Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143294 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Budianto
"Kepuasan kerja perawat berkaitan dengan kualitas supervisi di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi klinis model akademik terhadap kepuasan kerja perawat di RSUD dr. Soeselo Slawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan action research dengan metoda kuantitatif. Lembar observasi supervisi klinis model akademik digunakan untuk mengobservasi 4 kepala ruang dan dan kuesioner kepuasan kerja diisi oleh 53 perawat kelompok intervensi serta 51 perawat kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh supervisi klinik model akademik yang dilakukan dengan baik (80%) dari nilai total 100 terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana dengan p value 0,023. Kesimpulan terdapat pengaruh yang bermakna supervisi klinik model akademik terhadap kepuasan kerja perawat di RSUD dr. Soeselo Slawi. Supervisor harus mempunyai kompetensi agar dapat melakukan supervisi klinis secara efektif sehingga meningkatkan kepuasan kerja perawat.

Nurse's job satisfaction related to the quality of supervision at the hospital. This study aimed to determine the effect of academic model clinical supervision to nurses job satisfaction in dr. Soeselo Slawi General Hospital. The research design was an action research with quantitative methods. Observation sheets of academic model clinical supervision used to observe four head nurses and job satisfaction questioner filled by 53 nurses in intervention group and 51 nurses in control group.
The results showed that there are significant academic models clinical supervision that performed well (80%) of total value 100 point to the job satisfaction of nurses with p value 0.023. Conclusion of the study was there is significant effect of academic model clinical supervision to nurses job satisfaction in dr. Soeselo Slawi General Hospital. Supervisors should have the competence to be able to perform clinical supervision effectively to improve nurses job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rochyatun
"Tesis ini membahas hubungan kualitas kehidupan kerja dan stress kerja berkaitan dengan kepuasan kerja dan pencapaian kinerja. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan empat komponen quality of work life (pengembangan karir, kompensasi yang seimbang, keselamatan, keterlibatan karyawan, keselamatan lingkungan kerja) dan stres kerja (informasi dan kejelasan peran dan tugas, supervisi atasan dan beban kerja), dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi.
Metode penelitian dengan menggunakan desain kuantitatif dan pendekatan cross-sectional pada 130 perawat pelaksana. Digunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji statistik chi-square dan regresi linear.
Hasil penelitian hanya satu komponen dalam beban kerja yaitu persepsi perawat tentang sering disalahkan atas kesalahan yang bukan menjadi tanggung jawabnya yang berhubungan dengan kinerja perawat.
Persepsi akibat dari sering disalahkan atas pekerjaan yang bukan menjadi tanggung jawabnya ternyata akan meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian perawat sehingga akan meningkatkan pencapaian hasil kinerja.
Saran untuk manajemen RSUP Dr. Kariadi perlu dibentuk mekanisme komunikasi dalam satu tim kesehatan dalam pengelolaan pasien yang melibatkan semua profesi yang terkait diharapkan dapat menyelesaikan konflik yang terjadi pada tim kesehatan.

This thesis explores the relationship quality of work life and job stress related to job satisfaction and performance achievement. This thesis aims to determine the relationship of the four components of quality of work life (career development, equitable compensation, employee participation, save environment) and work stress (information and clarity of roles and tasks, supervision and workload), with performance of nurses in the inpatient Doctors Kariadi’s General Hospital.
Design research methods using quantitative and cross-sectional approach in 130 nurses. Used univariate, bivariate, and multivariate statistical chi-square test and linear regression.
The result is only one component of the workload on nurses perceptions are often blamed for mistakes that are not its responsibility relating to the performance of nurses.
Perception is often blamed for the result of the work turned out not to be his responsibility will increase alertness and caution nurses that will enhance the achievement of performance results.
Suggestions for management of the department Dr. Kariadi communication mechanisms should be put in the patient's health care team in the management involving all relevant professions are expected to resolve the conlict on the healthcare team.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Said Usman
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan karakteristik individu (umur, jenis kelarnin, status perkawinan, tingkat pendidikan), karakteristik pekerjaan (tanggung jawab, variasi tugas, beban kerja), dan karakterist & suasana kerja (supervisi, insentif pelatian, kesempatan memperoleh pendidikan lanjutan, fasilitas kerja, hubungan antar karyawan) dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan di ruang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Desain penelitian ini adalah non experimental dengan pengumpulan data dilakukan secara cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja diruang rawat imp RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, dihitung dengan pendugaan proporsi populasi yang berjumlah 79 orang.
Hasil penelitian pada analisis univariat menunjukkan bahwa motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan di ruang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori rendah (54,4%). Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa karakteristik individu hanya variabel tingkat pendidikan yang berhubungan secara signifikan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan (P.value=O,044). Karakteristik pekerjaan yang berhubungan secara signifikan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan adalah tanggung jawab (P.value4J,006) dan beban kerja (P.value=0,001). Sedangkan karakteristik suasana kerja yang berhubungan secara signifikan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan adalah supervisi (P.value 1,001), insentif (P.value O, 0O0), pelatihan (P.value=,000), dan fasilitas kerja (P.value ,011). Hasil analisis multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa variabel insentif merupakan variabel yang secara statistik paling signifikan berhubungan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan di ruang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh (P.value,001).
Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk meningkatkan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan maka peak manajemen RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh khususnya bidang keperawatan perlu memperhatt`lcan serta memperbalki suasana kerja dan karakteristik pekerjaan, menetapkan secara jelas pemberian insentif, meningkatkan pengembangan sumber daya manusia khususnya tenaga keperawatan, meninjau kembali keseimbangan antara beban kerja perawat dengan jumlah pasien, meningkatkan tanggung jawab perawat dengan cara merubah metode penugasan keperawatan dari metode fungsional ke metode tim, melakukan supervisi secara berkala, merencanakan dan melaksanakan pelatihan proses keperawatan secara bertahap, dan penambahan fasilitas kerja di ruang rawat inap.
Untuk penelitian lanjutan disarankan agar dilakukan dengan membandingkan faktor-faktor yang memotivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan pada beberapa rumah sakit yang berbeda, metode pengumpulan data untuk variabel motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan dilakukan dengan cara observasi langsung sehingga mendapatkan data yang lebih okjektif, serta melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan pemberian insentif dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan.

The objectives of this research are to describe relation between individual characteristics (age, sex, marriage status, length of work, and level of education), job characteristics (responsibility, job variation, and workload), and working situation characteristics (supervision, incentives, training, the opportunity for continuing of study, work facility, and human relations) with nurse's motivation in implementation standard nursing process in the inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh. Design of the research is non-experimental with data collected by using cross-sectional approach. The sample of this research was 79 nurses at inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh and was appointed takes proportionally from the population in the hospital.
The results of univariate analysis concluded that nurse's motivation in the implementation of nursing process at the inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh was at low category (54,4%). The results of bivariate analysis showed that: individual characteristics only level of education was significantly related to nurse's motivation in the implementation of nursing process (P.value O, 004). Job characteristics that was significantly related to the nurse's motivation in the implementation of nursing process is sense of responsibility (P.value M), 006), and workload (P.value O, 001). Whereas, working situation characteristics was significantly related to the nurse's motivation in the implementation of nursing process include: supervision experienced (P.valueM3, 001), incentives (P.value~, 000), trainings participated (P.value~, 000), and working facilities (P.value, 01 l). The result of multivariate analysis using logistic regression indicated that the incentives (P.value 0,001) constituted the most significant related to the nurse's motivation in implementation of nursing process at the Inpatient Care Unit of this hospital.
Based on the results, this research can conclude that in order to increase nurse?s motivation in the implementation of nursing process (at the inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh) especially in nursing care unit, attention must be paid to the improvement of work situation and job characteristics. Incentives must be clearly determined, to improve nursing performance in nursing process. Review of the balance between nurse workload with amount of patient is also important. To raise the nurse's responsibility changes must be made in nursing methods from functional to team approach. Supervision must be come out regularly. Training is also important aside from improvement of working facilities at the Inpatient Care Unit.
Recommendation to further research is away other to compare nurse's motivating factors in two or more different hospitals, or using different data collection method, and in the difference ways of doing observation to bring about more objective of data, other research is about incentives related to the nurse's motivation in the implementation of nursing process.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T9531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winani
"Kegiatan serah terima pasien pada setiap pergantian tugas jaga perawat merupakan unsur manajemen dalam pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan kepala ruang dan pelaksanaan serah terima pasien di RSUD Gunung Jati Cirebon. Metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada 138 orang perawat pelaksana yang bertugas di instalasi rawat inap. Hasil menunjukkan bahwa persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan pelaksanaan serah terima pasien kurang baik. Evaluasi terhadap fungsi pengawasan kepala ruang pada pelaksanaan serah terima yang dilakukan perawat disarankan. Penelitian tentang pelaksanaan serah terima pasien berdasarkan observasi dengan menggunakan interrater reliabiliti direkomendasikan.

The activities of patients handover is an essential element in the management of nursing services. The objective is to identify influence of nurses' perception to the supervisory function of executive head nurse and implementation of patients' handover at Gunung Jati hospital Cirebon. An analytical survey method applied on 138 nurses at inpatient installation. It showed supervisory function of executive head nurse was poor as well as implementation of patients' handover. Evaluation to executive head nurse function and implementation of handover were suggested. Research on the implementation of the patients' handover that based on observations using inter rater reliability was recommended."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31883
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Saefulloh
"Supervisi merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh manajer. Fenomena yang ditemukan di RSUD Indramayu adalah perawat pelaksana belum memiliki motivasi kerja dan kinerja yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan asuhan keperawatan dan supervisi terhadap motivasi kerja dan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Indramayu.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan pre-post test design with control group. Jumlah sampel untuk motivasi kerja dan kinerja perawat pelaksana berdasarkan self evaluation adalah 97 orang, sedangkan jumlah sampel untuk kinerja perawat pelaksana dalam dokumentasi asuhan keperawatan adalah 165 dokumen. Sampel dibagi menjadi kelompok A, B, dan C. Instrumen menggunakan kuesioner dan lembar kerja. Instrumen melalui uji validitas dan reliabilitas. Data dianalisis menggunakan univariat, bivariat, dan multivariat. Intervensi adalah pelatihan asuhan keperawatan dan pelatihan supervisi.
Hasil penelitian menunjukkan motivasi kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Indramayu meningkat secara bermakna (p value <0.05) sesudah mendapat pelatihan asuhan keperawatan dan disupervisi oleh kepala ruangan yang telah dilatih dan dibimbing supervisi. Kinerja dalam pemberian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana berdasarkan self evaluation di ruang rawat inap RSUD Indramayu meningkat secara bermakna (p value <0.05) sesudah mendapat pelatihan asuhan keperawatan dan disupervisi oleh kepala ruangan yang telah dilatih dan dibimbing supervisi.
Kinerja dalam pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Indramayu meningkat secara bermakna (p value <0.05) sesudah mendapat pelatihan asuhan keperawatan dan disupervisi oleh kepala ruangan yang telah dilatih dan dibimbing supervisi. Faktor yang paling berkontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana dalam pemberian asuhan keperawatan berdasarkan self evaluation di ruang rawat inap RSUD Indramayu adalah umur dan lama kerja setelah dikontrol supervisi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelatihan asuhan keperawatan dan supervisi berpengaruh secara bermakna terhadap motivasi kerja dan kinerja perawat pelaksana. Saran yang diberikan adalah RSUD Indramayu melakukan pelatihan asuhan keperawatan bagi perawat pelaksana diikuti dengan supervisi dari kepala ruangan.

Supervision is an activity that must be accomplished by a manager. Phenomenon that have in RSUD Indramayu is not hold nursing care training and not supervision guidance yet. This research purspose to know the influence of nursing care training and supervision to job motivation and job productivity at nusing room in RSUD Indramayu.
This research used quasi experiment method with pre post test design with control groups. The total sample for job motivation and job productivity in nursing care based self evaluation are 97 person, while total sample for nurses job productivity in nursing documentation are 165 document. The samples are devided into groups A, B, and C. The instrument are quetionary and observation worksheet. Validity and realibity are before used. The data is analysed by using univariate, bivariate, and multivariate. Intervention is nursing care training and supervision.
The research result showed job motivation nurses is significant increase (p value <0.05) after nursing care trained and being supervision head nurse have been trained and guided supervision. Job productivity in nursing care based self evaluation is significant increase (p value <0.05) after nursing care trained and being supervision head nurse have been trained and guided supervision.
Job productivity in nursing documentation is significant increase (p value <0.05) after nursing care trained and being supervision head nurse have been trained and guided supervision. The most contribute factor to nurses job productivity in nursing care based self evaluation are age and long of work after supervision controlled.
The conclusion this research is nursing care training and supervision head nurse have been trained and guided have significant influence to job motivation and job productivity of nurses. Advice to RSUD Indramayu is to nursing care training followed by head nurse supervision.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alin Bijaya
"Perawat sebagai sumber daya manusia terbesar di rumah sakit sangat berperan dalam keberhasilan rumah sakit, untuk itu diperlukan perawat-perawat yang mempunyai kinerja yang tinggi. Kepemimpinan RS.dr.H. Marzoeki Mahdi berusaha menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan diantara para perawatnya guna mendukung rumah sakit yang terus berkembang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap RS.dr.H. Marzoeki Mahdi Bogor. Dimensi budaya organisasi yang dinilai adalah gaya kepemimpinan, kerja tim, perubahan perilaku dan komitmen pekerja. Metode penelitian yang dipakai adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner. Jumlah sample ditemukan dengan rumus dari Lameshow dan diambil secara stratified random sampling dari 102 orang pada delapan belas ruang rawat inap.
Hasil penelitian menunjukan bahwa di seluruh ruang rawat inap RS.dr.H. Marzoeki Mahdi Bogor mempunyai kecenderungan gaya kepemimpinan demokratis, kerja tim efektif, perubahan perilaku negatif dan komitmen pekerja yang lemah. Perawat-perawat di ruang rawat inap cenderung mempunyai kinerja yang rendah, tetapi setelah dilakukan analisis statistik lebih lanjut tidak ditemukan adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja, demikian juga terhadap kerja tim dan perubahan perilaku tetapi ternyata terdapat hubungan antara komitmen pekerja dengan kinerja perawat. Walaupun secara teoristik gaya kepemimpinan, kerja tim dan perubahan perilaku mempengaruhi kinerja tapi hal ini tidak terjadi dalam penelitian ini. Hal ini menunjukan ada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya sehingga perlu dicermati lebih lanjut.
Untuk meningkatkan kinerja perawat diperlukan budaya organisasi yang cukup adaptif terhadap lingkungan tempat bekerja. Tidak hanya gaya kepemimpinan yang sesuai, kerja tim yang efektif, perubahan perilaku positif atau komitmen yang kuat yang diperlukan dalam membentuk kinerja yang baik. Ada faktor-faktor lain yang hams diperhatikan, untuk itu perlu dilakukan penilaian kinerja kembali dari setiap usaha-usaha yang dilakukan sehingga faktor-faktor tersebut dapat diatasi.

Nurse as the largest human resources in hospital is very important for hospital successful, because of that hospital must have nurses who have high performance. Marzoeki Mahdi Hospital leadership tries to put values and beliefs among his nurses for supporting hospital that developed.
The objective of this research was to know the influence organizational culture to nurse performance in in-patient department of Marzoeki Mahdi Hospital. Dimensions of organizational culture that evaluate are leadership style, teamwork, and behavior change and employee commitment. Methode use cross sectional research with quantitative approach through questionnaire. Sample was taken with Lame show formula with Stratified Random Sampling from 102 nurses in 18 in-patient departments.
The result of this research shows that all in-patient departments of dr.H. Marzoeki Mahdi hospital have tendency to democratic style of leadership, effective teamwork, negative change of behavior and strong employee commitment. Nurses in in-patients department has tendencies to low performance, but after statistic analyze set further found no relationship between leadership style with performance, it happen to teamwork and behavior change but there was significant relationship between employee commitment with performance. Although theoretically leadership style, teamwork and behavior change influences performance but it was not happen in this research. There were other factors that influence so it need more study.
Improving nurses performance need organizational culture that adaptive enough to working environment. Not only appropriate leadership style, effective teamwork, positive behavior change or strong commitment needed in building high performance but also another factors that must be concerned, so it need to evaluate performance from every activities that it can be handled.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbaeti Amilia
"ABSTRAK
Kepuasan kerja perawat merupakan indikator mutu pelayanan keperawatan yang dapat mempengaruhi kinerja. Perilaku caring merupakan kinerja perawat yang menjadi inti dari praktik keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana di RSUD Cibinong. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap sebanyak 108 orang dengan teknik proportional sampling. Uji bivariat menggunakan chi-square menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana (p=0,000, CI 95%). Perawat yang merasa puas mempunyai peluang 4,7 kali untuk berperilaku caring. Uji regresi logistik menyatakan bahwa kepuasan kerja intrinsik merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja. Manajer keperawatan harus melakukan monitoring kepuasan kerja perawat pelaksana serta melakukan pengarahan dan pengawasan pelaksanaan caring. Perawat yang kurang berperilaku caring harus diberikan pembinaan, sedangkan untuk rekrut perawat baru perlu melakukan psikotes untuk mengkaji faktor intrinsik calon perawat baru.

ABSTRACT
Nurse job satisfaction is an indicator of the quality of nursing care and affects performance. Caring behavior as the performance of nurse which become the core of nursing practice in providing quality of nursing care. Caring is the essence of nursing practice that reflects the quality of nursing care. This study aims to identify the relationship of job satisfation with caring behavior of nurses in Cibinong Hospital. This study was a descriptive correlation with cross sectional approach. The research sample were taken nurses in the inpatient unit as many as 108 people with a stratified sampling technique. Bivariate test using a chi-square showed no relationship between job satisfaction and nurses caring behavior (p < 0.05). Nurses who were satisfy have the opportunity to practice caring 4.7 times. Logistic regression analysis stated that intrinsic job satisfaction is the most dominant factor. Nursing managers should be monitoring job satisfaction as well as the direction and supervision of the implementation of caring. Nurse who practice caring less should be given guidance. For new nurses in recruit nurses should emphasize the intrinsic factor this would include making psikotes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliyadi
"Keselamatan dan kepuasan pasien merupakan indikator kualitas pelayanan belum terpenuhi secara optimal. Model budaya belajar perawat membentuk perawat kompeten dalam penerapan sasaran keselamatan pasien. Penelitian bertujuan mengidentifikasi budaya belajar tentang keselamatan pasien, mengembangkan model budaya belajar perawat dan mengidentifikasi pengaruhnya terhadap kompetensi perawat, keselamatan dan kepuasan pasien. Desain operasional riset, tahap pertama kualitatif fenomenologi dengan sembilan partisipan, tahap kedua pengembangan model, dan tahap ketiga desain quasi eksperiment pre-post test design with control group dengan 139 responden perawat dan 240 responden pasien.
Hasil penelitian tahap pertama didapat sembilan tema yaitu arti keselamatan, persiapan penerapan, fokus keselamatan, implemetasi, masalah, tahapan budaya belajar, aktivitas pembelajaran dan dukungan pengembangan budaya belajar. Tahap kedua diperoleh model budaya belajar "SAYA perawat" tentang sasaran keselamatan pasien dengan komponen, perawat; Sistem dukungan, aktivitas pembelajaran dan tahapan budaya belajar. Tahap ketiga model budaya belajar "SAYA Perawat" tentang sasaran keselamatan pasien berpengaruh secara bermakna terhadap kompetensi perawat dalam penerapan sasaran keselamatan pasien (p 0,0001), keselamatan (p 0,0001) dan kepuasan pasien (p 0,0001). Terdapat hubungan bermakna kompetensi perawat dalam penerapan keselamatan pasien dengan keselamatan (p 0,0001) dan kepuasan pasien (p 0,0001). Model budaya belajar ini agar dapat diimplementasikan di ruang perawatan untuk memenuhi keselamatan dan kepuasan pasien.

Safety and patient satisfaction which are indicators of quality cannot be optimaly fulfilled. Learning culture models about patient safety form nurses competent in the application of patient safety. This study aims to identify nurses learning culture about patient safety, develop a model of nurse learning culture and identify its affect on nurses competency, patient safety and satisfaction. The research design used operational research, the first phase used qualitative phenomenology with nine participants, the second stage is the development of the model, and the third stage is the quasi experimental design pre-post test design with control group with 139 nurses and 240 patient respondents.
The results of the first phase of research obtained nine themes, namely the meaning of safety, preparation for application, focus on safety, implementation, problems, stages of learning culture, learning activities and support for the development of a learning culture. The second stage was obtained learning culture models "SAYA Nurses" about patient safety goals is fit and valid there have components, nurses as the subject of development; support systems, learning activities and the learning culture stage . The third stage of the learning culture model "SAYA Nurses about patient safety goals has a significant effect on nurses' competence (p 0,0001), patient safety (p 0,0001) and satisfaction (p 0,0001). There is a significant relationship between nurses' competence with patient safety (p 0,0001) and satisfaction (p 0,0001). The learning culture models to be implemented in the ward to safety and satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
D2659
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Martauli S
"Perilaku caring perawat merupakan indikator penting dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien. Penelitian ini mengidentifikasi perilaku caring perawat diruang rawat inap bedah dan penyakit dalam rumah sakit "T" Jakarta. Peneliti menggunakan pendekatan potong lintang (cross-sectional) dengan total sampling ketenagaan perawat diruangan bedah dan penyakit dalam rumah sakit "T" Jakarta dengan jumlah 50 responden yang mengikuti penelitian. Penelitian menggunakan kuesioner dari Wolf (1988) yang terdiri dari 42 item pertanyaan.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan perilaku caring perawat diruang rawat inap bedah dan penyakit dalam rumah sakit "T" Jakarta dengan nilai (p=0,733; α=0,05). Perilaku caring perawat diruang bedah dan penyakit dalam memiliki perilaku caring keduanya dengan hasil sangat baik.
Penelitian ini diharapkan perawat profesional kedepannya perlu menjiwai profesinya dengan perilaku caring dalam melakukan pelayanan kesehatan karena perilaku caring merupakan inti dari keperawatan.

Nurse caring behavior is an important indicator in providing nursing cared to patients. This study identified the nurse caring behavior inpatient surgical and hospital medicine "T" Jakarta. Researchers used cross-sectional sampling with a total workforced of nurses and disease in the surgical room of the hospital "T" Jakarta with 50 respondents who followed the study. The study used a questionnaire of the Wolf (1988) which consists of 42 question items.
The results of the study showed that there was no differenced in the behavior of the nurses caring inpatient surgical and internal medicine in "T" Jakarta Hospital with values (p=0,733; α=0,05). Surgical nurses and internal medicine has an excellent cared behavior.
This study is expected in the future need to be a professional nurse by profession animating caring behavior in the health service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safrudin
"Perawat pada ruang rawat Inap RS Husada bertanggung jawab atas keberhasitan pelayanan keperawatan yang ditunjukan dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh manajemen waktu dan karakteristik perawat. Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang berfokus pada pengkajian mengenai hal tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara karakteristik perawat dan manajemen waktu dengan dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana di Ruang, Rawat Inap RS Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tempat penelitian adalah Rumah Sakit Husada yang meliputi 19 (sembilan belas) ruang rawat, dengan melibatkan 131 perawat pelaksana sebagai responden.
Data didapat dengan cara mengevaluasi dokumentasi yang di buat responden dengan cara menilai aspek pengkajian, diagnosa, rencana tindakan dan evaluasi. Hasil uji statistik menunjukan 56,5% dokumentasi asuhan keperawatan baik sesuai dengan standar Dep. Kes. 1998. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel usia (p=0,004), pendidikan (p = 0,001), lama kerja (p = 0,006) dan manajemen waktu P = 0,013).
Uji statistik regresi logistik dapat dilakukan karena hasil analisis bivariatnya untuk menentukan kandidat seluruhnya memiliki nilai p value < 0,25. Dari keempat variabel tersebut yang paling dominan memiliki hubungan dengan dokumentasi asuhan keperawatan adalah variabel pendidikan setelah dikontrol variabel manajemen waktu.
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RS Husada untuk melakukan pengkajian ulang terhadap peran dan fungsi perawat sehingga perawat pelaksana mempunyai otoritas dan akuntabilitas yang lebih besar. Selain itu diperlukan peningkatan pendidikan bagi perawat pelaksana tentang manajemen waktu dan dokumentasi asuhan keperawatan. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian tentang dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana agar melibatkan lebih banyak variabel yang diteliti dengan desain yang berbeda serta menggunakan instrumen.
Daftar Pustaka: 58 (1991 - 2001)
Nurses at the in-patient wards of Husada Hospital had responsibility on the successfulness of an optimum nursing services which could be revealed by their quality of nursing documentation. This successful of nursing services was influenced by factors such as nurses' characteristic and time management in the Hospital.
Therefore, this research analyzed, the relation between nurses' characteristics and time management with their documentation of nursing care in in-patient ward of Husada Hospital.
The purpose of this research was to identify the relationship between nurses' characteristic and time management with their documentation of nursing. This research was a descriptive correlation which used a cross sectional research design. The place of this research was at Husada Hospital which involving 19 in-patient wards and 131 nursing associates as respondents.
The data were obtained by evaluating the nursing documentation which was developed by the respondents. This documentation, then examined on its quality of the assessment, diagnosis, planning, intervention and evaluation. The result revealed that 56,5% of documentation was good, along with Dep. Kes. 1998 standard of documentation. Hence, the result of bivariate chi-square statistical test show that there was a significant relationship between variables; age (p=O,004), education (p=4,OO1 ), nurse's length of work (p=O,006) and time management (p=4,013 ).
Multivariate test of analysis, using logistic regression, tested that, from these 4 variables above, the education variable was the most dominant variable (p Wald=,001), after controlled by the time management variable (p wald=0,008).
This research recommended to the Hospital manager to do the re-assessment toward the nurses role and function. have more authority and accountability. Recommendation also given to the other researcher to assess the documentation of nursing care variables, different design and instruments.
Bibliography: 58 ( 1991- 2001 )
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>