Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180376 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deliana
"Primacy suatu kota maupun kawasan perkotaan tidak hanya disebabkan oleh satu sebab (monocausal), tetapi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor pemicu Kota Makassar sebagai kota primate selain faktor sejarah, juga kenyataan masih tetap berlakunya "The Law of the Primate City". Kota primate tidak hanya terjadi dalam skala nasional namun juga dalam skala regional/provinsi. Kota Makassar merupakan kota primate tidak hanya dari sisi dominasi jumlah penduduk tapi juga dari sisi pengaruh Kota Makassar terhadap kota-kota lainnya dan terhadap wilayah hinterlandnya. Hasil kajian dari sejarah perkembangan kota-kota di Sulawesi Selatan mendukung kenyataan bahwa Makassar sejak dahulu merupakan pusat pertumbuhan bagi wilayah Sulawesi Selatan.
Dalam sistem perkotaan Provinsi Sulawesi Selatan terlihat bahwa kota yang memiliki hirarki tinggi tampak mengerucut di sekitar Kota Makassar. Kecenderungan tersebut mengindikasikan teradinya konurbasi pada kawasan Kota Makassar dan sekitarnya yang dikenal dengan Kawasan Mamminasata. Kota Makassar tidak dapat berdiri sendiri namun telah menjadi satu kesatuan dari sisi aktivitas ekonominya dengan kota-Kota di sekitarnya, yaitu Kota Maros (Kabupaten Maros), Kota Sungguminasa (Kabupaten Gowa), dan Kota Takalar (Kabupaten Takalar).
Hasil pengukuran dan penilaian dengan menggunakan koefisien korelasi tunggal menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang mantap antara sistem perkotaan dengan fenomena kota besar dan kota kecil.

Primacy of a city or urban areas not only due to one reason (monocausal), but by several factors. Trigger factors of Makassar as a primate city in addition to historical factors, is the fact still remains the existence of "The Law of the Primate City". Primate city does not happen only in national scale but also in regional/provincial scale, Makassar as a primate city not only by domination of population but also by the influence of Makassar to other cities and to hinterland area. Study from development town history of South Sulawesi supports fact that since the first, Makassar still become growth center for the region of South Sulawesi.
In system of cities of South Sulawesi province, cities that have a high hierarchy looks pursed around Makassar. The trend indicates occurrence of conurbations in Makassar city and surrounding region, known as Mamminasata. Makassar City can not stand alone but has became an integral part of the economic activity with neighboring towns, such as Maros, Sungguminasa (Gowa), and Takalar.
Results of measurement and assesment using a single correlation coefficient showed that there was an established relationship between system of cities and the phenomenon of big cities and small towns."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33270
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frida Rustiani
"Saat ini struktur ekonomi Indonesia didominasi oleh usaha kecil yakni sekitar sembilan puluh delapan persen. Ini artinya bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia hidupnya tergantung kepada usaha kecil. Dengan demikian pengembangan usaha kecil menjadi sangat signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun sektor yang demikian penting dalam mensejahterakan mayarakat ini masih berada dalam kondisi yang memprihatinkan, antara lain pertumbuhannya yang sangat lambat bahkan cenderung menurun, stagnasi dalam penyerapan tenaga kerja, tidak memiliki perlindungan hukum yang cukup dan keterbatasan akses kepada berbagai sumber daya yang ada.
Salah satu penyebab posisi usaha kecil seperti tersebut di atas karena umumnya mereka berada di sektor informal. Kesulitan untuk mendapatkan formalitas karena mahal dan berbelit-belit, telah menjadi hambatan untuk berkembang bagi sektor informal. Pelayanan perizinan yang dijalankan oleh organisasi birokrasi pelayanan perizinan SINTAP di Kota Parepare telah menjelma menjadi sebuah tembok pemisah yang tinggi antara sektor formal dan sektor informal.
Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami mengapa organisasi yang seharusnya melayani masyarakat justru melakukan hal sebaliknya dan bagaimana organisasi ini berbeda dari yang seharusnya dan faktor-faktor apa yang membuatnya mampu melakukannya. Berdasarkan pertanyaan penelitian tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Pengumpulan informasi dilakukan melalui focus group discussion dan diperkuat dengan survey. Sumber informasi adalah seluruh staf SINTAP dan pengusaha kecii sebagai pengguna SINTAP.
Dari basil pengumpulan informasi terdapat beberapa kesimpulan. Pada tingkat makro organisasi menunjukkan bahwa orientasi kegiatan organisasi adalah lebih pada pemenuhan kebutuhan pemerintah dari pada kebutuhan pengusaha kecil yang dilayaninya. Sementara pada tingkat mikro organisasi yakni pada tingkat prosedur pelayanan dan orientasi individu sebagai pelaksana pelayanan, menunjukkan bahwa orientasi pelayanan pertama semata-mata untuk memenuhi standar-standar baku yang telah ditentukan tanpa memperhatikan dinamika usaha serta pada pemenuhan kebutuhan individu karyawan pada organisasi ini.
Untuk itu dibutuhkan upaya rekonstruksi terhadap organisasi birokrasi SINTAP melalui strategi debirokrasi dalam rangka menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif. Upaya debirokrasi dengan menciptakan sistem baru merupakan tahap pertama dengan perubahan struktur sebagai pusat perhatian. Upaya debirokrasi akan lebih optimal bila dilanjutkan dengan proses internalisasi sistem baru melalui strategi deregulasi, dimana sisi kultural menjadi fokus perhatian perubahan.
Rekonstruksi ini pada dasarnya bertujuan untuk membuat organisasi ini lebih terbuka dan sekaligus menjadi bagian dari organisasi social yang lebih luas. Rekonstruksi SINTAP lebih diarahkan untuk meningkatkan kemampuan organisasi ini untuk menjadi agen perubahan yang efektif. Dengan demikian terjadi peningkatan SINTAP sebagai subsistem dari sistem negara yang memiliki tanggung jawab besar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama dalam menjamin masyarakat memiliki pekerjaan dan karenanya terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sinergi Pustaka Indonesia, 2009
910SINP028
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrudin
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat di berbagai bidang menuntut setiap personal/individu untuk selalu update dan mau tidak mau untuk mengikutinya tak terkecuali Bidan. Seperti halnya dalam mengedukasi masyarakat dapat menggunakan Website sebagai media Informasi. Penelitian dilakukan pada Mei ndash; Agustus 2017 di Organisasi Profesi Ikatan Bidan Indonesia IBI Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk Merancang sistem informasi registrasi bidan berbasis web yang mampu meningkatkan kinerja system, integgrasi data antar pengurus yang terbebas dari kesalahan dan redudansi dan dapat diakses kapan saja dimana saja dalam melakukan registrasi. Pengembangan system informasi dengan menggunakan pendekatan SDLC waterfall dengan teknik prototyping. Pengumpulan dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini telah membangun prototipe system registrasi bidan online berbasis web tetapi prototipe yang dihasilkan tidak sepenuhnya sesuai dengan rancangan pengembangan system yang telah direkomendasikan kepada Pengurus Daerah IBI. Selain itu kemampuan sistem registrasi bidan online berbasis web mampu menyediakan informasi database yang terintegrasi yang bebas dari kesalahan dan redudansi data. Dibutuhkan komitmen berupa kebijakan dan kesiapan untuk melakukan pemeliharaan sistem informasi serta sosialisasi dan pelatihan web registrasi online bidan agar system informasi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal.

ABSTRACT
The development of information technology is so rapidly in various fields requires every person individual to always update and inevitably to follow it is no exception Midwife. As well as in educating the public can use the Website as a medium of information. The study was conducted in May August 2017 at the Organization of Indonesian Midwives Association IBI South Sulawesi Province. This study aims to Design a web based midwife registration information system capable of improving system performance, integrating data between administrators free from error and redundancy and can be accessed anytime anywhere in the registration. Development of information system using SDLC waterfall approach with prototyping technique. The collection is done by interview and observation method. The results of this research have been built prototype web based online registration information system but the resulting prototype is not fully in accordance with the design of system development that has been recommended to the Regional Board of IBI. In addition, the ability of web based online midwife registration system is able to provide integrated database information that is free from error and redundancy of data. It takes commitment in the form of policy and readiness to perform information system maintenance and socialization and online registration web training midwives for this information system can be utilized optimally."
2018
T49289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwanty
"Kota Palopo merupakan salah satu daerah endemis DBD di Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah kasus DBD di Kota Palopo dari tahun 2014 hingga 2016 terus mengalami peningkatan. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan rancangan kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Kota Palopo, sedangkan sampel penelitian adalah sebagian penduduk Kota palopo yang berasal dari semua kecamatan yang ada di Kota Palopo. Kasus adalah penduduk Kota Palopo yang pernah dirawat di rumah sakit/ klinik kesehatan dan didiagnosis menderita DBD pada periode Januari - Desember 2016. Kontrol adalah tetangga kasus yang tidak pernah menderita DBD atau mengalami tanda/ gejala DBD pada periode waktu yang sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan rumah dengan kejadian demam berdarah Dengue DBD tahun 2016, dengan variabel kovariat umur, jenis kelamin, pendidikan pekerjaan, kebiasaan tidur pagi dan atau sore hari, mobilitas, penggunaan obat anti nyamuk, kebiasaan menggantung pakaian, riwayat DBD dalam keluarga, pengetahuan, sikap, praktik PSN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2017. Analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik ganda. Dalam model akhir analisis multivariat menunjukkan bahwa interaksi antara faktor lingkungan rumah dengan pendidikan akan meningkatkan risiko kejadian demam berdarah Dengue sebesar 2,87 kali 95 CI 1,218 ndash; 6,791 setelah dikontrol oleh variabel konfounder umur. Bagi Dinas Kesehatan Kota Palopo diharapkan agar lebih meningkatkan kerjasama lintas sektor yaitu dengan dinas pendidikan melalui beberapa bentuk kegiatan salah satunya adalah membentuk sekolah percontohan bebas jentik DBD. juga dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk turut menyukseskan program pemerintah melalui Gerakan Satu Rumah Satu J mantik.
Palopo City is one of Dengue endemic areas in South Sulawesi Province. The number of Dengue cases in Palopo from 2014 to 2016 are always to increase. This study is an analytic study with case control design. Population in this study were residents of the Palopo City, while the study sample was part of the population Palopo from all districts in the city of Palopo. Cases were residents of Palopo City who had been treated in hospital or health clinic and diagnosed with DHF from January to December 2016. Controls were neigbors of cases for those who never diagnosed with DHF in the same period. The aims of this study is to determinate the relationship between the house environment factor With the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever DBD in Palopo City of South Sulawesi Province 2016 after controlled by more covariate variables are the age, gender, educational work, morning habit and day sickness, mobility, mosquito repellent, history of DHF in the family, knowledge, attitude, practice of eradicating mosquito breeding. This study was conducted from May to June 2017. Multivariate analysis was performed by multiple logistic regression test. The result of multivariate analysis showed that interaction between environmental factor of home and education will be increase the risk of dengue hemorrhagic incidence by 2.87 times 95 CI 1.218 6.791 after controlled by age confounder variable. For the Health Office expected to further enhance cooperation with the other sector especially the education office through several forms of activities one of which is to establish a pilot free school drool dengue. Also with the district and sub district to participate in the success of the government program through the One Home One J mantik Movement. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rismayanti
"Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang masih banyak menimbulkan masalah kompleks. Masalah tersebut bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai ke masalah sosial, ekonomi dan budaya (W1-L0,2000). Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu kabupaten endemis kusta di provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki Case Detection Rate tertinggi ( 50,9/100.000) di tahun 2006 dan prevalensi rate 4/10.000. Jumlah kasus baru yang ditemukan di tahun 2006 sebesar/69 kasus. Sebagian besar kecamatan yang ada di wilayah kabupaten Jeneponto dinyatakan endemis dan derajat endemisitasnya, cukup tinggi sehingga risiko tertularnya penduduk menjadi sangat besar. Masih tingginya case detection rate di kabupaten Jeneponto disertai kepadatan hunian yang cukup tinggi memungkinkan penularan kusta melaitri droplet maupun sentuhan langsung. Untuk itu perlu di ketahui hubungan kepadatan human terhadap risiko kejadian kusta.
Tujuan penelitian ini tuttuk rnengetahui hubungan faktor hunian dengan kejadian kusta di Ka.bupaten Jeneponto setelah dikontrol oleh faktor konfounding yaitu umur, jenis kelamin, vaksinasi BCG, pengeluaran, riwayat kontak serurnah, pendidikan dart pekerjaan. Penelitian ini menggunakan disain study kasus kontrol yang dipadankan( pair wise matching). Sampel penelitian adalah seluruh penderita kusta baru yang ditemukan periode Juli 2006 sampai September 2007. Jumlah kasus sebanyak 115 orang dan jumlah kontrol sebanyak 115 orang. Analisis data diIakukan meialui tiga tahapan, yaitu Univariat (distribusi frekuensi), Bivariat (uji McNemar) dan rnultivariat (Conditional Multiple Logistic Regression).
Hasil penelitian menunjukan bahwa kepadatan hunian berhubungan dengan kejadian kusta dengan nilai OR 10,65 (95% Cl: 4,11— 27,62) dart nilai p 0,000 setelah dikontrol variabel pengeluaran, pekerjaan dan riwayat kontak serurnah. Dari hasil penelitian ini disarankan perlu dilaksanakan pemeriksaan kontak serumah yang lebih intensif pada wilayah puskesmas yang tingkat kepadatan hunian tinggi, screening terhadap rumah yang ada penderita kusta terutarna pada rumah-rumah dengan tingkat kepadatan hunian tinggi.

Disease of Leprosy represent contagion which still many generating the problem of complex. The problem not merely from medical facet but extending to problem of social, cultural and economic ( WHO,2000). Sub-Province of Jeneponto represent one of the sub--province of endemic of leprosy in Province of South Sulawesi owning highest Case Detection Rate ( 50,9/100.000) in year 2006 and prevalence rate 4,1/10.000. Amount of new case found in year 2006 amount 169 cases. Mostly district of exist in region of sub-province of Jeneponto expressed by endemic and degree of high endemic enough so that its contagious risk resident become very big. Still height of case detection rate in sub-province of Jeneponto accompanied by density of dwelling which high to enough enable infection of leprosy through droplet and also direct touch. For that need in knowing relationship of density of dwelling to risk of leprosy occurrence.
Target of this research to know relation of factor of dwelling with occurrence of leprosy in Sub-Province of Ieneponto after controlled by confounder that is age, gender, vaccination BCG, expenditure, history contact house, education and work. This research use to design case control study (pair wise matching). Sample of Research is all new leper was found by period of July 2006 until September 2007. Amount of case of counted 115 people and amount of control of counted 115 people. Data analyzing conducted to through three steps, that is Univariate ( frequency distribution), Bivariate (McNemar test) and multivariate (Conditional Multiple Logistic Regression).
Result of research of show that density of dwelling relate to occurrence of leprosy with Odd Ratio 10,65 ( 95% CI: 4,11 - 27,62) and p value 0,000 after controlled by variable of expenditure, job and history contact house. From result of this research is suggested require to be executed by a inspection contact more intensive house at region of puskesmas (public health center) which mount density of high dwelling and screening to existing house of leper especially at house with level density of high dwelling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Priyadi
"[ABSTRAK
Kabupaten Banggai memiliki potensi unggulan daerah dari sector maritime berupa
perikanan tangkap, tetapi implementasi manajeman penangkapannya belum
optimal. Ikan pelagis besar merupakan salah satu potensi unggulan di kabupaten
ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran daerah potensial
keberadaan ikan pelagis besar di perairan Kabuaten Banggai dengan
menggabungkan teknologi knowledge base dan teknologi Geographic Information
System (GIS). Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi klorofil-a dan
suhu permukaan laut yang bersumber dari data citra aqua modis selama kurun
waktu 7 (tujuh) tahun. Hasil dari penelitian ini adalah sebaran potensial ikan
pelagis besar di perairan Kabupaten Banggai. Umumnya sebaran potensi ikan
pelagis besar di perairan Kabupetan Banggai memiliki kelas kerapatan rendah,
sedang, dan tinggi pada wilayah Kecamatan Boalemo dan Kecamatan Masama
pada bulan Juli dan Agustus dengan wilayah cukup luas, dan wilayah dengan
kelas kerapatan rendah, sedang dan tinggi yang selalu ada sepanjang tahun pada
wilayah Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai Kepulauan.

ABSTRACT
Banggai district has excellent potential areas of fisheries maritime sectors, but the
implementation is not yet optimal for fisheries management, the big pelagic fish
are one of the excellent potential in this district (Banggai District). The purpose of
this study was to determine the distribution of potential areas where the big
pelagic fish in the ocean of the Banggai District by integrated technology
knowledge base and Geographic Information System (GIS). The study was
conducted by identifying chlorophyll-a and sea surface temperature derived from
the fashionable aqua image data over a period of 7 (seven) years. Results from this
study is the potential distribution of big pelagic fish in the ocean of the Banggai
district. Generally the potential distribution of big pelagic fish in the ocean of the
Banggai island have low, medium, and high density grade in the District of
Boalemo and the District Masama in July and August with a fairly wide area, and
areas with a low density grade, medium and high are always there along year in
the area Morowali and Banggai Kepulauan, Banggai district has excellent potential areas of fisheries maritime sectors, but the
implementation is not yet optimal for fisheries management, the big pelagic fish
are one of the excellent potential in this district (Banggai District). The purpose of
this study was to determine the distribution of potential areas where the big
pelagic fish in the ocean of the Banggai District by integrated technology
knowledge base and Geographic Information System (GIS). The study was
conducted by identifying chlorophyll-a and sea surface temperature derived from
the fashionable aqua image data over a period of 7 (seven) years. Results from this
study is the potential distribution of big pelagic fish in the ocean of the Banggai
district. Generally the potential distribution of big pelagic fish in the ocean of the
Banggai island have low, medium, and high density grade in the District of
Boalemo and the District Masama in July and August with a fairly wide area, and
areas with a low density grade, medium and high are always there along year in
the area Morowali and Banggai Kepulauan]"
2015
T43569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Herlambang
"Penelitian ini mencoba mencari tahu apakah yang menjadi motivasi pelaku bullying, khususnya pada institusi pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksploratif dan tipe penelitian ex post facto field study.
Motivasi diukur dengan menggunakan alat ukur motivasi pelaku bullying. Alat ukur ini menggunakan metode rangking, dimana responden diminta untuk memilih motivasi apa yang paling sesuai dengan tindak bullying yang disajikan. Ada sepuluh kemungkinan motivasi dan tiga bentuk bullying. Dari rangking yang diberikan responden inilah, data yang didapat kemudian diolah. Penelitian dilakukan di Jakarta, Jogjakarta dan Surabaya pada tingkat SMP, SMA dan PT dengan jumlah total subjek 1398 orang.
Dari hasil yang didapat, disimpulkan bahwa motivasi pelaku bullying secara umum adalah social gain, dislike/jealousy dan emosi. Pada penelitian ini diperoleh juga motivasi yang merupakan hasil tabulasi silang dengan tingkat pendidikan, kota penelitian, bentuk bullying dam keterlibatan dengan bullying.

This study is trying to find out what motivates bullying among students, specially in educational institution. The study is using quantitave method and considered as explorative studies with ex post facto filed study type.
Motivation is measured with motivational bullying scale, which use rangking method. Respondent will give rank for motivation that match with his opinion, based on bullying act given. From those rank data is achieved and going on further process. The study enacted in Jakarta, Jogjakarta and Surabaya among high school and university student, with total 1398 respondent.
From the data achieved, the result of this study is bullying among students are motivated by social gain, dislike/jealousy and emotional reason. From the study, we also have cross-tabulation between motivation with educational level, city, bullying form, and takes part or not in bullying act."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
371.582 HER g
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jones, Emrys
New York: Oxford University Press, 1970
323 JON t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nurhidayat
"Penelitian ini hendak mengetahui fenomena Syahrul Yasin Limpo sebagai 'Orang Kuat Lokal' di Sulawesi Selatan. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam dan studi dokumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori mengenai 'Orang kuat lokal' dan konsep desentralisasi. Hasil wawancara mendalam dan studi dokumen memperlihatkan Syahrul Yasin Limpo berhasil muncul sebagai 'orang kuat lokal' di Sulawesi Selatan. Pemilihan langsung kepala daerah di tingkat lokal di Indonesia era desentralisasi justru menghasilkan 'Orang kuat lokal' yang memiliki basis kuat di daerah. Salah satu yang patut disorot adalah pengaruh Syahrul Yasin Limpo ( Gubernur Sulawesi Selatan ) dan keluarga Yasin Daeng Limpo sebagai 'Orang kuat lokal' di Sulawesi Selatan. Melalui pengaruhnya yang kuat di militer, SOKSI dan Golkar, keturunan Yasin Daeng Limpo berhasil menduduki berbagai jabatan penting di Sulawesi Selatan.Syahrul sebagai 'Orang kuat lokal' mempunyai mesin politik modern berupa jaringan kekuasaan dengan inti sebuah keluarga politik yang besar dan mempunyai sejarah panjang di tingkat lokal. Mesin politik yang berintikan sebuah keluarga politik yang besar dan mempunyai sejarah panjang di tingkat lokal juga ditunjang oleh berbagai lingkaran kekuasaan yang dibangunnya. Lingkaran kekuasaan ini  dimanfaatkan secara baik dalam mendapatkan dukungan dari berbagai aspek seperti dukungan lintas partai politik,etnis,dan agama. Syahrul Yasin Limpo memiliki pengaruh yang besar dalam memengaruhi politik lokal di Sulawesi Selatan. Pengaruh tersebut diukur beberpa indikator. Pertama, Syahrul Yasin Limpo berhasil melakukan kontrol atas masyarakat Sulawesi Selatan melalui berbagai jabatan yang diembannya. Kedua, Syahrul Yasin Limpo berhasil mengendalikan media. Hal tersebut bisa dilihat dari kemampuannya mengalokasikan iklan pribadi ataupun sebagai Gubernur pada semua media massa yang bersedia menulis hal-hal yang baik saja tentang dirinya. Melalui kedekatannya dengan media massa, Syahrul berhasil berhasil menanamkan citra yang positif tentang dirinya dan pemerintahannya. Ketiga, Syahrul Yasin Limpo berhasil mendapatkan dukungan dari organisasi kekerasan di Sulawesi Selatan, keempat  Syahrul berhasil memanfaatkan birokrasi di daerah Syahrul Yasin Limpo melaluinya kemampuan yang luar biasa dalam mengendalikan birokrasi. Dia bisa menempatkan orang pada jabatan kunci tertentu melalui mutasi, kelima dia berhasil menundukkan civil society di Sulawesi Selatan. Sehingga implikasi teroritis yang muncul dari fenomena Syahrul sebagai 'Orang kuat lokal' adalah beberapa indikator dari varian Orang kuat lokal terpenuhi dalam sosok Syahrul Yasin Limpo.

This study discusses the phenomenon of Syahrul Yasin Limpo as 'Local Strong Man' in South Sulawesi. The researcher used a qualitative method with an in-depth interview and document study approach. The theory used in this study is the theory of 'local strongmen' and decentralization concept. The results of in-depth interviews and document studies showed Syahrul Yasin Limpo succeeded in appearing as a 'local strongman' in South Sulawesi. Direct election of regional heads at the local level in Indonesia in the era of decentralization actually produces 'local strong people' who have a strong base in the region. One of the things that should be highlighted was the influence of Syahrul Yasin Limpo (Governor of South Sulawesi) and Yasin Daeng Limpo's family as a 'local strongman' in South Sulawesi. Through its strong influence in the military, SOKSI and Golkar, the descendants of Yasin Daeng Limpo succeeded in occupying various important positions in South Sulawesi. Syahrul as a 'local strongman' has a political machine in the form of a network of power with the core of a large political family and has a long history at the local level. The modern political machine which has a large political family and has a long history at the local level is also supported by various power circles that it has built. This circle of power is well utilized in gaining support from various aspects such as support across political, ethnic and religious parties. Syahrul Yasin Limpo had a big influence in influencing local politics in South Sulawesi. The effect is measured by several indicators. First, Syahrul Yasin Limpo succeeded in exercising control over the people of South Sulawesi through various positions he held. Secondly, Syahrul Yasin Limpo managed to control the media. This can be seen from his ability to allocate personal advertisements or as governors in all mass media who are willing to write good things about him. Through his proximity to the mass media, Syahrul managed to successfully instill a positive image of himself and his government. Third, Syahrul Yasin Limpo managed to get support from violent organizations in South Sulawesi, fourth Syahrul succeeded in utilizing the bureaucracy in the Syahrul Yasin Limpo area through his extraordinary ability to control the bureaucracy. He could place people in certain key positions through mutations, fifth he succeeded in subjugating civil society in South Sulawesi. Theoretical implications that arise from the Syahrul phenomenon as 'local strongmen' are some indicators of the variants of local strongmen fulfilled in the figure of Syahrul Yasin Limpo.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T52522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>