Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166685 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Rossallina
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara agresivitas dan parental-attachment dengan menggunakan metode self-report pada 101 anak yang berusia 10 hingga 12 tahun. Alat ukur agresivitas (The Problem Behavior Frequency Scales/PBFS) mengukur agresivitas fisik, agresivitas non-fisik, dan agresivitas hubungan. Kemudian, adaptasi dari alat ukur attachment (Attachment Style Classification Questionnaire for Latency Age Children/ASCQ) mengukur jenis attachment dengan orangtua: secure, anxious/ambivalent, dan avoidant.
Penelitian ini menemukan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis attachment terhadap ibu dan agresivitas, yaitu anak yang memiliki jenis attachment ibu-anak yang avoidant, lebih agresif daripada anak yang anxious dan secure. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis attachment ayah-anak dan agresivitas.

This research is intended to find correlation between aggression and parental-attachment by self-report method applied to 101 children who are 10 to 12 years old. The aggression inventory (Problem Behavior Frequency Scales) measures physical aggression, non-physical aggression, and relational aggression. Then, the adaptation of attachment inventory (Attachment Style Classification Questionnaire) measures attachment with parents: secure, anxious/ambivalent, and avoidant.
This research finds that there is a significant relationship between mother-attachment style and aggression, that is children with avoidant mother-attachment are more aggressive than the one with anxious and secure type. There is no significant relationship found between father-attachment and aggression.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Malahayati
"ABSTRAK
Video game semakin popular di semua kalangan, termasuk anak-anak. Bermain
video game secara berlebihan diperkirakan dapat mempengaruhi motivasi belajar
anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan
bermain video game dengan tingkat motivasi belajar pada anak usia sekolah.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan teknik
stratified sampling. Penelitian ini dilakukan di salah satu SD di Depok dengan
jumlah sampel 106 orang. Data penelitian diujikan dengan menggunakan uji chi
square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan bermain video game
anak-anak di sekolah ini 65% tergolong kategori normal (waktu yang tidak
berlebihan). Di sisi lain, tingkat motivasi belajar anak-anak di sekolah ini 56%
tergolong kategori rendah. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa tidak
ada hubungan antara kebiasaan bermain video game dengan tingkat motivasi
belajar. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi perawat untuk
memberikan edukasi dan konseling mengenai peningkatan motivasi belajar baik
secara langsung pada anak maupun melalui orangtua.

ABSTRACT
Video games are more popular in everyone, including children. Play video games
redundantly can be affecting the children's learning motivation. The purpose of
the research is to determine the correlation between the habit of playing video
game and the level of motivation learning in school-age children. The method of
the research is a descriptive correlative with the stratified sampling technique.
The research was conducted at a primary school in Depok with total sample of
106 people. The research data was tested by using a chi square test. The result
showed that the habit of playing video game of the children in this school is 65%
in normal category (not over time). On the other side, the level of motivation
learning of the children in this school is 56% in low category. The conclusion of
this research showed that there is no a correlation between the habit of playing
video game and the level of learning motivation. The results of this research can
be used as references for nurses in giving education and counseling about
increasing learning motivating directly for school-age children or for their
parents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42742
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thong Felicia Melinda
"Pendahuluan: Obesitas terjadi karena adanya ketidakseimbangan energi. Akhir-akhir ini, prevalensi obesitas semakin meningkat karena adanya perubahan gaya hidup, termasuk pada anak. Prevalensi obesitas pada anak usia sekolah dasar di Jakarta mencapai 14% pada tahun 2013. Obesitas dapat menyebabkan berbagai macam gangguan, salah satunya adalah gangguan tidur. Akan tetapi, gangguan tidur yang terjadi pada anak sering kali diabaikan oleh orang tua, padahal dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, gangguan kardiovaskular, gangguan fungsi kognitif dan gangguan perilaku sehari-hari. Oleh karena itu, perlu diketahui hubungan antara obesitas dengan gangguan tidur pada anak.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian cross-sectional pada 107 anak di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Menteng Jakarta pada bulan September 2015. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan uji chi-square.
Hasil: Dari pengukuran antopometri didapatkan 20,56% subjek mengalami obesitas serta 62,63% subjek mengalami gangguan tidur. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan gangguan tidur (p=0,037).
Diskusi: Prevalensi obesitas anak sekolah dasar di SDN 01 Menteng jauh lebih tinggi bila dibandingkan di DKI Jakarta. Prevalensi gangguan tidurnya juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan penelitian lain. Gangguan tidur paling banyak disebabkan oleh kurangnya durasi tidur malam yang dipengaruhi oleh kebiasaan tidur anak dan pendapat orangtua mengenai pola tidur anak. Terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan gangguan tidur sehingga anak yang obesitas cenderung mengalami gangguan tidur.

Introductions: Obesity occurs because of an imbalance of energy. Lately, the prevalence of obesity has increased due to changes in lifestyle, including in children. The prevalence of obesity in primary school aged children in Jakarta reached 14% in 2013. Obesity can cause a variety of disorders, one of which is sleep disorders. However, sleep disorders in children is often overlooked by parents, even though sleep disorders can cause growth disorders, cardiovascular disorders, impaired cognitive function and behavioral disorders. Therefore, it is necessary to know the relationship between obesity and sleep disorders in children.
Methods: This research was conducted with a cross-sectional study design on 107 children in Sekolah Dasar Negeri 01 Menteng Jakarta in September 2015. The data were analyzed using chi-square.
Results: Antopometri of measurements obtained 20.56% of the subjects were obese and 62.63% of the subjects experienced sleep disorders. Statistical analysis showed there is a significant association between obesity and sleep disorders (p = 0.037).
Disscussions: The prevalence of child obesity in SDN 01 Menteng much higher than in Jakarta. The prevalence of sleep disorders is also higher when compared to other studies. Sleep disorder most often caused by lack of sleep duration at night and influenced by the child's sleep habits and parents? opinions regarding the child's sleep patterns. There is a significant association between obesity and sleep disorders so that children who are obese tend to experience sleep disorders.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beatrix Elizabeth
"Kejadian obesitas semakin meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu faktor yang berhubungan dengan obesitas adalah Kualitas tidur. Waktu tidur anak-anak di Indonesia saat ini rata-rata 6-7 jam dari kebutuhan jam tidurnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah kualitas tidur memengaruhi kejadian obesitas pada anak. Penelitian kohort prospektif ini menilai kualitas tidur dengan membuat catatan tidur anak yang diisi dalam satu bulan. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas 4,5,6 SD yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok anak yang obesitas terdiri dari 19 responden sedangkan kelompok anak yang tidak obesitas 18 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode non probability snowball sampling. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa 12 dari 19 (63,2%) anak yang mengalami obesitas memiliki kualitas tidur buruk, sedangkan dari 18 anak yang tidak obesitas (normal) sebagian besar memiliki kualitas tidur baik, yaitu 15 anak (83,3%). Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square diperoleh P value= 0,011 yang berarti ada hubungan antara kualitas tidur dengan obesitas, dengan nilai OR=8,571 (95% CI: 1,818-40,423) yang berarti bahwa anak dengan kualitas tidur buruk berpeluang 8,6 kali lebih besar untuk mengalami obesitas dibandingkan anak dengan kualitas tidur baik. Berdasarkan penelitian diketahui ada hubungan pola makan, aktivitas fisik dan kualitas tidur dengan obesitas pada anak usia sekolah.bagi orangtua anak usia sekolah lebih memperhatikan kualitas tidur anak yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya obesitas, untuk tenaga kesehatan diharapkan dapat mesosialisasikan pentingnya kebutuhan dan kualitas tidur bagi penelitian selanjutnya dapat meneliti kualitas tidur pada anak balita.

The incidence of obesity is increasing from year to year. Sleep quality is thought to be one of the causes of obesity. Currently, children in Indonesia sleep an average of 6-7 hours of sleep. This study aims to analyze whether sleep quality affects the incidence of obesity in children. This prospective cohort study assessed whether sleep quality influenced obesity incidence by keeping sleep records for children filled in at one month. The obese children group consisted of 19 respondents while the non-obese group consisted of 18 respondents. The sample in this study were students in grade 4,5,6 SD from West Java and Sumatra. The sampling technique in this study used a non- probability snowball sampling method. The results of statistical tests showed that 12 out of 19 (63.2%) obese children had poor sleep quality, while most of 18 children who were not obese (normal) had good sleep quality, namely 15 (83.3%). The results of statistical tests with the Chi-Square test obtained P value = 0.011, which means that there is a relationship between sleep quality and obesity, with an OR = 8.571 (95% CI: 1,818-40,423) which means that children with poor sleep quality have a chance of 8.6 times more likely to be obese than children with good sleep quality. Based on the research, it is known that there is a relationship between diet, physical activity and sleep quality with obesity in school age children. Add recommendations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Mardhani
"Perilaku menonton televisi dapat mempengaruhi perkembangan anak usia sekolah. Penelitian deskriptif korelatif ini dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan perilaku menonton televisi dengan perkembangan anak usia sekolah menurut persepsi ibu dengan 81 responden. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku menonton televisi dengan perkembangan anak usia sekolah menurut persepsi ibu (p value = 0,176; α = 0,05). Saran untuk pelayanan keperawatan komunitas, pemberian edukasi kesehatan kepada orang tua dalam merawat dan memantau perilaku perkembangan anak dalam hal menonton acara televisi dan bagi orang tua terutama ibu dalam upaya pencegahan terjadinya perilaku menyimpang atau kekerasan oleh anak.

Television viewing behavior can affect the development of school-age children. Correlative descriptive study was conducted aiming to identify the relationship of behavior to watch television with the development of school-age children as perceived by mothers with 81 respondents. There was no significant association between television viewing behavior with the development of school-age children according to mother?s perception (p value = 0.176; α = 0.05). Suggestions for community nursing services, the provision of health education to parents in caring for and monitoring the development of children's behavior in terms of watching television and for parents, especially mothers in efforts to prevent the occurrence of deviant or violent behavior by children."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanum Aryani M.
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kecanduan game online terhadap kemampuan pengendalian emosional pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan melibatkan 68 anak usia sekolah yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70% anak usia sekolah yang mengalami kecanduan game online tidak mampu untuk mengendalikan emosional. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin(p1) dan kecanduan game online (p2) terhadap kemampuan pengendalian emosional (p1 value = 0,003; p2 value = 0,013; α = 0,05). Selain itu didapatkan pula bahwa variabel jenis kelamin paling berpengaruh terhadap kemampuan pengendalian emosional.

This research is conducted to find out the relationship between online games' addiction toward emotional regulation ability of school-age children. This research uses cross sectional research design which involve 68 school-age children collected through purposive sampling method. It concludes that 70% of school-age children addicted to online games are unable to control their emotion. The reporting results from the Chi Square shows that there is a relation between gender(p1) and online games' addiction(p2) toward emotional regulation ability (p1 value = 0,003; p2 value = 0,013; α = 0,05). Furthermore, this research also concludes that gender variable is the most influential aspect in emotional regulation ability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahel Priskila Nauli
"Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang cenderung memiliki ketahanan emosional yang rentan atau labil. Ketahanan emosional yang negatif akan mempengaruhi kesehatan emosionalnya. Maka dari itu, kelompok anak usia sekolah beresiko mengalami penurunan kesehatan emosional. Aktivitas spiritual merupakan salah satu mekanisme koping bagi individu yang mengalami stres karena ketahanan emosionalnya yang negatif. Penelitian ini merupakan studi korelasi yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara tingkat spiritualitas dengan ketahanan emosional pada anak usia sekolah di SDN Kayuringin Jaya VI dan SDN Kayuringin Jaya VII, Bekasi Selatan. Responden sebanyak 106 orang yang diambil dari proportionate stratified. Hasil analisis menggunakan uji chi-square menghasilkan data bahwa adanya hubungan yang signifikan antara tingkat spiritualitas dengan ketahanan emosional p = 0,026 . Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan kepada institusi sekolah untuk dapat mengoptimalkan kegiatan spiritual di sekolah yang dapat bermanfaat untuk membentuk ketahanan emosional yang positif.

School age children are group of age who have emotional resilience which is unstable. A negative emotional resilience will influence their emotional health. Based on this theory, school age children have risk to have emotional resilience decrease. Spiritual activity is one of coping mechanism for them who have stress experienced because negative emotional resilience. This research is a correlation study to know presence or absence of relationship between spirituality level and emotional resilience of children school age in SDN Kayuringin Jaya VI and SDN Kayuringin Jaya VII, Bekasi Selatan. Respondents were 106 people taken from proportionate stratified. The results with chi square test showed there were a correlation between spirituality level and emotional resilience p 0,026 . Based on this research, researcher suggest for school institution to optimalyze spiritual activity in school which could be use for form positive emotional resilience."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Budi Febriani
"Overweight dan obesitas kini menjadi tantangan dalam dunia kesehatan masyarakat karena prevalensinya yang terus meningkat secara global Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik anak jenis kelamin, karakteristik orang tua pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga dan riwayat obesitas orang tua, daerah tempat tinggal, aktifitas fisik, kebiasaan makan konsumsi fast food, cemilan/minuman manis, kebiasaan Saracen, sedentary behavior durasi menonton TV/video, durasi bermain games dan durasi tidur dengan overweight dan obesitas pada anak usia sekolah di Kabupaten Badung Provinsi Bali Tahun 2018.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2018 dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Instrumen penelitian menggunakan timbangan digital dan microtoa serta kuesioner untuk ibu dan FFQ.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 51.8 siswa masuk dalam kategori overweight dan obesitas. Variabel yang berhubungan dengan overweight dan obesitas pada anak usia sekolah di Kabupaten Badung Provinsi Bali Tahun 2018 adalah aktifitas fisik p=0.001, OR=2.3, konsumsi cemilan/minuman manis p=0.001, OR= 2.2 , Konsumsi fast food p=0.001, OR= 2, riwayat obesitas ayah p=0.012, OR= 1.5 dan riwayat obesitas ibu p=0.034, OR=1.4.
Peneliti menyarankan kepada pihak sekolah agar memantau berat badan siswa sedikitnya setiap 6 bulan dan diharapkan orangtua turut serta dalam mengawasi pola makan anak serta membatasi sedentary behavior.

Overweight and obesity has been recognized in public health because of the increasing prevalence globally. This study aims to know the relationship between gender, mother rsquo s education, mother rsquo s employment status, family income, parent rsquo s obesity history. areas of residence, physical activity, eating habits fast food consumption, sweet snacks drinks, breakfast habits , sedentary behavior duration of watching TV video, duration of game play and duration of sleeping with overweight and obesity in schoolchildren in Badung Regency of Bali Province in 2018.
This research was conducted in May 2018 with cross sectional design. The sampling technique was simple random sampling. The research instrument used digital and microtoa scales and questionnaires for mother and FFQ.
The results showed that 51.8 of students fall into the category of overweight and obesity. Variables related to overweight and obesity in school children in Badung Regency Bali Province 2018 are physical activity p 0,001, OR 2,3, snack consumption sweet drink p 0,001, OR 2, 2, fast food consumption p 0.001, OR 2, history of father obesity p 0.012, OR 1.5 and maternal obesity obesity p 0.034, OR 1,4.
Researchers suggest to the school to monitor the weight of students at least every 6 months and is expected parents participate in supervising the child 39s diet and limit the sedentary behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Tolada
"ABSTRAK
Kesibukan orang tua terkadang menjadi hambatan terlibatnya orang tua dalam
proses belajar anak. Hal tersebut menjadi dasar tujuan penelitian ini untuk
mengidentifikasi hubungan keterlibatan orang tua dengan prestasi belajar anak
usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 60 orang tua dari
anak kelas 3 dan 4 SDIT Permata Hati, Banjarnegara. Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner keterlibatan orang tua yang dikembangkan sendiri oleh peneliti
dan data sekunder berupa rata-rata nilai rapor. Hasil analisis menunjukkan bahwa
ada hubungan antara keterlibatan orang tua dengan prestasi belajar anak (p value
= 0,001). Keterlibatan orang tua yang berhubungan dengan prestasi belajar anak
yaitu pemberian tambahan bimbingan belajar, pemberian perhatian terhadap tugas
sekolah dan jadwal harian, serta keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah.
Rekomendasi bagi penelitian selanjutnya yaitu untuk lebih memperluas cakupan
sampel serta membandingkan dengan sekolah yang lain.

ABSTRACT
Parents that over busy can decrease their involvement in their children?s study
process. It was important for the purpose of this study to identify correlation of
parental involvement towards achievement of school age children. Correlative
descriptive design with cross sectional approach was conducted among 60
parents of student class 3 and 4 at SDIT Permata Hati, Banjarnegara by using
parental involvement questionnaire and average of raport score as secondary
data. The analysis result showed that parental involvement correlated with
achievement of school age children (p value = 0,001). Parental involvements that
correlate with achievement of school age children, including assistance for
children with course planning, care of children?s homework and daily activity,
and involvement of parent in school activities. Further research is need to
increase the scope of the sample and compare with other schools."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43179
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Ajeng Pratiwi
"Obesitas pada anak menjadi masalah gizi utama dalam beberapa dekade terakhir dan berkembang pesat di banyak negara, termasuk Indonesia. Pangan olahan khususnya ultra processed food (UPF) sebagai bagian dari klasifikasi NOVA diketahui memiliki ciri-ciri padat energi tinggi, berlemak, bergula dan asin sehingga dapat menyebabkan obesitas. Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan UPF dengan indeks massa tubuh menurut umur (BAZ) pada anak usia sekolah 10-12 tahun di Surabaya. Pengumpulan data dilakukan di tiga sekolah negeri dan swasta di Surabaya, Jawa Timur Indonesia selama Maret-April 2020. Responden penelitian ini adalah siswa SD kelas 4 dan 5 sebanyak 136 siswa yang dipilih secara acak. Pengukuran berat badan dan tinggi badan diperoleh untuk menghitung BAZ, sedangkan konsumsi UPF diperoleh dengan food frequency questionnaire (FFQ) dan recall 24 jam. FFQ untuk menilai konsumsi UPF disusun berdasarkan 1x recall 24 jam pada studi utama. Kuesioner terstruktur dan kuesioner aktivitas fisik untuk anak (PAQ-C) digunakan untuk menilai status sosio- demografi, tingkat aktivitas fisik, asupan energi, waktu di depan layar dan morbiditas anak. Uji Spearman digunakan pada analisis bivariat dan regresi linear digunakan untuk analisis multivariat, analisis data menggunakan SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 13% responden mengalami kelebihan berat badan dan 24% obesitas; konsumsi UPF menyumbang 14% dari total asupan energi dengan median energi dari UPF 247 kkal/hari. Sebagian besar responden mengonsumsi energi yang tidak cukup dan aktivitas fisik rendah. Tidak ada hubungan signifikan antara konsumsi UPF dan BAZ (r=-0.097, p=0.196). Hanya aktivitas fisik yang berhubungan signifikan dengan BAZ pada analisis multivariat (p=0.014). Jenis UPF Obesogenik dan Non Obesogenik perlu dibedakan untuk mendapatkan korelasi yang jelas antara konsumsi UPF dan BAZ pada anak usia sekolah.

Childhood obesity became the major nutritional problem in the last decades and growing rapidly in many countries, including Indonesia. Processed food especially ultra-processed food (UPF) as part of NOVA classification had known contain obesogenic nutrient which were high energy dense, fatty, sugary and salty may lead to overweight and obesity. This cross-sectional study aimed to assess the correlation between UPF and body mass index for age (BAZ) among school age children 10- 12 years old in Surabaya. Data collection was conducted in three public and private school in Surabaya, East Java Indonesia during March-April 2020. Elementary students in the 4th and 5th grade were enrolled 136 students randomly selected as respondents. Weight and height measurement were obtained for calculating the BAZ, while UPF consumption was obtained by food frequency questionnaire (FFQ) and 24-hours recall. FFQ to assessed UPF consumption was developed based on single 24-hours recall from bigger study. Structured questionnaire and physical activity questionnaire for children (PAQ-C) were used to assessed socio- demographics status, physical activity level (PAL), energy intake, sedentary screen time and child morbidity. Spearman test for bivariate analysis and linear regression for multivariate analysis, all data analyzed used SPSS version 20. The result found 13% of respondents were overweight and 24% obese; UPF consumption contribute 14% of total energy intake with median energy from UPF 247 kcal/day. Most of respondent had inadequate TEI and low PAL. No significant association was found between UPF consumption and BAZ (r=-0.097, p=0.196). Only physical activity that significant in multivariate analysis (p=0.014). It is necessary to distinguish the type of obesogenic and non-obesogenic UPF to get clear correlation between UPF consumption and BAZ among school age children."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>