Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139723 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Yudha
"Pada zaman sekarang ini, terdapat tren yang berkembang mengenai hidup sehat di masyarakat, terutama di daerah perkotaan. Dari hal tersebut dapat terlihat adanya peluang untuk masuk kedalam industry makanan yang akan dibahas lebih mendalam di dalam penelitian ini mengenai prospek kelayakan dalam merealisasikan kafe yang bergerak dalam makanan dan minuman sehat, yang ditulis berdasarkan sudut pandang marketing.
Penelitian ini membahas tentang analisis dan juga implementasi pemasaran sebagai dasar dalam membangun Green Factory Cafe di Jakarta. Dimana dari basil analisis posisi perusahaan yang menunjukan keputusan untuk focus dalam mengembangkan strategi niche market dalam mengambil peluang di dalam industry makanan sehat, dimana strategi tersebutakan digunakan dalam penentuan marketing mix perusahaan.

Nowadays, there are trend in society that moving toward healthy living, especially in urban areas, those trend bring another opportunity in the food industry that will be explored further in the research about the feasibility of this prospect by establishing cafe that specialized in the healthy food and beverages according from the marketing point of view.
The research will talk about the marketing analysis and implementation as the foundation for established "Green Factory Cafe"in Jakarta. From the positioning analysis the result shows that the company has to focus on niche market strategy to grab the opportunity in healthy food industry, which will be reflected on marketing mix of the company."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T29158
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Allan Dimas Additya
"ABSTRAK
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang bisnis dan menyusun perencanaan strategi dalam mendirikan green factory cafe di Jakarta. penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif berdasarkan study pustaka dan observasi lapangan. hasil penelitian ini memberikan pengetahuan mengenai prospek bisnis yang akan dijalankan dari segi perencanaan strategis.

ABSTRACT
This study aims to analyze business opportunities and develop strategic planning in establishing a green factory cafe in Jakarta. this research is a qualitative research with descriptive design based on literature study and field observation. the results of this study provide knowledge about the business prospects that will be run in terms of strategic planning.
"
2010
T38836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Adrianto
"Semakin meningkatnya income masyarakat turut pula meningkatkan kesadaran akan gaya hidup sehat, sehingga industri makanan sehat memiliki prospek yang yang menj anjikan, menjadikan peneliti tertarik melakukan Business Plan untuk mendirikan kafe rnakanan sehat yang bemama Green Factory Café (GPC). Untuk memulai bisnis ini dimulai dengan perencanaan anggaran guna mengetahui seberapa besar invcstasi yang akan dikeluarkan unluk memulai bisnis, kemudian membuat laporan keuangan dari proyeksi revenue plan biaya operasional yang akan timbul. Dilanjutkan dengan melakukan analisis Break-Even Point (REP) untuk menilai berapa banyak konsumen yang harus bertransaksi di GFC. Berikutnya menentukan tingkat diskonto dengan cara Capital Asset Pricing Model (CAPM) pada sampel yang dipilih dalam industri hotel dan restoran, dan terakhir melakukari analisis kelayakan investasi berdasarkan tingkat diskonto yang telah ditentukan guna menilai apakah investasi tersebut layak clilakukan atau tidak.

The increased income in society also raising awareness of healthy lifestyle among the communities, make healthy food industry has a promising prospect as investment alternative, so researcher has interested to make Business Plan to established Healthy Café named the Green Factory Café (GFC). This business starts with Budgetary Planning in order to calculate how much initial investment needed to starting this business, continue with preparing Financial Statements from projected revenues and operating costs. Followed by an analysis Break-Even Point (BEP) to calculate how many consumers must transacting in the GFC to covered the initial investment. Furthermore, determine the discount rate by calculate Capital Asset Pricing Model (CAPM) using company from hotel and restaurant industries as sample?s research. And finally conducted Capital Budgeting based on the discount rate that has been determined in order to measure whether the investment is worth it or not."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T31613
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Ayu
"Pesatnya pertumbuhan dan tingginya persaingan café dan restoran, manajemen restoran harus bisa memenuhi keinginan pelanggannya, hal itu dapat diwujudkan dengan memberikan nilai lebih dan pengalaman-pengalaman yang unik kepada konsumennya. Terlepas dari teknologi yang sudah maju, pengalaman dapat dijadikan strategi baru dalam pemasaran global saat ini.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan varibel experiential marketing sebagai variable independen dan variable loyalitas pelanggan sebagai variable dependen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara menyebarkan kuesioner. dimensi waktu pada penelitian ini bersifat cross sectional. Sampel yang dipilih adalah konsumen yang telah melakukan kunjungan ke Hard Rock Cafe Jakarta minimal 2 kali.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah, adanya pengaruh experiential marketing terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini dibuktikan pada hasil dari pengolahan data yang mana nilai dari mean setiap dimensi dalam kategori tinggi. Selain itu diketahui juga dimensi sense adalah dimensi yang paling dominan dari variabel independen (experiential marketing) dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi Hard Rock CafeJakarta, untuk lebih meningkatkan loyalitas pelanggan dan bersaing dengan kompetitornya.

The rapid and growth and increasing competition of café and restaurant, makes the management needto fulfill the costumers wants. It can be manifested by giving more added value and unique experiences to their consumers. Apart from the fact that technology is advancing, experiences can be applied as a new strategy in global marketing nowadays.
This research is a quantitative research, with experiential marketing as independent variable and consumer loyalty as dependent variable. The technique of data gathering is by spreading questionnaire. The time dimension in this research is cross sectional. The chosen sample is the consumers who have visited Hard Rock Café at least twice.
The results from this research is, experiential marketing is influencing consumer loyalty. This is proven by data tabulations which the value of mean of each dimension is on high category. Besides that, it is known that sense dimension is a most dominant one from the independent variable (experiential marketing) in influencing consumer?s loyalty. This research result can be reference to Hard Rock Café Jakarta, to increase consumer loyalty and compete better."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khofifah Khairyah
"Café Rumi adalah suatu komunitas Sufi yang menyajikan potret dakwah untuk mewadahi masyarakat perkotaan yang sebagian besar mengalami problematika dalam aspek spiritualitas. Komunitas di Café Rumi Jakarta memiliki pengaruh terhadap peningkatan rohani para anggota komunitas dan pengunjungnya. Penelitian ini akan membahas tentang analisis penerapan metode Sufi healing dalam kegiatan komunitas di Café Rumi Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data, kemudian memaparkan dalam bentuk narasi berdasarkan data wawancara, observasi yang telah diperoleh dan dilengkapi dengan dokumentasi berupa foto, dan agenda kegiatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bentuk penerapan metode Sufi Healing melalui pelaksanaan kegiatan komunitas di Café Rumi Jakarta. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat tiga kegiatan komunitas di Café Rumi Jakarta yaitu Dzikir Khwajagan, kajian al-Qur’an dan tasawuf, dan Whirling Dervishes. Dari ketiga kegiatan tersebut terindikasinya elemen-elemen metode Sufi Healing.

Café Rumi is a Sufi community that presents a portrait of da'wah to accommodate urban communities, most of whom experience problems in the spiritual aspect. The community at Café Rumi Jakarta has an influence on the spiritual uplift of community members and visitors. This study will discuss the application of the Sufi Healing method in community activities at Café Rumi Jakarta. The research method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach, namely by analyzing the data, then describing it in the form of a narrative based on interview data, observations that have been obtained and equipped with documentation in the form of photos, and an agenda of activities. This study aims to determine the form of the application of Sufi Healing through the implementation of community activity programs at Café Rumi Jakarta. In this study, it was found that there were three community activities at Café Rumi Jakarta, namely Dhikr Khwajagan, study of the Koran and Sufism, and Whirling Darwis. From the three activities, the elements of the Sufi Healing method are indicated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Flagg, Fanny
New York: Random House, 1987
813 Fla f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dennis Mayasari
"Banyak dari masyarakat kita yang berbelanja tanpa mengetahui bahwa mereka sama sekali tidak membutuhkan barang yang mereka beli. Berbelanja saat ini merupakan jawaban alas segata kebutuhan dan keinginan dari konsumen, walaupun dewasa ini motif sosial menjadi latar belakang yang panting untuk ditelusuri, karena berbelanja merupakan salah satu aktivitas yang konsumtif. Dan semakin berkembangnya gaya hidup masyarakat terutama di kota-kota besar menyebabkan berbelanja bukan hanya sekedar suatu aktivitas pembelian barang atau jasa, tetapi sesungguhnya lebih rumit dan kompleks dibandingkan yang kelihatan di permbkaan.
Pada karya akhir ini digunakan pendekatan perilaku konsumen sebagai acuan untuk melihat lebih jauh proses yang terjadi pada saat individu atau konsumen memilih, membeli, menggunakan, dan membuang barang atau jasa yang dibelinya, ide bahkan pengalaman yang pernah dialaminya yang kesemuanya itu berguna bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen itu sendiri. Sudut pandang individu atau konsumen sebagai pemegang peran mengakibatkan individu tersebut memiliki cara pandang, aturan bahkan penampilan yang berbeda pula yang sejalan dengan peran yang dilakoninya, selain dari tuntutan akan perubahan jaman dan gaya hidup dimana individu itu berada.
Factory outlet di Bandung merupakan salah satu alternatif tempat belanja yang menyenangkan bagi sebagian besar masyarakat Jakarta. Mengingat pertumbuhan factory outlet di kawasan tersebut semakin ramai. Padahal sat ini banyak pula factory outlet yang berdiri di Jakarta, tetapi mengapa tetap saja konsumen pergi ke factory outlet yang ada di Bandung. Apa yang ada di pikiran dan benak sebagian besar konsumen Jakarta pada saat mereka memilih untuk lebih berbelanja ke factory outlet di Bandung ? Sebagai wadah bare, factory outlet telah menjadi suatu daya tank tersendiri. Factory outlet menjadi penyedia sarana untuk memenuhi dorongan konsumtif dengan iming-iming harga yang murah, yang sangat jauh berbeda dibandingkan produk aslinya sehingga terus-menerus menjadi pendorong bagi konsumen untuk membeli barang-barang yang mungkin sesungguhnya tidak terlalu dibutuhkan. Tidak aneh jika banyak konsumen di Jakarta yang rela bennacet-macet di jalan raya pada akhir minggu, menyetir mobil dari Jakarta ke Bandung, hanya demi sekedar satu atau dua potong pakaian_ Pada hari libur atau akhir minggu, factory outlet tersebut penuh dijejali oleh pengunjung yang sebagian besar adalah konsumen dari Jakarta.
Nita dapat melihat bahwa masing-masing individu tersebut memiliki persepsi yang berbeda tentang pilihan mereka untuk tetap datang ke factory outlet di Bandung. Persepsi itu sendiri diartikan sebagai suatu proses bagaimana suatu rangsangan dari luar diartikan, dipilih dan dianalisa melalui panca indera manusia. Belum lagi pengaruh dari prang lain yang ikut menentukan apa yang menjadi keinginan konsumen sangatlah kuat. Hal tersebut dipandang sebagai purlieu mengapa konsumen di Jakarta memilih pergi ke Bandung dari sekian banyaknya pilihan factory outlet di Jakarta. Meski setelah penelitian dilakukan, ternyata atribut yang didapat belum memenuhi sepenuhnya gambaran dari persepsi yang ada di benak konsumen, tetapi atribut dasar seperti faktor kualitas barang, pelayanan, harga dan pengalaman belanja di factory outlet Bandung tetap merupakan faktor kunci bagi pengembangan atribut persepsi selanjutnya.

Some people shop even though they do not necessarily intend to buy anything at all, whereas others have to be dragged to a mall. Shopping is a way to acquire need products and services, but social motives for shopping also are important. Shopping is an activity that can be performed for either utilitarian or hedonic. Indeed, some researchers suggest that most woman shop to love while men are shop to win. Obviously, there are many exceptions to this view points, but nonetheless it is clear that the reason we shop are more complex than may appear on the surface.
In this research, using the consumer behavior approach as a general guideline to see the processes involved when individuals or groups select, purchase, use or dispose of products or services, ideas, or even experiences to satisfy needs and desires. The perspective of role theory takes the view that much of consumer behavior resembles actions in play, and as in a play, each consumer has a different lines, props and costume necessary to put on a good performance., instead of the dynamical changing in the urban lifestyles where the people takes place.
Factory Outlet in Bandung is one of the alternatives to go for most people in Jakarta. As these factory outlet growth very fast in that area, even there are many similar factory outlet in Jakarta. But why people prefer go to Bandung then ? What is on their mind while they are deciding go to Bandung for shopping even only for one or two pieces cloths? We might say that factory outlet is becoming a new phenomena at this point that they provide such a hedonic consumption, low price in order to attract people buying without knowing they need it or not. It is common today for seeing many people in Jakarta facing the heavy traffic way to Bandung on weekend and long holiday.
We may see that each of them have their own perceptions, needed or desires. Perception is the process by which these sensation or immediate response are selected, organized, and interpreted in order to give them meaning. Perceptions of brand comprise both its functional attributes and symbolic attributes. As we generally think that consumer is a person who identifies a need or desires, making a purchase decision and pass the three stages of consumption process. In many cases, different people may be involved in this sequence of events_ The purchaser and user might not be the same person. Another person may act as influencer, providing recommendation for certain products without actually buying or using them. Finally, consumers may take the decision involved in purchasing products that will be used by many.
After analyzing the product attribute that might have correlations into perception, it is suggested that next research should have more widely attributed to be analyzed instead of more sample of respondent. Four perceptions attributed such as product quality, service, price and experience may become basic attributed to be explored in the next future.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risya Josephine
"Meskipun implementasi green retrofitting sudah terbukti memiliki peran penting untuk memperbaiki masalah lingkungan, keinginan dan kepercayaan masyarakat terhadap penerapan green retrofitting masih minim. Akar permasalahan terdapat pada tidak adanya standar biaya untuk pekerjaan green retrofitting. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Pedoman Perencanaan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Green Retrofitting pada Bangunan Kantor Bertingkat Tinggi di Jakarta berdasarkan Permen PUPR No. 22 Tahun 2018 guna memudahkan pengguna untuk mengaplikasikan green retrofitting sekaligus meningkatkan akurasi biaya pada pembangunan kantor bertingkat tinggi di Jakarta. Pedoman perencanaan biaya ini juga membahas Work Breakdown Structure (WBS) Green Retrofitting, Klasifikasi Peringkat Green Retrofitting dan Komponen Biaya Pekerjaan Green Retrofitting. Pedoman perencanaan biaya ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sebuah standar yang diciptakan oleh perencana pada tahap awal proyek untuk memperkirakan keseluruhan biaya konstruksi yang selanjutnya digunakan oleh owner, konsultan, maupun kontraktor dalam pekerjaan green retrofitting untuk menghasilkan perhitungan biaya yang lebih akurat.

In spite of the well-documented effectiveness of green retrofitting in addressing environmental challenges, the widespread adoption of this approach in Jakarta remains incomplete. The primary underlying factor contributing to this issue is the absence of project cost considerations in green retrofitting initiatives. This study aims to develop Cost-Planning Guidelines for Implementing Green Retrofitting on High-Rise Office Buildings in Jakarta based on PUPR No. 22 Tahun 2018. These guidelines are of utmost importance, as they not only facilitate the advancement of green retrofitting efforts but also enhance project cost accuracy. Additionally, this study delves into various aspects including the Work Breakdown Structure (WBS), building rating systems and cost components in green retrofitting works."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carissa Andani
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh green marketing terhadap green purchase behavior pada konsumen Fore Coffee di Jakarta. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat dimensi yang paling berpengaruh dari green marketing terhadap green purchase behavior. Dimensi-dimensi yang terdapat dalam green marketing adalah eco-brand, eco-label, dan environmental advertisement. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan Teknik pengambilan sampel purposive. Pada penelitian ini sampel yng diambil sebanyak 100 responden yang berdomisili di Jakarta, pernah membeli Fore Coffee, dan mengetahui Fore Coffee sebagai produk yang ramah lingkungan. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa green marketing mempunyai pengaruh terhadap green purchase behavior sebesar 58.1% dan 41,9% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Pada penelitian ini juga terlihat bahwa dimensi dari variabel green marketing yang memiliki pengaruh terbesar terhadap green purchase behavior adalah environmental advertisement.
This research discusses the influence of green marketing on green purchase behavior. This research also aims to look at the most influential dimensions of green marketing to consumers buying intention. The dimensions in green marketing consist of eco-brand, eco-label, and environmental advertisement. This research uses quantitative methods and purposive sampling techniques. In this study, samples were taken from 100 respondents who live in Jakarta and consumer of Fore Coffee. The results of this study prove that green marketing has an influence on green purchase behavior at 58.1% and 41.9 % are influenced by other factors. This research also shows that dimension of green marketing variables that have the greatest influence on the green purchase behavior is environmental advertisement."
Depok: Fakultas Ilmu Adminstrasi Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>