Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170523 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sylvina Savitri
"Di PT.X, sebuah perusahaan yang tergolong dalam usaha skala kecil bila dilihat dari nilai aset dan jumlah karyawan tetapnya yang kurang dari 50 orang, tantangan besar dalam pengelolaan sumber daya manusia saat ini adalah memastikan bahwa setiap karyawan menampilkan performa dan kontribusi yang dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan usaha, serta mendukung tercapainya visi, misi dan sasaran perusahaan. Dalam bekerja, setiap karyawan diharapkan termotivasi untuk mengembangkan diri secara aktif tidak ‘jalan di tempat’ atau belpuas diri dengan kondisi yang ada. Dalam kaitan inilah kegiatan dan sistem manajemen kinerja menjadi salah satu faktor utama yang perlu dibenahi.
Meskipun menyadari pentingnya sistom manajemen kinerja dan program pengembangan karyawan, namun dalam kenyataannya saat ini, di PT.X kedua program tersebut seringkali tidak menjadi prioritas, tidak mendapat tempat yang penting, dan tersisihkan oleh kesibukan kegiatan operasional dan tingginya beban kegiatan produksi. Sistem manajemen kinerja saat ini juga masih mengadopsi aspek dan metode penilaian yang umum digunakan perusahaan berskala 'besar dan sedang, serta belum secara seksama dievaluasi dan dikembangkan dengan memperhatikan kekhasan kegiatan operasional dan budaya perusahaan.
Keluhan yang dirasakan saat ini terkait dengan implementasi penilaian prestasi kerja
(performance apraisal) adalah (1) tidak dilakukan secara berkesinambungan dan hanya
menjadi ‘one time event’, (2) aspek penilaian tidak dapat memberikan masukan apakah
karyawan sudah memberikan kontribusi atau hasil kerja yang diharapkan atau tidak, (3)
tidak adanya tindak lanjut setelah umpan balik hasil penilaian prestasi kerja diberikan,
(4) tidak dikaitkannya hasil penilaian prestasi kerja untuk menyusun program atau
kegiatan pengembangan tim maupun individual, dan (5) belum dapat dimanfaatkan
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan yang tepat dan dibutuhkan bagi tim maupun karyawannya.
Berkaitan dengan permasalahan tersebut, maka penulis dalarn pembahasan tugas akhir ini melakukan analisis kondisi PT.X, baik dalam hal budaya kerja dan kegiatan operasionalnya, sorta menganalisis sistern manajemen kinerja yang dilakukan saat ini, kemudian memberikan alternatif dan rekomendasi penyempumaan sistem manajemen kinerja yang paling tepat dan sesuai untuk diterapkan di masa yang akan datang.
Berdasarkan hasil analisis, tarnpak bahwa tantangan dan hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam penyempumaan sistem manajemen kinerja di PT.X adalah (1) kondisi perusahaan yang berskala kecil dan erat kekeluargaannya, (2) mendorong budaya belajar dan budaya pengembangan diri, (3) mendorong tercapainya tujuan dan sasaran departemen, tim kenja dan organisasi, (4) mendorong kemandirian karyawan dalam menyusun program pengembangan dirinya secara mandiri, (5) menyediakan data untuk merencanakan kegiatan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang terarah, (6) prosesnya berjalan berkesinambungan dan ‘dinikmati’ oleh setiap karyawan.
Memperhatikan kondisi di atas dan mengacu pada beberapa kerangka teoretis, maka pengembangan sistem manajemen kinerja yang (1) menempatkan kegiatan penilaian prestasi kerja (performance appraisal) sebagai bagian dan siklus proses manajemen kinerja (performance management) yang berkesinambungan dengan merubah aspek penilaian menjadi berdasarkan sasaran kelja, dan (2) mengaitkan kegiatan penilaian prestasi kerja dengan program dan identifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan, menjadi alternatif solusi yang direkomendasi oleh penulis.
Kegiatan penilaian prestasi kerja (performance appraisal) yang saat ini dilakukan sebagai ‘one time event’, direkomendasikan dileburkan ke dalam siklus ,anajemen kinerja yang diawali dengan tahap penetapan sasaran keija (performance planning), tahap pelaksanaan kerja (performance execution), dilanjutkan dengan tahap penilaian prestasi kerja (performance assessment) dan diakhiri dengan pemberian umpan balik melalui kegiatan performance review.
Disesuaikan dengan kekhasan kondisi perusahaan, maka penetapan sasaran kerja direkomendasikan dilakukan berdasarkan sasaran ketja tim, dan bukan semata sasaran kerja individual. Hal baru yang juga direkomendasikan adalah meletakkan inisiatif pelaksanaan kegiatan manajemen kinerja pada karyawan secara aktif dan mandiri, mulai dari menyusun, merencanakan, dan melaksanakan kegiatan penilaian, yang ditujukan untuk meningkatkan partisipasi karyawan, mendorong sikap proaktif dan memotivasi karyawan potensial.
Rencana pengembangan sistem manajemen kinerja ini diperkirakan beljalan selama 3 (tiga) bulan atau 12 (dua belas) minggu, yang terdiri dari tahap persiapan dan tahap pengembangan. Tahap sosialisasi akan menyusul pada bulan keempat, dan selanjutnya diikuti dengan proses impiementasi. Tahap evaluasi akan merupakan tahap akhir yang akan dilakukan setelah seluruh siklus tahap implementasi dilalui. Perkiraan biaya untuk pengembangan sistem ini adalah sebesar Rp. l9.110.000,- (sembilan belas juta seratus sepuluh ribu rupiah)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harsono
"Tujuan penelitia dimaksudkan untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan antara aplikasi/penerapan:
1. Proses kesepakatan dan perencanaan kinerja dengan efektivitas sistem Manajemen Kinerja;
2. Proses monitoring dan pemberian umpan balik dengan efektivitas sistem Manajemen Kinerja;
3. Proses penilaian kinerja dengan efektivitas sistem Manajemen kinerja"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Myrtasanti
"Sumber daya manusia merupakan faktor panting bagi perusahaan. Untuk itu perusahaan harus memastikan bahwa sumber daya manusia yang ada di dalamnya dievaluasi dan dikembangkan sebaik mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Salah satu metode yang dapat membantu evaluasi dan pengembangan karyawan adalah penilaian kinerja (PK). Idealnya PK dapat mengukur pencapaian target kerja individu.
Oleh sebab itu individu yang mencapai target kerjanya diharapkan memperoleh nilai PK yang lebih tinggi dibanding yang tidak. Pencapaian target kerja individu berkontribusi terhadap pencapaian target di unit kerjanya dan selanjutnya terhadap target dan tujuan perusahaan. Namun sistem PK yang dijalankan PT. XYZ masih mengukur hal yang bersifat umum, belum mengukur pencapaian target kerja individu, Serta belum terkait dengan tujuan perusahaan Menanggapi permasalahan di atas, penulis mengajukan pemikiran bahwa desain sistem PK haruslah mengacu pada visi dan tujuan perusahaan agar kontribusi PK dapat lebih optimal.
Berdasarkan analisa yang dilakukan, disimpulkan perlu mengembangkan sistem PK yang dapat memotret kinerja tiap individu. Pengembangan sistem PK berbasis target/sasaran kerja individu (SKI) merupakan alternatif yang direkomendasikan penulis bagi PT. XYZ. PK berbasis SKI adalah sistem yang menilai pencapaian target individu. Target kerja individu merupakan penjabamn dari target unit kerja dan tujuan perusahaan.
PK berbasis SKI menekankan pada penilaian kuantitatif terhadap pencapaian hasil kerja (the what of performance) serta proses kerja individu (the how of the performance) sehingga penilaian PK berbasis SKI memberi informasi yang lebih kaya tentang perilaku, proses dan cara kerja karyawan. Untuk membuat PK berbasis SKI, tahapannya dimulai dari tahap persiapan meliputi analisis data, meminta persetujuan manajemen, dan perencanaan sistem PK. Dilanjutkan tahap perancangan yaitu menyiapkan metode pengukuran kinerja mengaitkan dengan target perusahaan dengan jalan membuat performance planning (pembuatan rencana target kerja), performance actualization (pelaksanaan target kerja dan coaching counseling), performance evaluation (pengukuran kinerja) dan performance improvement (membuat rencana kerja berikutnya). Sementara tahap implementasi dan evaluasi sistem PK berbasis SKI dilakukan dengan melaksanakan uji coba (pilot project), program sosialisasi dan pelatihan bagi pengguna sistem, implementasi sistem bagi karyawan level supervisor dan kepala departemen, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil implementasi.
Dalam aplikasinya, PK berbasis SKI ini memerlukan beberapa kesiapan. Salah satu yang terpenting adalah kesiapan organisasi dalam mengimplementasi sistem dan perlunya mengaitkan PK dengan sistem SDM lain sehingga sistem ini menjadi bagian yang integral dari pengelolaan SDM."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syelvira Yonansha
"Penulis ingin membahas mengenai evaluasi pelaksanaan audit internal sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang telah berlangsung di PT X selama tahun 2012-2014. Pelaksanaan audit internal ditinjau ulang menggunakan standar internasional, yaitu ISO 19011. Penelitian yang dilakukan ini bersifat deskriptif dengan metode penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini melibatkan informan kunci dan informan sebagai sumber data primer melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen pelaksanaan audit pada tahun 2012-2014.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pelaksanaan audit internal sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT belum berjalan dengan baik dan maksimal. Poin utama dari lemahnya pelaksanaan audit internal tersebut adalah implementasi, pemantauan, tinjauan ulang dan perbaikan pada sistem manajemen audit yang dilaksanakan. Perbaikan pada tahap perencanaan dan implementasi menunjukkan poin utama yang harus segera diperbaiki guna meningkatkan kualitas sistem manajemen audit dan bisa mengevaluasi sistem manajemen yang berlangsung di perusahaan dengan lebih baik.

This research studied about Evaluation of Internal Audit Implementation of Occupational Health And Safety Management System on 2012-2014 at PT X. Internal audit implementation has been monitor by using international standard, ISO 19011. This research is descriptive with qualitative methodology. This research involve key informant and informant as primer source data through indeep interview and document review on audit implementation on 2012-2014.
This research result show that internal audit implementation of occupational health and safety management system in PT X is not run well and maximum yet. Key point on the weakness of internal audit are implementation, monitoring, review and improvement the audit management system that have been done. Improvement on the planning and implementation step show that it is key point to improve soon in order to increase audit management system quality and evaluate management system on that.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Indriyati
"Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis dalam upaya memberikan usulan rancangan sistem manajemen kinerja bagi PT. X- Hal ini sebagai upaya untuk merancang sebuah sistem manajemen kinerja yang dijalankan sebagai sebuah siklus yang berkesinambungan. Teori yang dipakai sebagai rujukan dalam penulisan ini adalah teori motivafion Herzberg, teori manajemen kinerja yang termasuk di dalamnya adalah teori coaching & counseling serta performance appraisal. Pada penulisan tugas akhir ini pembahasan pada permasalahan yang berkaitan dengan kurang berjalannya pelaksanaan sistem manajemen kinerja di PT. X
Sementara itu jika meninjau kembali pelaksanaan sistem manajemen kinerja di PT. X justru tidak dilaksanakan secara menyeluruh, dimana pelaksanaannya selama ini hanyalah berupa penilaian kinerja saja. Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh informasi bahwa penilaian kinerja selama ini dilaksanakan sebagai proses yang seolah-olah bukan merupakan bagian dari rangkaian siklus manajemen kinerja Sehingga hasil penilaian pun tidak membcrikan gambaran mengenai kinerja karyawan selama periode yang ditentukan Tidak ada goal setting yang tertuang dalam proses kontrak kinerja Serta tidak ada coaching & counseling dari atasan Oleh karena itulah maka penulis merasa perlu untuk menata kembali sebuah sistem manajemen kinerja yang sesuai bagi PT, X. Temtama bagi karyawan yang berada pada Accounting Group, sebagai fokus penelitian awal. Sebagai bagian dari perusahaan yang merupakan tenaga support dalam perusahaan, pada bagian inilah dirasakan kebutuhan mengenai sistem manajemen kinerja harus segera ditindaklanjuti Hal lain yang juga kerap terjadi pada bagian ini adalah ketika di antara karyawan terlihat perubahan tingkah laku kerja yang sedikit banyak mempengaruhi motivasinya dalam bekerja Dari data yang didapat dari bagian HRD juga menyatakan bahwa di bagian inilah tingkat absensi cukup tinggi dibandingkan dengan departmen lainnya Hal lain yang kerap kali terjadi adalah jam kerja yang lebih pendek dari jam kerja normal. Oleh karena itu, maka penulis merasa perlu untuk merancang sebuah program manajemen kinerja di PT. X, yang nantinya akan diterapkan sebagai salah satu proses yang merupakan bagian dari sebuah siklus manajemen kinerja, sehingga hasilnya nanti akan bermantaat tidak hanya untuk satu kepentingan saja. Rangkaian kegiatan yang direkomendasikan penulis dalam penulisan tugas akhir ini terdiri atas perancangan perfomance coniract (fase perencanaan), coaching & counseling (fase pembinaan). Serta revisi pelaksanaan penilaian kinerja (fase evaluasi) yang terdiri alas perubahan waktu penilaian, cara penilaian dan perubahan kombinasi antara aspek yang berdasarkan input/proses dengan aspek yang berdasarkan result."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandjaitan, Lucyana
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Payaman Jan
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005
658.312 5 SIM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasudungan, Jainer
"Sistem Manajemen Kesehatan, Keselamata n Kerja dan Lingkungan, atau yang lebih dikenal dengan SMK3L, mutlak dimiliki oleh semua perusahaan dengan jumlah karyawan minimal seratus orang dan atau dengan tingkat resiko tinggi. Di Indonesia, hal ini diatur dalam Undang -Undang No 1 Tahun 1970 yang de tailnya ada di Peraturan Menteri Tenaga Kerja N0 5 Tahun 1996. Selain diatur oleh undang-undang, mayoritas perusahaan minyak dan gas bumi asing yang beroperasi di Indonesia juga mempunyai persyaratan SMK3L bagi perusahaan-perusahaan yang hendak menjadi rekanan, baik barang maupun jasa. Sebagai perusahaan yang mempunyai mayoritas pelanggan adalah perusahaan minyak dan gas bumi, PT. "X" dituntut untuk memiliki SMK3L yang memenuhi persyaratan undang-undang dan pelanggan. Pengembangan SMK3L di PT. "X" di lakukan dengan cara melakukan tinjauan resiko untuk mencari kontrol resiko apa saja yang dibutuhkan PT. "X", yang dapat berupa prosedur, alat pelindung diri (APD), pelatihan, tanda -tanda peringatan dan lainnya, lalu dianalisis dengan cara membandingkan ter hadap persyaratan undang-undang dan pelanggan. Dalam hal ini, persyaratan pelanggan yang akan digunakan sebagai acuan adalah persyaratan SMK3L PT. "Y" yang terdapat dalam CoRMaP (Contractor Risk Management Program) . SMK3L yang baik (dan memenuhi persya ratan), akan memberikan rasa aman pegawai dalam bekerja dan juga memberikan dampak positif dalam mutu perusahaan secara menyeluruh.

Health, Safety and Environmental Management System, knows as HSE MS, is a mandatory system to have for a company with medium to high risk act ivities and or employees more then one hundred person. In Indonesia, it is regulated under the Act No 1 of 1970 On Safety, and described in the Regulation of Ministry of Workmanship No 5 of 1996 of Health and Safety Management System. Along with the state regulation, most of the foreign oil and gas company that operates in Indonesia, has their own requirement of safety management system for their vendors, goods or services supplier. PT. "X" serves most of oil and gas companies in Indonesia, need to have a safety management system in order to fulfill the law regulation and also doing their bussiness, which comply to both regulations. The developent of safety management system for PT. "X" is done by doing a risk assessment in order to find all of the risk control required in form of procedures, Personal Protective Equipment (PPE), trainings, and so on, then analyzed by comparing the fact findings to the requirement by the law and customer requirement. Customer requirement to be used as refference, will ref er to PT. "Y" requirement stated in CoRMaP (Contractor Risk Management Program). A good safety management system will provide a safe and secure working environment, and would produce a positive impact to company quality overall."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S36226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heinrich Agustinus
"Industri Sewa Guna Usaha (SOU) di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan ditandai oleh peningkatan nilai kontrak iease dari tahun ke tahun. Iklim perkembangan yang pesat ini menimbulkan persaingan yang sentakin tajam di antara perusahaan SG-U yang ada. Untuk menunjang keberhasilan operasi perusahaan SGU ini diperlukan kemampuan untuk dapat beradaptasi secara cepat dengan perubahan lingkungan dunia usaha. Adaptasi dengan lingkungan usaha ini diwujudkan dengan mengimplenentasikan pereneanaan strategis, yang dikembangkan melalui penyusunan sistem anggaran. Oleh karena itu, sistem yanggaran menoadi salah satu alat yang penting bagi manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah dicanangkan.
Dari beberapa studi diketahui bahwa penganggaran meru-pakan bagian dari dari proses manajemen. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa sebagai bagian dari rangkaian siklus manajemen, penganggaran memiliki fungsi sebagai alat peren-canaan, karena lebih berorientasi pada masa yang akan da-tang dari pada masa larapau. Namun demikian, penganggaran juga berfungsi sebagai alat pengendalian dan evaluasi atas hasil yang dicapai serta membantu dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan. Secara ideal, penganggaran dapat dite-rapkan pada setiap alur produk dan setiap pusat pertang-gungjawaban (responsibility center) yang sesuai dengan struktur organisasi yang ada.
Untuk raenunjang efektifitas pelaksanaan suatu peng-anggaran sebagai alat perencanaan, koordinasi, pengendalian dan evaluasi sangat ditentukan oleh beberapa aspek yang fundamental. Pada dasarnya aspek-aspek ini mengaou pada sistem pengendalian manajemen. Berikut ini merupakan beberapa aspek fundamental yang mendasari studi kasus yang di-lakukan pada perusahaan leasing PT "X", yaitu:
1. Struktur organisasi dan gaya kepemimpinan;
2. Partisipasi dari manajemen puncak;
3. Motivasi;
4. Komunikasi;
5. Kewajaran.
Tujuan dari studi kasus yang dilakukan pada PT "X" adalah untuk mengetahui dan menganalisa proses penyusunan anggaran sebagai alat implementasi dari perencanaan strate-gis manajemen dengan mendasarkan pada aspek-aspek fundamental di atas. Adanya aspek-aspek fundamental ini secara me-madai merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi agar memungkinkan proses penyusunan anggaran dapat dilakukan secara cermat, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi keseluruhan organisasi. Berkaitan dengan tujuan studi tersebut, maka penulis merumuskan hipotesa sebagai berikut: "Penyusunan anggaran yang cermat akan dapat meningkatkan prestasi keseluruhan organisasi dan mengakibat-kan tercapainya perencanaan laba (profit planning) yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai tujuan studi di atas, maka beberapa pertanyaan dikembangkan dalam studi kasus yang dilakukan pada perusahaan leasing PT "X" ini, yaitu:
1. Bagaimana manajemen perusahaan leasing PT "X" menyusun sistem anggaran untuk mengimplementasikan perencanaan strategis yang akan dicapai oleh manajemen ?
2. Bagaimana manajemen perusahaan leasing PT "X" mengguna-kan sistem anggaran sebagai alat bantu untuk merencana-kan dan mengendalikan serta mengevaluasi prestasi dari mas ing-masing pusat pertanggungjawaban ?
3. Bagaimana pengaruh penerapan sistem anggaran terhadap rencana jangka pendek terhadap pada masing-masing pusat pertanggungjawaban ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas dan menguji hipotesa penulis, maka dalam studi ini digunakan pendekatan studi kepustakaan, dan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara dengan pimpinan dan staf PT "X", serta dilakukan metode penelitian deskriptif-analisis.
Dengan menggunakan analisa SWOT dan analisa key success factors maka PT "X" dapat dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan usaha. Dengan didukung oleh kemampuan ini, maka manajemen PT "X" dapat memformulasikan perencanaan strategis perusahaan secara ceroat. Perencanaan strategis ini dituangkan ke dalam suatu perencanaan laba yang kemudian dikembangkan ke dalam rencana operasi secara lebih rinci. Kecermatan perencanaan strategis yang dilaku-kan manajemen FT "X" ini ternyata sangat menunjang kewajar-an dari perencanaan laba yang dilakukan sehingga dengan demikian perencanaan laba ini lebih mudah untuk direalisa-sikan.
Dalam proses penyusunan anggaran PT "X", nampak bahwa partisipasi dari manajemen puncak sangat berperan. Peranan dari manajemen puncak ini tercermin dari tugasnya untuk memotivasi kegiatan seluruh divisi, dan melakukan koordina-si melalui mekanisme anggaran yang ditetapkan.
Berdasarkan karakteritik dari kegiatan pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan ini, maka mekanisme anggaran yang diterapkan mengacu pada pedoman spread yang ditetapkan oleh manajemen (management guidelines'). Pedoman spread memung-kinkan manajemen untuk mengevaluasi performansi dari ma-sing-masing divisi. Pedoman ini juga memungkinkan setiap divisi termotivasi untuk mencapai target anggaran yang te-lah ditetapkan. Sedang untuk menerapkan pengendalian, mana-jemen PT "X" mengembangkan sistem laporan secara periodik dan melakukan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
Dengan demikian implikasi umum dari studi kasus ini adalah bahwa dengan ditunjang oleh beberapa aspek yang fundamental dalam penganggaran akan cemungkinkan dilakukan proses penyusunan anggaran secara cermat sebagai implemen-tasi perencanaan strategis manajemen sehingga dapat diting-katkan prestasi keseluruhan organisasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavia Risna Damayanti
"Penulisan ini bertujuan untuk menganalisa pelaksanaan Evaluasi Kinerja di PT.
X, yang merupakan salah satu organisasi terkemuka di Indonesia, yang telah berjalan selama ini. Hal ini cukup penting bagi PT. X sendiri, mengingat dalam aturan yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut sejak perusahaan memisahkan diri dari manajemen induk yang lama, bahwa Evaluasi Kinerja mempakan suatu alat yang dipergunakan untuk menetapkan kenaikan tunjangan dan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk promosi para karyawannya.
Evaluasi kinerja yang dimaksudkan di sini adalah apa yang sering disebut dengan Performance Appraisal, yaitu serangkaian prosedur untuk mengidentifikasikan kelemahan dan kekuatan karyawan sebagai ternilai, untuk kemudian dijadikan dasar bagi pengembangan selanjutnya.
Penulisan ini merupakan penulisan studi kasus, karena kasus yang diangkat adalah kasus yang terjadi dalam satu perusahaan yaitu PT. X.
Hasil penulisan menunjukkan bahwa pelaksanaan evaluasi kinerja yang dilaksanakan di P.T. X selama ini dianggap formalitas, karena teryata hasilnya benar-benar digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam hal penentuan besarnya kenaikan tunjangan dan promosi. Selain itu, bentuk alat evaluasi kinerja yang digunakan tidak sesuai untuk tujuan tersebut. Sehingga, penulis mengajukan usulan untuk pelaksanaan evaluasi kinerja yang tailormade untuk PT. X.
Meskipun penulis mengajukan usulan untuk perbaikan pelaksanaan evaluasi kinerja di PT. X. namun, belum dapat dlkatakan sempuma, mengngat berbgai keterhatasan yang dijumpai dalam berbagai hal, seperti keterbatasan data. Untuk itu disarankan agar usulan yang diajukan, disempurnakan dengan menguji-cobakannya di lapangan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>