Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Esti Budi Utami
"Penelitian ini dilatar belakangi oleh biaya pelayanan kesehatan cenderung meningkat dari tahun ke tahun, melihat data jumlah penduduk DKI Jakarta yang masih banyak (40,20%) belum mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan serta jumlah kunjungan pasien JPK Gakin yang meningkat terutama pada pasien kurang mampu serta data klaim yang ditunda pada tiga tahun terakhir di RSUD Pasar Rebo.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak jumlah dokumen pasien JPK SKTM yang ditunda klaimnya, dokumen apa yang diperlukan pada pasien JPK-SKTM yang akan dirawat, bagaimana hubungan antara dokumen pasien JPK-SKTM dengan klaim yang ditunda. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan telaah data sekunder yang dilengkapi dengan wawancara kepada petugas yang berhubungan dengan dokumen klaim.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dokumen yang diperlukan untuk pengajuan klaim ke Dinas Kesehatan Jakarta adalah dokumen surat laminan, dokter, iabomtorium, radiologi, obat, tindakan medik dan PMI/transfusi. Setelah dilakukan analisa ternyata dokumen surat jaminan (19,86%) merupakan faktor utama yang menyebabkan klaim ditunda. Proses pengajuan klaim dilakukan dengan rekapitulasi data setiap bulannya.
Saran yang diberikan kepada pihak rumah sakit evaluasi yang berkesinambungan, dibuatkan cek list sebelum dokuman dilakukan rekapitulasi agar dokumen klaim yang ditunda menjadi lebih sedikit, sedangkan untuk pihak Dinas Kesehatan adalah evaluasi kepesertaan sehingga program jaminan kesehatan dapat tepat sasaran.

This study is based on the actuality cost of health services, which tends to increase tiom year to year, according to the data that the vast majority of population in DKI Jakarta (40.20%) is lack of health care assurance (JPK) as well as the number of patients owners of (JPK Gakin) increase, particularly in patients less able, as well as exposed through suspended claim in the last three years in Pasar Rebo Hospital.
The objective of this study is to determine its documents, the JPK SKTM own by patients, which have been suspended the claim, what factors led to suspend, what document is required at the JPK-SKTM patients to be treated, the relationship between patient?s documents to suspended claim.
This study applies quantitative methods with cross sectional study of secondary data that comes with an interview to the official documents relating to the claim. End result, the document letter of guarantee is the core factor causing suspended claim, in addition to laboratory documents, medicine, radiology, medical resumes and medical action.
Suggestion is given to the hospital, continued evaluation of the hospital, making a check list before the recapitulation of the document, which is aim for suspended claim becomes less, at the same time for the Health Department, is implementing a Jamkesda program."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33240
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Uzla Riyadhoti Candora
"Penelitian ini mengenai Implementasi Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Implementasi Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di RSUD Pasar Rebo yang diukur melalui Indikator-Indikator implementasi kebijakan. Jumlah Informan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang, teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil dari Implementasi Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di RSUD Pasar Rebo adalah masih banyak masalah yang disebabkan oleh minimnya SDM, kerumitan sistem INA-CBG's, masalah pembiayaan klaim dan sosialisasi JKN.

This research is about the implementation of JKN Program (National Health Insurance) in Pasar Rebo Hospital. This study uses a post-positivist approach which aims to determine the Program Implementation JKN (National Health Insurance) in Pasar Rebo Hospital as measured by Indicators of policy implementation. Number of Informants in this study around to 18 people, the techniques of data collection using in-depth interviews and observation. Result of the Implementation of JKN Program (National Health Insurance) in Pasar Rebo Hospital is still having a lot of problems caused by the lack of human resources, the complexity of the system INA-CBG's financing problems and socialization JKN claims."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S60046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avin Mutia Kamala
"Asuransi Kesehatan merupakan jawaban dari sifat yang tidak pasti dari kejadian sakit dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan, dimana sakit yang merupakan suatu resiko yang ditransfer pada pihak lain yaitu asuransi. Undang-undang SJSN No 40 tahun 2004 dan UU No 24 tahun 2011 tentang BPJS mengamanatkan semua komunitas kesehatan untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Selain itu, pemerintah juga harus dapat menjamin tersedianya pelayanan kesehatan sampai ke daerah terpencil dan penduduk miskin.1 Januari 2014 Jaminan Sosial Kesehatan mulai dilaksanakan di Indonesia dan menggunakan model tarif INA CBGs untuk pembayaran klaim nya.
Penelitian ini dilakukan untuk Gambaran Manajemen Klaim Rawat Inap Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo 2014. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Klaim dilakukan agar pihak ketiga dapat membayarkan seluruh pelayanan kesehatan yang telah diberikan rumah sakit kepada peserta BPJS. Hasil penelitian ini menunjukkan pengelolaan klaim yang cukup baik. Perlu dilakukan evaluasi terhadap penulisan rekam medik agar mengurangi selisih klaim agar dapat meminimalisir resiko tersebut.

Health insurance is the answer to the uncertainty of illness occurrence and the need for health care, where pain is a risk that is transferred to the third party, which is the insurance. The Laws of SJSN No. 40 of 2004 and The Laws No. 24 of 2011 about BPJS mandatethat all health communities should be able to provide the good quality health care, equitable and affordable to all societies. In addition, the government also must be able to ensure the availability of health services to remote areas and the poor. January 1st, 2014,Health Social Insurance began to be implemented in Indonesia and used models INA CBGs for the payment of the claim.
This study was conducted to determine the overview of hospitalization claim management of The Healthcare and Social Security Agency (BPJS Kesehatan) at Pasar Rebo Hospital in 2014. This study used a qualitative method bymeans of in-depth interviews, observations and documents? analysis. The claim is done so that the third parties may pay the entire hospital's health cares that have been given to the participants of BPJS. These results indicate a fairly good claim management. It is Necessary to evaluate the writing of medical records in order to reduce the difference in the claims to minimize the risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dina Rusdi
"Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang dalam penatalaksanaan penyakit tersebut memerlukan biaya yang besar karena pengobatan dilakukan secara intensif dan berlangsung terus menerus seumur hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM tipe 2 dan faktor-faktor yang berhubungan dengan biaya tersebut berdasarkan perspektif RSUD Pasar Rebo pada tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan total biaya pengobatan rawat jalan penyakit DM Tipe 2 selama setahun adalah sebesar Rp. 593.839.605, rata-rata biaya per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM Tipe 2 di RSUD Pasar pada tahun 2015 adalah Rp 417.131 dan ada hubungan yang signifikan antara rata-rata biaya per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM tipe 2 dengan umur, lama berobat dan jumlah komplikasi. Rata-rata pembayaran BPJS Kesehatan per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM Tipe 2 di RSUD Pasar pada tahun 2015 adalah Rp 208.260. Dengan demikian, rata-rata pembayaran BPJS Kesehatan per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM Tipe 2 lebih rendah dibandingkan biaya RSUD Pasar Rebo pada tahun 2015.

Type 2 Diabetes mellitus is a chronic disease that requires big cost for the intensive treatments carried out through out patients rsquo lives continuously. The aim of this research is to analyze the cost per episode of type 2 DM out patient treatments and the related factors based on RSUD Pasar Rebo perspective in2015. This research is a descriptive analytical study with cross sectional design. The results showed the total cost of type 2 DM out patient treatments for a year isRp. 593.839.605, the average cost per episode of type 2 DM outpatient treatmentsat RSUD Pasar Rebo in 2015 is Rp 417.131 and there is significant correlation between the average cost per episode of type 2 DM outpatient treatments with patients age, the duration of treatment and the number of complications. The average payment BPJS Kesehatan provided for type 2 DM out patient treatments per episode at RSUD Pasar Rebo in 2015 is Rp 208.260. Therefore, the averagepayment BPJS Kesehatan provided for type 2 DM out patient treatments per episode is lower than the cost needed at RSUD Pasar Rebo in 2015."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Kurnia Oktaviani
"Instalasi Farmasi adalah salah satu unit di rumah sakit yang memberikan layanan produk dan jasa dalam bentuk pelayanan resep. Mutu pelayanan resep farmasi yang baik dikaitkan dengan kecepatan dalam memberikan pelayanan.
Pada pengamatan pelayanan resep pasien rawat jalan JKN yang dilakukan selama 12 belas hari di Instalasi Farmasi di RSUD Pasar Rebo pada 211 sampel resep, ditemukan bahwa waktu tunggu pasien untuk memperoleh obat racikan 4 jam 14 menit dan non racikan 3 jam 29 menit. Dan hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata proses waktu pengerjaan obat non racik per resepnya yaitu 5 menit 13 detik dan obat racikan 15 menit 21 detik.
Penelitian ini menganalisis faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan JKN di Instalasi Farmasi RSUD Pasar Rebo Berdasarkan hasil penelitian ini, keterlambatan pelayanan disebabkan kurangnya jumlah petugas, beban kerja yang tidak sesuai dengan jumlah sumber daya manusia yang ada dan belum memiliki standar waktu pelayanan, serta tata letak ruangan. Diharapkan meningkatkan komitmen dalam bekerja dengan tidak menunda atau menumpuk pekerjaan dengan memiliki standar waktu pelayanan bagi petugas farmasi dalam bekerja.

Pharmacy is one of the units in hospitals that provide services of products and services in the form of prescription services. Quality of service good pharmacy prescriptions associated with speed in providing services.
In observation of outpatient prescription services JKN conducted over 12 twelve days in Pharmacy at Pasar Rebo Hospital on 211 samples of prescription, it was found that the waiting time of patients to obtain the drug concoction of 4 hours 14 minutes and non concoction 3 hours 29 minutes. And the result showed that the average processing time process non concotion per prescription medicine that is 5 minutes 13 seconds and drug concoction of 15 minutes 21 seconds.
This study analyzes the factors that influence the waiting time of service prescription outpatient JKN in Pharmacy Pasar Rebo Hospital Based on these results, delays in service due to insufficient numbers of personnel, work load that does not correspond to the amount of human resources there and not have a standard time services, as well as the layout of the room. The expected increase in the commitment to work with no delay or accumulate work with service time standards for pharmaceutical officers at work.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohayati Rahafat
"Metode pengukuran kualitas hidup manusia yang terkait dengan kesehatan sudah berkembang selama ini di negara-negara maju. Pola pengukuran yang ada mencakup berbagai macam atribut yang dipergunakan untuk mengukur status kesehatan perorangan, yang secara umum melibatkan fungsi dari organ tubuh baik secara fisik maupun non fisik.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan berbagai macam jenis penyakit, teknik evaluasi Ekonomi Kesehatan yang menggunakan alat ukur kualitas hidup sangat jarang dilakukan di Indonesia. Terkait dengan hal tersebut, maka permasalahannya adalah : Belum diketahuinya aplikasi model HRQol pada pengukuran status kesehatan dari pasien penyakit jantung koroner di Indonesia.
Kerangka konsep yang diajukan dimulai dengan studi literatur dan peer review dengan para ahli untuk membandingkan dan mengklasifikasikan alat ukur MacNew yang disesuaikan dengan kondisi pasien penyakit jantung di Indonesia. Dilakukan 2 kali uji coba pada pasien di RSUD Pasar Rebo yang kemudian menghasilkan 16 atribut yang valid dan reliabel, yaitu: pusing, kebahagiaan, kemandirian, kegiatan sosial, gangguan pernapasan, dada sakit, kaki sakit, olahraga/latihan terbatas, rendah diri, gelisah, tidak berharga, keterbatasan fisik, frustasi, proteksi, terbebani dan sosialisasi.
Dilakukan pengukuran nilai utility yang didapat yaitu nilai rata-rata Utility untuk tiap atrbut adalah 40,51. Dengan Pearson Chi-square (p<0,05) terlihat bahwa atribut Sosialisasi memiliki korelasi terkuat dengan atribut-atribut lain yaitu: pusing, kebahagiaan, kemandirian, kegiatan sosial, gangguan pernapasan, dada sakit, kaki sakit, olahraga/latihan terbatas, rendah diri, gelisah, tidak berharga, keterbatasan fisik, frustasi, proteksi, terbebani.

The human quality of life measurement methods related to health have been developed in many countries. Measurement patterns include a variety of attributes that are used to measure the health status of individuals, which generally involve the functions of organs, both physical and non physical.
Indonesia as a developing country with many kinds of disease, Health Economic evaluation techniques that use instruments to measure the quality of life is very rarely done in Indonesia. Related to that, then the problem is not many application model: HRQol in the measurement of health status of the patients with coronary heart disease in Indonesia.
The proposed draft framework began with the study of literature and peer review by experts to compare and classify MacNew measurement tool based on patient's heart disease conditions in Indonesia. Done 2 time trials on patients in Pasar Rebo Hospital with 16 attributes valid and reliability, including: dizziness, happiness, independence, social events, respiratory disorder, chest pain, leg pain, sports/exercise limited, low self-esteem, anxiety, not valuable, physical limitations, frustrating, protection, burdened and socialization.
The measurement value of the utility obtained the average value for each atrbut Utility is 40,51. The Pearson Chi-square (p < 0.05) looks that have the strongest correlation Socialization attribute with another attribute-attribute are: dizziness, happiness, independence, social events, respiratory disorder, chest pain, leg pain, sports/exercise limited, low self-esteem, anxiety, not valuable, physical limitations, frustrating, protection, burdened
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulharmaswita
"Neonatus memiliki kecenderungan untuk mengalami sakit dan kematian. Kondisi sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan stimulus yang membuat bayi menjadi stres dan dapat mengganggu istirahat dan tidur bayi. Tidur yang terganggu akan berdampak negatif terhadap bayi dan dapat menimbulkan masalah yang berhubungan dengan perilaku dan masalah kognitif dikemudian hari. Salah satu upaya untuk menurunkan dampak tersebut dapat dilakukan dengan intervensi yang sederhana salah satunya pijat bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap perilaku tidur terjaga neonatus sakit yang dirawat di Rumah Sakit Pasar Rebo Jakarta.
Rancangan penelitian ini adalah quasi experimental dengan sampel penelitian sebanyak 12 neonatus sakit yang dirawat di ruang perinatologi Rumah Sakit Pasar Rebo Jakarta yang dipilih dengan metode consecutive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan statistik Paired t test dan Wilcoxon test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pijat bayi terdapat peningkatan perilaku: tidur tenang, mengantuk, waspada tenang, dan waspada aktif serta penurunan perilaku tidur aktif dan menangis.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pijat bayi memiliki efektifitas dalam meningkatkan pencapaian perilaku tidur terjaga yang lebih baik. Rekomendasi yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah penelitian ini dapat dilanjutkan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan ada kelompok kontrol.

Neonates have a tendency to experience pain and death. Sick condition and hospitalized are stimulus that make es neonat become stressed and can disturb their rest and sleep. Interrupted sleep can adversely affect the neonates and can cause problems associated with behavioral and cognitive problems in the future. Effort to reduce the impact there is a one simple of intervention that can be done with baby massage. The purpose of this study was to determine the effect of baby massage on sleep awake behavior of sick neonates who were hospitalized in RS Pasar Rebo, Jakarta.
The study design was quasi experimental invoving as many as 12 sick neonates who were admitted in the perinatology ward and selected by consecutive sampling technique. Data were analyzed using paired t test and Wilcoxon test.
The result showed improved the neonate?s sleep behaviors: deep sleep, drowsy, alert, and consoderable motor activity, and decrease of active sleep behavior and crying.
The conclusion of this study is baby massage has an effectiveness in improving baby?s sleep behavior. The recommendations can be given of this study is that the study can proceed with a larger sample size and the use of control group."
2013
T35161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Hartati
"Pneumonia pada balita di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan utama. Hal ini terlihat dengan tingginya angka morbiditas dan mortalitas pneumonia. Salah satu satu upaya untuk menurunkannya adalah dengan mengetahui faktor risiko yang menyebabkan terjadinya pneumonia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada anak balita di rumah sakit. Desain yang digunakan adalah cross sectional dengan 138 sampel.
Hasil penelitian dengan regresi logistik didapatkan 4 faktor risiko yang berhubungan significant yaitu usia balita, riwayat pemberian ASI, status gizi balita dan kebiasaan merokok keluarga. Kegiatan edukasi kepada orang tua balita tentang beberapa faktor tersebut perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya pneumonia.

Pneumonia in children under five in Indonesia is still a major health problem. This can be seen in the high rates of morbidity and mortality of pneumonia. One of the efforts to lower it is by knowing the risk factors that cause pneumonia.
This study aims to determine the risk factors associated with the incidence of pneumonia in children under five in hospital. The study uses cross sectional design with 138 samples.
The results obtained with logistic regression show four significant risk factors: children under five, history of breastfeeding, nutritional status of children and family smoking habits. Promotion and awareness campaign on these factors should be conducted to prevent pneumonia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annarizky Putri
"Skripsi ini membahas mengenai keefektivitasan pelayanan kesehatan rawat inap untuk pasien pengguna ASKES - JAMKESMAS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo, Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pelayanan kesehatan rawat inap di RSUD Pasar Rebo sudah berjalan dengan efektif sesuai dengan tujuan - tujuan yang hendak dicapai program JAMKESMAS. Meskipun demikian, masih diperlukan perbaikan pada beberapa aspek terkait seperti aspek kehadiran dokter spesialis, kunjungan dokter penanggung jawab, kenyamanan pasien, kestrategisan lokasi rumah sakit dengan tempat tinggal pasien,pembebanan biaya, serta proses administrasi rawat inap agar dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatan rawat inap.

This undergraduate thesis is studying about the effectiveness of inpatient health services for patients on health insurance - JAMKESMAS at Pasar Rebo Regional General Hospital, Jakarta. This research is a quantitative research with descriptive design. The result of this research declared that the inpatient health services at Pasar Rebo Hospital is already operating effectively in accordance with the goals that JAMKESMAS programs should be achieved. Even so, it still need an improvements on some aspects such as the presence of specialist doctors, doctors visiting schedule, patient comfort, strategic hospital location from patient‟s house, loading costs, and administrative inpatient process in order to continuously improve the inpatient health services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Asniati Djaali
"Salah satu penyebab utama tingginya angka kematian bayi adalah masalah berat badan lahir di bawah 2500 gram (Berat Badan Lahir Rendah atau BBLR). Berdasarkan data dari Statistik Rumah Sakit Indonesia tahun 2005, sebanyak 40,7% kematian bayi terbanyak disebabkan oleh berat badan lahir yang rendah, pertumbuhan janin yang lambat, malnutrisi janin, dan gangguan yang berhubugan dengan kecukupan masa kehamilan. Berdasarkan data dari sampel penelitian, angka BBLR di RSUD Pasar Rebo pada tahun 2007 mencapai 8,7%. Pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa karakteristik ibu hamil sangat mempengaruhi berat badan bayi yang dilahirkan, seperti umur, paritas, tingkat pendidikan, kunjungan kehamilan, usia kehamilan dan yang lainnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir yang dilihat melalui data rekam medis RSUD Pasar Rebo tahun 2007, dan juga untuk melihat faktor apa saja yang paling berperan dalam penentuan berat badan bayi Iahir. Beberapa variabel yang diduga mempengaruhi berat badan bayi lahir yaitu usia ibu, tingkat pendidikan ibu, paritas, usia kehamilan, kenaikan berat badan ibu selama hamil, dan kelengkapan kunjungan antenatal.
Desain studi yang digunakan adalah kroseksional dengan menggunakan data retrospektif pada rekam medis rumah sakit. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan di RSUD Pasar Rebo pada tahun 2007, dan memiliki register atau data lengkap mengenai variabel yang diteliti, termasuk berat badan bayi pada waktu lahir, serta minimal melakukan pemeriksaan kehamilan pada trimester pertama. Sedangkan sampel diperoleh dengan teknik simple random sampling, dan besar jumlah sampel dihitung menggunakan rumus sample size uji hipotesis koefisien korelasi dengan variabel kontinyu/numerik.
Hasil analisis dan pengolahan data menunjukkan berat badan bayi lahir berdistribusi normal dengan rata-rata berat badan bayi lahir sebesar 3126,6 gram dan standar deviasi sebesar 453,655 gram. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, usia kehamilan, dan kenaikan berat badan ibu selama hamil berhubungan signifikan dengan berat badan bayi lahir. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, didapatkan bahwa ketiga variabel tersebut memiliki kontribusi untuk penentuan berat badan bayi lahir, dan tingkat pendidikan yang kontribusinya paling besar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir dengan menggunakan metode analisis yang lain mengingat angka kontribusi yang ditunjukkan relatif kecil yaitu sekitar 16%.

One of the main causes of high baby mortality rate is birth weight under 2500 gram (low birth weight / LBW). Based on data from Indonesian Hospital Statistics in 2005, as much as 40,7% baby’s death is caused by low birth weight, intrauterine growth restriction, fetal malnutrition, and problems related with term of pregnancy. Based on data from sample, LBW in RSUD Pasar Rebo in 2007 reached 8,7%. Some research concluded characteristics of mother that influence baby birth weight, i.e. age, parity, education level, ante natal care visit, term of pregnancy, and many more.
The aim of this research is to know the factors that influence baby birth weight which observed from medical record in RSUD Pasar Rebo in 2007, and to see which factor that influence the most in predicting baby birth weight. Some variables which suspected in influencing baby birth weight are maternal age, maternal education level, parity, term of pregnancy, weight-gained during pregnancy, and accomplishment of antenatal care visit.
The design of this study is cross-sectional by using retrospective data in hospital medical record. The population of this study is all mothers who gave birth in RSUD Pasar Rebo in 2007, and have complete registration and data in variables that observed, including baby birth weight, and at least did antenatal care visit in the first trimester. Samples are obtained by simple random sampling, and the amount of samples are measured using correlation coeficient hypothesis testing sample size f0l'l"l1l.ll3 with continuous / numerical variable. Data processing and analysis showed that baby birth weight are distributed normally with mean 3126.6 gram and 453.655 gram standard deviation.
The analysis showed that education level, term of pregnancy, and weight-gained during pregnancy is significantly related with baby birth weight. Based on double linear regretion analysis, those three variables have contribution in predicting baby birth weight, and education level contribute the most. The result of this study about factors that influence baby birth weight is expected to be developed further with other analysis method, with consideration that the contribution level is relatively small, i.e. approximately 16%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33966
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>