Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137853 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Yosephine Finny Sutanto
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensi untuk mengadopsi mobile marketing bagi konsumen di Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berasal dari perceived innovation characteristics (karakteristik inovasi yang dirasakan) yang memiliki pengaruh terhadap intensi untuk mengadopsi mobile marketing menurut perspektif konsumen di Jakarta. Adapun tujuh faktor-faktor yang diteliti adalah keuntungan relatif (relative advantage), kesesuaian (compatibility), kerumitan (complexity), uji coba (trial-ability), kepercayaan (trustworthiness), kemudahan ijin (permissibility), dan resiko yang dirasakan (perceived risk) terhadap intensi untuk mengadopsi (intention to adopt). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling, dengan wilayah penelitian di Jakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, data yang diperoleh dari 160 responden, diolah dengan menggunakan SPSS 22.0 for Windows, menggunakan metode KMO and Bartlett’s, Cochran, Uji Asumsi Klasik, dan Uji Regresi Berganda. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa resiko yang dirasakan (perceived risk) berpengaruh negatif. Sedangkan, keuntungan relatif (relative advantage), kesesuaian (compatibility), kemudahan ijin (permissibility) memiliki pengaruh positif terhadap intensi untuk mengadopsi dalam mengadopsi (intention to adopt) mobile marketing. Adapun faktor yang tidak memiliki pengaruh adalah kerumitan (complexity), uji coba (trial-ability), kepercayaan (trustworthiness).

ABSTRACT
This essay is analyzing some factors that affect consumers’ intention to adopt mobile marketing. The purpose of this study is to analyze the factors from perceived innovation characteristics which affect an intention to adopt of mobile marketing : consumers’ perspective in Jakarta. There are seven factors which is been researched in this essay : relative advantage, compatibility, complexity, trial-ability, trustworthiness, permissibility, perceived risk which are affecting an intention to adopt. This research uses descriptive method with non-probability sampling methods, in Jakarta territory. Data collection technique applied in this essay is done through questionnaire deployment, the data obtained from 160 respondents, was proceed by using SPSS 22.0 for Windows with some methods such as KMO and Bartlett’s, Cochran, Classical Assumption Test, and Multiple Regression. And the result of this study was concluded; perceived risk has negative effect, while relative advantage, compatibility, and permissibility have positive effect to intention to adopt of mobile marketing. There are also three factors which have no effect to intention to adopt of mobile marketing : complexity, trial-ability, and trustworthiness."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rukmini Triastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan digital marketing yang dilakukan Elizabeth Arden, untuk menganalisa pemetaan lingkungan kompetitif Elizabeth Arden dan untuk menganalisis strategi digital marketing dari Elizabeth Arden untuk menaikkan daya saing. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder yang diperoleh dari observasi, hasil wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini tidak ketahui karena luasnya kajian penelitian yang dibahas, sehingga informan penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu sebanyak lima orang. Merumuskan hasil strategi penelitian menggunakan analsiis SWOT dan e-marketing, sedangkan untuk mengukur penilaian konsumen menggunakan analisis tematik. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa Elizabeth Arden Indonesia memiliki kekuatan dalam segi produk yang mengikuti perkembangan zaman dan sering melakukan inovasi produk dengan bantuan teknologi yang canggih, membuat produk Elizabeth Arden memiliki kandungan yang premium, sedangkan dalam harga produk Elizabeth Arden dapat dijangkau oleh berbagai kalangan dan segala usia baik wanita dan pria. Dalam hal pemasaran Elizabeth Arden memiliki mitra bisnis yang memiliki jaringan distribusi luas dan memiliki reputasi yang baik dikalangan pelanggan. Kesimpulan dalam penelitian ini Elizabeth Arden dapat mengoptimal kekuatan dan peluang sehingga dapat mengurangi ancaman dari kompetitor, Elizabeth Arden dengan meningkatkan produk, promosi, lokasi dan harga akan mempengaruhi perilaku konsumen (pelanggan) dan mendampatkan pelanggan yang potensial. Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu responden yang digunakan sedikit dan menggunakan analisis kualitatif.

This study aims to analyse Elizabeth Arden's digital marketing planning, to analyse Elizabeth Arden's competitive environmental mapping and to analyse Elizabeth Arden's digital marketing strategy to increase competitiveness. The methodology used in this study uses a qualitative approach. The data sources used are primary and secondary data sources obtained from observation, interviews and documentation. The population in this study was unknown because of the extent of the research studies discussed, so that the research informants used to achieve the research objectives were as many as five people. Formulating the results of research strategies using SWOT analysis and e-marketing, while measuring consumer ratings using thematic analysis. The results of the SWOT analysis show that Elizabeth Arden Indonesia has strengths in terms of products that keep up with the times and often innovate products with the help of sophisticated technology, making Elizabeth Arden products have premium content, while in terms of product prices Elizabeth Arden can be reached by various groups and all kinds of people. age of both women and men. In terms of marketing, Elizabeth Arden has business partners who have an extensive distribution network and have a good reputation among customers. The conclusion in this study Elizabeth Arden can optimize strengths and opportunities so as to reduce threats from competitors, Elizabeth Arden by improving products, promotions, locations and prices will affect consumer (customer) behaviour and get potential customers. This study has limitations, namely the number of respondents used is small and uses qualitative analysis."
Jakarta: Sekolah Kajian dan Stratejik GLobal Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andita Pusparani
"Penelitian ini dilakukan dilatarbelakangi dengan mulai berkembangkan bisnis transportasi online di DKI Jakarta yang menyaingi ojek konvensional. Permasalahan dalam penelitian ini adalah banyaknya bisnis transportasi roda dua di DKI Jakarta antara ojek konvensional dan ojek online membuat para pesaing harus mempunyai strategi-strategi yang digunakan untuk menarik pangsa pasar dan agar tetap dapat bertahan menghadapi persaingan transportasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi elektronic marketing yang digunakan jasa transportasi XYZBike dalam menghadapi persaingan transportasi di DKI Jakarta dan mengetahui serta menganalisis hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi jasa transportasi XYZBike dalam menghadapi strategi elektronic marketing. Strategistrategi yang digunakan untuk bisnis transportasi online ini adalah strategi elektronic marketing melalui marketing mix, strategi marketing perusahaan jasa transportasi berupa STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning), dan strategi bersaing melalui analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats).
Metode utama yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini adalah strategi elektronik marketing yang digunakan untuk menghadapi persaingan transportasi di DKI Jakarta adalah dengan menggunakan marketing mix, STP, dan analisis SWOT. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam persaingan transportasi di DKI Jakarta adalah dengan belum adanya peraturan atau kebijakan yang mengatur tentang penggunan transportasi melalui aplikasi, hambatan dari koneksi internet yang bermasalah, kurangnya keterampilan driver menggunakan GPS, dan adanya hambatan yang terjadi di pihak internal maupun ekstenal perusahaan.

The background of the research is due to rapid growing of online transportation business versus conventional in DKI Jakarta. In this research we focus mainly on motorcycle taxi or ojek. The problem is there are too many online applications in Jakarta which require each competitor to come out with their own unique strategies to increase its market share or even to survive.
The objective of this research is to analyze electronic marketing strategy use by XYZBike transportation service in order to compete with competitors.Strategies use in this online transportation business is electronic marketing strategy through marketing mix, transportation service marketing strategy; such as STP (Segmentation, Targeting, and Positioning); and competition strategy through SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, and Threats) analysis.
Qualitative methods were used to find suitable data through interviews and observations. The electronic marketing strategies used to identify transportation competition in DKI Jakarta are marketing mix, STP, and SWOT analysis. The problems in the transportation competition in DKI Jakarta is there are no regulations or policies that oversee the use of transportation service through application, problem from the internet connection, lack of driver's skill, and problems from the internal or external of the company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yarker, K.A.
London: Business Books, 1976
658.8 YAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nickels, William G.
Colombus, Ohio: Grid, INC , 1976
658.8 NIC m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kotler, Philip
Boston: Harvard Business School Press, 2002
658.8 KOT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harry T. Yani Achsan
"ABSTRAK
Perusahaan perdagangan konvensional sekarang semakin sulit karena membengkaknya biaya pemasaran dan turunnya margin keuntungan. Hal tersebut masih ditambah dengan kenyataan makin banyaknya wanita bekerja, bertambah macetnya arus lalu lintas serta tingginya resiko di jalan sehingga menyebabkan toko-toko semakin sepi pengunjung.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat mendukung penerapan otomasi pemasaran dengan sistem call center terpadu untuk telemarketing yang memudahkan penjual menghubungi prospek, melakukan survei dan melakukan transaksi melalui saluran telekomunikasi. Potensi telemarketing sangat besar karena hampir semua keluarga di kota besar mempunyai telpon; bila dilihat dari sisi penjual, penjual akan dapat meningkatkan efisiensi karena dapat diputuskannya jalur distribusi yaitu barang dapat langsung dikirim dari pabrik ke pembeli.
Pengembangan sistem telemarketing menjadi semakin mudah karena adanya teknologi DDE (Data Dynamic Exchange) dan OLE (Object Link and Embedded) yang memungkinkan menjalankan fungsi-fungsi dalam aplikasi lain dengan program sederhana.
Studi kasus dalam tesis ini dilakukan terhadap beberapa sistem aplikasi telemarketing komersial dilakukan sebagai komparasi dari sistem yang ada di pasaran dengan kebutuhan bisnis perusahaan yang spesisfik dan harus terintegrasi dengan aplikasi back office yang sudah ada. Hasil studi kasus dapat dipakai sebagai referensi pada perancangan sistem telemarketing.
Perancangan sistem telemarketing beserta call center-nya merupakan titik berat tesis ini dengan harapan dapat membantu praktisi pengembang perangkat lunak dalam membuat sistem telemarketing dengan mudah, murah dan cepat.

ABSTRACT
Conventional trading company now is getting more trouble because of the increase of marketing expense and lower profit margin. In addition to the problems, the number of working women is currently higher, traffic is heavier than before and more dangerous occurs when driving in the street, therefore conventional store is becoming lack of visitors.
The advancement of information technology and telecommunication that support the application of marketing automation with integrated call center system offers a new way of marketing called telemarketing. With telemarketing the seller can easily contact the prospective buyers, conduct surveys, and close transactions through the telecommunication tools. Telemarketing offer a big potential marketing ways as most families in the big cities have a phone and this system can shorten the distribution of goods from the factory to the buyer.
Developing telemarketing system become more easy with help of DDE (Data Dynamic Exchange) and OLE (Object Link and Embedded) that enabling to run functions from other applications using simple program code.
The case study of commercial telemarketing systems in this thesis intended as comparison of the system that can be bought in the market and the specific business needs, and the integration to the back office system they already have. The result of this case study can be used as reference when designing telemarketing system.
I emphasized this thesis on the design of telemarketing system and the call center. I hope that this thesis will help the software developer to create telemarketing system easier, cheaper and faster."
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Maulana
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kegiatan online marketing yang dan mobile marketing terhadap brand love penggemar FC Barcelona. Terdapat 178 responden pada penelitian ini yang merupakan penggemar FC Barcelona yang berdomisili di Jabodetabek. Metode pengolahan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah multiple regression. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah hanya online marketing melalui Instagram yang berpengaruh secara positif terhadap brand love penggemar FC Barcelona di Jabodetabek.

ABSTRACT
This study aimed to analyze influences of online marketing and mobile marketing on brand love FC Barcelona fans. There are 178 respondents of this study who are FC Barcelona fans in Jabodetabek. This study uses multiple regression to process the data. The result of this study shows that its only online marketing using Instagram are significantly affect brand love FC Barcelona fans in Jabodetabek"
S66996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfia Alyani
"ABSTRAK
Pemasaran produk asuransi melalui media telemarketing adalah bentuk penawaran produk asuransi yang dilakukan melalui media telepon oleh telemarketer kepada calon nasabah. Cara ini dilakukan seiring pertumbuhan industri perasuransian di Indonesia dimana pelaksanaannya dinilai lebih mudah, efisien, dan dapat menjangkau lebih banyak pasar. Biasanya pemasaran jenis ini dilakukan dengan adanya kerjasama bancassurance antara perusahaan asuransi dengan bank. Akan tetapi, pemasaran produk asuransi melalui telemarketing ini memiliki beberapa kelemahan antara lain dapat terjadi ketidaksesuaian informasi antara telemarketer dengan calon nasabah maupun adanya perbedaan pendapat mengenai keabsahan kesepakatan yang terjadi. Adapun penelitian ini bersifat yuridis normatif yang bertujuan untuk melakukan tinjauan yuridis terhadap pemasaran prosuk asuransi melalui media telemarketing melalui studi kasus pada Perusahaan Asuransi PT BL. Jika ditinjau dari syarat sahnya perjanjian berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata, perjanjian asuransi melalui telemarketing adalah perjanjian yang legal karena perjanjian asuransi adalah perjanjian timbal balik yang bersifat konsensuil. Selain itu kegiatan telemarketing adalah salah satu bentuk kerjasama pemasaran bancassurance sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Resiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas Kerjasama Pemasaran dengan Perusahaan Asuransi Bancassurance.

ABSTRAK
Marketing insurance products through telemarketing media is a form of insurance product offerings made through telemarketers 39 telephony media to prospective customers. This is done in line with the growth of the insurance industry in Indonesia where the implementation is considered easier, efficient, and can reach more markets. Usually this type of marketing is done by the cooperation bancassurance between insurance companies and banks. However, the marketing of insurance products through telemarketing has several disadvantages such as discrepancy between telemarketers and prospective customers and differences of opinion regarding the validity of the agreement. The research is normative juridical which aims to conduct a juridical review on insurance product marketing through telemarketing media through case study at PT BL Insurance Company. If reviewed from the terms of the validity of the agreement under Article 1320 of the Civil Code, the insurance agreement through telemarketing is a legal agreement because the insurance agreement is a reciprocal agreement that is consensual. In addition, telemarketing activity is one form of bancassurance marketing cooperation based on Circular Letter of Financial Services Authority Number 33 SEOJK.03 2016 concerning Implementation of Risk Management at Banks Conducting Marketing Cooperation Activities with Insurance Company Bancassurance ."
2017
S68673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Sahara
"
Penawaran dan pemasaran produk asuransi jiwa melalui telemarketing merupakan salah satu saluran distribusi (distribution channel) yang digunakan perusahaan asuransi dan bank untuk memasarkan produk asuransi dalam kerjasama bancassurance. Selain potensi dan prospek yang timbul dari pemasaran produk asuransi melalui telemarketing, saluran distribusi ini juga menimbulkan beberapa permasalahan salah satunya adalah permasalahan rahasia bank. Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/35/DPNP tanggal 23 Desember 2010 mengenai Penerapan Manajemen Resiko Pada Bank Yang Melakukan Aktivitas Kerjasama Pemasaran Dengan Perusahaan Asuransi (Bancasurance) terdapat 3 (tiga) model bisnis kerjasama bancassurance yaitu: (i) referensi; (ii) kerjasama distribusi; dan (iii) integrasi produk. Salah satu bentuk kerjasama bancassurance adalah telemarketing yang dalam pelaksanaannya wajib mematuhi ketentuan penggunaan data nasabah sebagaimana dinyatakan dalam Butir II.B.3 SEBI No. 12/35/DPNP yang mewajibkan bank untuk memperoleh persetujuan tertulis dari nasabah sebelum bank memberikan dan/atau menyediakan data nasabah kepada perusahaan asuransi mitra bank. Apabila bank dan perusahaan asuransi bekerjasama dalam bentuk referensi tidak dalam rangka produk bank dimana ada penyediaan data nasabah kepada perusahaan asuransi mitra bank, bank hanya dapat melakukan hal tersebut untuk data nasabah atas nasabah-nasabah yang telah memberikan persetujuan tertulis kepada bank bahwa datanya dapat diberikan kepada pihak lain diluar badan hukum bank untuk tujuan komersial. Model bisnis kerjasama distribusi lebih aman untuk dilakukan antara bank dan perusahaan asuransi karena tidak ada data nasabah yang disediakan atau diberikan kepada perusahaan asuransi. Mekanisme yang sama juga berlaku untuk kerjasama dengan model bisnis integrasi produk. Berdasarkan teori tawar menawar (bargaining theory), perjanjian asuransi antara penanggung dengan tertanggung terbentuk ketika penawaran produk asuransi (offering) yang dilakukan melalui telepon diterima oleh tertanggung (acceptance) yang ditandai dengan kata sepakat dari tertanggung. Adanya kesepakatan penanggung dengan tertanggung ini memenuhi ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata, asas konsensualisme serta Pasal 257 KUHD. Untuk memeriksa keabsahan perjanjian asuransi yang terbentuk dalam proses telemarketing dapat dipastikan dengan mengujikannya terhadap 4 (empat) syarat sahnya perjanjian dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Rekaman suara atau Voice Recording System (VRS) dan/atau hasil rekamannya merupakan alat bukti hukum yang sah berdasarkan Pasal 5 ayat (1) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan kekuatan pembuktian VRS atau rekaman suara juga diperkuat oleh ketentuan SEBI No. 12/35/DPNP dan Pasal 257 KUHD.

ABSTRACT
Offering and marketing of life insurance product through telemarketing is one of the distribution channels that can be used by insurance company and bank to market its insurance product in bancassurance cooperation. In addition to the potential and prospects arising from marketing insurance product through telemarketing, this distribution channel in its implementation also raises some issues, which among others, is bank secrecy. The Central Bank Circular Letter No. 12/35/DPNP dated 23 December 2010 regarding Risk Management Implementation To Bank Who Perform Marketing Activity With Insurance Company (Bancassurance) (“Central Bank Circular Letter No. 12/35/DPNP”) categorized 3 (three) bancassurance business model, as follows: (i) Referral Business Model (“Referral”); (ii) Distribution Business Model (“Distribution”); and (iii) Product Integration. One of bancassurance activity is telemarketing and its implementation shall comply with the provision regarding customer data as stipulated in Point II.B.3 Central Bank Circular Letter No. 12/35/DPNP which requires bank to obtain written consent from customer prior to deliver and/or provide their customer data to insurance company as bank partner. If bank and insurance company cooperate in the form of Referral for non bank product where there are deliveries and/or customer data given to insurance company, bank only legitimate for so doing limited to the data of customer who has given their written consent to bank for disclosing their data to the third party for commercial purposes. Distribution is less risky to be performed by bank and insurance company since there is no delivery of customer data to the insurance company. The same mechanism also applies for Product Integration i.e. no data delivery. Pursuant to the bargaining theory, the insurance contract between insurer and insured formed when the offer of insurance product (offering) is conducted over the phone and accepted by the insured (acceptance) which characterized by an agreement from the insured. The agreement between insurer and insured is in compliance with Article 1320 of the Indonesian Civil Code, consensual principle, and Article 257 of the Indonesian Commercial Code. Validity of the insurance contract formed in the telemarketing process can be tested toward the 4 (four) legal requirements as stipulated in Article 1320 of the Indonesian Civil Code. Voice recording or Voice Recording System (VRS) and/or the tape is a valid legal evidence pursuant to Article 5 paragraph (1) of Law No. 11 Year 2008 regarding Information and Electronic Transactions and evidence of the VRS or voice recording is also reinforced by the provisions of Central Bank Circular Letter No. 12/35/DPNP and Article 257 of the Indonesian Commercial Code."
2013
T32521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>