Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihotang, Magdalena
"Penelitian ini membahas tentang gambaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pegawai Kementerian Perindustrian. Status Gizi erat hubungannya dengan status kesehatan. Dengan dukungan gizi yang optimal, maka akan mendukung pegawai terhindar dari kesakitan dan non-produktivitas. Faktor-faktor yang diteliti yakni karakteristik individu, perilaku, dan konsumsi makanan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan design studi cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai indikator status gizi, wawancara, dan pengisian kuesioner mandiri.
Hasil penelitian ini menghasilkan rata-rata IMT pegawai Kementerian adalah 26,88 kg/m2. Nilai IMT ini menunjukkan rata-rata pegawai Kementerian Perindustrian tergolong status gizi lebih. Faktor-faktor yang diketahui bermakna adalah umur, status pernikahan, kebiasaan mengemil, asupan energi, dan asupan karbohidrat.
Para pegawai diharapkan mulai mengontrol status gizinya melalui asupan makanan, misalnya dengan memilih jenis cemilan yang rendah kalori dan tinggi serat.

This study discusses about the overview and the factors that affect the nutritional status of Ministry of Industry?s employees. Nutritional status is closely related to health status. With optimal nutritional support, it will support employees to avoid pain and non-productivity. Factors examined in this study was the individual characteristics, behaviors, and consumption of food.
This research was quantitative research using cross-sectional study design. Data were collected by using a measurement of Body Mass Index (BMI) as an indicator of nutritional status, interviews, and questionnaires.
This results show that the BMI average was 26.88 kg/m2. The BMI values indicate that the average of Ministry of Industry?s employees classified overweight. Factors such as age, marital status, snacking habit, energy intake, and carbohydrate intake were statistically significant.
It was suggested to employees to start controlling their nutritional status through food intake, for example by choosing the low calories and high fiber snack.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winne Widiantini
"Obesitas merupakan penyokong utama dari berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu, konsumsi zat gizi, aktivitas fisik, dan stres dengan kejadian obesitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013. Rancangan penelitian cross-sectional dilakukan pada 230 responden yang terpilih secara systematic random sampling. Obesitas diukur dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) yakni ratio antara berat badan (kilogram) dibagi dengan tinggi badan kuadrat (meter2). Responden dikatakan obes jika IMT ≥ 25 kg/m2. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa prevalensi obesitas PNS Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013 adalah sebesar 48%. Regresi logistik ganda memperlihatkan bahwa ada hubungan bermakna antara umur, aktivitas fisik, dan stres dengan kejadian obesitas pada PNS Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Semakin tua umur semakin tinggi risiko obesitas. Semakin berat stres semakin tinggi risiko obesitas. Semakin berat aktivitas fisik semakin rendah risiko obesitas. Tidak ada hubungan bermakna antara karakteristik individu (jenis kelamin, pendidikan terakhir, pengetahuan, sikap, dan suku bangsa) dan konsumsi zat gizi (konsumsi energi, karbohidrat, lemak, dan protein) dengan kejadian obesitas.
Disarankan pada Kementerian Kesehatan untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan secara rutin kejadian obesitas pada seluruh pegawainya, yang merupakan langkah penting untuk pencegahan agar pegawai agar tidak terkena penyakit degeneratif (seperti diabetes, jantung, dan kanker). Membuat jadwal dan menerapkan dengan sebaik-baiknya olahraga rutin bersama setiap hari jumat pagi dan memanfaatkan fasilitas olahraga (fitness center) untuk menurunkan kejadian obesitas. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang gaya hidup sehat dan pencegahan stres, serta mengadakan gathering atau outbound yang dapat menurunkan stres.

Obesity is a major cause of many degenerative diseases such as diabetes, heart disease, and cancer. This research aims to know the relationship between individual characteristics, nutrient intakes, physical activity, and stress with obesity among civil servant Secretariat General of the Ministry of Health of Republic of Indonesia in 2013. The cross sectional studies performed on 230 respondents who selected by systematic random sampling. Obesity is measured using Body Mass Index (BMI) i.e. the ratio between the weight (in kilograms) divided by height (in metres). Obesity exist if BMI ≥ 25 kg/m2. Data analysis was done with chi square test and logistic regression.
Results of the study showed that the prevalence of obesity among civil servants Secretariat General of the Ministry of Health of Indonesia in 2013 is equal to 48%. Multiple logistic regression showed that there is a significant relationship between age, physical activity, and stress with obesity. The older the age, the higher the risk of obesity. The more severe the stress of the higher risk of obesity. Increasingly heavy physical activity, the lower the risk of obesity. There is no meaningful relationship between individual characteristics (gender, education, knowledge, attitude, and ethnicity) and consumption of nutrients (consumption of energy, carbohydrates, fats, and proteins) obesity.
Advised on the Ministry of Health to conduct regular monitoring and inspection of the occurrence of obesity in all its employees, which is an important step for prevention so that employees are not exposed to degenerative diseases (such as diabetes, heart disease, and cancer). Create a schedule and applying the best workouts together every Friday morning and make use of the sports facilities (fitness center) to lower the incidence of obesity. The Ministry of Health should perform activities such as public awareness about healthy lifestyles and the prevention of stress, as well as occasionally doing a gathering or outbound scene that can decrease stress.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuzulvia Damayanty
"Penelitian dengan desain studi cross-sectional dilakukan pada bulan April-Mei 2013. Penelitian di Kementerian Perindustrian RI melibatkan 122 pegawai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan lingkar pinggang sebagai indikator obesitas sentral. Variabel dependen pada studi ini ialah obesitas sentral berdasarkan pengukuran lingkar pinggang. Variabel independen ialah jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pengetahuan gizi, riwayat genetik, Indeks Massa Tubuh (IMT), persen lemak tubuh, kebiasaan merokok, aktivitas fisik dan asupan gizi (energi, protein, lemak, dan karbohidrat). Data dikumpulkan melalui pengukuran lingkar pinggang, persen lemak tubuh, antropometri, kuesioner, dan wawancara asupan makanan 2x24 jam. Analisis bivariat, didapatkan hubungan yang signifikan antara umur, Indeks Massa Tubuh (IMT), persen lemak tubuh, asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Perbedaan yang signifikan juga ditunjukkan antara jenis kelamin dan kebiasaan merokok dengan lingkar pinggang. Para pegawai diharapkan mulai mengontrol asupan makanan dan gaya hidup.

This cross sectional study was held in April-Mei 2013 comprised 122 employee at Ministry of Industry. The objective of study was to determine the association of some risk factors in waist circumference as an abdominal obesity indicator. Dependent variables of this study was abdominal obesity that was measured by waist circumference and the independent variable consist of sex, age, aducational background, nutritional knowledge, genetic history, Body Mass Index (BMI), Body Fat Percentage (BFP), smoking status, physical activity, and nutrient intake (intake of energy, protein, fat, and carbohydrate). Data were collected through waist measurement, Body Fat Percentage, anthropometry, questionnaires, and food models as supporting tools for 2x24 hours food recall. Bivariate analyses showed that age, BMI, BFP, intake of energy, protein, fat, and carbohydrate were correlated with a statistically significant in was circumference. Meanwhile, this study also indicated a significant difference between the sex and smoking status with circumference. It is suggested to employees to start controlling food intake and lifestyle."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianty Ayu Putri
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan karakteristik individu, perilaku, konsumsi makanan dan faktor lainnya dengan status gizi pada karyawan PT. Phyto Kemo Agung Farma tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan pada tanggal 16 - 20 April 2012 di PT. Phyto Kemo Agung Farma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 9 orang karyawan memiliki status gizi kurang, 62 orang karyawan memiliki status gizi normal, dan 29 orang lainnya memiliki status gizi lebih. Melalui uji statistik didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan kebiasaan merokok dengan status gizi pada karyawan. Diharapkan karyawan dapat diberikan pengetahuan mengenai makanan yang bergizi sehingga diharapakan dapat mempertahankan status gizi yang optimal serta meningkatkan produktivitas kerja.

This thesis discusses the relationship of individual characteristics, behavior, food consumption and other factors with the nutritional status of PT. Phyto Kemo Agung Farma in 2012. The research design used in this study is through quantitative research using cross sectional study design, conducted on 16th - 20th April 2012.
The results showed that nine employees were undernutrition, 62 employees were normal nutrition, and 29 other were overnutrition. There was significant association between sex, age, educational level, marital status, and smoking habits with nutritional status of employees. Employees are expected to be given the knowledge of nutritious food that is expected to maintain an optimal nutritional status and improve work productivity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Julius Ceisar
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan produktivitas kerja pada kalangan pekerja di PT X dengan menggunakan disain penelitian cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 136 pekerja yang didapatkan dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner mandiri dan wawancara 24 hours food recall. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 27,2 % responden masuk ke dalam kategori produktivitas rendah. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi (p-value 0,014) dan asupan zat besi (p-value 0,024) dengan produktivitas kerja.

This cross sectional research aimed to identify factors associated with work productivity. The selection of 136 subjects was performed by simple random sampling method. Data collection is done by self-administered questionnaire and 24 hours food recall interview. Data analysis used in this research is univariate analysis and bivariate analysis using Chi Square test. Total of 27,2 % subjects were classified as low work productivity. There were correlations between energy consumption (p-value 0,014) and iron consumption (p-value 0,024) with work productivity."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S47758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Juni Astaty
"Masa remaja adalah masa perubahan fisik yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik tersebut akan berpengaruh kepada pertumbuhan, status kesehatan dan gizinya. Remaja mempunyai masalah dengan citra tubuh, pola makan tidak teratur, gaya hidup, dan aktifitas fisik. Di Indonesia menurut Riskesdas 2010, prevalensi kegemukan anak berumur 13-15 tahun sebesar 2,5% dan DKI Jakarta berada diatas prevalensi nasional (4,2%).
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan citra tubuh, aktifitas fisik, dan pola konsumsi dengan status gizi (IMT/U) pada remaja putri SMP Makarya Kebayoran Lama Jakarta Selatan tahun 2013. Disain penelitian adalah cross sectional. Sampel penelitian 114 orang siswi kelas VII dan VIII SMP Makarya Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April tahun 2013 dengan mengambil data primer melalui pengisian kuesioner tentang citra tubuh, aktifitas fisik dan pola konsumsi serta pengukuran berat badan menggunakan microtoise dan pengukuran berat badan dengan timbangan seca. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan Annova.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara menonton televisi atau main komputer/video game (p=0,044), makan makanan siap saji (OR gizi lebih dan normal=0,000, OR gizi lebih dan kurang=0,001), kebiasaan jajan (OR gizi lebih dan normal=0,045, OR gizi lebih dan kurang=0,004) dengan status gizi. Tidak ada hubungan yang bermakna antara citra tubuh, waktu tidur, kebiasaan olahraga, dan makan pagi dengan status gizi.
Disarankan siswi mengurangi menonton televisi atau main komputer/video game, mengurangi konsumsi makanan fast food dan kebiasaan jajan. Sekolah diharapkan mengadakan pendidikan kesehatan dan melakukan pemantauan status gizi.

Adolescence is a period of physical change in a very unique and sustainable. The physical changes will affect the growth and the health and nutritional status. Adolescents have problems with body image, irregular pattern of consumption, life style and physical activity. In Indonesia (Riskesdas at 2010), prevalence of overweight children in aged 13-15 years of 2.5% and DKI Jakarta is above the national prevalence (4.2%).
The goal of study was to know the relationship among body Image, physical activity, and consumption pattern with nutritional status (IMT/U) young women at Junior High School of Makarya Kebayoran Lama, South Jakarta in 2013. Design of study was cross sectional. Samples were 114 girls of class VII and VIII at Junior High School of Makarya Kebayoran Lama, South Jakarta.
This study was done at April 2013 by using primary data through questionnaires about body image, physical activity and patterns of consumption and weight measurements used microtoise and seca weight measurement scales. Data analysis used Chi Square test and Annova test.
There was a significant relationship between watching television or playing computer/video games (p value = 0.044), habit of eating fast food (OR overweigt and normal weight=0,000, OR overweight and underweight=0,001), habit of eating snacks (OR overweight and normal weight=0,045, OR overweight and underweight=0,004) and nutritional status. There is no significant relationship between body image, sleep, exercise, and eat breakfast with nutritional status.
Advised for the young women with the pattern of nutritionally balanced meals, watching television or playing computer / video games in moderation. The Schools are expected to conduct health education, and collaboration with UKS officers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Fajriyatul Izza
"Penelitian ini membahas tentang hubungan antara karakteristik balita dan ibu dengan status gizi kurang di 3 kecamatan kota tangerang selatan tahun 2013. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian kasuskontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara terstruktur menggunakan kuesioner kepada 180 ibu yang mempunyai balita. Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui bahwa variabel yang berhubungan dengan status gizi kurang adalah pemberian ASI eksklusif pada balita, berat balita saat lahir, umur ibu saat melahirkan, pendidikan ibu, jumlah anak yang dimiliki ibu, dan pengetahuan gizi ibu.

The focus of this study is relationship between characteristics of toddlers and mothers with less nutritional status in 3 sub-district south tangerang city in 2013. This study use quantitative methods and case-control study design. Data collecting is done through structured interview using questionnaire to 180 mothers with toddlers. Based on the result of bivariate analysis known that variables associated with less nutritional status is exclusive breastfeeding in infants, weight infants at birth, maternal age, maternal education, number of children the mother,and the mother's nutritional knowledge.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulandari Citra A.
"Meningkatnya usia harapan hidup berdampak pada peningkatan jumlah penduduk lanjut usia. Lansia merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap gangguan kesehatan dan gizi. Ketidakberdayaan usia lanjut akan memberikan beban tersendiri untuk keluarga yang merawatnya. Tidak heran banyak lansia yang di terlantarkan oleh keluarga sendiri akibat ketidakberdayaan itu. Pemerintah memberikan kebijakan dengan menyediakan tempat yang layak bagi lansia khususnya lansia terlantar yaitu panti werdha.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara karakteristik individu, tingkat depresi, status kesehatan,serta asupan zat gizi makro terhadap status gizi lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budhi Mulia 1 dan 3 Jakarta Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain studi Cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 150 orang.
Hasil studi didapatkan kejadian gizi kurang pada lansia sebesar 17,3%. Status gizi lansia memiliki hubungan yang bermakna dengan umur, keluhan kesakitan, tingkat depresi dan asupan lemak (P-value < 0,05).
Disarankan pihak panti mengontrol setiap asupan zat gizi makro yang dikonsumsi lansia serta selalu memberikan makanan sesuai dengan gizi seimbang dan lansia senantiasa memelihara kesehatan fisik maupun mental

Increasing life expectancy impact on increasing number of elderly people. Elderly are vulnerable groups of health and nutritional disorders. Helplessness of old age will give a burden to their family care. No wonder many seniors who are abandoned by their own families due to the powerlessness. Therefore the government policy by provided decent place for the elderly especially for the displaced called nursing homes.
The purpose of this study is to assess the relationship between the individual characteristics, levels of depression, health status, and macro nutrient intake on nutritional status of the elderly in the PSTW Budhi Mulia 1 and 3 Jakarta in 2013. This study uses cross-sectional study design with a sample size of 150 people.
The study found the incidence of malnutrition in the elderly by 17.3%. Nutritional status of the elderly have a significant association with age, complaint of pain, depression and fat intake level (P-value <0,05).
It is recommended that the social institution control every macro nutrient intake consumed by the elderly and always give appropriate foods with balanced nutrition and the elderly continue to maintain physical and mental health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Astheria
"Obesitas merupakan kelebihan lemak dalam tubuh yang dapat berdampak pada berbagai penyakit degeneratif, salah satunya kardiovaskular. Nilai ambang batas obesitas menurut persen lemak tubuh yang umumnya berlaku pada pria yaitu 25%, namun belum spesifik pada populasi Asia, khususnya Indonesia.
Skripsi ini bertujuan untuk menentukan nilai ambang batas (cut off point) dari persen lemak tubuh yang tergolong obesitas dan hubungannya dengan berbagai faktor penyebab obesitas pada pegawai negeri sipil (PNS) pria berusia 22-54 tahun di Kantor Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan pada tahun 2013. Penelitian ini menggunaan disain studi cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukkan nilai ambang batas obesitas sebesar 24,1% pada pria usia 22-54 tahun. Adanya hubungan ditemukan pada faktor usia (p=0,0005; CI 95%), pengetahuan mengenai obesitas (p=0,043; CI 95%), asupan energi (p=0,012; CI 95%), asupan protein (p=0,005; CI 95%) dan asupan lemak (p=0,0005; CI 95%) dengan obesitas menurut persen lemak tubuh. Dianjurkan bagi para pegawai untuk mengontrol asupan makan, khususnya makanan yang tinggi lemak.

Obesity defined as excess of fat in the body that may impact to many degenerative diseases, in particular cardiovascular disease. The cut off point of body fat percent considered as obese in male is 25%, however it is not specifically for Asian population, especially Indonesian.
This thesis purposes to set the cut off point of body fat percent which is classified as obese and the association of its cut off value with factors that cause obesity on male civil employee age 22-54 years at Directorate of Finance Balance Office, Jakarta 2013. This study used the cross-sectional design.
The results found the cut off point for obesity is 24.1% for male age 22-54 years. A relationship found between age (p=0,0005; CI 95%), obesity related knowledge (p=0,043; CI 95%), energy intake (p=0,012; CI 95%), protein intake (p=0,005; CI 95%), and fat intake (p=0,0005; CI 95%) with obesity in body fat percent. It is recommended that employee could control their nutrient intake, also their fat intake.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viera Minayu Sasheeta
"ABSTRAK
Food coping strategy adalah upaya seseorang untuk memenuhi kebutuhan makanan disaat makanan tidak tersedia dan tidak memiliki uang untuk membeli makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beberapa faktor terhadap food coping strategy pada mahasiswa program Bidikmisi di beberapa fakultas terpilih di Universitas Indonesia tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Subjek penelitian ini merupakan mahasiswa program Bidikmisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Teknik yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 125 orang yang dipilih dengan menggunakan metode simple random sampling. Data penelitian didapatkan dengan cara wawancara kuesioner menggunakan modifikasi Coping Strategies Index dan pengukuran antropometri berupa tinggi badan dan berat badan. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 98.4 mahasiswa Bidikmisi pernah melakukan food coping strategy dalam 7 hari terakhir dan skor food coping strategy memiliki rata-rata 23.42 14.27. Perilaku yang paling sering dilakukan antara lain mengurangi kebiasaan jajan atau snack, membeli makanan siap saji dan memilih makanan yang lebih murah atau kurang disukai. Dalam penelitian ini ditemukan ada hubungan antara tahun angkatan masuk dengan food coping strategy p = 0.047 . Selain itu hubungan yang bermakna juga ditemukan pada variabel food coping strategy dengan asupan energi dan asupan karbohidrat mahasiswa Bidikmisi p = 0.028; p=0.020.

ABSTRACT
Food coping strategy is what you do when you don rsquo t have adequate food and don rsquo t have the money to buy food. The purpose of this study was to find out the association between some factors with food coping strategy in Bidikmisi students of selected faculties in University of Indonesia 2017. This is a quantitative research with cross sectional study design. Subject of this study is 125 Bidikmisi students who meet the criterias from 3 selected faculties which are Faculty of Economy and Business, Faculty of Public Health and Faculty of Engineering. Data of this research obtained by questionnaires using modified coping strategies index and anthropometry measurements for height and weight. Results of this study showed as much as 98.4 of Bidikmisi students have done food coping strategy in last 7 days and the average of food coping strategy was 23.42 14.27. Bivariate results using independent T test showed a significant association between college entrance year and food coping strategy p 0.047 . In bivariate results of dietary intake using correlation and linier regression test showed a significant association between food coping strategy and energy intake p 0.028 and also carbohydrate intake p 0.020."
2017
S67729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>