Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85510 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djuanita Bowman
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengasuh dalam
mendisiplinkan anak untuk tidur siang yang diberikan melalui program intervensi.
Peningkatan keterampilan dua pengasuh anak yang mengikuti kegiatan di TPA
Makara UI dalam mendisiplinkan anak untuk tidur siang diukur dari pelaksanaan
rutinitas yang disusun oleh pengasuh sebelum anak tidur siang dan kerutinan
tidur siang anak asuh. Intervensi dilaksanakan selama 2 (dua) hari berturut-turut,
yakni pada tanggal 31 Mei 2013 dan 1 Juni 2013. Materi dalam intervensi ini
meliputi perkembangan anak usia 3-4 tahun, tidur siang,dan rutinitas tidur siang,
serta penyusunan kegiatan rutin menjelang tidur siang dan penerapannya. Acuan
utama peneliti dalam materi program mengacu pada teknik menyusun rutinitas
tidur siang anak adalah dari Pantley (2007). Gambaran pelaksanaan rutinitas
menjelang tidur siang diperoleh dari pengisian yang dilakukan oleh pengasuh
pada buku log mengenai kegiatan selama 14 hari berturut-turut setelah
pelaksanaan intervensi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan metode kualitatif, dengan melakukan wawancara pada hari ke-4, ke-7,
ke-11, dan ke-14 setelah intervensi selesai. Hasilnya adalah terjadi perubahan
pada keterampilan pengasuh dalam mendisiplinkan anak untuk tidur siang.

ABSTRACT
The purpose of this research was to improve the capability of caregivers in
disciplining children to have afternoon naps through an intervention program.
The improvement of the two caregiver’s capability, who is a caregiver of a child
that took a program activity at the TPA Makara UI, of making the children take
their afternoon nap will be seen from the implementation of a routine that is
arranged by the caregiver before the child take a nap and the child’s routine of
taking an afternoon nap. The intervention was carried out for 2 (two) consecutive
days, on the 31st of May 2013 and the 1st of June 2013. Material given in this
intervention included development of children aged 3-4, afternoon naps, and the
routine of taking afternoon naps, as well the arranging of routinity before taking
afternoon nap and the application. The program material was based on the
technique of pre nap time routinity by Pantley (2007). Description of the
implementation of the routinity was taken from the content in the log book that
recorded the nap routine for 14 consecutive days after the intervention by the
caregiver. The analysis of the data in this research used a qualitative method by
conducting an interview on the 4th, 7th, 11th and 14th day after the intervention.
The result was a changing in the skill of the caregiver to discipline the children to
take a nap"
2013
T35653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Maria Permatasari
"Pembelajaran jarak jauh yang terjadi akibat pandemi COVID-19 merupakan masa rentan bagi para Ibu dalam melakukan disiplin yang menggunakan kekerasan, padahal Ibu memiliki tanggung jawab dalam mendisiplinkan anak sesuai dengan perkembangannya. Akan tetapi, banyak para Ibu yang masih menggunakan kekerasan dalam mendisiplinkan anak karena para Ibu tidak memiliki kemampuan dalam mengarahkan anak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas program Bina Ibu Teladan dan Inspiratif (BITI) sebagai salah satu bentuk preventif dari kekerasan yang dilakukan oleh orang tua dalam menerapkan disiplin kepada anak. Partisipan diharapkan dapat menerapkan disiplin positif dengan mengikuti program ini. Penelitian ini menggunakan desain penelitian one group pre-test post-test design. Penelitian dilakukan secara daring dengan melibatkan 10 Ibu yang memiliki anak berusia 5 hingga 6 tahun. Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan metode Wilcoxon signed rank test, hasil menunjukkan signifikansi p sebesar 0,007 (p< 0.05). Artinya, program BITI efektif membentuk penerapan disiplin positif pada para Ibu anak usia dini. Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya antara lain menggunakan metode rekaman sebagai salah satu metode pengambilan data agar informasi yang didapatkan semakin kaya dan mengurangi penggunaan konsep psikologi di dalam pelatihan agar partisipan lebih mudah memahami informasi yang diberikan.

Distance learning that occurs due to the COVID-19 pandemic is a vulnerable period for mothers in carrying out discipline that uses violence, even though mothers have a responsibility to discipline children according to their development. However, many mothers still use violence in disciplining their children because mothers do not have the ability to direct their children according to their development and needs. This study aimed to examine the effectiveness of the Bina Ibu Teladan dan Inspiratif (BITI) program as a form of prevention of violence perpetrated by parents in applying discipline to children. Participants are expected to apply positive discipline by joining this program. This study uses a research design of one group pre-test post-test design. The research was conducted through virtual training involving 10 mothers with children aged 5 to 6 years. Based on the measurement results using the Wilcoxon signed rank test method, the result showed significancy p value of 0.007 (p < 0.05). The results show that the BITI program developed in this study can develop positive discipline practice among early childhood mothers. Some suggestions for further research include using the recording method as a data collection method so that the information obtained is richer and avoiding the use of psychological concepts in training so that participants can more easily understand the information provided."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Sopita
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang sistem student conduct management dalam mengurangi pelanggaran peraturan sekolah yang dilakukan oleh siswa SMA Sugar Group. Tujuan dari penelitian ini diantaranya untuk menggambarkan persepsi siswa terhadap pelanggaran peraturan di SMA Sugar Group, menerangkan beberapa alasan siswa masih melakukan pelanggaran peraturan sekolah, menjelaskan peran student conduct management dalam mengurangi pelanggaran peraturan oleh siswa, menggambarkan makna peraturan bagi siswa SMA Sugar Group, menggambarkan makna student conduct management bagi siswa SMA Sugar Group serta menggambarkan pemahaman guru-guru SMA Sugar Group mengenai peran student conduct management.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem student conduct management belum dianggap efektif dalam menjalankan perannya yakni menekan jumlah pelanggaran peraturan yang dilakukan oleh siswa. Dikatakan belum efektif karena masih terdapat pelanggaran peraturan yang dilakukan oleh siswa yakni khususnya siswa kelas 10 dan kelas 11, alasan kedua sistem tersebut belum dianggap efektif karena pelanggaran berulang masih terjadi, selanjutnya adalah karena konsekuensi yang diberikan tidak dapat merubah nilai negatif menjadi positif, serta peran guru sebagai model bagi para siswa kurang maksimal.

ABSTRACT
This thesis discusses the management system of student conduct in violation of school rules to reduce the high school students conducted by the Sugar Group. The purpose of this research to describe the perception among students of high school rule violations in the Sugar Group, explains some of the reasons students still violating school rules, clarify the role of management in reducing the student conduct policy violations by students, describing the meaning of the rules for high school students Sugar Group, describes the meaning of student conduct management for high school students understanding of the Sugar Group and describes the high school teachers Sugar Group on the role of student conduct management.
This research uses a qualitative method of data collection techniques through in-depth interviews and observation. These results indicate that the student conduct system management is not considered effective in carrying out its role the press that the number of violations committed by students. Is not yet effective because there are still violations committed by the students, especially students in grade 10 and grade 11, the second reason the system is not considered effective because of repeated violations still occur, because the consequences that followed was rendered unable to change the negative into a positive value, and the role teacher as a model for students less than the maximum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Severe, Sal
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000
155.4 SEV b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andri
"Tugas akhir ini mengangkat pentingnya pengetahuan disiplin berlalulintas pada pengemudi kendaraan sepeda motor agar mereka berlaku tertib dan disiplin lalu lintas dalam suatu situasi lalu lintas. program berisi serangkaian pelatihan yang pertisipatif dengan target pengojek di sepanjang jalan Margonda Raya depok namun secara khusus difokskan pada pengojek di gang Langgar Jalan Margonda Raya depok.

This final project raises the importance of disciplinary knowledge passing on motorbike drivers so that they act in an orderly and disciplined traffic manner in a traffic situation. the program contains a series of participatory training with the target of drivers along Margonda Raya Depok road but specifically focused on the ojeg drivers in Jalan Langgar Jalan Margonda Raya Depok."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T38233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayat
"Tulisan ini menyajikan analisis mengenai pendidikan berbasis adab A. Hassan. Seringkali ketokohan A. Hassan sebagai guru utama Persatuan Islam dinilai dari sisi kegigihan dalam menegakkan al-Qur’an dan al-Sunnah. Padahal, kefiguran beliau berkaitan pula dengan dunia pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk anialisis terhadap karya-karya A. Hassan dan wawancara kepada tokoh-tokoh Persatuan Islam. Penulis menyimpulkan, pendidikan A. Hassan banyak menekankan pada pendidikan adab yang dikenal dewasa ini dengan istilah pendidikan karakter. Bukan sekedar mendidik siswa untuk memahami ajaran dengan benar (tafaqquh fi al-din) namun juga mendidik supaya mereka menjadi manusia yang bisa disiplin dan beradab."
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2018
297 JPAM 31:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Wiraswasti Ningsih
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai penyebab dari timbulnya kendala pada kelompok shift kerja dalam menjalankan proses produksi di departemen produksi PT Manufaktur X. Selain itu penelitian juga bertujuan untuk mengetahui intervensi yang dapat diberikan untuk mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini dilakukan pada 4 empat partisipan, yang terdiri dari 1 satu manajer, 1 satu supervisor, 1 satu team leader, dan 1 satu operator produksi sebagai partisipan wawancara. Berdasarkan hasil analisa pengumpulan data dan current undesirable - desirable condition, dapat disimpulkan bahwa inti permasalahan core problem yang menyebabkan kendala pada proses produksi departemen produksi PT X adalah rendahnya disiplin kerja pada masing-masing kelompok shift. Faktor-faktor yang digali dan dianalisa dalam pembahasan mengenai disiplin kerja adalah faktor ada tidaknya peraturan, faktor pengetahuan karyawan mengenai peraturan dan standar kerja, faktor performa kerja karyawan di masa lalu, faktor catatan kedisiplinan disciplinary records , dan kondisi psikologis. Intervensi didasarkan pada faktor kondisi psikologis karyawan di Departemen Produksi. Bentuk Intervensi yang disusun adalah melalui program pelatihan dengan pendekatan positive discipline untuk menerapkan disiplin kerja dengan menanamkan perilaku disiplin diri dan tanggung jawab tanpa perlu pemberian hukuman atau sanksi terhadap tindakan ketidakdisiplinan. Rancangan program pelatihan disusun sebagai pilot pelatihan untuk Departemen Produksi. Kata kunci:Disiplin kerja, positive discipline, manufaktur

ABSTRACT
This study aims to determine the cause of the emergence of constraints on group work shift in running the production process in the production department of PT Manufacturing X. In addition, this study also aims to determine interventions that can be provided to overcome these obstacles. This research was conducted in 4 four participants, consisting of 1 one manager, 1 one supervisor, 1 one team leader, and 1 one production operators as participants interview. Based on analysis of current data collection and undesirable desirable condition, it can be concluded that the core problem core problem which causes problems in the production process of the production department of PT X is the poor discipline of work in each shift group. Factors that excavated and analyzed in the discussion of labor discipline factor are whether there is a regulatory applied in organization, employee knowledge about the rules and standards of work, employee performance in the past, disciplinary records, and psychological conditions. Interventions are based on factors psychological conditions of employees in the Department of Production. Intervention compiled shape is through a training program with a positive discipline approach to instill self discipline behavior and responsibility without punishment or sanctions against acts of indiscipline. The design of the training program is structured as pilot training for Department of Production.Keywors Labor discipline, positive discipline, manufacturing"
2016
T47358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Labre, Benediktus
"Penelitian ini dikenakan pada Siswa SMA kelas III di Kota Administratif Kupang Nusa Tenggara Timur. Masalah pokok dalam penelitian tersebut adalah sikap siswa terhadap disiplin sekolah. Penelitian ini juga ingin melihat hubungan antara persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga, lingkungan sekolah dan tingkat aspirasi terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Selanjutnya, ingin melihat pula pengaruh persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga, lingkungan sekolah, dan tingkat aspirasi baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah.
Permasalahan tersebut diangkat mengingat remaja SMA merupakan kader-kader generasi penerus yang potensial, sehingga pembinaan, pembentukan dan pengembangan disiplin diri bagi mereka perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Di samping itu, remaja sebagai individu yang sedang mencari dan menemukan jati dirinya menuntut pengertian dan perlakuan khusus dari semua pihak yang bertanggung jawab.
Temuan penelitian ini menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Siswa SMA kelas III di Kota Administratif Kupang umumnya mempunyai sikap positif terhadap disiplin sekolah. Hal ini berarti, remaja SMA masih menerima disiplin sebagai suatu nilai untuk menjawab kebutuhan-kebutuhannya, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan belajar di sekolah. Sikap positif tersebut juga memberikan suatu indikasi bahwa remaja SMA memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan di sekolah dan bagi kehidupan masa depannya.
2. Adanya hubungan yang positif dan bermakna antara persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga dan sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, keluarga tetap berperan sebagai lingkungan pertama bagi anak dalam mengadakan sosialisasi dan penyesuaian diri yang positif. Keluarga memang mempunyai peran yang sangat besar dalam pembentukan dan pengembangan pribadi anak seutuhnya.
3. Ada hubungan yang positif dan bermakna antara persepsi siswa tentang lingkungan sekolah dan sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, sekolah sebagai lingkungan kedua bagi anak setelah keluarga, memainkan peranan yang tidak kecil bagi terbentuk dan terbinanya sikap positif siswa terhadap disiplin sekolah. Lingkungan sekolah merupakan salah satu dapur utama yang ikut membentuk dan, membina disiplin anggota masyarakat, bila sekolah dapat berkarya dengan disiplin dan kejujuran yang tinggi.
4. Tidak terdapat hubungan yang positif dan bermakna antara tingkat aspirasi dan sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, tingkat aspirasi sebagai standar kinerja yang melibatkan ego, tidak memberikan kontribusi yang berarti terhadap sikap siswa terhadap disiplin sekolah. Tingkat aspirasi seseorang sangat dipengaruhi oleh latar belakang sosial ekonomi dan orientasi nilai budaya masyarakat setempat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua siswa relatif rendah, dan berdasarkan pengamatan bahwa orientasi nilai budaya masih tertuju terhadap kebutuhan jangka pendek, yaitu perbaikan keadaan ekonomi terutama sandang pangan dan perumahan. Aspirasi pendidikan, pekerjaan dan jabatan yang akan dilakukan masih menggantungkan diri pada pekerjaan sebagai pegawai negeri. Pola pandang tersebut, menutup kemungkinan bagi pilihan pekerjaan lain. Selanjutnya, pola pandang yang demikian mencerminkan sikap hidup ketergantungan, etos kerja yang rendah, tidak berani mengambil resiko, kurang percaya diri, dan kebiasaan cepat puas. Sikap dan perilaku ini merupakan kendala budaya yang turut mempengaruhi dan membentuk tingkat aspirasi masyarakat.
5. Dari ketiga variabel bebas (prediktor) tersebut, persepsi siswa tentang lingkungan sekolah paling dominan memberikan kontribusi terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Sedangkan variabel persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga dan variabel tingkat aspirasi tidak memberikan kontribusi yang bermakna terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Akan tetapi secara bersama-sama ketiga prediktor tersebut memberikan kontribusi yang cukup bermakna terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, ketiga prediktor dalam mempengaruhi kriterium mempunyai kekuatan peran yang berbeda-beda dan masih banyak pengaruh variabel lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian tersebut.
Dengan demikian keluarga, lingkungan sekolah dan tingkat aspirasi siswa merupakan variabel-variabel bebas (prediktor) yang harus diperhitungkan dalam pembinaan, pembentukan dan pengembangan sikap siswa terhadap disiplin sekolah. Dengan kata lain, sangat diharapkan kerja sama terus menerus antara faktor internal dan faktor eksternal dalam mempengaruhi terbentuknya sikap positif terhadap disiplin sekolah. Adanya sikap positif remaja SMA terhadap disiplin sekolah merupakan modal dasar baginya untuk berdisiplin diri dalam karier dan pengabdiannya pada masa-masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McManus, Mick
London: Routledge, 1995
371. 102 4 MCM t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Septia Berdapaningtyas
"Tujuan dari pembuatan tugas karya akhir ini adalah untuk merancang sebuah program televisi yang baik dan aman ditonton oleh anak-anak dari segi konten hingga pembuatannya.
1. Analisis Situasi
Anak-anak sebagai penonton televisi seharusnya bisa mendapatkan keuntungan dan manfaat dari menyaksikan acara televisi. Kondisi di Indonesia dengan sedikitnya tayangan anak yang merupakan produksi dalam negeri dan inhouse membuat kendali atas kualitas tayangan kurang dapat dilakukan.
2. Manfaat dan Tujuan Pengembangan Program
Manfaat dan tujuan dari pengembangan program adalah untuk mengenalkan konsep reuse dalam pembuatan sebuah karya. Selain itu, penontong (anak-anak, orang tua, guru) mendapatkan manfaat dari program ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Prototype yang Dikembangkan Prototype yang dikembangkan berjudul "TEMBIKAR" yang berisi tutorial untuk anak-anak mengenai pembuatan karya yang memanfaatkan barang bekas. Program ini memiliki item unik seperti "Kotak Misteri", "Detektif Tembikar" dan "Surat Sahabat Tembikar".
4. Evaluasi
- Wawancara Pakar (wawancara Delphi) merupakan metode pretest dalam Tugas Karya Akhir ini. Tujuan dari pretest ini adalah untuk menggali pengalaman Pakar dalam memproduksi program anak dan juga menggali mengenai perkembangan kognitif anak.
- Evaluasi dilakukan terhadap 30 anak dengan metode penayangan prototype lalu pengisian kuesioner sederhana oleh anak-anak.
5. Anggaran
- Anggaran pembuatan prototype sebesar Rp. 498.150,-
- Perkiraan anggaran untuk satu episode sebesar Rp 10.650.000,-

The goal of making this assignment is to design a television program that proper and child friendly. It contains the idea to the production.
1. Situation Analysis
Children must get advantage and benefit from watching television. There are only a handful of children"s programs in Indonesia. They are rarely made by the TV station therefore it is difficult to control the content.
2. Benefits and Goals of The Program Development The benefits and goals of the program development are to give Indonesian children a concept of "reuse" in making handicrafts. The viewers (children, parents, teachers) have better alternative in watching TV experience.
3. The Prototype Development The prototype that is titled "TEMBIKAR" which contains tutorial for children about making handicrafts from used materials. This program consist of unique items such as "Kotak Misteri", "Detektif Tembikar" and "Surat Sahabat Tembikar".
4. Evaluation
- Expert interview (Delphi interview) is the method for the pretest. Its purpose is to explore the experts" experiences in dealing with children's TV production and children"s cognitive development.
- Evaluation is conducted on 30 children with a method of prototype screening and simple questionnaire filled by the children.
5. Budget
- Budget of making the prototype is Rp. 498.150,-
- Estimated budget for one episode is Rp 10.650.000,-
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>