Ditemukan 138086 dokumen yang sesuai dengan query
Gilang Reffi Hernanda
"Penelitian ini memberikan penjelasan mengenai dampak penggunaan sosial media dalam konteks komunikasi instruksional, khususnya pada hubungan interpersonal pendidik dengan peserta didik. Penelitian ini menggunakan model eksperimen klasik dengan adanya kelompok eksperimen dan kontrol serta menerapkan kerangka teoretis mediated self-disclosure dan pengaruhnya terhadap perceived credibility yang sebelumnya dikembangkan oleh Mazer et al (2009). Dengan melibatkan 62 responden siswa kelas X SMA Negeri 1 Gresik dalam dua kelompok penelitian, eksperimen ini menemukan adanya pengaruh mediated selfdisclosure pendidik via Facebook terhadap perceived credibility-nya dengan melihat adanya perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata kelompok pada pretest dan posttest. Pada penelitian ini, mediated self-disclosure yang diterapkan pada kelompok eksperimen meresultankan persepsi kredibilitas pendidik yang lebih negatif pada pendidik dibandingkan saat tatap muka langsung, khususnya terkait persepsi akan itikad baik pendidik. Penelitian ini merekomendasikan komunikasi stratejik bagi pendidik dalam bentuk pengaturan informasi dan pesanpesan yang ditampilkan pendidik dalam Facebook manakala berinteraksi dengan peserta didiknya dalam media sosial Facebook.
This research investigated and explained the influence of social media use under the context of instructional communication, specifically in understanding the teacher-student relationships. The research used classical experiment design with the one experiment and control group and applied theoretical framework regarding the influence of mediated self-disclosure to perceived credibility, which was previously developed by Mazer et al (2009). By involving 62 students from SMA Negeri 1 Gresik as respondents in two research groups, the result of the experiment yields that there is influence of teacher’s mediated self-disclosure through Facebook to its perceived credibility. The conclusion was drawn from seeing a significant difference between experiment and control group mean scores in pretest and posttest. The research reveals that mediated self-disclosure results to a more negative perception of credibility of the students towards the teacher especially on its perceived goodwill in comparison to face-to-face self-disclosure. Lastly, this research, therefore, recommends a strategic communications for the teachers, by managing information and messages they disclose in social media while they are communicating with their students in Facebook."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Simanullang, Nursari Rindu
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi dalam meningkatkan proses belajar dan hasil belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Teluk Dalam. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Teluk Dalam tahun pelajaran 2014/2015. Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3, dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan membuat kalimat yang diakhiri dengan tes harian di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode-metode pembelajaran demonstrasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode-metode pembelajaran demonstrasi sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar."
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 48 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
JPK 19(1-2)2013
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
JPK 18(3-4)2012
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Zakia Virgine Balqis
"Remaja merupakan masa dimana individu mulai mengalami emosi yang intens dan fluktuatif serta meningkatnya kebutuhan akan otonomi dan privasi. Hal ini membuat remaja cenderung memberikan sedikit informasi kepada orang tua atau lebih sedikit melakukan disclosure kepada orang tua. Padahal, proses disclosure tersebut dapat membantu orang tua untuk memonitor aktivitas anak remajanya. Oleh karena itu diperlukan peran orang tua untuk menciptakan lingkungan yang positif seperti melakukan penerimaan, regulasi emosi, dan menyadari kondisi emosi remaja sehingga proses komunikasi dengan remaja dapat tetap berjalan dengan baik. Perilaku orang tua tersebut terangkum dalam konsep mindfulness yang diterapkan dalam pengasuhan atau mindful parenting. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara perceived mindful parenting dengan self disclosure pada remaja. Instrumen yang digunakan untuk mengukur perceived mindful parenting adalah Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IMP-31) dari De Bruin (2014) sedangkan self disclosure diukur dengan Jourard Self Disclosure Questionnaire dari Jourard dan Lasakow (1958). Sampel penelitian berjumlah 241 remaja dengan rentang usia 15 hingga 18 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perceived mindful parenting dan self disclosure pada remaja (r=0.442, p< 0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Erreina Saifa Aurelian
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji peran perceived autonomy support dari guru terhadap agentic engagement pada peserta didik kelas XII SMA Negeri di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Data pada penelitian ini diperoleh melalui penyebarluasan kuesioner daring kepada peserta didik kelas XII SMA Negeri di Jabodetabek yang pernah atau sedang melakukan pembelajaran daring selama setidaknya satu tahun ke belakang (N = 333). Pengukuran variabel agentic engagement menggunakan alat ukur Agentic Engagement Scale (AES), sementara variabel perceived autonomy support diukur dengan The Learning Climate Questionnaire versi pendek (LCQ-6). Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perceived autonomy support berperan positif secara signifikan terhadap agentic engagement (R2 = 0.33, p <0.05). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa perceived autonomy support dari guru berkontribusi signifikan sebesar 33% terhadap agentic engagement peserta didik, sementara 67% lainnya merupakan faktor-faktor lainnya.
This study aimed to examine the role of perceived autonomy support from teachers for agentic engagement of 12th grade students in public senior high school at Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek). The data in this study were obtained through online questionnaire to 12th grade students in public senior high school at Jabodetabek who are or were doing online learning at least in the past year (N=333). The agentic engagement variable was measured using the Agentic Engagement Scale (AES), while the perceived autonomy support was measured using the short version of The Learning Climate Questionnaire (LCQ-6). The analyses carried out in this study include simple linear regression analysis. The result of this study showed that the perceived autonomy support played a significant positive role on agentic engagement (R2 = 0.33, p <0.05). The study revealed that perceived autonomy support from the teacher contributes significantly to 33% of students' agentic engagement, while the other 67% are other factors."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pramwidya Mazmur Novia
"Masa remaja adalah masa untuk memilih dari berbagai macam pilihan yang berkaitan dengan karier masa depan. Salah satunya adalah memilih peminatan di SMA yang dalam kurikulum 2013 dilakukan pada waktu siswa duduk di kelas 10. Proses memilih peminatan erat kaitannya dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier. Salah satu faktor yang dapat membantu siswa untuk dapat mencapai efikasi diri pengambilan keputusan karier adalah persepsi siswa mengenai dukungan sosial yang didapatkan dari guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi mengenai dukungan dari guru, yaitu guru bidang studi dan guru BP/BK, dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier pada siswa SMA kelas 10. Partisipan penelitian ini terdiri dari 200 orang siswa SMA kelas 10 di Depok yang telah memilih peminatan.Persepsi dukungan guru diukur menggunakan Teacher Support Scale dari McWhirter (1997, dalam Metheny, McWhirter, & O’Neil, 2008) dan efikasi diri pengambilan keputusan karier diukur dengan Career Decision Self-Efficacy Scale dari Taylor dan Betz (1983, dalam Taylor & Betz, 2006) yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti. Korelasi antara persepsi dukungan guru, baik guru bidang studi maupun guru BP/BK, dengan efikasi diri pengambilan keputusan karier menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil akan didiskusikan lebih lanjut.
Adolescence is a time to choose from a wide variety of career options related to the future. One of them is to choose a specialization in high school which in the Kurikulum 2013 performed when students sitting in 10th grade. The process of selecting specialization is closely related to career decision-making self-efficacy. One of the factors that can help adolescents reach their career decision-making self-efficacy is the perception of students regarding social support obtained from the teacher. The purpose of this study was to determine the relationship of perceived support from teachers, which is divided as subject teachers and schoolcouselors, with the career decision-making self-efficacy on 10th grade students in high school. The participants of this study are 200 10th grade students in senior high school in Depok who have chosen specialization. Perceived teacher support was measured using the Teacher Support Scale from McWhirter (1997, in Metheny, McWhirter, & O'Neil, 2008 ), and career decision-making self-efficacy was measured using the Career Decision Self -Efficacy Scale from Taylor and Betz (1983, in Taylor & Betz, 2006) which has been adapted and modified by the researcher. The correlation between perceived teacher support, both subject teachers and school-counselors, with career decision-making self-efficacy showed significant results. The results will be discussed further."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53178
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Keban, Philipus
"
ABSTRACTInovasi pembelajaran e-learning merupakan model pembelajaran baru di Indonesia dalam pendidikan dimana memberikan peran dan fungsi yang besar bagi dunia pendidikan. Hal ini untuk menjawab kekurangan dan kelemahan pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya) diantaranya adalah keterbatasan ruang dan waktu dalam proses pendidikan konvensional. Teknologi informasi yang mempunyai standar platform internet bisa menjadi solusi permasalahan tersebut karena sifat dari internet yaitu memungkinkan segala sesuatu saling terhubung murah, sederhana dan terbuka sehingga internet bisa digunakan oleh siapa saja (everyone), dimana saja (everywhere), kapan saja (everytime) dan bebas digunakan (available to every one). Karakteristik ICT apabila diterapkan pada dunia pendidikan nelalui e-learmlng sangat positif karena siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja. IbM yang diajukan adalah transfer metode e-learning berbasis ICT. IbM ini didasari pennasalahan khusus yang dihadapi mitra (SMA Assaadah Bungah Gresik dan MAN Bungah Greslk) adalah perlunya peningkatan SDM guru dalam pengembangan e-learning untuk mewujudkan konsep sekolah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Pemikiran ini berangkat dari tuntutan pengembangan system pembelajaran tradisional menuju pemanfaatan ICT. Penyelesaian masalah kebutuhan mitra dilakukan dengan tiga strategi yaitu ceramah informasi pentingnya pembelajaran e-learning; pelatihan e-learning untuk guru dan siswa dan pendampingan e-learning untuk guru dan siswa."
Surabaya: Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Universitas Airlangga, 2017
JLM 1: 1 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Yeanita Lestarina
"Komunikasi pada jejaring sosial Facebook telah kian berkembang dari sekedar membina pertemanan biasa hingga mampu memasuki ruang komunikasi pribadi sekalipun seperti kencan online. Pada aktivitas kencan online, individu menjalani penetrasi pada hubungan yang akan dibangun dengan melakukan pengungkapan diri sehingga mampu memberi kesan untuk menarik perhatian, membangun bahkan mengembangkan suatu hubungan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengungkapan diri pada individu ketika mereka melakukan kencan online di Facebook. Studi ini menggunakan penelitian kualitatif, paradigma konstruktivis, strategi fenomenologi dan wawancara mendalam dengan 3 informan terpilih (purposeful).
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa individu merasa lebih aman dan nyaman saat berkomunikasi online dibandingkn offline, adanya perbedaan keluasan dan kedalaman topik pembahasan pada pria dan wanita pada awal hubungan maupun saat hubungan telah berkembang lebih jauh, dan self-disclosure merupakan sumber peningkatan suatu hubungan.
The way people communicate on Facebook as a social media has improved from impersonal communication to become an intimate relationship, such as dating online. In online dating, people penetrate their relationship by doing selfdisclosure to attract others, building even developing relationship. The aim of this research is to explain how people doing self-disclosure to others when they are doing online dating on Facebook. These research use a qualitative method, constructivism paradigm, fenomenology strategy and in depth interview with 3 persons (purposeful). This research shows by doing online dating through Facebook, people feel more comfortable and secure when they communicate in online than offline. There are a number of differences of the depth and breadth of topic of discussion within man and woman and the self-disclosure is the source to improvement the relationship itself."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Rizka Fitri Nugraheni
"Hubungan antara self-disclosure di Facebook dengan kepribadian narcissistic sudah pernah diteliti, namun belum ada penelitian mengenai hubungan antara self-disclosure berdasarkan topik dengan kepribadian narcissistic. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat hubungan antara self-disclosure dalam topik beliefs, relationships, personal matters, interests, dan intimate feelings dengan kecenderungan kepribadian narcissistic. Penelitian dilakukan terhadap 126 partisipan berusia 18-22 tahun yang menggunakan Facebook. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Disclosure Scale (SDS) dan Narcissistic Personality Inventory 16 item (NPI-16). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara tiap topik self-disclosure dengan kepribadian narcissistic.
The relationship between self-disclosure on Facebook with narcissistic personality has already empirically supported. However, there’s no research about the relationship between topic-based self-disclosure with narcissistic personality yet. This present research purpose was to find whether each self-disclosure topic (beliefs, relationships, personal matters, interests, and intimate feelings) correlated with narcissistic personality. Participants were 126 late adolescents ages 18-22 using Facebook. The instruments used were Self-disclosure Scale (SDS) and Narcissistic Personality Inventory 16 items (NPI-16). Result showed that there was relationship between each self-disclosure topic with narcissistic personality."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57832
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library