Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142441 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Riani Tiurlina Soerjodibroto
"Menghadapi era bebas perdagangan yang mengakibatkan persaingan menjadi
semakin ketat dimana sektor pendidikan mengalami imbasnya membuat Perguruan Tinggi
pun akan harus menghadapi tantangan-tantangan yang rumit dalam meningkatkan mutu.
Untuk menjawab tantangan-tantangan ini maka organisasi yang ditata dengan baik merupakan jawabannya. Penataan organisasi dilakukan melalui perencanaan dan
penggunaan sumber daya manusia secara efektif, yang berarti menghasilkan barang/jasa
yang tepat dan efisien. Semakin baik organisasi bekerja, semakin mudah pula baginya
mengatasi tantangan dan memperoleh kesempatan untuk berkembang.
Sebagai bagian yang penting dari Universitas, Perpustakaan harus pula melakukan
penataan organisasi melalui penggunaan sumber daya manusia secara efektif dan efisien
agar mendukung sasaran Perguruan Tinggi. Studi Kasus ini memusatkan perhatian
kepada Perpustakaan yang sekalipun merupakan bagian dari Universitas, namun dalam
hal ini dapat dijadikan proyek perintis dalam pemecahan masalah.
Permasalahan yang dihadapi oleh perpustakaan banyak ragamnya dimana dimensi
yang satu dengan lainnya saling terkait. Dan penelitian yang telah diiakukan atas
masalah-masalah yang dihadapi perpustakaan Universitas X, perlu segera diterapkan
penataan organisasi sehingga individu sebagai anggota dari suatu organisasi berperilaku
memberi unjuk kinerja yang diharapkan demi tercapainya tujuan organisasi. Penilalan
kinerja direncanakan secara terpadu dengan program-program lainnya yang mendukung
perencanaan sumber daya manusia. Dengan mengimplementasikan semua program
secara terpadu, maka masalah-masalah yang ada dapat diatasi secara terpadu pula, tidak secara parsial. Namun demikian, untuk pelaksanaan tahap awal perlu ditentukan prioritas
dengan mendahulukan penilaian kinerja yang telah dimodifikasi sebagai alat untuk
meningkatkan kinerja dan mengelola remunerasi. Faktor-faktor penilaian terhadap
karyawan yang sebelumnya adalah sifat (trails) perlu dimodifikasi menjadi perilaku dan
hasil kerja, dengan demikian aspek yang dinilai tidak hanya proses pencapaian sasaran,
namun juga hasil akhir yang dilakukan berdasarkan uraian kerja karyawan. Pengelolaan
remunerasi kemudian dikaitkan dengan penilaian kinerja dan ini akan menumbuhkan
pemahaman pada karyawan mengenai perilaku dan hasil apa yang diharapkan daripadanya dan mengerti bahwa kontribusi yang diberikannya berarti dalam pencapaian
sasaran organisasi.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T38541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Suprapti
"Peningkatan kwalitas Sumberdaya Manusia merupakan pilihan strategis dalam rangka peningkatan kinenja organisasi. Ini berarti bahwa perlu dilakukan upaya pembinaan terus menerus dan berkesinambungan. Salah satu pewvujudan pembinaan adalah melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat). Keberhasilan suatu diklat sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, saiah satu di antaranya adalah widyaiswara yang memiliki tugas pokok dan finngsi melaksanakan pendidikan dan pelatihan.
Widyaiswara memegang peranan strategis dalam peningkatan kwalims sumberdaya manusia perlu mendapatkan pembinaan yang terus menems dan berkesinambungan agar mencapai kwalitas widyaiswara yang bcrkinerja tinggi. Guna mengetahui tingkat pencapaian kinerjanya pcrlu dilakukan kqgiatan penilaian kinerja. Penilaian kinexja yang efektif akan memotivasi widyaiswara dalam meningkatkan kinerjanya secara tems menerus. Untuk mendukung efektivitas penilaian kinerja perlu didukung dengan instmmen dan prosedur penilaian kinerja.
Mengacu pada hasil pooling terhadap para responden dapat disimpulkan bahwa perlunya perbaikan instrumen dan prosedur penilaian kinerja agar dapat meningkatkan motivasi Widyaiswara. Pcrbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kineria widyaiswara secara optimal sehingga dapat mendukung kine1ja organisasi dalam pelaksanaan kediklatan. Berkaitan dengan hal ini maka dalam tulisan ini dibahas ."?Rancangan Program Perbaikan Instrumen dan Prosedur Penilaian Kine&a Pejabat Fungsiona! Widyaiswara unruk menginglratkan kinerja?

Improving the quality of Human Resources being represent strategic choice in order to make-up of organizational performance. This means that require to strive continual and continuous constmction. One ofthe materialization of construction is to through activity of training and education. Efficacy a training very influenced by some factor, one ofthe among others is widyaiswara owning fundamental duty and function execute training and education.
Widyaiswara playing a part strategic in improving of quality of human resources being require to get continual and continuous construction. Perfomance appraisal represent one of the materialization of construction. ln order to effectiveness in performance appraisal is to relating to procedure and instrument performance appraisal.
Relate at result of pooling to all responder can be concluded that the importance of repair of procedure and instrument performance appraisal so that can improve motivation of Widyaiswara This Repair is expected can improve performance of widyaiswara in an optimal fashion so that can support organizational performance in execution of training. Relate to this matter hence in this article is studied :" Device Program Repair of Instrument and Procedure Performance Appraisal Of Widyaiswara in order to Improving Performance".
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Suprapti
"ABSTRAK
Peningkatan kwalitas Sumberdaya Manusia merupakan pilihan strategis dalam rangka peningkatan kinerja organisasi. Ini berarti bahwa perlu dilakukan upaya pembinaan terns menerus dan berkesinambungan. Salah satu perwujudan pembinaan adalah melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat). Keberhasilan suatu di1dat sapgat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu di antaranya adalah widyaiswara yang memiliki tugas pokok dan fungsi
•melaksanakan pendidikan dan pelatihan. Widyaiswara memegang perana strategis dalam peningkatan kwalitas sumberdaya manusia perlu mendapatkan pembinaan yang terus menerus dan berkesinambungan agar mencapai kwalitas widyaiswara yang berkinerja tinggi. Guna mengetahui tingkat pencapaian kinerjanya perlu dilakukan kegiatan penilaian kinerja. Penilaian kinerja yang efektif akan memotivasi widyaiswara dalam meningkatkan kinerjanya secara terus menerus. Untuk mendukung efektivitas penilaian kinerja perlu didukung dengan instrumen dan prosedur penilaian kinerja. Mengacu pada hasil pooling terhadap para responden dapat disimpulkan bahwa perlunya perbaikan instrumen dan prosedur penilaian kinerja agar dapat meningkatkan motivasi Widyaiswara. Perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja widyaiswara secara optimal sehingga dapat mendukung kinerja organisasi dalam pelaksanaan kediklatan. Berkaitan dengan hal ini maka dalam tulisan ini dibahas :"Rancangan Program Perbaikan Instrumen dan Prosedur Penilaian Kinerja Pejabat Fungsional Widyaiswara untuk mengingkatkan kinerja""
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T38331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Desy Chaerani
"Penilaian Kinerja yang dilakukan selama ini dapat merubah prinsip - prinsip manajemen yang digunakan, pada masa sekarang pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari perspektif keuangan tetapi juga melihat perspektif non keuangan, yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif penumbuhan dan perspektif pembelajaran. Pengukuran kinerja dengan keempat perspektif ini disebut dengan konsep Balanced Scorecard merupakan konsep pengukuran kinerja dari sistem manajemen suatu perusahan yang dilakukan tehadap perspektif keuangan dan non keuangan seperti yang tersebut diatas.
Penerapan Balanced Scorecard yang tepat akan sangat berguna bagi Bank Indonesia dalam menilai kinerja organisasi terutama untuk mengetahui serta mendeteksi sejak dini terjadinya inefisiensi dalam perusahaan, terjadinya kerugian serta karyawan yang tidak memiliki kapabilitas ataupun hal - hal lain yang membuat kinerja perusahaan menurun ataupun mengalami kerugian. Selain itu dengan penerapan Balanced Scorecard yang sesuai dengan perusahaan maka penentuan KPI dapat mencakup sasaran - sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan masukan - masukan kepada Bank Indonesia dalam penerapan Balanced Scorecard, terutama dalam menentukan tolak ukur yang lebih memadai untuk setiap perspektif yang ada pada Balanced Scorecerd disesuaikan dengan kondisi lembaga / instansi serta sasaran - sasaran strategis yang telah ditetapkan Bank Indonesia.
Bank Indonesia (BI) Bank Sentral memiliki culture yang merupakan faktor penentu keberhasilan yang memberikan keunggulan dan nilai tambah. Adapun Faktor Penentu Keberhasilan (FPK) yaitu Kompetensi, Integritas, Transparansi dan Akuntabilitas (KITA / KOMPAK). Untuk meneaapkan Balanced Scorecard lebih lanjut maka perlu adanya komitmen serta dukungan dari seluruh personel yang ada dalam organisasi. Selain pemahaman dan penerapan Bank Indonesia core value pads setiap personel juga mendukung penerapan Balanced Scorecard supaya berjalan dengan lancar.
Untuk itu diperlukan proses interaksi yang lebih intensif antara penyusun konsep SPAMK dengan para pekerja, disaru pihak guna mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari para pekerja dan dipihak lain untuk mendapatkan feedback bagi penyempurnaan sistem. Untuk Pelaksanaanya diperlukan dukungan dan komitmen manajemen puncak serta integritas yang tinggi dari setiap individu yang terkait dalam penilaian.
Menurut konsep BSC strategi organisasi perlu dipetakan, disosialisasikan dan dijabarkan kebawah agar setiap individu dalam bekerja dan beraktivitas berfokus pada strategi yang tepadu. Corporate scorecard memiliki posisi strategis untuk mengkoordinasikan sistem manajemen strategik, yaitu berperan dalam prose manajemen kinerja yang berorientasi jangka pendek dalam mengelola operasi, dan juga berperan dalam jangka panjang dalam proses pengelolaan strategi, yaitu memperbaharui dan menguji strategi, sehingga memberikan landasan pross pengelolaan strategi yang berkelanjutan.
Disamping itu Corpoate scorecard juga berfungsi sebagai sarana untuk menjembatani kesenjangan manajerial bagi pengelolaan human capital dan struktural capital yang masing masing merupakan komponen knowledge capital. Corporate scorecad mengkoordinasikan dan menyelaraskan aktifitas struktural capital dalam bentuk proses kerja, cars kerja, budaya kerja, koordinasi, kinerja kelompok, dsb, sehingga akan memberikan kontribusi pada peningkatan knowledge capital dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi lembaga instansi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ditta Audiary Lisbet
"Seiring dengan. makin berkembangnya suatu perusahaan, baik karena ekspansi melalui diversifikasi vertikal maupun horisontal, maka makin dirasa perlu oleh top management untuk memiliki suatu sistem kontrol yang efektif untuk mengendalikan dan mengkoordinasi seluruh aktivitas perusahaan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan secara keseluruhan akan tercapai. Sehubungan dengan itu, juga diperlukan suatu sistem penilaian kinerja yang sedemikian rupa sehingga memotivasi para pelaksana manajemen agar mencapai goal congruence. Penulisan skripsi ini membahas bagaimana sistem responsibility accounting dipakai untuk memenuhi kebutuhan manajemen tersebut. Metode penulisan dilakukan terutama dengan memakai studi kepustakaan. Selain itu sebagai pembanding antara dunia teori dengan praktek, dilakukan pula tanya jawab terhadap beberapa perusahaan di Indonesia. Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa ternyata penerapan teori secara murni adalah sulit. Dengan kata lain penerapan responsibility accounting tidaklah dapat dilakukan secara mutlak, melainkan sangat tergantung kepada jenis maupun bentuk usaha perusahaan. karakteristik perusahaan. filosofi manajemen, dan berbagai faktor lain."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djuanda Sanusi
"Pada saat ini pasar te!ah terbuka bagi semua pelaku bisnis. Baik pelaku bisnis yang menggunakan bidang bisnis pengolahan limbah sebagai tambahan bidang usaha rnaupun yang memang sebagai bisnis utama. Karena itu, persaingan akan semakin sengit dan harga menjadi faktor penentu dalam menjual jasa ini.
PT. XYZ, adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah industri, yaitu pengolahan limbah baik cair mapun padat (kecuali bahan radjoaktif) yang memiliki fasilitas yang paling lengkap di Indonesia. Tetapi karena adanya perusahaan-perusahaan produsen semen dan penyedia alat pengolahan limbah cair yang mulai bergerak masuk ke dalam pasar, maka PT XYZ harus memangkas harga agar dapat bersaing pada segmen market tertentu. Oleh karena itu, PT XYZ perlu melakukan peningkatan sistem informasi harga pokoknya agar dapat bersaing.
Saat ini kita mengetahui Time-Driven Activity-Based Costing System adalah metode yang diyakini mampu melakukan perhitungan biaya yang lebih akurat dan mampu memberikan informasi biaya yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan Convensional A Activity-Based Costing System dan tradisional accounting system. Dengan penerapan Time-Driven ABC System, dapat membantu operasional perusahaan dalam menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh manajemen. Misalkan dalam menentukan harga jual, memberikan masukan kepada perusahaan mengenai tingkat keuntungan yang didapat dari pelanggan (customer profitability), tingkat penggunaan kapasitas produksi, dan lain sebagainya."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27048
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosafat Saonard
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25395
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Danny Aldiansyah
"Thesis ini membahas mengenai proses business coaching yang telah dilakukan penulis bersama mitra UMKM Tooniq. Tujuan dari thesis ini adalah membantu pihak UMKM Tooniq dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapinya dan dapat meningkatkan performa bisnis dari UMKM Tooniq. Fokus dari thesis membahas penyelesaian dua masalah utama yang dihadapi oleh Tooniq yaitu masalah ketergantungan Tooniq terhadap vendor produksi dan terbatasnya kapasitas produksi vendor dan masalah pencatatan barang masuk keluar. Kedua masalah utama didapatkan dari hasil rangkaian analisis internal dan eksternal dari Tooniq, dilanjutkan dengan analisis pareto untuk mendapatkan masalah utama dari Tooniq. Analisis solusi dilakukan dengan pendekatan Tree root cause analysis dan TOWS model, didapatkan solusi untuk masalah pertama adalah coaching terkait manajemen vendor dan penggunaan alat manajemen vendor berupa vendor performance scorecard serta vendor total cost of ownership. Solusi yang didapatkan untuk masalah kedua adalah pengembangan alat pencatatan pergudangan untuk Tooniq. Hasil dari thesis ini telah selesainya proses coaching kepada Tooniq untuk penyelesaian dua masalah utama terkait manajemen vendor dan manajemen pergudangan, telah siapnya alat vendor performance scorecard serta vendor total cost of ownership yang dapat digunakan oleh Tooniq, dan telah siapnya alat pencatatan barang masuk keluar yang dapat digunakan oleh Tooniq. Dampak dari thesis ini adalah Tooniq sudah mampu untuk memilih dan mengelola vendor produksinya sesuai kebutuhan dari Tooniq, dan Tooniq memiliki alat pencatatan pergudangan yang dapat digunakan oleh tim dari Tooniq.

This thesis discusses the business coaching process that has been carried out by the author with Tooniq MSME partners. The purpose of this thesis is to help Tooniq UMKM in dealing with the problems they are facing and can improve the business performance of Tooniq. The focus of this thesis is to discuss solving the two main problems faced by Tooniq, namely the problem of Tooniq's dependence on production vendors and the limited production capacity of vendors, and the problem of recording incoming and outgoing goods. The two main problems are obtained from the results of a series of internal and external analyses, followed by a pareto analysis to obtain the main problems. Solution of the problem was carried out by using analysis the Tree root cause analysis approach and the TOWS model. The solution for the first problem was coaching related to vendor management and the use of vendor management tools in the form of vendor performance scorecards and vendor total cost of ownership. The solution for the second problem was the development of a warehouse record tool for Tooniq. The results of this thesis are completion of coaching process for Tooniq to resolve two main issues related to vendor management and warehousing management. The vendor performance scorecard with vendor total cost of ownership tools developed and can be used by Tooniq, beside that the incoming - outgoing goods recording tool developed and can be used by Tooniq. The impact of this thesis are Tooniq is able to select and manage production vendors according to Tooniq's needs, and Tooniq has a warehouse record tool that can be used by the Tooniq team."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaslis Ilyas
Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI, 2001
658.3 YAS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Ratnasari Setyaningsih
"Penelitian ini merupakan upaya untuk menganalisis reliabilitas dan validitas alat ukur penilaian kinerja karyawan (PK2) yang digunakan oleh organisasi "UT'. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kasus, karena bertujuan mendeskripsikan karakteristik suatu alat ukur PK2 yang telah dilakukan pada suatu organisasi, yang hasilnya dapat digeneralisasikan sebatas populasi di organisasi "U3".
Dalam penelitian ini digunakan tiga perangkat program, yaitu ITEMAN, SPSS 11.5 for Windows, dan Lisrel 8.54. Berdasarkan uji statistik, ketiga perangkat program ini menghasilkan nilai reliabilitas yang sama besarnya dan sama baiknya untuk ketiga kategori pada PK2. Nilai reliabilitas masing-masing kategori - Akademik, Non-Akademik, dan Struktural - adalah 0.874, 0.897, dan 0.861. Hasil perhitungan ini didukung oleh Standard Error of Measurement yang bernilai baik, yaitu 0.127, 0.122, dan 0.119. Lebih lanjut, berdasarkan T-value pada ketiga kategori PK2, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat validitas yang baik pada ketiga kategori PK2: T -value seluruhnya > 2.
Melalui uji kecocokan model ditemukan bahwa PK2 Akademik merupakan alat ukur yang baik karena setiap indikator pada PK2 Akademik memberikan bobot sumbangan yang relatif sama bagi pengukuran konstruk PK2 kategori ini. Namun, karena P-value-nya 0.00 dan nilai RMSEA-nya 0.138, PK2 Akademik, sebagai alat ukur, dapat dikatakan tidak sesuai dengan data atau menunjukkan kecocokan yang kurang mencukupi. Oleh karena itu, sebenarnya item-item pada kategori ini perlu diteliti lebih lanjut.
Sebaliknya, uji kecocokan model pada PK2 Non-Akademik dan Struktural memperlihatkan bahwa seluruh nilai pada umurnnya masuk kategori sesuai dengan data; tingkat kecocokannya dapat diterima. Diagram path pada kedua kategori ini juga memperlihatkan factor loading yang seluruhnya signifikan. Dengan demikian, seluruh indikator pada kedua kategori ini memberikan bobot sumbangan yang relatif seimbang bagi pengukuran kedua konstruk PK2 ini.
Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa ketiga kategori PK2 tersebut secara statistik telah terbukti relibel dan valid. Namun, karena tingkat kecocokannya, khususnya pada kategori Akademik, tidak sesuai dengan data (GOF rata-rata tidak berada pada good-fit), definisi operasional dan indikator kisi-kisi pada item-item yang nilai standardized-nya s 0.50 perlu ditinjau dan diperbaiki agar Iebih terfokus."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>