Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marcellinus Erick
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
T40411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Wahyudi
"Pemeliharaan adalah kegiatan untuk mempertahankan kondisi suatu aset seperti kondisi ketika aset tersebut diciptakan. Selama ini pemeliharaan selalu menjadi warga kelas dua dalam industri. Bagaimana jika pemeliharaan ini menjadi salah satu proses inti dalam suatu jenis industri? Salah satu jenis industri ini adalah industri penyewaan infrastruktur BTS. PT. X adalah perusahaan yang bergerak dalam industri jenis ini. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang sangat ketat, maka PT. X mau tak mau harus terus menerus memperbaiki layanan pemeliharan yang ditawarkan kepada konsumen. Salah satunya dengan melakukan perbaikan proses bisnis. Perbaikan proses bisnis menjadi bahasan dalam penelitian ini. Penelitian bertujuan untuk mengusulkan perbaikan proses bisnis yang terjadi di departemen maintenance PT.X. Caranya dengan melakukan pemetaan proses bisnis sederhana terhadap proses yang terjadi di maintenance, melakukan analisis, dan mendesain ulang proses menggunakan rekayasa ulang proses bisnis atau atau simplifikasi proses. Penggunaan simplifikasi atau rekayasa ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tiga proses utama dalam Departemen maintenance adalah penanganan keluhan pelanggan, pemeliharaan rutin, dan pemeliharaan perbaikan. Melalui pareto chart masalah ditemukan bahwa masalah utama pada proses pemeliharaan perbaikan dan penanganan komplain adalah kehilangan grounding. Kemudian dilakukan desain ulang proses yang ditekankan untuk mengurangi waktu siklus penanganan kecurian grounding pada kedua proses. Hasilnya pada proses pemeliharaan perbaikan terdapat penurunan waktu penyelesaian masalah sampai sebesar 49% dari waktu siklus awal dan pada proses penanganan komplain penurunan mencapai 29% dari waktu siklus awal. Pemeliharaan rutin sendiri tidak memerlukan perbaikan karena mempunyai pencapaian proses yang baik.

Maintenance is an activity to maintain condition of an asset as it was build. For all decades, maintenance is often treated as ?second class citizen? in Industry. How if maintenance become one of the core process in one of industry? We can make sure that only company that provides superior maintenance is left. BTS infrastructure provider is one of this type of industry. PT.X is a company that runs in this type or industry. To survive in the competition, PT. X must improve their maintenance service provide for their customer. One of many ways is with doing business process improvement. Business process improvement is main theme in this research, while the aims is to propose Improvement in Business Process in Maintenance Department of PT.X by conducting business process mapping, analyze that map, and redesign the process using business process reengineering or simplification. The use of this methods (BPR) and simplification is based on company needs. Three main process in Maintenance Department are Complaint Handling, Routine maintenance, and corrective maintenance. According to the pareto chart, the main problem for complaint handling and corrective maintenance is grounding losses. This was the aim of improvement of the two processes. The result is there?s decrease in cycle time of complaint handling process by 29% and reducing corrective maintenance cycle time by 49%. Routine maintenance itself is needn?t any improvement of process because it is good enough in process achievement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Setyopurnomo
"ABSTRAK
Kecenderungan jangka panjang dari jasa angkutan udara selalu dipengaruhi dan konsisten terhadap pertumbuhan ekonomi. Meskipun dunia penerbangan secara keseluruhan menunjukkan angka yang menggembirakan, pada dasarnya profitability perusahaan penerbangan adalah marginal. Perusahaan penerbangan mempunyai keterbatasan dalam gerakannya, antara lain karena peraturan pemerintah. Demikian pula persaingan antar perusahaan penerbangan sangat ketat dan keras karena sifat dari business tersebut.
Perencanaan armada dengan metoda kuantitatif memerlukan data yang baik, relevan dan konsisten. Aspek yang penting dalam pembentukan model adalah pemilihan spesifikasi yang berdasarkan pada teori, empiris dan pertimbangan kepentingan pemakai.
Metoda kualitatif dapat juga dipakai untuk merencanakan armada tetapi harus dilakukan dengan metoda yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan.
Garuda Indonesia sebagai perusahaan penerbangan yang mempunyai armada . yang besar sudah seyogyanya memiliki Biro Perencanaan dan Pengembangan yang berfungsi dengan aktif dalam merencanakan armadanya.
Dalam tiap divisi perlu dikembangkan bidang Reseach & Development untuk dapat mengantisipasi perubahan lingkungan dengan cepat, dan terkoordinasi dengan Pusat Perencanaan & Pengembangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Aldo Paian Augustinus
"Tujuan laporan magang ini adalah untuk mengevaluasi proses bisnis pengadaan barang di PT CDR dan mengevaluasi pembuatan dan pengujian desain dari Risk Control Matrix yang dilakukan KAP Drake Indonesia (nama disamarkan) dalam proyek yang disebut Business Process Improvement terhadap aktivitas Pengadaan Barang di PT CDR. Proyek Business Process Improvement ini dimulai dari analisis atas praktik saat ini, identifikasi dan penilaian risiko, hingga rekomendasi untuk aktivitas pengadaan barang. Proses pengadaan barang PT CDR dinilai masih sangat berpotensi memungkinkan timbulnya risiko dan berdampak pada kerugian finansial perusahaan. Untuk mengatasi risiko-risiko tersebut, dilakukan penataan proses pengadaan barang yang dikerjakan melalui analisis risiko yang terdiri dari 2 tahapan, yaitu pembuatan desain dan pengujian Risk Control Matrix. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa praktik perbaikan proses bisnis yang dilakukan KAP Drake Indonesia sudah dijalankan sesuai dengan tujuan kontrol internal untuk meningkatkan efektivitas operasi perusahaan. Namun, terdapat beberapa fitur pada Risk Control Matrix yang perlu ditambahkan, salah satunya komponen pengukuran level risiko dalam rangka melihat potensi risiko yang berpengaruh pada aktivitas pengadaan barang di PT CDR.

The objective of this internship report is to evaluate the procurement process of PT CDR and evaluate the design and testing process of the Risk Control Matrix performed by Drake Indonesia – Accounting Firm (name is disguised) through a project called Business Process Improvement on the procurement activity of PT CDR. The Business Process Improvement project is started from the analysis of current practice, risk identification and risk assessment, to the recommendation for the procurement activity. The current practice is considered having the likelihood to affect other risk to be occured and may affect to the company’s financial loss. To address those risks, the restructuring process on the procurement activities is done by making risk analysis that consist of 2 steps, the design process and testing process of Risk Control Matrix. The evaluation result shows that the practice performed by Drake Indonesia, the business process improvement, is aligned with the internal control objective, to increase the effectiveness of operation in PT CDR. However, there are some features in the Risk Control Matrix that need to be added, one of which is risk level measurement component, in order to capture the potential risks that affect the procurement activity in PT CDR.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ody Yudah Quraviharto
"Process Mining adalah teknik untuk menggali informasi (yang berkaitan dengan proses) dari data event log. Dari hasil statistik tiket yang masuk ke tim support BPM diperoleh data bahwa proses bisnis Pengadaan Jasa paling sering mengalami masalah. Audit proses bisnis Pengadaan Jasa menggunakan teknik Process Mining diharapkan dapat memberi saran perbaikan untuk sistem BPM. Jika pada umumnya audit dilakukan dengan cara menganalisis sample data secara manual, akan tetapi dengan Process Mining maka audit bisa dilakukan dengan cara otomatis dan mampu menganalisis semua data proses bisnis yang ada.
Penelitian ini menggunakan data event log system BPM sebagai alat input Process Mining. Metodologi Process Mining Project Methodology (PMPM) dan alat bantu Disco digunakan selama penelitian. Di dalam proses bisnis Pengadaan Jasa terdapat beberapa sub proses bisnis. Masing-masing sub proses bisnis itu akan menjadi objek audit menggunakan Process Mining.
Hasil audit menggunakan Process Mining adalah diperoleh gambaran nyata bagaimana berjalannya proses bisnis Pengadaan Jasa, lokasi kemacetan proses bisnis dan beberapa pelanggaran aturan proses bisnis. Hasil audit ini dapat digunakan untuk input perbaikan sistem BPM.

Process Mining is a technique to extract process-related information from event log data. Statistical summary of ticket received by BPM team support infers that Service Procurement business process is the most problematic and most complained by end-user. The outcome of Process Mining can be used as the input of BPM. Audit used to be performed manually and need to analyze some sample data as an input, but by using Process Mining, audit can be made automatic and can analyze whole data as an input instead. This research is to audit Service Procurement business process using Process Mining to get some improvement for BPM.
This research uses BPM event log as the input of Process Mining. PMPM methodology and tools Disco are also employed during the research. Service Procurement business process consists of many sub processes. Each of sub process is the audit object using Process Mining. Auditting BPM using Process Mining has found the real-world flow of Service Procurement business process, bottleneck of business process and some business rule violations. These findings can be used as improvement for BPM.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Rafael Lardhana
"Business Process Management Model merupakan salah satu alat yang paling dapat diandalkan untuk perbaikan sebuah perusahaan yang dapat memandu perusahaan untuk mencapai tahap proses yang paling efisien di dalam perusahaan yang dapat membawa perusahaan meraih keadaan yang paling diinginkan dari bisnis tersebut PT Sumalindo Lestari Jaya adalah perusahaan multinasional Indonesia yang mencoba untuk meningkatkan kinerja usahanya Dengan menggunakan model ini sebagai pedoman makalah ini akan memeriksa proses manajemen yang digunakan dalam perusahaan dan kemudian mencoba untuk mengevaluasi apa yang perusahaan harus lakukan untuk mencapai tahap akhir yang diinginkan dan memeriksa Sejauh mana model penelitian BPM memberikan dasar menuju implementasi BPM kepada perusahaan.

The Business Process Management Model is one of the most reliable tools used for an improvement for a company that can guide the company to achieve the most efficient process phase inside the company that can brings the company into the most desired state possible. PT. Sumalindo Lestari Jaya Limited Company is an Indonesian multinational company that tries to improve its business performance. By using this model as guidance,this paper will examine the current process management inside the company, and then try to evaluate on what the company should do to reach that desired final stage and examine. To what extent does BPM model research provides a foundation towards the implementation of BPM to the company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S54238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, David Perkasa
"Proyek Toll Corridor Development (TCD) Taman Mini merupakan salah satu respon PT Jasamarga Related Business sebagai tindak lanjut atas terbitnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 28 tahun 2021. Namun, proyek TCD pertama ini mengalami keterlambatan akibat berbagai masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan melakukan perbaikan terhadap penyebab keterlambatan dalam proyek TCD Taman Mini, sehingga masalah-masalah tersebut dapat diminimalisir dalam pengembangan TCD selanjutnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Critical Path Method (CPM) untuk mengidentifikasi aktivitas apa yang termasuk ke dalam lintasan kritis, untuk kemudian dianalisis berdasarkan data realisasi, aktivitas dalam lintasan kritis apa saja yang mengalami keterlambatan. Dari aktivitas yang terlambat tersebut kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan fishbone diagram untuk mengetahui penyebab utama dari permasalahan tersebut. Berdasarkan hasil analisis, teridentifikasi empat masalah utama, yaitu (i) keterlambatan perencanaan bisnis, (ii) proses pemilihan mitra atau konsultan yang tidak efektif, (iii) keterlambatan perencanaan teknis (MEP), dan (iv) keterlambatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Dari analisis sebab-akibat tersebut, dapat disimpulkan bahwa dapat direkomendasikan usulan perbaikan dengan menerapkan konsep pull planning, meningkatkan proses bisnis dengan mengurangi pemborosan (waste) dan meningkatkan aktivitas yang memberikan nilai tambah (value-added), membentuk manajemen stakeholder yang efektif, memaksimalkan penggunaan aplikasi berbasis teknologi untuk pengendalian proyek, dan yang tidak kalah pentingnya adalah keterlibatan dan komitmen dari manajemen JMRB


Toll Corridor Development (TCD) Taman Mini project is a response by PT Jasamarga Related Business to the issuance of Regulation of the Minister of Public Works and Housing (PUPR) No. 28 of 2021. However, the first TCD project experienced delays due to various issues. The objective of this study is to analyze and propose improvements to address the causes of delays in the TCD Taman Mini project, aiming to minimize these problems in future TCD developments. The research employed the Critical Path Method (CPM) to identify critical path activities and analyze realized data to determine which critical path activities experienced delays. Furthermore, a fishbone diagram analysis was conducted to identify the root causes of these issues. Based on the analysis, four main problems were identified: (i) delays in business planning, (ii) ineffective partner or consultant selection processes, (iii) delays in technical planning (MEP), and (iv) delays in the execution of construction work. From the cause-and-effect analysis, it can be concluded that recommended improvements include implementing the concept of pull planning, enhancing business processes by reducing waste and focusing on value-added activities, establishing effective stakeholder management, maximizing the use of technology-based applications for project control, and emphasizing the involvement and commitment of JMRB management.

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Arif Wicaksono
"Kebutuhan masyarakat akan energi terus bertumbuh setiap tahunnya. Penggunaan energi di Indonesia masih di dominasi oleh penggunaan energi tak terbarukan yang berasal dari fosil, khususnya minyak bumi dan batu bara, namun seiring berjalannya waktu, ketersediaan energi fosil semakin menipis dan untuk mengantisipasinya energi baru terbarukan (EBT) merupakan alternatif terbaik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah PT.XYZ telah memiliki bisnis proses yang sesuai dengan arah pengembangan energy baru terbarukan dan melakukan pembaharuan proses bisnis PT. XYZ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode analisa yang digunakan adalah business process value added analysis dan cause effect analysis. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dibutuhkan pembaharuan proses bisns untuk renewable energy berfokus kepada pembenahan proses procurement sebagai strategi operasi dalam meningkatkan efektivitas perusahaan dan Penerapan metode vertical integration disarankan untuk mendapatkan efisiensi dan optimasi pada biaya, mutu dan waktu pelaksanaan pada proyek renewable energy.

People's need for energy continues to grow every year. Energy use in Indonesia is still dominated by the use of non-renewable energy derived from fossils, especially oil and coal, but over time, the availability of fossil energy is running low and to anticipate this, new renewable energy (EBT) is the best alternative. The purpose of this research is to find out whether PT. XYZ already has a business process that is in accordance with the direction of developing new and renewable energy and renewing the business process of PT. XYZ. This study uses a qualitative approach. The analytical methods used are business process value added analysis and cause effect analysis. Methods of data collection is done by observation and interviews. The results of the study indicate that it is necessary to redesign the business process for renewable energy focusing on improving the procurement process as an operating strategy in increasing the effectiveness of the company and the application of the vertical integration method isrecommended to obtain efficiency and optimization of cost, quality and implementation time in renewable energy projects."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanya Cendana
"Penilaian kinerja pemeliharaan penting dilakukan karena pemeliharaan dianggap sebagai biaya terbesar. Pemeliharaan juga mengembalikan barang ke kinerjanya yang semula sehingga keberadaannya perlu dilakukan. Ada banyak tools dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja pemeliharaan, salah satunya adalah dengan Maintenance Scorecard. Kombinasi antara Six Sigma dengan Maintenance Scorecard membantu menilai kinerja pemeliharaan dalam bentuk perhitungan DPMO dan sigma level serta membantu pemeliharaan agar menuju tujuan yang ingin dicapai.
Six Sigma Maintenance Scorecard terbukti efektif dalam mengevaluasi kinerja pemeliharaan berdasarkan penelitian terdahulu. Six Sigma Maintenance Scorecard menggunakan Maintenance Key Performance Indicators British Standard. Terdapat 21 indikator yang relevan terhadap Perusahaan, namun hanya 9 indikator yang dimasukkan kedalam perhitungan pada penelitian ini karena keterbatasan.
Hasil dari penelitian ini adalah pengukuran kinerja dengan Six Sigma Maintenance Scorecard sementara pada PT Indopelita Aircraft Services. Six Sigma Maintenance Scorecard masih bersifat sementara dikarenakan adanya indikator-indikator lain yang seharusnya turut dihitung. Selain itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi aspek yang perlu ditingkatkan serta saran untuk penelitian kedepannya dan PT Indopelita Aircraft Services.

Maintenance performance assessment is important to be done because maintenance is still considered as the biggest cost. Maintenance turns thing into its best performance so it is necessary to do maintenance. There are many tools to evaluate maintenance performance, one of those is Maintenance Scorecard. Combination between Six Sigma and Maintenance Scorecard helps evaluating maintenance performance with the calculation of DPMO and sigma level. It also helps to obtain the desired purpose.
Six Sigma Maintenance Scorecard is proven to be an effective tool to evaluate maintenance performance according to previous research. Six Sigma Maintenance Scorecard uses Maintenance Key Performance Indicators British Standard. There are 21 relevant indicators to company, but only 9 of them were included in this research because of limitation.
Results are the measurement using temporary Six Sigma Maintenance Scorecard in PT Indopelita Aircraft Services. Six Sigma Maintenance Scorecard is still temporary because of there are indicators which should be included too. Furthermore, this research also gives recommendation of aspects which should be improved and suggestions for both future research and PT Indopelita Aircraft Services.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Al Furqan
"Kerentanan industri service terhadap keterjadian fraud, tidak efektifnya pengendalian internal dan terjadinya beberapa kasus fraud pada perusahaan, merupakan faktor utama yang mendorong peneliti untuk melakukan fraud risk assessment terutama pada proses bisnis procurement dan pengeluaran operasi. Tujuan dilakukannya fraud risk assessment ini adalah untuk menganalisis risiko fraud potensial, merekomendasikan pengendalian atas risiko tersebut dan merancang strategi anti fraud yang tepat bagi perusahaan, baik strategi preventif, detektif maupun investigatif.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Sedangkan metode yang digunakan adalah single case with single unit analysis. Hasil penelitian menyimpulkan dari total 23 skenario fraud yang diidentifikasi 17 skenario proses bisnis procurement dan 6 skenario proses bisnis pengeluaran operasi , terdapat lima skenario yang memiliki tingkat risiko fraud residual paling tinggi high dan 3 skenario berada pada tingkat medium.
Berdasarkan hasil penilaian ini, Peneliti memberikan rekomendasi pengendalian yang relevan untuk memitigasi risiko tersebut. Selain itu, Peneliti juga merekomendasikan strategi anti fraud yang relevan yang dapat diterapkan perusahaan untuk memitigasi keterjadian fraud. Strategi preventif yang direkomendasikan adalah pelaksanaan fraud risk awareness, code of conduct, tone of the top, pelaksanaan background check, membangun pengendalian internal yang baik dan membuat prosedur anti fraud. Sedangkan strategi detektif yang direkomendasikan adalah penerapan whistle blowing system, penerapan fraud risk indicator dan mystery shopping.

The vulnerability of the service industry to fraud incidence, ineffectiveness of internal controls and the occurrence of some cases of fraud to the company, is a major factor that encourages researchers to conduct fraud risk assessment, especially in procurement business processes and operating expenditure. The purpose of this research is to identify potential fraud risks, recommend control of these risks and suggest appropriate anti fraud strategies for the company, both preventive and detective strategies.
The type of research used in this research is qualitative by using case study approach. While the methodology used is single case with single unit analysis. The results of this study conclude that from the total 23 identified fraud scenarios 17 scenarios from business process procurement and 6 scenarios from operating expenditure , there are 5 scenarios with the highest residual fraud risk and 3 scenarios at medium level.
Based on the results of this assessment, the Researcher provides relevant control recommendations to mitigate such risks. In addition, researchers also recommend a relevant anti fraud strategy that can be applied to mitigate the company fraud incident. The recommended preventive strategy is the implementation of fraud risk awareness, code of conduct, tone of the top, implementation of background check, establishing good internal controls and making anti fraud procedures. While the recommended detective strategy is the application of whistle blowing system, application of fraud risk indicator and mystery shopping.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>