Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221899 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lina Gustiana
"Leukemia adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada masyarakat perkotaan khususnya pada anak-anak. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan pada anak yang menderita leukemia dan optimalisasi perawatan mulut pasca kemoterapi. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada kasus kelolaan yang terdiagnosis leukemia limfoblastik akut (ALL), didapatkan prioritas masalah keperawatan yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas, kerusakan membran mukosa oral, risiko cedera, dan risiko kekurangan volume cairan.
Hasil evaluasi asuhan keperawatan didapatkan bahwa penerapan perawatan mulut berupa menggosok gigi dan berkumur-kumur dengan normal salin (NaCl 0.9%). Perawatan mulut secara teratur dengan normal salin sangat efektif dilakukan dalam mencegah dan mempercepat penyembuhan mukositis. Untuk itu, pendidikan kesehatan dan evaluasi secara rutin terkait perawatan mulut pada anak yang menderita leukemia menjadi penting untuk dilakukan.

Leukemia is one of the types of cancer which most commonly found in urban communities, especially in children. The purpose of this scientific work is to describe nursing care to child who suffering leukemia and optimization of oral care in post-chemotherapy. Based on the assessment conducted on the management of diagnosed cases with acute lymphoblastic leukemia (ALL), obtained priority nursing problems that are inforced are ineffective airway clearance, oral mucous membrane damage, risk of injury, and risk of lack of fluid volume.
The evaluation results application of nursing showed that implementation of oral care such as teeth brushing and mouth rinsing with normal saline (0.9% NaCl). Regular oral care with normal saline is very effective in preventing and accelerating the healing process the mucositis. Therefore, health education and evaluation are routinely associated oral care in children with leukemia be important to do.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Kurniawati
"ALL merupakan malignansi hematologi yang berasal dari salah satu jenis sel darah putih yaitu limfosit. Rata-rata kejadian ALL meningkat setiap tahunnya dalam decade terakhir. Masyarakat perkotaan memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk menderita penyakit ini karena kondisi lingkungan, kepadatan penduduk, gaya hidup dan industrialisasi. Cancer Related Fatigue (CRF) merupakan gejala yang paling sering dialami oleh penderita kanker baik dewasa maupun anak-anak. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis praktik klinik keperawatan kesehatan masalah perkotaan pada klien Acute Limfoblastik Leukemia (ALL) dengan intervensi Body Mechanism Promotion (BMP). Hasil analisa menunjukan bahwa kombinasi BMP dengan pengobatan kemoterapi dan transfusi darah mampu menurunkan tingkat fatigue yang dialami klien dari skala 6 (Moderate fatigue) ke skala 3 (mild fatigue). Sosialisasi penanganan CRF diperlukan bagi perawat supaya dapat meningkatkan asuhan keperawatan dan membantu klien meningkatkan kualitas hidupnya

ALL is a hematological cancer that starts from the early version of white blood cells called lymphocytes. The rate for new ALL cases have been rising each year over the last decade. Society in urban area have a higher risk for having ALL than rural area due to high pollutan, high society density, western life style, and industry. Cancer Related Fatigue (CRF) is the most common symptom experienced by adults and children with cancer, including client with ALL. This final clinical nursing report aimed to analyze Body Mechanism Promotion (BMP) to ALL’s client who expereience CRF in Internal Medicine Ward, 6th North Floor, Fatmawati Hospital. Result shown that BMP could decrease the fatigue from moderate fatigue to mild fatigue. Socialization about this Body Mechanism Promotion is needed for nurse to improve the clinical nursing management of this troubling symptom and help client increasing their quality of life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Restavia Widyaningsih
"Ibu hamil yang bekerja merupakan agregat beresiko di dalam komunitas perkotaan. Karya ilmiah ini dilakukan untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada ibu hamil pekerja dengan penyakit leukemia. Leukemia pada klien disebabkan oleh zat kimia toksik yang diperoleh klien dari lingkungan tempat kerjanya. Asuhan keperawatan kepada Ibu L (29 tahun) dilakukan mulai dari pengkajian prenatal hingga evaluasi keperawatan pada periode postnatal. Masalah keperawatan yang ditemukan pada Ibu L sejak periode prenatal meliputi resiko kekurangan cairan dan ansietas, sedangkan pada periode postnatal ditemukan masalah nyeri akut, resiko infeksi, dan diskontinuitas pemberian ASI. Diskontinutas pemberian ASI menjadi masalah keperawatan utama yang berhubungan dengan pengobatan kemoterapi klien. Ketidaknyamanan dirasakan oleh ibu karena produksi ASI yang berlanjut sementara ibu tidak dapat menyusui. Implementasi dilakukan sebanyak lima kali, mulai dari perawatan di RSUP Ciptomangunkusumo hingga kunjungan rumah. Supresi laktasi dengan metode nonfarmakologis dilakukan untuk mengatasi masalah diskontinuitas pemberian ASI. Hasil evaluasi menunjukan produksi ASI dapat ditekan dan ibu mampu memberikan pengganti ASI sesuai kebutuhan bayinya.

Pregnant women workers including aggregate risk in the urban community. This paper aims to describe the nursing care to pregnant women worker with leukemia. Leukemia on the client due to toxic chemicals derived from the client's workplace environment. Nursing care to Mrs. L (29 years old) were made from prenatal to postnatal period. Nursing problems were found in Mrs. L since prenatal risks include dehydration and anxiety, whereas in the postnatal period was found acute pain, risk of infection, and the discontinuity of breastfeeding. Discontinuities breastfeeding nursing major problem associated with chemotherapy treatment clients. Discomfort felt by the mother because of the continued production of breast milk while the mother can not breastfeed. Implementation were done five times, ranging from treatment at Ciptomangunkusumo hospital up home visits. Suppression of lactation with non-pharmacological methods to solve the problem of discontinuities done breastfeeding. The evaluation results showed milk production can be reduced and the mother can give her baby breast milk substitutes as needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Riyani
"Leukemia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan pembentuk darah. Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan dari leukemia. Efek yang paling umum dari kemoterapi adalah mual dan muntah. Tujuan Penulisan dari karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak yang menderita leukemia limphoblastik akut yang mengalami mual akibat kemoterapi, dengan mengaplikasikan teknik distraksi (terapi musik) untuk menurunkan rasa mual. Terapi musik yang dilakukan pada anak menunjukkan hasil rasa mual berkurang. Disarankan agar terapi musik dapat diterapkan sebagai intervensi keperawatan dalam menangani pasien yang mengalami mual akibat kemoterapi.

Leukemia is a proliferation of white blood cells that are still in the immature blood-forming tissues. Chemotherapy is one of terapy for leukemia. The most common effects of chemotherapy are nausea and vomitting. The aim of this study to provide an overview of nursing care in children with acute leukemia limphoblastik who experience nausea due to chemotherapy, by applying the technique of distraction (music therapy). Music therapy is performed in children showed reduce nausea. It is suggested that music therapy can be applied as a nursing intervention in dealing with patients who experience nausea due to chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
"Leukemia merupakan salah satu masalah kesehatan degeneratif daerah perkotaan yang banyak menyerang anak-anak. Salah satu penatalaksanaan leukemia adalah dengan terapi kemoterapi. Dampak dari kemoterapi dapat terjadi mukositis. Mukositis merupakan inflamasi dan ulserasi pada mukosa mulut.
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan leukemia limfositik akut yang menjalani kemoterapi dilakukan tindakan oral care dengan madu sebagai pencegahan terjadinya mukositis.
Hasil dari tindakan oral care dengan madu ini terbukti efektif dalam mengurangi komplikasi mukositis pasca kemoterapi. Rekomendasi penulisan ini perawat perlu mengajarkan dan mengaplikasikan tindakan kebersihan mulut dengan madu untuk menghindari terjadinya komplikasi lebih lanjut akibat mukositis setelah kemoterapi.

Leukemia is one of degenerative health problems which is common in urban children. One of the treatments is by doing leukemia chemotherapy. The impact of chemotherapy can be mucositis. Mucositis is an inflammation and ulceration of the oral mucosa.
The purpose of this paper is to overview nursing care in children with acute lymphocytic leukemia who undergo chemotherapy oral care be taken with honey as the prevention of mucositis.
The results of oral care with honey has proven effective in reducing mucositis post chemotherapy complications. Recommendation of this paper is that nurses need to teach and apply the oral hygiene treatment with honey to avoid further complications due to mucositis after chemotherapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauji
"Karya Ilmiah Akhir ini berisi laporan praktik selama program praktik residensi keperawatan medikal bedah 1 (satu) sampai 3 (tiga) di RSKD berupa analisis asuhan keperawatan pada pasien akut myeloid leukemia (AML) menggunakan teori peaceful end of life (EOL), menerapkan praktik keperawatan berdasarkan pembuktian serta melakukan inovasi keperawatan secara berkelompok. Pada pasien AML terdapat 10 diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut, gangguan membran mukosa oral, resiko pertukaran gas, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, intoleransi aktifitas, resiko infeksi, resiko perdarahan, tidak efektif manajemen kesehatan diri, spiritual distres, serta koping keluarga tidak efektif. Resume keperawatan pada 30 pasien dengan masalah keperawatan terbanyak adalah nyeri (70%), nausea (57%), fatigue (50%) dan cemas (40%). Penerapan praktik berbasis pembuktian adalah menerapkan penggunaan madu untuk mencegah terjadinya neutropenia pada pasien kanker. Inovasi keperawatan dilakukan secara berkelompok dengan membuat format pengkajian keperawatan lanjutan. Perawat dapat menerapkan teori peaceful EOL dalam asuhan keperawatan, menerapkan EBN penggunaan madu untuk mencegah neutropenia serta melakukan kegiatan inovatif dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien dengan keganasan

This final Scientific report contains an analysis of practice during medical surgical nursing residency program 1 (one) to 3 (three) in RSKD to inform about nursing care withan acute myeloid leukemia (AML) patients using the theory of peaceful end of life (EOL), implementing evidence-based nursing practice and nursing innovation in groups. In AML patients there were 10 nursing diagnosis they are: acute pain, impaired oral mucous membranes, risk of gas exchange, nutrition less than body requirements, activity intolerance, risk of infection, risk of bleeding, ineffective self health management, spiritual distress, and ineffective family coping. Nursing resumes in 30 patients with the most nursing problems are: pain (70%), nausea (57%), fatigue (50%) and anxiety (40%). Application of evidence-based practice is to apply the use of honey to prevent neutropenia in cancer patients. Nursing innovation in groups by making advanced nursing assessment format. Nurses can apply theory peaceful EOL in nursing care setting, applying EBN use honey to prevent neutropenia and innovative activity in improving the quality of nursing care in patients with malignancy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sittatun Mukharromah
"Benign Prostatic Hyperplasia atau BPH merupakan salah satu masalah perkemihan yang yang terjadi di wilayah perkotaan. BPH adalah pembesaran kelenjar prostat yang menyumbat aliran urine. Prosedur TURP merupakan tindakan pembedahan yang umum dilakukan untuk mengatasi BPH. Salah satu masalah keperawatan pada pasien post TURP dan pemasangan kateter dalam jangka waktu lama yaitu inkontinensia urin. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk melakukan analisis evidence based mengenai bladder train untuk mengatasi inkontinensia urtin. Hasil dari bladder training pada pasien ini terbukti efektif dalam mengurangi inkontinensia urin. Rekomendasi penulisan penulisan ini ialah perawat perlu melakukan dan memberikan edukasi menegani bladder training pada psaien post TURP agar memiliki pola perkemihan normal.

Benign Prostatic Hyperplasia or BPH is a common urinary problem health in urban life. BPH is an enlarged prostatic gland caused obstruction in urinary flow. TURP procedure is a common surgical solution to overcome BPH. One of nursing problem after TURP and a long term catheterization is urinary incontinence. This article aims to analyze the evidence based about bladder training to solve urinary incontinence. The result shows that bladder training is effective to overcome an urinary incontinence after TURP procedure. Because of that, it is recommended for a nurse to retrain and give health education about bladder training in patient after TURP procedure in order to have a normal urinary pattern.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mustafidz
"Batu ginjal merupakan penyakit perkemihan yang paling sering banyak ditemukan di wilayah perkotaan. Kurangnya asupan cairan saat bekerja merupakan penyebab batu ginjal. Salah satu penatalaksanaan batu ginjal adalah dengan proses pembedahan. Pembedahan dilakukan berdasarkan letak batu. Proses pembedahan menimbulkan dampak negatif pada sistem pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan Postoperative Pulmonary Complications (PPCs). Intervensi keperawatan berupa fisioterapi dada perlu dilakukan pada pasien post operasi. Hal ini dilakukan agar pasien terhindar dari masalah sistem pernapasan. Rekomendasi dari tulisan ini adalah penggunaan fisioterapi dada dapat dijadikan sebagai latihan yang diterapkan di rumah sakit untuk klien post operasi.

Kidney stones are the most common urinary diseases that commonly found in urban areas. Lack of fluid intake while working is the causes of kidney stones. One of the kidney stones treatment is surgery. Surgery is performed based on the location of the stone. Surgery has a negative impact on the respiratory system. This can lead to Postoperative Pulmonary Complications (PPCs). Nursing interventions need to be done in the form of chest physiotherapy in patients post-surgery. This is done in order to avoid patient respiratory system problems. Recommendation of this paper is the use of chest physiotherapy exercises that can be used as applied in the hospital for postoperative clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Andarini
"Adenokarsinoma rekti merupakan salah satu masalah kesehatan di daerah perkotaan. Faktor gaya hidup masyarakat perkotaan seperti Western diet dan kurang aktifitas fisik menjadi faktor predisposisi penting peningkatan insiden kasus ini. Tatalaksana bedah pada kasus ini sering disertai dengan pembuatan stoma. Tujuan penulian ini adalah menganalisa intervensi keperawatan yaitu pembersihan kantong stoma dalam mencegah terjadinya kerusakan integritas kulit pada pasien pasca operasi adenokarsinoma rekti. Hasil analisa praktik mahasiswa di ruang rawat bedah RSUP Fatmawati menunjukkan bahwa masalah iritasi kulit dan infeksi jamur dapat muncul akibat kurang tepatnya tindakan pembersihan kantong stoma. Rekomendasi penulisan ini adalah agar tindakan pembersihan kantong stoma dapat dilakukan sesuai standar dan disesuaikan dengan tipe stoma guna mengurangi resiko komplikasi dan menurunkan angka morbiditas pada pasien pasca operasi adenokarsinoma rekti.

Rectal Adenocarcinoma is one of the health problem in urban areas. Lifestyle factor of the urban community, such as Western diet and lack of physical activity become an important predisposing factor that increase incidence of this case. The surgical management of this case is often followed by stoma surgery. This article aimed to analyze the implication of stoma bag cleaning as nursing intervention to prevent risk for impaired skin integrity in patients undergoing rectal adenocarcinoma postoperative care. The results of student practice at surgical wards of RSUP Fatmawati showed that the skin irritation and fungal infection can develop from improper process of emptying and cleaning the stoma bag. This article recommends that protocol of cleaning the stoma bag can be carried out according to the standard and suited to the type of the stoma in order to reduce complications and postoperative morbidity in patients with rectal adenocarcinoma.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Selvina Rosdiana
"Hematotoksisitas pada leukemia limfoblastik akut (LLA) anak selama terapi fase pemeliharaan, merupakan hal penting, karena dapat menyebabkan kondisi mengancam jiwa dan penghentian dini terapi, yang dapat meningkatkan risiko relaps. Untuk menghindari hematotoksisitas, American Society for Clinical Pharmacology and Therapeutics merekomendasikan penyesuaian dosis awal merkaptopurin (6MP) berdasarkan genotip enzim pemetabolisme 6MP yaitu thiopurine S-methyl transferase (TPMT), berdasarkan studi-studi sebelumnya polimorfisme enzim tersebut memengaruhi kadar metabolit aktif 6MP dan hematotoksisitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi hematotoksisitas dan melihat hubungannya dengan genotip TPMT, fenotip TPMT, dan karakteristik pada pasien LLA anak di Indonesia. Studi potong lintang dilakukan di RS Cipto Mangunkusumo dan RS Kanker Dharmais pada bulan Juni 2017–Oktober 2018 terhadap 106 pasien LLA anak yang sedang mendapatkan 6MP minimal 1 bulan pada terapi fase pemeliharaan.
Prevalensi hematotoksisitas pada fase pemeliharaan pasien LLA anak di Indonesia 71,7%, dengan neutropenia 51,9%, anemia 44,3%, dan trombositopenia 6,6%. Neutropenia tingkat 3–4 sebesar 9,4%. Alel mutan yang ditemukan hanya TPMT*3C dengan frekuensi 0,95%. Kadar 6TGN, 6MeMP dan rasio kadar 6MeMP/6TGN sangat bervariasi, yaitu 6–234,04 pmol/8x108 eritrosit, 3,5–3167,01 pmol/8x108 eritrosit, dan 0,06–100,64 pmol/8x108 eritrosit, secara berurutan. Sebesar 76,4% pasien berusia antara 1–10 tahun dan > 95% pasien memiliki status gizi dan kadar albumin normal. Proporsi pasien berdasarkan stratifikasi risiko dan dosis harian 6MP sebanding. Tidak terdapat hubungan antara hematotoksisitas dengan genotip TPMT, usia, status gizi, kadar albumin, stratifikasi risiko, cara pemberian dosis harian 6MP, dan pemberian bersama kotrimoksazol. Faktor yang berhubungan dengan hematotoksisitas adalah fenotip TPMT: kadar 6MeMP (p = 0,004) dan rasio kadar 6MeMP/6TGN (p = 0,010). IMT ≤ 16,6 kg/m2 berhubungan dengan anemia dan kadar albumin serum ≤ 4,2 g/dL berhubungan dengan trombositopenia. Tidak terdapat hubungan antara genotip dengan fenotip TPMT pada pasien LLA anak di Indonesia.
Kesimpulan: Hematotoksisitas tidak berhubungan dengan genotip TPMT dan karakteristik pasien. Fenotip TPMT berhubungan dengan hematotoksisitas, namun kurang kuat untuk memprediksi hematotoksisitas.

Hematotoxicity in acute lymphoblastic leukemia (ALL) children during maintenance phase therapy is important, because it can cause life-threatening conditions and it is the major cause of drug discontinuation, which can increase the risk of relapse. To reduce hematotoxicity, American Society for Clinical Pharmacology and Therapeutics recommended to adjust starting dose of mercaptopurine (6MP) based on patient's genotype of thiopurine S-methyl transferase (TPMT), that affected 6MP active metabolite levels and hematotoxicity.
The aim of the study was to determine the prevalence of hematotoxicity and factors that affecting hematotoxicity, focus on genotype and phenotype of TPMT. A cross-sectional study was conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital and Dharmais Cancer Hospital in June 2017–October 2018 for 106 LLA patients who were receiving at least 1 month of 6MP during maintenance therapy.
The prevalence of neutropenia, anemia, and thrombocytopenia were 51.9%, 44.3%, and 6.6%, respectively. We found only TPMT *3C with a frequency of 0.95%. Erythrocyte levels of 6TGN, 6MeMP, and ratio of 6MeMP/6TGN levels vary greatly, 6–234,04 pmol/8x108 RBC, 3,5–3167,01 pmol/8x108 RBC, and 0,06–100,64 pmol/8x108 RBC. About 76.4% of patients aged 1–10 years, and > 95% of patients had normal nutritional status and serum albumin levels. The proportion of patients based on risk stratification and daily dose of 6MP were comparable. There was no association between hematotoxicity and genotype TPMT, age, nutritional status, serum albumin levels, risk stratification, daily dose of 6MP, and co-administration of cotrimoxazole. The factor associated with hematotoxicity was the TPMT phenotype: 6MeMP levels (p = 0.004) and the ratio of 6MeMP/6TGN levels (p = 0.010). BMI ≤ 16.6 kg/m2 was associated with anemia and serum albumin level ≤ 4.2 g/dL was associated with thrombocytopenia. There was no relationship between genotype and the TPMT phenotype in pediatric LLA patients in Indonesia.
Conclusion: Hematotoxicity is not associated with TPMT genotype and patient characteristics. The TPMT phenotype is associated with hematotoxicity but is not strong enough at predicting hematotoxicity.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>