Informatics for managing the complete audit lifecycle from audit planning to the development of standard audit plans to field data collection to the development of audit reports and recommendations to the review of audit recommendations by auditees and the management to the implementation of audit recommendations But the use of this system is still relatively low This research paper aims to investigate the factors that affect employee acceptance of SIMWAS The Technology Acceptance Model TAM was used to understand the factors that influence employee to use SIMWAS The model is primarily based on model proposed by Kim Mannino Nieschwietz 2009 Data were collected through a questionnaire survey from a sample of 71 employee A Partial Least Square SEM technique was used to evaluate the model The findings indicate that perceived ease of use perceived usefulness managament support training support computer self efficacy and result demonstrability are significant predictors of employee to use SIMWAS The model provides a means to understand what factor that influence employee to use SIMWAS Thus top management can increase and boost SIMWAS usage
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Paramita
"Monitoring dan Evaluasi merupakan bagian penting dalam pelaksanaan perencanaan. Oleh karena itu, dalam Peraturan Perandungan No 39 Tahun 2009 (PP 39/2006) diatur mengenai tata laksana pelaporan mengenai pelaksanaan rencana pembangunan yang dilakukan oleh seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah. Data hasil laporan pelaksanaan rencana pembangunan ini nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk perencanaan pembangunan di tahun selanjutnya. Oleh karena itu data yang akurat dan tepat waktu menjadi sangat penting dalam pelaksanaan proses ini. Maka, untuk mempermudah dan membantu Kementerian/Lemabaga dan Daerah dalam melakukan pelaporan dibangunlah sebuah Aplikasi pelaporan berdasarkan PP 39/2006. Semenjak digunakan pada 2009, Aplikasi ini diharapkan dapat digunakan oleh seluruh Kementerian/Lembaga sebagai media yang membantu penyusunan pelaporan PP 39/2006. Namun, pada prakteknya hanya 60% dari total seluruh Kementerian/Lembaga dan daerah yang menggunakannya. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan pengguna terhadap Aplikasi PP 39/2006.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM), yaitu dengan menambahkan faktor-faktor eksternal yang disesuaikan dengan Aplikasi PP 39/2006 : (1) job Relevance; (2) Output Quality; (3) Self Efficacy; (4) Accessibility. Model akan diolah dengan menggunakan Structural Equation model (SEM). Selain itu, Penelitian ini menggunakan metode Angket dalam pengumpulan data. Sampel yang diambil adalah seluruh pengguna di tingkat Kementerian/Lembaga dengan Jumlah data yang diolah adalah 130. kemudian data tersebut akan diolah menggunakan AMOS 21.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Job relevance dan output quality memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perceived Usefulness, dan Accessibility memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived Ease of Use. Maka faktor-faktor yang mempengaruhi Penerimaan pengguna terhadap Aplikasi PP 39/2006 adalah Job relevance, Output Quality, Perceived Ease of Use, Accessibility, dan Perceived Ease of Use.

Monitoring and evaluating are the imortant parts on planning regulation. Ruled by law No 39 years 2006 (PP 39/2006), the report regulation was consist the regulation of report that is done by all ministry of Indonesian government. The report data from the application is used as base to plan the development in next year. The accurate and on time data is verry neccesary for this report. Thats why, to make the simple process, the report application was made. Since 2009, this application was assesed to be used by all the ministry of Indonesian government to help the report establisment as said on PP 39/2006. Meanwhile, this application only used by 60% of ministry of Indoensian government. Then this research was done to know the factors that influence the user accpetance of PP 39/2006 application.
This research was done with Technology Acceptance Model (TAM), and add the external factors suited by PP 39/2006 application: (1) job Relevance; (2) Output Quality; (3) Self Efficacy; (4) Accessibility. This model was processed with Structural Equation model (SEM).. Meanwhile, this research is used the questionneire method tocollect the data. Sample of this method was taken by all the user inministry level with value of 130 data and then processed with AMOS 21.
The result of this research was that the Job relevance and output quality has the positive effect and significant to Perceived Ease of Use, and Accessubulity has the positive effect and significant to Perceived Ease of Use. Thats why the factors influencing the user acceptance with PP 39/2006 application are Job relevance, Output Quality, Perceived Ease of Use, Accessibility, dan Perceived Ease of Use.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Fadhillah
"Tujuan dari studi ini adalah untuk meneliti apakah innovation attributes dan consumer costs memiliki dampak terhadap consumer acceptance dan yang pada akhirnya mempengaruhi product adoption dari produk yang inovatif. Data untuk riset ini diperoleh dengan menggunakan teknik sample convenience sampling dimana warga Jabodetabek dan pengguna Mandiri E-toll card yang menjadi sample nya. Tes hipotesis dilakukan menggunakan structural equation modeling (SEM) yang diolah dengan software LISREL 8.50. Hasil dari riset ini menunjukan bahwa complexity memiliki pengaruh positif terhadap procedural costs, financial costs dan relational costs, lain halnya dengan compatibility yang memiliki pengaruh negatif terhadap relational costs dan relational costs yang menunjukan efek negatif yang signifikan terhadap product adoption. Di sisi lain, relative advantage dan compatibility tidak menunjukan hubungan positif yang signifikan terhadap product adoption sementara procedural costs, financial costs dan complexity tidak menunjukan efek negatif yang signifikan terhadap product adoption dari Mandiri E-toll card.

The purpose of this study is to recognize how innovation attributes, and consumer costs impact the consumer acceptance, which eventually impacts of product adoption of innovative products. Convenience sampling was used, residents of the Greater Jakarta (Jabodetabek) and Mandiri E-toll card users are used as the samples for this research. The hypothesis were tested using structural equation models (SEM) using LISREL 8.50. The results show that complexity positively influence procedural costs, financial costs, and relational costs while compatibility negative influence relational costs and relational costs shows a significant negative effect towards product adoption. On the hand, relative advantage and compatibility did not show a significant and positive relationship towards product adoption while procedural costs, financial costs and complexity did not show significant and negative influence towards product adoption of E-toll Card. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosdewi
"Ketatnya persaingan usaha khususnya di industri perbankan membuat perbankan harus lebih jeli didalam memenangkan perhatian konsumen, hal ini dapat ditempuh dengan menekankan pada hal kepuasan baik dari segi ekonomi maupun non ekonomi, kepercayaan dan komitmen afektif dalam rangka membentuk kinerja relasional word of mouth. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konstmk relasional yaitu kepuasan dari segi ekonomi maupun non ekonomi, kepercayaan dan komitmen afektif terhadap kinerja relasional word of mouth. Penelitian ini bersifat deskriptif dan de-sain yang digunakan adalah crass- sectional dengan mengambil sampel dari nasabah Bank BNI dari dua perguruan tinggi di Jakarta yaitu Universitas Trisakti dan STIE IBI. Teknik yang dipakai dalam penelitian menggunakan Teknik Analisis Regresi Berganda dengan menggunakan faktor interaksi.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa konstruk relasional (kepuasan ekonomi dan kepuasan non ekonomi, kepercayaan, dan komitmen afektif) yang paling efektif terhadap kinerja relasional word of mouth adalah komunikasi afektif. Oleh karena itu penelitian ini menyarankan menerapkan konstnlk relasional khususnya dibidang komitmen afektif dan juga Iebih meningkalkan faktor kepuasan ekonomi, kepuasan non ekonomi dan kepercayaan dalam membangun hubungan relasional.

The increase competition in banking makes banks be more careful in winning consumer?s attention by giving more emphasis on (non)-economic satisfaction, trust, and affective commitment- The research aimed at finding out the influence of relational construct, in terms of (non)-economic satisfaction, trust, and affective commitment towards the word of mouth. This is a descriptive research using cross-sectional design. The respondents BNI customers taken from Tlisakti University dan IBI STIE. The research used Multiple Regression Analysis involving interaction factor.
The research concluded that affective commitment was the most effective factors influencing the word of mouth. The research suggested that the limi to apply relational construct especially in affective commitment and pay more attention on (non)-economic satisfaction and trust in building relation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Pratidana
"Skripsi ini mencoba menganilisis tingkat kesadaran manajemen terhadap pendukung layanan dan penyampaian layanan dalam sistem informasi pengelolaan arsip digital REMIS dengan menggunakan kerangka Information Technology Infrastructure Library (ITIL) di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Analisis tingkat kesadaran ini merupakan suatu pendekatan lain dalam mengevaluasi kesadaran manajemen terhadap sistem informasi. Hasil dari penelitian akan mengetahui dimana skala tingkatan kesadaran manajemen. Skala tingkatan kematangan dalam ITIL dimulai dari tingkat 0 - 5. Setiap tingkatan akan menunjukan efektifitas dan efisiensi kesadaran manajemen dalam mengelola sistem informasi REMIS.

This thesis aims to analyze Awareness level of management over service support and service delivery within the archival management information system REMIS using Information Infrastructure Library framework in Ministry of Foreign Affairs. This analysis level is one of approach in evaluating the management awareness over information system. The result of this research will determine in which level of management awareness exist. The maturity level scale of ITIL starts from 0 - 5. Every level will show the effectiveness and efficiency of management awareness in managing information systems REMI.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiyanto
"In accordance with the message of the 1999-2004 GBHN (Broad Outline of the Nation's Direction) that since the fiscal year of 1999/2000 up to now the taxation sector has become the backbone for the government in financing state expenditure known as the six strategic targets namely : to reflect the effect in the direction of sustainable fiscal achievement to continue t" creation of fiscal stimulus, to support the sanitation program of the banking sector, the provision of subsidy for strategic commodities. better income for apparatus of the public sector and strengthen implementation of regional decentralization. The state income from the taxation sector from year to year showed an increase, the realization of revenue in 2001 was Rp. 185,5 trillion increasing into Rp. 210,2 trillion in 2002 and 2003 amounting to Rp. 254,2 trillion.
The taxation revenue in 2004 planned in the amount of RI). 272,17 trillion, is expected to be achieved by the hard work of all echelons of the Directorate General of Tax by performing reformation program of taxation administration namely to increase the effectiveness of tax collection and to extend the tax basis without having to wsrit for a change in the existing taxation laws. The effort to be inter alia is to perfect the taxation regulations to accommodate the development climate for the entry of investments and trade, to continue the program at extension and intensification of taxes collection, to enhance the service to taxpayers and to enhance the ethical code in the echelons of Directorate General Tax.
In order to carry out one of these taxation reformations without the exception of the banking sector it is also necessary to dig carefully in which the largest tax income from this banking sector is from deposits, saving, clearing deposit (giro) and from employees. To that effect the monitoring of the revenue of income tax from this sector must be made swiftly and accurately namely the availability of computer application managing the revenue data in executing banks, perception banks as well as PT. Posindo on behalf of the Directorate General of Tax.
As known that the development of the sophisticated ness of computers in the information technology era plays a great role in the information exploitation process by organizations exploiting it, so that its superiority assist the completion ofvery work such as the improvement of efficiency, productivity, human resources, and to invent other superiorities. So that information technology is very necessary in the application of policy of each institution not expecting in fiscal policy.
Notwithstanding to date Bank "X" has made a calculation of the amount of taxes to be reported to the government yet it has not shown an optimal condition, in view of the amount of the interest rate level from operational fund sources ( clearing deposit, saving and deposits) and the work force are not yet duly counted. Therefore the writerf tries to make an approach thru the Management Information System in order to give an optimal income taxes revenue in this Bank "X".
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Damayanti
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayat
"ABSTRAK
Banyak sekali perusahaan yang masih melihat aplikasi Kom puter sebagaì perwujudan Sistem Informasi Manajernen dan seba liknya menganggap bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) ber arti komputerisasi. Cakupan MIS lebih luas dari komputenisasi karena manajemen membuat keputusan berdasarkan informasi yang diterimanya; padahal komputer hanya memberikan sebagian dari informasi tersebut, sedangkan sebagian informasi lainnya didapat dari sumber lain yang non-komputer.
Banyak perusahaan yang tidak puas dengan SIM yang dikembangkannya dan selalu mengganti komputer dan mengganti/merubah software aplikasinya. Kerugian karena perubahan ini sering kali berakibat biaya, dan yang terburuk adalah kalah bersaing dan gulung tikar. Beberapa sebab dan ketidak-puasan tersebut adalah aritara lain :
a. Tidak dilakukan perencanaan yang matang dalam arti tidak dipelajari kebutuhan informasi secara komprehensif dan perusahaan, melainkan dilihat hanya kebutuhan bagian fungsional tertentu saja tanpa melihat kaitannya dengan kebutuhan bagian lain.
b. Kebutuhan sistem informasi tidak didefinisikan dengan jelas karena ketìadaan keahlìan yang menghubungkan pemakai dengan perancang dan pembuat sistem. Sistem yang dibuat atau dibeli akhirnya tidak mencerinkan dan memenuhi kebutuhan user.
c. Strateji pengembangan sistem yang keliru yaitu mekanisasi sistem sekarang sehingga yang didapat hanya percepatan proses saja. Seharusnya dilakukan penelitian mendalam tentang bagaimana memaksimalkan sarana teknologj untuk mendukung keunggulan kompetitif; kalau perlu merubah prosedur dan arus kerja sekarang.
d. Kurangnya komitmen Pimpinan perusahaan terhadap kegiatan perencanaan Pengembang dan implementasi SIM dan tanggung jawab pekerjaan diserahkan sepenuhnya kepada divisi pengolahan data. Keterbatasan wewenang divisi membatasi keleluasaan gerakannya dalam komunikasi antar divisi, sehingga hasil jadi keseluruhan tidak memuaskan.
e. Kekurangan sumber daya, baik kekurangan hardware/software maupun sarana telekomunjkasi, ataupun kekurangan personil yang ahli dalam segenap aspek sistem informasi yang diperlukan.
Didalam karya akhir ini ada dua hal pokok yang ingin dibahas. Yang pertama adalah dengan cara bagaimana perusahaan dapat mengurangi kemungkinan kerugian-kerugian karena kegagalan dan kesalahan pengembangan SIM dengan bantuan komputer. Strateji Sistem Informasi Dalam Lingkungan Kompetitif dirnaksud kan sebagai kerangka kerja untuk mengarahkan pengembangan dan pemanfaatan sistem-sistem iriformasi dalam perusahaan dalam menunjang usaha mencapai sasaran?sasaran strategis perusahaan, dengan memperhatikan unsur pesaing, lingkungan serta peluang usaha dan teknologi, serta unsur regulasi oleh pemerintah dan institusi berwenang lainnya.
Fokus perhatian yang kedua adalah memberikan umpan untuk memikirkan bagaimana memanfaatkan teknologi informasi untuk keuntungan srategis perusahaan. Sistem Informasi Kompetitif merupakan alat strategis Pimpinan Perusahaan dalam mencapai sasaran usaha, terutama dalam mengolah dan menyajikan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen pada semua tingkat.
Kerangka Analisa Strateji Sistem Inforniasi dapat diusulkan sebagai berikut :
(1) Analisa Sasaran Perusahaan
Disini dipelajari sasaran perusahaan atau Corporate Missions seperti yang umumnya dituangkan dalam Corporate Plan dan rencana/strateji untuk welaksanakan mission tersebut. Dipelajari juga apa saia yang merupakan SWOT perusahaan dan key/strategic success factors dan cara mencapainya.
(2) Analisa Dunia Usaha dan Kompetisi
Sasaran utama dari analisa ini sebetulnya adalah analisa SWOT yang merupakan langkah awal dalam menetapkan strateji usaha dalam situasi bersaing. Disini dilakukan analisa mengenai business trends dan pengaruh-pengaruh makro yang dominan terhadap kelangsurigan usaha. Juga dipelajari customer values, yaitu siapa saja para pelanggan perusahaan untuk produk-produk yang dipasarkan; unsur apa saja yang dihargai para pelanggan perusahaan pada produk atau pelayanan perusahaan, serta bagaiinana performance perusahaan dalam memenuhi sistem nilai pelanggan tersebut. Juga dipelajari apakah product innovation sudah dilakukan secara maksimal. Dalam hal kompetisi, dipelajari siapa saja para pesaing untuk produk-produk yang dipasarkan; status dan tingkat peranan mereka dalam persaingan dan bagaimana strateji perusahaan dalam menghadapi para pesaing tersebut.
(3) Analisa Sistem Yang Ada
Disini diteliti seberapa efektif Sistem Informasi yang ada saat ini sudah menunjang sasaran dan arah strategis perusahaan. Apa kekuatan dan kekurangannya dalam hal berikut :
a. Pemenuhan kebutuhan akan informasi
b. Organisasi Divisi Sistem Inforrnasi
c. Daya saing teknologi yang dipakai
d. Fungsi?fungsi perusahaan mana (Operasional, Staf, Corporate) saja yang dibantu
e. Tingkat manajemen mana yang dibantu (Sratejik, Menengah, Operasional)
Juga dibandingkan seberapa jauh para pesaing terdekat sudah memanfaatkan teknologi sistem informasi.
(4) Peluang Teknologi Informatika
Disini dipelajari peluang-peluang yang tersedia untuk dimanfaatkan baik teknologi komputer/hardware, teknologi komunikasi, maupun teknologi software
(5) Strategi Sistem Informasi
Bagian ini merupakan inti pokok dan rencana strategi perusahaan dalam pemanfaatan teknologi sistem informasi berdasarkan hasil analisa pada langkah diatas.
Disini diuraikan strategi untuk :
a. Hardware; Koinuriikasi dan Software
b. Data dan Data Base Management System
c. Organisasi MIS, termasuk pendidikan dan skill yang perlu
d. Aplikasi Furigsional, diuraikan secara global mengenai sasaran dan manfaat masing?masing aplikasi
(6) Rencana Implementasi
Disini diuraikan lanqkah-langkah yang akan ditempuh untuk mengembangkan sistem, jadwal waktu dan perkiraan biaya yang diperlukan. Disini juga akan dilihat kemungkinan penggunaan in?house ataupun software packages. Termasuk disini pengadaan prasarana dan sarana yang dibutuhkan, serta rekruting dan kebutuhan pelatihan untuk para personil.
Strateji Sistem Infonmasi ini disusun dengari tujuan untuk menyesuaikan arah strategi perusahaan (Corporate Plan) yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perubahan yang terjadi dan kemudahan yang tersedia dilingkungan dunia usaha."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnadi Purnomo; Agus Mugayad Shah
"ABSTRAK
Salah satu kegiatan utama sebuah bank adalah menyalur
kan dana ke masyarakat dalarn bentuk kredit. Proses pengambi
lan keputusan pemberian kredit terutama kredit investasi
perlu dilakukan secara tepat dan cepat. Untuk itu diperlukan
dukungan sistem informasi manajemen yang dapat mempermudah
dan memperlancar pengambilan keputusan pemberian kredit.
Pengambilan keputusan pemberian kredit pada Bank
International Indonesia (BII) melibatkan beberapa pihak yaitu
pemohon kredit, Account Officer, Team Leader, Kepala Cabang,
Kantor Pusat. Pemohon kredit mengajukan berkas permohonannya
kepada pihak BII yang diterima oleh Account Officer. Account
Officer kemudian melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen
dan kewajaran data?data yang tercantum dalam dokumen permoho
nan. Setelah dokumen lengkap dan telah dilakukan pemeriksaan
atas kewajaran data maka Account officer melakukan analisis
terhadap berkas permohonan yang hasilnya dituangkan kedalam
memorandum permohonan kredit. Selanjutnya memoramdum dan
berkas permohonan ini diserahkan kepada Team Leader yang akan
mereview dan melakukan approval. Team Leader kemudiari akan
meryampaikan ke Kepala Cabang untuk dilakukan analisis dan
approval dan sej.anjutnya bila lingkup kredit merupakan
lingkup Kantor Pusat maka selanjutnys dilakukan analiSiS dan
approval oleh Kantor Pusat.
Analisis terhadap pemrosesan permohonan kredit menun
Jukkan beberapa kelemahan sebagai berikut :
- Tidak adanya petuniuk tertulis tentang dokumen apa yang
harus diserahkafl sebagai berkas permohonan kredit. Hal ini
menyebabkan berkas dokurnen yang diajukan kadangkala tidak
lengkap yang berarti memperlambat pemrosesan permohonan
kredit.
- Account Officer sebagai Analis rnelakukan kontak langsung
dengan peniohon kredit sehingga dapat tercipta huburigan
psikologis yang dapat mempengaruhi analisis.
- Rantai pernrosesan pezuberian kredit bertambah panjang
dengan adanya Review dan Approval oleh Team Leader.
Sebenarnya fungsi ini dapat dihilangkan sehingga hasil
analisis Account Officer disampaikan langsung ke Kepala
Cabang.
- Untuk menganibil keputusan dalain bal pemberian kredit
digunakan data yang dimiliki oleh masing?masing level
manajemen secara terpisah dan belum ada keterpaduan data
- Apabila permohonan kredit disetujui maka pemohon kredit
dipanggil untuk menandatarigani perjanjian kredit tanpa
adanys Surat Persetujuan K.redit yang merupakan dasar bagi
pemohon kredit untuk melakukan perianjian kredit.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut diperlu
kan suatu alternatif disain yang dapat memperbaiki sistem
pengambilan keputusafl pemberian kredit.
Alternatif disain yang disarankan mengandung beberapa
hal sehagai berikut :
- perlu dibuat petunjuk tertulis tentang dokumen yang harus
ada dalam berkas permohonan kredit agar pemohon dapat
rnempersiapkan din untuk melengkapi dokumen.
- Fungsi Team Leader dalam review dan approval jhilangkan
agar rantai pemrosesan dapat dipersingkat.
Perlunya Penyidik Kredit yang memeriksa kelengkapan doku
men dan kewajaran data yang tertera dalam dokurnen sehingga
Account Officer hanya melakukan analisis dan tidak perlu
mengadakan kontak langsung dengan pemohon kredit.
Àpabila permohonan kredit disetujui maka perlu dibuat
Surat Persetujuan Kredit yang disampaikan kepada pemohon
kredit agar pemohon mengetahuí syarat-syarat dan ketentuan
kredit.
Data yang terebar pada Account Officer Kepala Cabang,
Kantor Pusab sebaiknya dipadukan agar tersedia suatu bank
data yang lengkap dan Departemen Teknologi dapat menangani
keterpaduari data ini untuk selanjutnya dibentuk suatu
database dalai» sistein informasi yang berhasis komputer.
Alternatif disain yang disarankan masih perlu pengujiari lebih larijut dalam tahap implementasi."
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>