Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217581 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitriana Dewi
"Perawat berperan penting sebagai pemutus rantai infeksi untuk menurunkan angka kejadian infeksi yang didapat di rumah sakit (HAIs). Penelitian deskriptif korelatif ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh karakteristik, peran kepemimpinan, dan fungsi manajemen kepala ruang terhadap perilaku perawat dalam memutus rantai infeksi. Penelitian pada 130 perawat menunjukkan faktor yang mempengaruhi perilaku perawat (melalui kuesioner) dalam memutus rantai infeksi adalah peran interpersonal (p=0.001, OR=7.07, 95% CI 2.25;22.2), peran pengambilan keputusan (p=0.004, OR=4.7, 95% CI 1.7;13.0), dan fungsi pengorganisasian (p=0.001, OR=21.46, 95% CI 7.2;63.9). Faktor yang paling mempengaruhi perilaku perawat dalam memutus rantai infeksi adalah fungsi pengorganisasian (p=0.001, OR=0.047, 95% CI 0.016;0.139). Kepala ruang berperan sebagai role model untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat untuk berperilaku baik dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.

Nurses have an important role to break the chain of infection in decreasing Healthcare Associated Infections (HAIs) in hospital. The aim of this descriptive of correlation research is to get the description of characteristic, role of leadership, and the function of head nurse management toward nurse’s behavior in breaking the chain of infection. This research involves 130 nurses showed that the influencing factors of nurse’s behavior (through the quesionnare) in breaking the chain of infection are the interpersonal role (p=0.001, OR=7.07, 95% CI 2.25;22.2), the decision maker role (p=0.004, OR=4.7, 95% CI 1.7;13.0), and the organizing function (p=0.001, OR=21.46, 95% CI 7.2;63.9). The result showed that the dominant factors of the nurse’s behavior in breaking the chain of infection is organizing factors of the head nurse (p=0.001, OR=0.047, 95% CI 0.016;0.139). Head nurse is a good role model in increasing the knowledge and skill of nurse to behave well in order to prevent and control the infection in hospital."
2013
T36021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winani
"Kegiatan serah terima pasien pada setiap pergantian tugas jaga perawat merupakan unsur manajemen dalam pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan kepala ruang dan pelaksanaan serah terima pasien di RSUD Gunung Jati Cirebon. Metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada 138 orang perawat pelaksana yang bertugas di instalasi rawat inap. Hasil menunjukkan bahwa persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan pelaksanaan serah terima pasien kurang baik. Evaluasi terhadap fungsi pengawasan kepala ruang pada pelaksanaan serah terima yang dilakukan perawat disarankan. Penelitian tentang pelaksanaan serah terima pasien berdasarkan observasi dengan menggunakan interrater reliabiliti direkomendasikan.

The activities of patients handover is an essential element in the management of nursing services. The objective is to identify influence of nurses' perception to the supervisory function of executive head nurse and implementation of patients' handover at Gunung Jati hospital Cirebon. An analytical survey method applied on 138 nurses at inpatient installation. It showed supervisory function of executive head nurse was poor as well as implementation of patients' handover. Evaluation to executive head nurse function and implementation of handover were suggested. Research on the implementation of the patients' handover that based on observations using inter rater reliability was recommended."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31883
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Oberty
"Manajer keperawatan berperan penting dalam memotivasi perawat. Penelitian cross sectional pada 276 perawat pelaksana di tiga RS TNI ini bertujuan untuk melihat pelaksanaan peran dan fungsi manajemen kepala ruangan, dan hubungannya dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran manajemen kepala ruangan (interpersonal, informational, dan decisional) dengan motivasi kerja perawat pelaksana di RSPAD Gatot Soebroto (p<0,001) dan RSAU dr.Esnawan Antariksa (p<0,005). Berbeda dengan di RSAL Mintohardjo yang berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana hanya peran interpersonal (0,001) dan informational (p=0,002). Fungsi manajemen kepala ruangan (perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan dan pengendalian) berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana di RS TNI (p<0,042). Variabel yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana di RSPAD Gatot Soebroto adalah fungsi perencanaan, di RSAL Dr. Mintohardjo adalah fungsi pengendalian, di RSAU dr. Esnawan Antariksa adalah fungsi pengarahan. RS perlu meningkatkan kemampuan manajerial kepala ruangan melalui peningkatan strata pendidikan dan pelatihan manajemen keperawatan yang berkesinambungan.

Implementation of the head nurse's management roles and functions of will bring accomplishment in the management of nursing services. This study used crosssectional method to involve sample of 276 nurses of three military hospitals using proportional random sampling method. The results showed that there was a significant relationship between the role of head nurse management (interpersonal, informational and decisional) and the work motivation of nurses at the Gatot Soebroto army hospital (p<0,001) and dr. Esnawan Antariksa air force hospital (p<0.005). However work motivation in Dr. Mintohardjo navy hospital is only associated with interpersonal (p=0,001) and informational roles (p=0,002). There was a significant relationship between the head nurse functions of management (planning, organizing, staffing, directing and controling) and the work motivation of nurses (p<0,042) at the military hospitals. The most dominant variable affecting nurses' work motivation in Gatot Soebroto hospital was planning function, while in Dr. Mintohardjo hospital was controlling function and finally in dr. Esnawan Antariksa hospital was directing function. It is important for hospital leaders to improve managerial skills of head nurse by increasing the level of education and continuous training of nursing management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chanifah
"Kurangnya motivasi dalam bekerja dikarenakan kurangnya pengarahan serta penguatan dari kepala ruang yang dapat mempengaruhi motivasi kinerja perawat pelaksana dalam mencapai tujuan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepala ruang terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di RS. Asri Jakarta. Penelitian ini memperoleh sample sebanyak 43 perawat pelaksana di RS. Asri Jakarta dengan teknik pengambilan total sampling dan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian serta menggunakan metode uji Chi Square pada analisis penelitian.
Penelitian menyampaikan tidak terdapat hubungan antara peran kepala ruang secara keseluruhan terhadap motivasi kerja perawat di RS.Asri Jakarta dengan p=0,068. Masing-masing subvariabel dari peran kepala ruang serta karakteristik perawat terhadap motivasi kerja juga tidak menunjukkan adanya hubungan. Namun peran kepala ruang yang optimal menimbulkan motivasi yang baik bagi perawat pelaksana. Kepala ruang diharapkan dapat melaksanakan perannya lebih optimal lagi dengan cara melakukan upaya-upaya serta modifikasi peran seorang pemimpin terhadap kinerja perawat melalui tindakan-tindakan yang dapat menyemangati para perawat pelaksana.

Lack of nurses work motivation can directly affect the performance to achieve nursing service goals. This study aimed to determine the relationship between head nurse’s roles and nurse staff work motivation at Asri Hospital Jakarta. This study was a descriptive correlative approach using total sampling technique to obtain data from 43 nurse staff. Data collected from questionnaires were analyzed using Chi Square tests.
It was found that there was no significant correlation between the role of head nurse ans nurses motivation (p=0,068). However, the optimal role of head nurse raised a good motivation for nurses. Head nurse is expected to carry out its role more optimally to motivate nurse at work by way of modification and the role of a leader on the performance of nurses through actions that can encourage the nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Handiyani
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis adanya hubungan peran dan fungsi manajemen kepala ruangan dengan faktor keberhasilan kegiatan pengendalian infeksi nosokomial (IN). Metoda yang digunakan adalah deskriptif analitik yang dilakukan secara cross sectional.
Uji regresi logistik binary digunakan untuk menganalisis hubungan antara peran dan fungsi manajemen kepala ruangan dengan faktor keberhasilan kegiatan pengendalian IN. Uji regresi logistik digunakan untuk melihat variabel independen mana yang paling berhubungan dengan keberhasilan kegiatan pengendalian IN dan melihat variabel karakteristik mana yang menjadi variabel confounding.
Responden penelitian adalah total populasi kepala ruang rawat inap berjurnlah 43 orang. Instrumen peneliti kembangkan dari teori manajemen keperawatan dan pengendalian IN untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan pengendalian IN dengan menggunakan skala Likert. Sedangkan untuk mengukur pengetahuan tentang IN digunakan pertanyaan dengan pilihan ganda, Instrumen telah diuji validitas dan reabilitasnya di RSP Persahabatan Jakarta.
Hasil penelitian setelah diuji dengan program komputer menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara peran dan fungsi manajemen karu dengan faktor keberhasilan kegiatan pengendalian IN. Peran dan fungsi tersebut dinilai secara komposit dengan force model karena tidak ada variabel yang paling berhubungan dengan keberhasilan kegiatan pengendalian IN. Sedangkan karakteristik karu yang menjadi variabel confounding adalah usia dan lama kerja sebagai kepala ruangan. Dari analisis multivariat tanpa force milel didapatkan bahwa karu yang melakukan fungsi perencanaan yang baik berpeluang meningkatkan keberhasilan pengendalian IN sebesar 8,997 kali dibandingkan dengan karu yang melakukan fungsi perencanaan kurang baik setelah dikontrol oleh usia dan masa kerja sebagai karu. Karu yang melaksanakan fungsi pengarahan dengan baik berpeluang meningkatkan keberhasilan pengendalian IN sebesar 2I,411 kali dibandingkan dengan karu yang berfungsi pengarahan kurang baik setelah dikontrol oleh usia dan masa kerja sebagai karu.
Rekomendasi untuk pihak manajer keperawatan rumah sakit agar meningkatkan peran dan fungsi kepala ruangan sebagai manajer terdepan di ruang rawat melalui dukungan kebijakan dan fasilitas yang mendukung upaya tersebut.
Daftar bacaan: 52 (1981-2002).

This study was aimed to proof the hypothesis and analyzing the correlation between the role and function of management head nurse and the achievement of nosocomial infection control activities. The descriptive analytical method with cross sectional approach was used in this study. The binary regression logistic test was used to analyze the correlation between the variables. To further analyze the most correlated variables, particularly to identify the confounding variables, the regression logistic test was utilized. The respondents of this study were the total population of 43 nurse managers in in-patient department of Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital.
The instrument of this study was a Likert Scale questionnaire to identify the achievement of the nosocomial infection control activities and a multiple-choice questionnaire to identified the knowledge of head nurse. The instrument was developed from the theories of nursing management and nosocomial infection control and was tested for reliability and validity in Persahabatan Hospital Jakarta.
The findings of this study if used force model showed that there was a significant correlation between the role and function of management head nurse and the achievement of nosocomial infection control activities. The confounding variable of the characteristics of head nurse was the age and working experience of head nurse. After the confounding variables of age and the working experience were controlled, Multivariate analysis without force model showed that the head nurse who performed their planning function effectively could increase the achievement of nosocomial infection control 8,977 times more than the head nurse who did not perform their planning function effectively. Furthermore, the head nurse who performed their directing function effectively could increase the achievement of nosocomial infection control 21,411 times more than the head nurse who did not perform their directing function effectively.
Based on the results, it is recommended that the head nurse as the front line of managers in the hospital to improve their role and function in controlling nosocomial infection.
Bibliography: 52 (1981-2002).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T2836
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Puji Astini
"Dalam upaya RS dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna tentunya harus didasari pada kepuasan karyawannya. Remunerasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Prinsip dasar pemberian remunerasi mencakup kelayakan dan keadilan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen untuk mendapatkan gambaran tentang faktor - faktor yang berpengaruh dalam penetapan remunerasi perawat.
Hasil penelitian diperoleh bahwa pembagian jasa pelayanan belum dirasakan adil karena belum berdasarkan penilaian kinerja yang jelas, belum diterapkannya jenjang karir dan kompetensi perawat didalam remunerasi perawat. Saran diterapkannya remunerasi perawat berdasarkan jenjang karir dan kompetensi perawat sehingga terpenuhi rasa keadilan dan kelayakan pegawai.

In an effort to improve the quality of hospital health services efficient and effective must be based on the satisfaction of its employees. Remuneration is one of the factors that influence employee performance. The basic principle of remuneration includes the feasibility and fairness. This study was a qualitative with in-depth interviews and document review to get an overview of the influence in determination of the nurse remuneration.
The result showed that the distribution of services is perceived not fair because it is not based on clear performance assessment, the implementation of career and remuneration of nurses in nurse competence not applied yet. Advice on implementation of the nurse's remuneration based on career paths and competency of nurses so as to fulfill a sense of justice and employee eligibility.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilyance Djarang
"Pendahuluan : Indonesia berada pada peringkat kedua sebagai negara dengan beban TB (Tuberkulosis) tertinggi di dunia setelah India. Pemerintah telah menetapkan program penanggulangan TB melalui Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021, dan secara teknis dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016, yang bertujuan untuk menurunkan angka kejadian TB di Indonesia. Tujuan : Untuk mengidentifikasi hubungan peran, fungsi manajemen kepala ruang dan implementasi program nasional penanggulangan TB dalam pelayanan keperawatan. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional, dengan desain survei analitik. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling sebanyak 77 orang perawat yang bekerja di ruangan perawatan TB Rumah Sakit tipe A di Manado. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner peran kepala ruang,  fungsi manajemen kepala ruang, dan pelaksanaan kegiatan prognas TB dalam pelayanan keperawatan, yang disebarkan melalui tautan Google Form. Hasil uji validitas dan realibilitas dengan nilai 0,376-0,932 dan Cronbach’s Alpha 0,708-0,964. Hasil : Peran kepala ruang berhubungan dengan implementasi prognas TB dengan kekuatan hubungan positif dan kuat (r = 0,699, p= 0,0001). Fungsi manajemen kepala ruang juga menunjukkan hubungan positif dan kuat dengan implementasi Prognas TB (r = 0,714, p = 0,0001). Yang paling berhubungan dengan implementasi prognas TB dalam pelayanan keperawatan adalah peran Decisional (Nilai koefisien beta = 1,423) dan fungsi pengendalian (Nilai koefisien beta = 1,064). Kesimpulan : Peran dan fungsi manajemen kepala ruang berhubungan dengan implementasi prognas penanggulangan TB dalam pelayanan keperawatan, dimana faktor yang paling berhubungan adalah peran pengambilan keputusan oleh kepala ruang (Decisional Role). Rekomendasi yang diberikan adalah mengoptimalkan peran dan fungsi kepala ruang termasuk dalam implementasi kegiatan prognas TB dalam pelayanan keperawatan, sehingga dapat menunjang penanggulangan tuberkulosis.

Introduction : Indonesia is second rank as the country with the higest burden of TB (Tuberculosis) in the world. The goverment has established a TB control program trough presidential regulation number 67 in 2021, and technical regulation as the Minister of Health Republic Indonesia Number 67 in 2016, wich aims to reduce the incidence of TB in Indonesia. Objective : To identify the relationship between the role, management function of the head nurse and implementation of the national TB control program in nursing services. Method : This research use the cross sectional approach, with an analytical survey design. Samples were taken using a total sampling technique of 77 nurses who worked at the TB treatment room, at type A hospital in Manado. The instrument used was a questionnaire on the role of the head nurse, the management function of the head nurse, and the implementation of TB Program activities in nursing services, wich was distributed by Google Form link. Validity and realibility test results with values of 0.376-0.932 and Cronbach’s Alpha 0.708-0.964. Results :The role of the head nurse is realated to implementation of the national TB program with a positive and strong relationship (r = 0.699, p = 0.0001). The management function of the head nurse also shows a positive and strong relationship with the implementation of the TB program (r = 0.714, p = 0.0001). What is most related to the implementation of the TB program in nursing services is the decisional role (beta coefficient value = 1.423) and the control function (beta coefficient value = 1.064). Conclusion : The role and management function of the head nurse are related to the implementation of the national TB control program in nursing services, were the most related factor is the decisional role of the head nurse. The recommendation given is to optimize the role and management function of the head nurse, including the implementation of the national TB control program in nursing services, so that it can support to prevention of tuberculosis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Noor Hayati
"Berbagai keunggulan sistem informasi dalam memudahkan pengumpulan data mengenai angka kejadian infeksi (HAis) dalam praktiknya bukan merupakan hal yang mudah untuk dilaksanakan . Sebelum pnerapan sistem dibutuhkan identifikasi faktor kesiapan perawat sebagai pengguna Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kesiapan perawat dalam penggunaan surveilans berbasis sistem informasi di RSUD Bayu Asih Purwakarta. Sampel terdiri dari 81 orang perawat orang yang terpilih secara random dari 12 ruangan rawat inap.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan instumen penelitian kuesioner. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi kesiapan perawat adalah jenis kelamin. Penerapan sistem dengan memperhatikan jenis kelamin akan mempengaruhi peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih cepat dan akurat jika dilakukan dengan baik sehingga dapat mensukseskan program surveilans di RS yang akan berdampak pada manajemen pencegahan dan pengendalian infeksi di RS.

Various advantages of informational systems in facilitating data collecting on the incidence of infections (HAis) in practice are not easy things to be implemented. Before the implementation of the system, the identification of nurse readiness factors as user was required. This study was aimed to determine the readiness of nurse's determinants in using the informational system-based surveillance in Bayu Asih Hospitals in Purwakarta. The samples were eighty one nurses that were randomly recruited from twelve of wards.
The design used in this study was a cross sectional study using a questionnaire instrument. The most dominant factor affecting the readiness of nurses was gender. The system application by taking gender into account would affect the improvement of nursing services to be faster and more accurate if it was done properly so that the surveillance program in the hospital would be successful which will have an impact on the management of the infection prevention and control in hospitals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42403
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayanti Mahdarsari
"Indikator mutu pelayanan dapat dinilai dari perilaku tenaga kesehatan dalam menjaga keselamatan dirinya. Penelitian ini untuk mengidentifikasi determinan perilaku perawat dalam menjaga keselamatan diri dengan menggunakan metode analitik korelatif pada 105 perawat pelaksana di ruang rawat inap dewasa di RSUDZA Banda Aceh dengan metode accidental sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang dianalisis menggunakan independent t test dan uji chi-square.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam menjaga keselamatan diri adalah pelatihan (p=0.014; CI =1.365 - 8.924), hubungan tim (p=0.016; CI= 1.337- 9.035), budaya organisasi (p= 0.004; CI = 1.831-38.404), pengendalian (p=0.012; CI = 1.457-14.790) serta komunikasi (p=0.003; CI = 1.776-14.845). Faktor-faktor tersebut perlu mendapat perhatian dan menjadi dasar bagi Rumah Sakit untuk meningkatkan perilaku perawat dalam menjaga keselamatan diri.

Indicators of service quality can be evaluated from the behavior of health personnels in maintaining their safety. This study aimed to identify the determinants of nursing behavior in maintaining personal safety by using correlative analytic methods to 105 nurses in adult wards at DR. Zainoel Abidin Banda Aceh Hospital employing accidental sampling method. Data collected from questionnaires and observation sheets were analyzed using independent t test and chi-square test.
Factors that influenced nurses’ behavior in maintaining personal safety were training (p = 0.014; 95%CI = 1365-8924), team relationships (p = 0.016; 95%CI = 1337-9035), organizational culture (p = 0.004 95%CI = 1,831-38 404), controlling function (p = 0.012; 95%CI = 1457-14790) and communication (p = 0.003; 95%CI = 1776-14845). These factors requires attention and become the basis for the Hospital to improve nurses behavior in maintaining personal safety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Kurnia Sari
"Pelaksanaan peran dan fungsi managemen kepala ruang dalam penerapan keselamatan perawat dipengaruhi oleh karakteristik kepala ruang, faktor tuntutan kerja fisik, tuntutan kognitif, kepribadian, fisik organisasi, sosial organisasi, dan organisasi profesi. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor yang paling berpengauh terhadap pelaksanaan peran dan fungsi manajemen kepala ruang dalam penerapan keselamatan perawat. Penelitian menggunakan metode analitik korelatif. Sampel penelitian berjumlah 40 orang menggunakan teknik total sampling. Kepribadian, sosial organisasi dan organisasi profesi menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan peran dan fungsi manajemen kepala ruang dalam penerapan keselamatan (p=0,004-0,043;CI=1,099-461,939). Faktor-faktor tersebut perlu mendapatkan perhatian dari manajemen RS dengan tetap melakukan evaluasi terhadap faktor lain agar kepala ruang mampu meningkatkan kinerjanya.

The implementation of managerial roles and functions in the applying safety is affected by the individual characteristics, physical work demands, cognitive task demands, personality, physical organizations, social organizations, and profession organizations. This study was aimed to investigate determinant factors for implementing roles and functions of management when head nurses employing nursing safety. This correlative analytical study involved 40 head nurses, recruited by using total sampling technique. Personality, social organizations and profession organizations were found to be the most influential factors (p=0,004-0,043;CI=1,099-461,939). These factors need to be considered by the hospital management while evaluating other factors to improve the head nurses? performances."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>