Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121261 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Islam
"ABSTRAK
Penelitian ini bermaksud melihat proses produksi berita di Koran Tempo
sebagai arena media yang diintegrasikan dengan pemikiran Bourdieu melalui
strategi distinction dan akumulasi kepemilikan kapital oleh aktor politik. Strategi
tersebut sebagai konsepsi yang melanggengkan praktek dominasi aktor sekaligus
sebagai politik-pencitraan. Fokus penelitian ini merupakan usaha untuk
memahami bagaimana proses produksi berita melalui konstruksi distingsi Dahlan
Iskan dan bagaimana ideologi media dalam proses tersebut. Analisis wacana kritis
dan juga in-depth interview digunakan sebagai metode untuk memperoleh data
tentang praktek simbolisasi melalui kapital simbolik, demikian pun distinction,
dalam proses konstruksi praktek dominasi Dahlan Iskan atas pejabat negara
lainnya, sebagai pejabat negara yang berbeda dan nyeleneh. Tesis ini
menunjukkan bahwa akumulasi kepemilikan kapital melalui faktor relasi sosial
dan kapital sombolik melalui distinction Dahlan menjadi praktek wacana dan
usaha legitimasi bahwa Dahlan merupakan pejabat negara yang merakyat dengan
maksud politik-pencitraan. Kemudian masyarakat memahaminya sebagai suatu
tindak-laku yang tidak lazim dan hal itu menjadi nilai berita. Wacana tersebut
sejatinya merupakan doxa yang diciptakan oleh Dahlan untuk membentuk suatu
dominasi atas yang lain. Hasilnya menunjukkan bahwa teks berita distinction
Dahlan merupakan bentuk strategi kekuasaan dalam melanggengkan dominasi
yang terselubung bagi sang aktor melalui penampilan nyata atau presentasi politik
yang dikonstruksi oleh Koran Tempo yang didasari oleh relasi sosial dan
kepemilikan kapital simbolik Dahlan Iskan. Serta, ideologi pragmatis Koran
Tempo atas pemberitaan melalui strategi eksploitasi tindakan Dahlan yang tidak
lazim sehingga menarik khalayak media untuk membacanya. Ideologi tersebut
sejatinya menumbuh-kembangkan praktek bisnis media, sekaligus secara tidak
langsung melanggengkan kekuasaan sang aktor Dahlan Iskan melalui simbolisasi
teks berita.

ABSTRACT
This research aims to get the process of news production in the Koran
Tempo Daily as journalistic field which is integrated in Bourdieu‟s thought by
concept of distinction and with the accumulation for actor‟s own capitals of state
official or political professional. The strategy of distinction is the conception that
has preserved the domination of political actor, due to the political presentation or
as political-imaging. It becomes the content of media which is bias to self-interest
of media. For Shoemaker and Reese, it is affected by journalists, routines of
media, organization form from media, extra media and ideology of media. The
motives of this study make serious efforts to understand the process of news
production by means of the construction on distinction of Dahlan Iskan and to
explain ideology of Koran Tempo on its process. Critical Discourse Analysis of
Fairclough and in-depth interview which both of them are used as methods for
getting data about practice of symbolization by way of its process on his
distinction. Dahlan is the state official having the different doings or nyeleneh,
and dissimilar political professionals with the others. This thesis indicates the
accumulation for actor‟s capitals through the factor of social relation and symbolic
capital by means of Dahlan‟s distinction to be discourse practices and to attain a
certain aim the legitimation that Dahlan is the state official who is to be close to
the people, and with it make image of politics. The community has understood it
as a different action in which already-made-explicit doings of the other political
professionals and it is to be trending topic of news. Indeed, Discourse of Dahlan‟s
distinction for strategy of politic is doxa, is created by Dahlan to shape
domination on the others. In conclusion, it refers to text of Dahlan‟s distinction as
the strategy of dominance within making covert practice of him, by way of
political presentation constructed by Koran Tempo, which is based by his own
capital of symbolic and of social relation with Koran Tempo. Along with the
pragmatic module of Koran Tempo for reporting news by the strategy of
exploitation to Dahlan‟s action which is not usually from the others, with the
result that it interests public to consume it. That ideology gives the form of
business practice for Koran Tempo, at one below it makes dominance of Dahlan
by social capital as the asset of relation and symbolization within text."
2013
T35716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Queen, Robin M. (Robin Michelle), 1966-,
"Our favorite movies and TV shows feature indelible characters who tell us about themselves not just in what they say but in how they say it. The creative decisions behind these voices-such as what accent or dialect to use-offer rich data for sociolinguistic study. Ideal for students of language variation as well as general readers interested in media, Vox Popular is an engaging tour through the major issues of sociolinguistic study as heard in the voices from mass media. &​#xA0;Provides readers with a unified and accessible picture of the interrelationships between language variation and the mass media Presents detailed original analyses of multiple audiovisual media sources &​#xA0;Includes a broad methods chapter covering quantitative and qualitative methods in a style not available in any other textbook All theoretical terms are accessibly explained, with engaging examples, making it suitable for non-academics as well as undergraduate students;Incorporates pedagogical textboxes throughout and includes sections dedicated to developing practical skills for the field. "
Chichester: Wiley-Blackwell, 2015
302.230 1 QUE v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yosua
"Bersamaan dengan perkembangan kebebasan pers, pers Indonesia semakin mandiri dalam menentukan kontennya sesuai kepentingan masing-masing redaksi. Hal ini sangat terlihat dalam pemilihan presiden tahun 2014. Beberapa media massa melakukan pemberitaan sesuai dengan kepentingan politik pihak yang mereka dukung. Sementara itu, Koran TEMPO menjadi salah satu media cetak yang oleh beberapa pihak dituduh condong terhadap salah satu calon presiden. Untuk memverifikasi informasi tersebut, penulis melakukan analisis terhadap isi editorial koran TEMPO selama periode menjelang pemilihan presiden dari tanggal 8 Mei sampai dengan 8 Juli 2014. Dari analisis tersebut penulis menyimpulkan bahwa koran TEMPO tidak menunjukkan keberpihakan terhadap salah satu calon presiden dilihat dari tidak adanya kalimat yang menunjukkan motif TEMPO mengunggulkan ataupun mendiskreditkan salah satu calon presiden.

Along with the development of the freedom of the press, the Indonesian press becomes more independent in determining its content according to the interests of their editorial staffs. It is clearly visible in the presidential elections in 2014. Some mass media did their news reporting according to the political interests of those they supported. Meanwhile, TEMPO newspaper became one of the print media which by several parties are accused of leaning against one of the presidential candidates. To verify this information, the authors conducted an analysis of the editorial content of TEMPO newspapers during the period leading up to the presidential elections of May 8th to July 8th,2014. From this analysis, the authors concluded that TEMPO newspaper does not show partiality against one of the presidential candidates as seen from the absence of sentence that shows TEMPO‘s intention to favor or discredit one of the presidential candidates.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Aulia Ramadhani
"ABSTRAK
Bahasa dapat berkembang seiring dengan kehidupan masyarakat. Perkembangan bahasa dapat dilihat dari beberapa aspek, salah satunya adalah aspek sintaksis yang berkaitan dengan penandaan ujaran berupa tanda baca. Di dalam makalah ini, tanda baca yang berupa tanda hubung - akan diteliti lebih lanjut untuk mengetahui ada atau tidaknya perkembangan bahasa. Data yang akan dianalisis pada makalah ini adalah beberapa artikel dari Kompas.com dan Republika.co.id yang telah disatukan dalam Korpus Data Linguistik Program Studi Indonesia. Selain itu, analisis penelitian ini berpedoman pada Ejaan Yang Disempurnakan EYD dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI . Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa penerapan dari tanda hubung - di dalam Korpus Data Linguistik Program Studi Indonesia sudah sesuai dengan EYD dan PUEBI. Namun, di dalam data ditemukan pula beberapa penerapan tanda hubung - yang fungsinya belum diatur dalam EYD dan PUEBI. Kata kunci: Bahasa; tanda baca; tanda hubung - ; pengembangan; media massa.

ABSTRACT
Language develops along with advancement of people rsquo s life. Language development can be seen from several aspects, such as syntactical aspect which is related to speech signals in form of punctuation marks. This paper focuses on one type of punctuation marks, which is hyphen , and aims to find out its significance for the development of Bahasa Indonesia. This paper analyzes articles from Kompas.com and Republika.co.id which have been compiled in Korpus Data Linguistik Program Studi Indonesia. Ejaan yang Disempurnakan EYD and Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI are used as the basic guidelines for the research analysis. The findings reveal that some applications of hyphen in Korpus Data Linguistik Program Studi Indonesia are in accordant with EYD and PUEBI. However, there are still some applications of hyphen whose functions haven rsquo t been included in EYD and PUEBI. Keywords Language punctuation mark hyphen development mass media."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Rinaldi
"Penelitian ini menempatkan media massa sebagai ruang kontestasi. Untuk itu kemudian wacana yang tersaji adalah representasi dari kekuatan yang dominan. Penelitian ini ingin melihat bagaimana keterkaitan hegemoni ideologi demokrasiliberal Amerika terhadap pembentukan wacana war on terror di media massa tanah air. Penelitian ini dilakukan dengan paradigma kritis dan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori ekonomi politik kritis konstruktivis serta menggunakan strategi penelitian Analisis Wacana Kritis. Dengan Analisis Wacana Kritis penelitian kemudian dilakukan di tiga level yaitu pada level mikro yaitu teks dengan menganalisis teks berita, pada level meso yaitu praktik diskursus dengan data wawancara terhadap dua wartawan desk internasional, dan pada level makro yaitu praktik sosiokultural. Untuk memenuhi kriteria kualitas penelitian kritis dilakukan juga analisis historical situatedness. Hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara hegemoni ideologi demokrasi-liberal Amerika Serikat yang dibangun oleh proses sejarah dengan wacana 'War On Terror' yang tersaji kepada publik dalam ruang-ruang media massa.

This research observed mass media as a contested terrain. In such context, the discourse represented through news in mass media was perceived as representing the dominant power. This research analyzed how US liberal-democracy ideology hegemony was taken part into the war on terror discourse propagation throughout Indonesian national mass media. This research applies critical paradigm and qualitative approach with constructivist critical political economy theory and critical discourse analysis strategy. Through conducting critical discourse analysis, this research focuses on three level of analyses: (1) at the micro level, by doing news text analysis, (2) at the meso level, by doing discourse analysis through administering interviews with two journalists in international desk, and (3) at the macro level, by doing socio-cultural practice analysis. To ensure the critical research quality, historical situatedness analysis was undertaken, as well. The result of this research revealed that there is a relation between the US democracy-liberal ideology hegemony that is continuously constructed through historical process with the 'War On Terror' discourse disseminated to the public and represented in mass media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Firdausy
"ABSTRAK
Setelah era reformasi, berbagai media cetak baru menghadapi kenyataan bahwa
pasar tidak cukup untuk menampung produk sejenis yang sedemikian banyak. Pasar pun
mulai menyaring dengan melihat nilai suatu produk media cetak dibandingkan dengan
produk lainnya. Penelitian terhadap Koran Tempo maupun Kompas berdasarkan profil dan
perilakunya ini dilakukan dengan Jatar belakang keingintahuan terhadap peta persaingan
kedua koran yang memiliki kemiripan dalam hal isi surat kabar maupun target market.
Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian kuantitatif
didasarkan kepada hasil Survei Media 2002 yang dilakukan oleh Biro Riset Pemasaran
Mars, suatu lembaga riset independen yang merupakan salah satu anggota dari CIC
Consulting Group. Adapun penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara dan
observasi, selain ditunjang melalui studi kepustakaan.
Hasil survei dan analisis memperlihatkan bahwa Koran Tempo yang sejak awal
memposisikan diri sebagai penantang Kompas. pada beberapa karakteristik berhasil
menempatkan diri pada segmen pembaca yang relatif sama dengan Kompas. Namun,
dilihat dari perbedaan jumlah pembaca Kompas yang lebih sekitar 43 kali dari
jumlah pembaca Koran Tempo, tampaknya Koran Tempo tidak cukup sukses dalam
menjalankan penetrasinya.
Persamaan profil dan perilaku di antara kedua pembaca koran tersebut terdapat
pada Jatar belakang pendidikan SMA, mayoritas pcmbaca berada di Jabotabek, komposisi
gender yang berimbang, jenis tiga pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga-PNS-mahasiswa,
kepemilikan rumah mayoritas hak milik, pola pembelian koran eceran, dan perilaku ritual
membaca koran pada pagi dan siang hari mayoritas di rumah. Selain persamaan tersebut,
ditemukan juga beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua profil pembaca
Kompas dan Koran Tempo yaitu status sosial-ekonomi, komposisi usia pembaca, profil
psikografis, jumlah pelanggan, loyalitas pembaca. rutin, dan penyediaan anggaran koran.
Koran Tempo memiliki jalur distribusi yang sama dengan Kompas.
Persamaan profil dan perilaku di antara kedua pembaca koran tersebut terdapat
pada Jatar belakang pendidikan SMA, mayoritas pcmbaca berada di Jabotabek, komposisi
gender yang berimbang, jenis tiga pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga-PNS-mahasiswa,
kepemilikan rumah mayoritas hak milik, pola pembelian koran eceran, dan perilaku ritual
membaca koran pada pagi dan siang hari mayoritas di rumah. Selain persamaan tersebut,
ditemukan juga beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua profil pembaca
Kompas dan Koran Tempo yaitu status sosial-ekonomi, komposisi usia pembaca, profil
psikografis, jumlah pelanggan, loyalitas pembaca. rutin, dan penyediaan anggaran koran.
Koran Tempo memiliki jalur distribusi yang sama dengan Kompas.
Seluruh responden yang membaca Kompas dan/atau Koran Tempo dalam sebulan
terakhir dapat dibagi menjadi tiga kelompok (cluster), yaitu Self-Oriented, Konsumtif
Kekeluargaan, serta Pemburu Berita. Kompas m.emiliki kelompok pembaca terbanyak
bertipe Konsumtif Kekeluargaan (37,51%), diikmi oleh tipe Self-Oriented (32,77%), dan
Pemburu Berita (29,72%). Koran Tempo kelompok terbanyaknya bertipe Pemburu Berita
(55%), diikuti oleh Self-Oriented (25%), dan kemudian Konsumtif Kekeluargaan (20%).
Tipe Konsumtif Kekeluargaan juga mendominasi kelompok pembaca yang membaca baik
Kompas maupun Koran Tempo dengan porsi 46,34%, lalu diikuti oleh tipe Pemburu Berita
(31,71 %), dan tipe Self-Oriented (21,95%).
Kebanyakan pembaca Koran Tempo merupakan duplikasi pembaca Kompas.
Kelompok pembaca duplikasi ini memiliki status. ekonomi yang relatif lebih baik. Profil
psikografisnya lebih mirip profil pembaca Kompas yang banyak memiliki tipe pembaca
Konsumtif Kekeluargaan, berbeda dengan Koran Tempo yang pemhacanya didominasi
oleh tipe Pemburu Berita.
Perumusan strategi pemasaran bagi Koran Tempo perlu disesuaikan dengan tingkat
penetrasi Koran Tempo yang masih jauh di bawah Kompas. Koran Tempo perlu mengubah
orientasi sesuai kondisi pangsa pasamya, yaitu sebagai market follower yang tetap aktif
memperluas pangsa pasar secara tidak menyolok/frontal. Koran Tempo perlu untuk
memfokuskan diri kepada pembaca duplikasi dan tipe pembaca Pemburu Berita.
Secara umum Koran Tempo dianggap mcnawarkan hal yang sama dengan Kompas
bila dilihat dari alasan pembelian kedua koran yang sama-sama terbanyak dibaca untuk
"mengetahui berita terkini' dan 'menambah wawasan'. Ide Koran Tempo sebagai koran
alternatif yang menyajikan berita pembanding dapat dikembangkan untuk memperkuat
positioning Koran Tempo dan didukung oleh kekhasan gaya bahasa, rubrik maupun artikel,
serta gaya penyajiannya.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anitawati
"Menurut UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, media massa memilikki fungsi untuk mendidik. Terlebih lagi bahasa yang digunakan oleh guru di sekolah Alwi(2011:viii). Bedasarkan hal itu, media massa memilikki kewajiban memasyarakatkan bahasa indoneisa yang baik dan benar. Berbahasa Indonesia yang baik adalah menggunakan bahasa sesuai dengan situasi komunikasi, sementara berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah. kesesuaian kaidah yang dimaksud adalah bedasarikan pedoman yang diakui dan diterbitkan oleh Badan pengembangan Bahasa dan perbukuan yakni Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Pedoman Pengindonesiaan Kata dan Bahasa Asing serta Kamus Besar Bahasa Indonesia. Peneliti berupaya mengkaji penggunaan istilah asing pada empat media massa cetak di Provinsi Banten yakni Radar Banten, Kabar Banten, Banten Pos, dan Banten Raya yang terbit pada bulan juli 2018 sebanyak 23 artikel berita utama. Penelitian ini menggunakan meode deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah analisis data yaitu (1)penyimakan; (2)pengindentifikasian dan pengklasifikasian data bedasarkan penggunakan istilah asing yang ditemukan; (3)pengintepretasian data; dan (4)pembuatan simpulan. Bedasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa terdapat dua puluh lima (25) data istilah asing yang sudah memilikki serapan, penerjemahan, atau pada kata namun tidak dituliskan bentuk baku dari istilah asing yang telah memilikki padanan kata dalam bahasa Indonesia serta empat (4) data yangf belum memilikki padanan kata namun penulisanya tidak sesuai dengan pedoman yakni harus diberi hgaris bawah atau dicetak miring."
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2019
332 BEMP 22:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Rere Ramadhan
"Media massa telah lama diyakini menjadikan isu kejahatan sebagai salah satu isu utama dalam konten pemberitaannya.Kejahatan kerah putih, termasuk kejahatan korupsi didalamnya, turut menjadi isu yang sangat menarik untuk diberitakan bagi media massa. Dengan segala kemampuan media massa untuk melakukan konstruksi terhadap suatu realitas, sangat menarik untuk melihat bagaimana konstruksi kejahatan korupsi disajikan dalam halaman-halaman media cetak. Dengan menggunakan metode campuran (mix method) yang menjadikan majalah TEMPO sebagai sampel, peneliti melakukan analisis isi terhadap berita-berita korupsi yang tersaji. Didukung dengan wawancara mendalam terhadap redaktur di TEMPO, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi yang dilakukan oleh media massa terkait dengan kejahatan korupsi. Hasil dari penelitian ini berhasil menemukan bagaimana konstruksi yang dibentuk oleh media dengan menggunakan indikator turunan dari konsep media construction of crime yang dirumuskan oleh Vincent Sacco.
From a decade ago, the news media are believed to make a crime as one of the main issues in their news coverage. A white collar crime, including a corruption, undoubtly become a very interesting issues for the news coverage. With all the media?s ability to constructing a reality, it is interesting to see how the construction of corruption presented in a paper news. By using a mix method with a TEMPO weekly magazine as a sample, this thesis using a content analysist to analyze a corruption news coveraged by TEMPO. Supported by an in-depth interview with TEMPO?s editor, this thesis aims to find out how news media constructing a corruption in their news coverage. The results of this study managed to discover how the media construction of corruption crimes formed by using indicators derived from Vincent Sacco?s concept of media construction of crime."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen P & K, 1984
499.223 2 IND k (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fadli Arifin
"ABSTRAK
Media massa sebagai cerminan bahasa yang digunakan oleh masyarakat luas mempunyai gaya bahasa tersendiri untuk menarik perhatian pembaca yang tercermin pada penulisan judul dalam surat kabar. Penelitian ini membahas struktur kalimat pembentuk judul dan hubungannya dengan jenis berita dalam surat kabar Kompas. Dalam Kompas terdapat empat jenis judul yang diteliti, yaitu judul rubrik, judul topik, judul berita, dan judul tambahan. Dalam pemaparan hasil analisis, digunakan pengategorian kata, frase, klausa, dan kalimat yang dipaparkan oleh Kridalaksana (1999). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kalimat tak lengkap terdapat pada judul rubrik dan judul topik. Namun, terdapat kekecualian yang terjadi, yaitu penggunaan kalimat lengkap pada judul berita dan judul tambahan. Selain itu, ditemukan adanya kecenderungan penggunaan kalimat lengkap pada judul berita keras (hardnews) dan kalimat tak lengkap pada judul berita lunak (softnews). Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengategorian judul sebagai kalimat tak lengkap yang diungkapkan Kridalaksana terjadi perkembangan pada penggunaannya di surat kabar sesuai dengan data yang diteliti.

ABSTRACT
Mass media as the language reflection that is being used by wide people community has it own style of language to attract the reader?s attention which is reflected in the newspaper title writing structure. This research discuss about the sentences structure of forming title and it correlation with sort of news in daily newspaper, Kompas. In Kompas, there was found four type of title that is being studied, and specifically known as, section title, headings, headline, and additional title. The explanation in analysis result is using the theory of words categorization, phrase, clause, and sentences as well being explanation by Kridalaksana (1999). The research result indicate that the using of incomplete sentences could be found on the section title and headings. However, there is an exception that take place, that is headline and additional title. Furthermore, there was found a tendency of using incomplete sentences in hardnews title and complete sentences in softnews title. From all of that, this could be concluded that the categorization of title as incomplete sentences which is being disclosed by Kridalaksana has a development on its use in the newspaper due to the data that were examined. "
2016
S63428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>